SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
MODEL MODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)
A. PENDAHULUAN
Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan
nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia indonesia
secara menyeluruh.
Diperlukan suatu strategi untuk menjadikan sekolah menjadi sekolah yang efektif dan
produktif. Strategi yang sudah digunakan dibeberapa negara maju dan saat ini sudah mulai
dikembangkan di indonesia adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) atau School Based
Management(SBM).
Keadaan dalam suatu wilayah (negara) mempengaruhi bagaimana cara yang tepat untuk
menetapkan suatu gaya pendekatan untuk menjadikan sekolah itu kreatif dan produktif. Hal ini
menjadikan MBS memiliki beberapa model yang diterapkan di masing-masing negara/wilayah.
Seperti model australia, model amerika, model inggris dan lain sebagainya.
Dalam makalah yang singkat ini, akan coba diuraikan beberapa model MBS yang sudah
diterapkan.
B. MODEL MODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa model yang dikembangkan
dibeberapa negara diantaranya: Hong Kong, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Australia,
Prancis, Nikaragua, Selandia Baru, El Salvador, Madagaskar, dan di Indonesia.
1. Model MBS di Hong Kong
Kondisi yang kurang baik yang terjadi di Hong Kong mendorong diberlakukannya MBS
dengan tujuan terjadinya suatu perbaikan.1[1] Di Hong Kong MBS disebut The School
Management Initiative (SMI) atau manajemen sekolah inisiatif.
Model MBS di Hong Kong ini, menekankan pentingnya inisiatif dari sumber daya
sekolah sebagai pengganti inisiatif dari atas yang selama ini diterapkan. Prinsip-prinsip MBS
yang ditawarkan di Hong Kong adalah perlunya telaah ulang secara terus menerus terhadap
pembelajaan anggran pemerintah, perlunya evaluasi secara sistematis terhadap hasil, definisi,
yang lebih baik tentang tanggung jawab, hubungan erat antara tanggung jawab sumber daya dan
tanggung jawab manajemen, perlu adanya organisasi dan kerangka kerja yang sesuai, hubungan
yang jelas antara pembuat kebijakan dengan agen-agen pelaksana.
Dengan adanya prinsip tersebut maka diperlukan suatu transparansi dan akuntabilitas
dalam pengelolaan pendidikan. Taransparansi dan akuntabilitas di sini meliputi penggunaan
anggaran belanja sekolah dan penentuan hasil belajar siswa serta pengukuran hasilnya.
2. Model MBS di Kanada
Di kanada, pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi di mana pemerintah
daerah/kota sebagai unit administratif dan pengambilan kebijakan.2[2]
Model MBS di sana disebut School-site decision making (SSDM) atau pengambilan
keputusan diserahkan pada tingkat sekolah. Ciri-ciri MBS dikanada adalah sebagai berikut :
o Penentuan alokasi sumber daya ditentukan sekolah
o Anggaran pendidikan diberikan secara lupsum
o Alokasi anggaran pendidikan tersebut dimasukkan ke dalam anggaran sekolah
o Adanya program efektivitas guru
o Adanya program pengembangan profesionalisme tenaga kerja. (sungkowo: 2002).
Penekanan model MBS di kanada ini dalam hal pengambilan keputusan, yaitu
pengambilan keputusan diserahkan kepada masing-masing sekolah secra langsung. Model ini
pun hanya terbatas pada beberapa hal saja, yaitu yang menyangkut pengangkatan, promosi,
penghargaan dan penghentian tenaga guru dan administrasi, pengadaan peralatan sekolah,
pelayanan kepada sekolah. Sebelumnya ketiga hal tersebut ditentukan oleh pusat.
Yang menjadi ciri lain dari MBS model kanada adalah peningkatan dan pengembangan
profesionalisme tenaga kerja baik meningkatkan kemampuan guru maupun tenaga administrasi.
3. Model MBS di Amerika Serikat
Sistem pendidikan di Amerika Serikat mula-mula secara konstistusional pemerintah pusat
(state) bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dan pemerintah daerah hanya
sebagai pembuatan kebijaksanaan dan administrasi. Pemerintah federal memiliki peran yang
terbatas bahkan semakin berkurang perannya. Perannya hanya dibatasi terutama pada area
khusus, yaitu dukungan pendanaan.
Model MBS di Amerika Serikat disebut dengan Site- based Management. Beberapa
pendapat yang mendudkung diadakannya MBS menyarankan bahwa sebagai syarat penting
untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka otoritas pengambilan keputusan harus pada
tingkat sekolah.
Mereka yakin dengan diadakannya MBS dimana penyerahan sumber daya ke tingkat
sekolah akan membuat kemajuan. Hal ini karena sekolah memiliki kebebasan mencurahkan
energi kreatifnya dan sekolah dapat mengembangkan diversifikasi pendekatan strategi untuk
mencapai tujuannya
4. Model MBS di Inggris.
Model MBS di Inggris disebut Grant Maintained School (GMS). Atau manajemen
swakelola pada tingkat lokal. Dinamakan seperti itu karena, adanya undang-undang pendidikan
tahun 1988, antara lain berisi adanya kurikulum inti nasional, adanya ujian nasional, serta
pelaporan nasional. Kontrol terhadap anggaran sekolah diberikan kepada lembaga
pengelola/pengawas beserta para kepala sekoalah menengah keatas dan sebagian sekolah dasar
dalam waktu lima tahun. Juga memberikan pilihan pada orang tua dengan cara membantu
mengembangkan diversifikasi, meninghkatkan akses, mengizinkan sekolah-sekolah negeri untuk
keluar dari kontrol otoritas pendidikan lokal. Berdasarkan suara mayoritas orang tua siswa.
Dengan adanya undang-undang pendidikan tersebut terjadi enam perubahan struktural
guna memfasilitasi pelaksanaan MBS sebagaimana dikemukakan oleh sungkowo (2002).
a. kurikulum nasional untuk mata pelajaran inti ditentukan oleh pemerintah.
b. Ujian nasional dilaksanakan atau diterapkan pada siswa kelas 7,11,14 dan 16.
c. MBS di bentuk untuk mengembangkan otoritas pemerintah.
d. Dibuatlah sekolah lanjutan tekhnik
e. Kewenangan inner London Education dilimpahkan kepada tiga belas otoritas pendidikan.
f. Skema manjemen sekolah lokal dibentuk dengan melibatkan beberapa pihak terkait.
5. Model MBS di Australia
Karakteristik MBS di Australia dapat dilihat dari aspek kewenangan sekolah yang
meliputi.
1. menyusun dan mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswa
2. melakukan pengelolaan sekolah yang dapat dipilih diantara tiga kemungkinan yaitu
standard flexbility option (SO), Enchanced Flexibility Option-1(EO1), dan enchanced
Flexibility-2(EO2).
3. membuat perencanaan, melaksanakannya dan mempertanggungjawabkannya.
4. adanya akuntabilitas dalam pelaksanaan MBS
5. menjamin dan mengusahankan sumber daya manusia dan sumber daya keuangan.
6. adanya felksibilitas dalam sumber daya sekolah3[3]
seperti yang telah disebutkan di atas untuk melakukan pengelolaan sekolah dapat
dilakukan dengan tiga kemungkinan yaitu SO, EO1 dan EO2.
Pengorganisasian pengelolaan sekolah menggambarkan kadar kewenangan yang
diberikan kepada sekolah.
a. Standar Flexibility Option (SO)
Dalam bentuk ini peran dan dukungan kantor distrik lebih besar. Kepala sekolah hanya
bertanggungjawab terhadap penyususnan rencana sekolah dan pelaksanaan
pelajaran(implementasi kurikulum). Kantor distrik bertanggunjawab terhadap pengesahan dan
monitoring serta bertindak sebagai penasehat dalam penyususnan school planing overview.
Dalam pengelolaan MBS tipe SO ini, pemerintah negara bagian memberikan petunjuk pedoman
dan dukungan.
b. Enchanced Flexibility Option-1 (EO1)
Dalam bentuk ini sekolah bertanggungjawab untuk menyususn rencana strategis sekolah. Untuk
tiga tahun. Peran distrik sebagai 1)memberikan dukungan kepada sekolah dalam pelaksanaan
monitoring internal ; 2) menandatangani isi rencana sekolah.
c. Enchanced Flexibility Option-2 (EO2)
Keterlibatan distrik, disini sangat sedikit, hanya berperan sebagai lembaga konsultasi. 4[4]
6. Model MBS di Prancis.
Di Prancis otoritas lokal memiliki tanggung jawab terhadap dukungan finansial.
Kekuasaan badan pengelola sekolah menengah atas diperluas ke beberapa area. Sementara itu
pengangkatan guru masih dilakukan oleh pusat dengan ketat. Masing-masing sekolah menerima
anggaran secara lumpsum terhadap jam mengajar guru. Kepala sekolah mentukan jenis staf yang
dibutuhkan.
7. Model MBS di Nikaragua
Model MBS di Nikaragua difokuskan pada pendesentralisasikan pengelolaan sekolah dan
anggaran sekolah yang keputusannya diserahkan kepada dewan sekolah. Yang mencakup empat
tahapan penting yaitu; desentralisasi kebijakan, perubahan organisasi sekolah, kondisi lokal dan
sejarah organisasi, serta hasil yang diharapkan.
8. Model MBS di Selandia Baru
Komite sekolah untuk sekolah dasar anggotanya terdiri dari warga setempat dan dipilih
setiap dua tahun. Tetapi sebagian besar sekolah menengah atas di kontrol dan dikelola oleh
dewan gubernur yang keanggotaannya kebanyakan dari orang tua siswa dan anggota mayarakat
lainnya.
9. Model MBS di El Salvador
Model MBS di El Salvador disebut dengan Community Managed Scholls Program yang
kemudian dikenal dengan akronim bahasa spanyol, EDUCO ( Education participation de la
comunidad) maksud dari model ini untuk mendesentralisasikan pengelolaan sekolah Negeri
dengan cara meningkatkan keterlibatan orangtua di dalam tanggung jawab menjalankan sekolah.
Filosofinya adalah perlunya para orang tua siswa untuk terlibat secara langsung di dalam
pendidikan anak-anaknya.
10. Model MBS di Madagaskar
Model MBS yang diterapkan di sini difokuskan kepada pelibatan masyarakat pada
pengontrolan pendidikan dasar. Implementasi MBS diarahkan di dalam kerangka kerja dengan
melibatkan masyarakat desa tidak hanya untuk merehabilitasi, membangun dan memelihara
sekolah-sekolah dasar, tetapi juga dilibatkan dalam pengelolaan dan pensupervisian sekolah
dasar.
11. Model MBS di Indonesia.
Model MBS di Indonesia disebut Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS), dapat diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar
kepada sekolah, fleksibilitas kepada sekolah, dan mendorong partisipasi secara langsung warga
sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan
nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
MBS di Indonesia difokuskan pada peningkatan mutu, tetapi tidak jelas dalam hal mutu
apa.
C. PENUTUP.
Penerapan atau implementasi MBS pada suatu negara memiliki perbedaan dan
karakteristik sendiri. Hal ini terjadi karena sejarah masing-masing negara yang berbeda selain itu
koindisi masyarakat juga ikut menentukan model MBS yang akan diterapkan.
Walaupun masing-masing wilayah memiliki model yang berbeda, tatapi dari perbedaan
itu tidak menimbulkan tujuan yang berbeda, tujuan mereka hanya satu yakni, meningkatkan
mutu pendidikan.
Ada hubungan saling memberi dan saling menerima antara lembaga pendidikan dengan
masyarakat sekitarnya5[5]. Lembaga pendidikan merealisasikan apa yang dicita-citakan oleh
orangtua terhadap anak-anaknya. Oleh sebab itu perlu adanya kerjasama yang baik antara
orangtua dan sekolah. Salah satu solusinya adalah dengan model MBS.
MBS adalah suatu ide tentang pengambilan keputusan pendidikan yang diletakkan pada
posisi paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah.6[6]
Daftar Pustaka
E. Mulyasa. Manajemen Bebasis Sekolah: Konsep, strategi dan implementasi. Bandung:
Rosdakarya. 2002
1[1] E. Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosda.2005.
Made Pidarta. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.2004.
Nurkholis. Manajemen Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta: grasindo.2003
http://iimabusyifa.blogspot.com/2013/08/model-model-manajemen-berbasis-sekolah.html

More Related Content

What's hot

PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)Rudi Salam Sinulingga
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Fitri Yusmaniah
 
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)Ifik Firdaus
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarLutfi Isni
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran Dwi Karyani
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranMusafirCinta7
 
ppt pembelajaran terpadu model Immersed
ppt pembelajaran terpadu model Immersedppt pembelajaran terpadu model Immersed
ppt pembelajaran terpadu model ImmersedCha-cha Taulanys
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuNastiti Rahajeng
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptFiqran Haruna
 
Tugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design researchTugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design research06091008010
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 

What's hot (20)

PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PPT KONSEP DASAR PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
 
Peta konsep ptk
Peta konsep ptkPeta konsep ptk
Peta konsep ptk
 
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek)
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Kurikulum di singapura
Kurikulum di singapuraKurikulum di singapura
Kurikulum di singapura
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
ppt pembelajaran terpadu model Immersed
ppt pembelajaran terpadu model Immersedppt pembelajaran terpadu model Immersed
ppt pembelajaran terpadu model Immersed
 
Metode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individuMetode pembelajaran individu
Metode pembelajaran individu
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran pptHakikat belajar dan pembelajaran ppt
Hakikat belajar dan pembelajaran ppt
 
Tugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design researchTugas Perbedaan R & D dan Design research
Tugas Perbedaan R & D dan Design research
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 

Viewers also liked

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis SekolahManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis SekolahGhian Velina
 
Ppt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolahPpt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolahRima Trianingsih
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahWARGA SALAPAN
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahBroto Mudjianto
 
Ppt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahPpt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahRirie Nurmala
 
Model administrasi pendidikan
Model administrasi pendidikanModel administrasi pendidikan
Model administrasi pendidikanLhya Baha
 
Fungsi manajemen berbasis sekolah
Fungsi manajemen berbasis sekolahFungsi manajemen berbasis sekolah
Fungsi manajemen berbasis sekolahUmiNartabett
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTGhian Velina
 
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolahFeni Prasetiya
 
Model manajemen pendidikan
Model manajemen pendidikanModel manajemen pendidikan
Model manajemen pendidikan200409190711
 
Pengembangan kurikulum pai nissa
Pengembangan kurikulum pai nissaPengembangan kurikulum pai nissa
Pengembangan kurikulum pai nissaKhairun Nissa
 
Manajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan KurikulumManajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan KurikulumIgor Wijaya
 
Model kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnyaModel kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnyaRisma Amalia
 
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen PendidikanUnsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen Pendidikanrizkiariandini
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septysukma1729
 

Viewers also liked (20)

Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis SekolahManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
 
Ppt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolahPpt manajemen berbasis sekolah
Ppt manajemen berbasis sekolah
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen Sekolah
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah
 
Ppt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolahPpt manajemen sekolah
Ppt manajemen sekolah
 
Model administrasi pendidikan
Model administrasi pendidikanModel administrasi pendidikan
Model administrasi pendidikan
 
Fungsi manajemen berbasis sekolah
Fungsi manajemen berbasis sekolahFungsi manajemen berbasis sekolah
Fungsi manajemen berbasis sekolah
 
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah)
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelas
 
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolah
 
Makalah mbs
Makalah mbsMakalah mbs
Makalah mbs
 
Model model mbs
Model model mbsModel model mbs
Model model mbs
 
Model manajemen pendidikan
Model manajemen pendidikanModel manajemen pendidikan
Model manajemen pendidikan
 
Pengembangan kurikulum pai nissa
Pengembangan kurikulum pai nissaPengembangan kurikulum pai nissa
Pengembangan kurikulum pai nissa
 
Manajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan KurikulumManajemen Pengembangan Kurikulum
Manajemen Pengembangan Kurikulum
 
Model kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnyaModel kurikulum dan pengembangnnya
Model kurikulum dan pengembangnnya
 
Makalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolahMakalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolah
 
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen PendidikanUnsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
 
Ppt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septyPpt administrasi pendidikan septy
Ppt administrasi pendidikan septy
 

Similar to Model model manajemen berbasis sekolah

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
Implementasi Manajemen Berbasis SekolahImplementasi Manajemen Berbasis Sekolah
Implementasi Manajemen Berbasis SekolahYoollan MW
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsrinanj
 
Ringkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsRingkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsOwner Fashion
 
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis SekolahMBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis SekolahKhanifah Inabah
 
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.pptManagemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.pptAkbarSetia1
 
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdfadhanoorfedy2
 
Peran manajemen peningkatan mutu sekolah
Peran manajemen peningkatan mutu sekolahPeran manajemen peningkatan mutu sekolah
Peran manajemen peningkatan mutu sekolahResti Ws
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahJoko Prasetiyo
 
E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdf
E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdfE-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdf
E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdfMiftakhulAzizah2
 
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptxTUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptxManajemenPendidikanI3
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)Dewi_Sejarah
 
Resume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptx
Resume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptxResume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptx
Resume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptxfaqihfirman3
 
PPT RESUME MBS_Meli Ameliya (210641027).pdf
PPT RESUME MBS_Meli Ameliya (210641027).pdfPPT RESUME MBS_Meli Ameliya (210641027).pdf
PPT RESUME MBS_Meli Ameliya (210641027).pdfMeliAmeliya
 

Similar to Model model manajemen berbasis sekolah (20)

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
Implementasi Manajemen Berbasis SekolahImplementasi Manajemen Berbasis Sekolah
Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
 
Manajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolahManajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolah
 
Ringkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsRingkasan materi mbs
Ringkasan materi mbs
 
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis SekolahMBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
 
(MBS) DI NEGARA AUSTRALIA.pptx
(MBS) DI NEGARA AUSTRALIA.pptx(MBS) DI NEGARA AUSTRALIA.pptx
(MBS) DI NEGARA AUSTRALIA.pptx
 
Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
 
Kelompok 3 buku 2
Kelompok 3 buku 2Kelompok 3 buku 2
Kelompok 3 buku 2
 
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.pptManagemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt
Managemen Mutu Berbasis Sekolah.ppt
 
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPANPPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
 
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
243277-implementasi-manajemen-berbasis-sekolah-16cac0ed.pdf
 
Peran manajemen peningkatan mutu sekolah
Peran manajemen peningkatan mutu sekolahPeran manajemen peningkatan mutu sekolah
Peran manajemen peningkatan mutu sekolah
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah
 
Inisiasi 8
Inisiasi 8Inisiasi 8
Inisiasi 8
 
E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdf
E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdfE-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdf
E-Paper Esai Kamaresa X Rembang FABs.pdf
 
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptxTUGASS  KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
TUGASS KONSEP DASAR DAN STRATEGI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN.pptx
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)
 
Resume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptx
Resume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptxResume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptx
Resume MBS_ Kelompok 11_PM 4B.pptx
 
PPT RESUME MBS_Meli Ameliya (210641027).pdf
PPT RESUME MBS_Meli Ameliya (210641027).pdfPPT RESUME MBS_Meli Ameliya (210641027).pdf
PPT RESUME MBS_Meli Ameliya (210641027).pdf
 

More from bagibagiilmu

Msdm tunjangan dan pelayanan karyawan
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawanMsdm tunjangan dan pelayanan karyawan
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawanbagibagiilmu
 
Makalah prosedur pembuatan_audio_visual
Makalah prosedur pembuatan_audio_visualMakalah prosedur pembuatan_audio_visual
Makalah prosedur pembuatan_audio_visualbagibagiilmu
 
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_pMakalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_pbagibagiilmu
 
Makalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksiMakalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksibagibagiilmu
 
Makalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaranMakalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaranbagibagiilmu
 
Peran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsPeran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsbagibagiilmu
 
Kepemimpinan dan komponen mbs
Kepemimpinan dan komponen mbsKepemimpinan dan komponen mbs
Kepemimpinan dan komponen mbsbagibagiilmu
 
Peran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsPeran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsbagibagiilmu
 
Prosedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visualProsedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visualbagibagiilmu
 
Strategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webStrategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webbagibagiilmu
 
Prinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediaPrinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediabagibagiilmu
 
Jenis media dan karakteristiknya
Jenis media dan karakteristiknyaJenis media dan karakteristiknya
Jenis media dan karakteristiknyabagibagiilmu
 
Pemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranPemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranbagibagiilmu
 
Mendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaranMendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaranbagibagiilmu
 
Klasifikasi media pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaranKlasifikasi media pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaranbagibagiilmu
 
Buku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranBuku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranbagibagiilmu
 

More from bagibagiilmu (20)

Pemilihan media
Pemilihan mediaPemilihan media
Pemilihan media
 
Pemilihan media
Pemilihan mediaPemilihan media
Pemilihan media
 
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawan
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawanMsdm tunjangan dan pelayanan karyawan
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawan
 
Makalah prosedur pembuatan_audio_visual
Makalah prosedur pembuatan_audio_visualMakalah prosedur pembuatan_audio_visual
Makalah prosedur pembuatan_audio_visual
 
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_pMakalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
 
Makalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksiMakalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksi
 
Makalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaranMakalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaran
 
Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
 
Peran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsPeran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbs
 
Kepemimpinan dan komponen mbs
Kepemimpinan dan komponen mbsKepemimpinan dan komponen mbs
Kepemimpinan dan komponen mbs
 
Peran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsPeran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbs
 
Prosedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visualProsedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visual
 
Strategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webStrategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis web
 
Prinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediaPrinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan media
 
Jenis media dan karakteristiknya
Jenis media dan karakteristiknyaJenis media dan karakteristiknya
Jenis media dan karakteristiknya
 
Pemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranPemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran
 
Mendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaranMendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaran
 
Klasifikasi media pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaranKlasifikasi media pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaran
 
Modul kelompok 1
Modul kelompok 1Modul kelompok 1
Modul kelompok 1
 
Buku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaranBuku ajar media pembelajaran
Buku ajar media pembelajaran
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

Model model manajemen berbasis sekolah

  • 1. MODEL MODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) A. PENDAHULUAN Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia indonesia secara menyeluruh. Diperlukan suatu strategi untuk menjadikan sekolah menjadi sekolah yang efektif dan produktif. Strategi yang sudah digunakan dibeberapa negara maju dan saat ini sudah mulai dikembangkan di indonesia adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) atau School Based Management(SBM). Keadaan dalam suatu wilayah (negara) mempengaruhi bagaimana cara yang tepat untuk menetapkan suatu gaya pendekatan untuk menjadikan sekolah itu kreatif dan produktif. Hal ini menjadikan MBS memiliki beberapa model yang diterapkan di masing-masing negara/wilayah. Seperti model australia, model amerika, model inggris dan lain sebagainya. Dalam makalah yang singkat ini, akan coba diuraikan beberapa model MBS yang sudah diterapkan. B. MODEL MODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa model yang dikembangkan dibeberapa negara diantaranya: Hong Kong, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Prancis, Nikaragua, Selandia Baru, El Salvador, Madagaskar, dan di Indonesia. 1. Model MBS di Hong Kong Kondisi yang kurang baik yang terjadi di Hong Kong mendorong diberlakukannya MBS dengan tujuan terjadinya suatu perbaikan.1[1] Di Hong Kong MBS disebut The School Management Initiative (SMI) atau manajemen sekolah inisiatif. Model MBS di Hong Kong ini, menekankan pentingnya inisiatif dari sumber daya sekolah sebagai pengganti inisiatif dari atas yang selama ini diterapkan. Prinsip-prinsip MBS
  • 2. yang ditawarkan di Hong Kong adalah perlunya telaah ulang secara terus menerus terhadap pembelajaan anggran pemerintah, perlunya evaluasi secara sistematis terhadap hasil, definisi, yang lebih baik tentang tanggung jawab, hubungan erat antara tanggung jawab sumber daya dan tanggung jawab manajemen, perlu adanya organisasi dan kerangka kerja yang sesuai, hubungan yang jelas antara pembuat kebijakan dengan agen-agen pelaksana. Dengan adanya prinsip tersebut maka diperlukan suatu transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pendidikan. Taransparansi dan akuntabilitas di sini meliputi penggunaan anggaran belanja sekolah dan penentuan hasil belajar siswa serta pengukuran hasilnya. 2. Model MBS di Kanada Di kanada, pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi di mana pemerintah daerah/kota sebagai unit administratif dan pengambilan kebijakan.2[2] Model MBS di sana disebut School-site decision making (SSDM) atau pengambilan keputusan diserahkan pada tingkat sekolah. Ciri-ciri MBS dikanada adalah sebagai berikut : o Penentuan alokasi sumber daya ditentukan sekolah o Anggaran pendidikan diberikan secara lupsum o Alokasi anggaran pendidikan tersebut dimasukkan ke dalam anggaran sekolah o Adanya program efektivitas guru o Adanya program pengembangan profesionalisme tenaga kerja. (sungkowo: 2002). Penekanan model MBS di kanada ini dalam hal pengambilan keputusan, yaitu pengambilan keputusan diserahkan kepada masing-masing sekolah secra langsung. Model ini pun hanya terbatas pada beberapa hal saja, yaitu yang menyangkut pengangkatan, promosi, penghargaan dan penghentian tenaga guru dan administrasi, pengadaan peralatan sekolah, pelayanan kepada sekolah. Sebelumnya ketiga hal tersebut ditentukan oleh pusat. Yang menjadi ciri lain dari MBS model kanada adalah peningkatan dan pengembangan profesionalisme tenaga kerja baik meningkatkan kemampuan guru maupun tenaga administrasi.
  • 3. 3. Model MBS di Amerika Serikat Sistem pendidikan di Amerika Serikat mula-mula secara konstistusional pemerintah pusat (state) bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dan pemerintah daerah hanya sebagai pembuatan kebijaksanaan dan administrasi. Pemerintah federal memiliki peran yang terbatas bahkan semakin berkurang perannya. Perannya hanya dibatasi terutama pada area khusus, yaitu dukungan pendanaan. Model MBS di Amerika Serikat disebut dengan Site- based Management. Beberapa pendapat yang mendudkung diadakannya MBS menyarankan bahwa sebagai syarat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka otoritas pengambilan keputusan harus pada tingkat sekolah. Mereka yakin dengan diadakannya MBS dimana penyerahan sumber daya ke tingkat sekolah akan membuat kemajuan. Hal ini karena sekolah memiliki kebebasan mencurahkan energi kreatifnya dan sekolah dapat mengembangkan diversifikasi pendekatan strategi untuk mencapai tujuannya 4. Model MBS di Inggris. Model MBS di Inggris disebut Grant Maintained School (GMS). Atau manajemen swakelola pada tingkat lokal. Dinamakan seperti itu karena, adanya undang-undang pendidikan tahun 1988, antara lain berisi adanya kurikulum inti nasional, adanya ujian nasional, serta pelaporan nasional. Kontrol terhadap anggaran sekolah diberikan kepada lembaga pengelola/pengawas beserta para kepala sekoalah menengah keatas dan sebagian sekolah dasar dalam waktu lima tahun. Juga memberikan pilihan pada orang tua dengan cara membantu mengembangkan diversifikasi, meninghkatkan akses, mengizinkan sekolah-sekolah negeri untuk keluar dari kontrol otoritas pendidikan lokal. Berdasarkan suara mayoritas orang tua siswa. Dengan adanya undang-undang pendidikan tersebut terjadi enam perubahan struktural guna memfasilitasi pelaksanaan MBS sebagaimana dikemukakan oleh sungkowo (2002). a. kurikulum nasional untuk mata pelajaran inti ditentukan oleh pemerintah. b. Ujian nasional dilaksanakan atau diterapkan pada siswa kelas 7,11,14 dan 16. c. MBS di bentuk untuk mengembangkan otoritas pemerintah. d. Dibuatlah sekolah lanjutan tekhnik
  • 4. e. Kewenangan inner London Education dilimpahkan kepada tiga belas otoritas pendidikan. f. Skema manjemen sekolah lokal dibentuk dengan melibatkan beberapa pihak terkait. 5. Model MBS di Australia Karakteristik MBS di Australia dapat dilihat dari aspek kewenangan sekolah yang meliputi. 1. menyusun dan mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa 2. melakukan pengelolaan sekolah yang dapat dipilih diantara tiga kemungkinan yaitu standard flexbility option (SO), Enchanced Flexibility Option-1(EO1), dan enchanced Flexibility-2(EO2). 3. membuat perencanaan, melaksanakannya dan mempertanggungjawabkannya. 4. adanya akuntabilitas dalam pelaksanaan MBS 5. menjamin dan mengusahankan sumber daya manusia dan sumber daya keuangan. 6. adanya felksibilitas dalam sumber daya sekolah3[3] seperti yang telah disebutkan di atas untuk melakukan pengelolaan sekolah dapat dilakukan dengan tiga kemungkinan yaitu SO, EO1 dan EO2. Pengorganisasian pengelolaan sekolah menggambarkan kadar kewenangan yang diberikan kepada sekolah. a. Standar Flexibility Option (SO) Dalam bentuk ini peran dan dukungan kantor distrik lebih besar. Kepala sekolah hanya bertanggungjawab terhadap penyususnan rencana sekolah dan pelaksanaan pelajaran(implementasi kurikulum). Kantor distrik bertanggunjawab terhadap pengesahan dan monitoring serta bertindak sebagai penasehat dalam penyususnan school planing overview.
  • 5. Dalam pengelolaan MBS tipe SO ini, pemerintah negara bagian memberikan petunjuk pedoman dan dukungan. b. Enchanced Flexibility Option-1 (EO1) Dalam bentuk ini sekolah bertanggungjawab untuk menyususn rencana strategis sekolah. Untuk tiga tahun. Peran distrik sebagai 1)memberikan dukungan kepada sekolah dalam pelaksanaan monitoring internal ; 2) menandatangani isi rencana sekolah. c. Enchanced Flexibility Option-2 (EO2) Keterlibatan distrik, disini sangat sedikit, hanya berperan sebagai lembaga konsultasi. 4[4] 6. Model MBS di Prancis. Di Prancis otoritas lokal memiliki tanggung jawab terhadap dukungan finansial. Kekuasaan badan pengelola sekolah menengah atas diperluas ke beberapa area. Sementara itu pengangkatan guru masih dilakukan oleh pusat dengan ketat. Masing-masing sekolah menerima anggaran secara lumpsum terhadap jam mengajar guru. Kepala sekolah mentukan jenis staf yang dibutuhkan. 7. Model MBS di Nikaragua Model MBS di Nikaragua difokuskan pada pendesentralisasikan pengelolaan sekolah dan anggaran sekolah yang keputusannya diserahkan kepada dewan sekolah. Yang mencakup empat tahapan penting yaitu; desentralisasi kebijakan, perubahan organisasi sekolah, kondisi lokal dan sejarah organisasi, serta hasil yang diharapkan.
  • 6. 8. Model MBS di Selandia Baru Komite sekolah untuk sekolah dasar anggotanya terdiri dari warga setempat dan dipilih setiap dua tahun. Tetapi sebagian besar sekolah menengah atas di kontrol dan dikelola oleh dewan gubernur yang keanggotaannya kebanyakan dari orang tua siswa dan anggota mayarakat lainnya. 9. Model MBS di El Salvador Model MBS di El Salvador disebut dengan Community Managed Scholls Program yang kemudian dikenal dengan akronim bahasa spanyol, EDUCO ( Education participation de la comunidad) maksud dari model ini untuk mendesentralisasikan pengelolaan sekolah Negeri dengan cara meningkatkan keterlibatan orangtua di dalam tanggung jawab menjalankan sekolah. Filosofinya adalah perlunya para orang tua siswa untuk terlibat secara langsung di dalam pendidikan anak-anaknya. 10. Model MBS di Madagaskar Model MBS yang diterapkan di sini difokuskan kepada pelibatan masyarakat pada pengontrolan pendidikan dasar. Implementasi MBS diarahkan di dalam kerangka kerja dengan melibatkan masyarakat desa tidak hanya untuk merehabilitasi, membangun dan memelihara sekolah-sekolah dasar, tetapi juga dilibatkan dalam pengelolaan dan pensupervisian sekolah dasar. 11. Model MBS di Indonesia. Model MBS di Indonesia disebut Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), dapat diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, fleksibilitas kepada sekolah, dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. MBS di Indonesia difokuskan pada peningkatan mutu, tetapi tidak jelas dalam hal mutu apa. C. PENUTUP.
  • 7. Penerapan atau implementasi MBS pada suatu negara memiliki perbedaan dan karakteristik sendiri. Hal ini terjadi karena sejarah masing-masing negara yang berbeda selain itu koindisi masyarakat juga ikut menentukan model MBS yang akan diterapkan. Walaupun masing-masing wilayah memiliki model yang berbeda, tatapi dari perbedaan itu tidak menimbulkan tujuan yang berbeda, tujuan mereka hanya satu yakni, meningkatkan mutu pendidikan. Ada hubungan saling memberi dan saling menerima antara lembaga pendidikan dengan masyarakat sekitarnya5[5]. Lembaga pendidikan merealisasikan apa yang dicita-citakan oleh orangtua terhadap anak-anaknya. Oleh sebab itu perlu adanya kerjasama yang baik antara orangtua dan sekolah. Salah satu solusinya adalah dengan model MBS. MBS adalah suatu ide tentang pengambilan keputusan pendidikan yang diletakkan pada posisi paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah.6[6] Daftar Pustaka E. Mulyasa. Manajemen Bebasis Sekolah: Konsep, strategi dan implementasi. Bandung: Rosdakarya. 2002 1[1] E. Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosda.2005. Made Pidarta. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.2004. Nurkholis. Manajemen Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta: grasindo.2003 http://iimabusyifa.blogspot.com/2013/08/model-model-manajemen-berbasis-sekolah.html