SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
Télécharger pour lire hors ligne
TUGAS MORFOSINTAKSIS


            TRANSFORMASI




   Dosen Pengampu : Drs. Ahmad Sofwan, Ph.D


                  Disusun oleh:


    1. Agus Edy Laksono           (13020212410007)
    2. Anang Febri Priambada      (13020212410013)
    3. Didik Santoso              (13020212410006)
    4.    Fandy Prasetya Kusuma   (13020212410010)
    5. M. Zulkarnain Ashya Hifa   (13020212410002)
    6. Machalla Megaiab           (              )




    MAGISTER ILMU LINGUISTIK
         FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
                       2012
TATA BAHASA GENERATIF DAN TRANSFORMASI

   Pembicaraan mengenai transformasi tidak terlepas dari Teori Sintaksis Tata Bahasa
Generatif Transformasional (TGT) yang diperkenalkan oleh Chomsky.

I. Latar belakang teori TGT

       Pada awalnya, Chomsky juga termasuk golongan strukturalis. Bersama dengan
gurunya, Zellig harris, ia membangun dan mengembangkan tata bahasa struktur frasa
(Phrase-structure grammar). Tetapi kemudian Chomsky tidak puas dengan teori-teori yang
dikemukakan dalam teori structural. Metode linguistic structural bersifat induktif, tidak
mampu menjangkau fakta-fakta sintaksis. Asumsi-asumsi linguistic structural tidak mudah
menjelaskan fakta bahwa bahasa mempunyai kalimat yang tidak terbatas jumlahnya. Metode
linguistic structural tidak mampu menjelaskan hubungan-hubungan internal dalam kalimat,
atau hubungan-hubungan yang dimiliki kalimat-kalimat yang berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Asumsi-asumsi linguistic structural juga tidak mampu menangani menangani
kalimat-kalimat taksa atau ambigu. Ambiguitas ini bukan berasal dari kata-kata di dalam
kalimat tersebut, melainkan berasal dari struktur kalimat ( Chomsky dalam Ba’dudu dan
Herman, 2005:67).



II. Prinsip-prinsip TGT

Teori sintaksis TGT adalah teori tentang kompetensi. Kompetensi adalah pengetahuan
penutur asli mengenai bahasanya. Jadi prinsip-prinsip dasar dari TGT adalah
a. Kompetensi penutur-pendengar.
    Tata bahasa suatu bahasa berusaha memerikan kompetensi intrinsic penutur-pendengar
    yang ideal.
b. Bahasa berusifat kreatif dan inovatif.
    Dengan kreativitas bahasa dimaksudkan kemampuan penutur untuk menghasilkan
    kalimat-kalimat baru, yakni kalimat-kalimat yang mempunyai persamaan dengan
    kalimat-kalimat yang umum. Diharapkan penutur mampu menghasilkan dan memahami
    kalimat-kalimat baru atau memberikan pertimbangan-pertimbangan apakah kalimat
    tersebut berterima atau tidak. Sifat inovatif suatu bahasa berarti bahwa kebanyakan apa
    yang kita katakana adalah sama sekali baru , bukan ulangan dari ujaran sebelumnya.
c. TGT adalah seperangkat kaidah yang memberikan pemerian-pemerian gramatikal kepada
    kalimat. Jadi mempelajari suatu bahasa berarti menelaah seperangkat kaidah sintaksis,
    kaidah semantis, dan kaidah fonologis.
d. Bahasa adalah cermin pikiran .
    Jika kita elamenah bahasa berarti kita akan menjelaskan sifat-sifat pikiran manusia yang
    mendasar.

    Salah satu konsep dari teori tata bahasa generatif transformasional adalah transformasi.
Crystal (dalam Ba’dudu dan Herman, 2005:73) menyatakan bahwa transformasi adalah suatu
operasi linguistis formal yang memungkinkan dua tingkatan representasi structural untuk
ditempatkan dalam korespondensi.



III. Transformasi

1. Pengertian Transformasi

     Istilah ini berasal dari Chomsky. Namun dalam perkembangan lebih lanjut, ia lebih
suka menggunakan istilah generatif karena pengertiannya lebih luas dan umum sesuai dengan
tujuan dasar filsafat dan tujuan ilmu pengetahuan bahasa yang hendak dikembangkan oleh
Chomsky.

    Pengertian transformation hanya menjadi bagian dari satu tipe yang terpenting dalam
generative grammar atau tata bahasa generatif.

  Pengertian generatif mengandung dua makna yaitu;

a. bermakna menuju kepada pengertian produktivitas dan kreatifitas bahasa.

  Seperangkat kaidah/pernyataan mana pun yang memberikan kemungkinan untuk
  menganalisis bahasa atau struktur dari sejumlah besar kalimat yang tak terbatas.

b. bermakna keformalan dan eksplisit.

  Dari sudut pandangan ini, dapatlah dikatakan bahwa unsur-unsur dasar (fonem, morfem,
  kata, dan sebagainya) yang diizinkan dan tepat (well-formed). Tata bahasa itu dikatakan
  membangkitkan atau menghasilkan semua kalimat bahasa tertentu itu dan tidak
  mungkin untuk membentuk kalimat-kalimat yang tidak cocok (nonsentences, illformed).

2. Tipe Transformasi

  Tipe transformasi merupakan bagian penting dari generative grammar.

       Dalam pelbagai macam dan sejumlah besar kalimat bahasa Inggris yang hendak
  dibangkitkan, oleh Zellig Harris membedakan kalimat dalam dua kelompok, yakni;

  a. Kelompok kalimat inti (kernel sentences)

  b. Kelompok kalimat-kalimat yang tidak termasuk dalam kalimat inti.
Yakni berupa kalimat yang dihasilkan dari turunan dari kalimat inti dengan
     penggunaan kaidah-kaidah transformasi.

  Zellig Harris-lah yang pertama kali mempergunakan dan mengembangkan pengertian
  transformasi dan tentu saja menggunakan cara dan metodenya sendiri.




  Perhatikan contoh berikut ini!

              John ate the apple  merupakan kalimat inti.

  Dapat ditransformasikan menjadi kalimat-kalimat seperti:

              The apple was eaten by John.

              Did John eat eat apple?

  Dari kalimat inti di atas, dapat dialihkan ke dalam bentuk frase, seperti:

              John’s eating of the apple.




      Chomsky (1957) mengambil jalan yang berlainan. Ia mengatakan bahwa ada kalimat
  yang diturunkan dari kalimat yang lain. Tetapi juga tidak ada kalimat yang dibangkitkan
  tanpa bantuan kaidah-kaidah transformasi.

      Perbedaan antara kalimat inti dan kalimat bukan kalimat inti terletak dalam perbedaan
  yang ia lakukan, yakni antara transformasi wajib dan transformasi pilihan.

      Menurut Chomsky, kalimat inti adalah sebuah kalimat yang diturunkan dari urutan-
  urutan inti tanpa dikenakan kaidah-kaidah transformasi pilihan. Pada tahun 1965 istilah
  tersebut tidak digunakan lagi, namun pikiran-pikiran dan prosedur kerja Chomsky telah
  diterima sebagai teori baku.

3. Kaidah Transformasi (T)

  Pertama-tama harus diberikan definisi transformasi.
Chomsky memberi contoh pengalihan kalimat aktif menjadi kalimat pasif dalam
  bahasa Inggris. Berdasarkan sifat bahasa Inggris, maka harus dilakukan penyesuaian dari
  bentuk V dalam rangka pergantian NP untuk subjek dalam kalimat pasif.

        Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah adanya transformasi wajib dan
  transformasi optional. Pembedaan tersebut mewajibkan kita untuk mengadakan
  perbedaan yang fundamental dalam pengumpulan kalimat-kalimat sebuah bahasa. Setiap
  kalimat dari sebuah bahasa berupa kalimat inti atau harus dikembalikan ke dalam kalimat
  inti atau beberapa kalimat inti.




  Dua bidang dalam tata bahasa:

  1. Tingkat PSG dengan sederetan urutan X  Y

  2. Tingkat yang lebih rendah ialah tingkat morfofonologis.

  Sebagai penghubung antara dua tingkat itu terdapatlah kaidah-kaidah transformasi.

  ∑ : S (kalimat)

  F : X1  Y1            Phrase Structure

       X2  Yn

  -----------------------------------------------------------------

  T1

        :        Transformational Structure

  Tj

  -----------------------------------------------------------------

  Z1  W1        Morphophonemics

  Zm  W2

4. Tipe-tipe Transformasi

  Menurut Jerrold J. Katz dan Paul M. Postal, tipe transformasi dibagi menjadi dua yaitu,
1. Transformasi tunggal (singulary transformations)

   1.1 Transformasi Aktif dan Pasif

         Sebuah tata bahasa transformasi dalam tata bahasa generatif merupakan satu
   proses fungsional, yang membuat eksposisi hubungan kalimat inti/dasar dan kalimat
   turunan.

         Chomsky mengatakan bahwa transformasi pasif dalam bahasa Inggris bersifat
   manasuka (optional).

   Analisis struktur           : NP – Aux – V – NP

   Perubahan struktur          : X1 – X2 – X3 – X4  X4 – X2 + be + en – X3 – by
   + X1

   Contoh penerapannya: NP1 + Aux + Vt + NP2  NP2 + Aux + Vpart 2 + by +
   NP2

                                                            NP2 – Aux + be + en – V – by +
   NP2

                               They bought a new car  A new car was bought by them

   Dalam bahasa Indonesia:

   Analisis struktur:          GN1 - (me N) + Vt - GN2

                         (1)       (2)      (3)      (4)

    -------------------------------------------------------------------------------------------------------
    ---------

   Perubahan struktur:              (1) - (2) - (3) - (4)                  (4) + di- + (3) + oleh
   (1)

                               Adik membantu kakak                         Kakak dibantu oleh adik

   1.2 Transformasi Imperatif, Timp

         Dalam bahasa Indonesia

         SD           : GN1 + meN – Vd +GN2 (Adik membaca buku)
Tproses    : Tdel. = Ttam

   SL         : Vd + -lah; Vd + O; Vd + -kan  (bacalah; baca; bacakan)

   Dalam bahasa Inggris

   SD         : imp + you + present + M + X (Adjektif; Vd)

              (You will be quiet)

   Tproses    : Tdel

   SL         : be quiet; get up

1.3 Transformasi Negatif, Tneg

   Edward S. Klima berpendapat bahwa posisi negatif dalam SD terletak di depan.

   Untuk bahasa Indonesia dapat dikaidahkan sebagai berikut:

   SD         : Neg. GN + meN- + Vd + GN (orang itu mempunyai mobil)

   Tproses    : Ttam. 

   SL         : GN1 + tidak + meN- + Vd + GN2 (orang itu tidak mempunyai
   mobil)

   Untuk bahasa Inggris dapat dikaidahkan sebagai berikut:

   SD         : neg X + tense + Aux + Y (John can come) (neg. He has a son)

   Tproses    : Ttam 

   SL         : X + Aux + not + Y (John can not come) (he does not have a son)

1.4 Transformasi Tanya, Ttanya

   Transformasi tanya mengenal banyak alternatif. Orang dapat bertanya dengan
   pelbagai tujuan, maksud, dan harapan. Orang pun dapat bertanya tentang tempat,
   waktu, orang, benda, dan sifat. Juga dapat bertanya secara umum maupun khusus,
   meminta persetujuan.

   Untuk bahasa Indonesia salah satu T tanya dapat di kaidahkan sebagai berikut.
SD         : Q GN1 + meN- + Vd + GN2 (polisi menangkap pencuri)

   Tproses    : Ttam. = Tpros. 

   SL         : Q waktu dan tempat : kapan/di mana + GN1 + meN- Vd + GN2

                                    Kapan/ di mana + polisi menangkap pencuri?

   Untuk bahasa Inggris salah satu T tanya dapat di kaidahkan sebagai berikut.

   SD         : Q NP + tense + be + X (Q Jane + tense + be + here)

   Tproses    : Tper. = Tpros. 

   SL         : Q tense + be + NP + X (Is Jane here?)

1.5 Transformasi Fokus atau Pementing, Tfok

   Seorang penutur hendak memberikan penekanan dan pementingan tertentu kepada
   salah satu bagian tutur.

   Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi fokus dapat dikaidahkan sebagai
   berikut.

   SD         : Pem. GN + meN- + Vd + GTtempat (permintaan datang dari berbagai
   pihak)

   Tproses    : Tper. 

   SL         : Pem. GTtempat + meN- Vd + GN (dari berbagai pihak datang
   permintaan)

   Untuk bahasa Inggris salah satu transformasi fokus dapat dikaidahkan sebagai
   berikut.

   SD         : Emp X + tense + Aux1 + Y (Jill will be on time)

   Tproses    : Tpros. 

   SL         : Emp. X + tense +Aux1 (suprasegmental tekanan) + Y (Jim will be
   on time)
1.6 Transformasi Refleksif, Tref

   Sebuah transformasi reflektif akan terjadi bila rujukan peran pelaku dan peran
   penderita sama atau bersifat mandiri. Transformasi refleksif pada umumnya terjadi
   pada verbum yang berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang mengenai diri
   sendiri.

   Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi refleksif dapat dikaidahkan
   sebagai berikut.

   SD          : Ref. GN1 + meN- + Vd + GN1 (Ani mencermin Ani)

   Tproses     : Tub  ber-Vd

   SL          : Ref. GN1 + ber- + Vd (Ani bercermin)

   Untuk bahasa Inggris salah satu transformasi refleksif dapat dikaidahkan sebagai
   berikut.

   SD          : NP1 + V + NP1 (John hurt John; the boys amused the boys)

   Tproses     : Tsub = my self, yourself, himself, herself, itself, ourselves,
   yourselves, themselves.

   SL          : NP1 + V + my self, etc. (John hurt himself; the boys amused
   themselves)

1.7 Transformasi Kausatif, Tkaus

   Transformasi kausatif menunjukkan hubungan antara peran pelaku dan peran
   penderita bersifat kausal/penyebab. Transformasi ini merupakan transformasi
   morfemis.

   Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi kausatif dapat dikaidahkan
   sebagai berikut.

   SD : Kaus : GN1 + menjadikan; menyebabkan + GN               + GA (Anank itu
   menyebabkan; menjadikan hati saya sakit)

   Tproses     : Tub = Tper.  meN + GA + GN.
SL         : GN1 + meN- + GA-kan + GN (Anak itu menyakitkan hati saya)

        Untuk bahasa Inggris salah satu transformasi kausatif dapat dikaidahkan sebagai
        berikut.

        SD         : NP1 + make/cause + NP2 (he cause/make the rope short)

        Tproses    : Tub.  Adjektif + -en Tper. 

        SL         : NP1 + Adjektif-en + NP2 (he shortened the rope)

2. Transformasi Umum (generalized transformations)

        Transformasi umum dapat dikatakan sebagai dua kalimat masukan struktur dalam
   yang ditransformasikan ke dalam satu kalimat struktur luar. Misalnya Ibu dan Bapak
   pergi ( Kalimat itu ditransformasikan dari dua kalimat masukan Ibu pergi dan Bapak
   pergi).
   Transformasi umum dibedakan atas:
   1. Transformasi gabungan situasi (Tgabsi)
   Dua kalimat ditransformasikan ke dalam satu kalimat. Ada 10 macam Tgabsi antara
   lain:
   a. Tgabsi Kausal
       Contoh : Pemerintah menggalakkan ekspor. Pemerintah menggalakkan devisa
                (Tproses: Sebab, karena, lantaran)
                →Pemerintah menggalakkan ekspor sebab pemerintah membutuhkan
       dana.
   b. Tgabsi Kondisional
       Contoh : Lambat laun keadilan akan datang. Kita tidak putus asa.
                (Tproses: asal, jika, seandainya, kalau)
                →Lambat laun keadilan akan datang asal kita tidak putus asa.
   c. Tgabsi Konsesif
       Contoh : Ia akan datang ke tempat kerja. Hari hujan
                (Tproses: meskipun, sungguhpun,biarpun)
                →Ia akan berangkat ke tempat kerja meskipun hari hujan.
   d. Tgabsi final
        Contoh : Mahasiswa menulis skripsi dalam bahasa Indonesia. Mereka tetap
                berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
                (Tproses: agar, supaya)
                  →Mahasiswa menulis skripsi dalam bahasa Indonesia agar mereka
                tetap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.


   e.   Tgabsi Konsekutif
Contoh : Ia sangat pandai bercakap-cakap. Beberapa anak muda terpikat
     kepadanya.
              (Tproses; sehingga)
              →Ia sangat pandai bercakap-cakap sehingga anak muda terpikat
     kepadanya.

f.   Tgabsi Restriktif
     Contoh : Ia bekerja dengan baik. Ia masih mempunyai tenaga
              (Tproses: sepanjang)
              →Ia bekerja dengan baik sepanjang ia masih mempunyai tenaga.
g.   Tgabsi Temporal
     Contoh : Kami sedang ada perkara. Ia datang mengunjungi kami.
              (Tproses: ketika)
              →Ia datang mengunjungi kami ketika kami sedang ada perkara.
h.   Tgabsi Lokal
     Contoh : Saya tinggal di tempat itu. Anda dulu tinggal ditempat itu.
              (Tproses: tempat)
              →Saya tinggal di tempat dulu anda tinggal.
i.   Tgabsi Bandingan
     Contoh : Anda pergi berjalan-jalan. Itu (Bandingan:lebih) baik.
              (Tproses: daripada, lebih)
              →Daripada anda tinggal di rumah lebih baik anda lebih berjalan-jalan.
j.   Tgabsi Modalitas
     Contoh : Mereka melewati panggung kehormatan. Mereka mengangkat topi
              masing-masing.
              (Tproses: seraya)
                →Mereka melewati panggung kehormatan seraya mengangkat topi
              masing-masing.
2.   Transformasi Relatif (Trel)
     Dalam Bahasa Inggris transformasi relatif dikenal dengan wh-transformation.
     Contoh : The book I bought. The book is expensive.
                 →The book which I bought is expensive.
     Dalam Bahasa Indonesia Transformasi relatif dikenal dengan perangkai yang.
     Contoh : Orang itu berdiri di bawah pohon. Orang itu kawan saya.
                 →Orang yang berdiri di bawah pohon itu kawan saya.
3.   Transformasi Bandingan (Tband)
     Contoh : Mateos tinggi. Johni tinggi diatas Mateos.
               (Tproses: lebih … daripada)
               → Johni lebih tinggi daripada Mateos.
4.   Transformasi Adjectivis (Tadj)
     Contoh : Bob bought the car. The car is red.
               →Bob bought the red car.

5. Transformasi Ekstraposisi (Tekspos)
Transformasi Ekstraposisi dapat diartikan sebagai pemindahan kalimat. Dalam
   Bahasa Inggris transformasi ekstraposisi ini memindahkan klausa dengan that ke
   sebelah kanan kalimat.
   Contoh : That she went is certain.
            *is certain that she went.
             →It is certain that she went.
6. Transformasi Fokus (Tfok)
   Contoh : Ibu membeli buku baru
            Ibu membeli buku lama→Tneg.imp. Ibu jangan membeli buku lama.
            →Ibu membeli buku yang baru
7. Transformasi Pencakup (Tcak)
   Transformasi pencakup merupakan sebuah klausa yang mengisi satu gatra pada
   kalimat yang lebih tinggi.
   Contoh : We know who made the announcement → We know it
             What he said was wrong → It was wrong
8. Transformasi Rapatan (Trap)
   Contoh : Erna membeli baju. Erna membeli sepatu.
        →Erna membeli baju dan sepatu.
DAFTAR SINGKATAN


GN (genetif nomina) : kasus yang menandai makna “milik” pada nomina atau yang
sejenisnya

NP (noun phrase)    : frasa kata benda

Aux. (Auxiliary)    : kata kerja bantu; be, have, do, will, can, etc.

V (verb)            : kata kerja

SD                  : Struktur Dalam

SL                  : Struktur Luar

Vd                  : Verba Dasar

Vt                  : Verba Transitif

Imp (Imperative)    : kata perintah

GA                  : Genetif Adjektiva

PSG                 : Phrase Structure Grammar
Daftar Pustaka
Ba’dulu, Abdul Muis & Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.
Brown, Keith & Jim Miller. 1991. Syntax, A Linguistic Introduction to Sentence Structure.
       Second
       Edition. London: Routledge.
Chomsky, Noam. 1965. Aspects of the Theory of Syntax. Cambridge, Massachusetts: The
       M.I.T. Press.
_____________ 1972. Language and Mind. New York: Harcourt Brace Jovanovich.
Haegeman, L. 1994. Introduction to Goverment and Binding Theory. Oxford: Blackwell.
Lyons, John. 1995. Pengantar Teori Linguistik (Introduction to Theoretical Linguistics).
       Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Radford, A, et al. 1988. Transformational Grammar. Cambridge: Cambridge University
       Press.
Sampson, Geoffrey. 1980. School of Linguistic. California: Stanford Unniversity Press.


Sitografi
http://.en.m.wikipedia.org/wiki/Transformational_grammar#section_13
http://lidahibu.com/2012/04/08/teori-transformasi/

Contenu connexe

Tendances

Proses Morfofonologi Terhadap Kata Kerja Bahasa C'lela
Proses Morfofonologi Terhadap Kata Kerja Bahasa C'lelaProses Morfofonologi Terhadap Kata Kerja Bahasa C'lela
Proses Morfofonologi Terhadap Kata Kerja Bahasa C'lelaNor Hazila Mat Lazim
 
Makalah kajian berbahasa
Makalah kajian berbahasaMakalah kajian berbahasa
Makalah kajian berbahasatalitaalutfiyah
 
An-Naht (Akronim)
An-Naht (Akronim)An-Naht (Akronim)
An-Naht (Akronim)Fakhri Cool
 
Pelaksnaan tindakan ujaran
Pelaksnaan tindakan ujaranPelaksnaan tindakan ujaran
Pelaksnaan tindakan ujaranDedy Apriyadi
 
multiakronim dalam bahasa arab
multiakronim dalam bahasa arabmultiakronim dalam bahasa arab
multiakronim dalam bahasa arabErfan Gazali
 
Bml 3053 morfologi bahasa melayu tugasan perbandingan
Bml 3053 morfologi bahasa melayu tugasan perbandinganBml 3053 morfologi bahasa melayu tugasan perbandingan
Bml 3053 morfologi bahasa melayu tugasan perbandinganmaee68
 
Masalah penerjemahan kolokasi
Masalah penerjemahan kolokasiMasalah penerjemahan kolokasi
Masalah penerjemahan kolokasiAndri Purwanto
 

Tendances (13)

Proses Morfofonologi Terhadap Kata Kerja Bahasa C'lela
Proses Morfofonologi Terhadap Kata Kerja Bahasa C'lelaProses Morfofonologi Terhadap Kata Kerja Bahasa C'lela
Proses Morfofonologi Terhadap Kata Kerja Bahasa C'lela
 
Isytiqaq
IsytiqaqIsytiqaq
Isytiqaq
 
Makalah kajian berbahasa
Makalah kajian berbahasaMakalah kajian berbahasa
Makalah kajian berbahasa
 
Bm sem 6
Bm sem 6Bm sem 6
Bm sem 6
 
An-Naht (Akronim)
An-Naht (Akronim)An-Naht (Akronim)
An-Naht (Akronim)
 
Pelaksnaan tindakan ujaran
Pelaksnaan tindakan ujaranPelaksnaan tindakan ujaran
Pelaksnaan tindakan ujaran
 
multiakronim dalam bahasa arab
multiakronim dalam bahasa arabmultiakronim dalam bahasa arab
multiakronim dalam bahasa arab
 
Bml 3053 morfologi bahasa melayu tugasan perbandingan
Bml 3053 morfologi bahasa melayu tugasan perbandinganBml 3053 morfologi bahasa melayu tugasan perbandingan
Bml 3053 morfologi bahasa melayu tugasan perbandingan
 
Proforma BMM 3110
Proforma BMM 3110Proforma BMM 3110
Proforma BMM 3110
 
Masalah penerjemahan kolokasi
Masalah penerjemahan kolokasiMasalah penerjemahan kolokasi
Masalah penerjemahan kolokasi
 
1240
12401240
1240
 
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIKTINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
TINDAK UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK
 
Pppj 2443
Pppj 2443Pppj 2443
Pppj 2443
 

Similaire à Generatif dan transformasi final

KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...
KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...
KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...marliandarendi
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi0027065801
 
BM TOPIKAL BM 3 SIJIL TINGGI PERSEKOLAHAN
BM TOPIKAL BM 3 SIJIL TINGGI PERSEKOLAHANBM TOPIKAL BM 3 SIJIL TINGGI PERSEKOLAHAN
BM TOPIKAL BM 3 SIJIL TINGGI PERSEKOLAHANCORNELIUSMATHHIASJAG
 
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikRicky Subagya
 
Tokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran LinguistikTokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran LinguistikNor Idayu
 
teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingOktari Aneliya
 
Pedoman Umum Pembentukan istilah.pdf
Pedoman Umum Pembentukan istilah.pdfPedoman Umum Pembentukan istilah.pdf
Pedoman Umum Pembentukan istilah.pdfradotgurning1
 
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docx
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docxFonologi, Morfologi dan Sintaksis.docx
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docxkamilazhary
 
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
 Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayuAhmad NazRi
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaDarwis Maulana
 

Similaire à Generatif dan transformasi final (20)

Transformasi
TransformasiTransformasi
Transformasi
 
Transformasi
TransformasiTransformasi
Transformasi
 
Transformasi
TransformasiTransformasi
Transformasi
 
KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...
KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...
KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pptx KELOMPOK 1.pp...
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi
 
BM TOPIKAL BM 3 SIJIL TINGGI PERSEKOLAHAN
BM TOPIKAL BM 3 SIJIL TINGGI PERSEKOLAHANBM TOPIKAL BM 3 SIJIL TINGGI PERSEKOLAHAN
BM TOPIKAL BM 3 SIJIL TINGGI PERSEKOLAHAN
 
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori LinguistikKelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
Kelompok 2 Psikolinguistik - Teori-teori Linguistik
 
Tokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran LinguistikTokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran Linguistik
 
teori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asingteori-teori pengajaran bahasa asing
teori-teori pengajaran bahasa asing
 
Tydcytd
TydcytdTydcytd
Tydcytd
 
Pedoman Umum Pembentukan istilah.pdf
Pedoman Umum Pembentukan istilah.pdfPedoman Umum Pembentukan istilah.pdf
Pedoman Umum Pembentukan istilah.pdf
 
Psikolinguistik
PsikolinguistikPsikolinguistik
Psikolinguistik
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
5 peristilahan
5 peristilahan5 peristilahan
5 peristilahan
 
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docx
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docxFonologi, Morfologi dan Sintaksis.docx
Fonologi, Morfologi dan Sintaksis.docx
 
Linguistik
LinguistikLinguistik
Linguistik
 
Diksi II
Diksi IIDiksi II
Diksi II
 
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
 Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
 

Generatif dan transformasi final

  • 1. TUGAS MORFOSINTAKSIS TRANSFORMASI Dosen Pengampu : Drs. Ahmad Sofwan, Ph.D Disusun oleh: 1. Agus Edy Laksono (13020212410007) 2. Anang Febri Priambada (13020212410013) 3. Didik Santoso (13020212410006) 4. Fandy Prasetya Kusuma (13020212410010) 5. M. Zulkarnain Ashya Hifa (13020212410002) 6. Machalla Megaiab ( ) MAGISTER ILMU LINGUISTIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012
  • 2. TATA BAHASA GENERATIF DAN TRANSFORMASI Pembicaraan mengenai transformasi tidak terlepas dari Teori Sintaksis Tata Bahasa Generatif Transformasional (TGT) yang diperkenalkan oleh Chomsky. I. Latar belakang teori TGT Pada awalnya, Chomsky juga termasuk golongan strukturalis. Bersama dengan gurunya, Zellig harris, ia membangun dan mengembangkan tata bahasa struktur frasa (Phrase-structure grammar). Tetapi kemudian Chomsky tidak puas dengan teori-teori yang dikemukakan dalam teori structural. Metode linguistic structural bersifat induktif, tidak mampu menjangkau fakta-fakta sintaksis. Asumsi-asumsi linguistic structural tidak mudah menjelaskan fakta bahwa bahasa mempunyai kalimat yang tidak terbatas jumlahnya. Metode linguistic structural tidak mampu menjelaskan hubungan-hubungan internal dalam kalimat, atau hubungan-hubungan yang dimiliki kalimat-kalimat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Asumsi-asumsi linguistic structural juga tidak mampu menangani menangani kalimat-kalimat taksa atau ambigu. Ambiguitas ini bukan berasal dari kata-kata di dalam kalimat tersebut, melainkan berasal dari struktur kalimat ( Chomsky dalam Ba’dudu dan Herman, 2005:67). II. Prinsip-prinsip TGT Teori sintaksis TGT adalah teori tentang kompetensi. Kompetensi adalah pengetahuan penutur asli mengenai bahasanya. Jadi prinsip-prinsip dasar dari TGT adalah a. Kompetensi penutur-pendengar. Tata bahasa suatu bahasa berusaha memerikan kompetensi intrinsic penutur-pendengar yang ideal. b. Bahasa berusifat kreatif dan inovatif. Dengan kreativitas bahasa dimaksudkan kemampuan penutur untuk menghasilkan kalimat-kalimat baru, yakni kalimat-kalimat yang mempunyai persamaan dengan kalimat-kalimat yang umum. Diharapkan penutur mampu menghasilkan dan memahami kalimat-kalimat baru atau memberikan pertimbangan-pertimbangan apakah kalimat tersebut berterima atau tidak. Sifat inovatif suatu bahasa berarti bahwa kebanyakan apa yang kita katakana adalah sama sekali baru , bukan ulangan dari ujaran sebelumnya. c. TGT adalah seperangkat kaidah yang memberikan pemerian-pemerian gramatikal kepada kalimat. Jadi mempelajari suatu bahasa berarti menelaah seperangkat kaidah sintaksis, kaidah semantis, dan kaidah fonologis. d. Bahasa adalah cermin pikiran . Jika kita elamenah bahasa berarti kita akan menjelaskan sifat-sifat pikiran manusia yang mendasar. Salah satu konsep dari teori tata bahasa generatif transformasional adalah transformasi. Crystal (dalam Ba’dudu dan Herman, 2005:73) menyatakan bahwa transformasi adalah suatu
  • 3. operasi linguistis formal yang memungkinkan dua tingkatan representasi structural untuk ditempatkan dalam korespondensi. III. Transformasi 1. Pengertian Transformasi Istilah ini berasal dari Chomsky. Namun dalam perkembangan lebih lanjut, ia lebih suka menggunakan istilah generatif karena pengertiannya lebih luas dan umum sesuai dengan tujuan dasar filsafat dan tujuan ilmu pengetahuan bahasa yang hendak dikembangkan oleh Chomsky. Pengertian transformation hanya menjadi bagian dari satu tipe yang terpenting dalam generative grammar atau tata bahasa generatif. Pengertian generatif mengandung dua makna yaitu; a. bermakna menuju kepada pengertian produktivitas dan kreatifitas bahasa. Seperangkat kaidah/pernyataan mana pun yang memberikan kemungkinan untuk menganalisis bahasa atau struktur dari sejumlah besar kalimat yang tak terbatas. b. bermakna keformalan dan eksplisit. Dari sudut pandangan ini, dapatlah dikatakan bahwa unsur-unsur dasar (fonem, morfem, kata, dan sebagainya) yang diizinkan dan tepat (well-formed). Tata bahasa itu dikatakan membangkitkan atau menghasilkan semua kalimat bahasa tertentu itu dan tidak mungkin untuk membentuk kalimat-kalimat yang tidak cocok (nonsentences, illformed). 2. Tipe Transformasi Tipe transformasi merupakan bagian penting dari generative grammar. Dalam pelbagai macam dan sejumlah besar kalimat bahasa Inggris yang hendak dibangkitkan, oleh Zellig Harris membedakan kalimat dalam dua kelompok, yakni; a. Kelompok kalimat inti (kernel sentences) b. Kelompok kalimat-kalimat yang tidak termasuk dalam kalimat inti.
  • 4. Yakni berupa kalimat yang dihasilkan dari turunan dari kalimat inti dengan penggunaan kaidah-kaidah transformasi. Zellig Harris-lah yang pertama kali mempergunakan dan mengembangkan pengertian transformasi dan tentu saja menggunakan cara dan metodenya sendiri. Perhatikan contoh berikut ini! John ate the apple  merupakan kalimat inti. Dapat ditransformasikan menjadi kalimat-kalimat seperti: The apple was eaten by John. Did John eat eat apple? Dari kalimat inti di atas, dapat dialihkan ke dalam bentuk frase, seperti: John’s eating of the apple. Chomsky (1957) mengambil jalan yang berlainan. Ia mengatakan bahwa ada kalimat yang diturunkan dari kalimat yang lain. Tetapi juga tidak ada kalimat yang dibangkitkan tanpa bantuan kaidah-kaidah transformasi. Perbedaan antara kalimat inti dan kalimat bukan kalimat inti terletak dalam perbedaan yang ia lakukan, yakni antara transformasi wajib dan transformasi pilihan. Menurut Chomsky, kalimat inti adalah sebuah kalimat yang diturunkan dari urutan- urutan inti tanpa dikenakan kaidah-kaidah transformasi pilihan. Pada tahun 1965 istilah tersebut tidak digunakan lagi, namun pikiran-pikiran dan prosedur kerja Chomsky telah diterima sebagai teori baku. 3. Kaidah Transformasi (T) Pertama-tama harus diberikan definisi transformasi.
  • 5. Chomsky memberi contoh pengalihan kalimat aktif menjadi kalimat pasif dalam bahasa Inggris. Berdasarkan sifat bahasa Inggris, maka harus dilakukan penyesuaian dari bentuk V dalam rangka pergantian NP untuk subjek dalam kalimat pasif. Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah adanya transformasi wajib dan transformasi optional. Pembedaan tersebut mewajibkan kita untuk mengadakan perbedaan yang fundamental dalam pengumpulan kalimat-kalimat sebuah bahasa. Setiap kalimat dari sebuah bahasa berupa kalimat inti atau harus dikembalikan ke dalam kalimat inti atau beberapa kalimat inti. Dua bidang dalam tata bahasa: 1. Tingkat PSG dengan sederetan urutan X  Y 2. Tingkat yang lebih rendah ialah tingkat morfofonologis. Sebagai penghubung antara dua tingkat itu terdapatlah kaidah-kaidah transformasi. ∑ : S (kalimat) F : X1  Y1 Phrase Structure X2  Yn ----------------------------------------------------------------- T1 : Transformational Structure Tj ----------------------------------------------------------------- Z1  W1 Morphophonemics Zm  W2 4. Tipe-tipe Transformasi Menurut Jerrold J. Katz dan Paul M. Postal, tipe transformasi dibagi menjadi dua yaitu,
  • 6. 1. Transformasi tunggal (singulary transformations) 1.1 Transformasi Aktif dan Pasif Sebuah tata bahasa transformasi dalam tata bahasa generatif merupakan satu proses fungsional, yang membuat eksposisi hubungan kalimat inti/dasar dan kalimat turunan. Chomsky mengatakan bahwa transformasi pasif dalam bahasa Inggris bersifat manasuka (optional). Analisis struktur : NP – Aux – V – NP Perubahan struktur : X1 – X2 – X3 – X4  X4 – X2 + be + en – X3 – by + X1 Contoh penerapannya: NP1 + Aux + Vt + NP2  NP2 + Aux + Vpart 2 + by + NP2 NP2 – Aux + be + en – V – by + NP2 They bought a new car  A new car was bought by them Dalam bahasa Indonesia: Analisis struktur: GN1 - (me N) + Vt - GN2 (1) (2) (3) (4) ------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------- Perubahan struktur: (1) - (2) - (3) - (4)  (4) + di- + (3) + oleh (1) Adik membantu kakak  Kakak dibantu oleh adik 1.2 Transformasi Imperatif, Timp Dalam bahasa Indonesia SD : GN1 + meN – Vd +GN2 (Adik membaca buku)
  • 7. Tproses : Tdel. = Ttam SL : Vd + -lah; Vd + O; Vd + -kan  (bacalah; baca; bacakan) Dalam bahasa Inggris SD : imp + you + present + M + X (Adjektif; Vd) (You will be quiet) Tproses : Tdel SL : be quiet; get up 1.3 Transformasi Negatif, Tneg Edward S. Klima berpendapat bahwa posisi negatif dalam SD terletak di depan. Untuk bahasa Indonesia dapat dikaidahkan sebagai berikut: SD : Neg. GN + meN- + Vd + GN (orang itu mempunyai mobil) Tproses : Ttam.  SL : GN1 + tidak + meN- + Vd + GN2 (orang itu tidak mempunyai mobil) Untuk bahasa Inggris dapat dikaidahkan sebagai berikut: SD : neg X + tense + Aux + Y (John can come) (neg. He has a son) Tproses : Ttam  SL : X + Aux + not + Y (John can not come) (he does not have a son) 1.4 Transformasi Tanya, Ttanya Transformasi tanya mengenal banyak alternatif. Orang dapat bertanya dengan pelbagai tujuan, maksud, dan harapan. Orang pun dapat bertanya tentang tempat, waktu, orang, benda, dan sifat. Juga dapat bertanya secara umum maupun khusus, meminta persetujuan. Untuk bahasa Indonesia salah satu T tanya dapat di kaidahkan sebagai berikut.
  • 8. SD : Q GN1 + meN- + Vd + GN2 (polisi menangkap pencuri) Tproses : Ttam. = Tpros.  SL : Q waktu dan tempat : kapan/di mana + GN1 + meN- Vd + GN2 Kapan/ di mana + polisi menangkap pencuri? Untuk bahasa Inggris salah satu T tanya dapat di kaidahkan sebagai berikut. SD : Q NP + tense + be + X (Q Jane + tense + be + here) Tproses : Tper. = Tpros.  SL : Q tense + be + NP + X (Is Jane here?) 1.5 Transformasi Fokus atau Pementing, Tfok Seorang penutur hendak memberikan penekanan dan pementingan tertentu kepada salah satu bagian tutur. Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi fokus dapat dikaidahkan sebagai berikut. SD : Pem. GN + meN- + Vd + GTtempat (permintaan datang dari berbagai pihak) Tproses : Tper.  SL : Pem. GTtempat + meN- Vd + GN (dari berbagai pihak datang permintaan) Untuk bahasa Inggris salah satu transformasi fokus dapat dikaidahkan sebagai berikut. SD : Emp X + tense + Aux1 + Y (Jill will be on time) Tproses : Tpros.  SL : Emp. X + tense +Aux1 (suprasegmental tekanan) + Y (Jim will be on time)
  • 9. 1.6 Transformasi Refleksif, Tref Sebuah transformasi reflektif akan terjadi bila rujukan peran pelaku dan peran penderita sama atau bersifat mandiri. Transformasi refleksif pada umumnya terjadi pada verbum yang berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang mengenai diri sendiri. Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi refleksif dapat dikaidahkan sebagai berikut. SD : Ref. GN1 + meN- + Vd + GN1 (Ani mencermin Ani) Tproses : Tub  ber-Vd SL : Ref. GN1 + ber- + Vd (Ani bercermin) Untuk bahasa Inggris salah satu transformasi refleksif dapat dikaidahkan sebagai berikut. SD : NP1 + V + NP1 (John hurt John; the boys amused the boys) Tproses : Tsub = my self, yourself, himself, herself, itself, ourselves, yourselves, themselves. SL : NP1 + V + my self, etc. (John hurt himself; the boys amused themselves) 1.7 Transformasi Kausatif, Tkaus Transformasi kausatif menunjukkan hubungan antara peran pelaku dan peran penderita bersifat kausal/penyebab. Transformasi ini merupakan transformasi morfemis. Untuk bahasa Indonesia salah satu transformasi kausatif dapat dikaidahkan sebagai berikut. SD : Kaus : GN1 + menjadikan; menyebabkan + GN + GA (Anank itu menyebabkan; menjadikan hati saya sakit) Tproses : Tub = Tper.  meN + GA + GN.
  • 10. SL : GN1 + meN- + GA-kan + GN (Anak itu menyakitkan hati saya) Untuk bahasa Inggris salah satu transformasi kausatif dapat dikaidahkan sebagai berikut. SD : NP1 + make/cause + NP2 (he cause/make the rope short) Tproses : Tub.  Adjektif + -en Tper.  SL : NP1 + Adjektif-en + NP2 (he shortened the rope) 2. Transformasi Umum (generalized transformations) Transformasi umum dapat dikatakan sebagai dua kalimat masukan struktur dalam yang ditransformasikan ke dalam satu kalimat struktur luar. Misalnya Ibu dan Bapak pergi ( Kalimat itu ditransformasikan dari dua kalimat masukan Ibu pergi dan Bapak pergi). Transformasi umum dibedakan atas: 1. Transformasi gabungan situasi (Tgabsi) Dua kalimat ditransformasikan ke dalam satu kalimat. Ada 10 macam Tgabsi antara lain: a. Tgabsi Kausal Contoh : Pemerintah menggalakkan ekspor. Pemerintah menggalakkan devisa (Tproses: Sebab, karena, lantaran) →Pemerintah menggalakkan ekspor sebab pemerintah membutuhkan dana. b. Tgabsi Kondisional Contoh : Lambat laun keadilan akan datang. Kita tidak putus asa. (Tproses: asal, jika, seandainya, kalau) →Lambat laun keadilan akan datang asal kita tidak putus asa. c. Tgabsi Konsesif Contoh : Ia akan datang ke tempat kerja. Hari hujan (Tproses: meskipun, sungguhpun,biarpun) →Ia akan berangkat ke tempat kerja meskipun hari hujan. d. Tgabsi final Contoh : Mahasiswa menulis skripsi dalam bahasa Indonesia. Mereka tetap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. (Tproses: agar, supaya) →Mahasiswa menulis skripsi dalam bahasa Indonesia agar mereka tetap berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. e. Tgabsi Konsekutif
  • 11. Contoh : Ia sangat pandai bercakap-cakap. Beberapa anak muda terpikat kepadanya. (Tproses; sehingga) →Ia sangat pandai bercakap-cakap sehingga anak muda terpikat kepadanya. f. Tgabsi Restriktif Contoh : Ia bekerja dengan baik. Ia masih mempunyai tenaga (Tproses: sepanjang) →Ia bekerja dengan baik sepanjang ia masih mempunyai tenaga. g. Tgabsi Temporal Contoh : Kami sedang ada perkara. Ia datang mengunjungi kami. (Tproses: ketika) →Ia datang mengunjungi kami ketika kami sedang ada perkara. h. Tgabsi Lokal Contoh : Saya tinggal di tempat itu. Anda dulu tinggal ditempat itu. (Tproses: tempat) →Saya tinggal di tempat dulu anda tinggal. i. Tgabsi Bandingan Contoh : Anda pergi berjalan-jalan. Itu (Bandingan:lebih) baik. (Tproses: daripada, lebih) →Daripada anda tinggal di rumah lebih baik anda lebih berjalan-jalan. j. Tgabsi Modalitas Contoh : Mereka melewati panggung kehormatan. Mereka mengangkat topi masing-masing. (Tproses: seraya) →Mereka melewati panggung kehormatan seraya mengangkat topi masing-masing. 2. Transformasi Relatif (Trel) Dalam Bahasa Inggris transformasi relatif dikenal dengan wh-transformation. Contoh : The book I bought. The book is expensive. →The book which I bought is expensive. Dalam Bahasa Indonesia Transformasi relatif dikenal dengan perangkai yang. Contoh : Orang itu berdiri di bawah pohon. Orang itu kawan saya. →Orang yang berdiri di bawah pohon itu kawan saya. 3. Transformasi Bandingan (Tband) Contoh : Mateos tinggi. Johni tinggi diatas Mateos. (Tproses: lebih … daripada) → Johni lebih tinggi daripada Mateos. 4. Transformasi Adjectivis (Tadj) Contoh : Bob bought the car. The car is red. →Bob bought the red car. 5. Transformasi Ekstraposisi (Tekspos)
  • 12. Transformasi Ekstraposisi dapat diartikan sebagai pemindahan kalimat. Dalam Bahasa Inggris transformasi ekstraposisi ini memindahkan klausa dengan that ke sebelah kanan kalimat. Contoh : That she went is certain. *is certain that she went. →It is certain that she went. 6. Transformasi Fokus (Tfok) Contoh : Ibu membeli buku baru Ibu membeli buku lama→Tneg.imp. Ibu jangan membeli buku lama. →Ibu membeli buku yang baru 7. Transformasi Pencakup (Tcak) Transformasi pencakup merupakan sebuah klausa yang mengisi satu gatra pada kalimat yang lebih tinggi. Contoh : We know who made the announcement → We know it What he said was wrong → It was wrong 8. Transformasi Rapatan (Trap) Contoh : Erna membeli baju. Erna membeli sepatu. →Erna membeli baju dan sepatu.
  • 13. DAFTAR SINGKATAN GN (genetif nomina) : kasus yang menandai makna “milik” pada nomina atau yang sejenisnya NP (noun phrase) : frasa kata benda Aux. (Auxiliary) : kata kerja bantu; be, have, do, will, can, etc. V (verb) : kata kerja SD : Struktur Dalam SL : Struktur Luar Vd : Verba Dasar Vt : Verba Transitif Imp (Imperative) : kata perintah GA : Genetif Adjektiva PSG : Phrase Structure Grammar
  • 14. Daftar Pustaka Ba’dulu, Abdul Muis & Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta. Brown, Keith & Jim Miller. 1991. Syntax, A Linguistic Introduction to Sentence Structure. Second Edition. London: Routledge. Chomsky, Noam. 1965. Aspects of the Theory of Syntax. Cambridge, Massachusetts: The M.I.T. Press. _____________ 1972. Language and Mind. New York: Harcourt Brace Jovanovich. Haegeman, L. 1994. Introduction to Goverment and Binding Theory. Oxford: Blackwell. Lyons, John. 1995. Pengantar Teori Linguistik (Introduction to Theoretical Linguistics). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Radford, A, et al. 1988. Transformational Grammar. Cambridge: Cambridge University Press. Sampson, Geoffrey. 1980. School of Linguistic. California: Stanford Unniversity Press. Sitografi http://.en.m.wikipedia.org/wiki/Transformational_grammar#section_13 http://lidahibu.com/2012/04/08/teori-transformasi/