Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan kognitif anak usia akhir (6-12 tahun). Secara fisik, anak mengalami pertambahan tinggi dan berat badan, perubahan proporsi tubuh, serta tumbuhnya gigi tetap. Secara kognitif, anak memasuki tahap operasi konkret dan mampu berpikir secara lebih logis daripada sebelumnya. Perkembangan ini penting karena menentukan sosialisasi anak.
3. Usia Kanak-kanak Akhir
Masa anak akhir (Late childhood)
berlangsung pada usia 6 tahun hingga tiba
saatnya individu menjadi matang secara
seksual. Pada masa awal dan masa akhir
anak-anak ditandai oleh kondisi yang sangat
mempengaruhi perkembangan sosial anak.
4. Permulaan masa kanak-kanak akhir
ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu
Sekolah Dasar. Bagi sebagian besar anak, hal
ini merupakan perubahan besar dalam pola
kehidupannya, juga bagi yang pernah
mengalami situasi Pra Sekolah. Sementara
untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan
harapan bagi sebagian anak terasa
sulit, karena kebanyakan anak berada dalam
keadaan tidak seimbang, anak mengalami
gangguan emosional, sehingga sulit untuk
dapat bekerja sama.
5. Tugas Perkembangan Usia Kanak-kanak
Akhir
• Mempelajari keterampilan fisik yang
diperlukan untuk bermain
• Belajar menyesuaikan diri dengan teman
seusianya
• Mulai mengembangkan peran sosial laki-laki
dan perempuan dengan tepat
• Mengembangkan keterampilanketerampilan dasar untuk
menulis, membaca, dan berhitung
8. Aspek Perkembangan Fisik Usia Kanak-kanak
Akhir
Tinggi badan
Kenaikan tinggi badan pertahun adalah 2 sampai 3
inchi
Berat badan
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan
tinggi, berkisar antara 3-5 pon per tahun
Perbandingan tubuh
Beberapa perbandingan wajah yang kurang baik
menghilang dengan bertambah besarnya mulut
dan rahang, dahi melebar dan merata, bibir semakin
berisi, hidung menjadi lebih besar dan lebih
berbentuk.
9. Perbandingan otot lemak
Selama akhir masa kanak-kanak, jaringan lemak
berkembang lebih cepat daripada jaringan otot yang
perkembangannya baru mulai melejit pada awal
pubertas.
Gigi
Pada permulaan pubertas, umumnya seorang anak
sudah mempunyai 22 buah gigi tetap. Keempat gigi
terakhir, muncul selama masa remaja.
10. Perkembangan Motorik Kasar
• Perkembangan Motorik Kasar
Beragam keterampilan anak
mencerminkan meningkatnya
empat kemampuan motorik dasar ,
yaitu : – Kelenturan. –
Keseimbangan. – Kelincahan. –
Kekuatan. (Haywood & Getchell,
2005)
11. Perkembangan Motorik Halus
• Perkembangan Motorik Halus Pada masa ini
anak mulai menunjukan imajinasi dan
minatnya. Seperti mencoba bermain
yoyo, membangun model
pesawat, memperlihatkan minat pada
peralatan musik, dsb yang menuntut adanya
kendali motorik halus. kebanyakan anak
mampu menuliskan abjad, menulis nama
pertama mereka dengan cukup jelas
12. Mental
Mengembangkan konsep angka, mengetahui pagi atau
siang, mengetahui bagaimana yang cantik, jelek dr wajah,
mematuhi 3 perintah sekaligus, mengetahui tangan kanan dan
kiri, mendefinisikan objek umum spt garpu, kursi.
13. Adaptif
Dimeja, menggunakan pisau untuk mengoleskan
mentega, pada saat bermain, memotong, melipat, menjahit
dengan kasar bila diberi jarum, mandi tanpa pengawasan,
tidur sendiri, membaca dari ingatan, dan menikmati
permainan mengeja.
14. Personal-sosial
Dapat berbagi dan bekerjasama dengan lebih
baik, mempunyai cara sendiri untuk melakukan
sesuatu, sering cemburu terhadap adik, meningkatkan
sosialisasi, dan akan curang untuk menang.
15. Stimulasi motorik kasar yang bisa dilakukan:
- Bermain kasti, basket, dan bola kaki. Kegiatan ini sangat
baik untuk melatih keterampilan menggunakan otot kaki. Anak
juga belajar mengenal adanya aturan
main, sportivitas, kompetisi dan kerja sama dalam sebuah
tim.
- Berenang. Manfaat dari kegiatan ini sangat banyak karena
melatih semua unsur motorik kasar anak. Anak pun mendapat
pelajaran dan latihan mengenai perbedaan berat jenis
maupun keseimbangan tubuh.
16. - Lompat jauh. Manfaatnya hampir sama dengan bermain
bola kaki dan sejenisnya. Pada kegiatan ini anak
mendapatkan point plus, yaitu prediksi terhadap jarak.
- Lari maraton. Manfaatnya mirip sekali dengan lompat
jauh, hanya caranya yang berbeda.
- Kegiatan outbound. Seperti halnya berenang, maka dengan
ber-outbound semua kemampuan motorik kasar dilatih.
Malahan anak bisa mendapatkan hal yang lain, seperti
keberanian, survival, dan kedekatan dengan Maha Pencipta
serta kesadaran pentingnya menjaga keharmonisan antara
manusia dengan hewan dan tumbuhan.
17. Stimulasi motorik halus:
- Menggambar, melukis dengan berbagai media.
- Membuat kerajinan dari tanah liat.
- Membuat seni kerajinan tangan, misalnya membuat boneka
dari kain perca.
- Bermain alat musik seperti gitar, biola, piano dan
sebagainya.
19. Seiring dengan masuknya anak ke
sekolah dasar, maka kemampuan kognitifnya
turut mengalamai perkembangan yang
pesat.
Ditinjau dari perkembangan kognitif
Jean Piaget, anak sekolah dasar memasuki
tahap operasi kongkret dan berpikir. Suatu
masa dimana konsep yang pada awal masa
kanak-kanak merupakan konsep yang samarsamar dan tidak jelas sekarang menjadi
konkret dan tertentu.
20. Pada usia sekolah dasar ini daya pikir
anak berpikir ke arah daya pikir
konkrit, rasional, dan obyektif. Kemampuan
berfikir ditandai dengan adanya aktivitasaktivitas
mental
seperti
mengingat, memahami dan mampu
memecahkan masalah. Anak sudah lebih
mampu berfikir, belajar, mengingat, dan
berkomunikasi.
21. Kemajuan kognitif
Pada taghap operasional konkret anak-anak
sudah memiliki pemahaman yang lebih baik dari pada
anak-anak opersional mengenai konsep special, sebab
akibat, pengelompokkan, penalaran induktif dan
deduktif, konservasi, serta angka.
22. Menurut Tinjauan Piaget :
a. Anak berusia antara 7-11 tahun berada dalam
tahap konkret operasional, yang ditandai dengan
penalaran induktif, tindakan logis, dan pikiran
konkret yang reversible.
b.Karakteristik spesifik tahapan ini antara lain:
1.Transisi dari egosentris ke pemikiran objektif
(yaitu:melihat dari sudut pandang lain, mencari
validasi, bertanya).
23. 2.Berfokus pada kenyataan fisik saat ini disertai
ketidakmampuan melihat untuk melebihi kondisi
saat ini.
3.Kesulitan menghadapi masalah yang jauh, masa
depan atau hipotesis.
4.Perkembangan berbagai klerifikasi mental dan
aktivitas yang diminta.
5.Perkembangan prinsip konservasi (yaitu:volume,
berat, massa, dan angka).
24. c. Aktivitas yang khas pada anak tahap ini antara
lain:
1.Mengumpulkan dan menyortir benda (mis:kartu
baseball, boneka, dan kelereng)
2.Meminta/memesan barang-barang menurut
ukuran, bentuk, berat, dan criteria lain.
3.Mempertimbangkan pilihan dan variabel ketika
memecahkan masalah.
25. 4.Anak mengembangkan pola artikulasi orang
dewasa formal pada usia 7-9 tahun.
2.Anak belajar bahwa kata-kata dapat dirangkai
dalam bentuk terstruktur.
3.Kemampuan membaca merupakan salah satu
keterampilan paling penting yang dikembangkan
oleh anak.
26. KESIMPULAN
Dalam masa perkembangan kanak-kanak akhir anak sudah
mengalami banyak kemajuan dibandingkan dengan masa sebelumnya.
Dalam aspek perkembangan kognitif anak sudah lebih mampu
berfikir, belajar, mengingat, dan berkomunikasi, karena proses
kognitifnya sudah tidak lagi egosentrisme, dan lebih logis.
Aspek perkembangan fisik usia kanak-kanak akhir juga sangat
mengalami perubahan contohnya bertambahnya tinggi badan, berat
badan, perbandingan tubuh, kesederhanaan, perbandingan otot lemak
dan gigi.
Oleh karena itu, pada usia ini merupakan peristiwa penting
yang sangat menentukan bagi perkembangan sosial anak sehingga
dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, perilaku dan nilai bagi
anak.