1. CSR
untuk
DAYA SAING
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
2. Lingkungan usaha dan rantai nilai,
telah menjadi dasar analisis generik
dalam peningkatan daya saing
daerah/ wilayah.
Tanggung jawab sosial perusahaan
atau Corporate Social Responsibility
perlu diletakkan dalam kerangka
peningkatan kualitas lingkungan
usaha pendukung daya saing daerah.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
3. Makin banyak Bagi perusahaan
Tekanan terhadap organisasi yang yang tak melakukan
pelaksanaan CSR memantau kinerja CSR, risiko bisnisnya
makin besar
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
sosial perusahaan sangat besar
4. CSR semakin penting bagi Beberapa perusahaan telah
para pimpinan perusahaan, memadukan kepentingan
walaupun konsepnya belum masyarakat ke dalam
begitu jelas. strateginya untuk memperkuat
daya saing bisnis.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
5. ?
● Sumbangan
Tekanan politik ● Sedekah
● Citra perusahaan
aan CS R
elaks an
Mot if p wa ktu
akt u ke
da ri w
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
6. 4 pembenaran yang
berlaku saat ini untuk
pelaksanaan CSR
Kewajiban moral
Keberlanjutan
Ijin beroperasi
Reputasi
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
7. Kewajiban Moral
“meraih keberhasilan komersial dengan tetap menghormati nilai-nilai
etika”
Tidak cukup petunjuk untuk membandingkan kepentingan ekonomi dan
sosial yang kompleks.
Di antara manajer dan pemangku kepentingan terdapat sistem nilai
Kawi Boedisetio
yang beragam.
telebiro.bandung0@clubmember.org
8. Keberlanjutan
"memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengabaikan kebutuhan masa
mendatang”
Yang paling efektif adalah isu
lingkungan. Dengan perbaikan, dapat
memperoleh manfaat ekonomi dengan
segera.
Dari sisi lain, konsekuensi jangka
panjang yang intangible memiliki
argumen yang lemah terhadap biaya
Kawi Boedisetio jangka pendek.
telebiro.bandung0@clubmember.org
9. Ijin Operasi
“membangun citra untuk
menjamin “persetujuan”
pemerintah dan pemangku
kepentingan”
Perlu ijin dan persetujuan
Pendekatan ini menyandarkan kendali
agenda CSR kepada pelaku luar yang tidak
sepenuhnya memahami competitive
positioning, kemampuan dan operasi
perusahaan.
Berorientasi jangka pendek, defensif dan
hanya merespon gejolak sesaat serta
biasanya tidak begitu berhubungan dengan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org substansi.
10. Reputasi
“menaikkan reputasi dan brand
kepada konsumen, investor dan
karyawan”
Sedikit pengaruhnya pada
keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.
Menonjolkan kepopuleran
daripada dampak sosial dan
bisnis pada kegiatan
perusahaan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
11. Pembenaran yang berlaku, terfokus pada tarik-menarik antara
bisnis dan masyarakat, daripada ke-saling-tergantung-an
(interdependence)
Alasan generik tersebut kurang memberi pedoman spesifik atau
prioritas bagi tindakan perusahaan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
12. Pelaksanaan CSR
Tidak fokus Berorientasi pada
pemeringkatan
(ranking oriented)
Meningkatkan
citra untuk reaktif
kehumasan
Dampak sosial yang dapat diukur menjadi terbatas
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
13. Tujuan Tujuan
ekonomi sosial
● Terdapat hubungan yang tak terelakkan antara dunia usaha dan masyarakat.
● Daya saing perusahaan bergantung pada komunitas sekeliling.
● Tenaga kerja trampil.
● Kondisi kerja yang aman.
● Lingkungan bisnis yang transparan dan bebas korupsi.
● Perasaan memiliki kesempatan yang sama.
● Degradasi lingkungan yang rendah (pemanfaatan sumberdaya fisik secara
produktif).
● Kesehatan masyarakat bergantung pada perusahaan yang dapat menciptakan
kekayaan dan memberikan upah yang tinggi.
● Terdapat sinergi jangka panjang antara tujuan ekonomi dan tujuan sosial.
Memadukan Strategi dan Masyarakat
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
14. Untuk memaksimalkan sinergi, keputusan bisnis dan kebijakan sosial harus
mengikuti kaidah shared value
Daya saing perusahaan dan kondisi sosial harus bersama-sama
mendapatkan manfaat
Memadukan Strategi dan Masyarakat
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
15. tidak dapat menyelesaikan semua masalah
masyarakat atau menyediakan biaya untuk itu.
Dunia harus menyikapi agenda sosial secara proaktif
dan strategis.
usaha
harus menangani isu masyarakat dan sosial
yang bermanfaat (value) paling besar.
Mana yang memberikan dampak sosial paling besar dibandingkan
dengan lembaga lain?
Manfaat Sosial
Nilai Sosial =
Sumberdaya yang digunakan
Peran dunia usaha terhadap isu sosial
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
16. ● Sumbangan
Manfaat bersama
Tekanan politik ● Sedekah
shared value
● Citra perusahaan
Biang sengketa Kepentingan bersama
Pencitraan/ Humas Dampak sosial
Kewajiban/ Memadukan strategi
Sedekah dan masyarakat
Mencari-cari topik Fokus pada dampak
dan proyek yang strategis
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
17. Diferensiasi
(harga lebih tinggi)
Keunggulan
kompetitif
Biaya lebih rendah
Kawi Boedisetio Penentu kinerja perusahaan
telebiro.bandung0@clubmember.org
18. Mengenali Shared Value
Pengaruh kegiatan perusahaan Dampak sosial dari luar kepada
kepada masyarakat daya saing perusahaan
(inside-out) (outside-in)
Infrastruktur perusahaan
Konteks strategi
(pembiayaan, perencanaan, hubungan investor) Konteks strateg
Kegiatan pendukung
Konteks st
Value yang bersedia dibayar oleh pembeli
Manajemen SDM
jin
(rekrut, pelatihan, sistem kompensasi)
ma r
Pengembangan teknologi
(desain produk, pengujian, desain proses, riset material, riset pasar)
Pembelian
(komponen, peralatan, iklan, jasa) Kondisi Kondisi
Logistik Operasi Logistik Pemasaran & Layanan purna Kondi permintaan
Logis Logist Pemasaran Laya
(penyimpanan (perakitan (pemrosesan (tenaga pen- (instalasi, du-
material datang, (perakitan (pemroses jualan, promosi, (instalasi, d
jin
(penyimpanan (perakitan (pemrosesan pe (tenaga pen-juala (instalasi,
Industri
mar
(penyimpanan mater (perakitan fabr (pemrosesa (tenaga pe (instalasi, du-ku
(penyimp (peraki (pemrose (tenaga (instalasi
pendukung
Industri pe
Kegiatan utama
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
19. Infrastruktur perusahaan
Manajemen SDM
jin
ma r
Pengembangan teknologi
pembelian
Logistik operasi Logistik Pemasaran Layanan
masuk keluar & penjualan purna jual
jin
mar
Kawi BoedisetioRantai Nilai
telebiro.bandung0@clubmember.org
20. Infrastruktur perusahaan
(pembiayaan, perencanaan, hubungan investor)
Kegiatan pendukung
Value yang bersedia dibayar oleh pembeli
Manajemen SDM
jin
(rekrut, pelatihan, sistem kompensasi)
mar
Pengembangan teknologi
(desain produk, pengujian, desain proses, riset material, riset pasar)
Pembelian
(komponen, peralatan, iklan, jasa)
Logistik Operasi Logistik Pemasaran & Layanan purna
masuk keluar penjualan jual
(penyimpanan (perakitan (pemrosesan (tenaga pen- (instalasi, du-
material datang, fabrikasi pesanan, jualan, promosi, kungan konsu-
jin
pengumpulan komponen, penggudangan, iklan, penulisan men, penye-
mar
data, jasa, akses operasi kantor pembuatan proposal, lesaian keluhan,
konsumen cabang) laporan) website) perbaikan)
Kegiatan utama
Kawi Boedisetio Rantai Nilai
telebiro.bandung0@clubmember.org
21. Infrastruktur perusahaan
(pembiayaan, perencanaan, hubungan investor)
Kegiatan pendukung
Value yang bersedia dibayar oleh pembeli
Manajemen SDM
jin
(rekrut, pelatihan, sistem kompensasi)
mar
Pengembangan teknologi
(desain produk, pengujian, desain proses, riset material, riset pasar)
Pembelian
(material, buruh subkontrak, iklan, jasa)
Akuisisi lahan Konstruksi Pemasaran & Kontrak Layanan purna
& pengem- penjualan jual
bangan (pembiayaan
(desain, (pencarian cus- konsumen, (garansi, keluhan
(identifikasi rekayasa, jadual tomer, display kontrak, konsumen)
jin
pasar menarik, dan mengelola rumah contoh, kepemilikan,
mar
mengamankan proses tenaga penjual- closing)
lahan, mengurus konstruksi) an, seleksi kon-
perijinan, menyi- sumen utk per-
apkan lahan) mintaan khusus )
Kegiatan utama
Pada industri yang sama, cara melakukan penyusunan rantai nilai dapat berbeda
Kawi Boedisetio Menetapkan rantai nilai (Pembangunan Perumahan)
telebiro.bandung0@clubmember.org
22. Mengenali Shared Value
Pengaruh pada masyarakat (inside-out)
Infrastruktur perusahaan
(pembiayaan, perencanaan, hubungan investor)
Kegiatan pendukung
Value yang bersedia dibayar oleh pembeli
Manajemen SDM
jin
(rekrut, pelatihan, sistem kompensasi)
Pembuangan produk yang
mar
Pengembangan teknologi ●
(desain produk, pengujian, desain proses, riset material, riset pasar)
Pembelian kadaluarsa
Logistik Operasi
(komponen, peralatan, iklan, jasa)
Logistik Pemasaran & Layanan purna
● Penanganan barang habis
Logis Logist Pemasaran Laya (mis. Oli motor, tinta
(penyimpanan
material datang,
(perakitan
(perakitan
(pemrosesan
(pemroses
(tenaga pen-
jualan, promosi,
(instalasi, du-
(instalasi, d
cetak)
jin
(penyimpanan (perakitan (pemrosesan pe (tenaga pen-juala (instalasi,
● Privasi konsumen
ma r
(penyimpanan mater (perakitan fabr (pemrosesa (tenaga pe (instalasi, du-ku
(penyimp (peraki (pemrose (tenaga (instalasi
Kegiatan utama
● Dampak transportasi
(emisi, kemacetan)
● Pemasaran dan iklan (mis:
iklan yang benar, iklan
● Emisi dan limbah
terhadap anak-anak)
● Dampak ekologi ● Praktik penetapan harga
● Penggunaan energi dan
Penggunaan dan (mis. Diskriminasi harga di
air ●
pembuangan kemasan antara konsumen, praktik
● Keselamatan pekerja harga yang anti kompetitif,
dan hubungan (e.g. McDonald’s
clamshell) kebijakan harga untuk
karyawan orang miskin)
● Bahan berbahaya ● Dampak transportasi
Kawi Boedisetio
● Informasi konsumen
telebiro.bandung0@clubmember.org
23. Mengenali Shared Value
Pengaruh pada masyarakat (inside-out)
● Praktik pembelian (mis. ● Hubungan dengan ● Praktik laporan
suap, pekerja anak, universitas keuangan
konflik, harga kepada ● Praktik riset yang etis ● Praktik tata kelola
petani) (mis. percobaan pada ● Transparansi
● Penggunaan input binatang, GMOs) ● Lobi
khusus (mis. bulu ● Keamanan produk
binatang)
● Pelestarian bahan baku
● Daur ulang
● Pendidikan bagi
Infrastruktur perusahaan
(pembiayaan, perencanaan, hubungan investor)
karyawan dan latihan
Kegiatan pendukung
kerja
Value yang bersedia dibayar oleh pembeli
Manajemen SDM
jin
(rekrut, pelatihan, sistem kompensasi)
Lingkungan kerja yang
mar
●
Pengembangan teknologi
(desain produk, pengujian, desain proses, riset material, riset pasar)
Pembelian
aman
(komponen, peralatan, iklan, jasa) ● Keragaman dan
Logistik
Logis
Operasi Logistik
Logist
Pemasaran &
Pemasaran
Layanan purna
Laya diskriminasi
(penyimpanan
material datang,
(perakitan
(perakitan
(pemrosesan
(pemroses
(tenaga pen-
jualan, promosi,
(instalasi, du-
(instalasi, d
● Layanan kesehatan
Kebijakan kompensasi
jin
(penyimpanan (perakitan (pemrosesan pe (tenaga pen-juala (instalasi, ●
ma r
(penyimpanan mater (perakitan fabr (pemrosesa (tenaga pe (instalasi, du-ku
(penyimp (peraki (pemrose (tenaga (instalasi
● Kebijakan PHK
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org Kegiatan utama
24. Setiap kegiatan pada rantai nilai bersinggungan
dengan masyarakat di lokasi perusahaan beroperasi.
Dampak ini dapat positif atau negatif
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
25. Konteks kompetitif
Kualitas Lingkungan Usaha
Konteks stra-
Konteks stra-
tegi perusa-
tegi perusa-
haan dan
haan dan
persaingan
persaingan
Aturan lokal dan insentif
yang mendorong investasi
dan produktivitas
● upah, insentif untuk investasi Kondisi
Kondisi
Kondisi input
Kondisi input modal, perlindungan HKI
permintaan
permintaan
Persaingan lokal yang hebat
● Keterbukaan terhadap
Akses terhadap input bisnis persaingan dari luar dan Pencanggihan nasabah
yang berkualitas tinggi dalam negeri (customer) dan kebutuhan
● Anugerah alam lokal
SDM
● Standar yang ketat terhadap
Industri
●
● Ketersediaan modal
Industri kualitas, keselamatan dan
● Infrastruktur fisik
pendukung
pendukung lingkungan
● Infrastruktur administrasi dan terkait
dan terkait
(pendaftaran, perijinan)
● Infrastruktur informasi Ketersediaan pemasok dan
(transparansi) industri pendukung
● Infrastruktur iptek
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
26. Konteks kompetitif
Kualitas Lingkungan Usaha
Banyak urusan yang muncul untuk membangun daya saing.
Pengembangan ekonomi yang berhasil adalah proses
perbaikan terus-menerus, sehingga lingkungan usaha
meningkat, memungkinkan bertambahnya kecanggihan cara
bersaing.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
27. Mengenali Shared Value
Dampak sosial dari luar kepada perusahaan (outside-in)
● Ketersediaan SDM yang berkualifikasi
Konteks strategi
Konteks strategi
(Marriott’s job training) perusahaan dan
perusahaan dan
persaingan
persaingan
● Akses kepada program pelatihan yang
terspesialisasi.
● Infrastruktur fisik yang efisien
Kondisi
Kondisi Kondisi
Kondisi
● Praktik perijinan dan peraturan yang efisien input
input permintaan
permintaan
● Ketersediaan lembaga iptek (Microsoft’s
Working Connections; Nestlé’s knowledge Industri
Industri
transfer to milk farmers) pendukung
pendukung
● Akses yang berkelanjutan terhadap SDA
dan terkait
dan terkait
(GrupoNueva’s water conservation)
● Akses permodalan yang efisien.
● Ketersediaan pemasok lokal (Sysco’s
locally grown produce; Nestlé’s milk
collection dairies)
● Akses kepada mitra usaha pada bidang
yang terkait
● Kehadiran klaster daripada perusahaan
Kawi Boedisetio
dan industri yang terisolasi.
telebiro.bandung0@clubmember.org
28. Mengenali Shared Value
Dampak sosial dari luar kepada perusahaan (outside-in)
● Persaingan lokal yang terbuka dan adil
(e.g., the absence of trade barriers, regulasi
yg adil)
● Perlindungan HKI
● Transparansi (e.g., pelaporan keuangan,
corruption: Extractive Industries
Transparency Initiative)
● Penegakkan hukum (e.g., keamanan,
protection of property, legal system)
● Sistem insentif Meritocratic, anti diskriminasi
● Karakter dari permintaan lokal (e.g.
Konteks strategi
Konteks strategi
perusahaan dan
perusahaan dan
appeal of social value propositions:
persaingan
persaingan Whole Foods’ customers)
● Peraturan standard yang banyak tuntutan
(California auto emissions & mileage
Kondisi
Kondisi Kondisi
Kondisi standards)
input
input permintaan
permintaan
● Kebutuhan lokal yang tidak biasa, dan
dapat dilayani secara nasional dan global
Industri
Industri (Urbi’s housing financing, Unilever’s
pendukung
pendukung “bottom of the pyramid” strategy)
Kawi Boedisetio dan terkait
dan terkait
telebiro.bandung0@clubmember.org
29. Mengenali Shared Value
Dampak sosial dari luar kepada perusahaan (outside-in)
Konteks kompetitif seringkali dipengaruhi oleh kondisi sosial
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
30. Menetapkan kategori isu sosial perusahaan
Dampak sosial Dampak sosial dari Dimensi sosial dari
generik rantai nilai konteks kompetitif
Isu sosial yang terkena Isu sosial yang secara Isu sosial pada
dampak tidak signifikan signifikan terkena lingkungan eksternal
oleh kegiatan dampak oleh kegiatan perusahaan yang
perusahaan, atau perusahaan sehari-hari. berpengaruh pada
secara material tidak penggerak dasar daya
terpengaruh pada daya saing di lokasi
saing jangka panjang. perusahaan beroperasi.
Isu yang termasuk pada masing-masing kategori, berbeda-
beda bergantung pada unit bisnis, perusahan, industri,
klaster dan lokasi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
31. Memadukan strategi dan masyarakat
CSR Responsif CSR Strategis
● berperilaku sebagai warga ● mengidentifikasi sejumlah
yang baik kecil dampak sosial yang
● mengurangi bahaya dari secara signifikan dapat
kegiatan rantai nilai diberikan oleh perusahaan
kepada masyarakat, sambil
meningkatkan daya saing
bisnis dalam jangka panjang.
● Menciptakan dimensi sosial
pada value proposition.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
32. Menciptakan agenda sosial perusahaan
CSR Responsif CSR Strategis
Dampak sosial Dampak sosial dari Dimensi sosial dari
Dampak Dampak sosia Dimensi sosial dar
● berperilaku sebagai warga ●
mengidentifikasi mengident
berperila mengi Isu sosial padasej
mengidentifikasi
Isu sosial yang terkena Isu sosial yang secara
● mengurangi bahaya Isu
mengidentifikasi sejumla
dampak tidak signifikan dari sosial yang sec lingkungan eksternal
Isu mengurangi bahaya dar sosial yang secar
sosial yan Isu mengidentifikasi sejumlah
Isu sosial pada
Isu sosial yang t mengidentifikasi sejumlah
Isu sosial yang secara Isu sosial pada l
Isu sosial yang terken mengidentifikasi sejumla
Isu sosial pada lingk
Isu sosial yang terken Isu sosial pada
mengidentifikasi sejumlah ke
Isu sosial yang terke Isu sosial pada lingku
● Menciptakan dimensi sosial
MenciMenciptakan dimens
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
33. Menciptakan agenda sosial perusahaan
Dampak sosial Dampak sosial Dimensi sosial dari
generik dari rantai nilai konteks kompetitif
● Menjadi warga yang baik ● Mengurangi bahaya dari ● Filantropi strategis yang
kegiatan rantai nilai meningkatkan penonjolan
konteks kompetitif.
● Mentransformasikan
kegiatan rantai nilai
menjadi bermanfaat bagi
masyarakat dan juga
memperkuat strategi
CSR Responsif perusahaan. CSR Strategis
Dampak paling besar jika CSR responsif, dampak sosial
rantai nilai dan investasi pada konteks kompetitif dipadukan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
34. Dampak sosial Dampak sosial
Menjadi warga yang baik
Dimensi sosial dari
Dampak dari rantai nilai Dimensi sosial dar
● Menjadi warga yang baik ● Mengurangi bahaya dari ● Filantropi strategis yang
Mengurangi bahaya dar Filantropi strategis yan
Filantropi strategi
● Mentransformasikan
(good corporate citizenship)
kegiatan rantai nilai
Mentransformasikan kegia
Mentransformasikan k
Mentransformasikan k
CSR Responsif Mentransfor CSR Strategis
Perusahaan harus sensitif kepada organisasi kemasyarakatan yang
mendukung serta membangun hubungan dengan pemangku
kepentingan kunci.
Pemberian perusahaan pada wilayah ini harus pro-aktif dan efisien
Meminimalkan biaya administrasi
Memastikan tujuan yang jelas untuk setiap program
Memantau hasil sepanjang waktu
Beri kesempatan karyawan untuk memimpin/ lead (kegiatan)
mis: matching gifts, relawan
Sedapat mungkin manfaatkan kolaborasi dengan mitra, untuk
meningkatkan dampak.
Batasi keterlibatan pada isu sosial generik sampai dengan proporsi
yang “sedang”, dari seluruh kegiatan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
35. Dampak sosial Dampak sosial
Mengurangi dampak negatif
Dimensi sosial dari
Dampak dari rantai nilai Dimensi sosial dar
● Menjadi warga yang baik ● Mengurangi bahaya dari ● Filantropi strategis yang
Mengurangi bahaya dar Filantropi strategis yan
Filantropi strategi
● Mentransformasikan
dari rantai nilai
kegiatan rantai nilai
Mentransformasikan kegia
Mentransformasikan k
Mentransformasikan k
CSR Responsif Mentransfor CSR Strategis
Lakukan pengukuran terhadap dampak sosial, sesering mungkin.
Kenali praktik terbaik dalam membatasi bahaya, sepanjang rantai nilai.
Tetapkan bahwa kinerja dampak sosial dari kegiatan, menjadi tanggung
jawab unit operasi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
36. Dampak sosial Dampak sosial Dimensi sosial dari
Dampak dari rantai nilai Dimensi sosial dar
● Menjadi warga yang baik ● Mengurangi bahaya dari ● Filantropi strategis yang
Mengurangi bahaya dar Filantropi strategis yan
Filantropi strategi
● Mentransformasikan
kegiatan rantai nilai
Mentransformasikan kegia
Mentransformasikan k
Mentransformasikan k
CSR Responsif Mentransfor CSR Strategis
CSR yang strategis
- memadukan konteks eksternal dan
strategi perusahaan -
contoh kasus
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
37. Kasus Nestle di India -
Kisah Nestlé’s di wilayah Moga dimulai
tahun 1962, ketika wilayah tersebut sangat
miskin.
Tanpa listrik, transportasi, telepon dan
layanan kesehatan.
Petani hanya memiliki lahan 0,5 ha, hanya
memiliki seekor sapi perah yang susunya
hanya cukup untuk konsumsi sendiri.
pasokan susu lokal terhalang oleh
beberapa hambatan: petak lahan yang
kecil, tanah gersang, cuaca panas,
penyakit ternak dan kekurangan pasar.
Nestlé membangun organisasi pembelian
susu di tiap kota.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
38. Nestlé berinvestasi melakukan transformasi rantai
nilainya ke dalam konteks kompetitif
Infrastruktur pengumpulan susu dilengkapi dengan dokter
hewan, ahli gizi, ahli pertanian dan ahli jaminan mutu untuk
membantu peternak kecil.
Obat dan suplemen gizi diberikan untuk kesehatan ternak
Acara pelatihan bulanan bagi peternak lokal.
Sumur untuk ternak digali dengan bantuan pembiayaan
dan bantuan teknik dari Nestlé
Nestlé membangun klaster susu di Moga, membeli
susu dari 180 peternak awalnya dan kemudian menjadi
lebih dari 75.000 peternak melalui 650 pemerahan susu
di desa.
● Moga dan wilayah lain sangat meningkat kondisi sosialnya dan standar
hidupnya jauh melebihi wilayah tetangga.
● Nestlé mengembangkan keunggulan kompetitif jangka panjang melalui
klaster susu di beberapa negara berkembang.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
39. De Beers, produser intan
terbesar di dunia, menambang
2/3 intan-nya di Botswana
● Intan merupakan ¾ pendapatan
ekspor Botswana, 1/3 GDP, an
separuh pendapatan
pemerintah
● Debswana, suatu perusahaan
patungan 50/50 antara De
Beers dan pemerintah, adalah
perusahaan swasta terbesar di
Botswana
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
40. Prakarsa “shared value” De Beers
Meningkatkan upaya pencegahan HIV.
Perawatan, penyuluhan dan
pemeriksaan bagi seluruh warga
negara.
Proses sertifikasi intan Kimberly
Pemilihan pemasok terbaik bagi
partisipan rantai nilai
Memindahkan kegiatan sorting dari
London ke Botswana
“The partnership between De Beers and Botswana has been
likened to a marriage… A better analogy might be that of Siamese
twins.”
Kawi Boedisetio – F.G. Mogae, President of Botswana
telebiro.bandung0@clubmember.org
41. Menuju CSR yang strategis
Operasi yang
efektif
● Menggunakan dan melebihi “praktik terbaik”
Berlomba dengan lebih cepat
Operasi yang efektif bukan strategi
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
42. Menuju CSR yang strategis
Strategic
positioning
● Menciptakan posisi kompetitif yang unik dan
berkelanjutan.
Berlomba di arena yang
berbeda
sedikit prakarsa, tetapi memiliki shared value besar dan
nyata.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
43. Menetapkan value proposition
Konsumen yang
Konsumen yang Kebutuhan yang
Kebutuhan yang
mana?
mana? mana?
mana?
● Pembeli akhir yang ● Produk yang mana?
mana? ● Fitur yang mana?
● Saluran yang mana? ● Layanan yang mana?
Harganya
Harganya
berapa?
berapa?
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
44. Value Proposition
- contoh penerapan -
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
45. Makanan Segar
Whole foods atau makanan segar adalah makanan yang
tidak (atau sesedikit mungkin) diolah dan tidak dihaluskan
sebelum dikonsumsi. Biasanya tidak diberi tambahan,
seperti gula, garam atau lemak.
Whole food tidak selalu harus organik dan sebaliknya.
Karena tidak diolah, banyak whole food memiliki waktu
simpan yang sangat pendek dan tidak mudah dijual di luar
pasar petani.
Disarankan untuk mengkonsumsi makanan segar secara
mentah untuk mendapatkan manfaat gizi yang maksimum,
walaupun harus hati-hati terhadap keracunan makanan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
46. Value proposition
● Alami, segar, organik, makanan olahan dan
produk kesehatan dengan layanan
istimewa pada harga yang khusus
● Berpendidikan, kelas menengah dan
konsumen berkecukupan yang berhasrat
Whole Foods Market adalah mengkonsumsi makanan sebagai bagian
perusahaan penjual makanan dari gaya hidup sehat.
segar berbasis di Austin, Texas dan
memiliki 270 lokasi di AS, Kanada
dan UK.
Whole Foods Market adalah
penjual produk alami dan “organik”.
Perusahaan ini selalu termasuk
dalam peringkat atas dari
perusahan yang paling melakukan
tanggungjawab sosial.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
47. ● Terang, bentuk yang mengundang, dengan
display menarik dan bagian makanan olahan
yang luas.
● Bagian produk bergaya mewah
● Area tempat duduk bergaya Café dengan
wireless internet untuk pertemuan dan makan.
● Setiap toko menyajikan produk lokal dan
berkontrak dengan petani lokal.
● Memberikan informasi dan pendidikan kepada
pembeli bersama dengan produknya.
● Konsumen dilayani secara baik melalui
personel yang berpengetahuan dan
bermotivasi tinggi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kegiatan yang menonjol
48. ● Struktur kompensasi yang Egaliter
● Memiliki fasilitas pembelian dan pengolahan
makanan laut untuk mengendalikan kualitas
(dan harga) dari perahu sampai ke meja.
● Menyumbangkan 5% keuntungan kepada
organisasi nirlaba.
● Setiap toko memiliki “green projects” yang
dikelola oleh karyawan untuk memperbaiki
kinerja lingkungan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
Kegiatan yang menonjol
49. Value proposition Kegiatan menonjol
Strategi yang hebat seringkali mengandung
dimensi sosial dari value proposition
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
50. Insentif bagi karyawan yang berinvestasi/
berkontribusi dalam upaya yang berkaitan dengan
energi terbarukan dan perubahan iklim.
Kampanye HIV/AIDS secara besar-besaran
melalui berbagai media (cetak, elektronik)
Pembelian kopi dari petani (lebih dari 27 negara)
dengan harga tinggi (di atas harga rata-rata “New
York”). Menyediakan akses pinjaman untuk
menanam kopi.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
51. Satukan sumbangan perusahaan dengan CSR.
Kaitkan manajemen operasional dalam mengenali dampak rantai nilai
dan konteks daya saing dari dimensi sosial.
Gabungkan pengukuran kinerja sosial ke dalam ukuran bisnis
keseluruhan.
Lakukan pengukuran dampak sosial dari kegiatan perusahaan, bukan
hanya kepuasan pemangku kepentingan.
Bermitra dengan perusahaan dan organisasi lain untuk memperbesar
dampak dan mengurangi biaya.
Mengorganisasikan kegiatan CSR
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
52. Perusahaan perlu mengubah CSR, dari kegiatan yang parsial
dan defensif kepada kegiatan yang terpadu dan dengan
telebiro.bandung0@clubmember.org pendekatan yang lebih memihak
Kawi Boedisetio
53. Tujuan moral dari bisnis
● Hal paling penting yang dapat diberikan perusahaan kepada
masyarakat adalah kemakmuran ekonomi
● Hanya dunia usaha yang dapat menciptakan kekayaan;
keterlibatan lembaga lain utamanya adalah mendistribusikan
kekayaan tersebut atau meng-investasi-kannya demi
memenuhi kebutuhan manusia.
● Perusahaan tidak bertanggungjawab terhadap seluruh
permasalahan dunia atau tak memiliki sumberdaya untuk
mengatasi semuanya. Perusahaan tidak perlu membela diri
terhadap perannya dalam masyarakat
● Dunia usaha memiliki alat, kemampuan dan sumberdaya
untuk menghasilkan dampak positif yang jauh lebih besar
pada isu sosial, daripada lembaga lain.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
54. Tujuan moral dari bisnis (...lanjutan)
● Dunia usaha lebih transparan dan akuntabel dibandingkan
dengan sebagian besar yayasan dan NGO
● Setiap perusahaan dapat dan harus menemukenali
seperangkat khusus masalah sosial yang paling bisa diatasi.
Dari hal ini kemudian dapat dicapai manfaat daya saing yang
paling besar.
● Berurusan dengan isu sosial menggunakan strategi shared
value akan menuju solusi yang berkelanjutan (self-sustaining).
● Dengan menggunakan kaidah-kaidah di atas, dunia usaha
dapat menghasilkan dampak yang lebih besar daripada
lembaga lain atau organisasi filantropis.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
55. Berhentilah berpikir
tentang
“tanggung jawab sosial”
perusahaan
Mulailah berpikir
tentang
“integrasi sosial”
Kawi Boedisetio
perusahaan
telebiro.bandung0@clubmember.org
56. Implikasi Kebijakan Sosial
memadukan kebijakan ekonomi dan sosial untuk
SHARED VALUE
Pelatihan (capacity building)
● Organisasikan pelatihan (capacity building) seputar Rumpun Usaha
(Klaster Industri)
Perumahan
● Ciptakan mekanisme untuk mendorong kepemilikan rumah; berikan
insentif bagi formasi perusahaan baru pada klaster konstruksi;
turunkan biaya yang tak perlu pada pembangunan rumah karena
aturan dan persetujuan; amankan hak kepemilikan kepada
penduduk setempat
Perawatan Kesehatan
● Ciptakan insentif untuk peningkatan value pada layanan kesehatan;
buka layanan perawatan kesehatan terhadap persaingan
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
57. Implikasi Kebijakan Sosial
memadukan kebijakan ekonomi dan sosial untuk
SHARED VALUE
Jaminan Sosial
● Ciptakan insentif untuk menabung; dorong sistem pension yang
diselenggarakan oleh pihak swasta yang mengakumulasikan modal
investasi.
Kualitas lingkungan
● Lembagakan perangkat aturan yang mendorong gerakan ke arah
metoda yang lebih akrab lingkungan; Lakukan investasi di bidang
bantuan teknik pada proses dan praktik yang eco-efficient.
Pendidikan
● Berikan insentif bagi terjadinya proses pembelajaran yang
berkesinambungan.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
58. Bahan Pertimbangan
Karakter perusahaan
● Perusahaan yang bergerak dalam kegiatan yang ekstraktif terhadap
sumberdaya alam (mis. Penambangan), memiliki karakter khusus
yang perlu dipertimbangkan.
● Perusahaan pertambangan cenderung untuk melakukan eksplorasi
dan eksploitasi dalam jangka waktu yang sependek-pendeknya
dalam suatu wilayah.
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
59. Referensi
The Competitive Advantage of Corporate Philanthropy, Michael E. Porter and
Mark R. Kramer, Harvard Business Review, 2002
Corporate Philanthropy and Public-Private Partnerships:, Do New Approaches to
Business, Constitute Pitfalls for Corporations and Society?, Jette Steen
Knudsen, The Copenhagen Center for Corporate Social Responsibility, 2004
Strategy & Society, The Link Between Competitive Advantage and Corporate
Social Responsibility, Michael E. Porter and Mark R. Kramer, Harvard Business
Review, 2006
Game Changing CSR, Mark Kramer and John Kania, Corporate Social
Responsibility Initiative, 2006
Uncommon Partners, The Power of Foundation and Corporation Collaboration,
Mark Kramer, Marc Pfitzer and Karin Jestin, Corporate Social Responsibility
Initiative, 2006
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
60. Kewajiban moral
Keberlanjutan
Shared Value
Ijin beroperasi
Reputasi
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org
61. Kewajiban moral
Keberlanjutan
Shared Value
Ijin beroperasi
Reputasi
Kawi Boedisetio
telebiro.bandung0@clubmember.org