Preeklampsia dan eklampsia adalah penyakit kehamilan yang ditandai dengan hipertensi, edema, dan proteinuria. Preeklampsia dapat berkembang menjadi eklampsia yang ditandai dengan kejang. Penatalaksanaannya meliputi pengobatan, pengakhiran kehamilan, serta pencegahan komplikasi melalui diet dan pola hidup sehat.
2. Pre-eklampsia merupakan penyakit dengan
tanda-tanda hipertensi,edema,dan proteinuria
yang timbul karena kehamilan (prof. Dr. Hanifa
wiknjosastro, DSOG,dkk,1999:282).
Ekslampsia merupakan penyakit akut dengan kejang-
kejang dan koma pada wanita hamil dan wanita dalam
masa nifas disertai dengan hipertensi, edema, dan
proteinuria (PUSDIKNAKES, Depkes RI, 1990;9).
3. Gejala
• naiknya tekanan darah
(hipertensi) dan kadar
protein dalam urin yang
berlebihan (proteinuria),
setelah kehamilan mencapai
20 minggu.
• Sakit kepala.
• Masalah penglihatan.
• Nyeri perut bagian atas,
• Muntah.
• Pusing.
• Berkurangnya volume urin.
• Berat badan yang naik
secara cepat
• Pembengkakan (edema)
pada wajah dan tangan
Penyebab
Kelainan aliran darah menuju
rahim.
Kerusakan pembuluh darah.
Masalah dengan sistim
ketahanan tubuh.
Diet atau konsumsi makanan
yang salah
4. TERHADAP
HIPERTENSI PADA KEHAMILAN
PREEKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA
o Usia ibu
o Paritas
o Faktor keturunan
o Kehamilan pertama
o Obesitas
o Kehamilan kembar
o Kehamilan dengan
diabetes
o Sejarah hipertensi
o Iklim/musim
o Tingkah
laku/sosioekonomi
5. Patofisiologi
Preeklampsia
Perubahan pokok yang didapatkan pada
preeklampsia adalah spasmus pembuluh darah
disertai dengan retensi garam dan air. Diplopia
dan ambliopia pada kasus preeklampsia
merupakan gejala yang menunjukkan akan
terjadinya eklampsia. Hal ini disebabkan oleh
perubahan aliran darah pusat penglihatan di
korteks serebri.Edema paru merupakan sebab
utama kematian penderita preeklampsia dan
eklampsia.
6. Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan:
Peningkatan tekanan darah yang lebih besara atau
sama dengan 140/90 mmHg.
peningkatan tekanan sistolik > 30 mmHg atau diastolic
> 15 mmHg.
peningkatan mean arterial pressure > 20 mmHg, atau
MAP > 105 mmHg.
Proteinuria signifikan, 300 mg/24 jam atau > 1 g/ml.
Diukur pada dua kali pemeriksaan dengan jarak waktu
enam jam, dan
Edema umum atau peningkatan berat badan
berlebihan.
Diagnosis
Preeklampsia
7. Tekanan darah sistolik >160 mmHg atau diastolik
> 110 mmHg.
Proteinuria = 5 atau (3+) pada tes celup strip
Oliguria, diuresis < 400 ml dalam 24 jam.
Sakit kepala hebat dan gangguan pengelihatan.
Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas
abdomen atau ada icterus.
Edema paru atau sianosis
Trombositopenia.
Pertumbuhan janin yang terhambat.
Gejala preeklampsi berat
9. 1. Penatalaksanaan Preeklampsia
a) penatalaksanaan preeklampsia
ringan (tidak memiliki resiko bagi
ibu dan janin).
b) Penatalaksanaan Preeklampsi
Berat
a. penangan aktif (memiliki
tanda-tanda tertentu)
b. penanganan konservatif
(kehamilan kurang dari 35
minggu tanpa disertai tanda-
tanda impending eclampsia
dengan keadaan janin baik
Penatalaksanaan Preeklampsia
dan Eklampsia
10. Tujuan pengobatan:
untuk mencegah/menghentikan kejang,
mempertahankan fungsi organ vital, koreksi
hipoksia/asidosis, kendalikan tekanan darah
sampai batas aman, pengakhiran kehamilan,
serta mencegah/mengatasi penyulit,
khususnya krisis hipertensi, sebagai penunjang
untuk mencapai stabilisasi keadaan ibu
seoptimal mungkin. Sikap obstetric: mengakhiri
kehamilan dengan trauma seminimal mungkin
untuk ibu.
2. Penatalaksanaan Eklampsia
11. Prinsip Diet Ibu Hamil dengan
Preeklampsia dan Eklampsia
Diet Preeklampsia I (Preeklampsia Berat)
Diet Preeklampsia II (Preklampsia tidak
terlalu berat)
Diet Preeklampsia III (Preeklampsia Ringan
12. Periksa kehamilan secara teratur.
Minum multivitamin
Makan serat.
Ke dokter gigi
Jalan kaki
Cara Pencegahan Preeklampsia
dan Eklampsia