Dokumen ini membahas rencana Pendalaman Iman Masa Adven 2011 Keuskupan Purwokerto yang akan mengangkat tema "Mempersiapkan Natal dengan Menimba Ajaran Gereja: Dari Maria Sampai Inkarnasi Yesus". Pendalaman iman ini bertujuan menambah pengetahuan umat tentang ajaran Gereja Katolik mengenai Maria dan inkarnasi Yesus.
1. PENDALAMAN IMAN
MASA ADVEN 2011
KEUSKUPAN PURWOKERTO
MEMPERSIAPKAN NATAL
DENGAN MENIMBA AJARAN GEREJA
GEREJA:
DARI MARIA SAMPAI INKARNASI YESUS
Disusun oleh:
Komisi Kateketik
Keuskupan Purwokerto
2. BAHAN PENDALAMAN IMAN
MASA ADVEN 2011
KEUSKUPAN PURWOKERTO
Diterbitkan oleh:
KOMISI KATEKETIK
KEUSKUPAN PURWOKERTO
Sekretariat:
Jalan Gereja No. 3
Telp. (0281) 635632 Fax. (0281) 631611
PURWOKERTO 53115 JAWA TENGAH
Email: komkat.kpwt@gmail.com
Tim Penyusun:
1. F.B. Jemidi
2. Y.P. Suroso
3. F.A. Yusup
4. R. Sugito
5. Sc. Suharyanti
6. Y.B. Purwanto
7. F.X. Ginanto
8. H.Y. Sumardi
9. RD. D. Dimas Danang Agus Widayanto
Pengarah, pemeriksa dan editor akhir:
RD. D. Dimas Danang Agus Widayanto
Ketua KOMKAT Keuskupan Purwokerto
UNTUK KALANGAN SENDIRI
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 2
3. PENGANTAR
R angkaian perayaan syukur 50 tahun hirarki Keuskupan
Purwokerto sudah terselenggara. Berbagai kegiatan terkait
pun sudah terlaksana. Pertanyaan selanjutnya yang patut
direfleksikan dan diwujudkan bersama adalah ”bagaimana supaya
umat beriman Keuskupan Purwokerto dapat semakin menjadi tanda
hadirnya Kerajaan Allah?”
SEMAKIN MENJADI TANDA HADIRNYA KERAJAAN ALLAH
Dalam satu dekade terakhir, karya-karya pastoral Keuskupan
Purwokerto demi membangun jemaat supaya semakin menjadi tanda
hadirnya Kerajaan Allah dilaksanakan berdasarkan Rencana Strategis
(: Renstra). Renstra pertama berlangsung antara tahun 2001-2005.
Sedangkan Renstra kedua berlangsung antara tahun 2006-2011.
Dengan berakhirnya Renstra kedua, Keuskupan Purwokerto perlu
menentukan Arah Haluan Karya Pastoral Keuskupan Purwokerto
lima tahun ke depan, yakni tahun 2012-2017. Arah Haluan Karya
Pastoral untuk lima tahun mendatang ini akan dibahas dan ditegaskan
bersama dalam Musyawarah Pastoral Keuskupan Purwokerto (:
MUSPAS KP). MUSPAS KP akan dilaksanakan pada tanggal 9-13
Januari 2012 dan akan diikuti oleh perwakilan umat beriman yang
ada di wilayah Keuskupan Purwokerto.
APA YANG AKAN DIBICARAKAN DALAM MUSPAS KP 2012?
MUSPAS KP 9-13 Januari 2012 nanti sudah dipersiapkan sejak
bulan Mei lalu ketika Dewan Imam Keuskupan Purwokerto
menjaring evaluasi atas Rencana Strategi Karya Pastoral Keuskupan
Purwokerto periode 2006-2011. Evaluasi tersebut dijaring melalui
angket yang disebarkan ke seluruh wilayah Keuskupan Purwokerto.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 3
4. Dalam angket, disampaikan berbagai persoalan umat Katolik
Keuskupan Purwokerto serta usulan solusinya. Berbagai persoalan
dan usulan tersebut diolah dan dirumuskan dalam tiga persoalan
mendasar yang akan dibicarakan dalam MUSPAS KP 2012, yaitu:
a. Kerasulan pendidikan formal (pendidikan dan sekolah Katolik)
sebagai sarana mewujudkan Kerajaan Allah di tengah masyarakat.
b. Revitalisasi (menghidupkan kembali) iman Katolik: pewartaan
dan penanaman nilai-nilai kekatolikan.
c. Mewujudkan Gereja sebagai paguyuban pemberdayaan (dialog
dengan kemiskinan/ekonomi, dialog dengan kaum muda, dialog
budaya, dialog dengan umat berkeyakinan lain, dialog
kebangsaan).
PI ADVEN 2011 KP MEMPERSIAPKAN MUSPAS KP 2012
Pendalaman Iman masa Adven tahun 2011 Keuskupan
Purwokerto (: PI Adven 2011 KP) merupakan salah satu kegiatan
untuk mempersiapkan MUSPAS KP 2012. Maka, PI Adven 2011 KP
mau mengangkat salah satu tema yang akan dibicarakan dalam
MUSPAS KP 2012, yaitu: Revitalisasi (: menghidupkan kembali)
iman Katolik: pewartaan dan penanaman nilai-nilai kekatolikan.
PI Adven 2011 KP menggunakan metodologi/pendekatan
menimba ajaran iman Gereja Katolik. Pilihan metodologi ini
berlatar-belakang kesadaran bahwa selama ini, pelaksanaan
Pendalaman-pendalaman Iman yang telah terjadi di Keuskupan
Purwokerto dirasa terlalu condong hanya menggarap pengalaman
iman dengan cenderung mengesampingkan pengetahuan akan ajaran
iman Gereja Katolik. Maka pilihan metodologi/pendekatan yang
berbeda ini diharapkan bisa menyeimbangkan dimensi-dimensi
hidup beriman umat. Secara konkret, sedang terjadi kelesuan dan
kejenuhan di tengah umat akan metodologi Pendalaman Iman yang
selama ini dipilih. Pilihan metodologi ini diharapkan memberi
nuansa baru dalam pendalaman iman umat.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 4
5. Komisi Kateketik KP menangkap di satu sisi adanya
kerinduan/kehausan banyak umat beriman akan pengetahuan tentang
ajaran iman Gereja Katolik; namun di sisi lain tumbuh juga
keprihatinan akan kurangnya pemahaman dan pengetahuan iman
umat Katolik akan ajaran-ajaran Gereja. Maka pilihan metodologi ini
diharapkan memberi alternatif dan daya dorong agar umat mau terus
menerus mengembangkan dimensi intelektualitas imannya.
Pilihan metodologi yang berbeda dengan biasanya ini
diharapkan juga mendorong para pemandu untuk berproses lebih
maju dan lebih berkembang dalam nuansa baru.
TEMA DAN TUJUAN UMUM PI ADVEN 2011 KP
Pendalaman iman masa Adven 2011 Keuskupan Purwokerto
mau mengangkat tema:
“MEMPERSIAPKAN NATAL
DENGAN MENIMBA AJARAN GEREJA:
DARI MARIA SAMPAI INKARNASI YESUS”.
Pendalaman Iman Adven 2011 dengan tema di atas bertujuan untuk
menambah dan mengembangkan pengetahuan umat beriman akan
ajaran iman Gereja Katolik tentang Maria dan inkarnasi Yesus
sehingga penghayatan iman Kristiani yang diolah dan
diperjuangkannya menemukan makna dan perwujudannya yang
sesuai.
MEMPERSIAPKAN NATAL DENGAN MENIMBA AJARAN GEREJA
Masa Adven adalah masa persiapan dan penantian untuk
menyambut Natal: kedatangan Kristus dulu, kini dan di masa depan.
Dalam konteks persiapan menuju Natal 2011 ini, kita akan
membahas tentang Maria dan Inkarnasi Yesus. Tema ini dipilih
karena:
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 5
6. Pemahaman akan ajaran Gereja tentang Maria dan Inkarnasi
Yesus sungguh kaya akan khasanah rohani bagi pengembangan
hidup umat.
Tema tentang Maria dan Inkarnasi Yesus merupakan tema yang
sering kali dipertanyakan oleh banyak pihak namun seringkali
pula sulit dijawab oleh orang Katolik sendiri.
Pemahaman akan ajaran Gereja tentang Maria dan Inkarnasi
Yesus yang diolah selama masa Adven, masa penantian
kedatangan Kristus, diharapkan akan menghantarkan umat
beriman untuk semakin menghayati makna Natal yang akan
disongsong.
Selamat berdinamika dalam pengolahan bersama di masa adven 2011
ini. Semoga semakin mengembangkan iman kita.
Purwokerto, 20 Oktober 2011
Komisi Kateketik Keuskupan Purwokerto
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 6
7. DAFTAR ISI
PENGANTAR 3
Semakin Menjadi Tanda Hadirnya Kerajaan Allah 3
Apa yang Akan Dibicarakan dalam MUSPAS KP 2012? 3
Adven 2011 Mempersiapkan MUSPAS KP 2012 4
Tema dan Tujuan Umum PI Adven 2011 KP 4
Mempersiapkan Natal Dengan Menimba Ajaran Gereja 5
DAFTAR ISI 7
ALUR GAGASAN PI ADVEN 2011 KP 8
KERANGKA PERTEMUAN PI ADVEN 2011 KP 10
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN 11
PERTEMUAN 1 - MARIA TELADAN IMAN: DOGMA-
DOGMA GEREJA TENTANG
MARIA 12
PERTEMUAN 2 - SURGA, MARIA DAN HARAPAN
ORANG BERIMAN 26
PERTEMUAN 3 - INKARNASI: SANG SABDA
MENJADI MANUSIA 40
PERTEMUAN 4 - YESUS: SUNGGUH ALLAH,
SUNGGUH MANUSIA 50
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 7
8. ALUR GAGASAN PI ADVEN 2011 KP
P emahaman akan iman Gereja tentang Maria dan inkarnasi
Yesus menumbuhkan penghayatan keutamaan-keutamaan
Kristiani. Hal itu terjadi terutama dengan menimba keteladanan dan
daya hidup Maria dan Yesus. Maka, disusunlah alur PI Adven 2011
KP dalam 4 sub tema sebagai berikut:
1. Maria Teladan Iman: Dogma-dogma Gereja tentang Maria
Dalam pertemuan ini, umat beriman diajak untuk memahami
Ajaran Iman Gereja Katolik tentang Maria. Dengan pemahaman
tersebut, umat beriman akan semakin mengenal bagaimana
pribadi Maria sebagaimana diajarkan oleh Gereja Katolik.
2. Surga, Maria dan Harapan Orang Beriman
Dalam pertemuan ini, umat beriman diajak untuk memahami
dogma Gereja tentang Maria yang paling baru, yaitu Maria
diangkat ke surga. Dogma ini mengajarkan bahwa Maria adalah
teladan iman yang telah mencapai harapan setiap orang beriman,
yaitu surga. Maka umat beriman perlu juga memahami bagaimana
Gereja mengajarkan tentang surga. Terkait dengan hal itu, umat
beriman juga perlu memahami bagaimana Gereja mengajarkan
tentang neraka dan api penyucian.
3. Inkarnasi: Sang Sabda Menjadi Manusia
Dalam pertemuan ini, umat beriman diajak untuk mengenal dan
menghidupi sumber keutamaan-keutamaan hidup Maria.
Keutamaan-keutamaan hidup Maria mengalir dari kesediaan
Maria menerima Inkarnasi Yesus. Maka umat beriman diajak
untuk memahami bagaimana Inkarnasi Allah memasuki
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 8
9. kemanusiaan dalam Yesus Kristus, Sang Sabda yang menjadi
Manusia.
4. Yesus: Sungguh Allah, Sungguh Manusia
Dalam pertemuan ini, umat beriman diajak untuk mengenal Yesus
yang menampilkan wajah Allah secara sungguh manusiawi. Dia
sungguh Allah, sungguh manusia. Dalam Yesus, kita mengalami
Immanuel, Allah beserta kita. Dalam Bahasa Ibrani sendiri pun,
nama Yesus berarti Allah yang menyelamatkan. Maka Umat
beriman diajak untuk memahami hadirnya keselamatan Allah
dalam diri Yesus.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 9
10. KERANGKA PERTEMUAN PI ADVEN 2011 KP
Pertemuan-pertemuan PI Adven 2011 KP memakai kerangka berikut:
1. Sub-tema
2. Tujuan
3. Pokok-pokok Pewartaan
4. Langkah-langkah Pendalaman Iman:
a. Pembukaan
i. Selamat Datang
ii. Lagu Pembukaan
iii. Doa Pembukaan
iv. Pengantar
b. Membaca dan Memahami Ajaran Gereja
i. Membaca Naskah
ii. Memahami Isi Naskah
iii. Simpul-simpul Hasil Pembicaraan
c. Realita Ajaran dan Makna Bagi Kehidupan
i. Realita Ajaran dam Maknanya dalam kehidupan
ii. Simpul-simpul dan Peneguhan
d. Menanggapi Ajaran dengan Tindakan
i. Merumuskan Niat-niat Pribadi
ii. Merencanakan Tindak Lanjut dalam Gerakan Bersama
e. Menanggapi Ajaran melalui Doa
i. Doa Umat
ii. Bapa Kami
f. Penutup
i. Doa Penutup
ii. Lagu Penutup
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 10
11. DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
DV : Dei Verbum, Dokumen Konsili Vatikan II, Konstitusi
Dogmatis tentang Wahyu Ilahi.
DS : Denzinger – Schoenmetzer, Suatu kumpulan kutipan
dari dokumen-dokumen Gereja, yang untuk pertama
kalinya diterbitkan oleh Heinrich Joseph Denzinger
pada tahun 1854. Cetakan yang ketiga puluh lima,
dengan perbaikan yang dilakukan Adolf
Schoenmetzer, terbit pada tahun 1973.
Hirarki : Para pelayan suci yang menerima sakramen
penahbisan, yaitu para Uskup, Imam dan Diakon.
Indulgensi : Indulgensi ialah penghapusan hukuman sementara di
hadapan Allah sebagai akibat dari dosa-dosa yang
kesalahannya sudah diampuni. Indulgensi ini
diberikan melalui petugas Gereja, sebagai penyalur
rahmat penebusan, membagikan kekayaan rahmat
Kristus dan santo-santa. (bdk. KKGK 312)
KGK : Katekismus Gereja Katolik
KKGK : Kompendium Katekismus Gereja Katolik
LG : Lumen Gentium, Dokumen Konsili Vatikan II,
Konstitusi Dogmatis tentang Gereja.
Magisterium : Kuasa mengajar Gereja yang otoritasnya dipercayakan
kepada para pengganti Petrus, Uskup Roma, dan para
Uskup yang ada dalam kesatuan dengannya.
Misteri : Suatu kenyataan yang tersembunyi atau rahasia.
Secara lebih khusus, kata misteri menunjuk pada
kebenaran yang tidak dapat dikuak oleh pemahaman
manusia jika tanpa pewahyuan Allah sendiri.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 11
12. PERTEMUAN 1
MARIA TELADAN IMAN:
DOGMA-DOGMA GEREJA TENTANG MARIA
TUJUAN PERTEMUAN
Umat meneladan Bunda Maria sebagai contoh hidup beriman Gereja
dan lebih mengenal, serta memahami ajaran tentang Maria.
POKOK-POKOK PEWARTAAN
Uraian Pokok-Pokok Pewartaan berikut ini hendaknya dipelajari sebelum
pelaksanaan pendalaman iman (sebagai persiapan), terlebih bagi
”pemandu” (fasilitator). Jadi bagian ini jangan dibacakan dalam proses
pertemuan.
Maria adalah teladan iman umat beriman. Keteladanannya
sangat nyata dalam kesetiaannya dalam mengemban tugas sebagai
ibu penebus. Ketika dipilih menjadi ibu Sang Penebus, Bunda Maria
mengatakan: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah
padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38). Pernyataan ini tetap
dihayati sepanjang hidupnya dalam mendampingi Yesus hingga
wafat di kayu salib.
Kerjasama Bunda Maria dengan rahmat Allah yang
diterimanya, menghasilkan:
i. Persatuannya dengan Kristus, baik saat ia hidup di dunia ini,
maupun pada saat ia beralih dari dunia ini dan sesudahnya dalam
kehidupan kekal;
ii. Oleh jasa pengorbanan Kristus, Bunda Maria diangkat ke surga;
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 12
13. iii.Maria menjadi bunda semua umat beriman, karena Kristus telah
memberikannya kepada kita sebagai ibu kita juga;
iv. Setelah ia diangkat ke surga, Bunda Maria tetap menjadi
pengantara kita kepada Kristus dengan doa-doa syafaatnya;
v. Bunda Maria diangkat oleh Allah menjadi Ratu Surga.
Peran Bunda Maria sama sekali tidak menggeser kedudukan
Yesus Kristus sebagai satu-satunya Pengantara. Konsili Vatikan II
menegaskan: "Pengantara kita hanya satu, seperti sabda rasul:
'Sebab Allah itu esa, dan esa pula Pengantara antara manusia, yakni
manusia Kristus Yesus yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai
tebusan bagi semua orang" (lTim 2:5-6). Gereja Katolik tidak pernah
menyembah Maria, melainkan menghormatinya. Yang kita sembah
hanyalah Allah. Maria tidak pernah disamakan dengan Allah.
Dalam Gereja, kita mendapati banyak gelar-gelar Bunda Maria
seperti yang tercantum dalam Litani Santa Perawan Maria. Meski
demikian, sebenarnya hanya ada empat gelar Bunda Maria yang
dinyatakan melalui dogma (pernyataan iman resmi Gereja). Dogma-
dogma tentang Bunda Maria tersebut adalah sebagai berikut:
i. MARIA BUNDA ALLAH (THEOTOKOS)
Dogma ini ditetapkan pada tanggal 1 Januari 431 dalam
Konsili Efesus dan Konsili Kalsedon (th 451). Berkaitan dengan
dogma itu, Konsili Nicea (325) mengatakan bahwa sebagai Anak
Allah, Yesus Kristus dilahirkan oleh Perawan Maria, bukan
dijadikan, sehakikat dengan Bapa (bdk. DS 126).
Dogma Maria Bunda Allah sebenarnya dimaksudkan untuk
menegaskan kesatuan antara kodrat Allah dan kodrat manusia dalam
diri Yesus Kristus. Gelar Maria sebagai Bunda Allah harus
dimengerti tidak dalam arti bahwa ia telah melahirkan Allah, tetapi
karena ia melahirkan Yesus Kristus yang adalah Allah sekaligus
manusia. Dengan gelar Maria Bunda Allah, Gereja menegaskan
pengakuannya bahwa Yesus yang dilahirkan Maria itu sungguh-
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 13
14. sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Kedua kodrat itu
dipersatukan secara erat dalam diri Yesus Kristus.
ii. MARIA TETAP PERAWAN (SEMPER VIRGO)
Dogma ini ditetapkan tahun 553 pada saat Konsili
Konstantinopel. Dalam iman dan ketaatan, Bunda Maria
mengandung Yesus tanpa hubungan seksual dengan laki-laki dan
bukan karena benih jasmaniah Yusuf, melainkan karena kuasa Roh
Allah. Dogma ini mau menunjukkan tentang asal-usul Yesus, Allah
dari Allah. Bagi Maria, keperawanan itu berarti bahwa ia
membaktikan diri secara penuh (badan, jiwa dan roh) hanya bagi
Allah semata. Ia menjadi ibu Yesus waktu masih perawan karena
dipilih dan dikehendaki Allah.
iii.MARIA DIKANDUNG TANPA NODA (MARIA
IMMACULATA)
Sejak tahun 1246, setiap tanggal 8 Desember, Gereja
merayakan pesta Maria dikandung tanpa noda. Konsili Trente (1546)
menyatakan bahwa berkat karunia istimewa, Maria seumur hidup
bebas dari segala dosa, termasuk dosa ringan (bdk. DS 1573). Tahun
1854 Paus Pius IX menetapkan keyakinan Gereja itu menjadi dogma:
"Perawan tersuci Maria sejak saat pertama perkandungannya oleh
rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang mahakuasa
karena pahala Yesus Kristus, Penebus umat manusia, telah
dibebaskan dari segala noda dosa asal" (bdk. DS 2803).
Allah tidak bisa bersatu dengan dosa. Padahal Maria harus
mengandung Putra Allah. Karena itu, Allah menyediakan rahim yang
tidak ternoda oleh dosa asal maupun dosa pribadi dan membuat
Maria dikandung tanpa noda. Iman akan karya Allah membuat Maria
menjadi suci secara total, tidak pernah terkena segala cemar dosa
(LG 59). Ini bukan berarti bahwa Maria tidak memerlukan
penebusan dosa, melainkan bahwa Maria sudah ditebus sejak saat
pertama keberadaannya.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 14
15. Dasar ketidakberdosaan Maria terletak pada relasinya dengan
Allah melalui anak-Nya, Yesus. Maria tetap manusia seperti kita,
namun Maria memiliki hubungan yang sangat erat dengan Yesus
dalam karya penebusan. Maria dibebaskan dari segala noda dosa
sejak awal hidupnya berkat rahmat penebusan Yesus Kristus yang
sudah mulai efektif bekerja sebelum Yesus sendiri lahir.
iv. MARIA DIANGKAT KE SURGA (MARIA ASUMTA)
Sejak abad VI, setiap tanggal 15 Agustus, Gereja merayakan
pesta Maria diangkat ke surga. Tahun 1950, Paus Pius XII
menetapkan keyakinan iman itu menjadi dogma: "Maria, Bunda
Allah dan tetap perawan yang tak bernoda, sesudah menyelesaikan
perjalanan hidupnya di dunia ini diangkat dengan jiwa dan raganya
ke dalam kemuliaan surgawi".
Maria telah bekerja sama dengan Yesus sehingga keselamatan
dapat terwujud. Karena itu, Maria menjadi manusia pertama yang
menikmati kepenuhan yang diberikan oleh Yesus, yakni kebangkitan
badan yang mulia. Namun, kebangkitan Maria tidak boleh
disejajarkan dengan kebangkitan Yesus, sebab kebangkitan Yesus
bermakna penyelamatan dunia. Kebangkitan Maria adalah
kebangkitan sebagaimana kebangkitan yang akan dialami oleh
manusia-manusia lain waktu penghakiman di akhir zaman nanti.
Namun, Maria menerima anugerah khusus, yakni mengalami
kebangkitan badan yang mulia mendahului manusia-manusia lain.
Dogma memang tidak berbicara tentang "dibangkitkannya Maria
dari antara orang mati" tetapi memakai istilah "diangkat dengan
jiwa dan raganya ke dalam kemuliaan surgawi". Istilah jiwa dan
raga menunjuk pada manusia sebagaimana adanya. Jadi,
pengangkatan Maria dengan jiwa dan raganya berarti Maria dengan
seluruh keberadaan duniawinya beralih ke dalam keberadaan
surgawi. Maria adalah citra serta awal Gereja yang harus mencapai
kepenuhannya di masa yang akan datang (LG 68).
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 15
16. LANGKAH-LANGKAH PENDALAMAN IMAN
A. PEMBUKAAN
SELAMAT DATANG
Pemandu menyampaikan ucapan selamat datang dan berterima kasih
kepada peserta yang telah hadir. Pemandu berterima kasih pula kepada
tuan rumah yang telah berkenan menyediakan sarana dan prasarana
pendukung kegiatan ini. Pemandu mengajak umat untuk mengawali
pertemuan dengan menyanyikan lagu pembukaan.
LAGU PEMBUKAAN
Pemandu atau peserta yang telah ditunjuk memimpin Lagu pembukaan
yang tersedia atau memilih yang sesuai, misalnya lagu Bunda Allah Tak
Bercela (MB 549) atau Perawan Pilihan Allah (PS 635, ayat 1-3).
TANDA SALIB DAN DOA PEMBUKAAN
Disediakan rumus Doa Pembukaan siap pakai sebagai contoh. Bisa juga
dirumuskan sendiri oleh Pemandu atau peserta yang ditunjuk.
Marilah berdoa:
Ya Allah, Bapa yang mahakudus puji syukur ke hadirat-Mu,
kesempatan ini kami Kauperkenankan memasuki masa Adven.
Mampukan kami, agar dapat memanfaatkan masa penantian yang
suci ini dengan mengikuti pertemuan pendalaman iman dan kegiatan
olah batin yang lain. Bukalah hati dan pikiran kami, agar dapat
merefleksikan iman kami dengan menimba pengalaman iman gereja
dari Maria sampai inkarnasi Yesus. Tolonglah kami agar dapat
memahami pokok-pokok iman tentang Bunda Maria sampai
inkarnasi Yesus. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, yang
hidup bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala
masa. Amin.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 16
17. PENGANTAR
Pemandu menyampaikan Kata Pengantar yang disediakan atau
merumuskan dengan kata-kata sendiri.
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,
Pada tanggal 9-13 Januari 2012, Keuskupan Purwokerto akan
mengadakan Musyawarah Pastoral (: MUSPAS KP) yang akan
diikuti oleh perwakilan umat beriman yang ada di seluruh wilayah
Keuskupan Purwokerto. MUSPAS KP 2012 ini akan membahas dan
menegaskan bersama Arah Haluan Karya Pastoral Keuskupan
Purwokerto lima tahun ke depan, yakni tahun 2012-2017. Ada tiga
persoalan mendasar yang akan dibicarakan dalam MUSPAS KP
2012, yaitu: Kerasulan pendidikan formal; Revitalisasi
(menghidupkan kembali) iman Katolik; Mewujudkan Gereja sebagai
paguyuban pemberdayaan.
Pendalaman Iman masa Adven tahun 2011 Keuskupan
Purwokerto (: PI Adven 2011 KP) ini mengangkat salah satu tema
yang akan dibicarakan dalam MUSPAS KP 2012, yaitu Revitalisasi
(menghidupkan kembali) iman Katolik. Maka dalam masa Adven,
masa persiapan dan penantian untuk menyambut Natal: kedatangan
Kristus dulu, kini dan di masa depan, ini kita akan membahas tema :
“MEMPERSIAPKAN NATAL DENGAN MENIMBA AJARAN
GEREJA: DARI MARIA SAMPAI INKARNASI YESUS”.
Selama empat minggu masa adven ini, kita akan merefleksikan
iman kita dengan menimba pengalaman iman gereja dari Maria
sampai inkarnasi Yesus. Selama masa Adven ini kita mendalami
tema-tema:
1) Maria teladan Iman
2) Surga, Maria dan Harapan Orang Beriman
3) Inkarnasi: Sang Sabda Menjadi Manusia
4) Yesus: Sungguh Allah, Sungguh Manusia
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 17
18. Dalam pertemuan pertama ini, kita diajak melihat dan
mengenai Bunda Maria sebagai teladan iman kita. Maka mari kita
syukuri rahmat Tuhan yang telah dicurahkan kepada kita, kita buka
mata, telinga dan hati kita atas cinta Tuhan untuk kita. Serta serahkan
hidup kita kepada penyelenggaraan Tuhan.
B. MEMBACA DAN MEMAHAMI AJARAN GEREJA
MEMBACA DOGMA GEREJA TENTANG MARIA
Pemandu atau peserta yang telah diminta untuk mempersiapkan
pembacaan naskah Dogma Gereja tentang Maria berikut dengan
suara yang jelas dan lantang. Peserta yang lain ikut menyimak.
Dogma Agama Katolik tentang Maria ada empat. Di bawah ini
disajikan 3 Dogma ajaran tentang Maria dan satu dogma yang lain
akan dibahas dalam pertemuan berikutnya:
1. Dogma Maria Bunda Allah / Theotokos / Mater Dei
"Perawan Maria, yang sesudah warta malaikat menerima
Sabda Allah dalam hati maupun tubuhnya, serta memberikan
Hidup kepada dunia, diakui dan dihormati sebagai Bunda
Allah dan Penebus yang sesungguhnya. Karena pada
Putranya, ia ditebus secara lebih unggul serta dipersatukan
dengan-Nya dalam ikatan yang erat dan tidak terputuskan. Ia
dianugerahi kurnia serta martabat yang amat luhur, yakni
menjadi Bunda Putra Allah, maka juga menjadi putri Bapa
yang terkasih dan kenizah Roh Kudus. Karena anugerah
rahmat yang sangat istimewa itu ia jauh lebih unggul dari
semua makhluk lainnya, baik di surga maupun di bumi". (LG
53)
Hari Raya Maria Bunda Allah dirayakan setiap tanggal 1
Januari. Dogma Maria Bunda Allah ini dinyatakan melalui Konsili di
Efesus (th 431) dan Konsili Kalsedon (th 451). Pengajaran ini
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 18
19. dimaklumkan secara resmi pada kedua konsili tersebut, namun tidak
berarti bahwa sebelum tahun 431 Bunda Maria belum disebut
sebagai Bunda Allah, dan bahwa Gereja ‘baru’ menobatkan Maria
sebagai Bunda Allah pada tahun 431. Kepercayaan Gereja akan
peran Maria sebagai Bunda Allah dan Hawa yang baru sudah berakar
sejak abad awal.
Dogma Maria Bunda Allah sebenarnya dimaksudkan untuk
menegaskan kesatuan antara kodrat Allah dan kodrat manusia dalam
diri Yesus Kristus. Maka menjawab pertanyaan “Mengapa Maria
sungguh-sungguh Bunda Allah?”, Gereja mengajarkan: “Maria
sungguh-sungguh Bunda Allah karena dia adalah Bunda Yesus (Yoh
2:1; 19:25). Dia yang dikandung oleh kuasa Roh Kudus dan menjadi
sungguh-sungguh Putranya itu adalah Putra Abadi dari Allah Bapa.
Dia adalah Allah sendiri” (KKGK 95)
2. Dogma Maria tetap perawan / Maria Virgini / Semper Virgo
Konsili Konstantinopel II (553) menyebutkan Bunda Maria
sebagai "kudus, mulia dan tetap-Perawan Maria". Dogma ini
ditegaskan lagi melalui pernyataan Paus St. Martin I dalam Sinode
Lateran tahun 649:
“Maria yang tetap perawan dan tak bernoda yang terberkati,
mengandung tanpa benih manusia, oleh Roh Kudus, dan tanpa
kehilangan keutuhan melahirkan Dia dan sesudahnya tetap
perawan. Maka, seperti Kritus yang bangkit dengan tubuh-Nya
dapat menembus pintu-pintu rumah yang terkunci (lihat Yoh
20: 26), maka pada saat kelahiran-Nya, Ia pun lahir dengan
tidak merusak keperawanan ibu-Nya, yaitu Bunda Maria.”
Konsili Vatikan II (1962-1965) menyatakan bahwa kelahiran
Yesus tidak mengurangi “Keperawanan” Maria, melainkan justru
menyucikannya. Jadi Maria tetap Perawan “SEBELUM, SAAT dan
SETELAH” melahirkan Yesus. Karena itu, waktu Injil mengatakan
”Saudara-saudari Yesus”, itu dimaksudkan sebagai keluarga-
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 19
20. keluarga dekat Yesus, sesuai dengan cara bicara Kitab Suci (bdk.
KKGK 99).
Menjawab pertanyaan “Apa arti Yesus dikandung oleh seorang
perawan?”, Gereja mengajarkan: “Yesus dikandung oleh seorang
perawan berarti bahwa Yesus dikandung dalam rahim Perawan
melulu karena kuasa Roh Kudus tanpa campur tangan seorang
lelaki. Dia adalah Putra Bapa surgawi menurut kodrat ilahi-Nya dan
Putra Maria menurut kodrat manusiawi-Nya. Tetapi, Dia adalah
Putra Allah dalam kedua kodrat itu karena dalam Dia hanya
terdapat satu Pribadi, yaitu Pribadi yang ilahi” (KKGK 98).
3. Dogma Maria Dikandung Tanpa Noda / Maria Immaculata
Sejak tahun 1246, setiap tanggal 8 Desember, Gereja
merayakan pesta Maria dikandung tanpa noda. Konsili Trente (1546)
menyatakan bahwa berkat karunia istimewa, Maria seumur hidup
bebas dari segala dosa, termasuk dosa ringan (bdk. DS 1573). Tahun
1854 Paus Pius IX menetapkan keyakinan Gereja itu menjadi dogma:
“Sejak saat pertama dikandungnya Perawan Maria yang amat
bahagia terlindung/terpelihara bebas dari segala dosa
kesalahan asal berkat kasih karunia yang seluruhnya istimewa
dari pihak Allah Yang Mahakuasa, berdasarkan jasa Kristus
Yesus Juruselamat umat manusia, yang sebelumnya sudah
dilihat (Allah).”
Konsili Vatikan II juga mengajarkan:
“Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena
oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan
perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat melalui
kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah
ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya
secara lebih penuh menyerupai Putranya, Tuan di atas segala
tuan, yang telah mengalahkan dosa dan maut” (LG 59).
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 20
21. Dogma Maria dikandung tanpa noda dosa mau menyatakan
bahwa “Secara bebas, Allah sudah memilih Maria sejak kekal untuk
menjadi Bunda Putra-Nya. Untuk melaksanakan misinya, dia sendiri
dikandung tanpa noda. Berarti, karena rahmat Allah dan karena
jasa-jasa Yesus Kristus, Maria dikecualikan dari dosa asal sejak
dalam kandungan” (KKGK 96). Dogma ini tidak mengatakan bahwa
Maria tidak memerlukan penebusan dosa, melainkan bahwa Maria
sudah ditebus sejak saat pertama keberadaannya. Maria tetap
manusia sama seperti kita, namun Maria dibebaskan dari segala noda
dosa sejak awal hidupnya berkat rahmat penebusan Yesus Kristus
yang sudah mulai efektif bekerja sebelum Yesus sendiri lahir.
MEMAHAMI ISI NASKAH
Untuk membantu peserta memahami isi ajaran Gereja tentang Maria yang telah
dibacakan di atas, di bawah ini diberikan pertanyan panduan untuk digunakan
oleh kelompok bersama pemandunya.
Setelah membaca dan mendalami naskah tersebut di atas:
1. Apa pertanyaan dari umat gereja/agama lain yang sering diajukan
pada anda terkait dengan 3 dogma Gereja Katolik tentang Bunda
Maria di atas (Bunda Allah, Tetap Perawan, Dikandung Tanpa
Noda)? Belajar dari uraian di atas, coba jawablah pertanyaan dari
umat gereja/agama lain tersebut!
2. Belajar dari uraian dogma di atas, ungkapkan dengan kata-kata
sendiri apa inti 3 ajaran iman Gereja Katolik tentang Maria:
Bunda Allah, Tetap Perawan, Dikandung Tanpa Noda?
SIMPUL-SIMPUL HASIL PEMBICARAAN
Setelah kegiatan untuk memahami isi naskah tersebut di atas selesai, selanjutnya
pemandu dengan kata-kata sendiri menyampaikan simpul-simpul hasil
pembicaraan bersama. Pada kesempatan ini peserta juga diberi waktu jika ada
yang mau melengkapi. Lihat contoh berikut.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 21
22. a. Dogma Maria Bunda Allah dinyatakan melalui Konsili Efesus (th
431) dan Konsili di Kalsedon (th 451). Meski demikian,
kepercayaan gereja akan peran Maria sebagai Bunda Allah dan
Hawa yang baru sebenarnya sudah berakar sejak abad awal.
Dengan gelar Maria Bunda Allah, Gereja menegaskan
pengakuannya bahwa Yesus yang dilahirkan Maria itu sungguh-
sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia.
b. Maria tetap perawan “SEBELUM, SAAT dan SETELAH”
melahirkan Yesus diajarkan dalam Konsili Konstantinopel II
(553) dan Konsili Vatikan II (1962-1965). Gelar Maria tetap
perawan ini mau menunjukkan tentang asal-usul Yesus. Ia
dikandung Bunda Maria tanpa hubungan seksual dengan laki-laki
dan bukan karena benih jasmaniah Yusuf, melainkan melulu
karena kuasa Roh Allah.
c. Maria dikandung tanpa noda dosa sudah diimani Gereja sejak dulu
namun baru dinyatakan sebagai dogma pada tahun 1854 oleh Paus
Pius IX. Dogma ini mau menyatakan bahwa Yesus lahir dalam
kesucian ilahi. Karena itu, Allah menyediakan rahim yang tidak
ternoda oleh dosa asal maupun dosa pribadi dan membuat Maria
dikandung tanpa noda. Maka dasar ketidakberdosaan Maria
terletak pada relasinya dengan Allah melalui anak-nya, Yesus.
Maria tetap manusia seperti kita, namun Maria dibebaskan dari
segala noda dosa sejak awal hidupnya berkat rahmat penebusan
Yesus Kristus yang sudah mulai efektif bekerja sebelum Yesus
sendiri lahir.
C. REALITA AJARAN DAN MAKNA BAGI KEHIDUPAN
REALITA AJARAN DAN MENIMBA MAKNANYA BAGI KEHIDUPAN
Untuk membantu peserta melihat kenyataan apakah ajaran Gereja tersebut
sungguh dihidupi dan telah diperjuangkan serta menemukan makna dan arti
ajaran Gereja tersebut bagi kehidupan, berikut ini diberikan pertanyaan panduan
yang bisa dipergunakan oleh kelompok bersama dengan pemandunya.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 22
23. 1. Menurut Anda, apa makna dan arti Ajaran Gereja Katolik tentang
Maria dalam kehidupan beriman kita sekarang ini?
2. Teladan iman Maria yang seperti apa yang dapat semakin
memantapkan iman kita dalam hidup ini?
SIMPUL-SIMPUL DAN PENEGUHAN
Dengan kata-kata sendiri, pemandu menyampaikan simpul-simpul
pembicaraan dan peneguhan berikut ini. Peserta diberi kesempatan untuk
menambah dan melengkapinya.
Bunda Maria memang istimewa. Kita masih ingat dogma Santa
Perawan Maria Dikandung Tanpa Dosa, yaitu bahwa Tuhan
menciptakan Maria dalam rahim ibunya, Santa Anna, tanpa noda
dosa asal. Tuhan menghendaki demikian supaya Maria dapat
mengandung Yesus, yang adalah Putera Allah.
Meskipun sudah dipersiapkan Allah untuk menjadi Bunda Penebus,
Maria pun berjuang untuk menghidupi kesucian dirinya. Perjuangan
kesucian diri Maria nampak dalam perjuangannya untuk terus setia
dan dekat dengan Tuhan meskipun resiko duka dan derita harus
dihadapinya. Usaha dan perjuangan Maria ini patut kita teladani di
zaman sekarang ini.
Usaha dan perjuangan Maria akan semakin kita dalami dalam
pertemuan berikutnya yang bertemakan: “Surga, Maria dan Harapan
Orang Beriman”.
D. MENANGGAPI AJARAN DENGAN TINDAKAN
MERUMUSKAN NIAT-NIAT PRIBADI
Dalam suasana hening, peserta diberi kesempatan untuk menentukan dan
merumuskan niat-niat pribadi sebagai salah satu bentuk pertobatan setelah
merenungkan ajaran-ajaran Gereja tentang Maria. Niat-niat ini tidak untuk
disharingkan.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 23
24. MERENCANAKAN TINDAK LANJUT DALAM GERAKAN BERSAMA
Peserta dalam kebersamaan kelompok merencanakan kegiatan bersama
sebagai tanggapan atas ajaran yang telah didalaminya.
E. MENANGGAPI AJARAN MELALUI DOA
DOA UMAT SECARA SPONTAN
Peserta diberi kesempatan untuk bersama-sama menanggapi ajaran yang
telah digumuli melalui doa secara spontan. Pemandu mengawali doa
umat, misalnya:
Allah Bapa yang penuh kasih, syukur kepada-Mu atas berkat dan
penyertaan-Mu dalam pertemuan saat ini, pada kesempatan ini kami
berkumpul untuk belajar lebih memahami ajaran Gereja tentang
Maria. Maka dengarlah permohonan kami kepada-Mu.
------- umat berdoa secara spontan -------
Demikian doa-doa permohonan yang kami hunjukkan kepada-Mu,
kiranya Tuhan berkenan mengabulkan yang sesuai dengan kehendak-
Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan kami.
BAPA KAMI
F. PENUTUP
DOA PENUTUP
Doa Penutup bisa dirumuskan sendiri oleh pemandu atau peserta yang
diminta kesediaannya. Dan akan sangat bagus kalau dalam doa penutup
juga disinggung serta mensyukuri pertemuan yang menghasilkan buah itu.
Berikut adalah salah satu contah doa penutup.
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa yang mahabaik, terima kasih kami Kausertai dalam
pertemuan masa Adven ini. Kami telah Kau-yakinkan untuk
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 24
25. mengenal dan memahami tentang Bunda Maria, bahwa Bunda Maria
sungguh-sungguh Bunda Allah. Bunda yang telah melahirkan Sang
gguh
Firman, Allah sendiri, Tuhan kami Yesus Kristus. Semoga dengan
pertemuan ini dapat membuka hati kami akan karya-karya ajaib
karya ajaib-Mu
bagi dunia. Pakailah kami melalui tugas-tugas khusus yang Engkau
tugas
percayakan kepada kami sampai saat ini. Biarlah melalui kegiatan
.
kami sehari-hari kami dapat menjadi tanda kehadiran Putera
Putera-Mu
dalam keluarga dan dimana pun kami berada. Demi Kristus, Tuhan
dan pengantara kami. Amin.
LAGU PENUTUP
Pemandu atau peserta yang telah ditunjuk memimpin Lagu Penutup yang
telah dipilih dan disesuaikan dengan tema pertemuan yang dibahas,
misalnya Terpilih Bunda Maria (MB 327) atau Perawan Pilihan Allah
(PS 635, ayat 4-5).
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 25
26. PERTEMUAN 2
SURGA, MARIA DAN HARAPAN ORANG BERIMAN
TUJUAN PERTEMUAN
Memahami ajaran Gereja tentang “Surga” dan “Maria diangkat ke
Surga” sehingga keteladanan iman Maria memantapkan dan
meneguhkan harapan umat beriman untuk mencapai hidup kekal di
surga.
POKOK-POKOK PEWARTAAN
Uraian Pokok-Pokok Pewartaan berikut ini hendaknya dipelajari sebelum
pelaksanaan pendalaman iman (sebagai persiapan), terlebih bagi
”pemandu” (fasilitator). Jadi bagian ini jangan dibacakan dalam proses
pertemuan.
T ema Pertemuan kedua ini mengajak kita untuk mendalami
ajaran Gereja tentang “Surga” dan “Maria diangkat ke Surga.”
Ajaran Gereja (dogma) tentang Maria diangkat ke surga mengajarkan
bahwa Maria adalah teladan iman setiap orang beriman yang telah
mencapai harapan untuk bahagia di surga. Oleh karena itu maka
umat beriman perlu juga memahami dan mendalami bagaimana
Gereja mengajarkan tentang Surga.
“Surga” berarti suatu keadaan bahagia yang tertinggi dan
definitif. Mereka yang mati dalam keadaan rahmat Allah dan tidak
membutuhkan pemurnian lebih jauh berkumpul bersama Yesus dan
Maria, para Malaikat, dan para kudus. Mereka merupakan Gereja
surga, tempat mereka melihat Allah “muka dengan muka” (1Kor
13:12). Mereka hidup dalam kesatuan cinta dengan Tritunggal dan
menjadi pengantara kita.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 26
27. Surga adalah keadaan/situasi kebahagiaan manusia dalam
kesatuan sempurna dengan Allah. Maka, penggambaran Surga
sebagai suatu tempat haruslah dipandang sebagai bahasa kiasan.
Misalnya, penyebutan beberapa bagian Kitab Suci tentang surga
sebagai tempat di mana Allah bertakhta (Mzm 1:4; 115:16; bdk. Kel
19:18-20). Surga juga dikiaskan sebagai tempat orang-orang kudus
tinggal untuk selama-lamanya bersama dengan Allah berkat
kemanusiaan Kristus yang sudah dimuliakan (lih. 1Tes 4:17; Yoh
14:3; 1Ptr 1:4). Di beberapa tempat lain, keadaan/situasi kebahagiaan
surgawi juga dikiaskan sebagai perjamuan (lih. Mat 22:2; Why
19:17)
Mendalami ajaran Gereja tentang “Surga” kiranya akan
menjadi lengkap jika dipahami pula tentang “Neraka” dan “Api
Penyucian.” “Neraka” merupakan kutukan kekal bagi mereka yang
mati dalam keadaan dosa berat karena pilihan bebas mereka sendiri.
Penderitaan neraka yang utama adalah keterpisahan kekal dari Allah
yang merupakan satu-satunya sumber kehidupan dan kebahagiaan
yang merupakan tujuan kita diciptakan dan yang merupakan
kerinduan kita. Kristus menjelaskan realitas ini dengan kata-kata:
“Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk,
enyahlah ke dalam api yang kekal” (Mat 25:41).
Neraka harus dimengerti sebagai lawan Surga. Karena Surga
merupakan kesatuan sempurna dengan Allah, maka neraka berarti
keterpisahan dari Allah. Semua hal lain mengenai api dan siksaan
badan juga bersifat bahasa kiasan. Tetapi itu tidak berarti bahwa
neraka bukan siksaan, sebab setiap orang mendambakan kesatuan
dengan Allah. Tanpa Allah orang tidak dapat hidup bahagia. Neraka
adalah tempat atau keadaan di mana setan dan para pendosa yang
tidak bertobat menderita untuk selama-lamanya (DS 1002).
Hukuman abadi, yang berbeda-beda sesuai dengan beratnya dosa
yang dilakukan (lih. DS 1306), berupa pemisahan dari hadirat Allah
dan penderitaan karena “api” yang tak terpadamkan. Ajaran Gereja
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 27
28. mengikuti PB (Mat 13:36-43; 25:31-46) dan menegaskan adanya
neraka bagi mereka yang – dengan kehendak bebas yang jahat –
menolak untuk mencintai Allah dan sesama.
“Api Penyucian” ialah keadaan mereka yang mati dalam
persahabatan dengan Allah, ada kepastian akan keselamatan kekal
mereka, tetapi masih membutuhkan pemurnian untuk masuk ke
dalam kebahagiaan surga. Karena ada persekutuan para kudus, kaum
beriman yang masih berjuang di dunia ini dapat membantu jiwa-jiwa
di api penyucian dengan mempersembahkan doa-doa untuk mereka,
khususnya kurban Ekaristi. Mereka juga dapat membantu jiwa-jiwa
yang sedang dimurnikan dengan beramal, indulgensi, laku tapa, dan
tobat.
Api penyucian adalah keadaan orang yang meninggal dalam
keadaan bersahabat dengan Allah, tetapi masih perlu membuat silih
atas dosa-dosa pribadinya (karena jasa Kristus) dan harus
berkembang secara rohani sebelum menikmati pemandangan Allah
yang mulia (visio beatifica). Teks-teks Kitab Suci yang dikutip
(2Mak 12:38-46; Mat 5:25-26; 12:31-32; dan 1Kor 3:1-15) tidak
secara langsung menyebutkan adanya api penyucian. Adanya api
penyucian dapat dibenarkan dalam terang keadilan ilahi dan oleh
praktik orang-orang Kristiani yang berdoa (sekurang-kurangnya
sejak abad kedua) dan merayakan ekaristi (sekurang-kurangnya sejak
abad ketiga) bagi orang-orang yang sudah meninggal. Keadaan di api
penyucian dapat dimengerti sebagai proses terakhir mencinta, namun
juga mendatangkan sengsara (penderitaan) sebelum kita memandang
Allah berhadapan muka. Dengan pengadilan terakhir, api penyucian
berakhir (DS 1067).
Setiap orang beriman tentu mengharapkan surga, kebahagiaan
dalam kesatuan sempurna dengan Allah, sebagai tujuan akhir
peziarahan hidupnya. Maria adalah teladan iman, dasar pengharapan
dan sumber cinta bagi setiap orang beriman. Sebab, Maria sudah
mendapatkan rahmat yang diharapkan orang beriman. Pada tahun
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 28
29. 1950, Paus Pius XII menyatakan keyakinan dan kepercayaan tentang
“Maria diangkat ke Surga” sebagai dogma atau ajaran resmi Gereja,
dengan menegaskan bahwa “Bunda Allah yang tak ternoda dan tetap
perawan sesudah hidup di dunia ini diangkat dengan jiwa raganya
ke dalam kebahagiaan surgawi.” Meskipun baru ditetapkan sebagai
dogma pada tahun 1950, namun sebenarnya sudah sejak abad VI,
setiap tanggal 15 Agustus, Gereja merayakan pesta Maria diangkat
ke surga.
Mengenai dogma “Maria diangkat ke Surga” Konsili Vatikan II
menegaskan sbb.: “Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak
pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan
perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan di
surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan
sebagai Ratu alam semesta, supaya lebih penuh menyerupai
Puteranya, Tuan di atas segala tuan (lih. Why 19:16), yang telah
mengalahkan dosa dan maut” (bdk. LG. 59).
Pengangkatan Maria ke surga merupakan keikutsertaan
istimewa pada kebangkitan Yesus Kristus, puteranya, dan sekaligus
merupakan antisipasi kebangkitan orang-orang kristen, para pengikut
Yesus Kristus, pada waktu kedatangan-Nya kembali (bdk. 1Kor
15:20-23; 1Tes 4:13-18).
Sesudah kenaikan Puteranya ke surga, Perawan Maria
membantu permulaan Gereja dengan doa-doanya. Bahkan sesudah
Maria diangkat ke surga, ia terus menerus menjadi pengantara bagi
anak-anaknya, memberikan contoh model iman dan cinta kasih untuk
semuanya, dan memberikan berkatnya yang berasal dari rahmat
Kristus yang berlimpah-limpah. Umat beriman melihat dalam diri
Maria suatu antisipasi kebangkitan yang dinanti-nantikan, dan
mereka berseru kepadanya sebagai pembela, penolong, pelindung,
dan pengantara.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 29
30. LANGKAH-LANGKAH PENDALAMAN IMAN
A. PEMBUKAAN
SELAMAT DATANG
Pemandu menyampaikan ucapan selamat datang dan berterima kasih
kepada peserta yang telah hadir. Pemandu berterima kasih pula kepada
tuan rumah yang telah berkenan menyediakan sarana dan prasarana
pendukung kegiatan ini. Pemandu mengajak umat untuk mengawali
pertemuan dengan menyanyikan lagu pembukaan.
LAGU PEMBUKAAN
Pemandu atau peserta yang telah ditunjuk memimpin Lagu pembukaan
yang telah dipilih dan sesuai dengan tema, misalnya SALAM BAGIMU,
MARIA (PS 628, ayat 1, 3). Atau lagu yang lain.
TANDA SALIB DAN DOA PEMBUKAAN
Disediakan rumusan Doa Pembukaan siap pakai sebagai contoh. Doa bisa
dirumuskan sendiri oleh pemandu atau peserta yang diminta
kesediaannya. Diusahakan agar isi doa terkait langsung dengan tema
yang dibahas dalam pertemuan kedua ini.
Saudara sekalian terkasih, marilah berdoa:
Allah, Bapa di surga, syukur kami hunjukkan ke hadirat-Mu atas
rahmat kasih-Mu yang senantiasa Kaulimpahkan kepada kami.
Terlebih kesempatan ini, Kauhimpun kami dalam kebersamaan untuk
mengembangkan kehidupan beriman khususnya dalam masa Adven
ini, dengan mendalami tentang surga, Maria dan harapan orang
beriman.
Ya, Allah Roh Kudus, hadir dan sertailah kami. Buka hati dan
pikiran kami agar dengan rahmat-Mu kami memiliki iman dan
pemahaman yang semakin mendalam sesuai ajaran dan kehendak-
Mu. Kesemuanya itu, ya Bapa, kami haturkan kepada-Mu dengan
perantaraan Yesus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 30
31. KATA PENGANTAR
Pemandu menyampaikan Kata Pengantar yang disediakan atau
merumuskan dengan kata-kata sendiri.
Saudara-saudari terkasih,
Dalam pertemuan lalu sudah disampaikan bahwa pada tanggal 9-13
Januari 2012, Keuskupan Purwokerto akan mengadakan
Musyawarah Pastoral (: MUSPAS KP) yang akan diikuti oleh
perwakilan umat beriman yang ada di seluruh wilayah Keuskupan
Purwokerto. MUSPAS KP 2012 ini akan membahas dan menegaskan
bersama Arah Haluan Karya Pastoral Keuskupan Purwokerto lima
tahun ke depan, yakni tahun 2012-2017.
Pendalaman Iman masa Adven tahun 2011 Keuskupan
Purwokerto (: PI Adven 2011 KP) ini mengangkat salah satu tema
yang akan dibicarakan dalam MUSPAS KP 2012, yaitu Revitalisasi
(menghidupkan kembali) iman Katolik. Maka dalam masa Adven,
masa persiapan dan penantian untuk menyambut Natal: kedatangan
Kristus dulu, kini dan di masa depan, ini kita akan membahas tema :
“MEMPERSIAPKAN NATAL DENGAN MENIMBA AJARAN
GEREJA: DARI MARIA SAMPAI INKARNASI YESUS”.
Selama empat minggu masa adven ini, kita mendalami tema-tema:
Maria teladan Iman; Surga, Maria dan Harapan Orang Beriman;
Inkarnasi: Sang Sabda Menjadi Manusia; dan Yesus: Sungguh Allah,
Sungguh Manusia.
Dalam pertemuan pertama, kita sudah diajak mengenal Bunda
Maria sebagai teladan iman kita. Dan kita pun sudah membaca dan
merenungkan tiga dogma Gereja Katolik tentang Maria, yaitu Bunda
Allah, Tetap Perawan dan Dikandung Tanpa Noda. Dalam
pertemuan kedua ini, kita akan mendalami bersama “Surga, Maria
dan Harapan Orang Beriman.” Tema ini terkait dengan Ajaran
Gereja tentang “Surga” dan “Maria diangkat ke surga.” Oleh karena
itu, sebagai langkah awal kita akan mempelajari dan memahami isi
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 31
32. ajaran itu sendiri melalui naskah (teksnya), dan kemudian kita akan
menggali lebih lanjut untuk menemukan makna dan arti bagi
kehidupan yang kita jalani.
Mari kita buka mata, telinga dan hati kita atas cinta Tuhan
untuk kita dengan mempelajari bersama Ajaran Gereja-Nya yang
kudus.
B. MEMBACA DAN MEMAHAMI AJARAN GEREJA
MEMBACA NASKAH
Pemandu atau salah seorang yang telah disiapkan, membacakan kutipan
“ajaran Gereja” berikut dengan suara lantang dan jelas, sedangkan
peserta mengikuti membaca dalam hati. Setelah pembacaan selesai,
peserta diberi kesempatan untuk membaca sendiri dalam hati.
Saudara-saudari, setiap orang beriman tentu mengharapkan surga
sebagai tujuan akhir peziarahan hidupnya. Pemahaman Gereja
Katolik akan surga tidak bisa dipisahkan dari pemahaman akan
Neraka dan Api penyucian. Maka mari kita simak kutipan-kutipan
ajaran Gereja Katolik tentang Surga, Neraka dan Api Penyucian.
Setelah itu, kita akan menyimak keteladanan Maria yang telah
mencapai dambaan setiap orang beriman akan surga dalam ajaran
Gereja Katolik tentang “Maria diangkat ke surga”.
Ajaran Gereja Katolik tentang Surga
KKGK 209 (Arti istilah “surga”)
Surga berarti suatu keadaan bahagia yang tertinggi dan definitif.
Mereka yang mati dalam keadaan rahmat Allah dan tidak
membutuhkan permurnian lebih jauh berkumpul bersama Yesus dan
Maria, para Malaikat, dan para kudus. Mereka merupakan Gereja
surga, tempat mereka melihat Allah “muka dengan muka” (1Kor
13:12). Mereka hidup dalam kesatuan cinta dengan Tritunggal dan
menjadi pengantara kita.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 32
33. KGK 1023
Orang yang mati dalam rahmat dan persahabatan Allah dan disucikan
sepenuhnya, akan hidup selama-lamanya bersama Kristus. Mereka
serupa dengan Allah untuk selama-lamanya, karena mereka melihat
Dia “dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (1Yoh 3:2) dari muka ke
muka.
“Kami mendefinisikan berkat wewenang apostolik, bahwa
menurut penetapan Allah yang umum, jiwa-jiwa semua orang
kudus….. dan umat beriman yang lain, yang mati sesudah
menerima Pembaptisan suci Kristus, kalau mereka memang
tidak memerlukan suatu penyucian ketika mereka mati,…..
atau, kalaupun ada sesuatu yang harus disucikan atau akan
disucikan, ketika mereka disucikan setelah mati,……. sudah
sebelum mereka mengenakan kembali tubuhnya dan sebelum
pengadilan umum, sesudah kenaikan Tuhan dan Penyelamat
kita Yesus Kristus ke surga sudah berada dan akan berada di
surga, dalam Kerajaan surga dan firdaus surgawi bersama
Kristus, sudah bergabung pada persekutuan para malaikat
yang kudus, dan sesudah penderitaan dan kematian Tuhan kita
Yesus Kristus, jiwa-jiwa ini sudah melihat dan sungguh
melihat hakekat ilahi dengan suatu pandangan langsung, dan
bahkan dari muka ke muka, tanpa perantara makhluk apapun”
(Benediktus XII; DS 1000; bdk. LG. 49).
KGK 1024
Kehidupan yang sempurna bersama Tritunggal Mahakudus ini,
persekutuan kehidupan dan cinta bersama Allah, bersama perawan
Maria, bersama para Malaikat dan orang kudus, dinamakan “surga.”
Surga adalah tujuan terakhir dan pemenuhan kerinduan terdalam
manusia, keadaan bahagia tertinggi dan definitif.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 33
34. Ajaran Gereja Katolik tentang Neraka
KKGK 212 (Apa itu neraka?)
Neraka merupakan kutukan kekal bagi mereka yang mati dalam
keadaan dosa berat karena pilihan bebas mereka sendiri. Penderitaan
neraka yang utama adalah keterpisahan kekal dari Allah yang
merupakan satu-satunya sumber kehidupan dan kebahagiaan yang
merupakan tujuan kita diciptakan dan yang merupakan kerinduan
kita. Kristus menjelaskan realitas ini dengan kata-kata: “Enyahlah
dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam
api yang kekal” (Mat 25:41).
Ajaran Gereja Katolik tentang Api Penyucian
KKGK 210 (Apa itu api penyucian?)
Api Penyucian ialah keadaan mereka yang mati dalam persahabatan
dengan Allah, ada kepastian akan keselamatan kekal mereka, tetapi
masih membutuhkan pemurnian untuk masuk ke dalam kebahagiaan
surga.
Ajaran Gereja Katolik tentang Maria diangkat ke Surga
LG 59 (Santa Perawan sesudah Yesus Naik ke surga)
Allah tidak berkenan mewahyukan misteri keselamatan umat
manusia secara resmi, sebelum mencurahkan Roh yang dijanjikan
oleh Kristus. Maka kita saksikan para Rasul sebelum hari Pentakosa
“bertekun sehati sejiwa dalam doa bersama beberapa wanita, dan
Maria Bunda Yesus serta saudara-saudara-Nya” (Kis 1:14). Kita lihat
Maria juga dengan doa-doanya memohon kurnia Roh, yang pada saat
Warta gembira dulu sudah menaunginya. Akhirnya Perawan tak
bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal,
sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat
memasuki kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah
ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya lebih
penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan (lih. Why
19:16), yang telah mengalahkan dosa dan maut.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 34
35. LG 64
Adapun Gereja sendiri – dengan merenungkan kesucian Santa
Perawan yang penuh rahasia serta meneladan cintakasihnya, dengan
melaksanakan kehendak Bapa dengan patuh, dengan menerima sabda
Allah dengan setia pula – menjadi ibu juga. Sebab melalui pewartaan
dan baptis, Gereja melahirkan bagi hidup baru yang kekal-abadi
putera-putera yang dikandungnya dari Roh Kudus dan lahir dari
Allah. Gereja pun perawan, yang dengan utuh-murni menjaga
kesetiaan yang dijanjikannya kepada Sang Mempelai. Dan sambil
mencontoh Bunda Tuhannya, Gereja dengan kekuatan Roh Kudus
secara perawan mempertahankan keutuhan imannya, keteguhan
harapannya, dan ketulusan cinta kasihnya.
MEMAHAMI ISI NASKAH
Untuk membantu peserta memahami isi ajaran Gereja yang telah dibaca
tersebut di atas, di bawah ini diberikan pertanyaan panduan untuk
digunakan oleh kelompok bersama dengan pemandunya.
1. Apa pertanyaan dari umat gereja/agama lain yang sering diajukan
pada anda terkait dengan ajaran Gereja Katolik tentang surga,
neraka, api penyucian dan Maria diangkat ke surga? Belajar dari
uraian di atas, coba jawablah pertanyaan dari umat gereja/agama
lain tersebut.
2. Belajar dari uraian ajaran Gereja di atas, ungkapkan dengan kata-
kata sendiri apa inti ajaran Gereja Katolik tentang surga, neraka,
api penyucian dan Maria diangkat ke surga.
SIMPUL-SIMPUL HASIL PEMBICARAAN
Setelah kegiatan untuk memahami isi naskah tersebut di atas dirasa
cukup, maka dalam bagian ini pemandu dengan kata-kata sendiri
menyampaikan simpul-simpul hasil pembicaraan bersama. Kemudian
peserta juga diberi kesempatan untuk menambah serta melengkapinya.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 35
36. a. Surga adalah keadaan/situasi kebahagiaan manusia dalam
kesatuan sempurna dengan Allah. Penggambaran Surga sebagai
suatu tempat atau perjamuan atau gambaran lainnya haruslah
dipandang sebagai bahasa kiasan.
b. Neraka harus dimengerti sebagai lawan Surga. Karena Surga
merupakan kesatuan sempurna dengan Allah, maka neraka berarti
keterpisahan dari Allah. Semua hal lain mengenai api dan siksaan
badan merupakan bahasa kiasan atas penderitaan karena
keterpisahan kekal dari Allah yang merupakan satu-satunya
sumber kehidupan dan kebahagiaan. Neraka merupakan kutukan
kekal bagi mereka yang mati dalam keadaan dosa berat karena
pilihan bebas mereka sendiri dan menolak untuk bertobat. Sampai
akhir hidupnya, mereka menolak untuk mencintai Allah dan
sesama.
c. Api Penyucian ialah keadaan mereka yang mati dalam
persahabatan dengan Allah, ada kepastian akan keselamatan kekal
mereka, tetapi masih membutuhkan pemurnian atas dosa-dosa
pribadinya untuk masuk ke dalam kebahagiaan surga. Umat
beriman dapat membantu jiwa-jiwa di api penyucian dengan
mempersembahkan doa-doa untuk mereka, khususnya kurban
Ekaristi. Mereka juga dapat membantu jiwa-jiwa yang sedang
dimurnikan dengan beramal, indulgensi, laku tapa, dan tobat.
Dengan pengadilan terakhir, api penyucian berakhir.
d. Maria adalah teladan iman, dasar pengharapan dan sumber cinta
bagi setiap orang beriman. Sebab, Maria sudah mendapatkan
rahmat yang diharapkan orang beriman. Ia diangkat dengan jiwa
raganya ke dalam kebahagiaan surgawi. Pengangkatan Maria ke
surga merupakan keikutsertaan istimewa pada kebangkitan Yesus
Kristus, puteranya.
e. Dalam pertemuan mendatang, kita akan menggali sumber
keutamaan-keutamaan Maria, yaitu Inkarnasi: Sang Sabda
Menjadi Manusia.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 36
37. C. REALITA AJARAN DAN MAKNA BAGI KEHIDUPAN
REALITA AJARAN DAN MENIMBA MAKNANYA BAGI KEHIDUPAN
Untuk membantu peserta melihat kenyataan apakah ajaran Gereja tersebut
sungguh dihidupi dan telah diperjuangkan serta menemukan makna dan arti
ajaran Gereja tersebut bagi kehidupan, berikut ini diberikan pertanyaan panduan
yang bisa dipergunakan oleh kelompok bersama dengan pemandunya.
1. Menurut Anda, apa makna dan arti Ajaran Gereja Katolik tentang
surga, neraka, api penyucian dan Maria diangkat ke surga dalam
kehidupan beriman kita sekarang ini?
3. Keteladanan iman Maria macam apa yang sungguh Anda rasakan
dapat semakin memantapkan dan meneguhkan harapan untuk
mencapai hidup kekal di surga nanti?
SIMPUL-SIMPUL DAN PENEGUHAN
Dalam bagian ini pemandu dengan kata-kata sendiri menyampaikan
simpul-simpul pembicaraan dan peneguhan secukupnya. Peserta diberi
kesempatan juga untuk menambah dan melengkapinya.
Manusia hidup bukan hanya untuk masa kini, namun juga untuk
masa depan. Masa depan yang dinantikan setiap orang beriman
adalah kebahagiaan abadi bersama Allah. Oleh karena itu, hidup di
dunia seringkali disebut sebagai peziarahan, dari Allah dan menuju
kepada Allah. Dalam peziarahan hidup ini, keteladanan Maria
meneguhkan perjuangan dan harapan orang beriman akan
kebahagiaan abadi bersama Allah di surga.
D. MENANGGAPI AJARAN DENGAN TINDAKAN
MERUMUSKAN NIAT-NIAT PRIBADI
Dalam suasana hening peserta diberi kesempatan untuk menentukan dan
merumuskan niat-niat pribadi sebagai salah satu bentuk pertobatan.Niat-
niat ini tidak untuk disharingkan.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 37
38. MERENCANAKAN TINDAK LANJUT DALAM GERAKAN BERSAMA
Peserta dalam kebersamaan merencanakan kegiatan bersama sebagai
tanggapan atas ajaran yang telah didalaminya.
E. MENANGGAPI AJARAN MELALUI DOA
DOA UMAT
Peserta diberi kesempatan untuk bersama-sama menanggapi ajaran
yang telah digumuli melalui doa. Doa yang diungkapkan bisa berupa
syukur, pujian, permohonan dsb.
Pemandu mengawali dan mengantar doa umat, misalnya sebagai berikut:
Allah Bapa yang Maha Kasih, kami semua bersyukur kepada-Mu
karena Kauhimpun berkumpul di tempat ini. Kini perkenankan kami
menyampaikan doa syukur, pujian, serta permohonan ke hadirat-Mu.
Semoga Tuhan mengabulkan doa-doa kami sesuai dan seturut
dengan kehendak-Mu.
------ Peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan doanya ------
Setelah dirasa cukup, kemudian pemandu mengakhiri atau menutup doa
umat, misalnya sebagai berikut:
Demikian ya Bapa, doa-doa syukur, pujian dan harapan yang kami
sampaikan kepada-Mu. Pada kesempatan ini pula perkenankan kami
menyatukan semua doa dengan doa yang diajarkan Tuhan Yesus
kepada kami.
BAPA KAMI ………………………
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 38
39. F. PENUTUP
DOA PENUTUP
Disediakan rumusan Doa Penutup siap pakai sebagai contoh. Doa bisa
dirumuskan sendiri oleh pemandu atau peserta yang diminta
kesediaannya. Dan akan sangat bagus kalau dalam doa penutup juga
disinggung serta mensyukuri pertemuan yang menghasilkan buah itu.
Saudara sekalian, marilah kita akhiri pertemuan ini dengan berdoa.
Allah, Bapa, yang mulia di surga, kembali kami menghadap-Mu,
seraya menghaturkan syukur atas kehadiran dan penyertaan-Mu
dalam pertemuan ini. Syukur pula kami haturkan atas Sabda dan
ajaran-Mu yang Kautanam dalam hati kami masing-masing umat-Mu
yang kini berhimpun di sini. Dalam kebersamaan Kau mampukan
kami memahami ajaran dan firman-Mu tentang ”surga” dan ”Maria
diangkat ke surga.” Berkat keteladanan iman Maria, kini harapan
kami untuk mencapai hidup kekal bersama-Mu di surga nanti
menjadi semakin mantap dan teguh. Kiranya Engkau akan senantiasa
membimbing kami dalam terang Roh Kudus-Mu, sehingga kami
Kaumampukan untuk mewujudkan nilai-nilai keutamaan dalam
kehidupan sehari-hari. Semua doa ini kami mohon ke hadirat-Mu,
dengan perantaraan Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.
LAGU PENUTUP
Pemandu atau peserta yang telah ditunjuk memimpin Lagu Penutup yang
telah dipilih dan disesuaikan dengan tema pertemuan yang dibahas,
misalnya HAI, PUJILAH (PS 638, ayat 1, 2). Atau lagu yang lain.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 39
40. PERTEMUAN 3
INKARNASI: SANG SABDA MENJADI MANUSIA
TUJUAN PERTEMUAN
Umat beriman semakin mengenal dan memahami misteri Inkarnasi:
Sang Sabda menjadi manusia yang merupakan sumber keutamaan-
keutamaan hidup Maria sehingga dapat meneladan dan menghidupi
keutamaan-keutamaan tersebut dalam hidupnya sehari-hari.
POKOK-POKOK PEWARTAAN
Uraian Pokok-Pokok Pewartaan berikut ini hendaknya dipelajari sebelum
pelaksanaan pendalaman iman (sebagai persiapan), terlebih bagi
”pemandu” (fasilitator). Jadi bagian ini jangan dibacakan dalam proses
pertemuan.
K itab Suci mengisahkan warta gembira keselamatan dari
malaikat Allah tentang kelahiran Sang Juru Selamat melalui
Maria: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih
karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau
menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak
Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan
kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi
raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan
Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. ... Roh Kudus akan turun
atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau;
sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak
Allah” (Luk 1:30-35; bdk. Mat 1:18-25). Melalui kesediaan Maria,
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 40
41. terjadilah peristiwa inkarnasi: “Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah” (Yoh 1:1). Kini, “Firman itu telah menjadi manusia, dan
diam di antara kita” (Yoh 1:14).
Misteri kesatuan Kudus kodrat ilahi dan manusiawi dalam satu
Pribadi Ilahi disebut oleh Gereja dengan istilah inkarnasi atau
penjelmaan. Inkarnasi/penjelmaan Sabda Allah dalam Yesus Kristus
dipersiapkan secara khusus oleh Allah sehingga dikatakan bahwa
Yesus “dikandung dari Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan
Maria yang tak bernoda”. Inilah yang menjadi dasar beberapa gelar
Maria. Maka sebenarnya gelar-gelar tersebut bukan mau menunjuk
kepada Maria sendiri namun mau menunjuk pada misteri kehadiran
yang ilahi secara sungguh manusiawi dalam diri Yesus Kristus.
Yesus adalah “gambar Allah yang tidak kelihatan” (Kol 1:15).
Putra Allah menjelma menjadi manusia demi keselamatan dan
penebusan manusia. Dia melakukannya untuk mendamaikan manusia
dengan Allah, untuk mengenal cinta Allah yang tak terbatas, untuk
menjadi teladan kesucian kita, dan agar manusia “mengambil bagian
dalam kodrat ilahi” (2Ptr 1:4). Kidung kenosis (perendahan diri)
dalam Flp 2:6-11 menjelaskan hal ini. Inkarnasi menjadi gerak turun
yang ilahi untuk membawa manusia naik menuju keselamatan. Ia
bekerja memakai tangan manusiawi, Ia berpikir memakai akal budi
manusiawi, Ia bertindak atas kehendak manusiawi, Ia mengasihi
dengan hati manusiawi. Ia sungguh menjadi sama seperti kita dalam
segala hal, kecuali dalam hal dosa. Dengan menanggung penderitaan
bagi kita, Allah telah mendamaikan kita dengan Dirinya. Ia telah
merebut kita dari perbudakan setan dan dosa. Dengan wafat-Nya, Ia
menghancurkan maut. Dan dengan kebangkitannya, Ia mengurniakan
kehidupan kepada kita, supaya sebagai putera-puteri dalam Sang
Putera, kita berseru dalam Roh: “Abba, ya Bapa!”
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 41
42. LANGKAH-LANGKAH PENDALAMAN IMAN
A. PEMBUKAAN
SELAMAT DATANG
Pemandu menyampaikan ucapan selamat datang dan berterima kasih
kepada peserta yang telah hadir. Pemandu berterima kasih pula kepada
tuan rumah yang telah berkenan menyediakan sarana dan prasarana
pendukung kegiatan ini. Pemandu mengajak umat untuk mengawali
pertemuan dengan menyanyikan lagu pembukaan.
LAGU PEMBUKAAN
Pemandu atau peserta yang telah ditunjuk memimpin Lagu pembukaan
yang telah dipilih dan sesuai dengan tema, misalnya Yesus, Tuhanku (PS
539). Atau lagu yang lain.
TANDA SALIB DAN DOA PEMBUKAAN
Disediakan rumusan Doa Pembukaan siap pakai sebagai contoh. Doa bisa
dirumuskan sendiri oleh pemandu atau peserta yang diminta
kesediaannya. Diusahakan agar isi doa terkait langsung dengan tema
yang dibahas dalam pertemuan kedua ini.
Marilah kita berdoa:
Allah Bapa yang bertahta dalam Kerajaan Surga, kami bersyukur
atas penyelenggaraan-Mu sehingga mempersatukan kami dalam satu
iman, harapan dan kasih akan Kristus Tuhan kami. Dalam
kesempatan ini kami akan merenungkan mengenai INKARNASI:
Sang Sabda Menjadi manusia. Kami mohon utuslah Roh Kudus-Mu
untuk menerangi budi dan pikiran kami agar kami semakin mampu
memahami misteri inkarnasi dan mampu meneladan iman Bunda
Maria. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 42
43. KATA PENGANTAR
Pemandu menyampaikan Kata Pengantar yang disediakan atau
merumuskan dengan kata-kata sendiri.
Saudara-saudari terkasih,
Dalam pertemuan lalu sudah disampaikan bahwa pada tanggal 9-13
Januari 2012, Keuskupan Purwokerto akan mengadakan
Musyawarah Pastoral (: MUSPAS KP) yang akan diikuti oleh
perwakilan umat beriman yang ada di seluruh wilayah Keuskupan
Purwokerto. MUSPAS KP 2012 ini akan membahas dan menegaskan
bersama Arah Haluan Karya Pastoral Keuskupan Purwokerto lima
tahun ke depan, yakni tahun 2012-2017.
Pendalaman Iman masa Adven tahun 2011 Keuskupan
Purwokerto (: PI Adven 2011 KP) ini mengangkat salah satu tema
yang akan dibicarakan dalam MUSPAS KP 2012, yaitu Revitalisasi
(menghidupkan kembali) iman Katolik. Maka dalam masa Adven,
masa persiapan dan penantian untuk menyambut Natal: kedatangan
Kristus dulu, kini dan di masa depan, ini kita akan membahas tema :
“MEMPERSIAPKAN NATAL DENGAN MENIMBA AJARAN
GEREJA: DARI MARIA SAMPAI INKARNASI YESUS”.
Selama empat minggu masa adven ini, kita mendalami tema-tema:
Maria teladan Iman; Surga, Maria dan Harapan Orang Beriman;
Inkarnasi: Sang Sabda Menjadi Manusia; dan Yesus: Sungguh Allah,
Sungguh Manusia.
Dalam pertemuan pertama, kita sudah diajak mengenal Bunda
Maria sebagai teladan iman kita. Dan kita pun sudah membaca dan
merenungkan tiga dogma Gereja Katolik tentang Maria, yaitu Bunda
Allah, Tetap Perawan dan Dikandung Tanpa Noda. Dalam
pertemuan kedua, kita mendalami bersama “Surga, Maria dan
Harapan Orang Beriman.” Keutamaan-keutamaan hidup Maria
tumbuh bersumber dari kesediaannya menerima Inkarnasi Yesus.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 43
44. Maka dalam pertemuan ketiga ini, kita akan mendalami bersama
“Inkarnasi: Sang Sabda Menjadi Manusia.”
Mari kita buka mata, telinga dan hati kita atas cinta Tuhan
untuk kita dengan mempelajari bersama Ajaran Gereja-Nya yang
kudus.
B. MEMBACA DAN MEMAHAMI AJARAN GEREJA
MEMBACA NASKAH
Pemandu atau salah seorang yang telah disiapkan, membacakan kutipan
“ajaran Gereja” berikut dengan suara lantang dan jelas, sedangkan
peserta mengikuti membaca dalam hati. Setelah pembacaan selesai,
peserta diberi kesempatan untuk membaca sendiri dalam hati.
Saudara-saudari terkasih,
Mari kita menyimak ajaran-ajaran Gereja Katolik tentang misteri
penjelmaan, apa arti penjelmaan, mengapa perlu ada penjelmaan,
bagaimana Gereja mengungkapkan misteri penjelmaan dan peran
Maria dalam misteri penjelmaan.
GS 38
Sabda Allah sendiri, Pengantara dalam penciptaan segala sesuatu,
telah menjadi daging dan tinggal di bumi manusia; sebagai manusia
sempurna ia memasuki sejarah dunia, seraya menampung dan
merangkumnya dalam Dirinya. Sang Sabda mewahyukan kepada
kita, “bahwa Allah itu cinta kasih” (1Yoh 4:8), sekaligus
mengajarkan kepada kita, bahwa hukum asasi kesempurnaan
manusiawi dan karena itu juga perombakan dunia ialah perintah baru
cinta kasih. Maka ia meyakinkan semua, yang percaya akan kasih-
sayang ilahi, bahwa jalan cinta kasih terbuka bagi semua orang, dan
bahwa usaha untuk membangun persaudaraan universal tidak akan
percuma. Sekaligus Ia mengingatkan, bahwa cinta kasih itu jangan
hanya dikejar dalam hal-hal besar, melainkan pertama-tama dalam
situasi hidup yang serba biasa.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 44
45. KKGK 86 (Apa arti kata “penjelmaan”?)
Gereja menyebut misteri kesatuan Kudus kodrat ilahi dan manusiawi
dalam satu Pribadi Ilahi ini dengan ‘Penjelmaan’. Demi keselamatan
kita, Putra Manusia telah menjadi ‘daging’ (Yoh 1:1-14) dan
sungguh-sungguh menjadi manusia. Iman akan penjelmaan
merupakan ciri khas iman Kristen.
KKGK 85 (Mengapa Putra Allah menjadi manusia?)
Untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita, Putra Allah
menjelma menjadi manusia dalam rahim perawan Maria dengan
kuasa Roh Kudus. Dia melakukannya untuk mendamaikan kita orang
berdosa dengan Allah, untuk mengenal cinta Allah yang tak terbatas,
untuk menjadi teladan kesucian kita, dan agar kita ‘mengambil
bagian dalam kodrat ilahi’ (2Ptr 1:4).
KKGK 89 (Bagaimana Gereja mengungkapkan Misteri penjelmaan?)
Gereja mengakui bahwa Yesus Kristus adalah sungguh-sungguh
manusia, dengan dua kodrat, kodrat Allah dan manusia, tanpa
tercampur satu sama lain, tetapi dipersatukan dalam pribadi Sabda.
Karena itu, dalam kemanusiaan Yesus, segala hal – mukjizat,
penderitaan, dan kematian-Nya – harus dilihat dalam rangka Pribadi
Ilahi-Nya yang bertindak melalui kodrat manusia yang dipeluk-Nya.
KKGK 97 (Peran serta Maria dalam rencana penyelamatan)
Dengan rahmat Allah, Maria dibebaskan dari setiap dosa pribadi
selama hidupnya. Dia adalah orang yang ‘penuh rahmat’ (Luk 1:28),
yang ‘Kudus seluruhnya’. Ketika malaikat mewartakan kepadanya
bahwa dia akan melahirkan “Anak Allah yang mahatinggi” (Luk
1:5), dia dengan bebas memberikan jawaban dengan “ketaatan iman”
(Rm 1:5). Jadi, Maria memberikan dirinya sendiri seutuhnya kepada
pribadi dan karya Putranya Yesus, dengan merangkul sepenuhnya
kehendak ilahi menyangkut keselamatan umat manusia.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 45
46. MEMAHAMI ISI NASKAH
Untuk membantu peserta memahami isi ajaran Gereja yang telah dibaca tersebut
di atas, di bawah ini diberikan pertanyaan panduan untuk digunakan oleh
kelompok bersama dengan pemandunya.
1. Apa pertanyaan dari umat gereja/agama lain yang sering diajukan
pada anda terkait dengan ajaran Gereja Katolik tentang inkarnasi/
penjelmaan? Belajar dari uraian di atas, coba jawablah pertanyaan
dari umat gereja/agama lain tersebut.
2. Belajar dari uraian ajaran Gereja di atas, ungkapkan dengan kata-
kata sendiri apa inti ajaran Gereja Katolik tentang inkarnasi/
penjelmaan dan peran Maria dalam misteri penjelmaan.
SIMPUL-SIMPUL HASIL PEMBICARAAN
Setelah kegiatan untuk memahami isi naskah tersebut di atas dirasa cukup, maka
dalam bagian ini pemandu dengan kata-kata sendiri menyampaikan simpul-
simpul hasil pembicaraan bersama. Kemudian peserta juga diberi kesempatan
untuk menambah serta melengkapinya.
Sang Sabda menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Ia
mewahyukan kepada kita bahwa “Allah adalah kasih” (1Yoh 4:8).
Karena kasih-Nya, Allah menyapa manusia secara sungguh
manusiawi dan mengangkat kemanusiaan sebagai medan perjumpaan
denganNya. Bunda Maria ikut ambil bagian dalam misteri
penjelmaan dengan menyerahkan diri sepenuhnya demi
terlaksananya karya keselamatan Allah.
C. REALITA AJARAN DAN MAKNA BAGI KEHIDUPAN
REALITA AJARAN DAN MENIMBA MAKNANYA BAGI KEHIDUPAN
Untuk membantu peserta melihat kenyataan apakah ajaran Gereja tersebut
sungguh dihidupi dan telah diperjuangkan serta menemukan makna dan arti
ajaran Gereja tersebut bagi kehidupan, berikut ini diberikan pertanyaan panduan
yang bisa dipergunakan oleh kelompok bersama dengan pemandunya.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 46
47. 1. Menurut Anda, apa makna dan arti Ajaran Gereja Katolik tentang
misteri inkarnasi/penjelmaan bagi kehidupan beriman kita
sekarang ini?
2. Keteladanan iman dan keterlibatan Maria dalam misteri inkarnasi
macam apa yang sungguh ingin Anda hidupi?
SIMPUL-SIMPUL DAN PENEGUHAN
Dalam bagian ini pemandu dengan kata-kata sendiri menyampaikan simpul-
simpul pembicaraan dan peneguhan secukupnya. Peserta diberi kesempatan juga
untuk menambah dan melengkapinya.
a. Sang Sabda telah menjadi manusia dan tinggal diantara kita.
Karya keselamatan Allah ini terlaksana karena begitu besar
kasihNya kepada manusia. Bunda Maria dengan kesadaran dan
kehendak bebas ikut melibatkan diri dalam misteri Inkarnasi demi
keselamatan manusia.
b. Inkarnasi/Penjelmaan adalah misteri kesatuan Kudus kodrat ilahi
dan manusiawi dalam satu Pribadi Ilahi, Yesus Kristus. Di dalam
Dia, Allah sungguh menyertai kita. Hal ini akan kita dalami lebih
lanjut dalam pertemuan terakhir yang bertemakan “Yesus:
Sungguh Allah, Sungguh Manusia.”
D. MENANGGAPI AJARAN DENGAN TINDAKAN
MERUMUSKAN NIAT-NIAT PRIBADI
Dalam suasana hening peserta diberi kesempatan untuk menentukan dan
merumuskan niat-niat pribadi sebagai salah satu bentuk pertobatan.Niat-niat ini
tidak untuk disharingkan.
MERENCANAKAN TINDAK LANJUT DALAM GERAKAN BERSAMA
Peserta dalam kebersamaan merencanakan kegiatan bersama sebagai tanggapan
atas ajaran yang telah didalaminya.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 47
48. E. MENANGGAPI AJARAN MELALUI DOA
DOA UMAT
Peserta diberi kesempatan untuk bersama-sama menanggapi ajaran yang telah
digumuli melalui doa. Doa yang diungkapkan bisa berupa syukur, pujian,
permohonan dsb.
P. Bapa yang maha rahim, kami umat-Mu dalam keterbatasan dan
kelemahan serta kedosaan memberanikan diri untuk memanjatkan
doa permohonan kepada-Mu, mengingat begitu besar belas kasih-
Mu kepada kami. Ya bapa, dengarkanlah seruan kami:
Umat dipersilahkan memanjatkan doa sebagai tanggapan atas ajaran dan
Sabda Tuhan.
P. Demikianlah ya Bapa, doa yang mampu kami panjatkan kepada-
Mu. Sebenarnya masih banyak doa yang karena keterbatasan kami
kami tidak mampu untuk mengungkapkannya. Namun kami
percaya bahwa Roh kudus berdoa bagi kami dengan cara yang tak
terselami bagi kami. Juga kami percaya bahwa Egkau menyelami
isi hati dan budi kami. Maka kabulkanlah doa kami, sebab semua
doa ini kami panjatkan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus
Tuhan kami. Amin.
BAPA KAMI
F. PENUTUP
DOA PENUTUP
Disediakan rumusan Doa Penutup siap pakai sebagai contoh. Doa bisa
dirumuskan sendiri oleh pemandu atau peserta yang diminta kesediaannya. Dan
akan sangat bagus kalau dalam doa penutup juga disinggung serta mensyukuri
pertemuan yang menghasilkan buah itu.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 48
49. P. Marilah kita berdoa:
Bapa yang maha baik, syukur dan terima kasih kami hunjukkan
kepada-Mu atas perlindungan-Mu dalam pertemuan saat ini.
Dengan bantuan rahmat-Mu kami Kau bimbing untuk semakin
memahami Misteri Inkarnasi: Sang Sabda menjadi Manusia. Kami
mohon utuslah Roh Kudus-Mu agar kami semakin berani menjadi
Saksi Kristus dalam masyarakat dan mampu mempertanggung
jawabkan iman kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
LAGU PENUTUP
Pemandu atau peserta yang telah ditunjuk memimpin Lagu Penutup yang telah
dipilih dan disesuaikan dengan tema pertemuan yang dibahas, misalnya Pintu
Satu-satunya (PS 543). Atau lagu yang lain.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 49
50. PERTEMUAN 4
YESUS: SUNGGUH ALLAH, SUNGGUH MANUSIA
TUJUAN PERTEMUAN
Umat semakin percaya dan memahami bahwa Yesus sungguh Putra
Allah yang selalu menyertai hidup manusia, sehingga bermakna bagi
dirinya dan mewujudkannya dalam hidup beriman.
POKOK-POKOK PEWARTAAN
Uraian Pokok-Pokok Pewartaan berikut ini hendaknya dipelajari sebelum
pelaksanaan pendalaman iman (sebagai persiapan), terlebih bagi
”pemandu” (fasilitator). Jadi bagian ini jangan dibacakan dalam proses
pertemuan.
M laikat memberi warta kepada Maria: “Sesungguhnya engkau
akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-
laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus” (Luk 1:31). Nama
“Yesus” berasal dari kata Ibrani Yehosua', yang berarti "Yahwe
menolong/menyelamatkan". Kemudian, kata itu diperpendek menjadi
Yosua', lalu Yesua' dan diterjemahkan ke dalam Septuaginta (Kitab
Suci bahasa Yunani) menjadi Iesous. Maka, nama itu
mengungkapkan identitas dan misi Yesus untuk mewujudnyatakan
karya keselamatan Allah di bumi ini.
Yesus disebut sebagai Kristus karena Dia disucikan oleh Allah
dan diurapi oleh Roh Kudus untuk misi penebusan-Nya. Dia adalah
Mesias yang dinanti-nantikan oleh Israel, diutus ke dalam dunia oleh
Bapa. Yesus menerima gelar Mesias, tetapi Dia menjelaskan makna
istilah itu “turun dari surga” (Yoh 3:13), disalibkan dan kemudian
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 50
51. bangkit, Dia Hamba yang menderita yang “memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang” (KKGK 82).
Inkarnasi memberi jalan kepada karya keselamatan Allah
dalam Yesus Kristus. “Putera Allah mengalahkan maut dengan wafat
dan kebangkitan-Nya dalam kodrat manusia yang dipersatukan
dengan diri-Nya. Dengan demikian Ia menebus manusia dan
mengubahnya menjadi makhluk baru” (LG 7). Dengan demikian,
Yesus secara tak terpisahkan adalah sungguh-sungguh Allah dan
sungguh-sungguh manusia dalam kesatuan pribadi Ilahi-Nya.
Sebagai Putera Allah, yang “dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat
dengan Bapa”, Dia telah menjadi sungguh-sungguh manusia, saudara
kita, tetapi tetap sebagai Allah kita.
Konsili Kalsedon (tahun 451) mengajar kita untuk mengakui
“Putera yang satu dan sama, Tuhan kita, Yesus Kristus, sempurna
dalam kemanusiaan-Nya, sungguh-sungguh Allah dan sungguh-
sungguh manusia, terdiri dari jiwa yang rasional dan badan,
sehakikat dengan Bapa karena keilahian-Nya, ‘sama seperti kita
dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa’ (Ibr 4:15), berasal dari
Bapa sebelum segala abad menurut keilahian-Nya, dan pada masa
yang terakhir ini dilahirkan dari Maria, Perawan dan Bunda Allah,
menurut kemanusiaan-Nya, untuk kita dan untuk keselamatan kita”
(KKGK 88).
LANGKAH-LANGKAH PENDALAMAN IMAN
A. PEMBUKAAN
SELAMAT DATANG
Pemandu menyampaikan ucapan selamat datang dan berterima kasih kepada
peserta yang telah hadir. Pemandu berterima kasih pula kepada tuan rumah yang
telah berkenan menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan ini.
Pemandu mengajak umat untuk mengawali pertemuan dengan menyanyikan lagu
pembukaan.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 51
52. LAGU PEMBUKAAN
Pemandu atau peserta yang telah ditunjuk memimpin Lagu pembukaan
yang telah dipilih dan sesuai dengan tema, misalnya Tuhanku Yesus (PS
550). Atau lagu yang lain.
TANDA SALIB DAN DOA PEMBUKAAN
Disediakan rumusan Doa Pembukaan siap pakai sebagai contoh. Doa bisa
dirumuskan sendiri oleh pemandu atau peserta yang diminta
kesediaannya. Diusahakan agar isi doa terkait langsung dengan tema
yang dibahas dalam pertemuan kedua ini.
Allah, Bapa Pengasih dan Penyayang, puji dan syukur kami
panjatkan kepada-Mu. Pada kesempatan ini kami Kau kumpulkan
untuk saling berbagi dan menimba pengalaman hidup beriman.
Semoga Engkau berkenan mendampingi, menuntun dan menyertai
kami dalam pertemuan ini. Ya Yesus, Engkau adalah sungguh-
sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia. Semoga pertemuan
ini menjadikan kami semakin percaya bahwa Engkaulah Penyelamat
kami sekarang dan sepanjang segala masa. Amin.
KATA PENGANTAR
Pemandu menyampaikan Kata Pengantar yang disediakan atau
merumuskan dengan kata-kata sendiri.
Saudara-saudari terkasih,
Dalam pertemuan lalu sudah disampaikan bahwa pada tanggal 9-13
Januari 2012, Keuskupan Purwokerto akan mengadakan
Musyawarah Pastoral (: MUSPAS KP) yang akan diikuti oleh
perwakilan umat beriman yang ada di seluruh wilayah Keuskupan
Purwokerto. MUSPAS KP 2012 ini akan membahas dan menegaskan
bersama Arah Haluan Karya Pastoral Keuskupan Purwokerto lima
tahun ke depan, yakni tahun 2012-2017.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 52
53. Pendalaman Iman masa Adven tahun 2011 Keuskupan
Purwokerto (: PI Adven 2011 KP) ini mengangkat salah satu tema
yang akan dibicarakan dalam MUSPAS KP 2012, yaitu Revitalisasi
(menghidupkan kembali) iman Katolik. Maka dalam masa Adven,
masa persiapan dan penantian untuk menyambut Natal: kedatangan
Kristus dulu, kini dan di masa depan, ini kita akan membahas tema :
“MEMPERSIAPKAN NATAL DENGAN MENIMBA AJARAN
GEREJA: DARI MARIA SAMPAI INKARNASI YESUS”.
Selama empat minggu masa adven ini, kita mendalami tema-tema:
Maria teladan Iman; Surga, Maria dan Harapan Orang Beriman;
Inkarnasi: Sang Sabda Menjadi Manusia; dan Yesus: Sungguh Allah,
Sungguh Manusia.
Dalam pertemuan pertama, kita sudah diajak mengenal Bunda
Maria sebagai teladan iman kita. Dan kita pun sudah membaca dan
merenungkan tiga dogma Gereja Katolik tentang Maria, yaitu Bunda
Allah, Tetap Perawan dan Dikandung Tanpa Noda. Dalam
pertemuan kedua, kita mendalami bersama “Surga, Maria dan
Harapan Orang Beriman.” Keutamaan-keutamaan hidup Maria
tumbuh bersumber dari kesediaannya menerima Inkarnasi Yesus.
Maka dalam pertemuan ketiga, kita mendalami bersama “Inkarnasi:
Sang Sabda Menjadi Manusia.”
Yesus menampilkan wajah Allah secara sungguh manusiawi.
Dalam Yesus, kita mengalami Immanuel, Allah beserta kita. Sebab,
Dia sungguh Allah, sungguh manusia. Maka dalam pertemuan
keempat ini, kita akan mendalami bersama “Yesus: Sungguh Allah,
Sungguh Manusia.” Kita mulai dari mengenal apa arti nama Yesus,
mengapa Dia disebut Kristus, kuasa penyelamatan-Nya atas dosa dan
maut karena Dia sungguh Allah – sungguh manusia.
Mari kita buka mata, telinga dan hati kita atas cinta Tuhan
untuk kita dengan mempelajari bersama Ajaran Gereja-Nya yang
kudus.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 53
54. B. MEMBACA DAN MEMAHAMI AJARAN GEREJA
MEMBACA NASKAH
Pemandu atau salah seorang yang telah disiapkan, membacakan kutipan “ajaran
Gereja” berikut dengan suara lantang dan jelas, sedangkan peserta mengikuti
membaca dalam hati. Setelah pembacaan selesai, peserta diberi kesempatan
untuk membaca sendiri dalam hati.
KKGK 81 – Apa arti nama “Yesus”?
Diberikan oleh malaikat pada waktu Pewartaan (kepada Maria),
nama “Yesus” berarti “Allah menyelamatkan”. Nama itu
mengungkapkan identitas dan misi-Nya “karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Mat 1:21). Petrus
menyatakan, “di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”
(Kis 4:12).
KKGK 82 – Mengapa Yesus disebut “Kristus”?
“Kristus” dalam bahasa Yunani, “Messiah” dalam bahasa Ibrani,
berarti “Yang diurapi”. Yesus adalah Kristus, karena Dia disucikan
oleh Allah dan diurapi oleh Roh Kudus untuk misi penebusan-Nya.
Dia adalah Mesias yang dinanti-nantikan oleh Israel, diutus ke dalam
dunia oleh Bapa. Yesus menerima gelar Mesias, tetapi Dia
menjelaskan makna istilah itu “turun dari surga” (Yoh 3:13),
disalibkan dan kemudian bangkit, Dia Hamba yang menderita yang
“memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mat
20:28). Dari nama Kristus, muncul sebutan kita sebagai orang
Kristen.
AG 3 – Perutusan Putera
Untuk membangun perdamaian atau persekutuan dengan diri-Nya
dan untuk menghimpun masyarakat persaudaraan antar manusia
pendosa, Allah telah memutuskan untuk secara baru dan definitif
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 54
55. memasuki sejarah bangsa manusia dengan mengutus Putera-Nya
dalam daging kita. Allah bermaksud merebut manusia dari kuasa
kegelapan dan setan (lih. Kol 1:13; Kis 10:38) melalui Dia, dan
dalam Dia mendamaikan dunia dengan diri-Nya (lih. 2Kor 5:19)...
Kristus Yesus diutus ke dunia sebagai Perantara sejati antara Allah
dan manusia. Karena Ia Allah, maka dalam Dia berdiamlah seluruh
kepenuhan keallahan secara jasmani (Kol 2:9). Tetapi menurut
kodrat manusiawinya Ia Adam baru, dan ditetapkan menjadi gembala
umat manusia yang diperbaharui, penuh rahmat dan kebenaran (Yoh
1:14). Maka Putera Allah menempuh jalan penjelmaan yang sejati,
supaya manusia ikut serta memiliki hakekat ilahi. Demi kita Ia telah
menjadi miskin sedangkan Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya
kita menjadi kaya (2Kor 8:9).
KKGK 87 – Dengan cara bagaimana Yesus Kristus itu sungguh-
sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia?
Yesus secara tak terpisahkan adalah sungguh-sungguh Allah dan
sungguh-sungguh manusia dalam kesatuan pribadi Ilahi-Nya.
Sebagai Putera Allah, yang “dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat
dengan Bapa”, Dia telah menjadi sungguh-sungguh manusia, saudara
kita, tetapi tetap sebagai Allah kita.
KKGK 88 – Apa yang diajarkan oleh Konsili Kalsedon (th 451)?
Konsili Kalsedon mengajar kita untuk mengakui “Putera yang satu
dan sama, Tuhan kita, Yesus Kristus, sempurna dalam kemanusiaan-
Nya, sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia, terdiri
dari jiwa yang rasional dan badan, sehakikat dengan Bapa karena
keilahian-Nya, “sama seperti kita dalam segala hal, kecuali dalam hal
dosa” (Ibr 4:15), berasal dari Bapa sebelum segala abad menurut
keilahian-Nya, dan pada masa yang terakhir ini dilahirkan dari
Maria, Perawan dan Bunda Allah, menurut kemanusiaan-Nya, untuk
kita dan untuk keselamatan kita.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 55
56. MEMAHAMI ISI NASKAH
Untuk membantu peserta memahami isi ajaran Gereja yang telah dibaca
tersebut di atas, di bawah ini diberikan pertanyaan panduan untuk
digunakan oleh kelompok bersama dengan pemandunya.
1. Apa pertanyaan dari umat gereja/agama lain yang sering diajukan
pada anda terkait dengan ajaran Gereja Katolik tentang Yesus
Kristus, sungguh Allah sungguh manusia? Belajar dari uraian di
atas, coba jawablah pertanyaan dari umat gereja/agama lain
tersebut.
2. Belajar dari uraian ajaran Gereja di atas, ungkapkan dengan kata-
kata sendiri apa inti ajaran Gereja Katolik tentang :
Arti nama “Yesus”
Mengapa Yesus disebut “Kristus”?
Yesus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia
SIMPUL-SIMPUL HASIL PEMBICARAAN
Setelah kegiatan untuk memahami isi naskah tersebut di atas dirasa cukup, maka
dalam bagian ini pemandu dengan kata-kata sendiri menyampaikan simpul-
simpul hasil pembicaraan bersama. Kemudian peserta juga diberi kesempatan
untuk menambah serta melengkapinya.
Saudara-saudari terkasih,
Tadi kita sudah membaca dan membicarakan sebuah naskah tentang
“Siapa Yesus?”. Kalau kita ingat kembali pembicaraan tadi, kita
sudah menemukan “Siapa Yesus” berdasarkan teks naskah yang
sudah kita baca. Dialah yang menjadi Penyelamat bagi kita.dia
datang ke dunia untuk menebus dosa-dosa manusia. Yesus yang
hadir ke dunia mendapat gelar tertinggi yang tidak pernah dimiliki
oleh orang lain yaitu “Kristus”. Kristus berarti “Yang terurapi”.
Gelar tersebut diberikan setelah Yesus benar-benar melaksanakan
karya-Nya di dunia. Dia mengakhiri kemanusiaan-Nya dengan wafat
di kayu salib, namun wafat-Nya bukan akhir dari segalanya.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 56
57. Setelah wafat, Yesus mengalami kebangkitan, dan karena
kebangkitan itulah gelar Kristus melekat dalam diri-Nya. Hal ini
berarti, Dia berubah dari sifat kemanusiaan menjadi bersifat Ilahi.
Dalam Konsili Kalsedon dinyatakan bahwa Yesus sungguh sebagai
manusia dan sungguh sebagai Allah. Ia menjadi manusia sama
seperti kita, makan, minum, tertawa, dan sebagainya, kecuali dalam
hal dosa. Setelah wafat-Nya, Dia bangkit dan tetap hidup tetapi tidak
lagi seperti kita manusia namun sudah bersifat Ilahi. Dengan
demikian kebangkitan-Nya menjadikan Dia sungguh sebagai Allah
yang berkuasa.
C. REALITA AJARAN DAN MAKNA BAGI KEHIDUPAN
REALITA AJARAN DAN MENIMBA MAKNANYA BAGI KEHIDUPAN
Untuk membantu peserta melihat kenyataan apakah ajaran Gereja tersebut
sungguh dihidupi dan telah diperjuangkan serta menemukan makna dan arti
ajaran Gereja tersebut bagi kehidupan, berikut ini diberikan pertanyaan panduan
yang bisa dipergunakan oleh kelompok bersama dengan pemandunya.
Saudara-saudari terkasih, kita akan melanjutkan pendalaman
ini dengan melihat kehidupan nyata kita. Apa yang tadi kita
bicarakan berdasarkan naskah di atas, bagaimana kalau kita kaitkan
dengan kehidupan nyata kita. Kita akan dipandu dengan pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut:
1. Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia. Bagaimana pendapat
bapak, ibu dan saudara tentang hal tersebut?
2. Apakah makna Yesus Putra Allah bagi hidup kita?
SIMPUL-SIMPUL DAN PENEGUHAN
Dalam bagian ini pemandu dengan kata-kata sendiri menyampaikan
simpul-simpul pembicaraan dan peneguhan secukupnya. Peserta diberi
kesempatan juga untuk menambah dan melengkapinya.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 57
58. Saudara-saudari terkasih,
Sebutan Kristus untuk Yesus merupakan sebuah gelar yang tiada
duanya. Gelar tersebut melekat pada diri Yesus berkat kebangkitan-
Nya dari mati. Ia menjadi “Yang terurapi”, yang dinanti-nantikan
oleh banyak orang. Hal tersebut menampakkan perubahan dalam diri
Yesus yang tadinya sama seperti manusia baik secara jasmani
maupun rohani menjadi yang bersifat “Ilahi” yang datang dari Allah.
Barangkali kadang-kadang kita dalam hidup ini mengalami keraguan
apakah benar Yesus itu sungguh manusia sekaligus sungguh sebagai
Allah?
Sebagai orang beriman, kita yakin benar bahwa Ia pernah
hidup seperti layaknya manusia yang hidup di dunia ini. Ia pernah
bersama-sama orang lain, makan, minum, tertawa, marah dan
sebagainya. Kematian-Nya tidaklah sia-sia karena Ia bangkit dan
berhasil mengalahkan maut. Setelah itu pun Ia tetap hidup dan
berkuasa, masih mau menyertai seluruh sisi kehidupan manusia.
Justru dengan kebangkitan-Nya itulah kita patut bersyukur karena
setiap manusia tidak akan berhenti pada kematian namun diberi
pengharapan untuk hidup bersama-Nya. Oleh karena itu, kita
percayakan hidup ini dalam perlindungan Yesus. Dia senantiasa
menyertai hidup kita dalam suka maupun duka.
D. MENANGGAPI AJARAN DENGAN TINDAKAN
MERUMUSKAN NIAT-NIAT PRIBADI
Dalam suasana hening peserta diberi kesempatan untuk menentukan dan
merumuskan niat-niat pribadi sebagai salah satu bentuk pertobatan.Niat-niat ini
tidak untuk disharingkan.
MERENCANAKAN TINDAK LANJUT DALAM GERAKAN BERSAMA
Peserta dalam kebersamaan merencanakan kegiatan bersama sebagai tanggapan
atas ajaran yang telah didalaminya.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 58
59. E. MENANGGAPI AJARAN MELALUI DOA
DOA UMAT
Peserta diberi kesempatan untuk bersama-sama menanggapi ajaran yang telah
digumuli melalui doa. Doa yang diungkapkan bisa berupa syukur, pujian,
permohonan dsb.
Allah, Bapa kami, sekarang umat-Mu akan menyampaikan doa-doa
permohonan. Kiranya Tuhan berkenan mendengarkan doa-doa ini:
(Umat/peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan doa-doanya dan
setelah dirasa cukup selanjutnya pemandu mengajak untuk menyatukan
doa-doa tadi dengan doa Bapa Kami)
Demikian ya Bapa doa-doa ini kami panjatkan kepada-Mu. Sekarang
seluruh doa tadi akan kami satukan dengan doa yang diajarkan oleh
Kristus kepada kami.
BAPA KAMI
F. PENUTUP
DOA PENUTUP
Disediakan rumusan Doa Penutup siap pakai sebagai contoh. Doa bisa
dirumuskan sendiri oleh pemandu atau peserta yang diminta kesediaannya. Dan
akan sangat bagus kalau dalam doa penutup juga disinggung serta mensyukuri
pertemuan yang menghasilkan buah itu.
Marilah berdoa:
Allah, Bapa yang Mahakasih. Engkau adalah Allah yang hidup
pelindung hidup kami. Kami kadang-kadang meninggalkan Engkau
ketika kami dihimpit kesesakan dan permasalahan hidup. Kami lupa
bahwa Engkau senantiasa menyertai kami. Bantu dan bimbinglah
kami agar selalu sadar bahwa Engkau senantiasa menyertai kami
dalam suka maupun duka. Doa ini kami panjatkan kepada-Mu
melalui Yesus, Putera-Mu, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 59
60. LAGU PENUTUP
Pemandu atau peserta yang telah ditunjuk memimpin Lagu Penutup yang
telah dipilih dan disesuaikan dengan tema pertemuan yang dibahas,
misalnya Hai Dunia, Buka Pintumu (PS 549).
Bahan Pendalaman Iman Masa Adven 2011 60