Tafsir merupakan ilmu untuk memahami Al-Quran dengan menjelaskan makna ayat-ayatnya dan menyimpulkan hukum dan hikmah. Terdapat perbedaan pendapat tentang tafsir dan takwil, namun secara umum keduanya bertujuan untuk memperjelas makna Al-Quran.
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shella Anjeli Astari. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020
TAFSIR AL-QURAN
1. tafsir
bahasa istilah
Menjelaskan atau Ilmu untuk
menerangkan memahami Al-
quran,
menjelaskan
makna-maknanya,
menyimpulkan
hikmah dan hukum-
hukumnya.
2. ADA SEGOLONGAN ULAMA YANG BERPENDAPAT BAHWA TAFSIR
& TAKWIL ITU SATU MAKNA
Sedangkan takwil adalah
namun ada juga yang salah satu dari beberapa
berpendapat bahwa tafsir kemungkinan
itu lebih umum dari pada Takwil ialah membawa
takwil. ayat pada suatu ayng
Tafsir adalah kepastian dimungkinkan, selaras
bahwa yang dimaksud dari dengan sebelum dan
suatu lafazh adalah begini. sesudahnya, tidak
Tafsir merupaka uraian bertentangan dengan Al-
tentang sebab-sebab kitab dan As-sunah serta
turunya ayat, keadaan, dan cara pengambilan
kisahnya. kesimpulanya.
Berhubungan dengan Berhubungan dengan teori
periwayatan penegtahuan
3. Untuk lebih memperjelas lafadzh-lafadzh
dalam Al-quran ( An-nahl : 89 )
dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al
Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu
…….
Agar tidak ada kesalah pahaman dalam
memahami isi Al-quran
Dengan memahammi tafsir Manusia dapat
memahami dan mengamalkanya dengan baik
pula ayat-ayat dalam Al-quran itu
4. Klasifikasi tafsir
Al-Imam ibn abbas r.a Al-imam Al-zarkasyi
Halal dan haram Tafsir yang berkaitan
Tafsir yg mampu dengan bahasa dan
dilakukan oleh orang I’rab. Tafsir yang tidak
arab ada alasan untuk tidak
Tafsir yang mampu
mengetahuinya adalah
dilakukan oleh ulama nash-nash yg memuat
hukum2 dan dahlil2
Tafsir yang hanya
tauhid dan kata2 yg
diketahui oleh Allah
memiliki kata tunggal
5. Macam2 tafsir
Tafsir Bil-ma’tsur Tafsir bir-ra’yi Bil al-isyarah
berdasarkan dengan berdasarkan pada berdasarkan pada
ayat-ayat al-qur’an ijtihad para tashawwuf amaly
itu sendiri dengan mufasirinya dengan (praktis) yaitu
hadits nabi dengan mengenakan logika mentanwilkan ayat-
aqwal sahabat (akal) yang ayat al-quran
maupun dengan menjadikan akal berdasarkan isyarat-
aqwal para tabi’in. pikiran sebagai isyarat tersirat
pendekatan (samar) yang
utamanya. tampak oleh suffu
dalam suluknya
6. Mengompromikan antara Dirayah dan Riwayah
Tafsir Al-Quran dengan Al-Quran
Menafsiri A-Qur’an dengan As-Sunah Yang Shahih
Memanfaatkan Tafsir Sahabat dan Tabi’in
Memutuskan Berdasarkan Ketetapan Bahasa
Memperhatikan Hubungan Kalimat
Memperhatikan Sebab-sebab Turunnya Al-Quran
Menjadikan Al-Quran sebagai Dasar Rujukan
7. Metode Global (Ijmali)
Metode Tafsir Tahliliy (Analitis)
Metode Tafsir Muqarin
(perbandingan)
Metode Tafsir Tematik
(Ma’udhu’iy)
8. MengikutiAyat-ayat Mutasyabihat dan
Meninggalkan Muhkamat
Takwil yang Salah
Meletakkan Nash Bukan Pada Tempatnya
Dakwaan Naskh Tanpa Disertai Bukti Penguat
Ketidaktahuan tentang As-Sunnah dan Atsar
Mempercayai Kisah-kisah isra’iliyat
keluar dari ijma’ umat
Kelemahan dalam Format Ilmiah