SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Télécharger pour lire hors ligne
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) di SMK dan Pendayagunaan
     di Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan di DKI Jakarta
                                      Bambang Dharmaputra
             Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
 RPS merupakan rancangan yang disusun oleh sekolah dan masyarakatnya dalam membangun pendidikan
 di sekolah mereka . Program ini sudah diterapkan pada pendidikan dasar untuk ribuan sekolah di tiga
 provinsi (Bali, NTB, dan NTT). Pada hakikatnya, model RPS ini dapat diterapkan di SMK dengan
 berbagai modifikasi. Salah satu modifikasinya adalah melibatkan BP2K untuk membantu SMK yang
 kurang beruntung.
 Kata kunci: desentalisasi pendidikan, karakteristik pendidikan kejuruan, BP2K, model RPS SMK


Diberlakukan Undang-Undang Sisdiknas                   Tulisan ini tidak akan membahas proyek
No. 20 tahun 2003, telah merubah                       tersebut secara mendalam, tetapi hanya
paradigma pendidikan yang selama ini                   akan memaparkan bagaimana hakekat
bersifat sentralistik menjadi otonomi                  pemberdayaan desentralisasi di tingkat
sampai di tingkat satuan pendidikan                    sekolah dan pemerintah daerah dalam
dalam kadar tertentu. Bahkan pada pasal-               menangani masalah pendidikan.
pasal di Bab XV, peran serta masyarakat
dalam pendidikan semakin dominan dan                          Karakteristik Desentralisasi
menentukan mutu sekolah. Oleh sebab itu                              Pendidikan
memberdayakan satuan pendidikan dan
masyarakatnya menjadi agenda paling                    Desentralisasi pendidikan mengandung
penting dalam pendidikan di masa                       pengertian membagi kewenangan yang
mendatang. Namun demikian, mungkin                     lebih besar dalam tanggung jawab yang
ada yang merisaukan apakah satuan                      dahulunya dipegang pusat. Pemberian
pendidikan dan masyarakatnya telah siap                kewenangan ini terkait pula pada
menghadapi perubahan tersebut ! Jangan-                kemampuan        daerah/sekolah    dalam
jangan ini hanya cara lain untuk                       tanggung jawab tersebut. Jika sekolah
mengatakan sekolah belum siap dan                      atau daerah saat itu dianggap belum
pendidikan pun perlu kembali ke sistem                 mampu menanganinya secara mandiri,
lama, yakni sentralistik dari pusat.                   maka pemberdayaan kapasitas sekolah
                                                       dan daerah menjadi masalah utama yang
Namun dugaan semacam itu tak perlu                     harus ditangani pemerintah pusat. Strategi
dikuatirkan, karena iklim demokrasi di                 pemberdayaan diberikan dengan memper
negeri ini agaknya tidak akan mendukung                bantukan konsultan pada berbagai hal
kita kembali ke masa lalu. Depdiknas pun               yang diperlukan sambil melatih sekolah
dengan bantuan dana pinjaman ADB                       dan dinas pendidikan terkait memperaktik
(Asean Development Bank) telah                         kan konsep-konsep desentralisasi secara
mengembangkan program pemberdayaan                     nyata Untuk itu, sekolah diminta
sekolah miskin di tingkat pendidikan                   menyusun      Rencana      Pengembangan
dasar dan pengelola di tingkat kabupaten/              Sekolah (RPS) dan Dinas Pendidikan
kota. Program itu dikenal dengan DBEP                  Kabupaten/Kota menyusun Rencana
(Decentralized Basic Education Project)                Pengembangan Pendidikan Kabupaten
yang telah mencakup tiga provinsi (Bali,               /Kota (RPPK) dengan melibatkan
NTB, dan NTT) dan ribuan sekolah                       stakeholder yang terkait. Dana ADB
miskin di tingkat pendidikan dasar                     yang diberikan ke sekolah untuk
semenjak tahun 2003.                                   melaksanakan RPS dan kabupaten/kota
                                                       untuk melaksanakan RPPK, digunakan


         RPS di SMK dan Pendayagunaan di BP2K di DKI Jakarta (Bambang Dharmaputra)                 1
sebagai sarana pembelajaran , dan bukan             kebutuhan dari bawah dan ada partisipasi
tujuan.    Selama     pelaksanaan    ini            mereka. RPS baru syah jika semua
berlangsung, maka ada tim independen                program yang diajukan ditanda tangani
yang meman tau dan mengevaluasi                     kepala sekolah, ketua komite sekolah, dan
pelaksanaan di tingkat sekolah dan di               ada penanggung jawab program yang
tingkat kabupaten/ kota yang melaporkan             ditunjuk Selain itu, RPS yang diajukan
ke ADB.                                             terbuka untuk dilihat semua pihak, dan
                                                    pelaksanaannya dikontrol masyarakat.
          Ciri Khusus DBEP
                                                    4. Mekanisme     pendanaan      berbasis
Dalam      MAP  1
                        (Momerandum                    rencana/kebutuhan
Administration Project) ADB dengan                  Ada saja kemungkinan RPS yang disusun
pemerintah RI disebut beberapa ciri                 ambisius dan tidak mencerminkan
sebagai berikut                                     kebutuhan sekolah. Oleh sebab itu, ADB
1. Fokus kemiskinan                                 menetapkan dana-dana apa yang dapat
                                                    dibiayai    (eligebel) dan tidak. Untuk
Keberpihakan pada siswa miskin meru                 mengontrol RPS yang disusun sekolah
pakan persyaratan pertama yang diminta              sesuai rencana/kebutuhan, maka tim MBS
ADB. Oleh sebab itu, pemerintah daerah              Kecamatan dan Kota / Kabupaten berhak
harus dapat menentukan sekolah-sekolah              menilai RPS yang diajukan dan diperiksa
mana yang termasuk kriteria miskin dan              ulang oleh Dewan Pendidikan Kabupaten/
menjaringnya secara transparan dan ber              Kota sebelum dikirim ke pusat. Jika RPS
tanggungjawab. Untuk itu para konsultan             dianggap menyimpang oleh tim peme
yang ada di kabupaten/kota berkewajiban             riksa, maka diberikan masukan ke sekolah
memberdayakan kapasitas dinas pendi                 untuk memperbaiki dan jika dianggap
dikan setempat untuk melaksanakannya.2              sudah memadai baru di kirim ke pusat
2. Implementasinya terdesentralisasi                untuk mendapat dana ADB untuk RPS
                                                    mereka
Sekolah miskin yang terpilih, untuk meng
gunakan dana yang akan diberikan                    5. Perhatian      akan     berkelanjutan
diharuskan membuat RPS. Sekolah                        program.
miskin (biasanya kemampuannya pun                   Dana RPS tersebut diberikan untuk tiga
lemah) dalam menyusun RPS perlu                     tahun bagi pengembangan mutu sekolah.
diperkuat. Untuk itu perlu dibantu                  Setiap tahun sekolah harus mengevaluasi
konsultan untuk tingkat sekolah (FF: Field          dan merevisi RPS, dan salah satu ukuran
Facilitator) yang dikoordinir oleh                  RPS yang direvisi adalah jaminan
konsultan tingkat kabupaten/kota (DM:               berkelanjutan program setelah program
District Manager). Tugas FF dan DM                  DBEP berakhir. Dengan demikian, jika
terus berlanjut pada pendampingan                   sekolah hanya mengandalkan pembiayaan
implementasi RPS tersebut. Selain itu,              dari dana ADB, maka tidak ada perhatian
DM      harus   memberdayakan        MBS            akan berkelanjutan program. Di sini pula
(Manajemen Berbasis Sekolah) tingkat                peran tim MBS Kecamatan dan
kecamatan untuk SD/MI dan MBS                       Kabupaten/Kota untuk menilai revisi RPS
Kabupaten/Kota untuk SMP/MTs                        tersebut
3. Implementasinya berorientasi pada                6. Mendukung praktik yang baik.
   proses, dari bawah, dan bersifat
   partisipatori                                    Program yang diajukan bukan semata
                                                    program standar, tetapi program yang di
Penyusunan RPS harus disusun bersama                dukung dan diakui baik dalam praktiknya
semua stakeholder sekolah. Jadi rencana             oleh semua pihak. Jadi prinsip keberman
yang diajukan harus mencerminkan

2                        Pevote, Vol.1, No. 1 September 2006 : 1-10
faatan menjadi penting, dan jika dianggap         Implementasi desentralisasi pendidikan di
cocok untuk sekolah lain, maka hal                tingkat sekolah dan MBS Kecamatan dan
tersebut dapat ditiru, tentunya dengan            Kota/Kabupaten sejak tahun 2003 telah
penyesuaian.                                      memberi gambaran yang cukup baik.
7. Penekanan       pada     transparansi,         Sekolah miskin sekali pun, ternyata ada
   akuntabilitas, dan kesesuaian .                yang mampu menyusun dan mengimple
                                                  mentasikan RPS dengan baik sehingga
Penyusunan RPS yang baik, harus dibukti           mendapat akreditasi A oleh tim penilai
kan pada implementasinya secara                   pusat. Tetapi ada juga kepala sekolah
transparan, akuntabel, dan sesuai dengan          terpaksa     turun    jabatan      karena
rancangan program. Oleh sebab itu,                implementasi RPS yang buruk dan
sekolah berkewajiban menempelkan                  tuntutan masyarakatnya. Secara keselu
penggunaan dana di papan pengumuman               ruhan dapat dikatakan bahwa sekolah
tentang pelaksanaan RPS setiap bulan ke           semakin mampu mengimplementasikan
masyarakat sekolah. Secara tranparan              dan kontrol komite sekolah semakin baik
pun, sekolah berkewajiban menjelaskan             terhadap RPS.
apa yang berkaitan dengan RPS terhadap
gugatan masyarakatnya.                            Peran FF sebagai konsultan sekolah
                                                  sangat dirasakan dalam memecahkan atau
8. Monitoring independen                          setidaknya menjadi teman menumpahkan
Karena penekanan akan transparansi,               kesulitan yang dihadapi sekolah dalam
akuntabilitas, dan kesesuaian, DBEP akan          mengimplementasikan RPS. Demikian
melibatkan suatu kelompok pemonitor               pula, peran FF dalam memotivasi sekolah
independen yang memberikan laporan ke             untuk melaksanakan RPS dengan baik,
pusat. Namun demikian, sebaiknya juga             dan sekaligus mengingatkan sekolah akan
monitoring melibatkan komite sekolah              kewajiban membuat laporan bulanan
dan dinas pendidikan setempat. Intinya            keuangan     ke publik secara terbuka,
semakin banyak pihak yang mengawasi,              mendorong sekolah tranparan, akuntabel
maka kemungkinan kecurangan semakin               terhadap masyarakatnya. Paradigma baru
kecil.                                            inilah yang sebenarnya ingin dibangun
                                                  proyek DBEP dan bukan pemberian
9. Peran organisasi-organisasi         non        dananya. Secara keseluruhan DM
   pemerintah                                     mengontrol FF yang ada, dan memberi
Hakekatnya, komite sekolah sebagai                petunjuk-petunjuk     dalam   membina
organisasi non pemerintah, adalah                 sekolah. Sewaktu-waktu DM bersama FF
lembaga yang paling berwenang dan ber             berkunjung ke sekolah untuk membina
kepentingan pelaksanaan RPS. Namun,               mereka secara langsung.
karena     keterbatasan   waktu     dan           Di sisi lain, tim MBS Kecamatan dan
kemampuan dari komite sekolah, maka               MBS Kabupaten/Kota perlu ditingkatkan
bantuan dari pihak luar menjadi penting.          kapasitas dalam membina sekolah, dan ini
FF yang berfungsi sebagai pendamping              menjadi tanggungjawab DM. Berbeda
sekolah, dapat mem bantu sekolah pada             dengan sekolah, maka tim MBS tidak
saat implementasi RPS. Sekolah dapat              mendapat dana khusus dari ADB tetapi
berkonsultasi tentang semua masalah               dari dana pendamping APBD yang
yang dihadapi dalam pelaksanaan, dan              nilainya     mungkin     terlalu    kecil
jika FF tidak mampu mengatasinya dapat            dibandingkan sekolah. Dana yang cukup
berkonsultasi dengan DM dan seterusnya            besar dari ADB tersedia di RPPK dan di
akan memberi solusi pengatasannya.                sinilah sebenarnya pembinaan Tim MBS
                                                  dapat diberikan melalui desentralisasi
      Pengalaman Implementasi                     kegiatan (berikut dananya) oleh Pimpinan

        RPS di SMK dan Pendayagunaan di BP2K di DKI Jakarta (Bambang Dharmaputra)       3
Bagian Kegiatan (Pimbagkeg) DBEP di                  Karakteristik Pendidikan Vokasional
kabupaten/kota. DM tidak memegang
kebijakan pemberian dana RPPK, dan                  Berbagai definisi dapat saja diberikan
yang    mungkin      dilakukan adalah               untuk memaknai pendidikan kejuruan
menyarankan Pimbagkeg untuk memberi                 atau vokasional. Namun demikian,
kegiatan tim MBS kecamatan dan kota/                menurut Strong dan Schaefer (1975:59)3
kabupaten secara nyata.                             tekanan utamanya adalah mempersiapkan
                                                    seseorang menjadi tenaga kerja yang
Upaya yang dilakukan DM untuk tugas                 berguna. Itulah sebabnya pada kurikulum
ini adalah meminta agar para pengawas               SMK       tahun    1994      dikembangkan
sekolah mendampingi FF dalam bertugas.              pendidikan system ganda (PSG) sebagai
Hal ini penting, karena setelah proyek ini          upaya melakukan “link and match” antara
berakhir, maka tugas FF dapat diganti               pendidikan dan dunia kerja. Namun
oleh pengawas. Selain itu, para pengawas            Doni4, melihat kelemahan system PSG
tersebut ada di bawah koordinasi tim                saat itu sebagai kesalahan visi dalam
MBS, dan kewajiban tim MBS membina                  memandang relasi keseluruhan antara
para pengawasnya. Melalui jalur inilah,             dunia pendidikan dan kepentingan pasar.
DM dapat meningkatkan kapasitas tim                 Pada hakekatnya pasarlah yang sangat
MBS, yakni melalui tindakan nyata yang              membutuhkan tenaga-tenaga profesional
dilakukan di lapangan.                              hasil pendidikan agar usaha mereka
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota              berjalan di dalam situasi persaingan yang
terkait melihat manfaat diterapkan RPS              semakin ketat. Kesalahan selama ini,
untuk membina sekolahnya. Apalagi sejak             pendidikan hanya diabdikan ke pasar
ada dana BOS (Bantuan Operasional                   semata, dengan membentuk manusia dari
Sekolah), maka adanya RPS yang dapat                satu sisi saja, yakni memenuhi tuntutan
mengontrol kegiatan sekolah secara                  pasar kerja sesaat. Pada hakekatnya,
transparan,    akuntabel,   dan     sesuai          pendidikan itu mempunyai dua sisi yang
rancangan telah terbukti ada pada                   harus dikembangkan, yakni sisi filosofis
sekolah-sekolah DBEP. Jadi sekolah                  dan sisi praktis. Sisi filosofis mendorong
DBEP dapat dijadikan model bagi sekolah             pendidikan itu mengembangkan diri,
lainnya. Oleh sebab itu, kepala dinas pun           belajar dan mencari ilmu, walaupun saat
menginstruksikan agar semua sekolah                 itu belum dilihat manfaatnya. Sebaliknya
pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs)                sisi praktis mendorong hanya pada sisi
membuat RPS sebagaimana yang dibuat                 terapan yang saat ini dirasakan sangat
sekolah DBEP. Untuk itu, RPS yang                   berguna dan praktis.
dibuat harus komprehensif, yakni memuat             Tidak ada yang salah dalam PSG, tetapi
semua sumber dana yang diterima
                                                    kedok ideologis dan kerancuan visi
sekolah, dan rancangan penggunaannya                pendidikan di balik program ini yang
seperti RPS DBEP. Jadi para pengawas                jomplang.    Menyerahkan       bulat-bulat
harus mengetahui cara membuat RPS agar              dengan kemauan pasar, mengakibatkan
mereka mampu membina sekolah-sekolah                sekolah hanya mau mengembangkan sisi
mereka. Jika ini dapat berjalan, maka               terapannya saja dan mengabaikan sisi
pinjaman     dana    ADB      benar-benar           filosofis dari pendidikan. Akibatnya,
bermanfaat bagi daerah dalam mengimp                siswa menjadi tidak berkembang kemam
lementasikan desentralisasi pendidikan di           puan mengembangkan diri, dan mencari
tingkat sekolah dan kabupaten/kota.                 ilmu secara mandiri. Di sisi lain, perkem
                                                    bangan teknologi yang semakin cepat,
                                                    perusahaan menuntut pekerja yang
                                                    mampu mengikuti perkembangan dan


4                        Pevote, Vol.1, No. 1 September 2006 : 1-10
mampu menggali ilmu baru di tempat                 yang harus canggih, tetapi watak belajar
kerja secara mandiri.                              mencari ilmu itulah yang harus
                                                   ditanamkan sekolah.
Sejak dari dahulu, pembentukkan sikap
dan penanaman etos kerja dianggap                  Berbeda dengan sekolah umum, maka
pengalaman belajar paling penting                  sekolah kejuruan menuntut fasilitas
diberikan di SMK. Misalnya, Kazanas dan            belajar praktik yang lebih, baik jenisnya
Wolf5 mengatakan bahwa dengan                      maupun frekuensinya. Watak kerja di
kemajuan teknologi yang semakin cepat,             industri tidak mungkin diberikan dengan
sikap kerja seseorang semakin penting,             ceramah di ruang kelas, tetapi harus
karena semakin banyak keahlian di bidang           terealisasikan di ruang praktik yang
vokasional digantikan oleh mesin.                  dirancang dengan baik. Jika ruang praktik
Menurut kajian ATT&C Australia PTY                 sekolah kejuruan rendah mutunya, maka
Ltd6 ada 6 kompetensi dasar yang harus             sulit kita berharap lulusannya akan
dikembangkan bagi pekerja di industri.             terbentuk watak kerja yang dituntut pasar.
Enam competency based performance                  Namun tidak berarti, ruang praktik yang
tersebut disingkat SAEKAR (Skills,                 hebat dan canggih, berarti lulusannya
Attitude,     Experience,      Knowledge,          berwatak kerja yang hebat pula.
Accountability,    dan     Responsibility).        Secanggih apa pun peralatan, maka hasil
Selain itu arah perubahan dari kualifikasi         akhir ditentukan oleh guru atau instruktur
yang      diperlukan     dalam    industri         yang mengelola pembelajaran tersebut.
manufacturing di abad 21 menurut                   Oleh sebab itu, guru dan peralatan
German – Singapore Institute akan                  merupakan pasangan yang dituntut dalam
berubah, yakni kebutuhan skills menurun            pembelajaran di SMK.
tetapi kemampuan intra disiplin dan
kualifikasi sikap kerja yang penting serta                   SMK di DKI Jakarta
pengetahuan teknologi tentang apa dan
bagaimana suatu peralatan yang terus               Jumlah      penduduk     DKI      Jakarta
berubah akan meningkat.                            berdasarkan hasil regrestrasi penduduk
                                                   pertengahan tahun 2004 tercatat sebanyak
Jadi PSG bukan hal yang salah, tetapi              7,47 juta jiwa dengan luas wilayah 661,5
langkah SMK menyiapkan siswanya                    km2. Ini berarti kepadatan penduduk di
sebelum ke DUDI (Dunia Usaha dan                   DKI Jakarta sebanyak 11,3 ribu
Dunia Industri) perlu dilakukan dengan             orang/km2, sehingga menjadi wilayah
matang. Seperti dilihat dari akronim               terpadat    penduduknya     di    seluruh
SAEKAR, maka tiga kompetensi yang                  Indonesia7
harus dikembangkan masuk dalam ranah
afektif, yakni Attitude, Accountability, dan       Jika dilihat dari pendidikannya, maka dari
Responsibility. Ranah afektif tidak dapat          usia sepuluh tahun ke atas yang
diajarkan     secara     langsung,    tetapi       berjenjang SLTP/SLTA sekitar 58,72
terbentuk (disadari atau tidak) pada saat          persen, sementara untuk jenjang maksimal
pembelajaran       ranah    kognitif    atau       tamat SD sekitar 20,66 persen, dan untuk
psikomotor. Misalnya, accountability               jenjang      akademi/perguruan      tinggi
akan terkait dalam pembelajaran kognitif           sebanyak 10,18 persen.
dan psikomotor. Jika sekolah tidak                 Dari usia penduduk di atas 15 tahun,
menekankan kerja yang bertanggung                  maka yang tergolong angkatan kerja
jawab dalam praktik di sekolah, maka               sebanyak 4,10 juta orang dan bukan
sulit kita mengharap siswa kelak akan              angkatan kerja sebanyak 2,52 juta orang.
bertanggung jawab dalam bekerja.                   Dari angkatan kerja tersebut sebanyak
Demikian pula berlaku dalam pelajaran              602,74 ribu orang sedang mencari
teori, bukan pada isi materi pelajarannya          pekerjaan. Dari catatan Dinas Tenaga

         RPS di SMK dan Pendayagunaan di BP2K di DKI Jakarta (Bambang Dharmaputra)        5
Kerja DKI Jakarta terdaftar ada 20,62 ribu            SMK yang ada. Investasi Pemprov DKI
orang, dan yang berhasil ditempatkan                  Jakarta di bidang sarana dan prasarana
sebanyak 6,85 ribu orang dari 11,85 ribu              praktik ke BP2K yang cukup besar itu
lowongan kerja yang ada. Catatan BPS                  menjadi kurang bermanfaat. Minat SMK
selanjutnya menjelaskan ada sebanyak                  untuk praktik ke BP2K semakin lama
300,58 ribu orang pencari kerja yang                  semakin kecil jumlahnya, dan ini terlihat
masih belum ditempatkan. Angka                        dari siswa yang dikirim ke sana.
pengangguran yang cukup tinggi ini perlu
                                                      Berbagai alasan yang dikemukakan SMK
diperhatikan oleh SMK yang out put nya
                                                      mulai dari alasan teknis pelaksanaan yang
adalah calon-calon tenaga kerja yang
                                                      tidak aman bagi siswa, yakni pada tahun
sebagian besar akan masuk di pasar kerja
                                                      90an seringnya terjadi tawuran siswa
DKI Jakarta.
                                                      SMK yang praktik ke BP2K. Selain itu
Jika kita melihat data statistik BPS lebih            ada pula alasan ekonomis tentang
lanjut pada tahun 2004, maka nampak                   pembiayaan praktik di BP2K yang harus
pula bahwa jumlah SMK lebih banyak                    ditanggung SMK cukup tinggi dengan
dibanding SMU, tetapi jumlah guru dan                 kondisi siswa mereka yang tergolong
siswanya SMK lebih kecil dibanding                    miskin. Tetapi ada pula yang mengatakan
SMU. Jika dirinci lebih lanjut, maka                  kualitas praktik di BP2K tidak bermutu,
jumlah SMK Swasta sebanyak 522                        dan mereka pun merasa sanggup
sekolah dan SMK Negeri hanya 59                       melaksanakan sendiri di sekolahnya.
sekolah. Jadi perbandingannya hampir                  Agaknya alasan ekonomilah yang lebih
1/10 saja SMK Negeri dibanding SMK                    dominan dibanding alasan lainnya, tetapi
Swasta. Di sisi lain, jumlah SMU ada 500              BP2K perlu juga berbenah diri terhadap
sekolah, dengan rincian 118 SMU Negeri                tuntutan mutu dari sekolah.
dan 382 SMU Swasta.                   Jadi
perbandingannya sekitar ¼ saja SMU                           Kemiskinan di DKI Jakarta
Negeri dibanding SMU Swasta. Data
yang lebih rinci tentang perbandingan                 Krisis ekonomi di tahun 1998 telah
SMU dan SMK tampak pada tabel 1 pada                  berakibat besar sekali, sehingga telah
halaman berikut.                                      menjadi krisis multi dimensi sampai saat
                                                      ini. Angka pengangguran yang disebutkan
Dari data tersebut terlihat besarnya minat            BPS di DKI Jakarta bukan barang aneh,
pihak swasta untuk mengembangkan                      dan para lulusan sekolah yang akan
SMK dibanding SMU. Padahal kita                       masuk sebagai angkatan kerja pun akan
mengetahui, persyaratan SMK menuntut                  semakin sulit mencari pekerjaan. Sambil
sekali adanya ruang praktik dan bengkel,              berharap pertumbuhan ekonomi semakin
justru itu tidak tidak terlalu dipersyaratkan         baik di tahun mendatang, maka penyiapan
untuk SMU. Tuntutan ruang praktik dan                 siswa SMK yang berkualitas di DKI
bengkel berarti menuntut investasi yang               Jakarta perlu diprioritaskan oleh Pemprov
besar jika ingin bermutu. Itulah sebabnya,            DKI Jakarta. Pemberdayaan SMK dengan
pada tahun 1975 pemerintah mengembang                 mendayagunakan BP2K perlu ditingkat
kan BLPT Pulogadung yang sekarang                     kan dengan pendekatan keberpihakan
bernama BP2K Pulogadung. Saat itu                     kepada keluarga miskin.
yang diizinkan praktik di sana, hanyalah
STM Negeri saja dan STM Swasta                        Walaupun pendapatan asli daerah sebagai
dibantu       Pemprov        DKI      Jakarta         mana ditunjukkan oleh PDRB Pemprov
dibangunkan BPKPT seperti di Budi                     DKI Jakarta cukup tinggi (tahun 2004 saja
Utomo dan Duren Sawit.                                sebesar 320.371.140 juta rupiah), tetapi
Ironisnya, saat ini BP2K yang ada di DKI
Jakarta justru kekurangan murid dari

6                          Pevote, Vol.1, No. 1 September 2006 : 1-10
Tabel 1. Jumlah Sekolah, Guru dan Murid pada SMU dan SMK Menurut Status
               Sekolah dan Kotamadya 2004/2005

    Kotamadya                            SMU                                 SMK
      Negeri/Swasta         Sekolah      Guru        Murid      Sekolah      Guru        Murid
    Jakarta Selatan           103        3.569      45.456        130        3.543      44.680
      Negeri                  31         1.725      24.781        15          699       10.033
      Swasta                  72         1.844      20.675        115        2.844      34.647
    Jakarta Timur             134        4.756      62.019        186        5.107      64.559
      Negeri                  39         2.342      34.364        13          751       10.491
      Swasta                  95         2.414      27.655        173        4.356      54.068
    Jakarta Pusat             70         1.969      23.376        75         1.971      22.257
      Negeri                  13          733        9.814        14          635        8.203
      Swasta                  57         1.236      13.562        61         1.336      14.054
    Jakarta Barat             110        3.038      35.102        117        3.096      38.886
      Negeri                  17          920       12.902         8          418        5.739
      Swasta                  93         2.118      22.200        109        2.678      33.147
    Jakarta Utara             82         2.284      26.080        72         1.847      19.244
      Negeri                  17          860       11.919         8          431        5.531
      Swasta                  65         1.424      14.161        64         1.416      13.713
    Kepulauan Seribu           1          20          430          1          15          171
      Negeri                   1          20          430          1          15          171
      Swasta                   -           -           -           -           -           -
    Jumlah                    500       15.636      192.463       581       15.579      189.797
      Negeri                  118        6.600      94.210        59         2.949      40.168
      Swasta                  382        9.036      98.253        522       12.630      149.629
         2003/2004            490       15.791      205.255       590       16.117      193.630
         2002/2003            487       15.746      206.234       598       16.246      200.463
         2001/2002            479       15.662      213.060       583       16.678      200.463
         2000/2001            473       15.497      211.212       841       16.225      206.267
         1999/2000            483       15.494      213.531       547       16.383      222.064
    Sumber Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Propinsi DKI Jakarta, dan diolah penulis dari
    data Jakarta dalam Angka 2004


tak dapat disangkal bahwa jumlah                      otonomi dan demokrasi yang semakin
keluarga miskin di DKI Jakarta cukup                  baik ke depan.
tinggi pula. Oleh sebab itu, keberpihakan             Dari segi kemiskinan, data BPS pun
Pemprov DKI Jakarta ke masyarakat                     memberi laporan yang suram. Misalnya,
miskin menjadi sangat penting, apalagi                di Kodya Jakarta Utara8 saja, rumah
dalam konteks                                         tangga miskin pada tahun 2004 sebanyak
                                                      27.131    keluarga    dengan   anggota
        RPS di SMK dan Pendayagunaan di BP2K di DKI Jakarta (Bambang Dharmaputra)                 7
keluarganya sebanyak 116.063 orang. Jika             ratusan instruktur (guru) dan gedung serta
dibandingkan jumlah penduduk Jakarta                 fasilitas belajar seperti:
Utara sebesar 1.182.749 orang , maka                     1. Bengkel        Mesin   beserta
berarti hampir 10 % penduduk Jakarta                          peralatannya
Utara termasuk katagori miskin. Data ini                 2. Bengkel Otomotif beserta
sebelum terjadi kenaikan BBM pada                             peralatannya
Oktober 2005, maka sekarang tentunya                     3. Bengkel        Listrik beserta
akan berbeda dari tahun 2004. Apalagi                         peralatannya
angka kemiskinan yang ditunjukkan BPS                    4. Bengkel Elektronika beserta
ibarat gunung es, di mana yang muncul di                      peralatannya
permukaan kecil dibanding yang ada di                    5. Bengkel Bangunan beserta
bawahnya. Umumnya orang tua yang                              peralatannya
memasukkan anaknya ke SMK bukanlah                       6. Ruang Aula
kelompok keluarga kaya dan berharap                      7. Ruang Perpustakaan
anak mereka secepatnya bekerja setelah                   8. Ruang AVA (Audio Visual
tamat serta membantu orang tua.                               Aid)
Akibatnya kemungkinan putus sekolah                      9. Ruang Belajar Teori
(drop out) di SMK akan tinggi dibanding              Selain itu sedang dikembangkan pula
SMU.                                                 fasilitas lainnya, seperti:
Data statistik tahun 2004 pun mendukung                    1. Laboratorium bahasa Inggris
dugaan tersebut, yakni jumlah siswa putus                     beserta jaringan perangkat
sekolah di SMU untuk kelas I (794                             elektroniknya
siswa), kelas II (404 siswa), dan kelas III                2. Laboratorium Fisika untuk
(90 siswa) atau seluruhnya 1.288 siswa.                       pengembangan      teknologi
Jadi angka putus sekolah di SMU sebesar                       tepat guna
0,7 %. Sedangkan di SMK 1,4 % atau dua                     3. Laboratorium     Komputer
kali lipat dari SMU. Data tahun 2004                          untuk pengembangan multi
untuk siswa putus sekolah SMK untuk                           media
siswa kelas I (1.682 siswa), kelas II (814
siswa), dan kelas III (248 siswa) atau               Di luar BP2K Pulogadung, Pemprov DKI
seluruhnya 2.714 siswa.                              Jakarta masih mempunyai empat BP2K
                                                     lain yang tersebar di lima wilayah kota
         BP2K di DKI Jakarta                         DKI Jakarta.
                                                     Dari hasil analisis persekolahan, maka
Balai Pendidikan Pelatihan Kejuruan
                                                     tampak bahwa SMK di DKI Jakarta walau
(BP2K) ada lima di DKI Jakarta. Daftar
                                                     pun jumlahnya besar, tetapi sebagian
alamat yang dikeluarkan Dikmenti9 untuk
                                                     besar terpuruk karena kemiskinan. Umum
tahun ajaran 2004/2005, merinci kelima
                                                     nya SMK tersebut berstatus swasta,
BP2K, yakni BP2K Budi Utomo, BP2K
                                                     dengan ciri angka DO tinggi dan sarana
Pulogadung, BP2K Kampung Jawa,
                                                     praktik kurang memadai. Diperkirakan
BP2K Lenteng Agung, dan BP2K Duren
                                                     tenaga pengajarnya pun kurang memadai,
Sawit. Kelima BP2K ini adalah
                                                     sehingga tuntutan penerapan KTSP
kepunyaan Pemprov DKI Jakarta, dan
                                                     (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
bertujuan menampung praktik siswa SMK
                                                     akan menjadi sulit tanpa dibantu Dinas
yang sarana dan prasarana praktiknya
                                                     Dikmenti.
kurang memadai.
                                                     Upaya pengatasan masalah ini dapat
Misalnya fasilitas BP2K Pulogadung saja
                                                     dilakukan dengan menutup SMK yang
mempunyai luas lahan 2,6 Ha dengan
                                                     tidak bermutu oleh Dikmenti, sehingga
                                                     mereka hilang dari peta persekolahan di

8                         Pevote, Vol.1, No. 1 September 2006 : 1-10
DKI Jakarta. Tetapi cara ini, Pemprov                 akan tersedia daftar SMK miskin
DKI Jakarta akan dituduh hanya berpihak               sesuai kriteria itu.
pada SMK ”bermutu” saja, dan
                                                  2. SMK miskin yang terjaring itu,
mengabaikan masyarakat miskin yang
                                                     kemudian dibantu pengembangan
hanya mampu menyekolahkan putra/
                                                     kapasitas sekolahnya dengan bantuan
putrinya di SMK ”kurang bermutu”. Jika
                                                     BP2K dan LPTK terkait yang didanai
kebijakan ini yang diambil, maka
                                                     oleh Pemprov DKI Jakarta.
dampaknya akan menjadi besar secara
politis.                                          3. Bantuan itu jangan berbentuk uang
                                                     langsung ke sekolah, tetapi pember
Cara yang lebih baik adalah memberdaya
                                                     dayaan siswa praktik dan guru/sekolah
kan SMK ”kurang bermutu” tadi dengan
                                                     dalam program-program yang didanai
fasilitas BP2K yang dibiayai Pemprov
                                                     oleh Pemprov DKI Jakarta.
DKI Jakarta. Dengan demikian, tidak saja
siswa miskin saja yang tertolong dengan           4. SMK yang terpilih dibebaskan biaya
mendapat praktik di BP2K, tetapi juga                praktik siswanya di BP2K, bahkan
mutu gurunya pun dapat didongkrak                    fasilitas yang mendukung lainnya pun
dengan mengembangkan KTSP yang                       dibantu Pemprov DKI Jakarta.
didukung BP2K dan LPTK (Lembaga                      Dengan demikian tidak ada alasan
Pendidikan Tenaga Kependidikan) yang                 siswa      putus   sekolah    karena
terkait.                                             kemiskinan.
                                                  5. Dengan fasilitas praktik yang baik di
Bantuan bagi SMK Kelompok Kurang                     BP2K, DUDI akan lebih percaya dan
     oleh BP2K di DKI Jakarta                        uji kompetensi pun bukan uji sesaat
Bantuan bagi SMK Kelompok Kurang                     tetapi hasil pembelajaran yang
tersebut hendaknya jangan hanya                      diyakini berjalan baik di BP2K. Oleh
memberi fasilitas praktik gratis untuk para          sebab itu, BP2K dapat diminta
siswanya semata, tetapi memberdayakan                mempersiapkan PSG sekolah miskin
guru dan sekolah untuk meningkatkan                  itu pada DUDI terkait sesuai akad
mutu pembelajarannya. Dengan demikian,               kerjasama yang disepakati bersama.
lulusan SMK tersebut dapat diserap pasar          6. Pemberdayaan SMK miskin itu tidak
kerja, karena mutu pembelajarannya pun               berhenti pada fasilitas praktik para
diakui DUDI. Jadi pomeo lama yang                    siswanya, tetapi juga pada sekolah dan
mengatakan jangan berikan ikan kepada                para guru dalam mengembangkan
anak, tetapi berikan pancing agar anak               pembelajaran di sekolah mereka.
dapat memancing ikan selamanya. Hal                  Untuk itu, LPTK bersama BP2K dan
inilah yang perlu diterapkan dalam                   pengawas sekolah terkait akan
memberdayakan SMK Kelompok Kurang                    membantu SMK dalam menyusun
Untuk itu dapat ditempuh          langkah-           RPS dan implementasinya.
langkah sebagai berikut:                          7. RPS itu pada dasarnya rencana kerja
1. Dinas Dikmenti Pemprov DKI Jakarta                sekolah dalam upaya mengembangkan
   perlu mengidentifikasi SMK miskin                 program sekolah agar meningkat mutu
   yang perlu dibantu per kodya di DKI               mereka. RPS itu harus dibuat bersama
   Jakarta berdasarkan kriteria yang                 stakeholder sekolah dan disetujui oleh
   disepakati dengan Dewan Pendidikan.               Komite Sekolah. Asas penyusunan
   Berdasarkan         kriteria      itu             RPS         adalah       transparansi,
   dikembangkan      instrumen    untuk              akuntabilitas, dan kesesuaian pada
   menjaring SMK miskin, dan hasilnya                rencana program yang dikembangkan.



        RPS di SMK dan Pendayagunaan di BP2K di DKI Jakarta (Bambang Dharmaputra)       9
8. Isi RPS itu antara lain misalnya
   pemberdayaan guru dalam mengem                         - - - , Studi Pelacakan: Sekolah Miskin Pendidikan
   bangkan KTSP , program praktik di                           Dasar (SD/MI dan SMP/MTs) tahun 2003
   BP2K, dan program lainnya yang                              Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali. Denpasar:
   dianggap penting oleh sekolah. Semua                        DBEP Kabupaten Gianyar
   program sekolah itu ada penanggung                     3
                                                              Strong, M.E., Schaefer,C.J. (1975), Introduction
   jawabnya, dan ini ditunjuk pada guru                         to Trade, Industrial, And Technical Education,
   yang berkaitan dengan kegiatan                               Columbus, Ohio: Charles E Merril Publishing
                                                                Company, h. 59
   tersebut. Sumber dana pun disebutkan,
                                                          4
   misalnya dari Pemprov DKI, Komite                          Doni Koesoema A (2004), “Pendidikan Manusia
   Sekolah, dan sumber lainnya yang                            Versus Kebutuhan Pasar” dalam Pendidikan
                                                               Manusia Indonesia, ed. Tonny D.Widiastono.
   dapat digali sekolah.                                       Jakarta: Penerbit Buku Kompas, h. 202
9. Teknis penyusunan RPS akan                             5
                                                              Kazans, H.C, Wolf, L.C.(1972), “Development
   diberikan LPTK, dan dibimbing oleh                          for Work Habits in Vocational Education –
   pengawas terkait bersama LPTK.                              What the Literature Indicates”, The Philosophy
   Demikian pula pada saat pelaksanaan                         and Foundations of Vocational Education,
                                                               New York: MSS Information Corporation, h.
   RPS     itu,  sekolah     didampingi                        10
   pengawas dan LPTK agar program                         6
                                                              Indonesian Australia Partnership for Skill
   yang direncanakan dapat berjalan.
                                                                 Development Metal Project, Competency
Pengalaman menunjukkan di ratusan                                Based Training and Assessment Awareness
sekolah pendidikan dasar, hal ini dapat                          Program
                                                          7
berjalan asalkan ada komitmen dari                             Badan Pusat Statistik Propinsi DKI Jakarta
pemerintah daerah. Bantuan ADB selama                           (2004), Jakarta dalam Angka 2004, h.79
                                                          8
tiga tahun sebesar $ 6.000 untuk SD/MI                        BPS Kota Madya Jakarta Utara (2004), Jakarta
dan $ 9.000 untuk SMP/MTs per sekolah,                         Utara dalam Angka 2004, h.65
hanya merupakan “pancing” yang                            9
                                                              Pemprov DKI Jakarta , Dinas Dikmenti. (2005),
selanjutnya    dikembangkan     sekolah                        Daftar   Alamat     SMA/SMK/PKBM        dan
melalui RPS. Pada hakikatnya bantuan                           Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Propinsi
Pemprov DKI Jakarta pun akan                                   DKI Jakarta
merupakan “pancing” agar SMK miskin
itu mampu meningkatkan kemampuan
mereka secara bertahap.


            PUSTAKA RUJUKAN
1
     Divisi Bagian Sosial, Departemen Asia Teng
      gara, Asian Development Bank ( September
      2002). Memorandum Administrasi Proyek:
      Indonesia, Proyek Desentralisasi Pendidikan
      Dasar (Loan 1863: INO-Decentralized Basic
      Education Project), Versi 2,
2
    Dharmaputra,    Bambang.     (2004).    Studi
      Pelacakan: Sekolah Miskin Pendidikan Dasar
      (SD/MI dan SMP/MTs) tahun 2003 Kota
      Denpasar, Propinsi Bali. Denpasar: DBEP
      Kota Denpasar
- - -, Studi Pelacakan: Sekolah Miskin Pendidikan
    Dasar (SD/MI dan SMP/MTs) tahun 2003
    Kabupaten Badung, Propinsi Bali. Denpasar:
    DBEP Kabupaten Badung.

10                             Pevote, Vol.1, No. 1 September 2006 : 1-10

Contenu connexe

Tendances

Buku 5 Lomba Inovasi Paket B 2014
Buku 5 Lomba Inovasi Paket B 2014Buku 5 Lomba Inovasi Paket B 2014
Buku 5 Lomba Inovasi Paket B 2014paketbpsmp
 
Rencana aksi 2013 dan program 2014
Rencana aksi 2013 dan program 2014Rencana aksi 2013 dan program 2014
Rencana aksi 2013 dan program 2014FKIP UHO
 
Buku bantuan beasiswa
Buku bantuan beasiswaBuku bantuan beasiswa
Buku bantuan beasiswapandirambo900
 
Makalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana BosMakalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana Boshusnibas
 
Buku 5 panduan lomba motivasi belajar mandiri (lomojari) siswa smp terbuka
Buku 5 panduan lomba motivasi belajar mandiri (lomojari) siswa smp terbukaBuku 5 panduan lomba motivasi belajar mandiri (lomojari) siswa smp terbuka
Buku 5 panduan lomba motivasi belajar mandiri (lomojari) siswa smp terbukaNandang Sukmara
 
Bantuan kkg dan mgmp 2017
Bantuan kkg dan mgmp 2017Bantuan kkg dan mgmp 2017
Bantuan kkg dan mgmp 2017Amris Siahaan
 
01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk
01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk
01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smksonifirstson
 
Kebijakan pusat kurikulum2
Kebijakan pusat kurikulum2Kebijakan pusat kurikulum2
Kebijakan pusat kurikulum2plutoedukasi
 

Tendances (13)

Buku 5 Lomba Inovasi Paket B 2014
Buku 5 Lomba Inovasi Paket B 2014Buku 5 Lomba Inovasi Paket B 2014
Buku 5 Lomba Inovasi Paket B 2014
 
Rencana aksi 2013 dan program 2014
Rencana aksi 2013 dan program 2014Rencana aksi 2013 dan program 2014
Rencana aksi 2013 dan program 2014
 
Buku bop mbincar
Buku bop mbincarBuku bop mbincar
Buku bop mbincar
 
Buku bantuan beasiswa
Buku bantuan beasiswaBuku bantuan beasiswa
Buku bantuan beasiswa
 
Makalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana BosMakalah Diskusi Dana Bos
Makalah Diskusi Dana Bos
 
Buku 5 panduan lomba motivasi belajar mandiri (lomojari) siswa smp terbuka
Buku 5 panduan lomba motivasi belajar mandiri (lomojari) siswa smp terbukaBuku 5 panduan lomba motivasi belajar mandiri (lomojari) siswa smp terbuka
Buku 5 panduan lomba motivasi belajar mandiri (lomojari) siswa smp terbuka
 
Analisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bosAnalisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bos
 
Bantuan kkg dan mgmp 2017
Bantuan kkg dan mgmp 2017Bantuan kkg dan mgmp 2017
Bantuan kkg dan mgmp 2017
 
01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk
01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk
01 ps-2015 bantuan operasional sekolah (bos) smk
 
Juknis bos smk 2016
Juknis bos  smk 2016Juknis bos  smk 2016
Juknis bos smk 2016
 
Juknis bos 2017
Juknis bos 2017Juknis bos 2017
Juknis bos 2017
 
Buku bus sekolah
Buku bus sekolahBuku bus sekolah
Buku bus sekolah
 
Kebijakan pusat kurikulum2
Kebijakan pusat kurikulum2Kebijakan pusat kurikulum2
Kebijakan pusat kurikulum2
 

Similaire à RPS di SMK dan BP2K di DKI Jakarta

Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)Litle Jo
 
05 - 112023 Pengimbasan PSP di Sekolah sekitar.pdf
05 - 112023 Pengimbasan PSP di Sekolah sekitar.pdf05 - 112023 Pengimbasan PSP di Sekolah sekitar.pdf
05 - 112023 Pengimbasan PSP di Sekolah sekitar.pdfMakeGreen
 
24022020-Kebijakan_BOS_Mendukung_Merdeka_Belajar.pptx
24022020-Kebijakan_BOS_Mendukung_Merdeka_Belajar.pptx24022020-Kebijakan_BOS_Mendukung_Merdeka_Belajar.pptx
24022020-Kebijakan_BOS_Mendukung_Merdeka_Belajar.pptxmochmalikalfirdaus
 
Nota Kesepakan PSP 2022 (A Ramdhani) Okt Rev 1.pptx
Nota Kesepakan PSP 2022 (A Ramdhani) Okt Rev 1.pptxNota Kesepakan PSP 2022 (A Ramdhani) Okt Rev 1.pptx
Nota Kesepakan PSP 2022 (A Ramdhani) Okt Rev 1.pptxArifBukhari6
 
Program Organisasi Penggerak
Program Organisasi PenggerakProgram Organisasi Penggerak
Program Organisasi PenggerakRepublikaDigital
 
1 rks-rkjm(1)
1 rks-rkjm(1)1 rks-rkjm(1)
1 rks-rkjm(1)sabar12
 
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonang
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonangLaporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonang
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonangMahriyoto S Kom
 
Bappenas cso workshop bener meriah
Bappenas cso workshop bener meriahBappenas cso workshop bener meriah
Bappenas cso workshop bener meriahGedhe Foundation
 
Panduan rakor pip kk 2015 draft3
Panduan rakor pip kk 2015 draft3Panduan rakor pip kk 2015 draft3
Panduan rakor pip kk 2015 draft3iman budiman
 
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptxYatikaInsantama
 
Pengembangan Silabus
Pengembangan SilabusPengembangan Silabus
Pengembangan Silabusguest6d0d29
 
Pengembangan Silabus
Pengembangan SilabusPengembangan Silabus
Pengembangan Silabus123454678
 
Pengembangan Silabus
Pengembangan SilabusPengembangan Silabus
Pengembangan Silabusguest6d0d29
 
1. sma model skm pbkl-psb, rev yogya,11-14 apr 10
1. sma model skm pbkl-psb, rev yogya,11-14 apr 101. sma model skm pbkl-psb, rev yogya,11-14 apr 10
1. sma model skm pbkl-psb, rev yogya,11-14 apr 10eli priyatna laidan
 
RKTRKAS (1).pdf
RKTRKAS (1).pdfRKTRKAS (1).pdf
RKTRKAS (1).pdfRONI344592
 
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021TerataiGantung
 
File pengimbasan guru belajar seri akm
File pengimbasan guru belajar seri akmFile pengimbasan guru belajar seri akm
File pengimbasan guru belajar seri akmTerataiGantung
 

Similaire à RPS di SMK dan BP2K di DKI Jakarta (20)

Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)Rencana pengembangan-sekolah (1)
Rencana pengembangan-sekolah (1)
 
05 - 112023 Pengimbasan PSP di Sekolah sekitar.pdf
05 - 112023 Pengimbasan PSP di Sekolah sekitar.pdf05 - 112023 Pengimbasan PSP di Sekolah sekitar.pdf
05 - 112023 Pengimbasan PSP di Sekolah sekitar.pdf
 
Laporan akhir individu
Laporan akhir individuLaporan akhir individu
Laporan akhir individu
 
24022020-Kebijakan_BOS_Mendukung_Merdeka_Belajar.pptx
24022020-Kebijakan_BOS_Mendukung_Merdeka_Belajar.pptx24022020-Kebijakan_BOS_Mendukung_Merdeka_Belajar.pptx
24022020-Kebijakan_BOS_Mendukung_Merdeka_Belajar.pptx
 
Nota Kesepakan PSP 2022 (A Ramdhani) Okt Rev 1.pptx
Nota Kesepakan PSP 2022 (A Ramdhani) Okt Rev 1.pptxNota Kesepakan PSP 2022 (A Ramdhani) Okt Rev 1.pptx
Nota Kesepakan PSP 2022 (A Ramdhani) Okt Rev 1.pptx
 
Program Organisasi Penggerak
Program Organisasi PenggerakProgram Organisasi Penggerak
Program Organisasi Penggerak
 
1 rks-rkjm(1)
1 rks-rkjm(1)1 rks-rkjm(1)
1 rks-rkjm(1)
 
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonang
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonangLaporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonang
Laporan pelatihan tata kelola bos smp islam sunan bonang
 
Bappenas cso workshop bener meriah
Bappenas cso workshop bener meriahBappenas cso workshop bener meriah
Bappenas cso workshop bener meriah
 
Panduan rakor pip kk 2015 draft3
Panduan rakor pip kk 2015 draft3Panduan rakor pip kk 2015 draft3
Panduan rakor pip kk 2015 draft3
 
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx
3_Program_Sekolah_Penggerak.pptx
 
Pengembangan Silabus
Pengembangan SilabusPengembangan Silabus
Pengembangan Silabus
 
Pengembangan Silabus
Pengembangan SilabusPengembangan Silabus
Pengembangan Silabus
 
Pengembangan Silabus
Pengembangan SilabusPengembangan Silabus
Pengembangan Silabus
 
Tugas tik topik 3
Tugas tik topik 3Tugas tik topik 3
Tugas tik topik 3
 
Makalah rps
Makalah rpsMakalah rps
Makalah rps
 
1. sma model skm pbkl-psb, rev yogya,11-14 apr 10
1. sma model skm pbkl-psb, rev yogya,11-14 apr 101. sma model skm pbkl-psb, rev yogya,11-14 apr 10
1. sma model skm pbkl-psb, rev yogya,11-14 apr 10
 
RKTRKAS (1).pdf
RKTRKAS (1).pdfRKTRKAS (1).pdf
RKTRKAS (1).pdf
 
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
 
File pengimbasan guru belajar seri akm
File pengimbasan guru belajar seri akmFile pengimbasan guru belajar seri akm
File pengimbasan guru belajar seri akm
 

Plus de cahyoguntoro

Perbaikan jurnal saiful mukminin 5115072384
Perbaikan jurnal saiful mukminin 5115072384Perbaikan jurnal saiful mukminin 5115072384
Perbaikan jurnal saiful mukminin 5115072384cahyoguntoro
 
Jurnal cahyo guntoro_5115070244
Jurnal cahyo guntoro_5115070244Jurnal cahyo guntoro_5115070244
Jurnal cahyo guntoro_5115070244cahyoguntoro
 
Tugas lanjutan bahasa indonesia
Tugas lanjutan bahasa indonesiaTugas lanjutan bahasa indonesia
Tugas lanjutan bahasa indonesiacahyoguntoro
 
Jurnal saiful mukminin
Jurnal saiful mukmininJurnal saiful mukminin
Jurnal saiful mukminincahyoguntoro
 
Jurnal cahyoguntoro
Jurnal cahyoguntoroJurnal cahyoguntoro
Jurnal cahyoguntorocahyoguntoro
 

Plus de cahyoguntoro (6)

Perbaikan jurnal saiful mukminin 5115072384
Perbaikan jurnal saiful mukminin 5115072384Perbaikan jurnal saiful mukminin 5115072384
Perbaikan jurnal saiful mukminin 5115072384
 
Jurnal cahyo guntoro_5115070244
Jurnal cahyo guntoro_5115070244Jurnal cahyo guntoro_5115070244
Jurnal cahyo guntoro_5115070244
 
Tugas lanjutan bahasa indonesia
Tugas lanjutan bahasa indonesiaTugas lanjutan bahasa indonesia
Tugas lanjutan bahasa indonesia
 
Jurnal saiful mukminin
Jurnal saiful mukmininJurnal saiful mukminin
Jurnal saiful mukminin
 
Jurnal cahyoguntoro
Jurnal cahyoguntoroJurnal cahyoguntoro
Jurnal cahyoguntoro
 
Pivote ivan
Pivote ivanPivote ivan
Pivote ivan
 

Dernier

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Dernier (20)

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

RPS di SMK dan BP2K di DKI Jakarta

  • 1. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) di SMK dan Pendayagunaan di Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan di DKI Jakarta Bambang Dharmaputra Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika RPS merupakan rancangan yang disusun oleh sekolah dan masyarakatnya dalam membangun pendidikan di sekolah mereka . Program ini sudah diterapkan pada pendidikan dasar untuk ribuan sekolah di tiga provinsi (Bali, NTB, dan NTT). Pada hakikatnya, model RPS ini dapat diterapkan di SMK dengan berbagai modifikasi. Salah satu modifikasinya adalah melibatkan BP2K untuk membantu SMK yang kurang beruntung. Kata kunci: desentalisasi pendidikan, karakteristik pendidikan kejuruan, BP2K, model RPS SMK Diberlakukan Undang-Undang Sisdiknas Tulisan ini tidak akan membahas proyek No. 20 tahun 2003, telah merubah tersebut secara mendalam, tetapi hanya paradigma pendidikan yang selama ini akan memaparkan bagaimana hakekat bersifat sentralistik menjadi otonomi pemberdayaan desentralisasi di tingkat sampai di tingkat satuan pendidikan sekolah dan pemerintah daerah dalam dalam kadar tertentu. Bahkan pada pasal- menangani masalah pendidikan. pasal di Bab XV, peran serta masyarakat dalam pendidikan semakin dominan dan Karakteristik Desentralisasi menentukan mutu sekolah. Oleh sebab itu Pendidikan memberdayakan satuan pendidikan dan masyarakatnya menjadi agenda paling Desentralisasi pendidikan mengandung penting dalam pendidikan di masa pengertian membagi kewenangan yang mendatang. Namun demikian, mungkin lebih besar dalam tanggung jawab yang ada yang merisaukan apakah satuan dahulunya dipegang pusat. Pemberian pendidikan dan masyarakatnya telah siap kewenangan ini terkait pula pada menghadapi perubahan tersebut ! Jangan- kemampuan daerah/sekolah dalam jangan ini hanya cara lain untuk tanggung jawab tersebut. Jika sekolah mengatakan sekolah belum siap dan atau daerah saat itu dianggap belum pendidikan pun perlu kembali ke sistem mampu menanganinya secara mandiri, lama, yakni sentralistik dari pusat. maka pemberdayaan kapasitas sekolah dan daerah menjadi masalah utama yang Namun dugaan semacam itu tak perlu harus ditangani pemerintah pusat. Strategi dikuatirkan, karena iklim demokrasi di pemberdayaan diberikan dengan memper negeri ini agaknya tidak akan mendukung bantukan konsultan pada berbagai hal kita kembali ke masa lalu. Depdiknas pun yang diperlukan sambil melatih sekolah dengan bantuan dana pinjaman ADB dan dinas pendidikan terkait memperaktik (Asean Development Bank) telah kan konsep-konsep desentralisasi secara mengembangkan program pemberdayaan nyata Untuk itu, sekolah diminta sekolah miskin di tingkat pendidikan menyusun Rencana Pengembangan dasar dan pengelola di tingkat kabupaten/ Sekolah (RPS) dan Dinas Pendidikan kota. Program itu dikenal dengan DBEP Kabupaten/Kota menyusun Rencana (Decentralized Basic Education Project) Pengembangan Pendidikan Kabupaten yang telah mencakup tiga provinsi (Bali, /Kota (RPPK) dengan melibatkan NTB, dan NTT) dan ribuan sekolah stakeholder yang terkait. Dana ADB miskin di tingkat pendidikan dasar yang diberikan ke sekolah untuk semenjak tahun 2003. melaksanakan RPS dan kabupaten/kota untuk melaksanakan RPPK, digunakan RPS di SMK dan Pendayagunaan di BP2K di DKI Jakarta (Bambang Dharmaputra) 1
  • 2. sebagai sarana pembelajaran , dan bukan kebutuhan dari bawah dan ada partisipasi tujuan. Selama pelaksanaan ini mereka. RPS baru syah jika semua berlangsung, maka ada tim independen program yang diajukan ditanda tangani yang meman tau dan mengevaluasi kepala sekolah, ketua komite sekolah, dan pelaksanaan di tingkat sekolah dan di ada penanggung jawab program yang tingkat kabupaten/ kota yang melaporkan ditunjuk Selain itu, RPS yang diajukan ke ADB. terbuka untuk dilihat semua pihak, dan pelaksanaannya dikontrol masyarakat. Ciri Khusus DBEP 4. Mekanisme pendanaan berbasis Dalam MAP 1 (Momerandum rencana/kebutuhan Administration Project) ADB dengan Ada saja kemungkinan RPS yang disusun pemerintah RI disebut beberapa ciri ambisius dan tidak mencerminkan sebagai berikut kebutuhan sekolah. Oleh sebab itu, ADB 1. Fokus kemiskinan menetapkan dana-dana apa yang dapat dibiayai (eligebel) dan tidak. Untuk Keberpihakan pada siswa miskin meru mengontrol RPS yang disusun sekolah pakan persyaratan pertama yang diminta sesuai rencana/kebutuhan, maka tim MBS ADB. Oleh sebab itu, pemerintah daerah Kecamatan dan Kota / Kabupaten berhak harus dapat menentukan sekolah-sekolah menilai RPS yang diajukan dan diperiksa mana yang termasuk kriteria miskin dan ulang oleh Dewan Pendidikan Kabupaten/ menjaringnya secara transparan dan ber Kota sebelum dikirim ke pusat. Jika RPS tanggungjawab. Untuk itu para konsultan dianggap menyimpang oleh tim peme yang ada di kabupaten/kota berkewajiban riksa, maka diberikan masukan ke sekolah memberdayakan kapasitas dinas pendi untuk memperbaiki dan jika dianggap dikan setempat untuk melaksanakannya.2 sudah memadai baru di kirim ke pusat 2. Implementasinya terdesentralisasi untuk mendapat dana ADB untuk RPS mereka Sekolah miskin yang terpilih, untuk meng gunakan dana yang akan diberikan 5. Perhatian akan berkelanjutan diharuskan membuat RPS. Sekolah program. miskin (biasanya kemampuannya pun Dana RPS tersebut diberikan untuk tiga lemah) dalam menyusun RPS perlu tahun bagi pengembangan mutu sekolah. diperkuat. Untuk itu perlu dibantu Setiap tahun sekolah harus mengevaluasi konsultan untuk tingkat sekolah (FF: Field dan merevisi RPS, dan salah satu ukuran Facilitator) yang dikoordinir oleh RPS yang direvisi adalah jaminan konsultan tingkat kabupaten/kota (DM: berkelanjutan program setelah program District Manager). Tugas FF dan DM DBEP berakhir. Dengan demikian, jika terus berlanjut pada pendampingan sekolah hanya mengandalkan pembiayaan implementasi RPS tersebut. Selain itu, dari dana ADB, maka tidak ada perhatian DM harus memberdayakan MBS akan berkelanjutan program. Di sini pula (Manajemen Berbasis Sekolah) tingkat peran tim MBS Kecamatan dan kecamatan untuk SD/MI dan MBS Kabupaten/Kota untuk menilai revisi RPS Kabupaten/Kota untuk SMP/MTs tersebut 3. Implementasinya berorientasi pada 6. Mendukung praktik yang baik. proses, dari bawah, dan bersifat partisipatori Program yang diajukan bukan semata program standar, tetapi program yang di Penyusunan RPS harus disusun bersama dukung dan diakui baik dalam praktiknya semua stakeholder sekolah. Jadi rencana oleh semua pihak. Jadi prinsip keberman yang diajukan harus mencerminkan 2 Pevote, Vol.1, No. 1 September 2006 : 1-10
  • 3. faatan menjadi penting, dan jika dianggap Implementasi desentralisasi pendidikan di cocok untuk sekolah lain, maka hal tingkat sekolah dan MBS Kecamatan dan tersebut dapat ditiru, tentunya dengan Kota/Kabupaten sejak tahun 2003 telah penyesuaian. memberi gambaran yang cukup baik. 7. Penekanan pada transparansi, Sekolah miskin sekali pun, ternyata ada akuntabilitas, dan kesesuaian . yang mampu menyusun dan mengimple mentasikan RPS dengan baik sehingga Penyusunan RPS yang baik, harus dibukti mendapat akreditasi A oleh tim penilai kan pada implementasinya secara pusat. Tetapi ada juga kepala sekolah transparan, akuntabel, dan sesuai dengan terpaksa turun jabatan karena rancangan program. Oleh sebab itu, implementasi RPS yang buruk dan sekolah berkewajiban menempelkan tuntutan masyarakatnya. Secara keselu penggunaan dana di papan pengumuman ruhan dapat dikatakan bahwa sekolah tentang pelaksanaan RPS setiap bulan ke semakin mampu mengimplementasikan masyarakat sekolah. Secara tranparan dan kontrol komite sekolah semakin baik pun, sekolah berkewajiban menjelaskan terhadap RPS. apa yang berkaitan dengan RPS terhadap gugatan masyarakatnya. Peran FF sebagai konsultan sekolah sangat dirasakan dalam memecahkan atau 8. Monitoring independen setidaknya menjadi teman menumpahkan Karena penekanan akan transparansi, kesulitan yang dihadapi sekolah dalam akuntabilitas, dan kesesuaian, DBEP akan mengimplementasikan RPS. Demikian melibatkan suatu kelompok pemonitor pula, peran FF dalam memotivasi sekolah independen yang memberikan laporan ke untuk melaksanakan RPS dengan baik, pusat. Namun demikian, sebaiknya juga dan sekaligus mengingatkan sekolah akan monitoring melibatkan komite sekolah kewajiban membuat laporan bulanan dan dinas pendidikan setempat. Intinya keuangan ke publik secara terbuka, semakin banyak pihak yang mengawasi, mendorong sekolah tranparan, akuntabel maka kemungkinan kecurangan semakin terhadap masyarakatnya. Paradigma baru kecil. inilah yang sebenarnya ingin dibangun proyek DBEP dan bukan pemberian 9. Peran organisasi-organisasi non dananya. Secara keseluruhan DM pemerintah mengontrol FF yang ada, dan memberi Hakekatnya, komite sekolah sebagai petunjuk-petunjuk dalam membina organisasi non pemerintah, adalah sekolah. Sewaktu-waktu DM bersama FF lembaga yang paling berwenang dan ber berkunjung ke sekolah untuk membina kepentingan pelaksanaan RPS. Namun, mereka secara langsung. karena keterbatasan waktu dan Di sisi lain, tim MBS Kecamatan dan kemampuan dari komite sekolah, maka MBS Kabupaten/Kota perlu ditingkatkan bantuan dari pihak luar menjadi penting. kapasitas dalam membina sekolah, dan ini FF yang berfungsi sebagai pendamping menjadi tanggungjawab DM. Berbeda sekolah, dapat mem bantu sekolah pada dengan sekolah, maka tim MBS tidak saat implementasi RPS. Sekolah dapat mendapat dana khusus dari ADB tetapi berkonsultasi tentang semua masalah dari dana pendamping APBD yang yang dihadapi dalam pelaksanaan, dan nilainya mungkin terlalu kecil jika FF tidak mampu mengatasinya dapat dibandingkan sekolah. Dana yang cukup berkonsultasi dengan DM dan seterusnya besar dari ADB tersedia di RPPK dan di akan memberi solusi pengatasannya. sinilah sebenarnya pembinaan Tim MBS dapat diberikan melalui desentralisasi Pengalaman Implementasi kegiatan (berikut dananya) oleh Pimpinan RPS di SMK dan Pendayagunaan di BP2K di DKI Jakarta (Bambang Dharmaputra) 3
  • 4. Bagian Kegiatan (Pimbagkeg) DBEP di Karakteristik Pendidikan Vokasional kabupaten/kota. DM tidak memegang kebijakan pemberian dana RPPK, dan Berbagai definisi dapat saja diberikan yang mungkin dilakukan adalah untuk memaknai pendidikan kejuruan menyarankan Pimbagkeg untuk memberi atau vokasional. Namun demikian, kegiatan tim MBS kecamatan dan kota/ menurut Strong dan Schaefer (1975:59)3 kabupaten secara nyata. tekanan utamanya adalah mempersiapkan seseorang menjadi tenaga kerja yang Upaya yang dilakukan DM untuk tugas berguna. Itulah sebabnya pada kurikulum ini adalah meminta agar para pengawas SMK tahun 1994 dikembangkan sekolah mendampingi FF dalam bertugas. pendidikan system ganda (PSG) sebagai Hal ini penting, karena setelah proyek ini upaya melakukan “link and match” antara berakhir, maka tugas FF dapat diganti pendidikan dan dunia kerja. Namun oleh pengawas. Selain itu, para pengawas Doni4, melihat kelemahan system PSG tersebut ada di bawah koordinasi tim saat itu sebagai kesalahan visi dalam MBS, dan kewajiban tim MBS membina memandang relasi keseluruhan antara para pengawasnya. Melalui jalur inilah, dunia pendidikan dan kepentingan pasar. DM dapat meningkatkan kapasitas tim Pada hakekatnya pasarlah yang sangat MBS, yakni melalui tindakan nyata yang membutuhkan tenaga-tenaga profesional dilakukan di lapangan. hasil pendidikan agar usaha mereka Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berjalan di dalam situasi persaingan yang terkait melihat manfaat diterapkan RPS semakin ketat. Kesalahan selama ini, untuk membina sekolahnya. Apalagi sejak pendidikan hanya diabdikan ke pasar ada dana BOS (Bantuan Operasional semata, dengan membentuk manusia dari Sekolah), maka adanya RPS yang dapat satu sisi saja, yakni memenuhi tuntutan mengontrol kegiatan sekolah secara pasar kerja sesaat. Pada hakekatnya, transparan, akuntabel, dan sesuai pendidikan itu mempunyai dua sisi yang rancangan telah terbukti ada pada harus dikembangkan, yakni sisi filosofis sekolah-sekolah DBEP. Jadi sekolah dan sisi praktis. Sisi filosofis mendorong DBEP dapat dijadikan model bagi sekolah pendidikan itu mengembangkan diri, lainnya. Oleh sebab itu, kepala dinas pun belajar dan mencari ilmu, walaupun saat menginstruksikan agar semua sekolah itu belum dilihat manfaatnya. Sebaliknya pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) sisi praktis mendorong hanya pada sisi membuat RPS sebagaimana yang dibuat terapan yang saat ini dirasakan sangat sekolah DBEP. Untuk itu, RPS yang berguna dan praktis. dibuat harus komprehensif, yakni memuat Tidak ada yang salah dalam PSG, tetapi semua sumber dana yang diterima kedok ideologis dan kerancuan visi sekolah, dan rancangan penggunaannya pendidikan di balik program ini yang seperti RPS DBEP. Jadi para pengawas jomplang. Menyerahkan bulat-bulat harus mengetahui cara membuat RPS agar dengan kemauan pasar, mengakibatkan mereka mampu membina sekolah-sekolah sekolah hanya mau mengembangkan sisi mereka. Jika ini dapat berjalan, maka terapannya saja dan mengabaikan sisi pinjaman dana ADB benar-benar filosofis dari pendidikan. Akibatnya, bermanfaat bagi daerah dalam mengimp siswa menjadi tidak berkembang kemam lementasikan desentralisasi pendidikan di puan mengembangkan diri, dan mencari tingkat sekolah dan kabupaten/kota. ilmu secara mandiri. Di sisi lain, perkem bangan teknologi yang semakin cepat, perusahaan menuntut pekerja yang mampu mengikuti perkembangan dan 4 Pevote, Vol.1, No. 1 September 2006 : 1-10
  • 5. mampu menggali ilmu baru di tempat yang harus canggih, tetapi watak belajar kerja secara mandiri. mencari ilmu itulah yang harus ditanamkan sekolah. Sejak dari dahulu, pembentukkan sikap dan penanaman etos kerja dianggap Berbeda dengan sekolah umum, maka pengalaman belajar paling penting sekolah kejuruan menuntut fasilitas diberikan di SMK. Misalnya, Kazanas dan belajar praktik yang lebih, baik jenisnya Wolf5 mengatakan bahwa dengan maupun frekuensinya. Watak kerja di kemajuan teknologi yang semakin cepat, industri tidak mungkin diberikan dengan sikap kerja seseorang semakin penting, ceramah di ruang kelas, tetapi harus karena semakin banyak keahlian di bidang terealisasikan di ruang praktik yang vokasional digantikan oleh mesin. dirancang dengan baik. Jika ruang praktik Menurut kajian ATT&C Australia PTY sekolah kejuruan rendah mutunya, maka Ltd6 ada 6 kompetensi dasar yang harus sulit kita berharap lulusannya akan dikembangkan bagi pekerja di industri. terbentuk watak kerja yang dituntut pasar. Enam competency based performance Namun tidak berarti, ruang praktik yang tersebut disingkat SAEKAR (Skills, hebat dan canggih, berarti lulusannya Attitude, Experience, Knowledge, berwatak kerja yang hebat pula. Accountability, dan Responsibility). Secanggih apa pun peralatan, maka hasil Selain itu arah perubahan dari kualifikasi akhir ditentukan oleh guru atau instruktur yang diperlukan dalam industri yang mengelola pembelajaran tersebut. manufacturing di abad 21 menurut Oleh sebab itu, guru dan peralatan German – Singapore Institute akan merupakan pasangan yang dituntut dalam berubah, yakni kebutuhan skills menurun pembelajaran di SMK. tetapi kemampuan intra disiplin dan kualifikasi sikap kerja yang penting serta SMK di DKI Jakarta pengetahuan teknologi tentang apa dan bagaimana suatu peralatan yang terus Jumlah penduduk DKI Jakarta berubah akan meningkat. berdasarkan hasil regrestrasi penduduk pertengahan tahun 2004 tercatat sebanyak Jadi PSG bukan hal yang salah, tetapi 7,47 juta jiwa dengan luas wilayah 661,5 langkah SMK menyiapkan siswanya km2. Ini berarti kepadatan penduduk di sebelum ke DUDI (Dunia Usaha dan DKI Jakarta sebanyak 11,3 ribu Dunia Industri) perlu dilakukan dengan orang/km2, sehingga menjadi wilayah matang. Seperti dilihat dari akronim terpadat penduduknya di seluruh SAEKAR, maka tiga kompetensi yang Indonesia7 harus dikembangkan masuk dalam ranah afektif, yakni Attitude, Accountability, dan Jika dilihat dari pendidikannya, maka dari Responsibility. Ranah afektif tidak dapat usia sepuluh tahun ke atas yang diajarkan secara langsung, tetapi berjenjang SLTP/SLTA sekitar 58,72 terbentuk (disadari atau tidak) pada saat persen, sementara untuk jenjang maksimal pembelajaran ranah kognitif atau tamat SD sekitar 20,66 persen, dan untuk psikomotor. Misalnya, accountability jenjang akademi/perguruan tinggi akan terkait dalam pembelajaran kognitif sebanyak 10,18 persen. dan psikomotor. Jika sekolah tidak Dari usia penduduk di atas 15 tahun, menekankan kerja yang bertanggung maka yang tergolong angkatan kerja jawab dalam praktik di sekolah, maka sebanyak 4,10 juta orang dan bukan sulit kita mengharap siswa kelak akan angkatan kerja sebanyak 2,52 juta orang. bertanggung jawab dalam bekerja. Dari angkatan kerja tersebut sebanyak Demikian pula berlaku dalam pelajaran 602,74 ribu orang sedang mencari teori, bukan pada isi materi pelajarannya pekerjaan. Dari catatan Dinas Tenaga RPS di SMK dan Pendayagunaan di BP2K di DKI Jakarta (Bambang Dharmaputra) 5
  • 6. Kerja DKI Jakarta terdaftar ada 20,62 ribu SMK yang ada. Investasi Pemprov DKI orang, dan yang berhasil ditempatkan Jakarta di bidang sarana dan prasarana sebanyak 6,85 ribu orang dari 11,85 ribu praktik ke BP2K yang cukup besar itu lowongan kerja yang ada. Catatan BPS menjadi kurang bermanfaat. Minat SMK selanjutnya menjelaskan ada sebanyak untuk praktik ke BP2K semakin lama 300,58 ribu orang pencari kerja yang semakin kecil jumlahnya, dan ini terlihat masih belum ditempatkan. Angka dari siswa yang dikirim ke sana. pengangguran yang cukup tinggi ini perlu Berbagai alasan yang dikemukakan SMK diperhatikan oleh SMK yang out put nya mulai dari alasan teknis pelaksanaan yang adalah calon-calon tenaga kerja yang tidak aman bagi siswa, yakni pada tahun sebagian besar akan masuk di pasar kerja 90an seringnya terjadi tawuran siswa DKI Jakarta. SMK yang praktik ke BP2K. Selain itu Jika kita melihat data statistik BPS lebih ada pula alasan ekonomis tentang lanjut pada tahun 2004, maka nampak pembiayaan praktik di BP2K yang harus pula bahwa jumlah SMK lebih banyak ditanggung SMK cukup tinggi dengan dibanding SMU, tetapi jumlah guru dan kondisi siswa mereka yang tergolong siswanya SMK lebih kecil dibanding miskin. Tetapi ada pula yang mengatakan SMU. Jika dirinci lebih lanjut, maka kualitas praktik di BP2K tidak bermutu, jumlah SMK Swasta sebanyak 522 dan mereka pun merasa sanggup sekolah dan SMK Negeri hanya 59 melaksanakan sendiri di sekolahnya. sekolah. Jadi perbandingannya hampir Agaknya alasan ekonomilah yang lebih 1/10 saja SMK Negeri dibanding SMK dominan dibanding alasan lainnya, tetapi Swasta. Di sisi lain, jumlah SMU ada 500 BP2K perlu juga berbenah diri terhadap sekolah, dengan rincian 118 SMU Negeri tuntutan mutu dari sekolah. dan 382 SMU Swasta. Jadi perbandingannya sekitar ¼ saja SMU Kemiskinan di DKI Jakarta Negeri dibanding SMU Swasta. Data yang lebih rinci tentang perbandingan Krisis ekonomi di tahun 1998 telah SMU dan SMK tampak pada tabel 1 pada berakibat besar sekali, sehingga telah halaman berikut. menjadi krisis multi dimensi sampai saat ini. Angka pengangguran yang disebutkan Dari data tersebut terlihat besarnya minat BPS di DKI Jakarta bukan barang aneh, pihak swasta untuk mengembangkan dan para lulusan sekolah yang akan SMK dibanding SMU. Padahal kita masuk sebagai angkatan kerja pun akan mengetahui, persyaratan SMK menuntut semakin sulit mencari pekerjaan. Sambil sekali adanya ruang praktik dan bengkel, berharap pertumbuhan ekonomi semakin justru itu tidak tidak terlalu dipersyaratkan baik di tahun mendatang, maka penyiapan untuk SMU. Tuntutan ruang praktik dan siswa SMK yang berkualitas di DKI bengkel berarti menuntut investasi yang Jakarta perlu diprioritaskan oleh Pemprov besar jika ingin bermutu. Itulah sebabnya, DKI Jakarta. Pemberdayaan SMK dengan pada tahun 1975 pemerintah mengembang mendayagunakan BP2K perlu ditingkat kan BLPT Pulogadung yang sekarang kan dengan pendekatan keberpihakan bernama BP2K Pulogadung. Saat itu kepada keluarga miskin. yang diizinkan praktik di sana, hanyalah STM Negeri saja dan STM Swasta Walaupun pendapatan asli daerah sebagai dibantu Pemprov DKI Jakarta mana ditunjukkan oleh PDRB Pemprov dibangunkan BPKPT seperti di Budi DKI Jakarta cukup tinggi (tahun 2004 saja Utomo dan Duren Sawit. sebesar 320.371.140 juta rupiah), tetapi Ironisnya, saat ini BP2K yang ada di DKI Jakarta justru kekurangan murid dari 6 Pevote, Vol.1, No. 1 September 2006 : 1-10
  • 7. Tabel 1. Jumlah Sekolah, Guru dan Murid pada SMU dan SMK Menurut Status Sekolah dan Kotamadya 2004/2005 Kotamadya SMU SMK Negeri/Swasta Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid Jakarta Selatan 103 3.569 45.456 130 3.543 44.680 Negeri 31 1.725 24.781 15 699 10.033 Swasta 72 1.844 20.675 115 2.844 34.647 Jakarta Timur 134 4.756 62.019 186 5.107 64.559 Negeri 39 2.342 34.364 13 751 10.491 Swasta 95 2.414 27.655 173 4.356 54.068 Jakarta Pusat 70 1.969 23.376 75 1.971 22.257 Negeri 13 733 9.814 14 635 8.203 Swasta 57 1.236 13.562 61 1.336 14.054 Jakarta Barat 110 3.038 35.102 117 3.096 38.886 Negeri 17 920 12.902 8 418 5.739 Swasta 93 2.118 22.200 109 2.678 33.147 Jakarta Utara 82 2.284 26.080 72 1.847 19.244 Negeri 17 860 11.919 8 431 5.531 Swasta 65 1.424 14.161 64 1.416 13.713 Kepulauan Seribu 1 20 430 1 15 171 Negeri 1 20 430 1 15 171 Swasta - - - - - - Jumlah 500 15.636 192.463 581 15.579 189.797 Negeri 118 6.600 94.210 59 2.949 40.168 Swasta 382 9.036 98.253 522 12.630 149.629 2003/2004 490 15.791 205.255 590 16.117 193.630 2002/2003 487 15.746 206.234 598 16.246 200.463 2001/2002 479 15.662 213.060 583 16.678 200.463 2000/2001 473 15.497 211.212 841 16.225 206.267 1999/2000 483 15.494 213.531 547 16.383 222.064 Sumber Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Propinsi DKI Jakarta, dan diolah penulis dari data Jakarta dalam Angka 2004 tak dapat disangkal bahwa jumlah otonomi dan demokrasi yang semakin keluarga miskin di DKI Jakarta cukup baik ke depan. tinggi pula. Oleh sebab itu, keberpihakan Dari segi kemiskinan, data BPS pun Pemprov DKI Jakarta ke masyarakat memberi laporan yang suram. Misalnya, miskin menjadi sangat penting, apalagi di Kodya Jakarta Utara8 saja, rumah dalam konteks tangga miskin pada tahun 2004 sebanyak 27.131 keluarga dengan anggota RPS di SMK dan Pendayagunaan di BP2K di DKI Jakarta (Bambang Dharmaputra) 7
  • 8. keluarganya sebanyak 116.063 orang. Jika ratusan instruktur (guru) dan gedung serta dibandingkan jumlah penduduk Jakarta fasilitas belajar seperti: Utara sebesar 1.182.749 orang , maka 1. Bengkel Mesin beserta berarti hampir 10 % penduduk Jakarta peralatannya Utara termasuk katagori miskin. Data ini 2. Bengkel Otomotif beserta sebelum terjadi kenaikan BBM pada peralatannya Oktober 2005, maka sekarang tentunya 3. Bengkel Listrik beserta akan berbeda dari tahun 2004. Apalagi peralatannya angka kemiskinan yang ditunjukkan BPS 4. Bengkel Elektronika beserta ibarat gunung es, di mana yang muncul di peralatannya permukaan kecil dibanding yang ada di 5. Bengkel Bangunan beserta bawahnya. Umumnya orang tua yang peralatannya memasukkan anaknya ke SMK bukanlah 6. Ruang Aula kelompok keluarga kaya dan berharap 7. Ruang Perpustakaan anak mereka secepatnya bekerja setelah 8. Ruang AVA (Audio Visual tamat serta membantu orang tua. Aid) Akibatnya kemungkinan putus sekolah 9. Ruang Belajar Teori (drop out) di SMK akan tinggi dibanding Selain itu sedang dikembangkan pula SMU. fasilitas lainnya, seperti: Data statistik tahun 2004 pun mendukung 1. Laboratorium bahasa Inggris dugaan tersebut, yakni jumlah siswa putus beserta jaringan perangkat sekolah di SMU untuk kelas I (794 elektroniknya siswa), kelas II (404 siswa), dan kelas III 2. Laboratorium Fisika untuk (90 siswa) atau seluruhnya 1.288 siswa. pengembangan teknologi Jadi angka putus sekolah di SMU sebesar tepat guna 0,7 %. Sedangkan di SMK 1,4 % atau dua 3. Laboratorium Komputer kali lipat dari SMU. Data tahun 2004 untuk pengembangan multi untuk siswa putus sekolah SMK untuk media siswa kelas I (1.682 siswa), kelas II (814 siswa), dan kelas III (248 siswa) atau Di luar BP2K Pulogadung, Pemprov DKI seluruhnya 2.714 siswa. Jakarta masih mempunyai empat BP2K lain yang tersebar di lima wilayah kota BP2K di DKI Jakarta DKI Jakarta. Dari hasil analisis persekolahan, maka Balai Pendidikan Pelatihan Kejuruan tampak bahwa SMK di DKI Jakarta walau (BP2K) ada lima di DKI Jakarta. Daftar pun jumlahnya besar, tetapi sebagian alamat yang dikeluarkan Dikmenti9 untuk besar terpuruk karena kemiskinan. Umum tahun ajaran 2004/2005, merinci kelima nya SMK tersebut berstatus swasta, BP2K, yakni BP2K Budi Utomo, BP2K dengan ciri angka DO tinggi dan sarana Pulogadung, BP2K Kampung Jawa, praktik kurang memadai. Diperkirakan BP2K Lenteng Agung, dan BP2K Duren tenaga pengajarnya pun kurang memadai, Sawit. Kelima BP2K ini adalah sehingga tuntutan penerapan KTSP kepunyaan Pemprov DKI Jakarta, dan (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) bertujuan menampung praktik siswa SMK akan menjadi sulit tanpa dibantu Dinas yang sarana dan prasarana praktiknya Dikmenti. kurang memadai. Upaya pengatasan masalah ini dapat Misalnya fasilitas BP2K Pulogadung saja dilakukan dengan menutup SMK yang mempunyai luas lahan 2,6 Ha dengan tidak bermutu oleh Dikmenti, sehingga mereka hilang dari peta persekolahan di 8 Pevote, Vol.1, No. 1 September 2006 : 1-10
  • 9. DKI Jakarta. Tetapi cara ini, Pemprov akan tersedia daftar SMK miskin DKI Jakarta akan dituduh hanya berpihak sesuai kriteria itu. pada SMK ”bermutu” saja, dan 2. SMK miskin yang terjaring itu, mengabaikan masyarakat miskin yang kemudian dibantu pengembangan hanya mampu menyekolahkan putra/ kapasitas sekolahnya dengan bantuan putrinya di SMK ”kurang bermutu”. Jika BP2K dan LPTK terkait yang didanai kebijakan ini yang diambil, maka oleh Pemprov DKI Jakarta. dampaknya akan menjadi besar secara politis. 3. Bantuan itu jangan berbentuk uang langsung ke sekolah, tetapi pember Cara yang lebih baik adalah memberdaya dayaan siswa praktik dan guru/sekolah kan SMK ”kurang bermutu” tadi dengan dalam program-program yang didanai fasilitas BP2K yang dibiayai Pemprov oleh Pemprov DKI Jakarta. DKI Jakarta. Dengan demikian, tidak saja siswa miskin saja yang tertolong dengan 4. SMK yang terpilih dibebaskan biaya mendapat praktik di BP2K, tetapi juga praktik siswanya di BP2K, bahkan mutu gurunya pun dapat didongkrak fasilitas yang mendukung lainnya pun dengan mengembangkan KTSP yang dibantu Pemprov DKI Jakarta. didukung BP2K dan LPTK (Lembaga Dengan demikian tidak ada alasan Pendidikan Tenaga Kependidikan) yang siswa putus sekolah karena terkait. kemiskinan. 5. Dengan fasilitas praktik yang baik di Bantuan bagi SMK Kelompok Kurang BP2K, DUDI akan lebih percaya dan oleh BP2K di DKI Jakarta uji kompetensi pun bukan uji sesaat Bantuan bagi SMK Kelompok Kurang tetapi hasil pembelajaran yang tersebut hendaknya jangan hanya diyakini berjalan baik di BP2K. Oleh memberi fasilitas praktik gratis untuk para sebab itu, BP2K dapat diminta siswanya semata, tetapi memberdayakan mempersiapkan PSG sekolah miskin guru dan sekolah untuk meningkatkan itu pada DUDI terkait sesuai akad mutu pembelajarannya. Dengan demikian, kerjasama yang disepakati bersama. lulusan SMK tersebut dapat diserap pasar 6. Pemberdayaan SMK miskin itu tidak kerja, karena mutu pembelajarannya pun berhenti pada fasilitas praktik para diakui DUDI. Jadi pomeo lama yang siswanya, tetapi juga pada sekolah dan mengatakan jangan berikan ikan kepada para guru dalam mengembangkan anak, tetapi berikan pancing agar anak pembelajaran di sekolah mereka. dapat memancing ikan selamanya. Hal Untuk itu, LPTK bersama BP2K dan inilah yang perlu diterapkan dalam pengawas sekolah terkait akan memberdayakan SMK Kelompok Kurang membantu SMK dalam menyusun Untuk itu dapat ditempuh langkah- RPS dan implementasinya. langkah sebagai berikut: 7. RPS itu pada dasarnya rencana kerja 1. Dinas Dikmenti Pemprov DKI Jakarta sekolah dalam upaya mengembangkan perlu mengidentifikasi SMK miskin program sekolah agar meningkat mutu yang perlu dibantu per kodya di DKI mereka. RPS itu harus dibuat bersama Jakarta berdasarkan kriteria yang stakeholder sekolah dan disetujui oleh disepakati dengan Dewan Pendidikan. Komite Sekolah. Asas penyusunan Berdasarkan kriteria itu RPS adalah transparansi, dikembangkan instrumen untuk akuntabilitas, dan kesesuaian pada menjaring SMK miskin, dan hasilnya rencana program yang dikembangkan. RPS di SMK dan Pendayagunaan di BP2K di DKI Jakarta (Bambang Dharmaputra) 9
  • 10. 8. Isi RPS itu antara lain misalnya pemberdayaan guru dalam mengem - - - , Studi Pelacakan: Sekolah Miskin Pendidikan bangkan KTSP , program praktik di Dasar (SD/MI dan SMP/MTs) tahun 2003 BP2K, dan program lainnya yang Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali. Denpasar: dianggap penting oleh sekolah. Semua DBEP Kabupaten Gianyar program sekolah itu ada penanggung 3 Strong, M.E., Schaefer,C.J. (1975), Introduction jawabnya, dan ini ditunjuk pada guru to Trade, Industrial, And Technical Education, yang berkaitan dengan kegiatan Columbus, Ohio: Charles E Merril Publishing Company, h. 59 tersebut. Sumber dana pun disebutkan, 4 misalnya dari Pemprov DKI, Komite Doni Koesoema A (2004), “Pendidikan Manusia Sekolah, dan sumber lainnya yang Versus Kebutuhan Pasar” dalam Pendidikan Manusia Indonesia, ed. Tonny D.Widiastono. dapat digali sekolah. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, h. 202 9. Teknis penyusunan RPS akan 5 Kazans, H.C, Wolf, L.C.(1972), “Development diberikan LPTK, dan dibimbing oleh for Work Habits in Vocational Education – pengawas terkait bersama LPTK. What the Literature Indicates”, The Philosophy Demikian pula pada saat pelaksanaan and Foundations of Vocational Education, New York: MSS Information Corporation, h. RPS itu, sekolah didampingi 10 pengawas dan LPTK agar program 6 Indonesian Australia Partnership for Skill yang direncanakan dapat berjalan. Development Metal Project, Competency Pengalaman menunjukkan di ratusan Based Training and Assessment Awareness sekolah pendidikan dasar, hal ini dapat Program 7 berjalan asalkan ada komitmen dari Badan Pusat Statistik Propinsi DKI Jakarta pemerintah daerah. Bantuan ADB selama (2004), Jakarta dalam Angka 2004, h.79 8 tiga tahun sebesar $ 6.000 untuk SD/MI BPS Kota Madya Jakarta Utara (2004), Jakarta dan $ 9.000 untuk SMP/MTs per sekolah, Utara dalam Angka 2004, h.65 hanya merupakan “pancing” yang 9 Pemprov DKI Jakarta , Dinas Dikmenti. (2005), selanjutnya dikembangkan sekolah Daftar Alamat SMA/SMK/PKBM dan melalui RPS. Pada hakikatnya bantuan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Propinsi Pemprov DKI Jakarta pun akan DKI Jakarta merupakan “pancing” agar SMK miskin itu mampu meningkatkan kemampuan mereka secara bertahap. PUSTAKA RUJUKAN 1 Divisi Bagian Sosial, Departemen Asia Teng gara, Asian Development Bank ( September 2002). Memorandum Administrasi Proyek: Indonesia, Proyek Desentralisasi Pendidikan Dasar (Loan 1863: INO-Decentralized Basic Education Project), Versi 2, 2 Dharmaputra, Bambang. (2004). Studi Pelacakan: Sekolah Miskin Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTs) tahun 2003 Kota Denpasar, Propinsi Bali. Denpasar: DBEP Kota Denpasar - - -, Studi Pelacakan: Sekolah Miskin Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTs) tahun 2003 Kabupaten Badung, Propinsi Bali. Denpasar: DBEP Kabupaten Badung. 10 Pevote, Vol.1, No. 1 September 2006 : 1-10