SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  37
Télécharger pour lire hors ligne
Oleh
Sugeng Budiharsono
Disajikan pada Pelatihan Pembekalan TAR dan SDM Pendukung oleh Direktorat
Perkotaan dan Perdesaan, BAPPENAS di Yogyakarta pada tanggal 26 Mei-1 Juni 2013
Competitiveness as the set of institutions, policies, and factors that
determine the level of productivity of a country (Schwab and Porter,
2007)
Pendefinisian daya saing tergantung dimana lokasi daya saing tersebut
didefinisikan, apakah di aras mikro atau di aras makro.
Diantara kedua konsep daya saing tersebut, muncul konsep daya saing
daerah, yang mendapatkan perhatian yang besar pada beberapa tahun
terakhir, hal ini disebabkan karena daerah merupakan kunci dalam
organisasi dan tata kelola pertumbuhan ekonomi dan penciptaan
kesejahteraan.
Meyer-Stamer (2003), daya saing daerah didefinisikan sebagai
kemampuan suatu wilayah untuk meningkatkan pendapatan yang
tinggi dan penghidupan masyarakat yang ada dalam wilayah tersebut
pada standar kehidupan yang tinggi. Sedangkan Huggins (2003)
menyatakan bahwa daya saing daerah yang sejati hanya terjadi ketika
pertumbuhan berkelanjutan dicapai pada tingkat tenaga kerja yang
meningkatkan standar kehidupan.
2
Factor
Driven
• Mengandalkan SDA
& lingkungan alam
• Tenaga kerja yg
murah & melimpah
Investment
Driven
• Perusahaan fokus
pada peningkatan
investasi di bidang
teknologi, pabrik,
infrastruktur
Innovation
Driven
• Penciptaan
teknologi & metode
terbaru
• Pengembangan
industri dlm
berinovasi
Wealth
Driven
• Perusahaan mulai
kehilangan daya
saing kompetitifnya
krn berbagai alasan
(mis: tdk berinovasi
krn terlalu fokus
mempertahankan
posisi perusahaan)
Porter (1990) membagi tahapan pembangunan baik negara maupun daerah
berdasarkan keunggulan kompetitifnya ke dalam 4 fase:
Meningkat (advance) Menurun (decline)
Tiga tahap pertama melibatkan peningkatan keunggulan
kompetitif suatu bangsa secara bertahap dan umumnya
berkaitan dg kemakmuran ekonomi yg semakin meningkat
Bangsa di tahap
keempat mengandalkan
kemakmurannya, yg pd
akhirnya akan menurun
4
5
Indeks Daya Saing Global
Sub Indeks Permintaan
Dasar
Sub Indeks Peningkatan
Efisiensi
Sub Indeks Inovasi dan
Faktor Kecanggihan
Pilar 1. Lembaga
Pilar 2. Infrastruktur
Pilar 3. Lingkungan
Makroekonomi
Pilar 4. Kesehatan dan
Pendidikan Dasar
Pilar 5. Pendidikan Tinggi dan
Pelatihan
Pilar 6. Efisiensi Pasar Barang
Pilar 7. Efisiensi Pasar Tenaga
Kerja Pilar 8. Pengembangan
Pasar Keuangan
Pilar 9. Kesiapan Teknologi
Pilar 10. Ukuran Pasar
Pilar 11. Kecanggihan Bisnis
Pilar 12. Inovasi
Kunci untuk Ekonomi berbasis
SDM (factor driven)
Kunci untuk Ekonomi berbasis
industri (investment drive)
Kunci untuk Ekonomi berbasis
inovasi (innovation driven)
Tahap 1
SDM (factor
driven)
Transisi dari
tahap 1 ke
tahap 2
Tahap 2
Industri
(investment
drive)
Transisi dari
tahap 2 ke
tahap 3
Tahap 3
Inovasi
(innovation
driven)
Posisi Indonesia 
6
Fase 1
• Ekonomi
berbasis SDM
(factor driven)
Fase 2
• Ekonomi berbasis
industri (investment
drive)
Fase 3
• Ekonomi
berbasis
inovasi
(innovation
driven)
Modal (capital)
• Investasi & alokasi modal
• Terutama dibutuhkan untuk percepatan pembangunan infrastruktur
• Proporsi belanja infrastruktur masih dibawah 5% dari PDB
• Kebijakan: Percepatan pembangunan infrastruktur (Komite Percepatan Pembangunan
Infrastruktur) & MP3EI untuk mewujudkan konektivitas
SDM (human capital)
• Kebijakan pasar tenaga kerja, undang-undang, peraturan dan kebijakan
7
Peningkatan Kemampuan Ekonomi
Ekonomi Berbasis SDA
Factor Driven
Ekonomi Berbasis
Industri
Investment Driven
Ekonomi Berbasis
Inovasi
Innovation Driven
Kekayaan Negara
Sumber Daya Alam
(Labor Intensive)
Modal dan Teknologi
(Skilled Labor Intensive)
Innovasi
(Human Capital
Intensive)
Keunggulan
Negara
Kompetitif
Komparatif
Warisan Ciptaan
Negara/
Perekonomian
Peringkat/144 Nilai (1-7)
Peringkat GCI 2011-
2012
Swiss 1 5,72 1
Singapura 2 5,67 2
Finlandia 3 5,55 4
Swedia 4 5,53 3
Belanda 5 5,5 7
Malaysia 25 5,06 21
Brunei Darussalam 28 4,87 28
Thailand 38 4,52 39
Indonesia 50 4,4 46
India 59 4,32 56
Filipina 65 4,23 75
Vietnam 75 4,11 65
Kamboja 85 4,01 97
Timor Leste 136 3,27 131 8
Factor Conditions
Kondisi faktor produksi dibagi menjadi 2 : biasa & terspesialisasi.
Biasa : faktor-faktor produksi diwarisi secara alami seperti kekayaan
sumber daya alam (SDA), tanah, dan tenaga kerja yang belum terlatih.
Terspesialisasi : tidak terdapat secara alami, harus diciptakan terlebih
dahulu seperti teknologi & tenaga kerja yang terlatih
Demand Conditions
Semakin besar/tinggi tuntutan pelanggan/konsumen akan membuat
tekanan bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya melalui
inovasi, kualitas produk, dsb
Related and Supporting Industries
Kedekatan spasial antara industrI hulu dan hilir dapat memfasilitasi
pertukaran informasi dan meningkatkan pertukaran inovasi dan ide)
Firm Strategy, Structure, and Rivalry
Dunia didominasi oleh kondisi dinamis dan kompetisilah yang
memaksa perusahaan untuk berkerja meningkatkan produktivitas dan
inovasi)
Pemerintah berperan sebagai katalisator dan penantang.
Pemerintah mendorong/memaksa perusahaan untuk
meningkatkan cita-citanya dan bergeser menuju level
performa daya saing yang lebih tinggi.
Pemerintah berperan untuk menstimulasi permintaan
terhadap produk berkualitas tinggi, berfokus pada
penciptaan factor yang terspesialisasi, dan persaingan lokal.
Change
Perkembangan tdk terkontrol diluar pemerintah dan
perusahaan yg memungkinkan pemain baru masuk untuk
memanfaatkan peluang dari restrukturisasi industri yg
terjadi
Contoh: inovasi radikal, kenaikan harga minyak yg tdk
diharapkan, revolusi, perang
Tujuan
dan
Sasaran
Kategori Dasar
Faktor Pembangunan
Penentu Keberhasilan
• Kategori Dasar (mengukur
daya saing) : indikator ex-post
seperti pendapatan,
produktivitas tenaga kerja,
ketenagakerjaan, ekonomi
terbuka
• Faktor Pembangunan
(meningkatkan daya saing) :
faktor dengan dampak
langsung terhadap basic
categories
• Penentu Keberhasilan
(menjelaskan daya saing) :
dampak tidak langusng
terhadap basic categories dan
development factors
• Kualitas
Kehidupan
•Standar
Kehidupan
Kinerja Wilayah
PDRB
Produktivitas
Tenaga kerja
Laju penyerapan
tenaga kerja
Penelitian dan
Pengembangan
Teknologi
Infrastruktur
dan modal
manusia
Investasi
asing
lansung
UMKM
Kelembagaan
dan modal
sosial
Struktur
Ekonomi
Struktur Sosial
Kegiatan
Inovatif
Pusat
Pengambilan
Keputusan
Aksesibilitas
wilayah
Ketrampilan
angkatan kerja
Lingkungan Identitas Wilayah
Tujuan dan Sasaran
Kategori
Dasar
Faktor
Pembangunan
Penentu
Keberha-
silan
PELD
Berkelanjutan
Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat
Kinerja Wilayah
Kesenjangan antar wilayah
PDRB
Produktivitas
Tenaga kerja
Laju penyerapan
tenaga kerja
Penelitian
dan
Pengembang
an Teknologi
Infrastruktur
dan modal
manusia
Investasi UMKM
Kelembagaan
dan modal
sosial
Struktur
Ekonomi
Struktur Sosial
Kegiatan
Inovatif
Pusat
Pengambilan
Keputusan
Aksesibilitas
wilayah
Ketrampilan
angkatan kerja
Lingkungan Identitas Wilayah
Tujuan dan Sasaran
Kategori
Dasar
Faktor
Pembangunan
Penentu
Keberha-
silan
Sumber
daya
alam
Modifikasi
Piramida
Daya Saing
Daerah
Tahap Pembangunan
TingkatPendapatanDaerah
Innovation Driven (unique value)
Knowledge Creation Region
Investment Driven (Efficiency)
Knowledge Transfer Region
Factor driven (input cost)
Neofordist Region
Imre Lengyel
REGIONAL TRANSFERS
NILAI TAMBAH BRUTO NON-PASAR
NILAI TAMBAH BRUTO-PASAR
Jumlah Upah Jumlah Keuntungan
Pasar Lokal Pasar Ekspor
Perusahaan A
Perusahaan B
Sektor x
Sektor y
Sektor z
Input Wilayah
• Komposisi sektoral
• Spesialisasi
• Distribusi Perusahaan
• Kepemilikan (FDI)
Output Wilayah
• Produktifitas wilayah
• Unit labour cost
• Keuntungan
• Market shares
Outcome Wilayah
PDRB/Tenaga Kerja
Jumlah orang yang bekerja
Modal
Tenaga Kerja Lahan
Infrastruktur dasar
dan Aksesibilitas
LingkunganKualitas tempat
Sumber Daya Manusia
Lingkungan ProduktifKelembagaan
Teknologi
Keinovasian
Kewirausahaan
Internasionalisasi
Modal sosial
Insfrastruktur
pengetahuan Penduduk dan
migrasi
Budaya
PERSPEKTIF TEORI - MAKRO
PERSPEKTIF TEORI -KOMPLEMENTER
Keunggulan
Komparatif
dan Mutlak
Faktor
bawaan/
Teori lokasi
Wilayah
berbasis
ekspor/
multipliers
Spesialisasi
RegionalTeori FDI
Wilayah
sebagai
lokasi
ekspor
Ekonomi
Klasik
Ekonomi
Neo-Klasik
Ekonomi
Keysian
Ekonomi
Pembangunan
Teori
Pertumbuhan
Endogen
Teori
Perdagangan
Baru
Konsep Dasar
tentang
Daya Saing
Daerah
Marshallian
Industrial
district
Lokasi
Ekonomi
Biaya
transaksi
Penyebab
Kumulatif
Pertumbuhan
wilayah
endogen
Ekonomi
Aglomerasi
Wilayah
sebagai
sumber
peningkatan
keuntungan
Wilayah
sebagai pusat
pengetahuan
Sosiologi Ekonomi
Kelembagaan
Ekonomi
Strategi Usaha
Schumpeterian/Ekonomi
Evolusioner
Teori
Pertumbuha
n Perkotaan
Ekonomi
Urbanisasi
Kelembagaan
dan regulasi
Teori
Kluster dari
Porter
Learning
regions
Local
innovative
milieu
Keterampilan
Perusahaan
Inovasi/Kreatifitas
Persaingan
Investasi
H. M. Treasury. 2004
Masuknya perusahaan
baru akan
meningkatkan
persaingan
Meningkatnya pesaingan
akan memberikan insentif
untuk investasi usaha
Investasi modal fisik
akan meningkatkan
kapasitas inovasi
perusahaan
Keterampilan akan
meningkatkan kapasitas
perusahaan dalam
mengembangkan dan
menggunakan teknologi
baru
Peningkatan persaingan
mendorong persaingan
Ketrampilan manajemen
akan meningkatkan
kewirausahaan dan
keunggulan bisnis.
Perusahaan baru akan
meningkatkan permintaan
terhadap keterampilan
No Kreatifitas Inovasi
1. Intuitif/Imaginatif Rasional, percobaan,
2. Individualistik Kolektif
3. Lebih berhubungan dengan estitika dan
bakat (talenta)
Lebih berkaitan dengan
penciptaan/penemuan
4. Alat untuk inovasi/disruptive Sering berasosiasi dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi
5. Susah mengukurnya (copyright) Mudah mengukurnya (paten, kerja
yang terpublikasi)
Assimilated to progress
6, Lebih spontan Metode, spesifikasi dan prosee,
evaluasi
7. Ekspresi dari nilai-nilai dan human spirit
Kreatifitas merupakan inti dari industri kreatif
Sejak pertama dicetuskan oleh para penggagas ekonomi kreatif
seperti Richard Florida, Daniel Pink, John Howkin sampai kepada
John Hartley, ekonomi kreatif telah membangunkan negara-negara
di seluruh benua untuk menggali dan mengembangkan potensi
kreativitas yang dimilikinya.
Industri Kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari
pemanfaatan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk
menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan dengan
menghasilkan dan mengekspoitasi daya kreasi dan daya cipta
individu tersebut.
Ekonomi Kreatif adalah sistem kegiatan manusia yang berkaitan
dengan produksi, distribusi, pertukaran, konsumsi barang dan jasa
hasil industri kreatif.
Industri Kreatif merupakan jantung Ekonomi Kreatif.
Ekonomi Kreatif adalah kegiatan ekonomi yang input dan
outputnya adalah GAGASAN.
Pengembangan Ekonomi Kreatif mulai marak
diperbincangkang sejak tahun 2006, dan semakin menjadi
fokus perhatian setelah Pemerintahan SBY membentuk
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada akhir
tahun 2011.
Akar Ekonomi Kreatif bermula dari ekonomi berbasi ilmu
pengetahuan  kemampuan SDM.
Ekonomi kreatif telah didaulat sebagai gelombang ekonomi
keempat setelah era ekonomi informasi (lihat gambar
berikut)
WAKTU
Kesejahteraan,TeknologidanGlobalisasi
ABAD 18 ABAD 19 ABAD 20 ABAD 21
Era
Pertanian
Era
Industrial
Era
Informasi
Era Konsep
dan Kreatif
GELOMBANG EKONOMI
DUNIA
Daniel H. Pink. 2005. A Whole New
Mind. Penguin Group, NY.
Bagi daerah yang tidak terlalu diberkahi SDA
yang berlimpah namun memiliki SDM yang
cukup baik kualitasnya, maka industri kreatif
dapat dikembangkan.
Banyak perguruan tinggi dan lembaga
penelitian yang seharusnya dapat mendukung
pengembangan industri kreatif.
PEL berbasis Industri Kreatif akan melibatkan
banyak stakeholder dan kelompok sasaran.
Sebagian besar kelompok sasaran adalah
UMKM.
PEL berbasis industri kreatif yang berbasis
ekosistem akan menjamin keberlanjutan
pembangunan.
WAKTU
Kesejahteraan,TeknologidanGlobalisasi
ABAD 18 ABAD 19 ABAD 20 ABAD 21
Era
Pertanian
Era
Industrial
Era
Informasi
Era Konsep
dan Kreatif
Jawa, Bali
dan
sebagian
Sumatera
dan
sebagian
Sulawesi
Jawa, Bali,
Sumatera,
Kalimantan,
Sulawesi,
Nusa
Tenggara,
Maluku,
Papua
Jawa, Bali
dan
sebagian
Sumatera
dan
sebagian
Sulawesi
Jawa, Bali
dan
sebagian
NTB
Identifikasi kreatifitas untuk komoditas unggulan di
daerah bapak/ibu.
Kreatifitas dilihat dari segi proses dan produk.
Gambarkan dan uraikan kreatifitasnya yang dapat
dilakukan.
Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas

Contenu connexe

Tendances

KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKALKONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKALVisualBee.com
 
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahPengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalSugeng Budiharsono
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanZakiah dr
 
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKALKONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKALVisualBee.com
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANDadang Solihin
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifDadang Solihin
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan KegiatanDadang Solihin
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanDadang Solihin
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan EvaluasiDadang Solihin
 

Tendances (20)

KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKALKONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
 
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
Ruang Lingkup, Prinsip dan Pendekatan Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahPengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKALKONSEPPENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi DaerahInovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
 
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
Prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Growth+pole+theory
Growth+pole+theoryGrowth+pole+theory
Growth+pole+theory
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
 

En vedette

Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Sugeng Budiharsono
 
Rpjm peld berbasis daya saing daerah 2015 2019
Rpjm peld berbasis daya saing daerah 2015 2019Rpjm peld berbasis daya saing daerah 2015 2019
Rpjm peld berbasis daya saing daerah 2015 2019Sugeng Budiharsono
 
Akselerasi daya saing
Akselerasi daya saingAkselerasi daya saing
Akselerasi daya saingPEMPROP JABAR
 
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A TaufikDaya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A TaufikTatang Taufik
 
Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Peningkatan daya saing daerah melalui region brandingPeningkatan daya saing daerah melalui region branding
Peningkatan daya saing daerah melalui region brandingSugeng Budiharsono
 
8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunanJenita 'Nytha' Pangku
 
Industri Kreatif Riset dan Pengembangan
Industri Kreatif Riset dan PengembanganIndustri Kreatif Riset dan Pengembangan
Industri Kreatif Riset dan PengembanganTogar Simatupang
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...Arief Wiroyudo
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatsamiaji
 
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatStrategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatPekerja Sosial Masyarakat
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalDadang Solihin
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMagdalena Palma Renia
 
Daya saing daerah untuk ekstesion pemerintahan
Daya saing daerah untuk ekstesion pemerintahanDaya saing daerah untuk ekstesion pemerintahan
Daya saing daerah untuk ekstesion pemerintahanendrayaman
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShareSlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

En vedette (18)

Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
 
Rpjm peld berbasis daya saing daerah 2015 2019
Rpjm peld berbasis daya saing daerah 2015 2019Rpjm peld berbasis daya saing daerah 2015 2019
Rpjm peld berbasis daya saing daerah 2015 2019
 
Akselerasi daya saing
Akselerasi daya saingAkselerasi daya saing
Akselerasi daya saing
 
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A TaufikDaya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
 
Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
Peningkatan daya saing daerah melalui region brandingPeningkatan daya saing daerah melalui region branding
Peningkatan daya saing daerah melalui region branding
 
8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
8. mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
 
Industri Kreatif Riset dan Pengembangan
Industri Kreatif Riset dan PengembanganIndustri Kreatif Riset dan Pengembangan
Industri Kreatif Riset dan Pengembangan
 
Minapolitan
Minapolitan Minapolitan
Minapolitan
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI ...
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
 
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatStrategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Daya saing daerah untuk ekstesion pemerintahan
Daya saing daerah untuk ekstesion pemerintahanDaya saing daerah untuk ekstesion pemerintahan
Daya saing daerah untuk ekstesion pemerintahan
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similaire à Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas

Industri Srategis dan Teknologi Strategis
Industri Srategis dan Teknologi StrategisIndustri Srategis dan Teknologi Strategis
Industri Srategis dan Teknologi StrategisTechnoMainstream Blog
 
KB profil kegiatan-08
KB profil kegiatan-08KB profil kegiatan-08
KB profil kegiatan-08PUPUK
 
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanDaya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanSugeng Budiharsono
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahEnengNs
 
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing Frans Dione
 
Akselerasi peningkatan daya saing sumedang
Akselerasi peningkatan daya saing sumedangAkselerasi peningkatan daya saing sumedang
Akselerasi peningkatan daya saing sumedangPEMPROP JABAR
 
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal Frans Dione
 
9 presentasi sidang kabinet laporan akhir
9 presentasi sidang kabinet laporan akhir9 presentasi sidang kabinet laporan akhir
9 presentasi sidang kabinet laporan akhirPuguh Nugroho
 
Industrialisasi dan pembangunan ekonomi
Industrialisasi dan pembangunan ekonomiIndustrialisasi dan pembangunan ekonomi
Industrialisasi dan pembangunan ekonomizuhri5590
 
Hout pengembangan ekonomi lokal
Hout pengembangan ekonomi lokalHout pengembangan ekonomi lokal
Hout pengembangan ekonomi lokalImaniar Nastiti
 
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADDadang Solihin
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalRusman R. Manik
 
TUGAS UAS STUDI KELAYAKAN BISNIS
TUGAS UAS STUDI KELAYAKAN BISNISTUGAS UAS STUDI KELAYAKAN BISNIS
TUGAS UAS STUDI KELAYAKAN BISNISAbiAlayubi
 

Similaire à Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas (20)

Industri Srategis dan Teknologi Strategis
Industri Srategis dan Teknologi StrategisIndustri Srategis dan Teknologi Strategis
Industri Srategis dan Teknologi Strategis
 
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitasPerluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
 
KB profil kegiatan-08
KB profil kegiatan-08KB profil kegiatan-08
KB profil kegiatan-08
 
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaanDaya saing perdesaan suatu keniscayaan
Daya saing perdesaan suatu keniscayaan
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
Strategi pembangunan dlm rangka meningkatkan daya saing
 
Akselerasi peningkatan daya saing sumedang
Akselerasi peningkatan daya saing sumedangAkselerasi peningkatan daya saing sumedang
Akselerasi peningkatan daya saing sumedang
 
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
Strategi percepatan pembangunan daerah tertinggal
 
9 presentasi sidang kabinet laporan akhir
9 presentasi sidang kabinet laporan akhir9 presentasi sidang kabinet laporan akhir
9 presentasi sidang kabinet laporan akhir
 
Ekonomi Pengajian am STPM
Ekonomi Pengajian am STPMEkonomi Pengajian am STPM
Ekonomi Pengajian am STPM
 
1769 (wiyadi, 2009)
1769 (wiyadi, 2009)1769 (wiyadi, 2009)
1769 (wiyadi, 2009)
 
Pendidikan 4 0 era revoulusi industri
Pendidikan 4 0 era revoulusi industriPendidikan 4 0 era revoulusi industri
Pendidikan 4 0 era revoulusi industri
 
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"  Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
 
Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
 
Ainun naim
Ainun naimAinun naim
Ainun naim
 
Industrialisasi dan pembangunan ekonomi
Industrialisasi dan pembangunan ekonomiIndustrialisasi dan pembangunan ekonomi
Industrialisasi dan pembangunan ekonomi
 
Hout pengembangan ekonomi lokal
Hout pengembangan ekonomi lokalHout pengembangan ekonomi lokal
Hout pengembangan ekonomi lokal
 
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
 
TUGAS UAS STUDI KELAYAKAN BISNIS
TUGAS UAS STUDI KELAYAKAN BISNISTUGAS UAS STUDI KELAYAKAN BISNIS
TUGAS UAS STUDI KELAYAKAN BISNIS
 

Plus de Sugeng Budiharsono

PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfPENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfSugeng Budiharsono
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanSugeng Budiharsono
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanSugeng Budiharsono
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Sugeng Budiharsono
 
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaCorruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaSugeng Budiharsono
 
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021Sugeng Budiharsono
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationSugeng Budiharsono
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIASugeng Budiharsono
 
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Sugeng Budiharsono
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatSugeng Budiharsono
 
Perkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaPerkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaSugeng Budiharsono
 
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingOtonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingSugeng Budiharsono
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahSugeng Budiharsono
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesiaSugeng Budiharsono
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiSugeng Budiharsono
 

Plus de Sugeng Budiharsono (20)

PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdfPENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN  29-30 MARET 2022.pdf
PENYUSUNAN RENCANA KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdfPENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENGUKURAN PERKEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdfPENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS KLASTER 29-30 MARET 2022.pdf
 
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdfPENENTUAN PRODUK  UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
PENENTUAN PRODUK UNGGULAN 29-30 MARET 2022.pdf
 
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdfDARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
DARI KEUNGGULAN DAYA SAING MENJADI KEUNGGULAN KOLABORATIF 29-30 MARET 2022.pdf
 
Paradigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaanParadigma baru pembangunan perdesaan
Paradigma baru pembangunan perdesaan
 
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaanPemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
Pemulihan ekonomi melalui pembangunan perdesaan
 
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
Pertanian berkelanjutan di era society 5.0
 
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in IndonesiaCorruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
Corruption, Climate Change Adaptation and Poverty in Indonesia
 
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021Kearifan lokal dan  kemandirian pangan di aras desa 101112021
Kearifan lokal dan kemandirian pangan di aras desa 101112021
 
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovationPrinsip helix of innovation dan eco innovation
Prinsip helix of innovation dan eco innovation
 
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIAPANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
PANDEMI COVID-19 DAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA
 
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
Menggambar masa depan daerah tertinggal17022018
 
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakatKelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
Kelembagaan pengelolaan sampah di masyarakat
 
Perkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesiaPerkembangan investasi di indonesia
Perkembangan investasi di indonesia
 
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region brandingOtonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
Otonomi daerah, pembangunan daerah, investasi dan region branding
 
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerahOtonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
Otonomi daerah dan penciptaan iklim investasi di daerah
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Kebijakan investasi di indonesia
Kebijakan  investasi di indonesiaKebijakan  investasi di indonesia
Kebijakan investasi di indonesia
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 

Peningkatan daya saing daerah berbasis kreatifitas

  • 1. Oleh Sugeng Budiharsono Disajikan pada Pelatihan Pembekalan TAR dan SDM Pendukung oleh Direktorat Perkotaan dan Perdesaan, BAPPENAS di Yogyakarta pada tanggal 26 Mei-1 Juni 2013
  • 2. Competitiveness as the set of institutions, policies, and factors that determine the level of productivity of a country (Schwab and Porter, 2007) Pendefinisian daya saing tergantung dimana lokasi daya saing tersebut didefinisikan, apakah di aras mikro atau di aras makro. Diantara kedua konsep daya saing tersebut, muncul konsep daya saing daerah, yang mendapatkan perhatian yang besar pada beberapa tahun terakhir, hal ini disebabkan karena daerah merupakan kunci dalam organisasi dan tata kelola pertumbuhan ekonomi dan penciptaan kesejahteraan. Meyer-Stamer (2003), daya saing daerah didefinisikan sebagai kemampuan suatu wilayah untuk meningkatkan pendapatan yang tinggi dan penghidupan masyarakat yang ada dalam wilayah tersebut pada standar kehidupan yang tinggi. Sedangkan Huggins (2003) menyatakan bahwa daya saing daerah yang sejati hanya terjadi ketika pertumbuhan berkelanjutan dicapai pada tingkat tenaga kerja yang meningkatkan standar kehidupan. 2
  • 3.
  • 4. Factor Driven • Mengandalkan SDA & lingkungan alam • Tenaga kerja yg murah & melimpah Investment Driven • Perusahaan fokus pada peningkatan investasi di bidang teknologi, pabrik, infrastruktur Innovation Driven • Penciptaan teknologi & metode terbaru • Pengembangan industri dlm berinovasi Wealth Driven • Perusahaan mulai kehilangan daya saing kompetitifnya krn berbagai alasan (mis: tdk berinovasi krn terlalu fokus mempertahankan posisi perusahaan) Porter (1990) membagi tahapan pembangunan baik negara maupun daerah berdasarkan keunggulan kompetitifnya ke dalam 4 fase: Meningkat (advance) Menurun (decline) Tiga tahap pertama melibatkan peningkatan keunggulan kompetitif suatu bangsa secara bertahap dan umumnya berkaitan dg kemakmuran ekonomi yg semakin meningkat Bangsa di tahap keempat mengandalkan kemakmurannya, yg pd akhirnya akan menurun 4
  • 5. 5 Indeks Daya Saing Global Sub Indeks Permintaan Dasar Sub Indeks Peningkatan Efisiensi Sub Indeks Inovasi dan Faktor Kecanggihan Pilar 1. Lembaga Pilar 2. Infrastruktur Pilar 3. Lingkungan Makroekonomi Pilar 4. Kesehatan dan Pendidikan Dasar Pilar 5. Pendidikan Tinggi dan Pelatihan Pilar 6. Efisiensi Pasar Barang Pilar 7. Efisiensi Pasar Tenaga Kerja Pilar 8. Pengembangan Pasar Keuangan Pilar 9. Kesiapan Teknologi Pilar 10. Ukuran Pasar Pilar 11. Kecanggihan Bisnis Pilar 12. Inovasi Kunci untuk Ekonomi berbasis SDM (factor driven) Kunci untuk Ekonomi berbasis industri (investment drive) Kunci untuk Ekonomi berbasis inovasi (innovation driven) Tahap 1 SDM (factor driven) Transisi dari tahap 1 ke tahap 2 Tahap 2 Industri (investment drive) Transisi dari tahap 2 ke tahap 3 Tahap 3 Inovasi (innovation driven) Posisi Indonesia 
  • 6. 6 Fase 1 • Ekonomi berbasis SDM (factor driven) Fase 2 • Ekonomi berbasis industri (investment drive) Fase 3 • Ekonomi berbasis inovasi (innovation driven) Modal (capital) • Investasi & alokasi modal • Terutama dibutuhkan untuk percepatan pembangunan infrastruktur • Proporsi belanja infrastruktur masih dibawah 5% dari PDB • Kebijakan: Percepatan pembangunan infrastruktur (Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur) & MP3EI untuk mewujudkan konektivitas SDM (human capital) • Kebijakan pasar tenaga kerja, undang-undang, peraturan dan kebijakan
  • 7. 7 Peningkatan Kemampuan Ekonomi Ekonomi Berbasis SDA Factor Driven Ekonomi Berbasis Industri Investment Driven Ekonomi Berbasis Inovasi Innovation Driven Kekayaan Negara Sumber Daya Alam (Labor Intensive) Modal dan Teknologi (Skilled Labor Intensive) Innovasi (Human Capital Intensive) Keunggulan Negara Kompetitif Komparatif Warisan Ciptaan
  • 8. Negara/ Perekonomian Peringkat/144 Nilai (1-7) Peringkat GCI 2011- 2012 Swiss 1 5,72 1 Singapura 2 5,67 2 Finlandia 3 5,55 4 Swedia 4 5,53 3 Belanda 5 5,5 7 Malaysia 25 5,06 21 Brunei Darussalam 28 4,87 28 Thailand 38 4,52 39 Indonesia 50 4,4 46 India 59 4,32 56 Filipina 65 4,23 75 Vietnam 75 4,11 65 Kamboja 85 4,01 97 Timor Leste 136 3,27 131 8
  • 9.
  • 10. Factor Conditions Kondisi faktor produksi dibagi menjadi 2 : biasa & terspesialisasi. Biasa : faktor-faktor produksi diwarisi secara alami seperti kekayaan sumber daya alam (SDA), tanah, dan tenaga kerja yang belum terlatih. Terspesialisasi : tidak terdapat secara alami, harus diciptakan terlebih dahulu seperti teknologi & tenaga kerja yang terlatih Demand Conditions Semakin besar/tinggi tuntutan pelanggan/konsumen akan membuat tekanan bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya melalui inovasi, kualitas produk, dsb Related and Supporting Industries Kedekatan spasial antara industrI hulu dan hilir dapat memfasilitasi pertukaran informasi dan meningkatkan pertukaran inovasi dan ide) Firm Strategy, Structure, and Rivalry Dunia didominasi oleh kondisi dinamis dan kompetisilah yang memaksa perusahaan untuk berkerja meningkatkan produktivitas dan inovasi)
  • 11. Pemerintah berperan sebagai katalisator dan penantang. Pemerintah mendorong/memaksa perusahaan untuk meningkatkan cita-citanya dan bergeser menuju level performa daya saing yang lebih tinggi. Pemerintah berperan untuk menstimulasi permintaan terhadap produk berkualitas tinggi, berfokus pada penciptaan factor yang terspesialisasi, dan persaingan lokal. Change Perkembangan tdk terkontrol diluar pemerintah dan perusahaan yg memungkinkan pemain baru masuk untuk memanfaatkan peluang dari restrukturisasi industri yg terjadi Contoh: inovasi radikal, kenaikan harga minyak yg tdk diharapkan, revolusi, perang
  • 12.
  • 13. Tujuan dan Sasaran Kategori Dasar Faktor Pembangunan Penentu Keberhasilan • Kategori Dasar (mengukur daya saing) : indikator ex-post seperti pendapatan, produktivitas tenaga kerja, ketenagakerjaan, ekonomi terbuka • Faktor Pembangunan (meningkatkan daya saing) : faktor dengan dampak langsung terhadap basic categories • Penentu Keberhasilan (menjelaskan daya saing) : dampak tidak langusng terhadap basic categories dan development factors
  • 14. • Kualitas Kehidupan •Standar Kehidupan Kinerja Wilayah PDRB Produktivitas Tenaga kerja Laju penyerapan tenaga kerja Penelitian dan Pengembangan Teknologi Infrastruktur dan modal manusia Investasi asing lansung UMKM Kelembagaan dan modal sosial Struktur Ekonomi Struktur Sosial Kegiatan Inovatif Pusat Pengambilan Keputusan Aksesibilitas wilayah Ketrampilan angkatan kerja Lingkungan Identitas Wilayah Tujuan dan Sasaran Kategori Dasar Faktor Pembangunan Penentu Keberha- silan
  • 15. PELD Berkelanjutan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kinerja Wilayah Kesenjangan antar wilayah PDRB Produktivitas Tenaga kerja Laju penyerapan tenaga kerja Penelitian dan Pengembang an Teknologi Infrastruktur dan modal manusia Investasi UMKM Kelembagaan dan modal sosial Struktur Ekonomi Struktur Sosial Kegiatan Inovatif Pusat Pengambilan Keputusan Aksesibilitas wilayah Ketrampilan angkatan kerja Lingkungan Identitas Wilayah Tujuan dan Sasaran Kategori Dasar Faktor Pembangunan Penentu Keberha- silan Sumber daya alam Modifikasi Piramida Daya Saing Daerah
  • 16. Tahap Pembangunan TingkatPendapatanDaerah Innovation Driven (unique value) Knowledge Creation Region Investment Driven (Efficiency) Knowledge Transfer Region Factor driven (input cost) Neofordist Region Imre Lengyel
  • 17. REGIONAL TRANSFERS NILAI TAMBAH BRUTO NON-PASAR NILAI TAMBAH BRUTO-PASAR Jumlah Upah Jumlah Keuntungan Pasar Lokal Pasar Ekspor Perusahaan A Perusahaan B Sektor x Sektor y Sektor z Input Wilayah • Komposisi sektoral • Spesialisasi • Distribusi Perusahaan • Kepemilikan (FDI) Output Wilayah • Produktifitas wilayah • Unit labour cost • Keuntungan • Market shares Outcome Wilayah PDRB/Tenaga Kerja Jumlah orang yang bekerja Modal Tenaga Kerja Lahan Infrastruktur dasar dan Aksesibilitas LingkunganKualitas tempat Sumber Daya Manusia Lingkungan ProduktifKelembagaan Teknologi Keinovasian Kewirausahaan Internasionalisasi Modal sosial Insfrastruktur pengetahuan Penduduk dan migrasi Budaya
  • 18. PERSPEKTIF TEORI - MAKRO PERSPEKTIF TEORI -KOMPLEMENTER Keunggulan Komparatif dan Mutlak Faktor bawaan/ Teori lokasi Wilayah berbasis ekspor/ multipliers Spesialisasi RegionalTeori FDI Wilayah sebagai lokasi ekspor Ekonomi Klasik Ekonomi Neo-Klasik Ekonomi Keysian Ekonomi Pembangunan Teori Pertumbuhan Endogen Teori Perdagangan Baru Konsep Dasar tentang Daya Saing Daerah Marshallian Industrial district Lokasi Ekonomi Biaya transaksi Penyebab Kumulatif Pertumbuhan wilayah endogen Ekonomi Aglomerasi Wilayah sebagai sumber peningkatan keuntungan Wilayah sebagai pusat pengetahuan Sosiologi Ekonomi Kelembagaan Ekonomi Strategi Usaha Schumpeterian/Ekonomi Evolusioner Teori Pertumbuha n Perkotaan Ekonomi Urbanisasi Kelembagaan dan regulasi Teori Kluster dari Porter Learning regions Local innovative milieu
  • 19. Keterampilan Perusahaan Inovasi/Kreatifitas Persaingan Investasi H. M. Treasury. 2004 Masuknya perusahaan baru akan meningkatkan persaingan Meningkatnya pesaingan akan memberikan insentif untuk investasi usaha Investasi modal fisik akan meningkatkan kapasitas inovasi perusahaan Keterampilan akan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam mengembangkan dan menggunakan teknologi baru Peningkatan persaingan mendorong persaingan Ketrampilan manajemen akan meningkatkan kewirausahaan dan keunggulan bisnis. Perusahaan baru akan meningkatkan permintaan terhadap keterampilan
  • 20.
  • 21. No Kreatifitas Inovasi 1. Intuitif/Imaginatif Rasional, percobaan, 2. Individualistik Kolektif 3. Lebih berhubungan dengan estitika dan bakat (talenta) Lebih berkaitan dengan penciptaan/penemuan 4. Alat untuk inovasi/disruptive Sering berasosiasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi 5. Susah mengukurnya (copyright) Mudah mengukurnya (paten, kerja yang terpublikasi) Assimilated to progress 6, Lebih spontan Metode, spesifikasi dan prosee, evaluasi 7. Ekspresi dari nilai-nilai dan human spirit
  • 22. Kreatifitas merupakan inti dari industri kreatif Sejak pertama dicetuskan oleh para penggagas ekonomi kreatif seperti Richard Florida, Daniel Pink, John Howkin sampai kepada John Hartley, ekonomi kreatif telah membangunkan negara-negara di seluruh benua untuk menggali dan mengembangkan potensi kreativitas yang dimilikinya. Industri Kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan dengan menghasilkan dan mengekspoitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Ekonomi Kreatif adalah sistem kegiatan manusia yang berkaitan dengan produksi, distribusi, pertukaran, konsumsi barang dan jasa hasil industri kreatif.
  • 23. Industri Kreatif merupakan jantung Ekonomi Kreatif. Ekonomi Kreatif adalah kegiatan ekonomi yang input dan outputnya adalah GAGASAN. Pengembangan Ekonomi Kreatif mulai marak diperbincangkang sejak tahun 2006, dan semakin menjadi fokus perhatian setelah Pemerintahan SBY membentuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada akhir tahun 2011. Akar Ekonomi Kreatif bermula dari ekonomi berbasi ilmu pengetahuan  kemampuan SDM. Ekonomi kreatif telah didaulat sebagai gelombang ekonomi keempat setelah era ekonomi informasi (lihat gambar berikut)
  • 24. WAKTU Kesejahteraan,TeknologidanGlobalisasi ABAD 18 ABAD 19 ABAD 20 ABAD 21 Era Pertanian Era Industrial Era Informasi Era Konsep dan Kreatif GELOMBANG EKONOMI DUNIA Daniel H. Pink. 2005. A Whole New Mind. Penguin Group, NY.
  • 25. Bagi daerah yang tidak terlalu diberkahi SDA yang berlimpah namun memiliki SDM yang cukup baik kualitasnya, maka industri kreatif dapat dikembangkan. Banyak perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang seharusnya dapat mendukung pengembangan industri kreatif. PEL berbasis Industri Kreatif akan melibatkan banyak stakeholder dan kelompok sasaran. Sebagian besar kelompok sasaran adalah UMKM. PEL berbasis industri kreatif yang berbasis ekosistem akan menjamin keberlanjutan pembangunan.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32. WAKTU Kesejahteraan,TeknologidanGlobalisasi ABAD 18 ABAD 19 ABAD 20 ABAD 21 Era Pertanian Era Industrial Era Informasi Era Konsep dan Kreatif Jawa, Bali dan sebagian Sumatera dan sebagian Sulawesi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua Jawa, Bali dan sebagian Sumatera dan sebagian Sulawesi Jawa, Bali dan sebagian NTB
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36. Identifikasi kreatifitas untuk komoditas unggulan di daerah bapak/ibu. Kreatifitas dilihat dari segi proses dan produk. Gambarkan dan uraikan kreatifitasnya yang dapat dilakukan.