3. Tahap – Tahap Perkembangan
Dewasa
Menurut Eric Ericson, tahap–tahap
perkembangan dewasa dibagi menjadi :
1. Masa dewasa awal (20 – 30 tahun )
2. Masa dewasa madya
(30 – 60 tahun )
3. Masa dewasa akhir
( 60 tahun keatas )
5. Definisi Dewasa Awal
Dewasa
Awal
merupakan
periode
penyesuaian diri terhadap pola-pola
kehidupan yang baru dan harapanharapan sosial baru. Orang dewasa
awal diharapkan memainkan peran
baru, seperti suami/istri, orang tua,
dan pencari nafkah, keinginan-keingan
baru,
mengembangkan
sikap-sikap
baru, dan nilai-nilai baru sesuai tugas
baru ini. (Hurlock, 1996)
7. Perkembangan Kognitif
(berdasarkan teori Turner, Helms,
dan Jean Peaget)
Menurut teori Peaget umur 21 – 40
tahun termasuk pada tahap
operasional formal
Sedangkan menurut Turner dan Helms
dewasa awal berada pada tahap post
formal reasoning
8. Perkembangan Emosi
Pada tahap dewasa awal ini, seseorang
akan mengalami masa ketegangan
emosional berupa :
-
Kondisi emosionalnya tidak terkendali
Cenderung labil
Mudah Resah
Mudah memberontak
Emosi sangat bergelora
Mudah tegang
Sering khawatir dengan status dalam
pekerjaan yang belum tinggi dan
9. Perkembangan Sosial (Psikososial)
menurut Eric Ericson
Dewasa awal masuk pada Psikososial
tahap 6, yaitu : Keintiman vs isolasi
Dalam tahap ini keintiman dan isolasi
harus seimbang untuk memunculkan
nilai positif yaitu cinta. Cinta yang
dimaksud tidak hanya dengan kekasih
melainkan cinta secara luas dan
universal (misal pada keluarga,
teman, saudara, binatang, dll).
10. Tugas – Tugas Perkembangan
Tugas perkembangan menurut
Robert J. Havighurs adalah
sebagian tugas yang muncul pada
suatu periode tertentu dalam
kehidupan individu, yang merupakan
keberhasilan yang dapat
memberikan kebahgian serta
memberi jalan bagi tugas-tugas
berikutnya.
11. Tugas-tugas perkembangan Dewasa
Awal
Mulai bekerja
Memilih pasangan hidup
Belajar hidup dengan suami/istri
Mulai membentuk keluarga
Mengasuh anak
Mengelola/mengemudikan rumah tangga
Menerima/mengambil tanggung jawab
warga Negara
• Menemukan kelompok sosial yang
menyenangkan
•
•
•
•
•
•
•
13. Dewasa Madya
Masa dewasa pertengahan (madya) atau
yang disebut juga usia setengah baya
dalam terminologi kronologis yaitu pada
umumnya berkisar antara usia 40 - 60
tahun, dimana pada usia ini ditandai
dengan berbagai perubahan fisik maupun
mental.
(Hurlock,1980:320)
14. Tahap – Tahap Perkembangan Dewasa
Madya
Perkembangan Fisik
Adanya penyesuaian diri terhadap perubahan
fisik
Fungsi – fungsi tubuh mulai menurun
Tidak sekuat pada tahap sebelumnya
Terjadi perubahan penampilan
15. Perkembangan Kognitif
Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa
sudah mencapai titik akhir puncaknya yang sama
dengan perkembangan tahap sebelumnya yaitu
berada di tahap operasional formal.
Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang
berlaku secara mutlak dan universal yaitu dunia
idealitas paling tinggi.
16. Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan
baik yang ada pada dirinya (baik fisik maupun
kognitif) maupun yang berhubungan dengan
realitas di lingkungan hidupnya.
Orang dewasa dalam menyelesaikan suatu
masalah langsung memasuki masalahnya, ia mampu
mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit
dan dapat melihat akibat langsung dari usahausahanya guna menyelesaikan masalah tersebut.
17. Orang
dewasa
dalam
menyelesaikan
masalahnya juga memikirkannya terlebih
dahulu secara teoritis.
Pada
usia
setengah
baya
kemampuan
kognitifnya yang menurun adalah kemampuan
mengingat,
berpikir,
mekanisme
yang
memerlukan kecepatan dan keakuratan input
melalui panca indra agar dapat mengamati
gerak,
perbedaan,
perbandingan
dan
pengelompokan.
18. Perkembangan Emosi
1.Terjadi kegoncangan jiwa
2.Kaku dan canggung karena
penampilannya ingin terlihat muda
3.Bersifat introvert
4.Proses penyesuaian dan penyeimbang
5.Meningkatnya penghayatan beragama
19. Perkembangan Sosial Dewasa Madya
Menurut Erick Erikson
• Psikososial Tahap 7
Generatifitas vs stagnasi
Dalam tahap ini terdapat salah satu tugas yang
harus dicapai yaitu dapat mengabdikan diri guna
mencapai keseimbangan antara sifat melahirkan
sesuatu (generatifitas) dengan tidak melakukan
apa-apa (stagnasi). Harapan yang ingin dicapai
dalam masa ini adalah terjadinya keseimbangan
antara generatifitas dan stagnasi guna
mendapatkan nilai positif yaitu kepedulian.
20. Tugas Perkembangan Dewasa Madya
Menurut Hurlock ( 1996 )
a.Penyesuaian diri terhadap perubahan fisik
b.Penyesuaian diri terhadap perubahan minat
c.Penyesuaian diri terhadap standar hidup
keluarga
d.Penyesuaian dengan hal-hal yang berkaitan
dengan kehidupan berkeluarga dan
bermasyarakat.
22. Dewasa Akhir (Lansia)
Memasuki lanjut usia merupakan
periode akhir dalam
rentang
kehidupan manusia di dunia ini.
Banyak hal penting yang perlu
diperhatikan guna mempersiapkan
memasuki masa lanjut usia dengan
sebaik-baiknya
23. Karakteristik Dewasa Akhir (Lanjut
Usia)
1. Adanya periode penurunan atau
kemunduran (Regresi) yang
disebabkan oleh faktor fisik dan
psikologis.
2. Perbedaan individu dalam efek
penuaan. Ada yang menganggap
periode ini sebagai waktunya untuk
bersantai dan ada pula yang
mengaggapnya sebagai hukuman.
24. 3. Ada stereotip-stereotip mengenai
usia lanjut. Yang menggambarkan masa
tua tidaklah menyenangkan.
4. Sikap sosial terhadap usia lanjut.
Kebanyakan masyarakat menganggap
orang berusia lanjut tidak begitu
dibutuhkan karena energinya sudah
melemah. Tetapi, ada juga masyarakat
yang masih menghormati orang yang
berusia lanjut terutama yang dianggap
berjasa bagi masyarakat sekitar.
25. 5. Mempunyai status kelompok minoritas.
Adanya sikap sosial yang negatif tentang usia
lanjut.
6. Adanya perubahan peran. Karena tidak
dapat bersaing lagi dengan kelompok yang
lebih muda.
7. Penyesuaian diri yang buruk. Timbul karena
adanya konsep diri yang negatif yang
disebabkan oleh sikap sosial yang negatif.
8. Ada keinginan untuk menjadi muda kembali.
Mencari segala cara untuk memperlambat
penuaan.
26. Tahap – Tahap Perkembangan
Dewasa Akhir (Lansia)
Perkembangan Fisik
Pada masa lansia terlihat pada perubahan
perubahan fisiologis yang bisa dikatakan
mengalami kemunduran,
Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik
berupa penampilan pada usia dewasa akhir,
diantanya adalah :
a. Daerah kepala
b. Daerah Tubuh
c. Daerah persendian
27. Perkembangan Kognitif
• Kecepatan Memproses, Mengingat, dan
Memecahkan Masalah
Sekarang telah diterima secara luas bahwa
kecepatan memproses informasi mengalami
penurunan pada masa dewasa akhir. Ada
juga beberapa bukti yang menunjukkan
bahwa orang-orang dewasalanjut kurang
mampu mengeluarkan kembali informasi
yang telah disimpan dalam ingatannya dan
secara efektif menggunakan imajinasi
mentalnya di dalam ingatan.
28. • Orang yang sudah tua menjadi pelupa,
reaksi terhadap rangsangan yang
semakin lamban
• Orang yang sudah tua itu sebagian
orang memusuhi generasi muda
mempertahankan cara lama dan tidak
ingin adanya perubahan.
29. Perkembangan Kepribadian
Perkembangan ini merujuk kepada teori
psikoanalisa ( Freud)
• Freud
Percaya bahwa pada usia lanjut, kita kembali
kepada kecenderungan2 narsistik masa kanakkanak awal (regresi) (Santrock, 2002: 250).
Artinya tindakan yang dibuat harus
diperlihatkan kepada orang lain. Ketika itu
tidak bisa dilakukan maka tidak akan
memperoleh kepuasan.
30. • Carl Jung
Mengatakan bahwa pada usia lanjut,
pikiran tenggelam jauh di dalam
ketidaksadaran (Santrock, 2002: 250).
Berdasarkan pendapat Jung ini, mungkin
saja hal ini yang membuat orang yang
sudah tua mudah lupa, karena sulit
untuk memanggilnya kembali ke alam
sadar.
31. Perkembangan Sosial (Erikson)
Tahap dewasa akhir memasuki tahap 8, yaitu Integrity
vs Despair yaitu kemampuan perkembangan lansia
mengatasi krisis psikososialnya.
Tahun-tahun akhir kehidupan merupakan suatu masa
untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama
hidupnya. Jika kehidupan sebelumnya dapat dijalani
dengan baik maka akan merasakan kepuasan/integritas
pada masa tuanya, dan sebaliknya. Mereka mengeluh
sangat pelupa, kesulitan dalam menerima hal baru, dan
mereka juga merasa tidak tahan dengan tekanan,
perasaan seperti ini membentuk mental mereka seolah
tertidur, dengan keyakinan bahwa dirinya sudah terlalu
tua untuk mengerjakan hal tertentu, mereka menarik
diri dari semua bentuk kegiatan
32. Perkembangan Emosi
a. Kebahagiaan pernikahan orang dewasa
lanjut dipengaruhi pasangannya
(menyangkut konflik personal, penuaan,
sakit dan kematiannya)
b.Orang dewasa lanjut yang memiliki
pasangan cenderung lebih bahagia dari
pada yang sendiri
c. Menjadi nenek atau kakek merupakan
sumber pemenuhan emosional, menimbulkan
perasaan persahabatan
d.Persahabatan dengan teman sebaya muncul
lagi
33. Tugas – Tugas Perkembangan Dewasa Akhir
(Lansia)
Menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik
Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan
berkurangnya penghasilan keluarga
Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan
hidup
Menjalin hubungan dengan orang-orang
disekitarnya
Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang
memuaskan
Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara
luwes dan harmonis
34. Tugas Perkembangan Lanjut Usia
Menurut Pandangan Islam
Terinternalisasi sifat-sifat rasul yang agung,
sebab Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi
rasul ketika usianya menginjak 40 tahun.
Meningkatkan kesadaran akan peran sosial
dengan niatan amal salih
Meningkatkan ketakwaan dan kedekatan
kepada Allah SWT, melalui perluasan diri
dengan mengamalkan ibadah-ibadah sunnah
Mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk
menghadapi kematian
Tahapan Operasional Formal (11 thn -Dewasa)
Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.
Tahapan Operasional Formal (11 thn -Dewasa)
Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.
Ritualisasi dalam tahap ini meliputi generational dan otoritisme. Generational merupakan interaksi yang terjalin baik antara orang-orang dewasa dengan para penerusnya. Sedangkan otoritisme merupakan interaksi yang terjalin kurang baik antara orang dewasa dengan para penerusnya karena adanya aturan-aturan atau batasan-batasan yang diterapkan dengan paksaan.
Meskipun kecepatan memproses informasi kita secara pelan-pelan menurun pada masa dewasa akhir, namun terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini. Dan ketika penurunan itu terjadi, hal ini tidak secara jelas menunjukkan pengaruhnya terhadap kehidupan kita di dalam beberapa segi yang substansial.
Operasional Formal = kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
Hal ini mungkin saja disebabkan oleh sedikitnya kontak dengan realitas, sehingga pikirannya terpendam dalam ketidaksadaran