Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Akuntansi manajemen
1.
2. TUGAS MANDIRI
“KONSEP MANAJEMEN BIAYA DAN PERILAKU
BIAYA”
Nama : Kurniati
NPM : 130910005
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2014 / 2015
3. KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
penulis akan membahas mengenai “Konsep Manajemen Biaya dan Perilaku
Biaya”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun penulis. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Batam, Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
4. Kata Pengantar .............................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Biaya....................................................................................3
2.2 Informasi Biaya Produk.........................................................................7
2.3 Jenis – Jenis Biaya ...............................................................................14
Bab III Kesimpulan..................................................................................................21
5. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemahaman yang tepat dalam konsep dan implementasi biaya akan dapat
menuntun para pimpinan perusahaan menjalankan perusahaan pada tingkat yang
optimal. Hal ini dapat dipahami bahwa dengan perhitungan yang seksama akan
mampu secara tepat memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang.
Untuk mengatasi kemungkinan terburuk yang bakal menimpa perusahaan dimasa
yang akan datang, manajemen perlu mempertimbangkan dengan seksama sumber
daya yang diperlukan, karena bagaimanapun setiap rupiah yang dikeluarkan akan
menjadi biaya tetap untuk rentang waktu dan aktivitas tertentu di masa yang akan
datang.
Kebanyakan keputusan taktis membutuhkan analisis yang lebih rumit
khususnya keputusan yang membutuhkan pertimbangan yang lebih ekstensif
mengenai perilaku biaya. Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan
pentingnya biaya relevan versus biaya tetap. Biasanya biaya variable adalah
relevan sementara biaya tetap tidak.
Di dalam akauntansi manajemen, istilah biaya dapat digunakan untuk
berbagai hal. Alasannya adalah karena banyak jenis biaya, dan biaya-biaya
tersebut diklasifikasikan sesuai kebutuhan manajemen. Seperti, seorang manajer
yang ingin menyusun laporan keuangan eksternal, membuatanggaran, atau
mengambil keputusan, akan menggunakan data biaya. Setiap penggunaan atas
data yang berbeda membutuhkan klasifikasi dan definisi biaya yang berbed ajuga.
Seperti contohnya, laporan keuangan eksternal membutuhkan data biaya historis
karena pengambilan keputusan memerlukan perkiraan terhadap biaya di masa
mendatang.
Ketika kita akan mengawali pembahasan mengenai konsep biaya dengan
berfokus pada perusahaan manufaktur, karena aktivitas perusahaan tersebut
terdapat dalam hamper sebagian besar aktivitas di organisasi lainnya. Perusahaan
manufaktur seperti Texas Instruments, Ford, dan DuPont melakukan aktivitas
6. seperti membeli bahan baku, memproduksi barang jadi, memasarkan,
mendistribusikan, mengirimkan tagihan, dan hampir semua aktivitas bisnis
lainnya.
Makalah ini berupaya untuk menghadirkan konsep perilaku biaya dalam
akuntansi manajemen, mengunakan metode pemusahan biaya, dan penyusunan
dalam laporan laba rugi format kontrbusi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan biaya ?
Apa saja informasi yang bisa didapatkan dari biaya produk ?
Apa saja jenis-jenis biaya ?
1.3 TUJUAN
Setelah membaca dan memahami isi makalah ini, pembaca diharapkan
mampu menjelaskan pengertian biaya dan mengetahui informasi mengenai biaya
produk, dan juga mengetahui apa saja jenis-jenis biaya.
7. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BIAYA
Definisi umum biaya adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan
untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa depan. Sementara biaya
merefleksikan arus keluar sumber-sumber, seperti kas atau komitmen keuangan
untuk membayar di masa depan seperti hutang dagang, arus keluar tersebut
mendatangkan manfaat-manfaat seperti bahan baku atau mesin yang dapat
digunakan untuk membuat produk yang dapat dijual untuk menghasilkan suatu
manfaat kas. Namun, pernyataan lama dalam akuntansi manajemen menyarankan,
”Biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda”. Hal ini mengimplikasikan
bahwa tidak ada cara yang universal untuk menghitung biaya atas segala sesuatu.
Dengan demikian, kita harus berhati-hati apabila kita bicarakan dan bagaimana itu
dihitung.
Contoh, akuntan keuangan menggunakan biaya historis aset untuk melacak
pengeluaran dana organisasi, yaitu fokus utama ketika melaporkan aktivitas
manajemen kepada pemilik organisasi. Namun, untuk tujuan pengambilan
keputusan, biaya penggantian aset, atau nilai yang dapat direalisasikan (harga
penjualan dikurangi biaya penjualan), mungkin lebih relevan daripada biaya
historis.
Akuntan manajemen mendefinisikan dan menghitung biaya yang
merefleksikan kebutuhan pengambilan keputusan yang diidentifikasi. Sebagai
contoh , seorang akuntan manajemen berfikir untuk menghapuskan bisnis
perawatan lainnya karena ketidakmampuannya menghasilkan keuntungan.
Sementara biaya variabel yang terkait dengan unit ini dapat dihindarkan apabila
divisi tersebut ditutup. Biaya tetap mungkin tidak dapat dihindarkan karena biaya
ini merefleksikan alokasi ke sumber daya atas biaya pada bisnisnya, sumber daya
yang tidak dapat dijual apabila bisnis perawatan lainnya ditutup.
8. Kita akan melihat pada berbagai sistem yang berbeda untuk
mengorganisasikan biaya. Cara yang berguna untuk mempertimbangkan sistem
pengorganisasian biaya yang berbeda adalah apakah biaya tersebut diperlukan
untuk pembuatan keputusan eksternal (pemegang saham, kreditur, pemerintah,
karyawan) atau internal (manajemen). Ketika kita bergerak melalui sistem-sistem
yang berbeda ini, ingatlah pernyataan bahwa : Biaya yang berbeda untuk tujuan
yang berbeda.
Bagaimana Penggunaan Informasi Biaya Produk Menentukan Fokus dan
bentuknya
Akuntan keuangan dan akuntan manajemen mendefinisikan dan memikirkan
tentang biaya, khususnya untuk biaya produk, secara berbeda. Seperti indikasi
dari pernyataan biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda, definisi biaya
produk yang berbeda ini merefleksikan tujuan yang berbeda antara akuntan
keuangan dan akuntan manajemen terhadap informasi biaya.
Menggunakan Informasi Biaya Produk di Luar Organisasi
Perusahaan menyiapkan laporan keuangan bagi pihak-pihak terkait dengannya
seperti karyawan , kreditur, dan pemerintah. Tujuannya adalah untuk
menyediakan cara yang konsisten bagi pihak yang terkait dengan operasi
perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan manajemennya.
Keperluan utama pengguna informasi akuntansi eksternal yaitu pelaporan yang
konsisten (seiring waktu) dan dapat dibandingkan (antar organisasi) atas kinerja
terkini organisasi (laporan laba rugi), persediaan aset dan kewajibannya (neraca),
dan operasi keuangannya (laporan dana).
Karena tidak seorangpun yang mengetahui bagaimana investor, kreditur dan pihak
lain yang terkait dengan organisasi menggunakan angka-angka biaya dalam
laporan keuangan, Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) yang
menspesifikasi fokus, isi, dan bentuk laporan keuangan berfokus pada metode
9. untuk menghitung biaya daripada bagaimana cara terbaik penghitungan biaya-
biaya tersebut untuk keputusan tertentu. Tujuan yang diinginkan oleh PABU
adalah bahwa biaya dihitung secara konsisten seiring waktu dan antar organisasi
yang berbeda bukannya biaya yang berguna untuk tujuan pengambilan keputusan
tertentu. Kita dapat menyatakan bahwa biaya yang dihitung untuk pihak luar
adalah biaya historis yang dihitung dengan menggunakan cara yang standar
karena mengikuti peraturan-peraturan yang spesifik.
Pengeluaran, Biaya, dan Beban
Pengeluaran adalah pertukaran aset (seperti kas) atau kewajiban (seperti hutang)
dengan aset seperti mesin produksi. Beban adalah biaya aset yang diyakini oleh
akuntan keuangan sebagai biaya yang telah dikeluarkan setelah barang atau jasa
dijual. Sehingga siklusnya adalah pengeluaran menciptakan aset yang menjadi
beban saat aset tersebut dijual. Terlepas dari beberapa pengecualian, biaya yang
dimaksud PABU memiliki pengertian yang spesifik, yaitu biaya yang dilaporkan
dalam neraca. Biaya menjadi beban saat aset dijual atau digunakan.
Biaya Produk
Dalam rangka membandingkan pemikiran akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen mengenai biaya produk, kita perlu berfokus pada persepsi akuntansi
keuangan tentang persediaan, yaitu barang yang disimpan untuk dijual.
Bagi perusahaan manufaktur, para akuntan keuangan hanya memasukkan biaya
manufaktur ke dalam biaya yang mereka laporkan bagi persediaan produk dan
sebagai biaya yang mereka laporkan ke harga pokok penjualan.
Biaya manufaktur terdiri dari tiga kategori biaya, yaitu
- Bahan baku langsung, mencakup biaya pembelian bahan baku ;
- Tenaga kerja langsung, merefleksikan gaji orang-orang yang bekerja
langsung dalam pembuatan produk ;
10. - Overhead manufaktur, mencakup biaya-biaya aset seperti mesin dan fasilitas
manufaktur lainnya yang digunakan oleh organisasi untuk mengkonversi
bahan baku yang telah dibeli menjadi barang jadi.
Dalam akuntansi keuangan, hanya biaya manufaktur yang dilaporkan saat
penilaian persediaan bagi perusahaan manufaktur. Akibatnya, biaya produk dalam
akuntansi keuangan hanya meliputi biaya manufaktur produk. Selain itu, para
akuntan keuangan tidak secara langsung memperhatikan penilaian masing-masing
unit individual persediaan, hanya fokus pada penilaian keseluruhan persediaan.
Apabila salah satu jenis persediaan mengalami penilaian berlebih dan persediaan
lainnya mengalami penilaian yang kurang, bukanlah menjadi perhatian akuntan
keuangan untuk tujuan pelaporan neraca selama akun persediaan secara agregat
dinilai secara beralasan. Fokus dalam melakukan penilaian aset adalah untuk
melaporkan kewajiban manajemen menyangkut manajemen aset.
Jadi, bagi perusahaan manufaktur, biaya produk yang dilaporkan pada neraca
mencakup hanya biaya manufaktur dan hampir selalu merefleksikan biaya
historis. Pendekatan ini merefleksikan tujuan utama akuntansi keuangan, yaitu
untuk melaporkan kewajiban manajemen dalam mengelola aset organisasi.
Akuntansi manajemen memliki tujuan yang sangat berbeda dan sebagai akibatnya
pendekatan untuk mengukur biaya produk juga berbeda.
11. 2.2 INFORMASI BIAYA PRODUK
Menggunakan Informasi Biaya Produk di dalam Organisasi
Di dalam organisasi, biaya memenuhi beberapa tujuan yang berbeda, dapat dibagi
menjadi dua kategori utama, yaitu perencanaan dan evaluasi. Biaya bermanfaat
untuk tujuan perencanaan pada saat biaya berperan sebagai acuan untuk
menentukan harga jual produk. Biaya bermanfaat untuk tujuan evaluasi pada saat
penentuan apakah harga pasar untuk produk yang beredar saat ini dapat
menghasilkan keuntungan atas pada saat mengevaluasi apakah suatu proses
adalah efisien dibandingkan dengan biaya proses internal atau eksternal yang
sama. Beberapa organisasi mendasarkan bonus kinerja pada informasi biaya.
Ada dua perbedaan utama bagaimana akuntan keuangan dan akuntan manajemen
memandang biaya produk :
1. Dalam akuntansi keuangan, fokusnya adalah menentukan total biaya atas
semua persediaan. Dalam akuntansi manajemen, fokusnya biasanya pada
biaya masing-masing individual persediaan atau produk.
- Karena akuntan keuangan perhatian terhadap nilai agregat persediaan, yang
membantu mengevaluasi sebaik apa manajemen menggunakan sumber daya
organisasinya.
- Karena akuntan manajemen lebih sering perhatian untuk menyediakan para
pengambil keputusan dengan informasi mengenai biaya produk sehingga
manajemen dapat mengambil keputusan, seperti memperkenalkan suatu
produk, melakukan pendesainan ulang produk, memperbaiki suatu produk
atau proses, dan dalam kasus khusus dimana perusahaan dapat menentukan
harga produk, menentukan informasi biaya untuk penetapan harga.
2. Dalam akuntansi keuangan, biaya persediaan (dan kemudian biaya produk)
mencakup hanya biaya manufaktur. Dalam akuntansi manajemen, biaya
produk akan memasukkan semua biaya yang terkait dengan produk, termasuk
riset dan pengembangan, pemasaran, iklan, dan penjualan.
- Karena prinsip akuntansi keuangan adalah doktrin mengenai kooservatisme,
yang mengharuskan akuntan keuangan melaporkan aset yang
12. kemampuannya untuk memproduksi manfaat di masa depan dapat
diestimasikan dengan cara yang sistematis. Beban-beban seperti iklan, riset
dan pengembangan, dan perbaikan produk dipandang terlalu subjektif dan
sulit untuk diestimasikan, sehingga mereka tidak melaporkannya sebagai
biaya produk.
- Karena akuntan manajemen memberikan, untuk produk saat ini dan masa
depan, informasi yang diperlukan untuk mengestimasi total biaya untuk
pembangunan, pengenalan, pembuatan, dan pendukung suatu produk yang
dibawa ke pasar sehingga para pembuat keputusan dapat mengevaluasi
keuntungan produk tersebut.
Memahami Perilaku Biaya untuk Memprediksi Biaya
Memahami perilaku biaya dapat memungkinkan akuntan manajemen menyusun
estimasi biaya produk dan memprediksi biaya untuk berbagai tingkatan aktivitas
produksi.
Dasar untuk memahami perilaku biaya adalah konsep mengenai sumber daya
yang fleksibel dan sumber daya yang terkait dengan kapasitas. Sumber daya yang
fleksibel adalah sumber daya yang biayanya proporsional terhadap jumlah
sumber daya yang digunakan. Contoh sumber daya yang fleksibel dalam
perusahaan penghasil perabot adalah bahan baku seperti kayu dan plitur, dan
listrik untuk menjalankan mesin yang digunakan dalam pabrik. Biaya sumber
daya fleksibel disebut dengan biaya variabel. Karena biaya ini proporsional
terhadap jumlah sumber daya yang digunakan, biaya variabel juga proporsional
terhadap aktivitas dasar, seperti jumlah unit yang diproduksi.
Sumber daya yang terkait dengan kapasitas, didapatkan dan dibayar di muka pada
saat pekerjaan selesai. Biaya yang terkait sumber daya yang terkait dengan
kapasitas disebut biaya tetap karena biaya ini berubah-ubah mengikuti jumlah
kapasitas yang didapatkan, bukan mengikuti jumlah kapasitas yang digunakan.
Kebanyakan biaya personel dan depresiasi mesin dan gedung adalah contoh biaya
13. tetap. Jumlah biaya tetap terkait dengan tingkatan aktivitas yang direncanakan
bukannya akrual.
Memahami Perilaku Biaya untuk Menghitung Biaya Produk
Inti pekerjaan penentuan biaya produk dalam akuntansi manajemen adalah konsep
biaya langsung dan tidak langsung.
Biaya langsung adalah biaya atas sumber daya atau aktivitas yang didapatkan
untuk digunakan oleh objekk biaya tunggal. Sebagai contoh, apabila objek biaya
adalah meja makan, salah satu biaya langsungnya adalah biaya bahan baku
langsung, yaitu biaya kayu yang digunakan untuk membuat meja makan.
Biaya tidak langsung adalah biaya sumber daya yang digunakan oleh lebih dari
satu objek biaya. Sebagai contoh, biaya pemotongan kayu yang digunakan dalam
pabrik perabot adalah biaya tidak langsung karena itu digunakan untuk membuat
produk yang berbeda seperti meja makan, lemari china, kursi makan.
Pengklasifikasian biaya dapat berbeda apabila objek biayanya berubah. Sebagai
contoh, gaji supervisor pabrik. Apabila objek biayanya adalah produk, maka gaji
supervisor pabrik adalah biaya tidak langsung untuk berbagai produk yang dibuat
dalam pabrik. Apabila pabrik adalah objek biayanya, maka gaji supervisor pabrik
adalah biaya langsung. Sementara sebagian besar contoh menggunakan produk
sebagai objek biaya, maka objek biaya dapat berupa unit analisis apa pun,
termasuk produk , lini produk, pelanggan, departemen, divisi, area geografis,
negara ataupun benua.
Apabila objek biayanya adalah produk, biaya variabel bisa menjadi biaya
langsung maupun tidak langsung. Apabila biaya variabel berubah mengikuti
proporsi jumlah unit yang diproduksi, maka itu adalah biaya langsung. Contoh,
bahan baku dan energi yang digunakan dalam pabrik pengolahan besi, roda yang
digunakan dalam pembuatan mobil, dan chip komputer yang digunakan dalam
perakitan komputer. Apabila biaya variabel berubah mengikuti proporsi beberapa
aktivitas yang mendukung berbagai produk, maka biaya variabel tersebut adalah
14. tidak langsung terhadap produk tunggal. Contohnya bahan bakar yang digunakan
oleh kereta yang membawa penumpang dan barang-barang dan dimana objek
biayanya adalah biaya penumpang dan biaya barang-barang.
Menggunakan Informasi Biaya untuk Memprediksi Biaya dan Keuntungan
Analisi CVP (Cost Volume Profit) konvensional berdasarkan pada asumsi bahwa
semua biaya organisasi adalah murni variabel atau tetap, unit yang dibuat sama
dengan unit yang dijual, dan pendapatan per unit tidak berubah seiring dengan
perubahan volume. Dengan asumsi-asumsi ini, organisasi yang membuat produk
tunggal dapat menulis persamaan keuntungannya sebagai berikut :
Keuntungan = Pendapatan – Biaya
Keuntungan = Pendapatan – Biaya Variabel – Biaya Tetap
Keuntungan = (Unit yang Terjual x Pendapatan per Unit) – (Unit yang
Terjual x Biaya Variabel per Unit) – Biaya Tetap
Keuntungan = Unit yang Terjual x (Pendapatan per Unit – Biaya
Variabel per Unit) – Biaya Tetap
Manajer sering ingin mengetahui margin kontribusi per unit, yang merupakan
harga produk dikurangi dengan biaya variabelnya. Margin kontribusi per unit
mengukur kontribusi yang diberikan oleh setiap produk yang terjual dalam
menutup biaya tetap.
Keuntungan = (Unit yang Terjual x Margin Kontribusi per Unit) –
Biaya Tetap
15. Para pembuat keputusan dapat menggunakan persamaan CVP untuk
mengidentifikasikan unit yang diperlukan untuk mencapai berbagai tingkat
keuntungan dengan :
Unit yang diperlukan untuk mencapai target keuntungan =
Target keuntungan + Biaya Tetap
Margin Kontribusi per Unit
Dalam kasus spesial dimana para pembuat keputusan ingin mengetahui berapa
banyak penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas, yaitu untuk hanya
menutup biaya tetap :
Titik Impas Penjualan dalam Unit =
Biaya Tetap
Margin Kontribusi per Unit
Beberapa pengambil keputusan lebih memilih untuk menyatakan ke bentuk
pendapatan yang diperlukan untuk mencapai titik impas. Apabila kita mengalikan
kedua sisi dengan pendapatan per unit, maka kita akan mendapatkan :
Unit yang diperlukan x Pendapatan per Unit =
(Target Keuntungan + Biaya Tetap ) x Pendapatan per Unit
Margin Kontribusi per Unit
16. Membagi pembilang dengan penyebut di sisi kanan persamaan di atas, dengan
pendapatan per unit, kita akan mendapatkan :
Pendapatan yang diperlukan =
(Target Keuntungan + Biaya Tetap) x Pendapatan per Unit
Margin Kontribusi per Unit
Pendapatan per Unit
Akuntan Manajemen menyebut rasio margin kontribusi per unit terhadap
pendapatan per unit sebagai rasio margin kontribusi unit, yang merupakan
pecahan masing-masing penjualan dalam bentuk mata uang yang digunakan untuk
menutup biaya tetap.
Pendapatan yang diperlukan =
(Target Keuntungan + Biaya Tetap)
Margin Kontribusi per Unit
Kita dapat menulis kembali pendapatn yang diperlukan untuk mencapai titik
impas sebagai berikut :
Titik Impas Pendapatan Penjualan =
Biaya Tetap
Margin Kontribusi
17. Bagaimana Keputusan dapat Mendefinisikan Karakteristik Biaya yang
Diperlukan
Pernyataan mengenai biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda
mengsiratkan bahwa karena informasi biaya digunakan untuk membuat
keputusan, yang akan mendefinisikan karakteristik dari biaya yang diperlukannya,
cara menghitung biaya tersebut, dan nilai dari jumlah biaya apa pun. Berarti
jumlah biaya yang bermanfaat bagi satu keputusan mungkin tidak berguna bahkan
mungkin membahayakan jika digunakan dalam pembuatan keputusan lainnya.
Contoh, anda menghitung biaya penerbangan seseorang dari London ke Zurich.
Anda mungkin mengestimasi biaya penerbangan yang meliputi bahan bakar,
depresiasi pesawat, gaji pegawai, makanan , biaya pendapatan dan biaya lainnya
yang terkait. Kemudian Anda akan memerhatilkan biaya overhead lainnya yang
perlu ditambahkan ke dalam perhitungan biaya ini untuk mendapatkan total biaya
penerbangan. Dan akhirnya Anda mungkin membagi total biaya penerbangan
dengan sejumlah angka, mungkin kapasitas pesawat atau jumlah orang dalam
pesawat untuk penerbangan tertentu, untuk mendapatkan biaya per orang. Jika
Anda telah diberitahu bahwa pesawat akan terbang sesuai jadwal dan Anda harus
menghitung biaya penambahan seorang ke dalam penerbangan tsb. Anda mungkin
hanya memasukkan biaya tambahan seperti bahan bakar dan makanan yang
bertambah karena adanya penambahan satu orang ke dalam penerbangan tersebut.
Biaya yang sesuai untuk digunakan ditentukan oleh konteks keputusan yang akan
dibuat. Biaya penuh mungkin digunakan dalam perencanaan untuk menentukan
harga tiket rata-rata yang harus dikenakan oleh perusahaan penerbangan saat
menentukan jadwal penerbangan dalam operasi.
18. 2.3 JENIS-JENIS BIAYA
Biaya Kesempatan
Biaya kesempatan adalah pengorbanan yang dilakukan oleh seorang pada saat
menggunakan sumber daya yang dimilikinya.
Sebagai contoh, apabila Jon memiliki waktu yang lebih dan pergi ke bioskop tidak
akan mempengaruhi nilainya, maka biaya kesempatannya adalah nol.
Jadi biaya kesempatan atas sumber daya adalah nol apabila terdapat kapasitas
sumber daya yang berlebih.
Untuk contoh lainnya , umpamakan bahwa Effendy dapat menggunakan mesin
injeksi pembuat container dengan kapasitas 1,000 jam untuk memproduksi dua
jenis produksi krat plastik untuk susu dan kontainer plastik utnuk membawa
botol-botol soda. Permintaannya memadai sehingga Effendy dapat menjual semua
yang dibuatnya untuk kedua produk tersebut.
Krat untuk Susu Kontainer Untuk Soda
Harga SGD 12.00 SGD 8.00
Biaya Variabel SGD 4.00 SGD 3.00
Margin Kontribusi SGD 8.00 SGD 5.00
Tabel di atas menunjukkan harga dan biaya variabel untuk masing-masing
produk. Satu-satunya faktor yang membatasi produksi adalah jam mesin. Produk
mana yang akan dipilih untuk dibuat ? Seumpamanya krat untuk susu memiliki
margin kontribusi sebesar SGD 8.00 dan kontainer untuk soda memiliki margin
kontribusi sebesar SGD 5.00. Krat untuk susu terlihat lebih menguntungkan, tapi
seandainya di teliti lebih jauh bahwa mesin tersebut mengambil waktu 1 menit
untuk membuat krat susu, namun hanya 30 detik untuk membuat container soda.
Dengan demikian, margin kontribusi per menit mesin adalah SGD 10.00 untuk
membuat kontainer pembawa soda dan SGD 8.00 untuk membuat krat susu.
Apabila kita menggunakan 1,000 jam mesin untuk membuat 60,000 krat susu, kita
akan mendapatkan total margin kontribusi sebesar SGD 480,000. Apabila kita
19. menggunakan 1,000 jam mesin untuk membuat 120,000 container soda, akan
mendapatkan total margin kontribusi sebesar SGD 600,000 . Dapat dilihat
kontainer soda adalah produk yang lebih baik karena dapat memaksimalkan
keuntungan dengan suplai jam mesin yang tersedia.
Biaya Jangka Panjang dan Biaya Jangka Pendek
Jangka pendek adalah periode dimana pembuat keputusan tidak dapat
menyesuaikan kapasitas. Tingkat kapasitas yang terkait dengan sumber daya,
yaitu biaya tetap, adalah tetap. Satu-satunya jenis biaya yang bervariasi dalam
jangka pendek adalah biaya yang bervariasi proporsional terhadap produksi atau
aktivitas lainnya yang terkait dengan produksi. Biaya-biaya jangka pendek adalah
biaya variabel. Kembali membahas contoh mengenai perhitungan biaya
penerbangan dari London ke Zurich, biaya jangka pendek adalah biaya yang
berubah saat Anda menambahkan satu orang ke dalam pesawat yang akan
berangkat, seperti tambahan biaya bahan bakar dan tambahan biaya makanan yang
meningkat karena adanya satu orang penumpang tambahan.
Jangka panjang adalah periode dimana kapasitas dapat disesuaikan. Biaya-biaya
jangka panjang adalah penjumlahan biaya variabel dan biaya tetap yang terkait
dengan objek biaya, yang biasanya adalah produk. Biaya-biaya ini penting untuk
tujuan perencanaan produksi. Harga rata-rata yang dikenakan atas produk harus
menutupi biaya jangka panjang bagi organisasi untuk menggantikan kapasitas
yang digunakan membuat produk saat kapasitas menurun. Contoh biaya jangka
panjang adalah gedung dan peralatan di lingkungan manufaktur manapun.
Biaya Variabel ( Variable Cost )
Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional
terhadap perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan,
maka total biaya variabelnya juga akan berlipat dua. Jika aktivitas naik 10% maka
total biaya variabel akan naik sebesar 10% juga. Suatu biaya dikatakan variable
karena ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis aktivitas (activity base)
merupakan ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya biaya variabel atau
biasa disebut dengan penggerak biaya atau pemicu biaya (cost driver).
20. Contoh dari basis aktivitas yang umum yaitu: jam tenaga kerja langsung, jam
mesin, unit yang diproduksi, dan unit yang dijual. Porsi biaya variabel dan tipe
biaya variabel dalam organisasi sangat tergantung pada tujuan dan struktur
organisasi.
Ada juga biaya variabel per unit, yaitu biaya variabel yang selalu konstan atau
tetap. Contoh pembeda antara total biaya variabel dengan biaya variabel per unit
yaitu perusahaan Nooksack Expeditions yang memberikan jasa wisata
penelusuran sungai dengan menyediakan peralatan dan makanan kepada tamunya.
Makanan dibeli dari perusahaan yang ekslutif dengan harga $30 untuk setiap
tamu. Biaya $30 per tamu tidak akan berubah dan tidak dipengaruhi oleh
berapapun jumlah tamu yang berpartisipasi dalam penelusuran sungai.
Perbandingan perilaku biaya variabel baik per unit maupun secara total.
Biaya Variabel Sejati vs Biaya Variabel Bertahap
Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya variabel
berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau variabel proporsial
(proportionately variable). Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap (step-
variable). Biaya variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya
variabel sejati (true variable) atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang
digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat
aktivitas produksi. Lebih jauh, bahan langsung yang dibeli tetapi tidak di gunakan
dapat disimpan di gudang dan digunakan lagi pada eriode mendatang.
Biaya variabel bertahap upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya dianggap
variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama dengan
biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu kerja bagi
tenaga pemeliharaan biayasanya ditentukan dalam bentuk borongan. Selain itu,
jam kerja pemeliharaan yang tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan dan di
gunakan dalam periode mendatang. Jika waktu yang tersedia tidak digunakan
secara efektif, maka akan hilang begitu saja. Selain itu, para tenaga pemeliharaan
akan bekerja secara asal apabila pengawasannya tidak baik tetapi mereka akan
bekerja secara intensif kalau diawasi secara ketat. Sumber daya yang diperoleh
dalam jumlah besar (seperti pekerja pemeliharaan) dan yang biayanya meningkat
21. atau berkurang hanya karena adanya perubahan yang besar dalam tingkat
aktivitas, disebut biaya variabel bertahap (step-variable cost). Perilaku biaya
variabel bertahap berbeda dengan perilaku biaya variabel sejati.
Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa
terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahana
aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap per-unit akan
semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per unit akan turun
tetapi dengan tingkat penurunan yang semakin kecil. Aspek biaya tetap ini dapat
membingungkan. Meskipun demikian tetap penting untuk menyajikan biaya tetap
ini dengan basis rata-rata per-unit. Biaya per unit yang terdiri atas elemen biaya
tetap dan biaya variabel dasajikan untuk laporan eksternal. Untuk kepentingan
internal, biaya tetap tidak perlu disajikan perunit karena dapt membingungkan.
Berdasarkan pengalaman, untuk kepentingan internal, untuk mudahnya (dan juga
aman) biaya tetap disajikan secara total.
Tipe-tipe biaya tetap :
Biaya tetap biasanya disebut biaya kapaitas (capacity cost) sebab biaya tersebut
terjadi karena adanya gedung, peralatan, karyawan profesional yang terlatih dan
item lainnya yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas pokok untuk
mempertahankan aktivitasnya. Untuk tujuan perencanaan, biaya tetap dipilah
menjadi biaya yang telah ditentukan (commited) dan biaya yang dikeluarkan
berdasarkan kebijakan manajemen (discretionary).
- Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) berkaitan dengan
investasi fasilitas, peralatan, dan struktur organisasi pokok dalam suatu
perusahaan. Contoh biaya ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan, pajak
bangunan, asuransi, dan gaji manajemen puncak dan karyawan operasional.
dua faktor yang berkaitan dengan biaya tetap yang telah ditentukan adalah:
1. Biaya – biaya tersebut bersifat jangka panjang.
2. Tidak dapat dikurangi menjad nol meskipun pada jangka pendek tanpa
mengganggu tingkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi.
22. Struktur organisasi dan fasilitas yang penting dijaga keutuhannya. Biaya
untuk merekrut mereka kembali akan jauh lebih besar daripada penghematan
jangka pendek yang mungkin diperoleh.
Keputusan untuk mendapatkan peralatan dalam jumlah besar atau aktivitas lain
yang menyebabkan munculnya biaya tetap yang telah ditentukan harus
mempertimbangkan perencanaan jangka panjang. Manajemen harus melakukan
analisis yang mendalam terhadap berbagai alternatif yang tersedia sebelum
mengambil keputusan. Sekali keputusan kembali, biaya yang terjadi tidak dapat
dihindarkan selama beberapa tahun ke depan. Strategi manajemen harus
diarahkan untuk memanfaatkan sumber daya perusahaan seefektif mungkin.
- Biaya Tetap Kebijakan. Biaya ini disebabkan oleh keputusan tahunan yang
dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu. Contoh
biaya tetap kebijakan termasuk iklan, riset, hubungan masyarakat, program
pengembangan manajemen, dan magang untuk para mahasiswa. Ada dua
perbedaan pokok antara biaya tetap yang telah ditentukan dengan biaya tetap
kebijakan biasanya untuk jangka waktu yang lebih pendek. Sebaliknya, seperti
yang telah dijelaskan di atas, biaya tetap yang telah di tentukan melibatkan
perencanaan untuk beberapa tahun ke depan. Kedua, biaya tetap kebijakan
dapat dibuat untuk jangka pendek dengan pengaruh negatif yang minimal
terhadap tujuan perusahaan jangka panjang.
Suatu biaya akan diklasifikasikan sebagai biaya tetap yang telah ditentukan
atau biaya tetap kebijakan sangat tergantung pada strategi manajemen.
Karakteristik yang terpenting dari biaya tetap kebijakan bahwa manajemen
tidak terpaku pada keputusan yang berkaitan dengan biaya terrsebut. Mereka
masih dapat melakukan penyesuaian dari tahun ke tahun atau mungkin dalam
waktu kurang dari satu tahun karena kondisi memang menuntut modifikasi
keputusan manajemen.
- Tren Biaya Tetap dibeberapa perusahaan menunjukkan bahwa biaya tetap
semakin besar porsinya dibandingkan dengan biaya variabel. Sebagai contoh,
pegawai administrasi di safeway dan kroger memasang harga pada barang
secara manual. Sekarang, sebagian besar toko dilengkapi dengan pembaca
barcode yang dapat memasukkan harga dan informasi lainnya secara otomatis.
23. Sekarang program komputer sudah dirancang untuk melengkapi formulir pajak
yang diperlukan dan program tersebut juga menyediakan informasi
perencanaan pajak dan konsultasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen.
Program tersebut dirancang dengan mengumpulkan pengetahuan dari beberapa
orang yang ahli di bidang perpajakan. Meskipun semakin banyak pekerjaan
manusia telah di gantikan dengan mesin, permintaan secara keseluruhan
terhadap pekerjaan yang di tangani oleh manusia tidak berkurang. Sebagai
konsekuensinya, biaya kompensasi untuk pegawai tersebut relatif tetap dan
lebih bersifat biaya tetap yang di tentukan (commited fixed cost) daripada
biaya tetap kebijakan (discretionary fixed cost).
- Biaya Tetap dan Relevan yang pembahasannya sudah dimulai pada topik
biaya variabel juga penting dalam memahami biaya tetap –khususnya biaya
tetap kebijakan. Tingkat biaya tetap kebijakan biasanya ditentukan di awal
tahun dan tergantung pada dukungan yang diperlukan untuk program yang
direncanakan seperti iklan dan pelatihan. Selanjutnya, cakupan program ini
tergantung tingkat aktivitas yang sudah diantisipasi untuk tahun yang
bersangkutan. Oleh karenanya, perencanaan tingkat aktivitas akan
mempengaruhi total biaya tetap kebijakan.
Biaya tetap kebijakan lebih mudah untuk disesuaikan dibandingkan dengan
biaya tetap yang telah ditentukan. Biaya tetap yang telah ditentukan tampak
kurang fleksibel dan biaya ini terdiri atas biaya gedung, peralatan, dan gaji
karyawan ini. Sangat sulit untuk membeli setengah perangkat peralatan atau
seperangkat manajer lini produk. Rentang relevan aktivitas untuk biaya tetap
adalah rentang aktivitas pada saat grafik biaya tersebut berbentuk garis lurus.
Pada saat perusahaan memperluas tingkat aktivitasnya, perluasan tersebut
menuntut fasilitas lebih banyak atau tim manajemen kunci yang dibutuhkan
unttuk perluasan tersebut. Akibatnya, semakin banyak fasilitas yang dibangun
dan posisi baru manajemen akan mengakibatkan biaya tetap yang telah
ditentukan.
24. Biaya Semivariabel (mixed cost)
Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya tetap.
Disebut juga dengan biaya campuran. Biaya semi variabel memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume
kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi
volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah volume
kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak
sebanding (not proportional).
2) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan
perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan
tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah
biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon. Untuk tujuan perencanaan,
pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya semi variabel harus
dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Pendekatan dan tehnik yang
dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel
25. BAB III
KESIMPULAN
Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan aktivitas. Waktu merupakan salah satu faktor penting dalam
penentuan perilaku biaya. Ada tiga tipe pola perilaku biaay, Biaya variabel
merupakan biaya yang meningkat secara proporsional dengan peningkatan
aktivitas. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah jumlah totalnya ketika
penggunaan aktivitas berubah, sedangkan biaya campuran merupakan biaya yang
mempunyai komponen tetap dan variabel.
Jenis biaya ada biaya kesempatan, biaya jangka pendek, biaya jangka panjang,
biaya variable, biaya tetap, biaya semivariabel.
Format Kontribusi Laba Rugi dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba
rugi tidak disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan
format fungsional yang klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi
produksi, administrasi, dan penjualan. Penerapan ide yang telah dikembangkan
tersebut ditemukan format laporan laba rugi yang baru yang disebut pendekatan
konstribusi (contribution approach). Hal khusus yang ada dalam format ini adalah
bahwa laporan tersebut menyediakan informasi perilaku biaya dalam laporan
tersebut.