SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Télécharger pour lire hors ligne
NASKAH PUBLIKASI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI SOFTWARE GEOGEBRA PADA
MATERI LINGKARAN SISWA KELAS
VIII SMP HANG KASTURI
BATAM

Oleh:
BUDI GARJITO
NPM. 11.05.3.076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM
2013
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI SOFTWARE GEOGEBRA PADA
MATERI LINGKARAN SISWA KELAS
VIII SMP HANG KASTURI
BATAM

By
Budi Garjito, Suryo Hartanto, Ismarti.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM
garjitobudie@gmail.com
ABSTRACT
Learning mathematics in Hang Kasturi junior high school unsatisfactory. This is reflected in the
value of pure learning semester 2012 results do not meet the criteria for classical completeness more
than 85%. Even a new respectively reached 26.67% for class.VIII B and 19.23%, for class VIII C. Then in
March - May 2013 Classroom Action Research has been carried out in two cycles by applying software
Geogebra in mathematics learning, material circle. The subjects were Batam Hang Kasturi junior high
school students VIII B class, which consisted of 12 male students and 18 female students. Study results
obtained by classical completeness of 43.3% complete, the remaining 56.7% did not complete. While in
the second cycle of research has increased dramatically with the students completed was 86.7%, the
remaining 13.3% did not complete. So the significance of the success of each cycle using a t-test, t
obtained in the first cycle-count 37.69, with 29 df. at a significance level of 0.00 and the second cycle
obtained by t-test 40.75 with 29 df at significance level of 0.00 while the t-table at df. 29 is 2,045. Thus tcount is greater than t-table. Hence significantly mathematics learning cycle proceeds through software
Geogebra circle on the material an increase in student learning outcomes.
Keywords: learning outcomes, Content Circles, Software Geogebra.
A. PENDAHULUAN
Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus menerus
meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran memerlukan upaya
optimalisasi proses dan hasil belajar siswa secara keseluruhan. Artinya, proses dapat
dikatakan optimal apabila hasil yang diperoleh (sebagai akibat dari proses) sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk mengetahui hal tersebut adalah melalui hasil
identifikasi faktor penyebab kegagalan maupun pendukung keberhasilan suatu proses
pembelajaran.
Menurut Gagne, Jenkins dan Unwin dalam Hamzah B. Uno (2011:17), Hasil
belajar merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk
kemampuan-kemampuan tertentu. Sedangkan menurut Nana Sudjana (2005:3), Hasil
belajar ialah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
Selain itu masih menurut Sujana (2006:2), bahwa belajar, mengajar dan pembelajaran
memiliki persamaan tujuan yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai
berikut:
Tujuan Instruksional
Pengalaman
belajar ( proses belajar
mengajar)

(a)

(c)

Hasil Belajar
(b)

Gambar 1: Proses Belajar Mengajar, sumber Sudjana (2006:2)
Sederet pertanyaan perlu dijawab untuk memberikan jaminan jika pilihan tersebut
adalah untuk memperbaiki hasil belajar matematika, tentu dengan indikasi adanya
kendala dalam proses pembelajaran matematika pada siswa tersebut. Sebagai cara
mengantisipasi masalah ini kemudian diupayakan agar setiap siswa mempunyai
pengetahuan dasar terhadap bahan ajar matematika yang berinovasi global
(memanfaatkan keberadaan teknologi komputer) yang di dalamnya terdapat programprogram pembelajaran matematika.
Pada dasarnya komputer itu merupakan mesin yang memproses fakta atau data
menjadi informasi. Sedangkan yang menjadi pemecah masalah adalah perangkat lunak
(software). Menurut Roger S dan Melwin (2007) dalam Hasyim Mulyono (2002:10),
mendefinisikan perangkat lunak adalah perintah program komputer yang bila
dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja yang di inginkan. Dalam penelitian ini
penulis memfokuskan diri pada salah satu software matematika sebagai pilihan
penelitian yaitu software Geogebra. Software ini dapat dimanfaatkan secara bebas,
tersedia/dapat diunduh dari website Geogebra, dapat diinstall pada komputer pribadi
serta dapat digunakan kapan, di manapun oleh siswa maupun guru.
Sedangkan pertimbangan dalam kerangka pemikiran, mencakup: (1) ketepatan
(2) kepraktisan (3) ketahanan (4) ketersediaan (5) efektivitas biaya (6) penjelasan yang
lebih konkrit (7) dapat menarik perhatian. Sehingga ketidakjelasan bahan-bahan ajar
yang akan disampaikan dapat terbantu sekaligus sebagai perantara mengatasi
kerumitan bahan ajar dengan tujuan akhir yakni dapat meningkatkan hasil belajar
matematika pada materi lingkaran
Seperti tergambar di bawah ini:
Pembelajaran
Matematika

software Geogebra

Hasil Belajar

Gambar 2: Kerangka Pemikiran Penelitian
Menurut penciptanya Hohenwarter (2008), “Geogebra is dynamic mathematics
software that joinsgeometry, algebra and calculus. It is developed for mathematics
learning and teaching in schools by Markus Hohenwarter at Florida Atlantic
University.
Dalam terjemahan Aam Sudrajat (2008:5) Geogebra adalah software matematika
dinamis yang menggabungkan di antaranya geometri dan aljabar. Geogebra juga
bersifat multi-representatif. Yaitu (i) adanya tampilan aljabar, (ii) adanya tampilan
grafis dan (iii) adanya tampilan numerik. Ketiga tampilan ini saling terhubungkan
secara dinamik. Keunggulan lain dijelaskan sebagai berikut:
a. Ikon-ikon disajikan dalam ukuran yang besar untuk menghindari kesalahan dalam
memilih menu.
b. Semua objek dapat diberi label atau keterangan baik itu berupa titik, garis, bidang,
sudut dan sebagainya.
c. Dapat menentukan persamaan garis linear, kuadrat, kubik, eliptik parabolik dan
hiperbolik.
d. Objek dapat digeser, dicerminkan, diputar dan diperbesar.
e. Warna objek dapat diubah dengan 41 pilihan warna agar mudah dibedakan dengan
objek lain.
f. Dapat meng-import gambar untuk dijadikan background.
g. Dapat mengukur panjang, luas, dan besar sudut pada objek.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di SMP Hang Kasturi pada
mulanya seorang guru matematika dengan terpaksa masih menyisakan sebagian
metode konvensionalnya.Yakni guru menjadi titik pusat dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah. Dampaknya siswa kurang dapat menikmati proses pembelajaran. Apalagi
dengan materi matematika yang bersifat abstrak dan sulit untuk dipahami. Hal ini telah
ditandai oleh penulis dengan pencapaian hasil belajar yang diperlihatkan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1: Persentase KKM nilai matematika murni kelas VIII
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah
No
Kelas
Siswa
Siswa
%
Siswa
%
1
VIII A
27
27
100
0
0
2
VIII B
30
8
26,67
22
73,33
3
VIII C
26
5
19,23
21
80,77
Sumber: Data Hasil Belajar matematika siswa SMP Hang Kasturi Batam
Seiring perkembangan SMP Hang Kasturi Batam, dengan segala bentuk kegiatan
sekolah hingga proses pembelajarannya, sedikit demi sedikit mulai bisa
dipresentasikan dengan komputer. Untuk itulah penulis tertarik mengadakan Penelitian
Tindakan Kelas berbantuan teknologi komputer dengan mengambil judul:
”Peningkatan hasil belajar matematika melalui Software Geogebra pada materi
Lingkaran siswa kelas VIII SMP Hang Kasturi Batam”.
Terkait dengan lingkaran seperti telah diketahui bahwa lingkaran sudah
ada sejak jaman prasejarah. Penemuan roda (650SM) adalah penemuan mendasar dari
sifat lingkaran. Berikut ini merupakan gambar lingkaran dan unsur-unsurnya.
Gambar 3: Gambar Lingkaran dan unsur-unsurnya
1. Titik Pusat lingkaran O adalah titik yang terletak di tengah-tengah lingkaran.
2. Jari-jari lingkaran (r) OA. OB. OC adalah garis dari titik pusat lingkaran kelengkungan lingkaran.
3. Diameter (d) BC adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada suatu
lengkungan lingkaran dan melalui titik pusat. Panjang diameter lingkaran adalah
2 kali panjang jari-jari lingkaran atau bisa ditulis d = 2r.
4. Busur lingkaran garis lengkung AC adalah garis lengkung yang terletak pada
lengkungan lingkaran dan menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan
tersebut. Busur lingkaran dibagi menjadi 2, yaitu busur kecil dan busur besar.
5. Talibusur lingkaran (garis lurus AC) adalah garis lurus dalam lingkaran yang
menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran.
6. Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali
busur. Yang berwarna kuning merupakan tembereng yang dibatasi oleh busur dan
talibusur AC.
7. Juring AOB adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah jarijari lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh kedua jari-jari lingkaran tersebut.
8. Apotema adalah garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan
tali busur lingkaran. Garis tersebut tegak lurus dengan tali busur.
Dari uraian di atas dapat diungkapkan rumusan masalah “Apakah penggunaan
software Geogebra dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi
lingkaran siswa kelas VIII SMP Hang Kasturi Batam?”
Selanjutnya tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah melalui software Geogebra dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada
materi lingkaran siswa kelas VIII SMP Hang Kasturi Batam?.
A. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) partisipan, dimana
peneliti berperan aktif sejak perencanaan, pelaksanaan penelitian, hingga penyusunan
laporan. Selain itu penelitian ini lebih sesuai dengan tugas-tugas pokok dan fungsi guru
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, yang
diakhiri dengan peningkatan hasil belajar siswa.
Salah satu ciri dari suatu penelitian tindakan kelas adalah bersiklus. Jumlah siklus
tergantung dari pencapaian target yang diinginkan. Setiap siklus melalui 4 tahapan
yaitu: Rencana, Pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut bisa
digambarkan di bawah ini:
Identifikasi
Masalah
Perencanaan
Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan
Permasalahan Baru
Hasil Refleksi
Perbaikan Perencanaan
Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pengamatan
Dilanjutkan Ke
Siklus Berikut?

Gambar 4: Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Sumber Iskandar (2008:49)
1. Lokasi dan Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini dimaksudkan kepada siapa tindakan dalam konteks
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan diterapkan mengarah kepada subyek
penelitian yaitu siswa kelas VIII B SMP Hang Kasturi Batam, semester genap,
tahun 2013 yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan. untuk mata pelajaran matematika pada materi “Keliling dan Luas
Lingkaran”.
2. Validitas Isi
Dengan terbatasnya waktu penelitian, penulis hanya akan menggunakan tes
pilihan ganda. Meliputi setiap pertanyaan 4 pilihan jawaban, 1 jawaban benar dan 3
jawaban pengecoh (distractor).
Validitas isi suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes mengukur
tingkat penguasaan terhadap isi suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai
sesuai dengan target tujuan pengajaran/kurikulum. rumus dasarnya adalah product
moment. (Sugiyono, 2011 : 255).
∑
− (∑ )(∑ )
=	
∑
− 	 (∑ ) 	 ∑
− 	 (∑ )
Keterangan :
= Koefisien korelasi antara Variabel x dan Variabel y
∑x = Jumlah skor total variabel x
∑y = Jumlah skor total variabel y
∑x2 = Jumlah skor kuadrat variabel X
∑y2 = Jumlah skor kuadrat variabel Y
N = JumlahSiswa
Namun dalam uji validitas soal ini, penulis akan menggunakan software SPSS
(Statistical Product and Service Solution) versi 20. Dengan rencana 30 butir soal
akan di ujikan kepada siswa diluar kelas subjek penelitian namun masih dalam satu
level. Tujuannya sebuah butir soal akan memiliki korelasi (r) dengan r-hitung masingmasing ≥ r-tabel (0,271). Sedang butir soal yang punya r-hitung < 0,271 akan
disingkirkan.
3. Reliabilitas isi
Reliabilitas isi suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi,
daya prediksi, dan akurasi. Artinya skor-skor yang diperoleh akan menjadi
sama jika diperiksa ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda. Untuk
mengukur reliabilitas soal digunakan persamaan KR.21 (Kuder Richardson), berikut
persamaan KR.21 (Sugiyono, 2011: 186).
( − )
=	
	 1 −	
−1
	
Keterangan :
= banyaknya soal
2
S t = varians skor total
ri = Realibilitas instrumen
= mean skor total
Reliabilitas butir soal diuji dengan SPSS ver. 20 for Windows. Akan dilihat nilai
reliabilitas keseluruhan butir soal dalam satu variabel. Agar lebih teliti, juga akan
dilihat kolom corrected butir soal Total Correlation.
Nilai tiap - tiap butir soal sebaiknya ≥ 0.40 sehingga membuktikan
bahwa butir soal tersebut dapat dikatakan punya reliabilitas konsistensi internal.
Butir soal yang punya koefisien korelasi < 0.40 akan dibuang kemudian Uji
Reliabilitas butir soal diulang dengan tidak menyertakan butir soal yang tidak
reliabel tersebut
Demikian terus dilakukan hingga koefisien reliabilitas masing-masing butir
soal adalah ≥ 0.40. Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient
reliability) sementara jika alpha > 0,80 memberi arti seluruh butir soal reliabel dan
seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat.
Di dalam validitas dan realibilitas soal selalu diperhatikan juga Daya pembeda
soal adalah kemampuan soal untuk membedakan siswa dengan kemampuan tinggi
dengan siswa berkemampuan rendah. Untuk
mengetahui daya pembeda soal digunakan rumus sebagai berikut:
= −	
Keterangan :
JA = Banyak peserta kelompok atas
JB = Banyak peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Tingkat kesukaran. Tujuan dari pengujian tingkat kesukaran adalah untuk
mengetahui apakah soal tersebut Sukar, sedang atau mudah. Untuk mengetahui
tingkat kesukaran soal digunakan rumus:
	 =
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks yang digunakan pada tingkat kesukaran ini dapat dilihat sbb:
Tabel 2: Indeks Tingkat Kesukaran
Koefesien Korelasi
Kriteria
0.00 – 0.30
Sukar
0.31 – 0.70
Sedang
0.71 – 1.00
Mudah
Sumber: Hamzah B. Uno (2012: 173)
4. Teknik Analisis Data
Setiap kegiatan belajar harus diketahui efektifitas proses belajar tersebut
mampu memberikan nilai tambah bagi keberhasilan siswa. Salah satu cara untuk
melihat peningkatan tersebut adalah dengan melakukan tes, yang hasilnya dapat
diketahui melalui analisis hasil test, kemudian diklasifikasikan dalam tuntas dan
tidak tuntas.
a) Ketuntasan belajar matematika mengacu kepada Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) matematika setiap siswa sebesar 65, Dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
NI=
	100%
Keterangan :
NI : Ketuntasan belajar secara individu
T : Skor yang diperoleh siswa
SM : Skor maksimum dari tes (Permendiknas, 2007)
b) Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal dinyatakan tercapai apabila sekurang-kurangnya 85% dari
jumlah siswa dalam kelas tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan individu.
Ketuntasan klasikal dengan rumus :
NT =		 100%
Keterangan :
NT : Ketuntasan belajar secara klasikal
T : Jumlah siswa yang tuntas belajar
N : Jumlah seluruh siswa dalam satu kelas. (Permendiknas, 2007)
Untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar pada tiap siklus digunakan
one-sampel t-test.Tetapi sebelum menjalankannya didahului oleh uji normalitas.
Pengujian normalitas dilakukan dengan tujuan apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode KolmogorovSmirnov program SPSS versi 20, dengan taraf signifikansi yang digunakan
sebagai aturan untuk menerima atau menolak pengujian normalitas suatu
distribusi data adalah α = 0,05 (dalam tabel). Dengan subjek untuk masingmasing siklus sama yaitu 30 siswa (n=30).
Ada tiga angka penting dalam pengujian normalitas metode KolmogorovSmirnov program SPSS yang bisa di jadikan acuan normalitas suatu data yaitu:
1. Nilai-nilai D pada Most Extreme Differences,
2. Uji statistik Kolmogorov-Smirnov Z, dan
3. P-value yang tercantum dalam Asymp. Sig. (2-tailed).
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan angka pada P-value yang
tercantum dalam Asymp. Sig. (2-tailed). menyiratkan bahwa H0 ditolak jika
Asymp. Sig. (2-tailed) atau P-value˃α (0,05).
Setelah melakukan uji normalitas barulah dapat dilaksanakan uji-t yaitu
untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar pada tiap siklus. Penjabarannya
akan dinyatakan dengan kriteria perbandingan presentase ketuntasan belajar
siswa secara klasikal (prosentase banyaknya siswa yang mencapai KKM)
sebelum ada peningkatan tindakan dan setelah ada peningkatan tindakan.
Pengujiannya dijalankan dengan ketentuan formula sbb:
=
(∑ )

∑
(

)

Keterangan :
t
= t ratio
= Average defference
2
Σ D = different score squared, then summed
(Σ D)2 = difference scores summed then squared
N
= Number of pairs
Ary, Jacobs .at all (2006:195)
Jika t-hitung < t-tabel, maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (H0).
Sebaliknya jika t-hitung > t-tabel , maka keputusannya adalah tolak Ho dan terima
Ha. Kesimpulan dibuat berdasarkan keputusan yang diambil. Jika keputusan
menerima Ho, kesimpulannya adalah “software Geogebra tidak signifikan untuk
meningkatkan hasil belajar materi lingkaran”. Sebaliknya jika tolak Ho dan
terima Ha, maka kesimpulannya adalah “software Geogebra signifikan untuk
meningkatkan hasil belajar materi lingkaran”.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemaparan hasil penelitian ini, sebagian akan dipengaruhi oleh tes hasil belajar
siswa tiap siklus yang disajikan melalui 20 butir soal pilihan ganda valid dan reliabel
dengan penggunaan pilihan item jawaban sebanyak 4(empat) opsion. Ditentukan bobot
nilai setiap item tes yang benar adalah 5 (lima).
Selanjutnya penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan siklus. Sesuai
prosedur PTK, maka tiap siklus harus melalui 4 kegiatan yaitu perencanaan
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
1. Siklus I
a) Perencanaan
Sesuai dengan perencanaan penelitian jadwal siklus I, yang dilaksanakan
dua kali pertemuan ditambah satu kali pertemuan untuk tes hasil belajar yaitu
pertemuan pertama pada tanggal 07 Mei 2013 dan pertemuan kedua pada tanggal
08 Mei 2013. Jadwal pelaksanaan penelitian selanjutnya sama dengan jadwal
pembelajaran matematika yang telah ditetapkan oleh Wakasek bagian kurikulum
SMP Hang Kasturi Batam.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan pertama dan
pertemuan kedua siklus I sesuai RPP (lampiran...halaman...). Sedangkan
untuk mengukur hasil belajar pada siklus I dilakukan test evaluasi hasil
belajar berupa mengerjakan soal pilihan ganda materi keliling dan luas lingkaran
yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Pelaksanaan test belajar dilakukan
di luar siklus pembelajaran tepatnya 14 Mei 2013 dalam waktu 40 menit.
c) Observasi
Pengumpulan data dari hasil penelitian yang dijaring melalui tes ujian
siklus 1 dideskripsikan bahwa sebanyak 20 butir tes pilihan ganda dengan
penggunaan pilihan item jawaban sebanyak 4 option per-soal. Dapat ditentukan
nilai setiap item tes yang benar adalah 5, selanjutnya hasil nilai tes menyebar
dituliskan dalam tabel distribusi nilai murni.
Tabel 3, Distribusi nilai murni hasil belajar siklus 1
Statistics
SIKLUS I
Valid
30
N
Missing
0
Mean
59.50
Median
60.00
Std. Deviation
8.645
Variance
74.741
Minimum
45
Maximum
80
Sum
1785
Berdasarkan pada tabel di atas, selanjutnya digambarkan juga diagram dari
variabel hasil belajar dengan terlebih dahulu dicari banyaknya kelas interval dan
rentang interval mengikuti rumus (Sujana, 2005:47) sebagai berikut:
Banyak kelas (K) = 1 + 3.3 log N
= 1 + 3.3 log 30 = 1 + 3,3 x 1,48
= 1 + 4,88
= 5,88=6 (dibulatkan ke angka satuan)
	
	
	 	
Interval =
	= 	
= 5,83 = 6 (dibulatkan
	
ke angka satuan), diperoleh frekuensi masing-masing kelas interval ditabulasikan
ke dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4, Distribusi Frequensi nilai hasil belajar siklus 1
F
Interval
%
45 – 50
7
23,3
51 – 56
3
10,0
57 – 62
7
23,3
63 – 68
11
36,7
69 – 74
0
0,0
75 – 80
2
6,7
Jumlah
30
100
Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siklus 1
12

Frekuensi Nilai

10
8
6
4
2
0
≥0

45 – 50 51 – 56 57 – 62 63 – 68 69 – 74 75 – 80

Nilai
Gambar 5: Diagram distribusi frekuensi nilai siklus I

˃ 80
Berdasarkan tabel frekuensi nilai hasil belajar, terdapat 7 siswa yang
medapatkan skor pada interval 45-50, terdapat 3 siswa pada rentang 51-56.
terdapat 7 siswa pada Interval 57- 62, terdapat 11 siswa pada interval 63 - 68.
Belum terdapat nilai hasil belajar siswa pada rentang 69-74. Tetapi terdapat 2
siswa pada interval 75-80. Dan belum satupun siswa mendapatkan nilai lebih
dari 80.
Tabel 5, Persentasi ketuntasan hasil belajar sklus I
No
Ketuntasan Siswa
Frequensi
Persentase
1
Tuntas
13
43,3
2
Tidak Tuntas
17
56,7
Jumlah
30
100,0
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 13 siswa tuntas atau
sekitar 43,3% dari total siswa kelas VIII B. Sedangkan siswa yang tidak
tuntas ada 17 siswa atau 56,7% dari total siswa kelas VIII B.
d) Refleksi
Mengacu kepada ketentuan bahwa ketuntasan klasikal (Persentase
banyaknya siswa yang mencapai KKM) adalah ≥ 85 %. Sedangkan pada Siklus I,
hasil belajar baru mencapai 43,3%, maka diambil kesimpulan akan dilanjutkan
dengan siklus II. Untuk memperbaikinya adalah berlandaskan refleksi dari
tindakan pada siklus I sebagai rekomendasi pelaksanaan siklus II.
Tabel 6: Refleksi Tindakan pada Siklus I
Kendala yang
Terjadi
1. Masih banyak
siswa yang raguragu
mengaplikasikan
soal-soal kedalam
software Geogebra
2. Tidak semua siswa
mengikuti
bimbingan dengan
seksama, karena
jika guru lengah,
terkadang ada saja
siswa menyelinap
ke situs tertentu
melalui jaringan
internet sekolah
yang online.
3. Masih ada
beberapa siswa
yang tidak mau
bertanya bagianbagian yang belum
ia mengerti.

Catatan
Tindakan untuk Mengatasi
Lapangan
Kendala
Dari lembar
1. Memberikan bimbingan lebih
pekerjaan siswa
intensif pada siswa yang
masih
mengalami kesulitan
ditemukan
2. Meminta siswa yang dianggap
adanya kesulitan
pintar membantu temannya
mengaplikasikan
yang mengalami kesulitan.
soal kedalam
3. Memberikan pengertian pada
software
siswa agar tidak takut / malu
Geogebra
bertanya bagian yang tidak Ia
mengerti.
4. Memberikan pendalaman dan
pengayaan materi kepada siswa
agar lebih bervariatif dalam
pengerjaan soal-soal tugas yang
harus dipelajari dirumah,
5. Memohon kepada sekolah agar
WIFI sekolah offline pada saat
penelitian
6. Memberikan PR kepada siswa
agar
lebih
memperkuat
pemahaman
dalam
mempresentasikan kembali di
sekolah
dengan
software
Geogebra
2. Siklus II
Untuk lebih mengoptimalkan hasil penelitian, maka rancangan tindakan yang
dilaksanakan pada siklus II, tidak hanya mengandalkan refleksi siklus I semata.
Tetapi langkah-langkah pada saat pembelajaran yang bersifat improvisasimenyenangkan juga dijadikan andalan untuk dimunculkan pada siklus II.
a) Perencanaan
Siklus II berlangsung 1 minggu setelah tindakan pada proses siklus
Iberakhir. Alokasi waktu dilaksanakan dua kali pertemuan ditambah satu kali
pertemuan untuk tes hasil belajar yaitu pertemuan pertama pada tanggal 15 Mei
2013 dan pertemuan kedua pada tanggal 21 Mei 2013. Jadwal ini disesuaikan
dengan kurikulum pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Waktu
yang dijalankan pada siklus II masing-masing pertemuan pertama dan pertemuan
kedua adalah 2 x 40 menit. Materi pelajaran yang disampaikan tetap bekaitan
dengan keliling dan luas lingkaran. Sedangkan pelaksanaan tindakan sebagai
perbaikan pada siklus II mengacu refleksi dari siklus I, sebagai tindakan yang
dijadikan pedoman perbaikan kegiatan untuk meningkatkan hasil belajar.
b) Pelaksanaan
Pertemuan pertama Pelaksanaan siklus II dimulai pada tanggal 15 Mei 2013,
dilanjutkan pada pertemuan kedua tanggal 21 Mei 2013. Urutan uraian
pelaksanaan penelitian siklus II, dalam proses pembelajaran keliling dan luas
lingkaran melalui software Geogebra.
c) Observasi
Pengumpulan data pada siklus II sama dengan yang dilakukan pada siklus I
yaitu dengan menggunakan test hasil belajar yang dilaksanakan setelah siklus II
berakhir (22 Mei 2013). Adapun distribusi data pada tabel di bawah ini.
Tabel 7. Distribusi Nilai Hasil Belajar Siklus II
Statistics
SIKLUS II
Valid
30
N
Missing
0
Mean
68.50
Median
65.00
Std. Deviation
9.206
Variance
84.741
Minimum
45
Maximum
90
Sum
2055
Berdasarkan pada tabel 7. distribusi hasil belajar didapatkan nilai rata-rata
hasil belajar siswa adalah 68,9, nilai tengah didapat 65, sedangkan standar
deviasinya 9,2. Untuk hasil belajar skor tertinggi adalah 90 dan skor terendah
adalah 45. Dibandingkan dengan siklus I, distribusi skor hasil belajar sudah
mengalami peningkatan yang baik, dilihat dari skor maksimal yaitu 90 maka ada
siswa yang mendapatkan nilai sangat baik. Untuk mengambarkan diagram dari
variabel hasil belajar maka terlebih dahulu mencari rentang interval siklus II
dengan interval sama dengan siklus I, maka diperoleh:
Interval =
= 	
= 7,5
= 8 (dibulatkan ke angka satuan)
Distribusi frequensi hasil belajar siklus II dapat diperlihatkan pada tabel dan
diagram di bawah ini:
Tabel 8, Distribusi Frequensi nilai hasil belajar siklus II
Interval
F
%
43 - 50
1
3,3
51 - 58
3
10,0
59 - 66
12
40,0
67 - 74
3
10,0
75 - 82
9
30,0
83 - 90
2
6,7
Jumlah
30
100
Diagram Distribusi Distribusi Frekuensi Belajar Siklus
Gambar 8: Diagram Frekuensi Nilai HasilNilai Siklus II 1

Frekuensi Nilai Siklus II

14
12
10
8
6
4
2
0
_

43 - 50 51 - 58

59 - 66 67 - 74
Nilai Siklus II

75 - 82

83 - 90

˃ 90

Gambar 6: Diagram distribusi frekuensi nilai siklus I
Dari tabel di atas frekuensi nilai hasil belajar siswa pada siklus II, diperoleh
1 siswa (3,3%) pada skor interval 43-50, 3 siswa (10%). rentang 51-58 ada 12
siswa (40%) Interval 59-66, ada 3 siswa (10%) rentang 67- 74, ada 9 siswa (30%)
rentang 75-82, ada 2 siswa (6,7%) rentang 83-90. Memang belum satupun siswa
mendapatkan nilai lebih dari 90.Tetapi hal ini tidak signifikan mempengaruhi
persentase ketuntasan kelas siklus II, karena banyaknya siswa yang telah mencapai
ketuntasan telah memenuhi standar KKM lebih dari 85%. Hal ini akan dilihat jelas
perolehannya melalui tabel di bawah ini:
Tabel 9, Persentasi Ketuntasan Hasil Belajar sklus II
No
Ketuntasan Siswa Frekuensi
Persentase
1
Tuntas
26
86,7
2
Tidak Tuntas
4
13,3
Jumlah
100
Tepatnya dari hasil belajar siswa pada siklus II seperti yang dituliskan pada
tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 26 siswa tuntas atau sekitar 86,7%.
Sedangkan siswa yang tidak tuntas terdapat
4 siswa atau 13,3% dari total siswa kelas VIII B
d) Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh hingga berakhirnya siklus II, hasil belajar materi
lingkaran melalui software Geogebra secara umum dapat dikatakan bahwa
tindakan yang dilakukan telah dapat meningkatkan hasil belajar. Kesimpulan
diambil dari peningkatan ketuntasan klasikal dari 43,3% pada siklus I dan
meningkat drastis pada Siklus II menjadi 86,7%, hal ini diharapkan agar hasil pada
siklus II dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Tabel 10 : Refleksi Tindakan pada Siklus II
Kendala yang
Catatan Lapangan
Tindakan
Terjadi
Ada siswa yang Masih adanya siswa yang nilainya Dihentikan pada
belum mau /
di bawah rata-rata, tetapi secara
siklus II, karena
malu bertanya
keseluruhan terlihat adanya
prosentase
tentang
kenaikan nilai rata-rata hasil
KKM klasikal
kesulitan yang
belajar bahkan prosentase KKM
mencapai lebih
dihadapi.
klasikal mencapai lebih dari 85%. dari 85%.
Dengan pembuktian bahwa melalui software Geogebra berhasil secara signifikan
meningkatkan hasil belajar, materi Lingkaran, maka penelitian dihentikan pada
siklus II.
Untuk melihat pengujian berdasarkan hasil tiap siklus, dijelaskan dengan ujit. Sebelum menjalankan proses uji-t didahului oleh uji normalitas. Pengujian
normalitas dilakukan dengan tujuan apakah data berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov
program SPSS versi 20, dengan taraf signifikansi yang digunakan sebagai aturan
untuk menerima atau menolak pengujian normalitas suatu distribusi data adalah α
= 0,05. Dengan subjek untuk masing-masing siklus sama yaitu 30 siswa (n=30).
Berdasarkan perhitungan normalitas nilai hasil belajar siswa atas frekuensi nilai
tiap siklus diperoleh Kriteria H0 ditolak jika Asymp. Sig. (2-tailed) atau p-value
> α = 0,05 mengikuti distribusi normal. Hasilnya diperoleh
tabel di bawah ini:
Tabel 11: uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov
SIKLUS I SIKLUS II
N
30
30
Mean
59.50
68.50
Normal Parametersa,b
Std. Deviation
8.645
9.206
Absolute
.196
.219
Most Extreme Differences
Positive
.196
.181
Negative
-.190
-.219
Kolmogorov-Smirnov Z
1.072
1.197
Asymp. Sig. (2-tailed)
.201
.114
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel di atas normalitas nilai hasil belajar atas frekuensi
nilai siklus I diperoleh Asymp.Sig. (2-tailed) atau p-value = 0,201>α =0,05
dan normalitas nilai hasil belajar atas frekuensi nilai siklus II di diperoleh nilai
Asymp. Sig. (2-tailed) atau p-value = 0,114 > α = 0,05. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut maka hipotesis nol ditolak, artinya data berdistribusi normal.
Jika digambarkan dengan grafik akan terbentuk
sebuah kurva normal tampak seperti gambar di bawah ini.
Distribusi Pengujian
Normalitas

Asymp. Sig. (2-tailed)

α = 0,05

Gambar 7. Pengujian p-value pada level of significance α = 0,05
Selain itu tabel 14 juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata siklus I =
59.50 dan siklus II nilai rata-rata = 68.50. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat
perbedaan nilai rata-rata pada kedua siklus tersebut. Adapun besaran
perbedaannya bisa dilihat melalui perhitungan One-Sample Test, dan diperoleh
analisis data sebagai berikut:
Tabel 12. Hasil Analisis Uji t Nilai Hasil Belajar
One-Sample Test
Test Value = 0
t
df Sig. (2Mean
95% Confidence
tailed) Difference
Interval of the
Difference
Lower
Upper
SIKLUS I
37.696 29
.000
59.500
56.27
62.73
SIKLUS II
40.757 29
.000
68.500
65.06
71.94
Hasil uji Siklus I pada tabel diatas menunjukkan bahwa t-hitung (37.696) ≥. ttabel (2.045) pada df = 29, sig 5 % . Selanjutnya dengan melihat hasil ujian pada
Siklus II, t-hitung mengalami peningkatan yaitu = 40.757, sedang kan t-table df = 29,
sig 5 % = 2.045. Artinnya t-hitung (40.757) ≥. t-tabel (2.045). Juga berdasarkan tabel
15 diperlihatkan bahwa perbedaan (selisih) nilai rata-rata (mean difference) siklus
I atas siklus II sebesar 9, menunjukkan adanya kenaikan nilai rata-rata. Maka
diperoleh hipotesis bahwa melalui software Geogebra secara signifikan pada
0.000 dapat meningkatkan hasil belajar materi Lingkaran.
Catatan secara keseluruhan dari nilai persentase ketuntasan hasil belajar
individu, nilai ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata kelas pada siklus I, belum
dapat meningkatkan hasil belajar yang cukup signifikan. hal ini disebabkan siswa
masih belum beradaptasi dengan baik terhadap penggunaan software Geogebra.
Untuk lebih meningkatkan hasil belajar, pelaksanaan tindakannya
adalah berlanjut ke-pelaksanaan Siklus II yakni demi mendapatkan ketuntasan
klasikal ≥ 85% dan ketuntasan nilai matematika individu ≥ 65. Hasilnya nilai ratarata ketuntasan pada Siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga
didapatkan ketuntasan klasikal 86,7%. Berdasarkan pengamatan hal tersebut
disebabkan siswa sudah memahami proses pembelajaran materi lingkaran dengan
menggunakan software Geogebra. Siswa sudah bisa memanfaatkan umpan balik
perangkat pembelajaran baik dari peralatan komputer maupun buku paket sebagai
referensi untuk mengatasi masalah yang menjadi kendala dalam pembelajaran.
Efeknya adalah siswa mendapatkan ilmu atau cara baru dalam memecahkan
sebuah masalah dalam pembelajaran maupun pengerjaan lembar kegiatan siswa.
Dengan kriteria ketuntasan minimal hasil belajar pada akhir siklus II sudah
mencapai persentase yang diinginkan yaitu lebih dari 85%, serta melihat hasil
perhitungan SPSS melalui t-test didapat signifikansi pada taraf 0.00 dapat diartikan
bahwa melalui software Geogebra berhasil secara signifikan meningkatkan hasil
belajar materi Lingkaran. Dengan demikian asumsi akhir adalah Penelitian
Tindakan Kelas dihentikan pada siklus II.
C. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, diperoleh nilai rata-rata materi
lingkaran sebesar 59,5 pada siklus I menjadi 68.5 pada siklus II. Ketuntasan belajar
siswa juga menunjukkan peningkatan dari 43.3% pada siklus I menjadi 86,7% pada
siklus II dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 65. Bahkan setelah melalui uji-t
terbukti signifikan t-hitung siklus I (37.696) ≥ t-tabel (2.045), dan t-hitung siklus II
(40.757) ≥ t-tabel (2.045). Maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil
observasi dan hasil refleksi, diperoleh signifikan adanya peningkatan hasil belajar
matematika melalalui software Geogebra pada materi lingkaran.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang
dapat meningkatkan hasil belajar matematika sebagai berikut :
a) Untuk Guru, perlu ada penggunaan alternatif pemecahan masalah penyelesaian
soal-soal matematika yang dianggap rumit bagi sebagian siswa, dan bisa
dikerjakan lebih cepat. Salah satunya melalui software Geogebra.
b) Untuk siswa, agar bisa mempertahankan minimal kondisi yang sama seperti yang
dilakukan dalam penelitian yang terdapat pada siklus II, sehingga didapatkan
hasil belajar sesuai dengan harapan.
c) Untuk peneliti, agar bisa menggunakan software Geogebra dalam proses
pembelajaran secara lebih professional.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, 2010. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Ary.D, Jacobs.L,Razavieh.A at al. 2006. Introduction to Research in Education
(7th ed).Canada. Thomson Wadsworth.
C. Trihendradi, 2012. Step by Step SPSS 20 Analisis Data Statistik, Yogyakarta:
C.V Andi Offset.
Hamzah B. Uno, 2012, Assessment Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara
________ , 2011, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
H. E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru
dan Kepala Sekolah, Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.
Hasyim Mulyono, 2008, Buku Pintar Komputer, Jakarta: Kriya Pustaka
Iskandar Agung, 2012, Panduan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru, Jakarta:
Bestari Buana Murni
Iskandar, 2009, Penelitian Tindakan Kelas, Ciputat-Jakarta: Gaung Persada(GP)
Press.
Markus Hohenwarter, Judith Hohenwarter, 2008, Geogebra Help 3.2 dalam terjemahan
Aam Sudrajat (versi elektronik) diakses (http://www.geogebra.org/help/search.
html) pada tanggal 20 Januari 2013.
Nana Sudjana, 1989, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor. 41, 2007, Standar
Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: (versi elektronik)
diakses dari (http://www.pendidikan-diy.go.id/file /mendiknas/47/pdf.) pada tanggal
20 Januari 2013.
Riduwan, 2011, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti
Pemula, Bandung: Alfabeta
Sarwiji Suwandi, 2011, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) &Penulisan Karya
Ilmiah, Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Contenu connexe

Tendances

POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSIPOWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSIAmir Net
 
Review artikel (kadek ayu mutiara pratiwi)
Review artikel (kadek ayu mutiara pratiwi)Review artikel (kadek ayu mutiara pratiwi)
Review artikel (kadek ayu mutiara pratiwi)012NiPutuDeviAgustin
 
Contoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiContoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiMuhammad Yusuf
 
Kemahiran Kurun ke 21 dalam Kurikulum Matematik Malaysia
Kemahiran Kurun ke 21 dalam Kurikulum Matematik MalaysiaKemahiran Kurun ke 21 dalam Kurikulum Matematik Malaysia
Kemahiran Kurun ke 21 dalam Kurikulum Matematik MalaysiaNorazlin Mohd Rusdin
 
PPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahPPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahNur Asiah
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIAhmad Said
 
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...kadal123123
 
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas Darab
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas DarabTeknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas Darab
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas DarabNorazlin Mohd Rusdin
 
Pengembangan software geogebra dalam menentukan akar
Pengembangan software geogebra dalam menentukan akarPengembangan software geogebra dalam menentukan akar
Pengembangan software geogebra dalam menentukan akarIndah Oktriani
 
JURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifir
JURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifirJURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifir
JURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifirAinun Bariah Jaafar
 
3 vol2 no1sep2010-asnil-sukardi
3 vol2 no1sep2010-asnil-sukardi3 vol2 no1sep2010-asnil-sukardi
3 vol2 no1sep2010-asnil-sukardiWarni Warni
 
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...Jenry Saiparudin
 

Tendances (20)

Abdul latif
Abdul latif Abdul latif
Abdul latif
 
Abdul latif .
Abdul latif .Abdul latif .
Abdul latif .
 
Presentai seminar proposal
Presentai seminar proposalPresentai seminar proposal
Presentai seminar proposal
 
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSIPOWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
POWERPOINT ELEGAN UNTUK SEMINAR SKRIPSI
 
Review artikel (kadek ayu mutiara pratiwi)
Review artikel (kadek ayu mutiara pratiwi)Review artikel (kadek ayu mutiara pratiwi)
Review artikel (kadek ayu mutiara pratiwi)
 
Contoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiContoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian Skripsi
 
Kemahiran Kurun ke 21 dalam Kurikulum Matematik Malaysia
Kemahiran Kurun ke 21 dalam Kurikulum Matematik MalaysiaKemahiran Kurun ke 21 dalam Kurikulum Matematik Malaysia
Kemahiran Kurun ke 21 dalam Kurikulum Matematik Malaysia
 
PPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur AsiahPPT Skripsi Nur Asiah
PPT Skripsi Nur Asiah
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
 
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...
 
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas Darab
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas DarabTeknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas Darab
Teknik GriDot dalam Penguasaan Fakta Asas Darab
 
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
 
Pengembangan software geogebra dalam menentukan akar
Pengembangan software geogebra dalam menentukan akarPengembangan software geogebra dalam menentukan akar
Pengembangan software geogebra dalam menentukan akar
 
Demostratos
DemostratosDemostratos
Demostratos
 
JURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifir
JURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifirJURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifir
JURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifir
 
Contoh Proposal Kajian Tindakan
Contoh Proposal Kajian TindakanContoh Proposal Kajian Tindakan
Contoh Proposal Kajian Tindakan
 
ppt skripsi
ppt skripsippt skripsi
ppt skripsi
 
Palang berangkai plc
Palang berangkai plcPalang berangkai plc
Palang berangkai plc
 
3 vol2 no1sep2010-asnil-sukardi
3 vol2 no1sep2010-asnil-sukardi3 vol2 no1sep2010-asnil-sukardi
3 vol2 no1sep2010-asnil-sukardi
 
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
KAEDAH SUSUNAN PETAK SIFIR DALAM MEMBANTU MURID TAHUN TIGA MENGUASAI KONSEP D...
 

En vedette

Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Analisis Perbandingan Metode K-Means dan Metode Naïve Bayes Untuk Visualisas
Analisis Perbandingan Metode K-Means dan  Metode Naïve Bayes Untuk VisualisasAnalisis Perbandingan Metode K-Means dan  Metode Naïve Bayes Untuk Visualisas
Analisis Perbandingan Metode K-Means dan Metode Naïve Bayes Untuk Visualisascomnets
 
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMTDesign Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMTSuci Agustina
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitianJoni Candra
 
Diktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutDiktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutaireswitha
 
Membina sudut 30,60,90 dan 120 darjah
Membina sudut 30,60,90 dan 120 darjahMembina sudut 30,60,90 dan 120 darjah
Membina sudut 30,60,90 dan 120 darjahm_zul21
 
Anova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutAnova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutSuci Agustina
 
CONTOH TUGAS AKHIR
CONTOH TUGAS AKHIRCONTOH TUGAS AKHIR
CONTOH TUGAS AKHIRAyu Firda
 

En vedette (9)

Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Analisis Perbandingan Metode K-Means dan Metode Naïve Bayes Untuk Visualisas
Analisis Perbandingan Metode K-Means dan  Metode Naïve Bayes Untuk VisualisasAnalisis Perbandingan Metode K-Means dan  Metode Naïve Bayes Untuk Visualisas
Analisis Perbandingan Metode K-Means dan Metode Naïve Bayes Untuk Visualisas
 
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMTDesign Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
Design Pembelajaran Matematika dg Konteks GMT
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitian
 
Ppt materi
Ppt materiPpt materi
Ppt materi
 
Diktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutDiktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudut
 
Membina sudut 30,60,90 dan 120 darjah
Membina sudut 30,60,90 dan 120 darjahMembina sudut 30,60,90 dan 120 darjah
Membina sudut 30,60,90 dan 120 darjah
 
Anova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutAnova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjut
 
CONTOH TUGAS AKHIR
CONTOH TUGAS AKHIRCONTOH TUGAS AKHIR
CONTOH TUGAS AKHIR
 

Similaire à Jurnal karya ilmiah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKANPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKANFerry Yansyah
 
Aplikom kelompok 1 (belum fix)
Aplikom kelompok 1 (belum fix)Aplikom kelompok 1 (belum fix)
Aplikom kelompok 1 (belum fix)Ana P. Lestari
 
ppt sempro sari maulidaaa..pptx
ppt sempro sari maulidaaa..pptxppt sempro sari maulidaaa..pptx
ppt sempro sari maulidaaa..pptxSariSari75
 
Geogebra dalam Interpretasi Grafik Garis Lurus_ Tundung Memolo
Geogebra dalam Interpretasi Grafik Garis Lurus_ Tundung MemoloGeogebra dalam Interpretasi Grafik Garis Lurus_ Tundung Memolo
Geogebra dalam Interpretasi Grafik Garis Lurus_ Tundung Memolotundungmemolo
 
PPT PTK.pptx
PPT PTK.pptxPPT PTK.pptx
PPT PTK.pptxRhaja1
 
PENGGUNAAN TEKNIK LE-WI UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN PELAJAR PST DALAM MENULI...
PENGGUNAAN TEKNIK LE-WI UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN PELAJAR PST DALAM MENULI...PENGGUNAAN TEKNIK LE-WI UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN PELAJAR PST DALAM MENULI...
PENGGUNAAN TEKNIK LE-WI UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN PELAJAR PST DALAM MENULI...Magdalene Lim
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposalmumukholisah
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikaimam syafii
 
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...Danis Firsha-Qie
 
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...Danis Firsha-Qie
 
Perhitungan Matematika Dasar berbasis Multimedia menggunakan Metode Jarimatik...
Perhitungan Matematika Dasar berbasis Multimedia menggunakan Metode Jarimatik...Perhitungan Matematika Dasar berbasis Multimedia menggunakan Metode Jarimatik...
Perhitungan Matematika Dasar berbasis Multimedia menggunakan Metode Jarimatik...Menny SN
 
Kontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptx
Kontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptxKontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptx
Kontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptxDENDYETAMIRLANA
 

Similaire à Jurnal karya ilmiah (20)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKANPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN
 
Paper ferry yansyah
Paper ferry yansyahPaper ferry yansyah
Paper ferry yansyah
 
karil revisi4.docx
karil revisi4.docxkaril revisi4.docx
karil revisi4.docx
 
Projek
ProjekProjek
Projek
 
Aplikom kelompok 1 (belum fix)
Aplikom kelompok 1 (belum fix)Aplikom kelompok 1 (belum fix)
Aplikom kelompok 1 (belum fix)
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
ppt sempro sari maulidaaa..pptx
ppt sempro sari maulidaaa..pptxppt sempro sari maulidaaa..pptx
ppt sempro sari maulidaaa..pptx
 
Geogebra dalam Interpretasi Grafik Garis Lurus_ Tundung Memolo
Geogebra dalam Interpretasi Grafik Garis Lurus_ Tundung MemoloGeogebra dalam Interpretasi Grafik Garis Lurus_ Tundung Memolo
Geogebra dalam Interpretasi Grafik Garis Lurus_ Tundung Memolo
 
Asg 3
Asg 3Asg 3
Asg 3
 
PPT PTK.pptx
PPT PTK.pptxPPT PTK.pptx
PPT PTK.pptx
 
PENGGUNAAN TEKNIK LE-WI UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN PELAJAR PST DALAM MENULI...
PENGGUNAAN TEKNIK LE-WI UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN PELAJAR PST DALAM MENULI...PENGGUNAAN TEKNIK LE-WI UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN PELAJAR PST DALAM MENULI...
PENGGUNAAN TEKNIK LE-WI UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN PELAJAR PST DALAM MENULI...
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposal
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematika
 
2020 kontrak prakmatika
2020 kontrak prakmatika2020 kontrak prakmatika
2020 kontrak prakmatika
 
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
 
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Perhitungan Matematika Dasar berbasis Multimedia menggunakan Metode Jarimatik...
Perhitungan Matematika Dasar berbasis Multimedia menggunakan Metode Jarimatik...Perhitungan Matematika Dasar berbasis Multimedia menggunakan Metode Jarimatik...
Perhitungan Matematika Dasar berbasis Multimedia menggunakan Metode Jarimatik...
 
Kontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptx
Kontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptxKontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptx
Kontrak Perkuliahan Matematika Ekonomi.pptx
 

Plus de Budi Garjito

Pas ganjil viii 2021
Pas ganjil viii 2021Pas ganjil viii 2021
Pas ganjil viii 2021Budi Garjito
 
Pas ganjil hk vii 2021
Pas ganjil hk vii 2021Pas ganjil hk vii 2021
Pas ganjil hk vii 2021Budi Garjito
 
Pas ganjil 9 SMP 2021
Pas ganjil  9 SMP 2021Pas ganjil  9 SMP 2021
Pas ganjil 9 SMP 2021Budi Garjito
 
Pts mtk genap hk 2020 covid 19
Pts mtk genap hk 2020 covid 19Pts mtk genap hk 2020 covid 19
Pts mtk genap hk 2020 covid 19Budi Garjito
 
Pts kls 7 , 8, 9 thn 2019
Pts kls 7 , 8, 9 thn 2019Pts kls 7 , 8, 9 thn 2019
Pts kls 7 , 8, 9 thn 2019Budi Garjito
 
Super kisi kisi online
Super kisi kisi onlineSuper kisi kisi online
Super kisi kisi onlineBudi Garjito
 
Tugas matematika kumpul jumat
Tugas matematika kumpul jumatTugas matematika kumpul jumat
Tugas matematika kumpul jumatBudi Garjito
 
Us mtk ix hk ganjil 2015
Us mtk ix hk ganjil 2015Us mtk ix hk ganjil 2015
Us mtk ix hk ganjil 2015Budi Garjito
 
Us mtk viii hk ganjil 2015
Us mtk viii hk ganjil 2015Us mtk viii hk ganjil 2015
Us mtk viii hk ganjil 2015Budi Garjito
 
Us mtk vii hk ganjil 2015
Us mtk vii hk ganjil 2015Us mtk vii hk ganjil 2015
Us mtk vii hk ganjil 2015Budi Garjito
 
Uts mtk vii hk ganjil 2015
Uts mtk vii hk ganjil 2015Uts mtk vii hk ganjil 2015
Uts mtk vii hk ganjil 2015Budi Garjito
 
Uts mtk viii hk ganjil 2015
Uts mtk viii hk ganjil 2015Uts mtk viii hk ganjil 2015
Uts mtk viii hk ganjil 2015Budi Garjito
 
Uts mtk ix hk ganjil 2015
Uts mtk ix hk ganjil 2015Uts mtk ix hk ganjil 2015
Uts mtk ix hk ganjil 2015Budi Garjito
 
Modul un mtk smp 2015
Modul un mtk smp 2015Modul un mtk smp 2015
Modul un mtk smp 2015Budi Garjito
 
Uas matematika ix 2014
Uas matematika ix 2014Uas matematika ix 2014
Uas matematika ix 2014Budi Garjito
 
Us mat ganji ix 2013
Us mat ganji ix 2013Us mat ganji ix 2013
Us mat ganji ix 2013Budi Garjito
 
Us mtk kls vii ganjil 2013
Us mtk kls vii ganjil 2013Us mtk kls vii ganjil 2013
Us mtk kls vii ganjil 2013Budi Garjito
 
Persamaan linier budi garjito
Persamaan linier budi garjitoPersamaan linier budi garjito
Persamaan linier budi garjitoBudi Garjito
 

Plus de Budi Garjito (19)

Pas ganjil viii 2021
Pas ganjil viii 2021Pas ganjil viii 2021
Pas ganjil viii 2021
 
Pas ganjil hk vii 2021
Pas ganjil hk vii 2021Pas ganjil hk vii 2021
Pas ganjil hk vii 2021
 
Pas ganjil 9 SMP 2021
Pas ganjil  9 SMP 2021Pas ganjil  9 SMP 2021
Pas ganjil 9 SMP 2021
 
Pts mtk genap hk 2020 covid 19
Pts mtk genap hk 2020 covid 19Pts mtk genap hk 2020 covid 19
Pts mtk genap hk 2020 covid 19
 
Pts kls 7 , 8, 9 thn 2019
Pts kls 7 , 8, 9 thn 2019Pts kls 7 , 8, 9 thn 2019
Pts kls 7 , 8, 9 thn 2019
 
Super kisi kisi online
Super kisi kisi onlineSuper kisi kisi online
Super kisi kisi online
 
Tugas matematika kumpul jumat
Tugas matematika kumpul jumatTugas matematika kumpul jumat
Tugas matematika kumpul jumat
 
Us mtk ix hk ganjil 2015
Us mtk ix hk ganjil 2015Us mtk ix hk ganjil 2015
Us mtk ix hk ganjil 2015
 
Us mtk viii hk ganjil 2015
Us mtk viii hk ganjil 2015Us mtk viii hk ganjil 2015
Us mtk viii hk ganjil 2015
 
Us mtk vii hk ganjil 2015
Us mtk vii hk ganjil 2015Us mtk vii hk ganjil 2015
Us mtk vii hk ganjil 2015
 
Uts mtk vii hk ganjil 2015
Uts mtk vii hk ganjil 2015Uts mtk vii hk ganjil 2015
Uts mtk vii hk ganjil 2015
 
Uts mtk viii hk ganjil 2015
Uts mtk viii hk ganjil 2015Uts mtk viii hk ganjil 2015
Uts mtk viii hk ganjil 2015
 
Uts mtk ix hk ganjil 2015
Uts mtk ix hk ganjil 2015Uts mtk ix hk ganjil 2015
Uts mtk ix hk ganjil 2015
 
Modul un mtk smp 2015
Modul un mtk smp 2015Modul un mtk smp 2015
Modul un mtk smp 2015
 
Un mtk smp 2015
Un mtk smp 2015Un mtk smp 2015
Un mtk smp 2015
 
Uas matematika ix 2014
Uas matematika ix 2014Uas matematika ix 2014
Uas matematika ix 2014
 
Us mat ganji ix 2013
Us mat ganji ix 2013Us mat ganji ix 2013
Us mat ganji ix 2013
 
Us mtk kls vii ganjil 2013
Us mtk kls vii ganjil 2013Us mtk kls vii ganjil 2013
Us mtk kls vii ganjil 2013
 
Persamaan linier budi garjito
Persamaan linier budi garjitoPersamaan linier budi garjito
Persamaan linier budi garjito
 

Dernier

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 

Dernier (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 

Jurnal karya ilmiah

  • 1. NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI SOFTWARE GEOGEBRA PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII SMP HANG KASTURI BATAM Oleh: BUDI GARJITO NPM. 11.05.3.076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM 2013
  • 2. PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI SOFTWARE GEOGEBRA PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII SMP HANG KASTURI BATAM By Budi Garjito, Suryo Hartanto, Ismarti. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM garjitobudie@gmail.com ABSTRACT Learning mathematics in Hang Kasturi junior high school unsatisfactory. This is reflected in the value of pure learning semester 2012 results do not meet the criteria for classical completeness more than 85%. Even a new respectively reached 26.67% for class.VIII B and 19.23%, for class VIII C. Then in March - May 2013 Classroom Action Research has been carried out in two cycles by applying software Geogebra in mathematics learning, material circle. The subjects were Batam Hang Kasturi junior high school students VIII B class, which consisted of 12 male students and 18 female students. Study results obtained by classical completeness of 43.3% complete, the remaining 56.7% did not complete. While in the second cycle of research has increased dramatically with the students completed was 86.7%, the remaining 13.3% did not complete. So the significance of the success of each cycle using a t-test, t obtained in the first cycle-count 37.69, with 29 df. at a significance level of 0.00 and the second cycle obtained by t-test 40.75 with 29 df at significance level of 0.00 while the t-table at df. 29 is 2,045. Thus tcount is greater than t-table. Hence significantly mathematics learning cycle proceeds through software Geogebra circle on the material an increase in student learning outcomes. Keywords: learning outcomes, Content Circles, Software Geogebra.
  • 3. A. PENDAHULUAN Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus menerus meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran memerlukan upaya optimalisasi proses dan hasil belajar siswa secara keseluruhan. Artinya, proses dapat dikatakan optimal apabila hasil yang diperoleh (sebagai akibat dari proses) sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengetahui hal tersebut adalah melalui hasil identifikasi faktor penyebab kegagalan maupun pendukung keberhasilan suatu proses pembelajaran. Menurut Gagne, Jenkins dan Unwin dalam Hamzah B. Uno (2011:17), Hasil belajar merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan-kemampuan tertentu. Sedangkan menurut Nana Sudjana (2005:3), Hasil belajar ialah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Selain itu masih menurut Sujana (2006:2), bahwa belajar, mengajar dan pembelajaran memiliki persamaan tujuan yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut: Tujuan Instruksional Pengalaman belajar ( proses belajar mengajar) (a) (c) Hasil Belajar (b) Gambar 1: Proses Belajar Mengajar, sumber Sudjana (2006:2) Sederet pertanyaan perlu dijawab untuk memberikan jaminan jika pilihan tersebut adalah untuk memperbaiki hasil belajar matematika, tentu dengan indikasi adanya kendala dalam proses pembelajaran matematika pada siswa tersebut. Sebagai cara mengantisipasi masalah ini kemudian diupayakan agar setiap siswa mempunyai pengetahuan dasar terhadap bahan ajar matematika yang berinovasi global (memanfaatkan keberadaan teknologi komputer) yang di dalamnya terdapat programprogram pembelajaran matematika. Pada dasarnya komputer itu merupakan mesin yang memproses fakta atau data menjadi informasi. Sedangkan yang menjadi pemecah masalah adalah perangkat lunak (software). Menurut Roger S dan Melwin (2007) dalam Hasyim Mulyono (2002:10), mendefinisikan perangkat lunak adalah perintah program komputer yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja yang di inginkan. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan diri pada salah satu software matematika sebagai pilihan penelitian yaitu software Geogebra. Software ini dapat dimanfaatkan secara bebas, tersedia/dapat diunduh dari website Geogebra, dapat diinstall pada komputer pribadi serta dapat digunakan kapan, di manapun oleh siswa maupun guru. Sedangkan pertimbangan dalam kerangka pemikiran, mencakup: (1) ketepatan (2) kepraktisan (3) ketahanan (4) ketersediaan (5) efektivitas biaya (6) penjelasan yang lebih konkrit (7) dapat menarik perhatian. Sehingga ketidakjelasan bahan-bahan ajar yang akan disampaikan dapat terbantu sekaligus sebagai perantara mengatasi kerumitan bahan ajar dengan tujuan akhir yakni dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi lingkaran Seperti tergambar di bawah ini:
  • 4. Pembelajaran Matematika software Geogebra Hasil Belajar Gambar 2: Kerangka Pemikiran Penelitian Menurut penciptanya Hohenwarter (2008), “Geogebra is dynamic mathematics software that joinsgeometry, algebra and calculus. It is developed for mathematics learning and teaching in schools by Markus Hohenwarter at Florida Atlantic University. Dalam terjemahan Aam Sudrajat (2008:5) Geogebra adalah software matematika dinamis yang menggabungkan di antaranya geometri dan aljabar. Geogebra juga bersifat multi-representatif. Yaitu (i) adanya tampilan aljabar, (ii) adanya tampilan grafis dan (iii) adanya tampilan numerik. Ketiga tampilan ini saling terhubungkan secara dinamik. Keunggulan lain dijelaskan sebagai berikut: a. Ikon-ikon disajikan dalam ukuran yang besar untuk menghindari kesalahan dalam memilih menu. b. Semua objek dapat diberi label atau keterangan baik itu berupa titik, garis, bidang, sudut dan sebagainya. c. Dapat menentukan persamaan garis linear, kuadrat, kubik, eliptik parabolik dan hiperbolik. d. Objek dapat digeser, dicerminkan, diputar dan diperbesar. e. Warna objek dapat diubah dengan 41 pilihan warna agar mudah dibedakan dengan objek lain. f. Dapat meng-import gambar untuk dijadikan background. g. Dapat mengukur panjang, luas, dan besar sudut pada objek. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di SMP Hang Kasturi pada mulanya seorang guru matematika dengan terpaksa masih menyisakan sebagian metode konvensionalnya.Yakni guru menjadi titik pusat dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Dampaknya siswa kurang dapat menikmati proses pembelajaran. Apalagi dengan materi matematika yang bersifat abstrak dan sulit untuk dipahami. Hal ini telah ditandai oleh penulis dengan pencapaian hasil belajar yang diperlihatkan pada tabel di bawah ini. Tabel 1: Persentase KKM nilai matematika murni kelas VIII Tuntas Tidak Tuntas Jumlah No Kelas Siswa Siswa % Siswa % 1 VIII A 27 27 100 0 0 2 VIII B 30 8 26,67 22 73,33 3 VIII C 26 5 19,23 21 80,77 Sumber: Data Hasil Belajar matematika siswa SMP Hang Kasturi Batam Seiring perkembangan SMP Hang Kasturi Batam, dengan segala bentuk kegiatan sekolah hingga proses pembelajarannya, sedikit demi sedikit mulai bisa dipresentasikan dengan komputer. Untuk itulah penulis tertarik mengadakan Penelitian Tindakan Kelas berbantuan teknologi komputer dengan mengambil judul: ”Peningkatan hasil belajar matematika melalui Software Geogebra pada materi Lingkaran siswa kelas VIII SMP Hang Kasturi Batam”. Terkait dengan lingkaran seperti telah diketahui bahwa lingkaran sudah ada sejak jaman prasejarah. Penemuan roda (650SM) adalah penemuan mendasar dari sifat lingkaran. Berikut ini merupakan gambar lingkaran dan unsur-unsurnya.
  • 5. Gambar 3: Gambar Lingkaran dan unsur-unsurnya 1. Titik Pusat lingkaran O adalah titik yang terletak di tengah-tengah lingkaran. 2. Jari-jari lingkaran (r) OA. OB. OC adalah garis dari titik pusat lingkaran kelengkungan lingkaran. 3. Diameter (d) BC adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada suatu lengkungan lingkaran dan melalui titik pusat. Panjang diameter lingkaran adalah 2 kali panjang jari-jari lingkaran atau bisa ditulis d = 2r. 4. Busur lingkaran garis lengkung AC adalah garis lengkung yang terletak pada lengkungan lingkaran dan menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan tersebut. Busur lingkaran dibagi menjadi 2, yaitu busur kecil dan busur besar. 5. Talibusur lingkaran (garis lurus AC) adalah garis lurus dalam lingkaran yang menghubungkan dua titik pada lengkungan lingkaran. 6. Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali busur. Yang berwarna kuning merupakan tembereng yang dibatasi oleh busur dan talibusur AC. 7. Juring AOB adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah jarijari lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh kedua jari-jari lingkaran tersebut. 8. Apotema adalah garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan tali busur lingkaran. Garis tersebut tegak lurus dengan tali busur. Dari uraian di atas dapat diungkapkan rumusan masalah “Apakah penggunaan software Geogebra dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi lingkaran siswa kelas VIII SMP Hang Kasturi Batam?” Selanjutnya tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui software Geogebra dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi lingkaran siswa kelas VIII SMP Hang Kasturi Batam?. A. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) partisipan, dimana peneliti berperan aktif sejak perencanaan, pelaksanaan penelitian, hingga penyusunan laporan. Selain itu penelitian ini lebih sesuai dengan tugas-tugas pokok dan fungsi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, yang diakhiri dengan peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu ciri dari suatu penelitian tindakan kelas adalah bersiklus. Jumlah siklus tergantung dari pencapaian target yang diinginkan. Setiap siklus melalui 4 tahapan yaitu: Rencana, Pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut bisa digambarkan di bawah ini:
  • 6. Identifikasi Masalah Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Permasalahan Baru Hasil Refleksi Perbaikan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Dilanjutkan Ke Siklus Berikut? Gambar 4: Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Sumber Iskandar (2008:49) 1. Lokasi dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini dimaksudkan kepada siapa tindakan dalam konteks Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan diterapkan mengarah kepada subyek penelitian yaitu siswa kelas VIII B SMP Hang Kasturi Batam, semester genap, tahun 2013 yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. untuk mata pelajaran matematika pada materi “Keliling dan Luas Lingkaran”. 2. Validitas Isi Dengan terbatasnya waktu penelitian, penulis hanya akan menggunakan tes pilihan ganda. Meliputi setiap pertanyaan 4 pilihan jawaban, 1 jawaban benar dan 3 jawaban pengecoh (distractor). Validitas isi suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes mengukur tingkat penguasaan terhadap isi suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan target tujuan pengajaran/kurikulum. rumus dasarnya adalah product moment. (Sugiyono, 2011 : 255). ∑ − (∑ )(∑ ) = ∑ − (∑ ) ∑ − (∑ ) Keterangan : = Koefisien korelasi antara Variabel x dan Variabel y ∑x = Jumlah skor total variabel x ∑y = Jumlah skor total variabel y ∑x2 = Jumlah skor kuadrat variabel X ∑y2 = Jumlah skor kuadrat variabel Y N = JumlahSiswa Namun dalam uji validitas soal ini, penulis akan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. Dengan rencana 30 butir soal akan di ujikan kepada siswa diluar kelas subjek penelitian namun masih dalam satu level. Tujuannya sebuah butir soal akan memiliki korelasi (r) dengan r-hitung masingmasing ≥ r-tabel (0,271). Sedang butir soal yang punya r-hitung < 0,271 akan disingkirkan.
  • 7. 3. Reliabilitas isi Reliabilitas isi suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Artinya skor-skor yang diperoleh akan menjadi sama jika diperiksa ulang dengan tes yang sama pada kesempatan berbeda. Untuk mengukur reliabilitas soal digunakan persamaan KR.21 (Kuder Richardson), berikut persamaan KR.21 (Sugiyono, 2011: 186). ( − ) = 1 − −1 Keterangan : = banyaknya soal 2 S t = varians skor total ri = Realibilitas instrumen = mean skor total Reliabilitas butir soal diuji dengan SPSS ver. 20 for Windows. Akan dilihat nilai reliabilitas keseluruhan butir soal dalam satu variabel. Agar lebih teliti, juga akan dilihat kolom corrected butir soal Total Correlation. Nilai tiap - tiap butir soal sebaiknya ≥ 0.40 sehingga membuktikan bahwa butir soal tersebut dapat dikatakan punya reliabilitas konsistensi internal. Butir soal yang punya koefisien korelasi < 0.40 akan dibuang kemudian Uji Reliabilitas butir soal diulang dengan tidak menyertakan butir soal yang tidak reliabel tersebut Demikian terus dilakukan hingga koefisien reliabilitas masing-masing butir soal adalah ≥ 0.40. Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 memberi arti seluruh butir soal reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Di dalam validitas dan realibilitas soal selalu diperhatikan juga Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan siswa dengan kemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda soal digunakan rumus sebagai berikut: = − Keterangan : JA = Banyak peserta kelompok atas JB = Banyak peserta kelompok bawah BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Tingkat kesukaran. Tujuan dari pengujian tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui apakah soal tersebut Sukar, sedang atau mudah. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan rumus: = Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks yang digunakan pada tingkat kesukaran ini dapat dilihat sbb:
  • 8. Tabel 2: Indeks Tingkat Kesukaran Koefesien Korelasi Kriteria 0.00 – 0.30 Sukar 0.31 – 0.70 Sedang 0.71 – 1.00 Mudah Sumber: Hamzah B. Uno (2012: 173) 4. Teknik Analisis Data Setiap kegiatan belajar harus diketahui efektifitas proses belajar tersebut mampu memberikan nilai tambah bagi keberhasilan siswa. Salah satu cara untuk melihat peningkatan tersebut adalah dengan melakukan tes, yang hasilnya dapat diketahui melalui analisis hasil test, kemudian diklasifikasikan dalam tuntas dan tidak tuntas. a) Ketuntasan belajar matematika mengacu kepada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) matematika setiap siswa sebesar 65, Dengan menggunakan rumus sebagai berikut: NI= 100% Keterangan : NI : Ketuntasan belajar secara individu T : Skor yang diperoleh siswa SM : Skor maksimum dari tes (Permendiknas, 2007) b) Ketuntasan Klasikal Ketuntasan klasikal dinyatakan tercapai apabila sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa dalam kelas tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan individu. Ketuntasan klasikal dengan rumus : NT = 100% Keterangan : NT : Ketuntasan belajar secara klasikal T : Jumlah siswa yang tuntas belajar N : Jumlah seluruh siswa dalam satu kelas. (Permendiknas, 2007) Untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar pada tiap siklus digunakan one-sampel t-test.Tetapi sebelum menjalankannya didahului oleh uji normalitas. Pengujian normalitas dilakukan dengan tujuan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode KolmogorovSmirnov program SPSS versi 20, dengan taraf signifikansi yang digunakan sebagai aturan untuk menerima atau menolak pengujian normalitas suatu distribusi data adalah α = 0,05 (dalam tabel). Dengan subjek untuk masingmasing siklus sama yaitu 30 siswa (n=30). Ada tiga angka penting dalam pengujian normalitas metode KolmogorovSmirnov program SPSS yang bisa di jadikan acuan normalitas suatu data yaitu: 1. Nilai-nilai D pada Most Extreme Differences, 2. Uji statistik Kolmogorov-Smirnov Z, dan 3. P-value yang tercantum dalam Asymp. Sig. (2-tailed). Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan angka pada P-value yang tercantum dalam Asymp. Sig. (2-tailed). menyiratkan bahwa H0 ditolak jika Asymp. Sig. (2-tailed) atau P-value˃α (0,05). Setelah melakukan uji normalitas barulah dapat dilaksanakan uji-t yaitu untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar pada tiap siklus. Penjabarannya akan dinyatakan dengan kriteria perbandingan presentase ketuntasan belajar
  • 9. siswa secara klasikal (prosentase banyaknya siswa yang mencapai KKM) sebelum ada peningkatan tindakan dan setelah ada peningkatan tindakan. Pengujiannya dijalankan dengan ketentuan formula sbb: = (∑ ) ∑ ( ) Keterangan : t = t ratio = Average defference 2 Σ D = different score squared, then summed (Σ D)2 = difference scores summed then squared N = Number of pairs Ary, Jacobs .at all (2006:195) Jika t-hitung < t-tabel, maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (H0). Sebaliknya jika t-hitung > t-tabel , maka keputusannya adalah tolak Ho dan terima Ha. Kesimpulan dibuat berdasarkan keputusan yang diambil. Jika keputusan menerima Ho, kesimpulannya adalah “software Geogebra tidak signifikan untuk meningkatkan hasil belajar materi lingkaran”. Sebaliknya jika tolak Ho dan terima Ha, maka kesimpulannya adalah “software Geogebra signifikan untuk meningkatkan hasil belajar materi lingkaran”. B. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemaparan hasil penelitian ini, sebagian akan dipengaruhi oleh tes hasil belajar siswa tiap siklus yang disajikan melalui 20 butir soal pilihan ganda valid dan reliabel dengan penggunaan pilihan item jawaban sebanyak 4(empat) opsion. Ditentukan bobot nilai setiap item tes yang benar adalah 5 (lima). Selanjutnya penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan siklus. Sesuai prosedur PTK, maka tiap siklus harus melalui 4 kegiatan yaitu perencanaan pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 1. Siklus I a) Perencanaan Sesuai dengan perencanaan penelitian jadwal siklus I, yang dilaksanakan dua kali pertemuan ditambah satu kali pertemuan untuk tes hasil belajar yaitu pertemuan pertama pada tanggal 07 Mei 2013 dan pertemuan kedua pada tanggal 08 Mei 2013. Jadwal pelaksanaan penelitian selanjutnya sama dengan jadwal pembelajaran matematika yang telah ditetapkan oleh Wakasek bagian kurikulum SMP Hang Kasturi Batam. b) Pelaksanaan Pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus I sesuai RPP (lampiran...halaman...). Sedangkan untuk mengukur hasil belajar pada siklus I dilakukan test evaluasi hasil belajar berupa mengerjakan soal pilihan ganda materi keliling dan luas lingkaran yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Pelaksanaan test belajar dilakukan di luar siklus pembelajaran tepatnya 14 Mei 2013 dalam waktu 40 menit. c) Observasi Pengumpulan data dari hasil penelitian yang dijaring melalui tes ujian siklus 1 dideskripsikan bahwa sebanyak 20 butir tes pilihan ganda dengan penggunaan pilihan item jawaban sebanyak 4 option per-soal. Dapat ditentukan nilai setiap item tes yang benar adalah 5, selanjutnya hasil nilai tes menyebar
  • 10. dituliskan dalam tabel distribusi nilai murni. Tabel 3, Distribusi nilai murni hasil belajar siklus 1 Statistics SIKLUS I Valid 30 N Missing 0 Mean 59.50 Median 60.00 Std. Deviation 8.645 Variance 74.741 Minimum 45 Maximum 80 Sum 1785 Berdasarkan pada tabel di atas, selanjutnya digambarkan juga diagram dari variabel hasil belajar dengan terlebih dahulu dicari banyaknya kelas interval dan rentang interval mengikuti rumus (Sujana, 2005:47) sebagai berikut: Banyak kelas (K) = 1 + 3.3 log N = 1 + 3.3 log 30 = 1 + 3,3 x 1,48 = 1 + 4,88 = 5,88=6 (dibulatkan ke angka satuan) Interval = = = 5,83 = 6 (dibulatkan ke angka satuan), diperoleh frekuensi masing-masing kelas interval ditabulasikan ke dalam tabel di bawah ini: Tabel 4, Distribusi Frequensi nilai hasil belajar siklus 1 F Interval % 45 – 50 7 23,3 51 – 56 3 10,0 57 – 62 7 23,3 63 – 68 11 36,7 69 – 74 0 0,0 75 – 80 2 6,7 Jumlah 30 100 Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siklus 1 12 Frekuensi Nilai 10 8 6 4 2 0 ≥0 45 – 50 51 – 56 57 – 62 63 – 68 69 – 74 75 – 80 Nilai Gambar 5: Diagram distribusi frekuensi nilai siklus I ˃ 80
  • 11. Berdasarkan tabel frekuensi nilai hasil belajar, terdapat 7 siswa yang medapatkan skor pada interval 45-50, terdapat 3 siswa pada rentang 51-56. terdapat 7 siswa pada Interval 57- 62, terdapat 11 siswa pada interval 63 - 68. Belum terdapat nilai hasil belajar siswa pada rentang 69-74. Tetapi terdapat 2 siswa pada interval 75-80. Dan belum satupun siswa mendapatkan nilai lebih dari 80. Tabel 5, Persentasi ketuntasan hasil belajar sklus I No Ketuntasan Siswa Frequensi Persentase 1 Tuntas 13 43,3 2 Tidak Tuntas 17 56,7 Jumlah 30 100,0 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 13 siswa tuntas atau sekitar 43,3% dari total siswa kelas VIII B. Sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 17 siswa atau 56,7% dari total siswa kelas VIII B. d) Refleksi Mengacu kepada ketentuan bahwa ketuntasan klasikal (Persentase banyaknya siswa yang mencapai KKM) adalah ≥ 85 %. Sedangkan pada Siklus I, hasil belajar baru mencapai 43,3%, maka diambil kesimpulan akan dilanjutkan dengan siklus II. Untuk memperbaikinya adalah berlandaskan refleksi dari tindakan pada siklus I sebagai rekomendasi pelaksanaan siklus II. Tabel 6: Refleksi Tindakan pada Siklus I Kendala yang Terjadi 1. Masih banyak siswa yang raguragu mengaplikasikan soal-soal kedalam software Geogebra 2. Tidak semua siswa mengikuti bimbingan dengan seksama, karena jika guru lengah, terkadang ada saja siswa menyelinap ke situs tertentu melalui jaringan internet sekolah yang online. 3. Masih ada beberapa siswa yang tidak mau bertanya bagianbagian yang belum ia mengerti. Catatan Tindakan untuk Mengatasi Lapangan Kendala Dari lembar 1. Memberikan bimbingan lebih pekerjaan siswa intensif pada siswa yang masih mengalami kesulitan ditemukan 2. Meminta siswa yang dianggap adanya kesulitan pintar membantu temannya mengaplikasikan yang mengalami kesulitan. soal kedalam 3. Memberikan pengertian pada software siswa agar tidak takut / malu Geogebra bertanya bagian yang tidak Ia mengerti. 4. Memberikan pendalaman dan pengayaan materi kepada siswa agar lebih bervariatif dalam pengerjaan soal-soal tugas yang harus dipelajari dirumah, 5. Memohon kepada sekolah agar WIFI sekolah offline pada saat penelitian 6. Memberikan PR kepada siswa agar lebih memperkuat pemahaman dalam mempresentasikan kembali di sekolah dengan software Geogebra
  • 12. 2. Siklus II Untuk lebih mengoptimalkan hasil penelitian, maka rancangan tindakan yang dilaksanakan pada siklus II, tidak hanya mengandalkan refleksi siklus I semata. Tetapi langkah-langkah pada saat pembelajaran yang bersifat improvisasimenyenangkan juga dijadikan andalan untuk dimunculkan pada siklus II. a) Perencanaan Siklus II berlangsung 1 minggu setelah tindakan pada proses siklus Iberakhir. Alokasi waktu dilaksanakan dua kali pertemuan ditambah satu kali pertemuan untuk tes hasil belajar yaitu pertemuan pertama pada tanggal 15 Mei 2013 dan pertemuan kedua pada tanggal 21 Mei 2013. Jadwal ini disesuaikan dengan kurikulum pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Waktu yang dijalankan pada siklus II masing-masing pertemuan pertama dan pertemuan kedua adalah 2 x 40 menit. Materi pelajaran yang disampaikan tetap bekaitan dengan keliling dan luas lingkaran. Sedangkan pelaksanaan tindakan sebagai perbaikan pada siklus II mengacu refleksi dari siklus I, sebagai tindakan yang dijadikan pedoman perbaikan kegiatan untuk meningkatkan hasil belajar. b) Pelaksanaan Pertemuan pertama Pelaksanaan siklus II dimulai pada tanggal 15 Mei 2013, dilanjutkan pada pertemuan kedua tanggal 21 Mei 2013. Urutan uraian pelaksanaan penelitian siklus II, dalam proses pembelajaran keliling dan luas lingkaran melalui software Geogebra. c) Observasi Pengumpulan data pada siklus II sama dengan yang dilakukan pada siklus I yaitu dengan menggunakan test hasil belajar yang dilaksanakan setelah siklus II berakhir (22 Mei 2013). Adapun distribusi data pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Distribusi Nilai Hasil Belajar Siklus II Statistics SIKLUS II Valid 30 N Missing 0 Mean 68.50 Median 65.00 Std. Deviation 9.206 Variance 84.741 Minimum 45 Maximum 90 Sum 2055 Berdasarkan pada tabel 7. distribusi hasil belajar didapatkan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 68,9, nilai tengah didapat 65, sedangkan standar deviasinya 9,2. Untuk hasil belajar skor tertinggi adalah 90 dan skor terendah adalah 45. Dibandingkan dengan siklus I, distribusi skor hasil belajar sudah mengalami peningkatan yang baik, dilihat dari skor maksimal yaitu 90 maka ada siswa yang mendapatkan nilai sangat baik. Untuk mengambarkan diagram dari variabel hasil belajar maka terlebih dahulu mencari rentang interval siklus II dengan interval sama dengan siklus I, maka diperoleh: Interval =
  • 13. = = 7,5 = 8 (dibulatkan ke angka satuan) Distribusi frequensi hasil belajar siklus II dapat diperlihatkan pada tabel dan diagram di bawah ini: Tabel 8, Distribusi Frequensi nilai hasil belajar siklus II Interval F % 43 - 50 1 3,3 51 - 58 3 10,0 59 - 66 12 40,0 67 - 74 3 10,0 75 - 82 9 30,0 83 - 90 2 6,7 Jumlah 30 100 Diagram Distribusi Distribusi Frekuensi Belajar Siklus Gambar 8: Diagram Frekuensi Nilai HasilNilai Siklus II 1 Frekuensi Nilai Siklus II 14 12 10 8 6 4 2 0 _ 43 - 50 51 - 58 59 - 66 67 - 74 Nilai Siklus II 75 - 82 83 - 90 ˃ 90 Gambar 6: Diagram distribusi frekuensi nilai siklus I Dari tabel di atas frekuensi nilai hasil belajar siswa pada siklus II, diperoleh 1 siswa (3,3%) pada skor interval 43-50, 3 siswa (10%). rentang 51-58 ada 12 siswa (40%) Interval 59-66, ada 3 siswa (10%) rentang 67- 74, ada 9 siswa (30%) rentang 75-82, ada 2 siswa (6,7%) rentang 83-90. Memang belum satupun siswa mendapatkan nilai lebih dari 90.Tetapi hal ini tidak signifikan mempengaruhi persentase ketuntasan kelas siklus II, karena banyaknya siswa yang telah mencapai ketuntasan telah memenuhi standar KKM lebih dari 85%. Hal ini akan dilihat jelas perolehannya melalui tabel di bawah ini: Tabel 9, Persentasi Ketuntasan Hasil Belajar sklus II No Ketuntasan Siswa Frekuensi Persentase 1 Tuntas 26 86,7 2 Tidak Tuntas 4 13,3 Jumlah 100
  • 14. Tepatnya dari hasil belajar siswa pada siklus II seperti yang dituliskan pada tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 26 siswa tuntas atau sekitar 86,7%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas terdapat 4 siswa atau 13,3% dari total siswa kelas VIII B d) Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh hingga berakhirnya siklus II, hasil belajar materi lingkaran melalui software Geogebra secara umum dapat dikatakan bahwa tindakan yang dilakukan telah dapat meningkatkan hasil belajar. Kesimpulan diambil dari peningkatan ketuntasan klasikal dari 43,3% pada siklus I dan meningkat drastis pada Siklus II menjadi 86,7%, hal ini diharapkan agar hasil pada siklus II dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Tabel 10 : Refleksi Tindakan pada Siklus II Kendala yang Catatan Lapangan Tindakan Terjadi Ada siswa yang Masih adanya siswa yang nilainya Dihentikan pada belum mau / di bawah rata-rata, tetapi secara siklus II, karena malu bertanya keseluruhan terlihat adanya prosentase tentang kenaikan nilai rata-rata hasil KKM klasikal kesulitan yang belajar bahkan prosentase KKM mencapai lebih dihadapi. klasikal mencapai lebih dari 85%. dari 85%. Dengan pembuktian bahwa melalui software Geogebra berhasil secara signifikan meningkatkan hasil belajar, materi Lingkaran, maka penelitian dihentikan pada siklus II. Untuk melihat pengujian berdasarkan hasil tiap siklus, dijelaskan dengan ujit. Sebelum menjalankan proses uji-t didahului oleh uji normalitas. Pengujian normalitas dilakukan dengan tujuan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov program SPSS versi 20, dengan taraf signifikansi yang digunakan sebagai aturan untuk menerima atau menolak pengujian normalitas suatu distribusi data adalah α = 0,05. Dengan subjek untuk masing-masing siklus sama yaitu 30 siswa (n=30). Berdasarkan perhitungan normalitas nilai hasil belajar siswa atas frekuensi nilai tiap siklus diperoleh Kriteria H0 ditolak jika Asymp. Sig. (2-tailed) atau p-value > α = 0,05 mengikuti distribusi normal. Hasilnya diperoleh tabel di bawah ini: Tabel 11: uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov SIKLUS I SIKLUS II N 30 30 Mean 59.50 68.50 Normal Parametersa,b Std. Deviation 8.645 9.206 Absolute .196 .219 Most Extreme Differences Positive .196 .181 Negative -.190 -.219 Kolmogorov-Smirnov Z 1.072 1.197 Asymp. Sig. (2-tailed) .201 .114 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel di atas normalitas nilai hasil belajar atas frekuensi nilai siklus I diperoleh Asymp.Sig. (2-tailed) atau p-value = 0,201>α =0,05
  • 15. dan normalitas nilai hasil belajar atas frekuensi nilai siklus II di diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) atau p-value = 0,114 > α = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka hipotesis nol ditolak, artinya data berdistribusi normal. Jika digambarkan dengan grafik akan terbentuk sebuah kurva normal tampak seperti gambar di bawah ini. Distribusi Pengujian Normalitas Asymp. Sig. (2-tailed) α = 0,05 Gambar 7. Pengujian p-value pada level of significance α = 0,05 Selain itu tabel 14 juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata siklus I = 59.50 dan siklus II nilai rata-rata = 68.50. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata pada kedua siklus tersebut. Adapun besaran perbedaannya bisa dilihat melalui perhitungan One-Sample Test, dan diperoleh analisis data sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Analisis Uji t Nilai Hasil Belajar One-Sample Test Test Value = 0 t df Sig. (2Mean 95% Confidence tailed) Difference Interval of the Difference Lower Upper SIKLUS I 37.696 29 .000 59.500 56.27 62.73 SIKLUS II 40.757 29 .000 68.500 65.06 71.94 Hasil uji Siklus I pada tabel diatas menunjukkan bahwa t-hitung (37.696) ≥. ttabel (2.045) pada df = 29, sig 5 % . Selanjutnya dengan melihat hasil ujian pada Siklus II, t-hitung mengalami peningkatan yaitu = 40.757, sedang kan t-table df = 29, sig 5 % = 2.045. Artinnya t-hitung (40.757) ≥. t-tabel (2.045). Juga berdasarkan tabel 15 diperlihatkan bahwa perbedaan (selisih) nilai rata-rata (mean difference) siklus I atas siklus II sebesar 9, menunjukkan adanya kenaikan nilai rata-rata. Maka diperoleh hipotesis bahwa melalui software Geogebra secara signifikan pada 0.000 dapat meningkatkan hasil belajar materi Lingkaran. Catatan secara keseluruhan dari nilai persentase ketuntasan hasil belajar individu, nilai ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata kelas pada siklus I, belum dapat meningkatkan hasil belajar yang cukup signifikan. hal ini disebabkan siswa masih belum beradaptasi dengan baik terhadap penggunaan software Geogebra. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar, pelaksanaan tindakannya adalah berlanjut ke-pelaksanaan Siklus II yakni demi mendapatkan ketuntasan klasikal ≥ 85% dan ketuntasan nilai matematika individu ≥ 65. Hasilnya nilai ratarata ketuntasan pada Siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga didapatkan ketuntasan klasikal 86,7%. Berdasarkan pengamatan hal tersebut disebabkan siswa sudah memahami proses pembelajaran materi lingkaran dengan
  • 16. menggunakan software Geogebra. Siswa sudah bisa memanfaatkan umpan balik perangkat pembelajaran baik dari peralatan komputer maupun buku paket sebagai referensi untuk mengatasi masalah yang menjadi kendala dalam pembelajaran. Efeknya adalah siswa mendapatkan ilmu atau cara baru dalam memecahkan sebuah masalah dalam pembelajaran maupun pengerjaan lembar kegiatan siswa. Dengan kriteria ketuntasan minimal hasil belajar pada akhir siklus II sudah mencapai persentase yang diinginkan yaitu lebih dari 85%, serta melihat hasil perhitungan SPSS melalui t-test didapat signifikansi pada taraf 0.00 dapat diartikan bahwa melalui software Geogebra berhasil secara signifikan meningkatkan hasil belajar materi Lingkaran. Dengan demikian asumsi akhir adalah Penelitian Tindakan Kelas dihentikan pada siklus II. C. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, diperoleh nilai rata-rata materi lingkaran sebesar 59,5 pada siklus I menjadi 68.5 pada siklus II. Ketuntasan belajar siswa juga menunjukkan peningkatan dari 43.3% pada siklus I menjadi 86,7% pada siklus II dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 65. Bahkan setelah melalui uji-t terbukti signifikan t-hitung siklus I (37.696) ≥ t-tabel (2.045), dan t-hitung siklus II (40.757) ≥ t-tabel (2.045). Maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil observasi dan hasil refleksi, diperoleh signifikan adanya peningkatan hasil belajar matematika melalalui software Geogebra pada materi lingkaran. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika sebagai berikut : a) Untuk Guru, perlu ada penggunaan alternatif pemecahan masalah penyelesaian soal-soal matematika yang dianggap rumit bagi sebagian siswa, dan bisa dikerjakan lebih cepat. Salah satunya melalui software Geogebra. b) Untuk siswa, agar bisa mempertahankan minimal kondisi yang sama seperti yang dilakukan dalam penelitian yang terdapat pada siklus II, sehingga didapatkan hasil belajar sesuai dengan harapan. c) Untuk peneliti, agar bisa menggunakan software Geogebra dalam proses pembelajaran secara lebih professional.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono, 2010. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ary.D, Jacobs.L,Razavieh.A at al. 2006. Introduction to Research in Education (7th ed).Canada. Thomson Wadsworth. C. Trihendradi, 2012. Step by Step SPSS 20 Analisis Data Statistik, Yogyakarta: C.V Andi Offset. Hamzah B. Uno, 2012, Assessment Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara ________ , 2011, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: PT. Bumi Aksara. H. E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi. Hasyim Mulyono, 2008, Buku Pintar Komputer, Jakarta: Kriya Pustaka Iskandar Agung, 2012, Panduan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru, Jakarta: Bestari Buana Murni Iskandar, 2009, Penelitian Tindakan Kelas, Ciputat-Jakarta: Gaung Persada(GP) Press. Markus Hohenwarter, Judith Hohenwarter, 2008, Geogebra Help 3.2 dalam terjemahan Aam Sudrajat (versi elektronik) diakses (http://www.geogebra.org/help/search. html) pada tanggal 20 Januari 2013. Nana Sudjana, 1989, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor. 41, 2007, Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: (versi elektronik) diakses dari (http://www.pendidikan-diy.go.id/file /mendiknas/47/pdf.) pada tanggal 20 Januari 2013. Riduwan, 2011, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfabeta Sarwiji Suwandi, 2011, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) &Penulisan Karya Ilmiah, Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.