Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan teori-teori kepemimpinan. Beberapa teori kepemimpinan yang disebutkan antara lain teori sifat, teori perilaku, teori situasi, dan teori kelompok. Selain itu, dibahas pula gaya-gaya kepemimpinan seperti otokratis, partisipatif, dan kendali bebas. Dokumen berisi penjelasan mengenai kepemimpinan yang efektif serta studi kasus
1. KEPEMIMPINAN
Cindy Alvionita (120310100042)
Emir (120310090135)
Nico Vincent (120110110096)
M. Kurnia Setia N (120110110132)
Bagus Adi Dewandharu (120110110133)
Dewandharu (120110110133)
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi
orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok,
memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk
mencapai tujuan organisasi atau kelompok
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
4. Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa
keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh
sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki
Teori pemimpin itu.
Sifat
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan
merupakan perilaku seorang individu ketika
melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke
arah pencapaian tujuan. Teori
Perilaku
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
5. Kewibawaan merupakan faktor penting dalam
kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu
seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi
Teori perilaku orang lain baik secara perorangan maupun
kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
Kewiba melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
waan
Seorang pemimpin harus merupakan seorang
pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel,
sesuai dengan perkembangan dan tingkat
kedewasaan bawahan. Fleksibel disini berarti
seorang pemimpin harus selalu dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan organisasi
Teori
dan individu yang ia hadapi. Situasi
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
6. Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai,
harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin
dengan pengikutnya. Dalam teori kelompok
Teori diharapkan adanya kerjasama dan komunikasi yang
baik antara pemimpin dan bawahan agar tujuan
Kelomp dapat tercapai tepat sasaran.
ok
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
9. Supporti Delegati
Directing Coaching
ng ng
Directing adalah gaya Pemimpin tidak hanya Sebuah gaya dimana
yang tepat diterapkan memberikan detil pemimpin Sebuah gaya dimana
apabila staf belum proses dan aturan memfasiliasi dan seorang pemimpin
memiliki pengalaman/ kepada bawahan tapi mendelegasikan
membantu upaya
motivasi untuk juga menjelaskan
mengapa sebuah bawahannya dalam seluruh wewenang
mengerjakan tugas melakukan tugas. dan tanggung
tersebut. Directing keputusan itu diambil,
mendukung proses Dalam hal ini, jawabnya kepada
akan sangat tepat
perkembangannya, dan pemimpin tidak bawahan. Gaya
dterapkan apabila juga menerima barbagai memberikan arahan Delegating akan
berada di bawah masukan dari bawahan.
tekanan waktu secara detail, tetapi berjalan baik apabila
Gaya yang tepat apabila staf kita sepenuhnya
penyelesaian. tanggung jawab dan
staf telah lebih
Pemimpin termotivasi dan proses pengambilan telah paham dan
menjelaskan apa yang berpengalaman dalam keputusan dibagi efisien dalam
perlu dan apa yang menghadapi suatu bersama dengan pekerjaan
harus dikerjakan tugas. bawahan
10. Otokratis
(Otoriter)
Kepemimpinan seperti ini menggunakan Adolf Hitler
metode pendekatan kekuasaan yang
dominan dalam mencapai keputusan dan
Muammar Khaddafi
pengembangan strukturnya.
Kepemimpinan ini pada umumnya negatif,
yang berdasarkan atas ancaman dan
hukuman.
Meskipun demikian, ada juga beberapa
manfaatnya antara lain memungkinkan
pengambilan keputusan dengan cepat serta
memungkinkan untuk meningkatkan
produktivitas dari pegawai.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
11. Partisipasif
(Demokratis)
Gaya kepemimpinan ini lebih banyak John F. Kennedy
mendesentrelisasikan wewenang yang
dimilikinya sehingga keputusan yang diambil
tidak bersifat sepihak. Dalam gaya
kepemimpinan ini pemimpin melibatkan para
bawahannya untuk memutuskan sesuatu hal,
akan tetapi keputusan final tetap berada di
tangan pemimpin.
Pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan
ini cenderung dapat berkerjasama dengan
bawahannya dan komunikasi yang terjalin
dengan bawahannnya juga baik.
Susilo Bambang Y.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
12. Kendali
Bebas
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh
terhadap bawahan, struktur organisasi
bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.
Yaitu pemimpin menghindari kuasa dan
tanggung – jawab, kemudian
menggantungkannya kepada kelompok baik
dalam menetapkan tujuan dan
menanggulangi masalahnya sendiri.
Teddy Roosevelt
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
14. Seorang Pemimpin perlu memiliki tiga kemampuan khusus
Kemampuan analitis (analytical skills) yakni
kemampuan untuk menilai tingkat
pengalaman dan motivasi bawahan dalam
melaksanakan tugas.
Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau
adaptability skills) yaitu kemampuan untuk
menerapkan gaya kepemimpinan yang paling
tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.
Kemampuan berkomunikasi (communication
skills) yakni kemampuan untuk menjelaskan &
berkomunikasi dengan bawahan.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
15. Seorang Pemimpin harus memenuhi ke tiga peranannya
• Figurehead (sebagai simbol)
• Leader (berinteraksi, memotivasi dan mengembangkan pegawai)
• Liaison (menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan
Interpersonal organisasi)
• Monitior (memimpin rapat, mengawasi publikasi perusahaan, dll)
• Disseminator (menyampaikan informasi dan fakta kepada bawahan)
Information • Spokeman (sebagai juru bicara/ memberikan informasi kepada orang luar organisasi)
Processing
• Enterpreneur (pemimpin mendesain perubahan dan pengembangan organisasi)
• Disturbance Handler (pmengatasi masalah terutama billa organisasi dalam keadaan
menurun)
Decision • Resources Allocator (pengawasan alokasi SDM, materi, uang dan waktu dan
mengesahkan setiap keputusan.
Making • Negotiator (melakukan perundingan dan tawar – menawar)
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
16. Tiga hal penting dalam metode kepemimpinan
Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang
jelas
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang
yang responsive
Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang
pelatih atau pendamping bagi orang yang
dipimpinnya (performance coach)
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
17. Bisa dilihat bahwa kepemimpinan efektif merupakan bentukan dari
beberapa aspek yakni aspek situasional baik eksternal maupun
internal, karakterisik dan ciri pemimpin, karakteristik dari bawahan,
dan perilaku pemimpin sera gaya kepemimpinannya. Tanda panah
tersebut merupakan hubungan timbal balik diantara keempat
variable utama tersebut.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
18. Studi Kasus Kepemimpinan
Drs. Ramdan adalah seorang pensiunan TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang belum lama ini baru
saja mendapatkan sebuah pekerjaan baru sebagai kepala departemen produksi di sebuah
perusahaan tesktil. Ia sangat senang dengan pekerjaan barunya karena di masa tuanya ia masih
dapat memberikan kontribusi bagi ekonomi keluarganya. Berbekal kemapuan dan pengalaman
yang ia dapatkan sewaktu masih aktif sebagai anggota TNI, Drs. Ramdan di awal kepemimpinannya
sebagai kepala departemen produksi tidak mendapat kesulitan yang berarti dalam menjalani
pekerjaan barunya.
Permasalahan mulai muncul ketika ia mengetahui bahwa para pegawainya mengalami penurunan
produktivitas kerja dan mulai banyak komentar yang beredar di kalangan pegawai bahwa ada rasa
tidak nyaman yang dirasakan oleh para pegawai di departemen produksi. Setelah mencari
informasi mengenai hal ini, akhirnya Drs. Ramdan mengetahui bahwa ada beberapa hal yang
mengakibatkan para pegawainya merasa kurang nyaman berada di bawah kepemimpinannya. Hal
yang menyebabkan permasalahan tersebut adalah sikap Drs. Ramdan yang dinilai terlalu bersikap
otoriter dan cenderung mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan para pegawainya dalam
menyikapi sesuatu hal. Selain itu beberapa pegawai juga menilai Drs. Ramdan kurang
berkomunikasi dengan pegawainya sehingga ia tidak mengetahui kesulitan apa yang dihadapi oleh
para pegawainya.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
19. Pertanyaan
Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan Drs. Ramdan ?
Solusi atau tindakan apa yang harus diambil Drs. Ramdan
dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya ?
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
20. Solusi dan Jawaban Atas Studi Kasus
• Gaya kepemimpinan yang diterapkan Drs. Ramdan adalah gaya kepemimpinan
otoriter atau otokratis. Hal ini mungkin cocok apabila diterapkan di instansi atau
lembaga militer, akan tetapi Drs. Ramdan harus mulai merubah cara pandangnya
bahwa menghadapi pegawai suatu perusahaan membutuhkan pendekatan yang
berbeda dengan menghadapi para tentara.
• Solusi atas permasalahan Drs. Ramdan adalah dengan cara mengubah gaya
kepemimpinan otoriternya ke arah gaya kepemimpinan partisipasif atau
demokrasi yang lebih memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk turut
serta dalam pemecahan masalah dan pengembilan keputusan terkait masalah
yang sedang dihadapi perusahaan. Dengan merubah gaya kepemimpinan
menjadi partisipasif atau demokrasi diharapkan kerjasama dan komunikasi
antara Drs. Ramdan dan para pegawainya menjadi lebih baik sehingga
produktivitas para pegawainya dapat kembali meningkat.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
21. Leadership is the art of getting someone else to do something you want
done because he wants to do it.
Dwight D. Eisenhower
Example is leadership.
Albert Schweitzer
Leadership is practiced not so much in words as in attitude and in actions.
Harold S. Geneen
The function of leadership is to produce more leaders, not more followers.
Ralph Nader
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan