Bauran pemasaran merupakan faktor penting dalam menentukan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk memperoleh kepuasan konsumen. Bauran pemasaran terdiri atas 4P yaitu produk, harga, promosi, dan tempat atau distribusi. Produk PT Dua Kelinci berupa makanan dan minuman seperti kacang dan buah kering serta minuman. Bauran pemasaran perlu disesuaikan dengan segmen pasar yang dituju untuk maksimalisasi pencapaian tujuan
1. PENGARUH PEMBAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN
KONSUMEN PT DUA KELINCI FOOD INDUSTRY DI PATI, JAWA TENGAH,
INDONESIA
MAKALAH MENEJEMEN PEMASARAN 1
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran 1 Semester 3
Dosen Pembimbing : U. Maman Rubaman , SE, MM
Disusun oleh :
1 . Bisowarno Sejati
( 41183402120045 )
2 . Dwi Rizky Andriansyah ( 41183402120035 )
3 . Hasan Kamilin
( 41183402120023 )
Fakultas Ekonomi
Jurusan Management S1
2. Class 3C
UNIVERSITAS ISLAM "45" BEKASI
Jl . Cut Meutia No. 83 Bekasi 17113 Tlp (021) 8802015, 8808851-52
Fax . (021) 8801192, Homepage : www.unismabekasi.ac.id
Tahun Ajaran 2012/2013
ii
3. Daftar isi
Daftar isi....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1.Latar Belakang Masalah................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan Pembahasan Makalah.......................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1.Landasan Teori..............................................................................................3
2.2.Pembahasan...................................................................................................3
2.2.1 Konsep pemasaran......................................................................................4
2.2.1 Definisi Pemasaran.....................................................................................4
2.2.2 Kegiatan Utama pemasaran........................................................................5
2.2.3 Pembauran Pemasaran................................................................................6
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................21
3.1Kesimpulan...................................................................................................21
LITERATUR..........................................................................................................22
i
4. KATA PENGANTAR
Lingkaran indah terukir dalam puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, berkat rahmat dan karunianya, penulis dapat menyusun makalah sebagai
tugas untuk memenuhi mata kuliah Menejemen Pemasaran 1 semester III yang
membahas
dengan
judul
‘’PENGARUH
PEMBAURAN
PEMASARAN
TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PT DUA KELINCI FOOD INDUSTRY
DI PATI, JAWA TENGAH, INDONESIA’’ selesai tepat pada waktunya.
Penulis ingin memetik nasihat Lipsey dan Christal dalam bukunya An
Introduction to Positive Economics (Edisi ke Lima, 1995, halaman xxiiii ) : “ You
need to study a book on economics in a different way from how you wold study a
book on say, history or English literature Economic theory has a logical structure
that builds on itself from stage to stage. Thus if you inperfectly understand some
concept or theory, you will run into increasing difficulty when, in subsequen
chapters, this theory or concept is taken for granted and built upon”.
Ringkasannya, mempelajari ilmu ekonomi termasuk Menejemen Pemasaran
tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa, harus selangkah demi selangkah dan
pada setiap langkah tersebut aspek-aspek yang diterangkan perlul dipahami
dengan baik. Untuk membantu anda dalam memahami hal-hal yang diterangkan,
pada akhir setiap bab disediakan ringkasan yang meliputi aspek yang diterangkan,
dan konsep penting yang digunakan. Tujuannya adalah untuk membantu anda
mengingat dan memahami uraian dalam setiap bab.
Penyusunan makalah ini berusaha dengan semaksimal mungkin untuk
menjadikan makalah ini mendekati kesempurnaan, mudah dimengerti, menarik
dan mungkin menjadikan suatu inspirasi kepada pembaca serta memberi
kontribusi pada pemahaman yang lebih baik di sistem management pemasaran.
Selamat membaca dan semoga anda sukses.
Bekasi , 03 Januari 2014
ii
5. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya PT. Dua Kelinci Food Industry
yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman (product) mempunyai tujuan
yang sama yaitu memperoleh keuntungan dengan menguasai pangsa pasar. Selain
itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk
yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang
diinginkan oleh konsumen.
Untuk menguasi pasar dan memperoleh kepuasan konsumen, memerlukan
strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diaplikasikan di PT Dua Kelinci.
Bauran pemasaran merupakan salah satu faktor dalam membuat strategi
pamasaran yang tepat dan baik. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran
merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang
dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan
kehilangan banyak kesempatan untuk menguasai pangsa pangsa pasar dan
mendapatkan kepuasan konsumen dengan produk yang ditawarkan.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang,
dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan
suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu
diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk
menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produk-produknya.Apabila
strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan
produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.
1
6. 1.2. Rumusan Masalah
1. Bagimana Pentingnya bauran pemasaran dalam menentukan strategi
pemasaran di sebuah perusahaan ?
2. Bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen dan
pangsa pasar ?
3. Apa fungsi bauran pemasaran bagi kepuasan konsumen ?
4. Kenapa bauran pemasaran dilakukan di dalam manajemen pemasaran ?
5. Apa dampak bagi sebuah perusahaan yang tidak melaksanakan bauran
pemasaran di dalam manajemen pemasaran ?
1.3. Tujuan Pembahasan Makalah.
Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori bauran pemasaran dan
semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.
Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan
kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan
pemasaran.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau
marketing mix.
Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap manajemen
pemasaran
Untuk mengetahui fungsi bauran pemasaran terhadap strategi pemasaran
2
7. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Landasan Teori
Sebagian besar pengusaha atau perusahaan tidak memahami dan memiliki
rencana pemasaran, hanya mengandalkan pengulangan penjualan, insting dan
faktor keberuntungan (Luck) sehingga hasil yang diperoleh hanya puas dan
menerima kondisi saat ini. Kondisi seperti ini dikarenakan kurangnya pemahaman
tentang pentingnya bauran pemasaran dalam manaejemen pemasaran. (Slide
chapter 1: manajemen strategic)
Tugas pemasaran adalah menganalisis mengapa konsumen tidak menyukai
produk itu dan apakah program pemasaran yang meliputi desain ulang produk,
harga relatif dan promosi yang lebih positif akan mengubah keyakinan dan sikap
pasar (Negative demand), mencari jalan untuk menghubungkan manfaat produk
dengan kebutuhan dan minat natural orang tersebut (No demand). mengukur
besarnya pasar potensial dan mengembangkan barang dan jasa yang tepat untuk
memenuhi permintaan tersebut (Latent demand) dan membalikkan permintaan
menurun melalui remarketing produk secara kreatif (Declining demand).
Indikator PT Dua Kelinci memiliki manajemen pemasaran yang baik adalah
keberhasilan dalam menjalankan pemasaran produknya yang ditandai oleh
konsumen datang kembali untuk membeli dan konsumen mengajak konsumen
lain untuk membeli produk dari perusahaan atau organisasi itu sendiri. Untuk
mencapi semuanya itu bauran pemasaran merupakan hal yang paling mendasar
dalam menetukan strategi pemasaran di dalam manajemen pemasaran untuk
memperoleh kepuasan konsumen atau pelanggan.
2.2. Pembahasan
Ruang lingkup yang akan dibahas dalam makalah ini adalah proses bauran
pemasaran dalam menentukan strategi di dalam manejemen pemasaran untuk
memperoleh kepuasaan konsumen PT Dua Kelinci Food Industry di Pati, Jawa
3
8. Tengah, Indonesia. Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dengan
tujuan menguasai pangsa pasar dari para kompetitor.
2.2.1 Konsep pemasaran
Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam PT Dua
Kelinci yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi
tujuan tersebut. Meskipun orientasi pembeli ini dibatasi oleh tujuan laba dan
pertumbuhan, tetapi konsep itu perlu dilaksanakan karena dapat meningkatkan
penjualan dengan membuat barang yang mudah penggunaannya, mudah
pembeliaannya, mudah pemeliharaannya.
Orientasi
konsumen
/
pasar
/
pembeli,
volume
penjualan
yang
menguntungkan, koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam PT
Dua Kelinci merupakan tiga elemen pokok dalam penggunaan konsep pemasaran.
Tiga elemen pokok tersebut, yang dapat menunjang keberhasilan bisnis yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan.
Pada dasarnya, PT Dua Kelinci ingin mempraktekkan orientasi konsumen ini
harus :
Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi
Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya
Menentukan produk dan program pemasarannya
Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan
menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka
Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik
beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang
menarik.
2.2.1 Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan
4
9. kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini
berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan
Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian
rupa sehingga produk yang di jual akan sesuai dengan keinginan pelanggan,
sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran
menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus difikirkan selanjutnya
adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi :
I.
William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatankegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan
memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang
potensial.
II. Menurut Philip dan Duncan:
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk
menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.
III. American Marketing Association
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada
arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1.
Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2.
Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3.
Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
2.2.2 Kegiatan Utama pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu
perangkat perusahaan yang terdiri dari empat variable yaitu produk, struktur
harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan
tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan
5
10. dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang di
harapkan.
2.2.3 Pembauran Pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya
dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dan Fandy Tjiptono (2004)
merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan
Place).
PRODUK (PRODUCT).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai
tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk PT DUA
KELINCI berupa Coated Peanut yaitu Roasted Peanuts, Deka, dan Katom dengan
products antara lain Hot Nut, Kacang Shanghai, Garlic Nut, Super Nut, Sukro.
Beans yaitu Polongku, Rege, Polong Mas, Koroku, Lofet. Snack yaitu My Corn
dan Tic Tac. Beverages yaitu Jus dan Sir Jus yang dapat ditawarkan kepada
pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Produk PT Dua Kelinci di jual ke grosir atau barang yang dibeli grosir untuk
dijual kembali kepada konsumen akhir. Dalam membahas apa itu produk sebagai
salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi tiga
bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merk barang
d. Pemilihan barang/produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau
produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada
penentuan harga, strategi, promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam
melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan barang atau
6
11. produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun
daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan
perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi
kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah – masalah
yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus
kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada
suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan
mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat
pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam
mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang
harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa
yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi
perusahaan sudah menyiapkan produk baru sebagai pengganti atau strategi baru.
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi lima tahapan di mana untuk
masing – masing tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau
kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan
terjamin.
Lima tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
Tahap perkenalan
Tahap pertumbuhan
Tahap kedewasaan dan kejenuhan
Tahap kemunduran / penurunan
I. Tahap perkenalan.
Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar
baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu
memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian
informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk
7
12. penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana
kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.
Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat
tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan
tambahan pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen
tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.
II. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertumbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan
dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai.
Usaha yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya
untuk diganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah – daerah
(lokasi – lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi
digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing.
Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba
merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi
yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang
lebih dulu masuk pasar.
III. Tahap kedewasaan dan kejenuhan
Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang
ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap
ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha
promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume
penjualan.
Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang
kita kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi
sedikit mulai mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah
mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan
8
13. lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk
yang kita jual.
IV. Tahap kemunduran / penurunan
Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan
perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar
perusahaan tidak bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh
perusahaan pada umumnya terdiri dari dua, yaitu :
•
Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan
oleh barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk
lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan
mempunyai tenaga yang punya kemampuan dalam membuat motivasi
baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.
•
Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut
lamanya baik dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan
lain. Kalau alternatif ini tidak dapat dilakukan perusahaan harus dapat
membuat barang yang benar-benar baru yang memerlukan penelitian dari
awal
baik
dari
segi
mutu,
merk
dagang,
pembungkus,
cara
mendistribusikan dan lain-lain.
Pembungkus barang
Pembungkus (Kemasan) barang merupakan pertimbangan ke dua setelah
produk yang sejenis, ternyata mempunyai kualitas yang sama, rasa yang sama
atau kegiatan yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung
dengan berbagai merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar
produk yang akan dipilih. Oleh karena itu bungkus juga memegang peranan
penting dalam penjualan produk.
Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus
mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun
9
14. praktisnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
1. Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
2. Bungkus yang mudah diingat.
3. Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing
dengan produk sejenis yang lain.
4. Kemasan di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan
pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai
kegiatan setelah dipakai habis (ada kegiatan ganda).
Merk Barang
Merk barang PT Dua Kelinci disertai dengan gambar dua kelinci
mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan
perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang
sudah menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya tidak
akan nemilih lagi dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan
melihat gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap
sudah cukup memutuskan untuk membeli.
Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu
dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis)
dan membuat anggaran tertentu dalam memakainya.
Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga
oleh produsen sehingga sering sekali produsen menggunakan merk tersebut
sebagai salah satu strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi
barang yang tidak terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini
dilakukan untuk menguasai pasar.
HARGA ( PRICE )
Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat
10
15. harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara
berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang
harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan
hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money
charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value
that consumers exchange for the benefits of having or using the product or
service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau
jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen
untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau
jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and
or goods needed to acquire some combination of another goods and its
companying services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah
sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi
dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan
elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga
akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat
atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan
pendapatan dari penjualan.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk
mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika
sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari produksi tersebut (Moenroe, 1990).
Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan datang ke
tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan produk
layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan.
Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling banyak
diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel strategi
pemasaran
yang
berkaitan
dengan
pemasukan,
bagaimanapun
harga
mendatangkan masalah tersendiri. Condous (1983) menyarankan, “…apabila
11
16. pengenaan biaya (charging) merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus
disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”
Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak
dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa
menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik
sekali adalah bahwa para penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis.
Oleh karena itu mereka menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka
lalai bertindak yang sebaliknya, jika menghadpi permintaan yang elastis,
walaupun harga lebih rendah akan menaikkan penjualan unit, pendapatan total,
penggunaan fasilitas dan mungkin juga naiknya laba bersih.
Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga
jasa. Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga menurut Zeithaml dan Bitner
(1996) adalah sebagai berikut:
•
Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan
harganya, yang mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan
tingkat permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan
dan produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga,
dan menentukan harga akhir.
•
Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui
penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah mencakup
survival, memakasimumkan penerimaan sekarang, memakasimumkan
pertumbuhan penjualan, memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar
dan kepemimpinan produk atau kualitas.
•
Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan
terhadap perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para
pemasar bisa menghitung elastisitas permintaan, yang dapat dirumuskan
Elastisitas = Persen (%) perubahan dalam kuantitas yang dibeli
Persentase perubahan dalam harga
12
17. •
Berbagai jenis biaya harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga,
termasuk di dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya
tetap dan biaya variabel, biaya tidak langsung yang bisa dilacak, dan
biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu produk atau jasa harus
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga harus mampu menutup
semua biaya mencakup mark-upnya.
•
Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang
dan
jasa
yang
ditawarkan
peruasahaan
dan
karenanya
harus
dipertimbangkan dalam proses penetapan harga.
•
Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan,
nilai yang bisa diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.
•
Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya
dengan menggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan
harga diskrimiasi, serta harga bauran produk.
Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung
tentang apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka
berikan. Dengan demikian, harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah
benefit (nilai) yang akan diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan
sejumlah biaya yang dikaitkan dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan
penggunaan produk tersebut ( Yazid, 1999). Pusat informasi yang menghendaki
profit harus mampu menutup semua biaya yang berkaitan dengan proses
memproduksi dan memasarkan suatu jasa. Selanjutnya menetapkan marjin
secukupnya sehingga mampu memberikan keuntungan yang memuaskan.
Yazid (1999) yang mengatakan bahwa, “Harga atau biaya sebuah jasa akan
mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-moneter.
Harga yang bersifat moneter mempuyai peranan penting bagi bagian pemasaran
untuk mengukur tingkat atau porsi penerimaan dari konsumen”.
13
18. Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu beberapa biaya non-moneter
yang mungkin diperhitungkan konsumen ketika menggunakan suatu jasa
mencakup:
•
Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi
seseorang yang menawarkan jasa dengan pelayanan yang berbeda kepada
setiap individu, tetapi mempunyai keterbatasan waktu, mereka akan
memperhitungkan
biaya
terhadap
waktu
yang
digunakan
dalam
mencari/memburu suatu jasa, karena barangkali waktu yang terbuang itu
sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain.
•
Upaya – upaya yang bersifat fisik. Biaya untuk melakukan upaya-upaya
fisik yang diperlukan untuk memperoleh sejumlah jasa bisa saja
dimasukkan, khususnya bila penyajian jasa dilakukan secara swalayan.
•
Biaya-biaya sensor. Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan sehubungan
dengan adanya kebisingan, bau tidak sedap, aliran udara yang tidak lancar,
terlalu panas atau terlalu dingin ruangannya, tempat duduk yang tidak
nyaman, lingkungan yang terkesan jorok, bahkan rasa yang tidak
mengenakkan.
•
Biaya-biaya psikologis. Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk
penggunaan suatu jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat mental
(berpikir), perasaan adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa
takut. ( Yazid, 1999 )
PROMOSI ( PROMOTION )
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan,
Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai
macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke
konsumen.
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat
14
19. mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara
pembeli dan penjual.
Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting
karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana
keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh
konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang
bersaing untuk merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang
dijualnya.
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif
pertimbangan secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan
dan sebagainya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena
mempertimbangkan
riwatnya,
ekonomisnya,
segi
kepraktisan,
harganya,
pengangkutannya dan sebagainya. Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan
yang dilakukan, pada umumnya ada empat kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:
a. Periklanan.
b. Personal selling.
c. Promosi penjualan.
d. Publisitas dan humas.
a. Periklanan ( Advertesing )
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering
dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya
seperti iklan melalui media masa, PT DUA KELINCI dengn jalur promosi bellow
the line dan above the line (dengan iklan televisi yang menggunakan ikon selebriti
) mereka tempuh
Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen
pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal
selling.
b. Personal selling
Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang
15
20. sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai
atau
mempertahankan
hubungan
pertukaran
yang
saling
menguntungkan kedua belah pihak, PT DUA KELINCI juga melakukan personal
selling dengan mengundang ribuan grosir dalam acara wisata industri, untuk
memperkuat jalur grosir dan distribusi.
c. Promosi penjualan
Promosi penjualan PT DUA KELINCI saat wisata industri dengan
menggunakan alat peraga, demontrasi, dan hadiah untuk memperkenalkan produk
.
d. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan
yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk
iklan
tetapi
berupa
berita.
Strategi
pemasaran
PT
DUA
KELINCI
memperkenalkan produknya pada masyarakat Indonesia dan mancanegara lewat
sepak bola dengan mendatangkan pemain sepak bola Real Madrid Luis Figo pada
tahun 2011 dan Xabi Alonso pada tahun 2012
SALURAN DISTRIBUSI ( PLACE )
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa
bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran
distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah
memperoleh suatu produk.
Definisi saluran distribusi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah :
“The various the company undertakes to make the product accessible and
available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai
peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan
16
21. produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang
tepat.
Pemilihan saluran distribusi
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa
kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan
atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan
dilakukan. Hal ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali
tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat
bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang
saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan
sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam
perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi
yang tersebar luas.
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan
barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak
(penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak
kepemilikannya saja. Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan halhal sebagai berikut:
•
Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak
geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, dan sebagainya
Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih
saluran distribusi yang dipakai. Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli
hanya, frekuensi pembelian dalam jumlah yang kecil-kecil maka akan
membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi yang panjang.
17
22. •
Sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah
pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak,
bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi
konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan
bahan pertimbangan yang penting juga.
•
Sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya
menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan
digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan
tujuan agar barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry
maupun konsumen akhir.
Alternatif pemilihan saluran distribusi.
Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan
faktor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsur apa saja yang
sebenarnya juga mempengaruhi pemilihan saluran distribusi, diantaranya:
A. Tipe perantara.
Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi
pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan
sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih
efisien dibanding dengan kalau fungsi pemasaran dilakukan oleh produsen maka
produsen yang bersangkutan biasanya memasukan perantara kedalam saluran
distribusi yang dipilihnya.
Pada dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :
1. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai
barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di
dagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang
besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak
atau dengan kata lain tidak melayani kosumen akhir yang membeli untuk
18
23. memenuhi kebutuhan pribadinya (atau besifat non-bisnis).
2. Pengecer (Retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan
konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun
konsumen industri.
3. Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan baik
dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada
masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar
dan pengecer memiliki hak milik pada barang yang dijual maka kalau pada
agen sebaliknya. Biarpun sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai
besar tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya.
Kalau digambarkan sebagai berikut:
B. Jumlah Perantara
Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran
pasar yang diinginkan oleh produsen.Dengan mempertimbangkan jumlah
perantara/penyalur maka produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative
pemakaian saluran distribusi, yaitu:
1. Distribusi Insentif.
Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan PT DUA KELINCI dengan jalan
memakai sebanyak mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai
dengan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera, yaitu di
pasar basah (tradisional) dan di pasar kering (modern)
2. Distribusi selektif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa
perantara saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap penyalur.
Distribusi ini dipakai untuk memasarkan barang-barang baru, barang
spesial, PT DUA KELINCI juga membuat “kios kelinci” Sehingga dalam
pemakaian saluran distribusi ini produsen berusaha memilih berapa
19
24. penyalur yang benar-benar baik dan mampu melaksanakan fungsi
pemasaran.
3. Distribusi eksklusif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu perantara saja
dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk pengawasan
yang lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam
melaksanakan fungsi pemasarannya. PT DUA KELINCI juga menjalin
hubungan dengan maskapai penerbangan GARUDA INDONEIA dengan
produknya “mixed nut” Distribusi ini dipakai produsen penghasil barangbarang yang relatif sedikit lebih mahal.
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan (finance), teori
Marketing mix juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal
juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang),
Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth
Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1]
Perencanaan
saluran
distribusi
dilakukan
dengan
maksud
untuk
memperlancar penyaluran produk agar sampai kepada konsumen. Dengan
kegiatan distribusi ini diharapkan dapat mempermudah konsumen untuk
memperoleh produk setiap saat. Kecepatan dan ketepatan dari saluran
distribusi yang dilakukan oleh perusahaan akan sangat membantu
konsumen dalam mendapatkan produk perusahaan, hal ini agar dapat
menaikkan citra keberadaan produk dan perusahaan itu sendiri. PT DUA
KEINCI dengan melakukan export agar jangkauan pemasarannya (market
range) merata dalam skala global antara lain negara Europe, Saudi Arabia,
China, Hongkong, Thailand, Singapore, Malaisia, Philipina, Brunai
Darusalam, Austrtralia, Canada, United States Of Amerika
20
25. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT DUA KELINCI memakai konsep pemasaran modern yang mengacu pada
bauran pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi
mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan program pemasaran
dari suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran
pemasaran diharapkan perusahaan dapat merumuskan program pemasaran yang
tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh PT Dua Kelinci sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan
kualitas yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana
produk yang dihasilkan dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen
dan dapat memuaskan konsumen. Karena produk merupakan titik sentral dari
kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu perusahaan dapat diketahui dari respon
yang ditunjukkan oleh konsumen.
Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini
perusahaan ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi,
ekonomi, sosial kultural dan pasar. Di sisi lain, secara internal perusahaan
menghadapi perubahan organisasi yang tak kalah peliknya, seperti masalah
budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang saham. Dalam situasi seperti
ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara tentang penjualan,
periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan
promotion).
Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi strategic business
concept artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is, melainkan harus
diintegrasikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan.
21
26. LITERATUR
-
Lipsey dan Christal, 1995, An Introduction to positive Economics (Edisi ke
Lima, halaman xxiiii )
-
Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler, 2002, Rethinking Marketing;
Sustainable Marketing Enterprise in Asia. Jakarta: Prenhallindo
-
Keegan, Warren J. 1996, Manajemen Pemasaran Global: Alih Bahasa,
Alexander Sindoro Jilid 1, Jakarta: Prenhallindo.
-
Widyatmini,1995, Pengantar Bisnis,Cetakan ke IV edisi 1,seri,Depok,Seri
Diktat Kuliah: Gunadarma
-
Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk
Baru, PT Alex Media Komputindo, Jakarta
-
Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan, Penerbit Salemba.
-
22
Dua Kelinci Official Web