SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
MENTERI KESEHATAN
                           REPUBLIK INDONESIA


     PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
                   NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011
                                  TENTANG

                      ORGANISASI DAN TATA KERJA
     UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN
            LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

             DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

            MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,


Menimbang   a. bahwa penyakit kesehatan lingkungan dan kesehatan
              matra      tidak     mengenal        batas    wilayah     administrasi
              pemerintahan         namun       lebih   dipengaruhi       oleh    batas
              ekosistem,         oleh     karenanya        diperlukan     surveilans
              epidemiologi yang dilaksanakan secara lokal, regional,
              dan nasional;
            b. bahwa dengan adanya perubahan Organisasi dan Tata
              Kerja     Direktur        Jenderal    Pengendalian      Penyakit     dan
              Penyehatan Lingkungan, perlu dilakukan penyesuaian
              terhadap Unit Pelaksana Teknis di bawahnya;
            c. bahwa       Keputusan           Menteri       Kesehatan          Nomor
              267/Menkes/SK/III/2004 Tentang Organisasi dan Tata
              Kerja UPT di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan
              Pemberantasan Penyakit Menular, sebagaimana telah
              diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan
              Nomor 891/Menkes/PER/IX/2008 sudah tidak sesuai
              lagi;
            d. bahwa       berdasarkan             pertimbangan         sebagaimana
              dimaksud pada huruf a, b, dan c, perlu menetapkan
              kembali Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
              di      Bidang      Teknik       Kesehatan       Lingkungan          dan
              Pengendalian         Penyakit         dengan    Peraturan         Menteri
              Kesehatan;

                                                                 Mengingat…
MENTERI KESEHATAN
                            REPUBLIK INDONESIA

                                    -2-

Mengingat   : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
               Penyakit Menular; (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor
               20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3273);
             2. Undang-Undang        Nomor     36        Tahun    2009    tentang
               Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
               2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran 5063);
             3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
               Penanggulangan Wabah Penyakit Menular;
             4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
               Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
               Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
               Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
               Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
               Republik Indonesia Nomor 4737);
             5. Peraturan    Presiden     Nomor     47    tahun   2009    tentang
               Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
             6. Peraturan    Presiden     Nomor     24    tahun   2010    tentang
               Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian
               Negara;
             7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
               266/Menkes/SK/III/2004 tentang Kriteria Klasifikasi Unit
               Pelaksana      Teknis      di   Bidang       Teknik   Kesehatan
               Lingkungan dan Pengendalian penyakit;
             8. Peraturan    Menteri      Negara    Pendayagunaan        Aparatur
               Negara       Nomor       PER/18/M.PAN/11/2008              tentang
               Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian
               dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian;
             9. Peraturan           Menteri          Kesehatan             Nomor
               1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata
               Kerja Kementerian Kesehatan;
                                                             Memperhatikan…
MENTERI KESEHATAN
                             REPUBLIK INDONESIA

                                        -3-

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
                  Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor B/2591/M.PAN-
                  RB/10/2011 Tanggal 27 Oktober 2011;


                              MEMUTUSKAN:

Menetapkan      : KEPUTUSAN    MENTERI   KESEHATAN  REPUBLIK
                  INDONESIA TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DI
                  BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
                  PENGENDALIAN PENYAKIT.


                                       BAB I
                           JENIS DAN KEDUDUKAN
                                   Pasal 1

Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit terdiri atas :
a. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
   (BBTKLPP);
b. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I
   (BTKLPP Kelas I); dan
c. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas II
   (BTKLPP Kelas II).
                                   Pasal 2


BBTKLPP, BTKLPP Kelas I, dan       BTKLPP Kelas II adalah Unit Pelaksana
Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan.
                                   Pasal 3


BBTKLPP, BTKLPP Kelas I, dan           BTKLPP Kelas II dipimpin oleh seorang
Kepala.
                                                                   Bagian…
MENTERI KESEHATAN
                             REPUBLIK INDONESIA

                                      -4-

                              Bagian Pertama
   Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
                                   Paragraf 1
                             Tugas dan Fungsi
                                    Pasal 4

BBTKLPP mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian
dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi,
pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna,
kewaspadaan dini, dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di
bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan
matra.

                                    Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4,
BBTKLPP menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan surveilans epidemiologi;
b. pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL);
c. pelaksanaan laboratorium rujukan;
d. pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna;
e. pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi;
f. pelaksanaan   penilaian   dan    respon cepat,   kewaspadaan     dini   dan
   penanggulangan KLB/wabah dan bencana;
g. pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular;
h. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
i. pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit,
   kesehatan lingkungan dan kesehatan matra; dan
j. pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKLPP.
                                    Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kepala
BBTKLPP secara administratif dibina oleh Sekretariat Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan secara teknis
fungsional dibina oleh Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

                                                                  Paragraf…
MENTERI KESEHATAN
                               REPUBLIK INDONESIA

                                       -5-

                                    Paragraf 2

                              Susunan Organisasi

                                     Pasal 7
BBTKLPP tediri atas:
a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Surveilans Epidemiologi;
c. Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium;
d. Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan;
e. Instalasi; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
                                     Pasal 8

Struktur Organisasi BBTKLPP sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Peraturan ini.
                                     Pasal 9

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program
dan laporan, urusan keuangan, kepegawaian, dan umum.

                                    Pasal 10

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian
Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan program dan laporan;
b. pelaksanaan urusan keuangan; dan
c. pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum.

                                    Pasal 11

Bagian Tata Usaha terdiri atas:
a. Subbagian Program dan Laporan; dan
b. Subbagian Umum.

                                    Pasal 12

(1) Subbagian       Program   dan   Laporan      mempunyai   tugas   melakukan
    penyiapan bahan penyusunan program, evaluasi dan laporan, serta
    informasi.

                                                              (2) Subbagian…
MENTERI KESEHATAN
                                REPUBLIK INDONESIA

                                        -6-

(2) Subbagian      Umum         mempunyai       tugas    melakukan         keuangan,
    kepegawaian, urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga.

                                     Pasal 13

Bidang      Surveilans   Epidemiologi     mempunyai          tugas      melaksanakan
perencanaan dan evaluasi di bidang surveilans epidemiologi penyakit
menular dan penyakit tidak menular, advokasi dan fasilitasi kesiapsiagaan
dan penanggulangan KLB, kajian dan diseminasi informasi, kesehatan
lingkungan,    kesehatan    matra,    kemitraan,     dan     jejaring    kerja,    serta
pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi.

                                     Pasal 14

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang
Surveilans Epidemiologi menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan     surveilans    epidemiologi     penyakit     menular    dan      tidak
   menular;
b. pelaksanaan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan
   bencana;
c. pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi, kesehatan lingkungan,
   kesehatan matra, dan pengendalian penyakit;
d. pelaksanaan kemitraan dan jejaring kerja bidang surveilans epidemiologi;
   dan
e. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi.

                                     Pasal 15

Bidang Surveilans Epidemiologi terdiri atas:
a. Seksi Advokasi Kejadian Luar Biasa; dan
b. Seksi Pengkajian dan Diseminasi.

                                     Pasal 16

(1) Seksi Advokasi Kejadian Luar Biasa mempunyai tugas melakukan
   penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan
   advokasi, dan fasilitasi kejadian luar biasa, serta wabah dan bencana.
(2) Seksi   Pengkajian   dan     Diseminasi      mempunyai       tugas    melakukan
   penyiapan     bahan     perencanaan,       evaluasi   dan    koordinasi        kajian,
   pengembangan dan diseminasi informasi, serta pendidikan dan pelatihan
   bidang surveilans epidemiologi.

                                                                             Pasal…
MENTERI KESEHATAN
                             REPUBLIK INDONESIA

                                     -7-

                                   Pasal 17

Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan dan evaluasi, pengembangan dan penapisan
teknologi dan laboratorium, kemitraan dan jejaring kerja, kesehatan
lingkungan, kesehatan matra serta pendidikan dan pelatihan bidang
pengembangan     teknologi   dan    laboratorium   pengendalian     penyakit,
kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.

                                   Pasal 18

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang
Pengembangan Teknologi dan Laboratorium menyelenggarakan fungsi :
a. pengembangan dan penapisan teknologi pengendalian penyakit dan
  kesehatan lingkungan serta kesehatan matra;
b. pengembangan laboratorium pengendalian penyakit dan kesehatan
  lingkungan serta kesehatan matra;
c. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengembangan
  teknologi dan laboratorium; dan
d. pendidikan dan pelatihan di bidang pengembangan teknologi dan
  laboratorium bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan
  serta kesehatan matra.

                                   Pasal 19

Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium terdiri dari:
a. Seksi Teknologi Pengendalian penyakit; dan
b. Seksi Teknologi Laboratorium.

                                   Pasal 20

(1) Seksi Teknologi Pengendalian penyakit mempunyai tugas melakukan
   penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan
   pengembangan dan penapisan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan
   di bidang pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan
   matra.


                                                                  (2) Seksi…
MENTERI KESEHATAN
                               REPUBLIK INDONESIA

                                        -8-

(2) Seksi Teknologi Laboratorium mempunyai tugas melakukan penyiapan
   bahan     perencanaan,       evaluasi      dan      koordinasi   pelaksanaan
   pengembangan teknologi laboratorium, pendidikan dan pelatihan di
   bidang pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan
   matra.
                                   Pasal 21

Bidang   Analisis   Dampak      Kesehatan     Lingkungan       mempunyai    tugas
melaksanakan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan analisis dampak
lingkungan fisik dan kimia, serta dampak lingkungan biologi, dan
pendidikan dan pelatihan di bidang pengendalian penyakit, kesehatan
lingkungan, dan kesehatan matra.

                                   Pasal 22
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Bidang
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi:
a. analisis dampak lingkungan fisik dan kimia;
b. analisis dampak lingkungan biologi;
c. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang analisis dampak
  kesehatan lingkungan; dan
d. pendidikan    dan   pelatihan   di   bidang      analisis   dampak   kesehatan
  lingkungan.
                                   Pasal 23
Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan terdiri atas:
a. Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia; dan
b. Seksi Lingkungan Biologi.

                                   Pasal 24

(1) Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia mempunyai tugas melakukan
   penyiapan bahan perencanaan, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan
   analisis dampak lingkungan fisik dan kimia di bidang pengendalian
   penyakit dan kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra.
(2) Seksi Lingkungan Biologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
   perencanaan, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan analisis dampak
   lingkungan biologi di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan
   lingkungan.

                                                                        Bagian…
MENTERI KESEHATAN
                            REPUBLIK INDONESIA

                                    -9-

                               Bagian Kedua
  Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I
                                Paragraf 1
                            Tugas Dan Fungsi
                                 Pasal 25

BTKLPP Kelas I mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi,
kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu,
kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi
tepat guna, kewaspadaan dini, dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta
kesehatan matra.

                                 Pasal 26
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 25,
BTKLPP Kelas I menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan surveilans epidemiologi;
b. pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL);
c. pelaksanaan laboratorium rujukan;
d. pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna;
e. pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi;
f. pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini, dan
   penanggulangan KLB/wabah dan bencana;
g. pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular;
h. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
i. pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit,
   kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra; dan
k. pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BTKLPP Kelas I.

                                   Pasal 27

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Kepala
BTKLPP Kelas I secara administratif dibina oleh Sekretariat Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan secara
teknis fungsional dibina oleh Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
                                                                  Paragraf…
MENTERI KESEHATAN
                              REPUBLIK INDONESIA

                                       - 10 -

                                  Paragraf 2

                              Susunan Organisasi

                                     Pasal 28
BTKLPP Kelas I tediri atas:
a. Subbagian Tata Usaha;
b. Seksi Surveilans Epidemiologi;
c. Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium;
d. Seksi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan;
e. Instalasi; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
                                     Pasal 29

Struktur Organisasi BTKLPP Kelas I sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II Peraturan ini.
                                    Pasal 30

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan program,
pengelolaan informasi, evaluasi dan laporan, keuangan, kepegawaian,
urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga.

                                    Pasal 31

Seksi Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan surveilans
epidemiologi penyakit menular dan tidak menular, advokasi dan fasilitasi
kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB, kajian, dan diseminasi informasi,
kesehatan lingkungan, kesehatan matra, kemitraan dan jejaring kerja, serta
pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi.

                                    Pasal 32

Seksi   Pengembangan     Teknologi     dan      Laboratorium   mempunyai    tugas
melakukan    penyiapan    bahan      perencanaan,      evaluasi   dan   koordinasi
pelaksanaan penapisan teknologi dan laboratorium, kemitraan dan jejaring
kerja, kesehatan lingkungan, kesehatan matra serta pendidikan dan
pelatihan   bidang   teknologi   dan   laboratorium      pengendalian    penyakit,
kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra.

                                                                  Pasal…
MENTERI KESEHATAN
                               REPUBLIK INDONESIA

                                        - 11 -

                                    Pasal 33

Seksi   Analisis    Dampak      Kesehatan        Lingkungan     mempunyai      tugas
melakukan    penyiapan    bahan     perencanaan,       evaluasi    dan   koordinasi
pelaksanaan analisis dampak lingkungan fisik dan kimia, serta dampak
lingkungan biologi, serta pendidikan dan pelatihan di bidang pengendalian
penyakit, kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra.

                                   Paragraf 3

                               Susunan Organisasi

                                    Pasal 34
BTKLPP Kelas II tediri atas:
a. Subbagian Tata Usaha;
b. Seksi   Surveilans    Epidemiologi      dan     Analisis   Dampak     Kesehatan
   Lingkungan;
c. Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium;
d. Instalasi; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.

                                    Pasal 35
Struktur Organisasi BTKLPP Kelas II sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III Peraturan ini.
                                    Pasal 36
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan program, evaluasi, laporan, pengelolaan informasi, keuangan,
kepegawaian, urusan tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga.

                                    Pasal 37

Seksi Surveilans Epidemiologi dan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan
koordinasi pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular dan tidak
menular, advokasi dan fasilitasi kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB,
kajian dan diseminasi informasi, kesehatan lingkungan, kesehatan matra,
kemitraan dan jejaring kerja, analisis dampak lingkungan fisik dan kimia,
dampak     lingkungan   biologi,   serta    pendidikan    dan     pelatihan   bidang
surveilans epidemiologi dan analisis dampak kesehatan lingkungan.

                                                                              Pasal…
MENTERI KESEHATAN
                              REPUBLIK INDONESIA

                                         - 12 -

                                     Pasal 38

Seksi   Pengembangan     Teknologi      dan       Laboratorium   mempunyai      tugas
melakukan    penyiapan    bahan      perencanaan,        evaluasi    dan   koordinasi
pelaksanaan penapisan teknologi dan laboratorium, kemitraan dan jejaring
kerja, kesehatan lingkungan, kesehatan matra serta pendidikan dan
pelatihan   bidang   teknologi    dan    laboratorium      pengendalian      penyakit,
kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra.

                                        BAB II

                                   INSTALASI

                                     Pasal 39

(1) Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan pelayanan
    laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat serta
    penunjang administrasi.
(2) Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala sebagai jabatan nonstruktural
    yang mempunyai tugas mengoordinasikan dan bertanggungjawab pada
    penyelenggaraan kegiatan dan fasilitas pelayanan pada instalasi.
(3) Jenis instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan pengembangan
    pelayanan; dan
(4) Jumlah dan jenis instalasi ditetapkan oleh Kepala BBTKLPP/BTKLPP
    Kelas I/BTKLPP Kelas II setelah mendapat persetujuan tertulis dari
    Direktorat    Jenderal       Pengendalian        Penyakit       dan    Penyehatan
    Lingkungan.

                                     BAB III

                     KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

                                     Pasal 40

Di lingkungan BBTKLPP/BTKLPP Kelas I/BTKLPP Kelas II dapat ditetapkan
jabatan fungsional tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

                                                                             Pasal…
MENTERI KESEHATAN
                           REPUBLIK INDONESIA

                                   - 13 -

                                 Pasal 41

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan   jabatan   fungsional    masing-masing   berdasarkan   peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

                                 Pasal 42

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Tenaga Fungsional
    yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan
    bidang keahliannya.
(2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud
    pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior
    yang ditunjuk oleh Kepala BBTKLPP/BTKLPP Kelas I/BTKLPP Kelas II.
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
    ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
    (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


                                  BAB IV

                                TATA KERJA

                                 Pasal 43

Dalam melaksanakan tugas Kepala BBTKLPP/BTKLPP Kelas I/BTKLPP
Kelas II, Kepala Bagian/Bidang, Kepala Subbagian/Seksi, Kepala Instalasi
dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun
dengan instansi lain di luar Balai Besar dan Balai sesuai dengan tugas
masing-masing.

                                 Pasal 44

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan BBTKLPP/BTKLPP Kelas
I/BTKLPP Kelas II wajib mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi
penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai
dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

                                                                Pasal…
MENTERI KESEHATAN
                              REPUBLIK INDONESIA

                                       - 14 -

                                  Pasal 45

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan BBTKLPP/BTKLPP Kelas
I/BTKLPP Kelas II bertanggungjawab memimpin dan mengoordinasikan
bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk
bagi pelaksanaan tugas bawahan.

                                  Pasal 46

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk
dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan
laporan berkala tepat pada waktunya.

                                  Pasal 47

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari
bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai penyusunan laporan lebih
lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

                                  Pasal 48

Kepala BBTKLPP/BTKLPP Kelas I/BTKLPP Kelas II, Kepala Bagian/Bidang,
Kepala     Subbagian/Seksi,   Kepala      Instalasi   dan   Kelompok   Jabatan
Fungsional wajib menyampaikan laporan berkala kepada atasan masing-
masing.

                                  Pasal 49

Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan
laporan disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.

                                  Pasal 50

Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh
Kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian
bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat
berkala.


                                                                       Pasal…
MENTERI KESEHATAN
                              REPUBLIK INDONESIA

                                      - 15 -

                                    BAB V

                                    LOKASI

                                   Pasal 51

(1) Sejak berlakunya keputusan ini di lingkungan Kementerian Kesehatan
   terdapat 4 (empat) BBTKLPP, 5 (lima) BTKLPP Kelas I, dan 1 (satu)
   BTKLPP Kelas II.

(2) Daftar BBTKLPP, BTKLPP Kelas I, dan BTKLPP Kelas II di lingkungan
   Kementerian Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV.

                                    BAB VI

                                   ESELON

                                   Pasal 52

(1) Kepala   BBTKLPP adalah jabatan struktural eselon II.b.
(2) Kepala   Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan struktural eselon III.b.
(3) Kepala   Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural eselon
    IV.b.
(4) Kepala   BTKLPP Kelas I adalah jabatan struktural eselon III.a.
(5) Kepala   Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural      eselon
    IV.a.
(6) Kepala   BTKLPP Kelas II adalah jabatan struktural eselon III.b.
(7) Kepala   Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural      eselon
    IV.b.

                                    BAB VII

                            KETENTUAN PENUTUP

                                   Pasal 53

Perubahan atas organisasi dan tata kerja menurut Peraturan ini ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari
Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara
dan reformasi birokrasi.

                                                                       Pasal…
MENTERI KESEHATAN
                            REPUBLIK INDONESIA

                                   - 16 -

                                 Pasal 54
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 267/Menkes/SK/III/2004 sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Permenkes No. 891/Menkes/Per/IX/2008 tentang
Perubahan Atas Kepmenkes Nomor 267/Menkes/SK/III/2004 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular dinyatakan
tidak berlaku.
                                 Pasal 55
(1)   Tatalaksana dari Organisasi ini akan diatur lebih lanjut dengan
      Peraturan Menteri Kesehatan.
(2)   Semua ketentuan pelaksanaan dari Keputusan Menteri Kesehatan
      Nomor 267/Menkes/SK/III/2004 sebagaimana telah diubah terakhir
      dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 891/Menkes/Per/IX/2008
      tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
      267/Menkes/SK/III/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
      Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan
      Pemberantasan Penyakit Menular tetap berlaku sepanjang belum
      diganti atau ditetapkan berdasarkan Peraturan ini.
                                 Pasal 56

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

                                 Ditetapkan di Jakarta
                                 pada tanggal 22 November 2011
                             MENTERI KESEHATAN,

                                   Ttd


                                   ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 23 Desember 2011
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
        REPUBLIK INDONESIA,

                     ttd
              AMIR SYAMSUDDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 878
MENTERI KESEHATAN
                     REPUBLIK INDONESIA

                             - 17 -

                             LAMPIRAN I
                             PERATURAN MENTERI KESEHATAN
                             NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011
                             TANGGAL : 22 NOVEMBER 2011


BAGAN ORGANISASI BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN
               DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

                    KEPALA

                                                  BAGIAN
                                                TATA USAHA




                                  SUBBAGIAN                      SUBBAGIAN
                             PROGRAM DAN LAPORAN                  UMUM




      BIDANG                     BIDANG                             BIDANG
    SURVEILANS           PENGEMBANGAN TEKNOLOGI                 ANALISIS DAMPAK
   EPIDEMIOLOGI             DAN LABORATORIUM                 KESEHATAN LINGKUNGAN



     SEKSI                       SEKSI                               SEKSI
ADVOKASI KEJADIAN        TEKNOLOGI PENGENDALIAN                LINGKUNGAN FISIK
   LUAR BIASA                   PENYAKIT                           DAN KIMIA



       SEKSI                        SEKSI                           SEKSI
  PENGKAJIAN DAN                  TEKNOLOGI                      LINGKUNGAN
    DISEMINASI                  LABORATORIUM                       BIOLOGI




                                    KELOMPOK
       INSTALASI                     JABATAN
                                   FUNGSIONAL




                             MENTERI KESEHATAN,

                             ttd

                             ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH
MENTERI KESEHATAN
                     REPUBLIK INDONESIA

                            - 18 -

                            LAMPIRAN II
                            PERATURAN MENTERI KESEHATAN
                            NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011
                            TANGGAL : 22 NOVEMBER 2011


BAGAN ORGANISASI BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN
     DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I



                   KEPALA




                                                  SUB BAGIAN
                                                  TATA USAHA




       SEKSI                      SEKSI                            SEKSI
    SURVEILANS           PENGEMBANGAN TEKNOLOGI               ANALISIS DAMPAK
   EPIDEMIOLOGI             DAN LABORATORIUM               KESEHATAN LINGKUNGAN




                                      KELOMPOK
       INSTALASI                       JABATAN
                                     FUNGSIONAL




                                 MENTERI KESEHATAN,


                                 ttd

                                 ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH
MENTERI KESEHATAN
                           REPUBLIK INDONESIA

                                  - 19 -

                                  LAMPIRAN III
                                  PERATURAN MENTERI KESEHATAN
                                  NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011
                                  TANGGAL : 22 NOVEMBER 2011


      BAGAN ORGANISASI BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN
         DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS II



                            KEPALA




                                                   SUB BAGIAN
                                                   TATA USAHA




         SEKSI                                      SEKSI
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI,                   PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
  DAN ANALISIS DAMPAK                         DAN LABORATORIUM
 KESEHATAN LINGKUNGAN




                                             KELOMPOK
             INSTALASI                        JABATAN
                                            FUNGSIONAL




                                  MENTERI KESEHATAN,


                                  ttd


                                  ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH
MENTERI KESEHATAN
                                   REPUBLIK INDONESIA

                                          - 20 -


                                                   LAMPIRAN IV
                                                   PERATURAN MENTERI KESEHATAN
                                                   NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011
                                                   TANGGAL : 22 NOVEMBER 2011


           DAFTAR UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN
                   LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

NO                                        TEMPAT             PROVINSI YANG DILAYANI
           NAMA             KELAS       KEDUDUKAN

1    BBTKLPP Jakarta      Balai Besar      Jakarta       D.K.I.Jakarta, Jawa Barat, Banten,
                                                         Lampung dan Kalimantan Barat

2    BBTKLPP Jogyakarta   Balai Besar    Jogyakarta      D.I.Jogyakarta dan Jawa Tengah

3    BBTKLPP Surabaya     Balai Besar     Surabaya       Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara
                                                         Barat dan Nusa Tenggara Timur

4    BTKLPP Banjarbaru    Balai Besar    Banjarbaru      Kalimantan Selatan, Kalimantan
                                                         Tengah, dan Kalimantan Timur

5    BTKLPP Medan              I            Medan        Sumatera Utara, Nanggroe Aceh
                                                         Darussalam, dan Sumatera Barat

6    BTKLPP Palembang          I         Palembang       Sumatera Selatan, Bangka
                                                         Belitung, dan Bengkulu

7    BTKLPP Batam              I            Batam        Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau

8    BTKLPP Makassar           I          Makassar       Sulawesi Selatan, Sulawesi
                                                         Tengah, Sulawesi Tenggara dan
                                                         Sulawesi Barat

9    BTKLPP Manado             I           Manado        Sulawesi Utara, Gorontalo, dan
                                                         Maluku Utara

10   BTKLPP Ambon             II            Ambon        Maluku, Papua, dan Papua Barat



                                                   MENTERI KESEHATAN,


                                                   ttd


                                                   ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH

More Related Content

What's hot

Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukIdentifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukSiti Aisyah
 
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.dockeslingkembangan
 
Instrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmasInstrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmasJaya Saragih
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmhusnulchotimah6
 
Kader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganKader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganZakiah dr
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraHotnida D'kanda
 
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatanPemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatanZakiah dr
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
Stbm 5 pilar pusk manguharjo
Stbm 5 pilar  pusk manguharjoStbm 5 pilar  pusk manguharjo
Stbm 5 pilar pusk manguharjomaspayjoe
 
Surat permohonan rs
Surat permohonan rsSurat permohonan rs
Surat permohonan rsAmri Muliadi
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)infosanitasi
 
Sistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaSistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaJoni Iswanto
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sidik Darmanto
 
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDSPENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDSAchmad Wahid
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docRUMI83
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmKlinikSubanmedika
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasJoni Iswanto
 

What's hot (20)

Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukIdentifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
 
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
 
Instrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmasInstrumen akreditasi puskesmas
Instrumen akreditasi puskesmas
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukmPmk no.39 ttg pedoman ukm
Pmk no.39 ttg pedoman ukm
 
Kader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkunganKader kesehatan lingkungan
Kader kesehatan lingkungan
 
Parameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udaraParameter kualitas dan analisis udara
Parameter kualitas dan analisis udara
 
Sop monitoring
Sop monitoringSop monitoring
Sop monitoring
 
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatanPemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Stbm 5 pilar pusk manguharjo
Stbm 5 pilar  pusk manguharjoStbm 5 pilar  pusk manguharjo
Stbm 5 pilar pusk manguharjo
 
Surat permohonan rs
Surat permohonan rsSurat permohonan rs
Surat permohonan rs
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)
 
Sistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaSistem informasi bencana
Sistem informasi bencana
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3
 
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDSPENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
 
Materi Pelatihan Jumantik
Materi Pelatihan JumantikMateri Pelatihan Jumantik
Materi Pelatihan Jumantik
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.doc
 
Contoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukmContoh profil indikator mutu ukm
Contoh profil indikator mutu ukm
 
Program ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmasProgram ispa di puskesmas
Program ispa di puskesmas
 

Similar to Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP

Permenkes 2348 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Permenkes 2348 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan PelabuhanPermenkes 2348 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Permenkes 2348 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan PelabuhanDitjen P2P
 
Permenkes no. 2348
Permenkes no. 2348Permenkes no. 2348
Permenkes no. 2348Dewi Palupi
 
Permenkes1144 2010
Permenkes1144 2010Permenkes1144 2010
Permenkes1144 2010Ditjen P2P
 
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalPeraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalNeneng Rukmawati
 
Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012razitakhalyla
 
Permenkes 889 2011
Permenkes 889 2011Permenkes 889 2011
Permenkes 889 2011ADIJM
 
Kmk no. hk.01.01 menkes-191-2017 ttg eliminasi campak dan pengendalian rubela
Kmk no. hk.01.01 menkes-191-2017 ttg eliminasi campak dan pengendalian rubelaKmk no. hk.01.01 menkes-191-2017 ttg eliminasi campak dan pengendalian rubela
Kmk no. hk.01.01 menkes-191-2017 ttg eliminasi campak dan pengendalian rubelaSiska Oktavia
 
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan VektorPMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan VektorUFDK
 
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkp
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkpPermenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkp
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkpwelam23
 
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasPermenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasUFDK
 
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianPMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianUFDK
 
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianPmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianppidkemenkes
 
Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli misra9
 
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupPermen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupDewi Hadiwinoto
 
Permen kes 1144_menkesperviii2010_2010
Permen kes 1144_menkesperviii2010_2010Permen kes 1144_menkesperviii2010_2010
Permen kes 1144_menkesperviii2010_2010Suratman Garahama
 
Permenkes No. 1018 Ttg Strategi Adaptasi Perubahan Iklim
Permenkes  No. 1018  Ttg  Strategi Adaptasi  Perubahan IklimPermenkes  No. 1018  Ttg  Strategi Adaptasi  Perubahan Iklim
Permenkes No. 1018 Ttg Strategi Adaptasi Perubahan IklimAdelina Hutauruk
 
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi JasabogaAnwar Junaedi
 
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaUFDK
 

Similar to Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP (20)

Permenkes 2348 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Permenkes 2348 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan PelabuhanPermenkes 2348 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Permenkes 2348 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
 
Permenkes no. 2348
Permenkes no. 2348Permenkes no. 2348
Permenkes no. 2348
 
Permenkes1144 2010
Permenkes1144 2010Permenkes1144 2010
Permenkes1144 2010
 
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersalPeraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
Peraturan menteri kesehatan_juknis_jampersal
 
Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012Juknis jampersal 2012
Juknis jampersal 2012
 
Permenkes 889 2011
Permenkes 889 2011Permenkes 889 2011
Permenkes 889 2011
 
Kmk no. hk.01.01 menkes-191-2017 ttg eliminasi campak dan pengendalian rubela
Kmk no. hk.01.01 menkes-191-2017 ttg eliminasi campak dan pengendalian rubelaKmk no. hk.01.01 menkes-191-2017 ttg eliminasi campak dan pengendalian rubela
Kmk no. hk.01.01 menkes-191-2017 ttg eliminasi campak dan pengendalian rubela
 
Permenkes Nomor 50 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 50 Tahun 2017.pdfPermenkes Nomor 50 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 50 Tahun 2017.pdf
 
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan VektorPMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
PMK no.50_Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan Vektor
 
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkp
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkpPermenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkp
Permenkes 356-ttgorganisasi-dan-tata-kerja-kkp
 
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling PuskemasPermenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
Permenkes no. 13_2015_Tentang Pelayanan Kesling Puskemas
 
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga SanitarianPMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
PMK no.32 Tentang Pekerjaan Tenaga Sanitarian
 
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarianPmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
Pmk no. 32 ttg pekerjaan tenaga sanitarian
 
Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli
 
Magang fix
Magang fixMagang fix
Magang fix
 
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan HidupPermen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
Permen 16 th 2012 Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
 
Permen kes 1144_menkesperviii2010_2010
Permen kes 1144_menkesperviii2010_2010Permen kes 1144_menkesperviii2010_2010
Permen kes 1144_menkesperviii2010_2010
 
Permenkes No. 1018 Ttg Strategi Adaptasi Perubahan Iklim
Permenkes  No. 1018  Ttg  Strategi Adaptasi  Perubahan IklimPermenkes  No. 1018  Ttg  Strategi Adaptasi  Perubahan Iklim
Permenkes No. 1018 Ttg Strategi Adaptasi Perubahan Iklim
 
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
 
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi JasabogaPMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
PMK no.1096 Tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga
 

More from Ditjen P2P

Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanDitjen P2P
 
Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022Ditjen P2P
 
Profil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdfProfil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdfDitjen P2P
 
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016Ditjen P2P
 
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji Presiden
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji PresidenPencapaian Indikator Pemantauan Janji Presiden
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji PresidenDitjen P2P
 
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015Ditjen P2P
 
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015Ditjen P2P
 
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014Ditjen P2P
 
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015Ditjen P2P
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014Ditjen P2P
 
Lakip simkar 2014
Lakip simkar 2014Lakip simkar 2014
Lakip simkar 2014Ditjen P2P
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 Ditjen P2P
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014 Ditjen P2P
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014 Ditjen P2P
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014Ditjen P2P
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013 Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013 Ditjen P2P
 
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2Ditjen P2P
 
Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013Ditjen P2P
 
Profil pppl2012
Profil pppl2012Profil pppl2012
Profil pppl2012Ditjen P2P
 

More from Ditjen P2P (20)

Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
 
Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022Profil Ditjen P2P Tahun 2022
Profil Ditjen P2P Tahun 2022
 
Profil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdfProfil Ditjen P2P 2021.pdf
Profil Ditjen P2P 2021.pdf
 
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016
 
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji Presiden
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji PresidenPencapaian Indikator Pemantauan Janji Presiden
Pencapaian Indikator Pemantauan Janji Presiden
 
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015
Laporan Evaluasi Kinerja Ditjen PP dan PL Tahun 2015
 
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015
Capaian dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Semester I tahun 2015
 
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014
 
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2014
 
Lakip simkar 2014
Lakip simkar 2014Lakip simkar 2014
Lakip simkar 2014
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014 Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014
 
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014
 
Komik Rabies
Komik RabiesKomik Rabies
Komik Rabies
 
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013 Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013
 
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2
Profil UPT (Unit Pelaksana Teknis) Ditjen PP dan PL 2013 v2
 
Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013Buku informasi pp pl 2013
Buku informasi pp pl 2013
 
Profil pppl2012
Profil pppl2012Profil pppl2012
Profil pppl2012
 

Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP

  • 1. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa penyakit kesehatan lingkungan dan kesehatan matra tidak mengenal batas wilayah administrasi pemerintahan namun lebih dipengaruhi oleh batas ekosistem, oleh karenanya diperlukan surveilans epidemiologi yang dilaksanakan secara lokal, regional, dan nasional; b. bahwa dengan adanya perubahan Organisasi dan Tata Kerja Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, perlu dilakukan penyesuaian terhadap Unit Pelaksana Teknis di bawahnya; c. bahwa Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/Menkes/SK/III/2004 Tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 891/Menkes/PER/IX/2008 sudah tidak sesuai lagi; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan c, perlu menetapkan kembali Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit dengan Peraturan Menteri Kesehatan; Mengingat…
  • 2. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA -2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular; (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3273); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran 5063); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 6. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 266/Menkes/SK/III/2004 tentang Kriteria Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian penyakit; 8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan; Memperhatikan…
  • 3. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA -3- Memperhatikan : Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor B/2591/M.PAN- RB/10/2011 Tanggal 27 Oktober 2011; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT. BAB I JENIS DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit terdiri atas : a. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP); b. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I (BTKLPP Kelas I); dan c. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas II (BTKLPP Kelas II). Pasal 2 BBTKLPP, BTKLPP Kelas I, dan BTKLPP Kelas II adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Pasal 3 BBTKLPP, BTKLPP Kelas I, dan BTKLPP Kelas II dipimpin oleh seorang Kepala. Bagian…
  • 4. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA -4- Bagian Pertama Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Paragraf 1 Tugas dan Fungsi Pasal 4 BBTKLPP mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini, dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4, BBTKLPP menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan surveilans epidemiologi; b. pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL); c. pelaksanaan laboratorium rujukan; d. pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna; e. pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi; f. pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana; g. pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular; h. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan; i. pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra; dan j. pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKLPP. Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kepala BBTKLPP secara administratif dibina oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Paragraf…
  • 5. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA -5- Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 7 BBTKLPP tediri atas: a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Surveilans Epidemiologi; c. Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium; d. Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan; e. Instalasi; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 8 Struktur Organisasi BBTKLPP sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini. Pasal 9 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan laporan, urusan keuangan, kepegawaian, dan umum. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyusunan program dan laporan; b. pelaksanaan urusan keuangan; dan c. pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum. Pasal 11 Bagian Tata Usaha terdiri atas: a. Subbagian Program dan Laporan; dan b. Subbagian Umum. Pasal 12 (1) Subbagian Program dan Laporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, evaluasi dan laporan, serta informasi. (2) Subbagian…
  • 6. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA -6- (2) Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan keuangan, kepegawaian, urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga. Pasal 13 Bidang Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi di bidang surveilans epidemiologi penyakit menular dan penyakit tidak menular, advokasi dan fasilitasi kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB, kajian dan diseminasi informasi, kesehatan lingkungan, kesehatan matra, kemitraan, dan jejaring kerja, serta pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang Surveilans Epidemiologi menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular dan tidak menular; b. pelaksanaan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan bencana; c. pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi, kesehatan lingkungan, kesehatan matra, dan pengendalian penyakit; d. pelaksanaan kemitraan dan jejaring kerja bidang surveilans epidemiologi; dan e. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi. Pasal 15 Bidang Surveilans Epidemiologi terdiri atas: a. Seksi Advokasi Kejadian Luar Biasa; dan b. Seksi Pengkajian dan Diseminasi. Pasal 16 (1) Seksi Advokasi Kejadian Luar Biasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan advokasi, dan fasilitasi kejadian luar biasa, serta wabah dan bencana. (2) Seksi Pengkajian dan Diseminasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi kajian, pengembangan dan diseminasi informasi, serta pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi. Pasal…
  • 7. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA -7- Pasal 17 Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi, pengembangan dan penapisan teknologi dan laboratorium, kemitraan dan jejaring kerja, kesehatan lingkungan, kesehatan matra serta pendidikan dan pelatihan bidang pengembangan teknologi dan laboratorium pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium menyelenggarakan fungsi : a. pengembangan dan penapisan teknologi pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra; b. pengembangan laboratorium pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra; c. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang pengembangan teknologi dan laboratorium; dan d. pendidikan dan pelatihan di bidang pengembangan teknologi dan laboratorium bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. Pasal 19 Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium terdiri dari: a. Seksi Teknologi Pengendalian penyakit; dan b. Seksi Teknologi Laboratorium. Pasal 20 (1) Seksi Teknologi Pengendalian penyakit mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan pengembangan dan penapisan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan di bidang pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra. (2) Seksi…
  • 8. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA -8- (2) Seksi Teknologi Laboratorium mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan pengembangan teknologi laboratorium, pendidikan dan pelatihan di bidang pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra. Pasal 21 Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan analisis dampak lingkungan fisik dan kimia, serta dampak lingkungan biologi, dan pendidikan dan pelatihan di bidang pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra. Pasal 22 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi: a. analisis dampak lingkungan fisik dan kimia; b. analisis dampak lingkungan biologi; c. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang analisis dampak kesehatan lingkungan; dan d. pendidikan dan pelatihan di bidang analisis dampak kesehatan lingkungan. Pasal 23 Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan terdiri atas: a. Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia; dan b. Seksi Lingkungan Biologi. Pasal 24 (1) Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan analisis dampak lingkungan fisik dan kimia di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra. (2) Seksi Lingkungan Biologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan analisis dampak lingkungan biologi di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan. Bagian…
  • 9. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA -9- Bagian Kedua Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Paragraf 1 Tugas Dan Fungsi Pasal 25 BTKLPP Kelas I mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini, dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra. Pasal 26 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 25, BTKLPP Kelas I menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan surveilans epidemiologi; b. pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL); c. pelaksanaan laboratorium rujukan; d. pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna; e. pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi; f. pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini, dan penanggulangan KLB/wabah dan bencana; g. pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular; h. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan; i. pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra; dan k. pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BTKLPP Kelas I. Pasal 27 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Kepala BTKLPP Kelas I secara administratif dibina oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Paragraf…
  • 10. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 10 - Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 28 BTKLPP Kelas I tediri atas: a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Surveilans Epidemiologi; c. Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium; d. Seksi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan; e. Instalasi; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 29 Struktur Organisasi BTKLPP Kelas I sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini. Pasal 30 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan program, pengelolaan informasi, evaluasi dan laporan, keuangan, kepegawaian, urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga. Pasal 31 Seksi Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular dan tidak menular, advokasi dan fasilitasi kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB, kajian, dan diseminasi informasi, kesehatan lingkungan, kesehatan matra, kemitraan dan jejaring kerja, serta pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi. Pasal 32 Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan penapisan teknologi dan laboratorium, kemitraan dan jejaring kerja, kesehatan lingkungan, kesehatan matra serta pendidikan dan pelatihan bidang teknologi dan laboratorium pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra. Pasal…
  • 11. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 11 - Pasal 33 Seksi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan analisis dampak lingkungan fisik dan kimia, serta dampak lingkungan biologi, serta pendidikan dan pelatihan di bidang pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra. Paragraf 3 Susunan Organisasi Pasal 34 BTKLPP Kelas II tediri atas: a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Surveilans Epidemiologi dan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan; c. Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium; d. Instalasi; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 35 Struktur Organisasi BTKLPP Kelas II sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini. Pasal 36 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, evaluasi, laporan, pengelolaan informasi, keuangan, kepegawaian, urusan tata usaha, perlengkapan dan rumah tangga. Pasal 37 Seksi Surveilans Epidemiologi dan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit menular dan tidak menular, advokasi dan fasilitasi kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB, kajian dan diseminasi informasi, kesehatan lingkungan, kesehatan matra, kemitraan dan jejaring kerja, analisis dampak lingkungan fisik dan kimia, dampak lingkungan biologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi dan analisis dampak kesehatan lingkungan. Pasal…
  • 12. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 12 - Pasal 38 Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan penapisan teknologi dan laboratorium, kemitraan dan jejaring kerja, kesehatan lingkungan, kesehatan matra serta pendidikan dan pelatihan bidang teknologi dan laboratorium pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, dan kesehatan matra. BAB II INSTALASI Pasal 39 (1) Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan pelayanan laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat serta penunjang administrasi. (2) Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala sebagai jabatan nonstruktural yang mempunyai tugas mengoordinasikan dan bertanggungjawab pada penyelenggaraan kegiatan dan fasilitas pelayanan pada instalasi. (3) Jenis instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan pengembangan pelayanan; dan (4) Jumlah dan jenis instalasi ditetapkan oleh Kepala BBTKLPP/BTKLPP Kelas I/BTKLPP Kelas II setelah mendapat persetujuan tertulis dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. BAB III KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 40 Di lingkungan BBTKLPP/BTKLPP Kelas I/BTKLPP Kelas II dapat ditetapkan jabatan fungsional tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Pasal…
  • 13. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 13 - Pasal 41 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 42 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Tenaga Fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala BBTKLPP/BTKLPP Kelas I/BTKLPP Kelas II. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV TATA KERJA Pasal 43 Dalam melaksanakan tugas Kepala BBTKLPP/BTKLPP Kelas I/BTKLPP Kelas II, Kepala Bagian/Bidang, Kepala Subbagian/Seksi, Kepala Instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain di luar Balai Besar dan Balai sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 44 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan BBTKLPP/BTKLPP Kelas I/BTKLPP Kelas II wajib mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal…
  • 14. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 14 - Pasal 45 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan BBTKLPP/BTKLPP Kelas I/BTKLPP Kelas II bertanggungjawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 46 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 47 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Pasal 48 Kepala BBTKLPP/BTKLPP Kelas I/BTKLPP Kelas II, Kepala Bagian/Bidang, Kepala Subbagian/Seksi, Kepala Instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menyampaikan laporan berkala kepada atasan masing- masing. Pasal 49 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 50 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh Kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala. Pasal…
  • 15. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 15 - BAB V LOKASI Pasal 51 (1) Sejak berlakunya keputusan ini di lingkungan Kementerian Kesehatan terdapat 4 (empat) BBTKLPP, 5 (lima) BTKLPP Kelas I, dan 1 (satu) BTKLPP Kelas II. (2) Daftar BBTKLPP, BTKLPP Kelas I, dan BTKLPP Kelas II di lingkungan Kementerian Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV. BAB VI ESELON Pasal 52 (1) Kepala BBTKLPP adalah jabatan struktural eselon II.b. (2) Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan struktural eselon III.b. (3) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural eselon IV.b. (4) Kepala BTKLPP Kelas I adalah jabatan struktural eselon III.a. (5) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural eselon IV.a. (6) Kepala BTKLPP Kelas II adalah jabatan struktural eselon III.b. (7) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural eselon IV.b. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 53 Perubahan atas organisasi dan tata kerja menurut Peraturan ini ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Menteri yang bertanggungjawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi. Pasal…
  • 16. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 16 - Pasal 54 Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 267/Menkes/SK/III/2004 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Permenkes No. 891/Menkes/Per/IX/2008 tentang Perubahan Atas Kepmenkes Nomor 267/Menkes/SK/III/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular dinyatakan tidak berlaku. Pasal 55 (1) Tatalaksana dari Organisasi ini akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Kesehatan. (2) Semua ketentuan pelaksanaan dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/Menkes/SK/III/2004 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 891/Menkes/Per/IX/2008 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/Menkes/SK/III/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular tetap berlaku sepanjang belum diganti atau ditetapkan berdasarkan Peraturan ini. Pasal 56 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 November 2011 MENTERI KESEHATAN, Ttd ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH Diundangkan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 2011 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd AMIR SYAMSUDDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 878
  • 17. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 17 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TANGGAL : 22 NOVEMBER 2011 BAGAN ORGANISASI BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEPALA BAGIAN TATA USAHA SUBBAGIAN SUBBAGIAN PROGRAM DAN LAPORAN UMUM BIDANG BIDANG BIDANG SURVEILANS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ANALISIS DAMPAK EPIDEMIOLOGI DAN LABORATORIUM KESEHATAN LINGKUNGAN SEKSI SEKSI SEKSI ADVOKASI KEJADIAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN LINGKUNGAN FISIK LUAR BIASA PENYAKIT DAN KIMIA SEKSI SEKSI SEKSI PENGKAJIAN DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN DISEMINASI LABORATORIUM BIOLOGI KELOMPOK INSTALASI JABATAN FUNGSIONAL MENTERI KESEHATAN, ttd ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH
  • 18. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 18 - LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TANGGAL : 22 NOVEMBER 2011 BAGAN ORGANISASI BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI SEKSI SEKSI SURVEILANS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ANALISIS DAMPAK EPIDEMIOLOGI DAN LABORATORIUM KESEHATAN LINGKUNGAN KELOMPOK INSTALASI JABATAN FUNGSIONAL MENTERI KESEHATAN, ttd ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH
  • 19. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 19 - LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TANGGAL : 22 NOVEMBER 2011 BAGAN ORGANISASI BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS II KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI SEKSI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI, PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN ANALISIS DAMPAK DAN LABORATORIUM KESEHATAN LINGKUNGAN KELOMPOK INSTALASI JABATAN FUNGSIONAL MENTERI KESEHATAN, ttd ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH
  • 20. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 20 - LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TANGGAL : 22 NOVEMBER 2011 DAFTAR UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT NO TEMPAT PROVINSI YANG DILAYANI NAMA KELAS KEDUDUKAN 1 BBTKLPP Jakarta Balai Besar Jakarta D.K.I.Jakarta, Jawa Barat, Banten, Lampung dan Kalimantan Barat 2 BBTKLPP Jogyakarta Balai Besar Jogyakarta D.I.Jogyakarta dan Jawa Tengah 3 BBTKLPP Surabaya Balai Besar Surabaya Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur 4 BTKLPP Banjarbaru Balai Besar Banjarbaru Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur 5 BTKLPP Medan I Medan Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, dan Sumatera Barat 6 BTKLPP Palembang I Palembang Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Bengkulu 7 BTKLPP Batam I Batam Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau 8 BTKLPP Makassar I Makassar Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat 9 BTKLPP Manado I Manado Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara 10 BTKLPP Ambon II Ambon Maluku, Papua, dan Papua Barat MENTERI KESEHATAN, ttd ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH