1. OLEH :
ELDESSA VAVA RILLA., S.Kep., Ners
Disampaikan Pada Kuliah KMB II
STIKes KARSA HUSADA GARUT
2. I. Menyebutkan fungsi umum sistem
pencernaan
II. Menjelaskan struktur dan mekanisme yang
mendasari proses transfer makanan, air
dan elektrolit di berbagai bagian saluran
pencernaan
1. Menguraikan struktur dinding sal pencernaan
dan perbedaan disetiap segmen sal pencernaan
3. 2. Menjelaskan 4 kegiatan dasar proses pencernaan
yang ditemukan di saluran pencernaan
3. Menjelaskan pengendalian sistem pencernaan
oleh sistem saraf dan hormonal pada saluran
pencernaan
4. Menguraiakan 4 kegiatan dasar (motilitas,
sekresi, pencernaan, absorbsi pada setiap bagian
saluran pencernaan di:
a) mulut, faring esofagus,
b) Lambung
c) Usus halus
d) Usus besar
Dalam upaya peneyediaan energi bagi tubuh
4. 5. Menjelaskan peran dan kerja berbagai kelenjar
sistem pencernaan: saliva, pankreas, hati untuk
mendukung fungsi sistem perncernaan
III. Menjelaskan peran sistem pencernaan
dalam upaya menopang homeostasis
1. Menerangkan berbagai teori pemasukan
makanan (food intake)
2. Menjelaskan proses mual/muntah dan defekasi
5. Makhluk hidup heterotrof harus memenuhi
kebutuhan energinya dengan cara
mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut
kemudian diuraikan dalam system pencernaan
menjadi sumber energi dan lain-lain. Secara
umum fungsi makanan bagi makhluk hidup ada
3 yaitu :
1.Sebagai sumber energi
2.Sebagai bahan kerangka biosintesis (komponen
penyusun sel dan jaringan tubuh), dan
3.Nutrisi esensial yang membantu fungsi
fisiologis
6. Sistem Pencernaan adalah saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan
jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan
pencampuran) dengap enzim dan zat cair yang terbentang mulai
dari mulut (oris) sampai anus.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari
ukuran besar menjadi lebih kecil dan halus, serta memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana. Ukuran molekul yang kecil ini memungkinkan darah
dan cairan getah bening mengangkut menuju sel-sel yang
memerlukan.
Fungsi umum: memindahkan zat nutrien, air dan garam dari zat
makanan ke lingkungan dalam untuk didistribusikan ke sel-sel
melalui sistem sirkulasi
7. 1. Pencernaan Mekanik
Pencernaan mekanik yaitu pengunyahan oleh gigi dengan
dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
Lebih mudah karena adanya saliva (air ludah) dan getah
lambung
Dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan
peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun (pendular).
Gerakan-gerakan ini memungkinkan makanan di dorong,
kemudian diremas dan dicampur dengan enzim
pencernaan (pengadukan).
2. Pencernaan Kimiawi
Pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul
besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
8. 1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh
melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di
kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim,
terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus
halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah
tidak berguna untuk tubuh melalui anus.
9.
10. Susunan saluran pepcernaan terdiri dari:
1. Mulut (0ris).
2. Faring (tekak).
3. Osofagus (kerongkongan).
4. Ventrikulus (lambung).
5. Hati (Hepar)
6. Intestinum minor (usus halus):
a. Duodenum (usus 12 jari).
b. Yeyenum.
c. Ileum.
7. Intestinum mayor (usus besar);
a. Seikum.
b. Kolon asendens.
c. Kolon transversum.
d. Kojon Descendens.
e. Kolon Sigmoid.
8. Rektum.
9. Anus.
11.
12.
13.
14.
15. The gut wall has a layered organization, with the absorptive cells
lining the lumen and neural and muscular components below. Blood
and lymph vasculature is abundant to transport absorbed nutrients.
16.
17. Mulai dari lambung
Mukosa : sel epitel : sekresi mukus & hormon
Invaginasi jaringan epitel kedalamnya membentuk
kelenjar eksokrin
Kelenjar eksokrin : sekresi asam, enzim, ion-ion
kedalam lumen
18. Di bawah lapisan epitel: Lamina Propia, Jaringan
ikat : dilalui pembuluh darah kecil, serat saraf &
saluran limfe
Lamina propria dipisahkan jaringan ikat di
bawahnya oleh suatu lapisan tipis otot polos yaitu
muskularis mukosa
19. Jaringan ikat kedua di bawahnya
Lapisan ini dilalui pembuluh darah & limfe lebih
besar, cabangnya menembus lapisan mukosa di
atas & lapisan otot di bawahnya
Terdapat jala saraf disebut pleksus sub mukosa (
meissner)
20. Jaringan otot polos
Kontraksinya menimbulkan gaya mendorong &
memindahkan isi saluran GI
Terdiri 2 lapisan
a. Otot sirkuler : sebelah dalam, tebal, kelilingi
lumen, jika kontraksi lumen menyempit
b. Otot longitudinal : sebelah luar , lebih tipis, bila
kontraksi saluran GI memendek
21. Diantara kedua otot polos terdapat pleksus saraf
lain yang lebih eksentif yaitu:
Pleksus mienterikus (AUERBACH)
Kesemuanya (dengan Pleksus sub mukosa dan
Neuron lain di Saluran GI) membentuk sistem saraf
enterik yang mengendalikan keaktifan motorik dan
sekretorik (pemototngan simpatis dan parasimpatis
tdk menghilangakan aktivitas motorik dan
sekretorik)
22. Selapis jaringan ikat , diliputi sel gepeng ,
mengelilingi permukaan luar saluran GI
Sekresi cairan serosa, untuk membasahi &
mencegah gesekan dengan organ lain
Lembar jaringan ikat tipis2 ( Mesenterium),
hubungkan serosa ke dinding abdomen, menopang
segmen GI ke rongga abdomen
23. 1. Kelenjar ludah:
a) Kelenjar (glandula) parotis.
b) Kelenjar (glandula) sub maksilaris
c) Kelenjar (glandula) sub lingualis
2. Kelenjar getah lambung.
3. Kelenjar hati.
4. Kelenjar pankreas.
5. Kelenjar getah usus.
Selama dalam pankreas, pencernaan makanan
dihancurkan menjadi zat-zat yang sederhana
yang hanya diserap dan digunakan oleh sel
jaringan tubuh.
24. 1. MULUT
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yang
terdiri atas 2 bagian yaitu:
Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang
di antara gusi, gigi, bibir dan pipi.
Bagian rongga mulüt/bagian dalam, yaitu rongga
mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang máksilaris,
palatum dan mandibularis di sebelah belakang
bersambung dengan faring
25. a) Bibir. Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di
sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).
Otot orbikulanis oris menutupi bibir. Levator anguli oris
méngangkat dan depresor anguli oris menekan ujung
mulut.
b) Palatum, terdiri atas 2 bagian yaitu;
• Palatum Durum (palatum keras) yang tersusun atas
tajuk-tajuk palatum dan sebelah depan tulang
maksilaris dan lebih ke belakang terdiri dari 2 tulang
palatum.
• Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang yang
merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak,
terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.
c) Pipi. Dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung
papila, otot yang terdapat pada pipi adalah otot
buksinator.
26. Di dalam rongga mulut terdapat:
A. Gigi
ada 2 (dua) macam;
a. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6—7
bulan. Lengkap pada umur 2½ tahun jumlahnya 20 buah
disebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens
insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah
gigi geraham (molare).
b. Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6—18
tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari; 8 buah gigi seri
(dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah
gigi geraham (Molare) dan 12 buah gigi geraham
(premolare).
Fungsi gigi terdiri dari:
Gigi seri untuk memotong makanan
Gigi taring gunanya untuk memutuskan makanan yang
keras dan liat
Gigi geraham guna nya untuk mengunyah makanan yang
sudah dipotong-potong.
27. Pulpa
Mahkota Ename
gigi l
Dentin
Leher
gigi
Akar
Akar
gigi gigi
Gbr. Anatomi Gigi
28. B. Lidah
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput
lendir, kerja otot lidah ini dapat digerakkan keseluruh arah.Lidah
dibagi atas 3 bagian;
a. Radiks lingua = pangkal lidah.
b. Dorsum lingua = puaggung lidah.
c. Apeks lingua = ujung lidah.
Pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi
untuk menutup jalan nafas pada waktu kita menelan
makanan, supaya makanan jangan masuk ke jalan nafas.
Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat puting-puting
pengecap atau ujung saraf pengecap.
Frenulum lingua. Merupakan selaput lendir yang terdapat pada
bagian bawah kira-kira ditengah-tengah jika lidah digerakkan ke
atas nampak selaput lendir.
Flika sublingua. Terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum
lingua di sini terdapat pula lipatan selaput lendir.
Fungsi lidah yaitu:
• Mengaduk makanan, membentuk suara
• Sebagai alat pengecap dan menelan, serta merasakan makanan.
29. C. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan di dalam
rongga mulut. Di sekitar rongga mulut terdapat
3 buali kelenjar ludah yaitu:
Kelenjar parotis. Letaknya di bawah depan dari
telinga di antara prosesus mastoid kiri dan kanan
os mandibular, duktusnya duktus stensoni.
Duktus ini keluar dari glandula parotis menuju
ke rongga mulut melalui pipi (muskulus
buksinator).
Kelenjar sub maksilaris. Terletak di bawah
rongga mulut bagian belakang, duktusnya
bernama duktus wantoni, bermuara di rongga
mulut dekat dengan frenulum lingua.
Kelenjar sub lingualis. Letaknya di bawah selaput
lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar
rongga mulut. Kelenjar ludah di sarafi oleh
saraf-saraf tak sadar.
30.
31. D. Otot lidah
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah
(M. Mandibularis, os Hioid dan prosesus steloid)
menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman
bengabung dengan otot intrinsik yang terdapat pada
lidah. M. Genioglossus merupakan otot lidah yang
terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam
yang menyebar sampai ke radiks lingua.
32. 2. FARING
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut
dengan kerongkongan (osofagus) di dalam lengkung
faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar
limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi.
Disini terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan
makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan rongga
hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian
depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama koana.
Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.
Bagian superior disebut nasofaring
Pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan
tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media
disebut orofaring
Bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah bagian
superior disebut faring, yaitu pangkal lidah yang
menghubungkan tekak dengan tcnggorokkan (trakea).
33. 3. ESOFAGUS
Sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25
cm. Dimulai dari Faring sampai pintu masuk
kardiak lambung. Esofagus berdinding empat
lapis. Lapisan paling luar berupa jaringan ikat
renggang (dua lapis serabut otot), lapisan
submukosa dan paling dalam lapisan lendir
(mukosa)
Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang
mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea
(tenggorokan).
Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan
ke lambung. Agar makanan dapat berjalan
sepanjang esophagus, terdapat gerakan
peristaltik sehingga makanan dapat berjalan
menuju lambung.
34.
35. Muntah:
◦ rasa tidak enak yang disebabkan
pengosongan lambung secara
berlawanan, isi TGI keluar melewati mulut.
◦ Penyebab muntah karena di TGI:
Iritasi kuat: toksin bakteri, alkohol,
Peregangan berlebihan
Perangsangan berlebihan ex, makanan sgt
berbumbu
Aferen: N vagus dan simpatikus ke pusat
muntah di medula oblongata
36. 4. LAMBUNG
Merupakan bagian dan saluran yang dapat mengembang paling
banyak terutama di daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian
atas fundus uteri berhubungan dengan osofagus melalui
orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma di. depan pankreas
dan limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri.
Bagian lambung terdiri dari:
a. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah
kiri osteum kardium dan biasanyanya penuh berisi gas.b. Korpus
ventrikuli, setinggi osteum kardiun, suatu lekukan pada bagian
bawah kurvatura minor.
c. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai
otot yang tebal membentuk spinter pilorus.
d. Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang
dari osteum kardiak sampai ke pilorus.
e. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang
dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju
ke kanan sampai ke pilorus inferior. Ligamentum gastro lienalis
terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.
f. Osteum kardiakum, merupakan tempat dimana osofagus bagian
abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium
pilorik.
37. Susunan lapisan dari dalam keluar, terdin dari:
Lapisan selaput lendir, apabila lambung ini
dikosongkan, lapisan ini akan berlipat-lipat yang
disebut rugae.
Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis).
Lapisan otot miring (muskulus oblinqus).
Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal).
Lapisan jaringan ikat/serosa (peritonium).
Hubungan antara pilorus terdapat spinter pilorus.
38. Senyawa Kimia Fungsi
Asam HCl
Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon
sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
Lipase
Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun
lipase yang dihasilkan sangat sedikit
Renin
Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu
(ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
Mukus
Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam
HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik
dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur
yang disebut bubur kim.
39. Fungsi lambung
Menerima makanan dan bekerja sebagai
penampung untuk jangka waktu pendek
Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam
hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk
dicernakan olel usus
Protein diubah menjadi pepton
Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan
Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung
Faktor antianemia dibentuk
Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan
masuk duodenum
40.
41. Esofagus
Sel mukus
Saluran
Dinding lambung kelenjar
Pilorus
Sel parietal
Duodenum
3 Lapisan otot polos
Kelenjar
lambung
Sel kepala
Sel endokrin
Gbr penampang dinding lambung
42. 5. USUS HALUS / INTESTINUM MINOR
Usus halus merupakan kelanjutan dari
lambung. Usus halus memiliki panjang
sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi
3 bagian yaitu
Duodenum (± 25 cm)
Jejunum (± 2,5 m)
Ileum (± 3,6 m)
Pada usus halus hanya terjadi pencernaan
secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa
kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta
senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang
dilepaskan ke usus halus.
43. Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
Senyawa KimiaFungsi
Disakaridase
Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
Erepsinogen
Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi
erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam
amino.
Hormon Sekretin
Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan
senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus
Hormon CCK (Kolesistokinin)
Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu
ke dalam usus halus.
44. Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
Senyawa Kimia Fungsi
Bikarbonat
Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
Enterokinase
Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen
menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
Amilase
Mengubah amilum menjadi disakarida
Lipase
Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Tripsinogen
Tripsin yang belum aktif.
Kimotripsin
Mengubah peptone menjadi asam amino
Nuklease
Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
Hormon Insulin
Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
Hormon Glukagon
Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
45. PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada
suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan
dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai
kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan
dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida
kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida,
yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus
halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna
menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin,
kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino
kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh
peredaran darah.
Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan
(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi
butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian
diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol.
Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan
menuju jantung oleh pembuluh limfe.
46. Fungsi usus halus
Menerima zat-zat makanan yang sudah
dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler
darah dan saluran-saluran limfe.
Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi,
lemak.
48. 6. HATI/HEPAR
Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh
dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di
dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak sekat rongga dada.
Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam
kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea
menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Empedu mengandung :
Garam kholat yang berfungsi :Mengaktifkan lipase
pancreas.Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak
sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan Bersenyawa
dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut
dalam air dan mudah diserap.
Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu
sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut
sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas steroid
seperti vitamin dan hormone.
Empedu berfungsi :
Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian
atas.
49.
50.
51. Bile formation by cells in the liver includes 6 components:
bile salts, lecithin, bicarbonate ions, cholesterol, bile
pigments, and trace metals.
The bile is funneled into the gall bladder and then
delivered
into the duodenum upon stimulation from CCK.
52. Digestive secretions from the liver and the pancreas are
delivered into the duodenum of the small intestine
through the sphincter of Oddi.
53. Hepar berfungsi :
Menghasilkan cairan empedu.
Menawarkan racun.
Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula
otot).
Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
Menjaga keseimbangan zat makanan dalam
darah.
Mengubah kelebihan asam amino menjadi
urea untuk dikeluarkan dari tubuh
54.
55. 7. Usus Besar (Kolon)
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar
dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan
berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi
menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon
Transversum, dan Kolon desenden.
Fungsi kolon adalah :
Menyerap air selama proses pencernaan.
Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H
(Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus,
misalnya E.coli.
Membentuk massa feses
Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses)
keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh
ddefekasi
56. Seikum.
Di bawah seikum terdapat appendiks Vermiformis yang berbentuk seperti cacing
sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh
peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat
diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup
Kolon Asendens
Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan
ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut
fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranaversum.
Appendiks (usus buntu).
Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum mempunyai
pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa isi
usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga
pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan
terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa
menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
Kolon Transversum.
Panjangnya sekitar 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens
berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin
terdapat Fleksura Lienalis
Kolon Desendens.
Panjangnya ±. 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke
bawah dan Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon
sigmoid.
Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis
sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan
rektum.
58. In the large intestine, active transport of sodium, coupled with
osmotic absorption of water, are the primary activities.
Microbes here are active in the production of vitamin K.
59. 8. Rektum.
Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga
pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
9. Anus.
Adalah bagian dan saluran pencernaan yang
menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar).
Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3
spinter:
Spinter Ani internus, bekerja tidak menurut kehendak.
Spinter Levator Ani. bekerja juga tidak menurut kehendak.
Spinter Ani Eksternus. bekerja menurut kehendak
60.
61. Pengeluaran feses melalui reflek defekasi
◦ Massa feses bergerak menuju rektum
– merangsang reseptor regang di rektum
◦ Memicu refleks defekasi dan keinginan BAB
◦ Sfingter anus internus (otot polos) melemah,
rektum serta kolon sigmoid berkontraksi kuat.
◦ Apabila sfingter anus eksternus (otot
rangka/kontrol sadar) melemas terjadi defekasi