Akhlak Islami mengajarkan akhlak yang mulia. Syariat Islam tidak hanya mengajarkan aqidah dan ibadah yang benar, tetapi juga mengajarkan akhlak. Ayat Al-Baqarah:177 menunjukkan bahwa orang yang baik di sisi Allah adalah orang yang hubungannya dengan Allah dan manusia baik. Hadits menunjukkan bahwa semakin tinggi iman seseorang, maka semakin baik pula akhlaknya. Beberapa akhlak yang dip
2. Jama’ah Jumat rahimakumullah
Syariat Islam adalah syariat yang lengkap dan sempurna.
Ia tidak hanya mengajarkan manusia aqidah dan ibadah
yang benar saja, tetapi juga mengajarkan akhlak yang
mulia. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala:
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke
arah Timur dan Barat. Akan tetapi, sesungguhnya
kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-
orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan
orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan
dan dalam peperangan. Mereka Itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 177).
Pengajaran tentang aqidah ditunjukkan oleh firman Allah
Ta’ala, “Akan tetapi, sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi.”
Pengajaran tentang ibadah ditunjukkan oleh firman Allah
Ta’ala, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat;…dst.
Sedangkan pengajaran tentang akhlak ditunjukkan oleh
firman Allah Ta’ala, “Dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar
dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan…dst.”
Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang baik di sisi
Allah adalah orang yang hubungannya dengan Allah baik
dan hubungannya dengan manusia pun baik. Tidaklah
3. dinamakan orang yang baik di sisi Allah, jika dalam
bergaul dengan manusia ia bergaul dengan cara yang
baik, tetapi hubungannya dengan Allah tidak baik, atau
hubungannya dengan Allah baik, tetapi akhlaknya
terhadap manusia buruk. Dengan demikian, aqidah dan
ibadah memiliki hubungan yang erat dengan akhlak, oleh
karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
أ ْﻤﻞ ُ اﻟْﻤﺆﻣﻨِْﻦ إِﻳْﻤﺎﻧًﺎ أَﺣَ ُﻬﻢ ﺧﻠًﺎ
ُ ِْ َﻴ َ ْ ﺴﻨُـْ ُ ُﻘ ََﻛ
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah
orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Ahmad, Abu
Dawud, Ibnu Hibban dan Hakim, Shahihul Jaami’ no.
1230)
Hadits ini menunjukkan bahwa semakin tinggi iman
seseorang, maka semakin baik pula akhlaknya, dan
bahwa akhlak yang buruk menunjukkan kekurangan
pada imannya. Demikian juga menunjukkan bahwa
akhlak merupakan refleksi keimanan dan buahnya.
Beberapa Akhlak Islami
Jamaah Jumat rahimani wa rahimakumullah.
Berikut ini di antara akhlak yang diperintahkan oleh
Islam:
1. Berlaku Jujur Apa Adanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َﻋﻠَْ ﻴُﻢ ﺑِﺎﻟ ﱢﺪق ﻓِن اﻟ ﱢﺪقَ ﻳْـﻬِﺪي إِ ﻟَﻰ اﻟْﺒِﺮ َوإِن اﻟْﺒِﺮ
ﱢ ﱠ ﱠ َ ْ ﻜْ ﺼ ْ ِ َﺈ ﱠ ﺼ
َ ﻳْـﻬِﺪي إِ ﻟَﻰ اﻟْﺠﻨﱠﺔَوﻣﺎََﻳـﺰال ﱠﺟﻞ ﻳَﺼُق َوﻳـﺘَﺤﱠى اﻟ ﱢﺪق
َ ْ َ ِ َ ُ اﻟﺮُُ ْ ﺪ ُ َ َ ﺮ ﺼ
َﺣﺘﱠﻰ ﻳُ ْﺘَﺐ ِ ْﺪ اﻟﻠﱠﻪ ﺻﺪ ًﺎ
ﻜ َ ﻋﻨَ ِ ِ ﱢﻳﻘ
4. “Hendaklah kamu berlaku jujur, karena kejujuran
membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan
membawa seseorang ke surga, dan jika seseorang selalu
berlaku jujur serta memilih kejujuran sehingga akan
dicatat di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur.”
(HR. Bukhari-Muslim)
2. Menunaikan Amanah
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Amanat artinya setiap yang dibebankan kepada manusia
dan mereka diperintahkan memenuhinya. Allah
Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan hamba-hamba-Nya
menunaikan amanat secara sempurna tanpa
mengurangi. Termasuk ke dalam amanat adalah amanat
beribadah (seperti shalat, zakat, puasa dsb.), amanat
harta, amanat untuk dirahasiakan dsb. Contoh
menunaikan amanat dalam hal harta adalah dengan
menjaganya dan mengembalikan kepada pemiliknya
secara utuh, sedangkan amanat dalam rahasia adalah
dengan menyembunyikannya; tidak membukanya.
3. Menepati Janji
Menyalahi janji adalah salah satu ciri orang munafik.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
آﻳَﺔُ اﻟْﻤ ِﻖ ﺛَﻼث إِذَا َﺣﱠث ﻛ َبَوإِذَا َ َﺪ أَﺧﻠَﻒ َوإِذَا
َ ْ َوﻋ َ ﺪ َ َﺬ ٌ َ ُِ ﻨَﺎﻓ
ْﺗُﻤﻦ ﺧﺎن
َ َ َِ اؤ
“Tanda orang munafik itu tiga; jika berbicara berdusta,
jika berjanji menyalahi dan jika dipercaya khianat.” (HR.
Bukhari-Muslim, dan dalam riwayat keduanya dari hadis
Abdullah bin ‘Amr ada tambahan “Dan jika bertengkar
berbuat jahat.”)
4. Tawadhu’ (berendah diri)
5. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
ﻻ ﺗَﻤﱠن َﻋﻴَﻨـْﻚ إِ ﻟَﻰَﻣﺎ َﻣﺘﱠﻌﻨَﺎ ﺑِﻪ أْواﺟﺎ ﻣْﻨـُﻬﻢَ ﻻ ْ َن
َْ ُ ﺪ ﱠ ْ ـﻴ َ ٰ ـْ ِ َز ً ﱢ ْ و ﺗَﺤﺰ
َ َ
﴾٨٨﴿ َﻋﻠَﻴِﻢَو ِْﺾ َﺟﻨَﺎﺣﻚ ﻟِ ﻠْﻤْﺆﻣﻨِﻴﻦ
َ ُِ َ َ ْ ْﻬْ اﺧﻔ
“Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang
beriman.” (QS. Al Hijr: 88)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
5. Berbakti Kepada Orang Tua
Allah Berfirman dalm surat lukman ayat 14-15 :
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.—Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan
aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik…dst.” (QS.
Luqman: 14-15)
6. Menyambung Tali Silaturrahim (Hubungan
Kekeluargaan)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
،َﻣﻦ أََﺣﺐ أَن ﻳـُ ﺒَ ﻂ َﻋﻠَْﻴﻪ ﻓِﻲ رْﻗِِﻪ،َوأَن ُْﺴﺄَ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ أَﺛَِِﻩ
ﺮ َْ ﻳـﻨ ِز ِ َ ْ ﱠ ْ ْﺴ
ُﻓـﻠْﻴَﺼْﻞَﺣﻤﻪ
ََ ِ ِر
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezkinya dan
dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali
silaturrahim.” (HR. Bukhari)
7. KHUTBAH KEDUA
اﻟْﺤﻤﺪ ﻟِ ﻠﻪ ﻧَﺤﻤﺪﻩُ َوﻧَﺴﺘَﻌﻴـﻨُﻪُ َوﻧَﺴﺘـﻐْﻔﺮﻩُ َ َﻌُﻮذُ ﺑِﺎﷲِﻣْﻦ
ِ ْ ْ َ ُِ وﻧـ ِْ ْ ُ َْ ِ َ ْ َإِن
ﱠ
ُﺷْور أَﻧـُﺴﻨَﺎ َ َﺳﻴّ ﺌَﺎت أ ْﻤﺎﻟِ ﻨَﺎ َﻣﻦَ ﻳْـﻬِﺪﻩ اﷲُ ﻓَﻼَ ُﻀﻞ ﻟَﻪ
ّ ِﻣ ِ ْ ِ َﻋ
َ ُﺮِ ْﻔِ و ُ
َوﻣﻦ ْﻠِﻞ ﻓَﻼَ َﻫﺎدي ﻟَﻪُ أ ْﻬﺪ أَن ﻻَ إِﻟﻪَ إِﻻّ اﷲُ َوأ ْﻬﺪ أَن
ّ ُ ََﺷ ْ ُ ََﺷ َِ ْ َ ْ ﻳُﻀ
ُﺤﻤﺪا َْﺪﻩُ ََﺳﻮﻟُﻪُ َ ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠّﻪُ َﻋﻠَْﻴﻪَ َﺳﻠﱠﻢ ﺗَﺴﻠِ ْﻤﺎ َﺜًِْﻴـﺮا
ِ و َ ْ ًﻴ ﻛ َﻣَّ ً ﻋﺒُ ورْ و
ُ
Jamaah Jumat rahimani wa rahimakumullah
Pada khotbah kedua ini khatib akan menyebutkan
beberapa lagi akhlak-akhlak mulia yang apabila kita
terapkan di masyarakat maka hal itu akan memperbaiki
hubungan sesama kita.
7. Berlaku Baik kepada Tetangga
8. Memuliakan Tamu
9. Dermawan
10. Santun dan Pemaaf
11. Mendamaikan Manusia
12. Malu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَﻟْﺤﻴَ ﺎء ُ ِﻣﻦ اَﻹ ﻳﻤﺎن
ِ َ ِْ ْ َ
“Malu termasuk bagian dari iman.” (HR. Bukhari-Muslim)
8. 13. Berkasih Sayang
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ا ِْﺣﻤﻮا َﻣﻦ ﻓِﻲ اﻷْضَْﺣﻤ ُﻢَﻣﻦ ﻓِﻲ ﱠﻤﺎء
ِ اﻟﺴ
َ ْ ْْ َر ِ ﻳَـﺮْ ﻜ ْ ْ ُر َ
“Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya yang ada
di atas langit (Allah) akan menyayangimu.” (HR. Ahmad,
Abu Dawud, Tirmidzi, dan Hakim, Shahihul Jami’ no.
3522)
14. Berlaku adil.
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat ihsan, memberi kepada kaum kerabat, dan
melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl: 90)
15. Menjaga Kesucian Diri (Iffah)