1. MODUL NOVEL
Pendahuluan
Modul III ini akan mengajak Anda mengkaji materi pembelajaran yang
berhubungan dengan novel. Modul ini berisi uraian materi, tugas mandiri, serta uji kompetensi.
Pada akhir modul disajikan ulangan harian. Ulangan harian ini terdiri dari dua macam bentuk
soal, yaitu bentuk pilihan ganda serta uraian. Selanjutnya di dalam modul ini juga akan disajikan
soal-soal perbaikan dan pengayaan yang masing-masing jenis berbentuk soal uraian.
Sehubungan dengan hal tersebut, setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan
mampu menjelaskan materi yang berhubungan dengan novel secara lebih komprehensif.
Secara lebih rinci diharapkan Anda dapat menjelaskan masing-masing tujuan yang terdapat
dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Ikutilah semua petunjuk dengan cermat. Selamat Belajar!
A. Novel
Standar Kompetensi
5. Memahami pembacaan novel
Kompetensi Dasar
Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan
penghayatan
Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dari pembacaan penggalan novel
Indikator
Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 1 (KP 1) ini, Anda dapat:
Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan
penghayatan
Menjelaskan unsur-unsur intrinsik penggalan novel yang dibacakan teman
Menjelaskan unsur-unsur ekstrinsik novel
Kegiatan Pembelajaran 1
Di kelas XI Anda pernah mempelajari novel bukan? Untuk menguji kemampuan Anda,
jawablah pertanyaan berikut ini. Apakah novel itu? Unsur-unsur intrinsik apa saja yang terdapat
dalam novel? Unsur-unsur ekstrinsik novel itu apa saja? Nah, sekarang ingat-ingatlah kembali
1
2. hal-hal yang berkaitan dengan novel. Untuk menjawab pertanyaan tersebut cocokkan jawaban
Anda dengan penjelasan berikut ini.
Yang dimaksud dengan novel adalah karangan yang mengisahkan sisi utuh atas
problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Dalam bahasa Jerman istilah
novel yaitu novelle, dan secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil dan
kemudian diartikan sebagai cerita yang pendek dalam bentuk prosa. Dalam The American
College Dictionary (Tarigan, 1984: 164) bahwa novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam
panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta dengan adegan nyata
representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang kacau atau kusut.
Unsur-unsur novel meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur-unsur intrinsik novel
meliputi tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang, amanat, dan majas.
1. Tema: permasalah utama yang dibahas dalam cerita. Tema adalah ide yang mendasari
suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan
karya fiksi yang diciptakannya.
Novel Kemarau bertemakan “Kesadaran seseorang setelah mengalami kepahitan dan
kesenangan hidup”
2. Alur (jalan cerita). Alur atau plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-
tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam
suatu cerita. Pada umumnya plot terdiri atas beberapa tahap sebagai berikut: tahap
pengenalan, tahap penampilan konflik (pertikaian), tahap konflik memuncak, (klimaks),
tahap ketegangan menurun (peleraian), dan tahap penyelesaian (katastrofa).
Ada beberapa macam alur dalam novel, yaitu alur maju/ progresif,alur mundur/ regresif/
flashback, dan alur campuran. Novel Kemarau menggunakan alur utama maju meskipun
diselingi sedikit dengan menengok peristiwa lampau. Klimaknya terjadi pada saat Iyah
bertengkar dengan Sutan Duano dan Iyah memukulinya sampai Sutan Duano berlumuran
darah.
3. Latar / setting (tempat, waktu, dan suasana). Latar atau setting adalah landas tumpu,
mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
4. Penokohan meliputi: tokoh utama (protagonis dan antagonis), tokoh tambahan, watak tiap
tokoh. Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang
ditampilkan dalam sebuah cerita. Untuk mengetahui watak pelaku, perhatikan pertanyaan
berikut! Apa yang dilakukan pelaku? Apa yang dikatakan pelaku? Bagaimana sikap pelaku
menghadapi masalah? Bagaimana penilaian pelaku lainnya terhadap dirinya?
Tokoh utama Novel Kemarau adalah: Sutan Duano (berwatak dinamis). Pada awal
cerita dia digambarkan sebagai tokoh jalang, keras kepala, dan selalu menurutkan
keinginannya tanpa memperhatikan benar atau salah. Pada akhir cerita dia menjadi tokoh
bijaksana, teguh pendirian, dan selalu menegakkan kebenaran Iyah: sebagai istri Sutan
Duano yang diusir setelah mempunyai anak laki-laki bernama Masri. Saat itu Iyah sedang
2
3. mengandung anak kedua yaitu Arni. Watak Iyah: keras kepala, dan selalu menentang
keputusan Sutan Duano/ suaminya.
5. Sudut pandang: kedudukan pengarang berdasarkan cara pandangnya terhadap tokoh-
tokoh dalam cerita dan jalan cerita itu sendiri. Sudut pandang merupakan strategi, teknik,
siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan
ceritanya.
Ada beberapa macam sudut pandang: sudut pandang orang pertama, sudut pandang
orang ketiga, sudut pandang pengarang, dan sudut pandang serba tahu. Novel Kemarau
menggunakan sudut pandang orang ketiga (penulis berada di luar cerita, tetapi turut
mengatur jalannya cerita bahkan banyak mendikte pada pembaca melalui pembicaraan
tokoh utamanya.
6. Amanat. Amanat adalah hal yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, yang
berkaitan dengan tema. Amanat dapat berupa paham-paham tertentu, nasihat-nasihat,
ajakan, atau larangan. Novel Kemarau mempunyai amanat “Larangan untuk menikah
dengan saudara kandung”
Ada beberapa unsur ekstrinsik dalam novel, seperti: latar belakang pengarang, latar
belakang masyarakat.
1. Latar belakang pengarang (pendidikan, kondisi keluarga, jenis kelamin, usia). Latar
belakang pengarang meliputi kondisi kejiwaan pengarang pada saat menuliskan novel
(kondisi psikologis ini dipengaruhi oleh permasalah pribadi yang dihadapi), kekecewaan
tehadap peristiwa yang terjadi di masyarakat, dan keadaan yang diharapkan seharusnya
tejadi berdasarkan keinginannya.
2. Waktu dan tempat penulisan karya sastra itu (Latar Belakang Masyarakat) meliputi: kondisi
perekonomian,kebudayaan/ adat, keyakinan yang dianut/ kepercayaan, tingkat
pendidikan ,system kekuasaan/ politik pemerintah. Untuk mengetahui unsur ekstrinsik perlu
dipelajari hal sebagai berikut: riwayat hidup pengarang (pola pikir, selera, kebiasaan, hobbi),
karya sastra lain yang pernah ditulis, membaca kritik dan esai terhadap karya sastra, dan
sejarah bangsa terutama pada saat karya sastra ditulis
Nilai adalah ajaran tentang kebaikan yang disampaikan kepada pembaca. Nilai-nilai
dalam novel meliputi: nilai budaya, nilai sosial, nilai moral, dan nilai agama. Daya tarik novel
antara lain: temanya yang langka, alurnya yang mendebarkan, cara penyelesaian cerita yang
penuh kejutan, tokoh-tokohnya yang penuh simpatik dan heroik, latarnya yang penuh pesona,
dan rangkaian katanya yang memikat.
PERBEDAAN ANTARA NOVEL DAN CERPEN
No. Novel Cerpen
1 Terjadi konflik batin Tidak harus terjadi
2 Perwatakan digambarkan secara detail Perwatakan digambarkan secara
singkat
3 Alur lebih rumit Akhir ceritanya sederhana
4 Latar lebih luas dan waktunya lebih lama Latar hanya sebentar dan terbatas
3
4. 5 Novel lebih panjang karangannya lebih pendek karangannya
daripada cerpen
6 Unsur-unsur cerita dalam novel lebih Unsur cerita dalam cerpen relative
kompleks dan beragam dibandingkan sederhana dan pasti tunggal
cerpen
7 Novel minimal halamannya adalah 100 Cerpen halaman maksimal 30 kuarto
halaman
8 Jumlah kata dalam novel minimal 35.000 Jumlah kata dalam cerpen maksimal
kata 10.000 kata
Bacalah sinopsis novel “Ketika Cinta Bertasbih” di bawah ini!
“ Ketika Cinta Bertasbih
(Habiburrahman El Shirazy)
Novel ini menceritakan tiga sosok anak muda
yang sedang menuntut ilmu disebuah perguruan
Tinggi, Yaitu Universitas Al-Azhar Di Cairo, yang
didalam perjalanan menuntut ilmu itu mereka banyak
menghadapi konflik, khususnya didalam mencari jodoh,
mereka adalah : Anna Altafunnisa, Khairul Azzam, dan
Furqan Andi Hasan, serta banyak peran pendukungnya
lainnya
Anna Altafunnisa adalah anak dari seorang kiai
ternama disebuah pesantren termahsyur di Desa
Wangen yakni, Kiai Lutfi. Ia tumbuh dan besar dengan
akhlak dan budi pekerti yang baik, ditambah lagi
dengan paras yang cantik dan menawan, sehingga
banyak mahasiswa Al- Azhar yang suka dan menaruh
perhatian padanya termasuk diantara mereka Azzam
dan Fuqran, serta laki-laki yang kenal dengan Anna di
Indonesia, khususnya para santri dari pada pesantren
Wangen
Saat Anna kembali ke Indonesia, karena ia mendapat kesempatan untuk membuat
penelitian dalam penyelesaiaan tesisnya, saat itulah Ayah nya meminta pada Anna agar
memilih salah satu lamaran-lamaran yang telah datang pada nya, yang selama ini banyak
lamaran yang datang dan banyak juga yang ditolaknya. Saat itu ayahnya mengatakan satu
lamaran yang datang dari orang yang sangat dikenalnya Yaitu M. Ilyas, sedangkan yang datang
langsung pada Anna Yaitu Fuqran Andi Haswan, yang melamarnya melalui ustadz Mujab.
Dalam kebimbangannya memilih antara Ilyas dan Furqan, ada seorang lelaki yang
sebenarnya yang telah memikat hatinya dan diharapkannya bertemu kembali. Ia bertemu baru
pertama kali dan waktu itu Ia bertemu di Cairo, yang dikenal olehnya dengan nama Abdullah
alias Azzam, seorang penjual bakso dan tempe sekaligus Mahasiswa di Universitas Al- Azhar,
Cairo. Berhubungan lamaran yang datang hanya dari Ilyas dan Furqan, dan harus dipilih salah
satu dari mereka secepatnya, maka Ia memilih Furqan yang seorang lulusan S2 di Cairo dan
sedang mengambil S3 nya, terlebih lagi karena Ia tahu lebih dekat siapa Furqan, dan tidak
memilih Ilyas, karena kurang dapat menjaga pandangannya terhadap wanita
Setelah terikat dengan Furqan tanpa diduga Ia bertemu kembali dengan orang yang
pernah memikat hatinya, Azzam,dan yang sekarang ada di Indonesia, dan tanpa disadarinya Ia
telah mengenal baik keluarga Azzam yang memang tinggal di Indonesia. Harapan yang telah
disimpannya untuk Azzam telah terhalang dan harus dilupakan/ dihapus dari hidupnya karena Ia
juga sudah memiliki Furqan sebagai calon suaminya, ternyata bagi Azzam yang juga
menyimpan rasa yang sama pada Anna saat di Cairo harus rela melupakan Anna
Pernikahyan Anna dan Furqan berlangsung dan mereka hidup dengan baik. Begitu juga
pada Azzam, setelah Anna menikah, ibunya menyuruh agar Ia segera mencari pasangan hidup,
dan Azzam pun mencari pendampingnya. Banyak wanita yang sudah dilamarnya, tapi selalu
ada saja yang tidak cocok untuk dirinya, hingga suatu saat lamaran diterima seorang wanita dan
4
5. hampir terjadi akad, harus terputus karena suatu kecelakaan yang menyebabkan Ibunya
meninggal dan Ia lumpuh untuk beberpa waktu yang cukup lama.
Selam 6 bulan Anna dan Furqan dalam kehidupannya yang baik saja, dan saat itu juga
hubungan mereka retak, Furqan menceritakan pada Anna bahwasanya dia sudah tidak perjaka
lagi sebelum menikah dengan Anna dan dipastika terkena HIV dan karena itu juga Ia tidak
pernah menyentuh Anna, sehingga akhirnya Ia terpaksa memberi kebebasan untuk Anna
(cerai).
Kembalilah Anna pada orang tuanya,. Azzam yang lumpuh setelah kecelakaan itu telah
sembuh seperti semula, Ia mendatangi kiai Lutfi mohon bantuan mencarikan jodoh yang tepat
sesuai permintaan Ibunya dulu. Kiai Lutfi lalu menceritakan seorang wanita yang dicerai
suaminya karena suatu hal dan wanita itu masih perawan, yang diharapkan kiai Lutfi sendiri
agar dapat diterima Azzam. Tanpa disadari Azzam Ia menerima tawaran Kiai Lutfi, agar
menerima wanita itu menjadi istrinya, Azzam sangat senang begitu tahu kalau wanita yang
diceritakan itu adalah orang yang pernah dicintainya yaitu Anna Althafunnisa, begitu juga
sebaliknya Anna sangat senang karena Ia juga menjadi istri dari orang yang dulu sangat
diharapkannya, atau cinta pertamanya.
Setelah sebulan pernikahan Anna dengan Azzam, tiba-tiba Furqan kembali
menghubungi Anna dan membawa rujukan, dan Ia menceritakan bahwa Ia tidak terkena HIV.
Tapi semua sudah terjadi Anna dan Azzam sudah bahagia, dan mereka mendoakan agar
Furqan menemukan pasangan hidup yang cocok untuk nya.
Adapun unsur-unsur intrinsik novel “Ketika Cinta Bertasbih” dapat Anda perhatikan
dalam penjelasan berikut.
1. Tema : Perjuangan hidup menuju kebahagiaan
2. Tokoh : Anna Althafunnisa, Ayatul Husna, Khairul Azzam, Muhammad Ilyas, Furqan Andi
Hasan, Ibu Azzam, Kiai Lutfi
3. Plot/ Alur: Dalam novel ini penulis menggunakan alur maju, karena dimulai dengan awal
pertemuan Anna Althafunnisa dengan Azzam, sebenarnya mereka telah melewati liku-liku
kehidupan hingga akhirnya mereka bersatu / menikah
4. Perwatakan
Anna Althafunnisa ; Seorang gadis yang sangat sempurna dimata semua orang, selain
pintar dan cantiknya, dia juga mempunyai budi pekerti yang baik
Khairul Azzam ; Seorang Pemuda yang bertanggung jawab terhadap keluarga dan
atas setiap perbuatannya dan menjadi suami dari Anna Althafunnisa
Furqan Andi Hasan; Seorang pemuda yang pernah menjadi suami I Anna dan bercerai
karena suatu masalah yang sangat serius
Kiai Lutfi ; Seorang Ayah yang sangat bertanggung jawab atas perbuatannya
dan dapat menjadi panutan bagi masyarakat
Ayatul Husna ; Gadis yang sangat menyayangi keluarganya dan menjadi perantara
yang mempertemukan Anna dengan Azzam ketika di Indonesia
5. Setting/ latar
Dalam novel ini tempat yang dipakai penulis untuk mengisi ceritanya terletak di Cairo, di
Desa Kartasura, Desa Wangen jawa
6. Amanat
5
6. Kesuksesan seseorang bisa dilihat bukan dari pendidikannya tapi dari prestasinya di
masyarakat
7. Sudut pandang merupakan cara penulisan yang digunakan oleh penulis. Dalam novel ini
sudut pandang yang digunakan yaitu orang ketiga
Unsur-unsur ekstrinsik novel “Ketika Cinta Bertasbih”
Biografi Pengarang
Habiburrahman El Shirazy adalah seorang penulis novel yang sedang naik down.
Beliau lahir di Semarang, pada hari Kamis, 30 september 1976. Memulai pendidikan
menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren
Al Anwar, Maranggen, Demak di bawah asuhan KH. Abdul Basir Hamzah. Pada tahun 1992 ia
merantau ke Kota Budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah aliyah Program khusus ( MAPK)
Surakarta, lulus pada tahun 1995 setelah itu melanjutkan pengembangan intelektualnya ke Fak.
Ushuluddin, Jurusan Hadis, Universitas Al-Azhar, Cairo dan selesai pada tahun 1999. Telah
merampungkan Postgraduate Diploma ( Pg. D ) S2 di The Institute for Islamic Studies in
Cairo yang didirikan oleh Imam al-Baiquri ( 2001 ). Profil karyanya pernah menghiasi beberapa
koran dan majalah, baik lokal maupun Nasional, seperti solo Pos, Republika, Annida, saksi,
sabili, Muslimah, dan lain-lain.
Beberapa karyanya, baik yang sudah maupun akan terbit, Ketika Cinta Berbuah Surga (
Cetakan ke-2 MQS Publishing, 2005 ), Pudarnya Pesona Cleopatra ( Cetakan ke 2, Republika,
2005 ), Di Atas Sajadah Cinta( Cetakan ke-3, Basmala, 2005 ). Sekarang
merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Dalam Mihrab Cinta
dan Ketika Cinta Bertasbih. Dari beberapa novel yang sedang dirampungkannya itu, setelah
kesuksesan Ayat-Ayat Cinta yang meledak dan fenomenal, Kang abik, memilih akan segera
meluncurkan novel Ketika Cinta Bertasbih terlebih dahulu. Novel ini diperkirakan setebal 500
halaman dengan setting Mesir-Indonesia ini semoga lebih baik dan lebih berkah
Waktu Penciptaan : Negara Mesir - Indonesia
Karya Sejaman : tahun 2000, atau angkatan 2000
TUGAS MANDIRI
1. Bacalah secara keseluruhan salah satu novel karya Habiburrahman El Shirazy. Pilihlah
salah satu judul berikut: Ketika Cinta Berbuah Surga, Pudarnya Pesona Cleopatra, Di Atas
Sajadah Cinta, Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Dalam Mihrab
Cinta, Ayat-ayat Cinta atau Ketika Cinta Bertasbih.
2. Buatlah sinopsi novel yang Anda pilih.
3. Tentukan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel yang And abaca!
4. Sebutkan unsur-unsur ekstrinsik novel tersebut!
UJI KOMPETENSI 3.1
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang pada salah
satu huruf a, b, c, d, atau e!
1. Pada apartemen kedua, kami menghitung lubang-lubang kunci dan memperhitungkan
kewajiban pembayaran setinggi 39 ribu rupiah. Pada apartemen berikutnya kami hitung
jumlah bola lampu setelah kira-kira satu jam kami telah menyusun daftar wajib pajak yang
mengesankan bagi seluruh pemilik apartemen di rumah susun tersebut.
Setting cerita tersebut adalah....
6
7. a. Pada apartemen kedua
b. Pada apartemen berikutnya
c. Pada sebuah apartemen
d. Pada sebuah rumah susun
e. Sebuah apartemen di rumah susun
2. Ketika detak jantung ibu melemah dan desah nafasnya tinggal satu-satu, saya menendang
rahim ibu dan mendorong badan saya keluar keras-keras. Dokter kandungan memegang
kaki saya dan mengangkat saya hingga jungkir balik. Saya menangis keras. Saya ingin
memeluk ibu. Tapi dokter kandungan seperti tidak peduli. Ia malah menggunting tali pusar
saya lalu menaruh saya dalam gendongan suster yang selanjutnya memandikan saya.
Saya berteriak memohon ibu. Suster mengeringkan saya dengan handuk. Saya berteriak
memohon ibu. Suster membebat saya dengan selimut. Saya memohon ibu. Dokter menutup
ibu dengan kain putih. Suster membawa saya keluar dari kamar bersalin. Terpisah dari ibu.
Sudut pandang yang digunakan adalah....
a. Orang pertama
b. Orang pertama dan ketiga
c. Orang ketiga
d. Orang kedua
e. Orang kedua dan ketiga
3. Dari luar, kudengar sayup-sayup suara kicau burung-burung. Rupanya sudah pagi, kubuka
jendela menghirup udara segar dini hari. Teduhnya pagi ini. Seekor burung pipit hinggap
dekat tanganku. Jinak betul, memandang kepadaku dengan matanya yang hitam kecil,
lucu ...Ahh, sekarang aku tahu mengapa sampai bermimpi Raumanen semalam.
Latar novel di atas menggambarkan suasana....
a. syahdu
b. sedih
c. galau
d. khidmat
e. riang
4. Ibu Santi senantiasa membersihkan diri. Setiap kotoran yang menempel di rumah
ditepisnya jauh-jauh. Ia manjakan indra-indranya dengan aroma wangi lilin temaram,sunyi
alam. Panas tubuhnya senantiasa ia dinginkan seperti hujan yang membasuh basah bumi.
Dan semua itu ia lakukan dengan penuh bakti. Layaknya sebuah panggilan, bukan beban.
Pertanyaanku terjawab. Ia mungkin bosan.
Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan novel tersebut adalah ….
a. orang pertama pelaku sampingan
b. orang pertama dan ketiga
c. orang pertama pelaku ketiga
d. orang pertama pelaku utama
e. orang ketiga serba tahu
5. Watak tokoh ibu Santi dalam penggalan novel tersebut adalah ….
a. egois
b. angkuh
c. ramah
d. teliti
e. sombong
6. Akhirnya ibu mendapatkan sebuah rumah yang menyenangkan. Kami hidup tenteram
dalam bimbingan ibu yang penuh kelembutan dan ayah yang bijaksana serta berwibawa.
Aku kesepian dan kadang-kadang merasa bosan bermain sendirian menunggu saudaraku
pulang sekolah.
Suatu hari kami pergi ke rumah di desa menumpang kereta api dan andong. Kami sangat
gembira setelah sampai di rumah kakek. Demikian juga kakek. Tak henti-hentinya kami
7
8. berbincang-bincang dengan kakek. Ayah pun tak lupa menanyakan keadaan dan kesehatan
kakek.
Sebuah Lorong di Kotaku karya Nh.Dini
Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan novel di atas adalah ....
a. orang ketiga
b. orang kedua
c. orang pertama
d. orang pertama dan kedua
e. orang kedua dan ketiga
7. Walaupun hari hampir pukul tujuh pagi, tetapi di pelabuhan Teluk Bayur belum terang
benar. Di tempat-tempat yang tersembunyi, di bawah-bawah pohon kayu masih gelap.
Beberapa pekerja yang berjalan menuju pelabuhan untuk mencari nafkahnya kelihatan
masih terselubung kain sarung supaya jangan ditimpa angin pagi yang sangat sejuk.
Siti Nurbaya, Marah Rusli
Latar yang digambarkan dalam kutipan di atas adalah ....
a. suasana petang di sebuah pelabuhan
b. suasana pagi di kawasan hutan
c. kesejukan di sebuah desa
d. suasana kegelapan di bawah pohon kayu
e. keadaan pelabuhan di pagi hari
8. Dibaringkannya anak itu di sebuah bale beralas kardus, diselimutinya dengan kain batik
coklat kusam sebelum ia sendiri berbaring miring berbantal lipatan tangan dengan kaki
ditekuk. Ia melindungi anaknya bahkan ketika nyenyak. Api senthir bergoyang tertiup angin.
Asapnya hitam jadi jelaga. Sepi. Hanya guntingan koran di dinding. Ada juga gambar
pahlawan anak-anak berbaju besi warna hitam membawa pedang.
Bausuku, Agus S. Malma
Berdasarkan kutipan di atas watak tokoh ia yang paling menonjol adalah ....
a. sederhana
b. lembut
c. jujur
d. ikhlas
e. sayang
9. “Sudah kedelapan Kamis ini aku berpuasa sunat, Ibu, dan selama itu pula ayah Syafei
meninggalkan kita. Selama ia masih dalam perjalanan, tak akan rumpangnya aku berpuasa
sunat setiap hari Senin dan Kamis.”
“Berpuasa sunat itu besar manfaatnya, Rapiah. Tapi sementara itu wajib benar bagimu
memelihara kewarasan tubuhmu. Jangan rupamu secara tinggal kulit pemalut tulang saja.”
Salah Asuhan, Abdul Muis
Nilai moral paling menonjol yang terdapat dalam penggalan novel di atas adalah ....
a. perhatian atas penderitaan orang lain
b. keteguhan janji yang telah diucapkan
c. kejujuran perlu ditanamkan pada diri sendiri
d. kesedihan orang lain dapat dirasakan
e. keikhlasan seseorang dalam membantu
10. Buyung tiba-tiba sejuk dalam hatinya, mendengar ucapan Pak Balam ini. Tahukah Pak
Balam tentang dosanya? Dia melihat kepada kawan-kawannya yang lain, ingin tahu apakah
air muka mereka berubah juga mendengar kisah Pak Balam, apakah mereka juga masing-
masing menyimpan dosa-dosa besar yang mereka sembunyikan dari orang lain? Ataukah
dia sendiri saja yang mempunyai dosa besar yang harus ditebusnya? Tetapi tidakkah dia
telah minta ampun kepada Tuhan? Harimau! Harimau!
Amanat kutipan novel di atas ...
a. Hindarilah segala perbuatan yang tidak diridoi Tuhan.
b. Akuilah dosa-dosa yang telah diperbuat dan minta ampunlah kepada Tuhan.
c. Simpanlah dosa-dosa yang telah diperbuat agar tidak diketahui.
8
9. d. Dosa-dosa yang diperbuat hendaknya tidak diulangi lagi.
e. Berdoalah kepada Tuhan agar semua dosa-dosa diampuni Tuhan.
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Sebutkan unsur-unsur intrinsik novel!
2. Sebutkan unsur ekstrinsik novel!
3. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca novel!
4. Sebutkan ciri-ciri novel!
5. Jelaskan perbedaan antar cerpen dan novel!
9