SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Télécharger pour lire hors ligne
Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED)


                A. PENJELASAN UMUM
Dasar           A.1. DASAR HUKUM
Huk um
                   1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
                   2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
                   3. Undang-Undang No.15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan;
                   4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
                      Pemerintahan;
                   5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
                      dan Kinerja Instansi Pemerintah;
                   6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang
                      Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
                   7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007
                      tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
                   8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 51/PB/ tahun
                      2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
                      Negara/Lembaga.

Renc ana        A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI
Strategis
                RENCANA STRATEGIS BADAN              PEMERIKSA      KEUANGAN       REPUBLIK
                INDONESIA TAHUN 2006 - 2010
                Badan Pemeriksa Keuangan dibentuk berdasarkan Undang Undang Dasar 1945,
                bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Badan
                Pemeriksa Keuangan berkedudukan di Ibukota Negara, dan memiliki perwakilan
                di setiap provinsi.
                 a. Visi
                    Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang bebas, mandiri, dan
                    profesional serta berperan aktif dalam mewujudkan tata kelola keuangan
                    negara yang akuntabel dan transparan.
                 b. Misi
                    Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dalam rangka
                    mendorong terwujudnya akuntabilitas dan transparansi keuangan negara,
                    serta berperan aktif dalam mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, dan
                    transparan.
                 c. Tujuan-tujuan Strategis
                    -   Tujuan 1: Mewujudkan BPK sebagai lembaga pemeriksa keuangan
                        negara yang independen dan profesional;
                    -   Tujuan 2: Memenuhi semua kebutuhan dan harapan pemilik kepentingan;
                    -   Mewujudkan BPK sebagai pusat regulator di bidang pemeriksaan
                        pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara;

                                                      Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 3
Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)


                    -   Mendorong terwujudnya tata kelola yang baik atas pengelolaan dan
                        tanggungjawab keuangan negara;
                 d. Nilai-nilai dasar; Independensi, Integritas dan Profesionalisme.
                    -   Independensi; BPK adalah lembaga negara yang independen di bidang
                        organisasi, legislasi, dan anggaran serta bebas dari pengaruh lembaga
                        negara lainnya.
                    -   Integritas: BPK menjunjung tinggi integritas dengan mewajibkan setiap
                        pemeriksa dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi Kode Etik
                        Pemeriksaan dan Standar Perilaku Profesional.
                    -   Profesionalisme; BPK melaksanakan tugas sesuai dengan standar
                        profesionalisme pemeriksaan keuangan negara, kode etik, dan nilai-nilai
                        kelembagaan organisasi.
                 e. Lingkup Tugas
                    Sesuai dengan mandat undang-undang, berkenaan dengan pengelolaan
                    keuangan negara dan pertanggungjawabannya, BPK melaksanakan tiga
                    macam pemeriksaan:
                    -   Pemeriksaan keuangan; pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas
                        laporan keuangan pemerintah, dalam rangka memberikan pernyataan
                        opini tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan
                        keuangan pemerintah.
                    -   Pemerikaan Kinerja; pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas aspek
                        ekonomi dan efisiensi, serta pemeriksaan atas aspek efektivitas.
                        Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasikan hal-hal yang perlu
                        menjadi perhatian DPR, DPD dan DPRD.
                    -   Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu; pemeriksaan dengan tujuan
                        tertentu adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di
                        luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. Termasuk dalam
                        pemeriksaan tujuan tertentu ini adalah pemeriksaan atas hal-hal yang
                        berkaitan dengan keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan
                        atas pengendalian intern pemerintah.
                 f. Lingkungan BPK
                    BPK memperhatikan berbagai perubahan yang muncul, dapat berasal dari
                    lingkungan global, regional, nasional, dan internal organisasi, yang sekaligus
                    menjadi faktor tantangan dan peluang.
                g. Organisasi BPK
                    Dalam melaksanakan tugasnya, BPK dibantu oleh pelaksana BPK yang secar
                   administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal.
                h. Pegawai BPK
                   BPK mengembangkan kemampuan pegawainya dengan memberikan
                   pendidikan dan pelatihan dan pengembangan profesi yang berkelanjutan.
                i. Pemilik Kepentingan
                   Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil pemeriksaan BPK, antara
                   lain:
                    -   Lembaga perwakilan, yaitu: DPR, DPD, dan DPRD;


                                                          Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 4
Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)


                    -    Pemerintah, yaitu instansi pemerintah yang diperiksa (auditee) dan
                         instansi penegak hukum;
                    -    Lembaga lain yang dibentuk berdasarkan undang-undang;
                    -    Warga Negara Indonesia;
                    -    Lembaga-lembaga Internasional.
                 j. Laporan hasil Pemeriksaan
                   Laporan hasil Pemeriksaan BPK, yang terdiri dari laporan hasil pemeriksaan
                   atas laporan keuangan, laporan hasil pemeriksaan kinerja, dan laporan hasil
                   pemeriksaan dengan tujuan tertentu disampaikan kepada lembaga perwakilan
                   dan pemerintahan sesuai dengan kewenangannya.
                 k. Sasaran Strategis dan Rencana Aksi
                   BPK berketetapan untuk melaksanakan suatu sistem manajemen yang
                   terintegrasi dan praktek-praktek pemeriksaan yang dapat menyajikan hasil-
                   hasil pemeriksaan dan pelayanan kepada para pemilik kepentingan, Untuk
                   mencapai hal tersebut, BPKmenerapkan kriteria dan kerangka kerja berikut
                   yang akan mengarahkan pengembangan BPK.


                                                       P rofil Organisasi:
                                        Lingkungan, Hubungan, Kelembagaan dan tantangan




                                                 2                           3
                                           P erencanaan                 Fokus kepada
                                             Strategis                     SDM



                          1                                                                        7
                     Kepemi mpinan                                                          Hasil Organisasi
                                               7                               6
                                          Fokus kepada                   P engelolaan
                                            P emilik                        P roses
                                          Kepentingan




                                                                4
                                                    P engukuran, Analisa, dan
                                                    P engelolaan P engetahuan



                   Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan-tujuan organisasi BPK telah
                   mengambangkan sasaran-sasaran strategis dan rencana aksi di bidang
                   kepemimpinan; perencanaan strategis; pemilik kepentingan, pengukuran,
                   analisa, dan pengelolaan pengetahuan, sumber daya manusia, dan
                   pengelolaan proses.
                 l. Indikator-indikator Sukses BPK
                   Untuk mengukur dan mengetahui tingkat pencapaian sasaran strategis, BPK
                   menyusun sejumlah indikator sukses yang mendukung sistem manajemen
                   BPK yang terintegrasi. Indikator-indikator sukses yang dipergunakan sebagai
                   dasar pengukuran kinerja BPK di bidang kepegawaian, publik, hasil, kualitas,
                   ketepatan waktu, dan biaya.

                                                                      Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 5
Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)


Pendapat an     PENDAPATAN BPK RI

                Untuk Tahun 2008, BPK-RI menargetkan penerimaan negara yang berasal dari
                Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah sebesar Rp305.000.000.
                Realisasi PNBP yang dikelola BPK-RI dan telah disetorkan ke rekening kas
                negara selama tahun 2008 adalah Rp1.9 55.527. 914 atau 641,16% dari target
                yang ditetapkan dalam DIPA.
                Adapun perbandingan realisasi pendapatan dan hibah antara tahun 2008 dengan
                tahun 2007 adalah sebagai berikut:

                  Uraian                          Tahun 2008                                  Tahun 2007
                                      Anggaran         Realisasi         %         Anggaran      Realisasi        %
                  Pendapatan
                                      305.000.000 1.955.527.914        641,16     293.270.000 818.773.135      279,19
                  & Hibah
                     Tabel A.1. Perbandingan Realisa si Pendapatan dan Hibah TA 2008 dan 2007

                Pelampauan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari yang ditargetkan
                sebesar Rp305.000.000, terjadi karena adanya kenaikan yang signifikan untuk
                seluruh PNBP, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

                    MAP                      Uraian                     Target            Realisasi        % Realisasi
                   42311         Pendapatan Penjualan                     7.500.000       301.125.250        4.015,00
                                 produksi/sitaan
                   42312         Pendapatan Penjualan Aset              22.500.000         59.240.000         263,29
                   42314         Pendapatan Sew a                      125.000.000         86.873.126          69,50
                   42322         Pendapatan Jasa II                    150.000.000        632.659.158         421,77
                   42329         Pendapatan Jasa Lainnya                         0         58.979.102              ~
                   42375         Pendapatan Denda                                0        140.390.854              ~
                   42391         Pendapatan dari Penerimaan                      0        556.297.524              ~
                                 Kembali TAYL
                   42392         Pendapatan Pelunasan Piutang                      0       24.945.670                 ~
                   42399         Pendapatan Lain-lain                              0       77.417.230                 ~
                                                          Total        305.000.000      1.937.927.914         635,39
                                      Tabel A.2. Realisasi PNBP TA 2007 Berdasarkan MAP


Belanja
                BELANJA BPK RI

                Untuk tahun 2008, BPK-RI memperoleh alokasi anggaran belanja sebesar
                Rp1.490.836.818.000. Realisasi belanja selama tahun 2008 adalah
                Rp1.258.797.468.692 atau 84,44% dari alokasi belanja yang dianggarkan.

                Realisasi belanja menurut jenis belanja tahun 2008 adalah sebagai berikut ini:

                  Kode       Uraian           Anggaran                Realisasi          Sisa Anggaran       % Realisasi
                            Belanja
                   51                       552.684.097.000         417.445.100.135     133.363.480.398            75,53
                            Pegawai
                            Belanja
                   52                       514.765.840.000         432.341.613.580      80.720.468.007            83,99
                            Barang
                            Belanja
                   53                       423.386.881.000         409.010.754.977      14.376.126.023            96,60
                            Modal

                         Total            1.490.836.818.000        1.258.797.468.692    228.460.074.428            84,44

                                  Tabel A.3. Realisasi Belanja menurut jenis belanja TA 2008

                                                                      Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 6
Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

                Perbandingan realisasi belanja menurut jenis belanja tahun 2008 dan 2007
                adalah sebagai berikut ini:

                                                                                Kenaikan         % Kenaikan
                  Kode      Uraian         2008                 2007
                                                                               (penurunan)       (Penurunan)
                           Belanja
                   51                  417.445.100.135     182.157.996.093    235.287.104.042         129,17
                           Pegawai
                           Belanja
                   52                  432.341.613.580     329.923.054.490    102.418.559.090          31,04
                           Barang
                           Belanja
                   53                  409.010.754.977     335.352.335.849      73.658.419.128         21,97
                           Modal
                  Total Belanja      1.258.797.468.692     847.433.386.432    411.364.082.260          48,54
                            Tabel A.4. Perbandingan Realisa si Belanja Menurut Jenis Belanja
                                                  TA 2008 dan 2007

                Terdapat kenaikan di semua jenis belanja di BPK RI, di antaranya Belanja
                Pegawai sebesar 129,17%, Belanja Barang sebesar 31,04% dan Belanja Modal
                sebesar 21,96%. Kenaikan tersebut disebabkan oleh dibukanya beberapa kantor
                perwakilan BPK RI dan penerimaan pegawai baru di lingkungan BPK RI.

                Realisasi belanja menurut program tahun 2008 adalah sebagai berikut ini:

                   Kode
                                 Uraian Program             Anggaran            Realisasi        Persentase
                  Program
                              Penerapan
                    109       Kepemerintahan yang         727.911.516.000     566.599.535.934         77,84
                              baik
                              Peningkatan
                              Pengawasan dan
                    110                                   334.406.429.000     276.289.469.867         82,62
                              Akuntabilitas Aparatur
                              Negara
                              Penataan Kelembagaan
                    112                                     7.750.000.000       4.340.597.808         56,01
                              dan Ketatalaksanaan
                              Pengelolaan SDM
                    113                                    28.872.000.000      27.898.421.383         96,62
                              Aparatur
                              Peningkatan Sarana
                    117       dan Prasarana Aparatur      376.128.273.000     370.848.458.569         98,60
                              Negara
                              Peningkatan
                              Penerimaan dan
                    120                                     9.010.600.000       6.935.366.209         76,97
                              Pengamanan Keuangan
                              Negara
                              Pembinaan Akuntansi
                    122                                     6.758.000.000       5.885.618.922         87,09
                              Keuangan Negara
                                 Total                   1.490.836.818.000   1.258.797.468.692        84,44
                            Tabel A.5. Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja BPK RI
                                              TA 2008 Menurut Program



                A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

                      Laporan Keuangan BPK-RI Tahun 2008 merupakan laporan yang
                mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas pelaporan BPK-RI,
                termasuk di dalamnya jenjang struktural di bawah BPK-RI seperti eselon I, kantor
                wilayah, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit
                anggaran yang diberikan kepadanya. Laporan Keuangan BPK-RI disusun
                berdasarkan kompilasi data/laporan keuangan satuan kerja-satuan kerja BPK-RI.
                Untuk tahun 2008, satuan kerja yang dicakup dalam Laporan Keuangan BPK-RI

                                                               Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 7
Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)
                meliputi 32 satker yang berada dalam 2 unit akuntasi pembantu pengguna
                anggaran eselon I yaitu: UAPPA-E1 Sekretariat Jenderal dan UAPPA-E1 BPK
                Pusat.
                    LK Tahun 2008 ini mencakup transaksi keuangan yang berasal dari APBN,
              yang dikelola oleh satuan kerja pusat dan daerah (unit vertikal) sebesar
              Rp1.490.836.818.000; yaitu untuk satker pusat sebesar Rp1.238.188.917.000
              dan untuk satker daerah sebesar Rp252.647.901.000.
                    BPK RI tidak melakukan transaksi keuangan yang berasal dari APBN yang
              melalui Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (BAPP) / Bagian
              Anggaran 69 (Belanja Lain-lain).
                     Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI),
              yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang
              Milik Negara (SABMN). Satuan kerja membukukan transaksi keuangan melalui
              SAI baik untuk transaksi anggaran (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran),
              pendapatan maupun belanja.
                      Sistem Akuntansi Instansi dirancang untuk menghasilkan LK yang terdiri
              dari:
              1. Laporan Realisasi Anggaran
                 Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan kompilasi Laporan
                 Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di bawah BPK-RI.
                 Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah dan
                 Belanja.

              2. Neraca
                 Neraca disusun berdasarkan kompilasi neraca entitas akuntansi yang berada
                 di bawah BPK-RI dan disusun melalui SAI.

              3. Catatan atas Laporan Keuangan
                  Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan
                  penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis
                  atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
                  Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai.

                    Implementasi SAI tahun 2008 mengalami kemajuan bila dibandingkan
              dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat kita lihat bahwa pada tahun 2008
              seluruh satuan kerja telah menyelenggarakan SAI dalam menyusun laporan
              keuangan. Namun demikian, masih terdapat permasalahan-permasalahan
              terutama organisasi dan kualitas sumber daya manusia yang masih rendah.
                    Data neraca yang disajikan dalam laporan keuangan ini berasal dari Sistem
              Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).Seluruh
              satuan kerja yang ada di bawah BPK-RI sudah melaksanakan SIMAK-BMN
              secara penuh.
                     Laporan Keuangan BPK RI 2008 merupakan laporan yang mencakup
              seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas pelaporan BPK RI termasuk di
              dalamnya jenjang struktural di bawah BPK RI seperti eselon I, kantor wilayah,
              serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang
              diberikan kepadanya. Laporan Keuangan BPK RI disusun berdasarkan
              penggabungan data/laporan keuangan satuan kerja BPK RI.


                       BPK RI Tahun 2008 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN

                                                     Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 8
Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)
                sebesar Rp meliputi:
                    •   Satuan kerja pusat/KP sebesar Rp1.238.188.917.000
                    •   Satuan kerja daerah/KD sebesar Rp252.647.901.000
                      Jumlah satuan kerja di lingkup Badan Pemeriksa Keuangan Republik
                Indonesia adalah 32 satker. Dari jumlah tersebut satker tersebut, semua satker
                menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan, namun terdapat 1 satker
                yang tidak merealisasikan anggaran pada TA 2008 yaitu satker BPK RI
                Perwakilan Provinsi Bengkulu karena belum beroperasinya kegiatan pada satker
                tersebut.
                                                                 Jumlah Jenis
                                                                 Kewenangan           Jumlah
                   No    Kode                  Uraian
                                                                KP         KD         Satker
                                                              M    TM    M    TM
                    1    01       BPK Pusat                   1     -    -     -        1
                    2    02       Setjen                       2     -   29     -       31
                                     Jumlah                    3    -    29    -       32
                         Tabel A.6. Daftar Penyampaian Laporan Keuangan BPK RI TA 2008
                Keterangan:
                M = Menyampaikan LK
                TM = Tidak menyampaikan LK


                     Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI),
                yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi
                Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).
                     SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keungan Kementerian
                Negara/Lembaga (LKKL) yang terdiri dari:
                    1. Laporan Realisasi Anggaran
                       Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan
                       Laporan Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di
                       bawah BPK RI Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara
                       dan Hibah dan Belanja.
                    2. Neraca
                       Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca entitas akuntansi
                       yang berada di bawah BPK RI dan disusun melalui SAI.
                    3. Catatan atas Laporan Keuangan
                       Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang
                       pendekatan penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci
                       atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
                       Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai.

                       Data BMN yang disajikan dalam neraca ini sudah seluruhnya diproses
                 melalui SIMAK-BMN.
                      Jumlah satuan kerja di lingkup Badan Pemeriksa Keuangan Republik
                Indonesia adalah 32 satker. Dari jumlah tersebut satker tersebut, semua satker
                menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan, namun terdapat 1 satker
                yang tidak merealisasikan kegiatan pengelolaan BMN pada TA 2008 yaitu satker
                BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu karena belum beroperasinya kegiatan pada
                satker tersebut.




                                                        Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 9
Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)
                                                                    Jumlah Jenis
                                                                    Kewenangan           Jumlah
                   No     Kode                 Uraian
                                                                   KP         KD         Satker
                                                                 M    TM    M    TM
                    1    01       BPK Pusat                      1     -    -     -        1
                    2    02       Setjen                         2     -    29    -       31
                                       Jumlah                     3    -   29    -        32
                              Tabel A.7. Daftar Penyampaian Laporan BMN BPK RI TA 2008

                Keterangan:
                M = Menyampaikan Laporan Barang
                TM = Tidak menyampaikan Laporan Barang


Kebijak an
Ak untansi      A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
                       Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis
                 akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
                 kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan
                 dari KUN.
                       Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui
                 berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan
                 timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
                 dikeluarkan dari KUN.
                       Penyusunan dan penyajian LK Tahun 2008 telah mengacu pada Standar
                 Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan
                 Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
                 Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan
                 yang sehat di lingkungan pemerintahan.
                Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK BPK RI adalah :

Pendapat an      (1) Pendapatan

                    Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana
                    lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah
                    pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan
                    diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan
                    berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan
                    tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
                    pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.

Belanja          (2) Belanja

                    Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana
                    lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
                    pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat
                    terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara
                    pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
                    pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
                    Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut
                    klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan
                    Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.




                                                         Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 10
Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)
Aset            (3) Aset

                    Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
                    pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
                    ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
                    oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
                    uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk
                    penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
                    dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak
                    termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan
                    kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak
                    kepemilikan berpindah.
                    Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset
                    Lainnya.
                    BPK RI hanya mengelola Aset Lancar, Aset Tetap dan aset Lainnya
Aset Lancar         a. Aset Lancar
                        Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
                        direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua
                        belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas,
                        piutang, dan persediaan.
                        Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
                        bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah
                        BI pada tanggal neraca.
                        Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan
                        hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
                        Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang
                        akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan
                        sebagai bagian lancar TPA/TGR.
                        Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
                        yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,
                        dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
                        dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
                        Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
                        - harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
                        - harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
                        - harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan
                           cara lainnya seperti donasi/rampasan.


Aset Tetap          b. Aset Tetap
                        Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah
                        maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih
                        dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca kementerian
                        negara/lembaga per 31 Desember 2008 berdasarkan harga perolehan.
                        Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002
                        didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
                            (a.) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
                                 olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000
                                 (tiga ratus ribu rupiah), dan



                                                      Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 11
Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)
                            (b.) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
                                 dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
                         (c.) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
                              kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
                              pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
                              lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
                              kesenian.


Aset              c. Aset Lainnya
Lainnya
                     Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka
                     panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan
                     Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang
                     jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana
                     yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
                     TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
                     pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai
                     sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
                     bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh
                     pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
                     TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/
                     pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut
                     penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat
                     langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar
                     hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian
                     dalam pelaksanaan tugasnya.
                     TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan
                     setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya.
                     Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak
                     atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang
                     dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha
                     yang dimiliki.
                     Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang
                     alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu
                     seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan
                     dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
                     Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
                     mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
                     barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
                     kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer;
                     lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak
                     lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
                     Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke
                     dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun
                     Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset
                     tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.
                     Di samping itu, piutang macet kementerian negara/lembaga yang
                     dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen
                     Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain.

Kewajiban

                                                     Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 12
Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)
                (4) Kewajiban

                    Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
                    penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
                    pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain
                    karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga
                    keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban
                    pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada
                    pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
                    konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-
                    undangan.
                    Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan
                    kewajiban jangka panjang.
                    a. Kewajiban Jangka Pendek
                        Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
                        diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
                        setelah tanggal pelaporan.
                    b. Kewajiban Jangka Panjang
                        Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
                        diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
                        belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai
                        nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali
                        transaksi berlangsung.
                        Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan
                        penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan
                        lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan
                        menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.


                 (5) Ekuitas Dana
Ek uitas        Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset
Dana            dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan
                Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset
                lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih
                antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.




                                                       Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 13

Contenu connexe

Tendances

Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratInspektorat
 
Pengawasan keuangan negara
Pengawasan keuangan negaraPengawasan keuangan negara
Pengawasan keuangan negaraEnvaPya
 
Akuntansi rs dan pt
Akuntansi rs dan ptAkuntansi rs dan pt
Akuntansi rs dan pttiktoktik
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalDeady Rizky Yunanto
 
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)Puput Waryanto
 
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan NegaraPemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan NegaraMuhamad Yogi
 
1 buku panduan_lkpd
1 buku panduan_lkpd1 buku panduan_lkpd
1 buku panduan_lkpdkunsu66
 
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkp
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkptupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkp
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkpMaman Sulaeman
 
Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Tatang Suwandi
 
Akauntabiliti edit latest k2a1
Akauntabiliti edit latest k2a1Akauntabiliti edit latest k2a1
Akauntabiliti edit latest k2a1d2d2d2d2
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Pengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan DaerahPengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan DaerahAskam
 
International public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardInternational public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardWildhaaa
 

Tendances (20)

Penganggaran sektor publik
Penganggaran sektor publikPenganggaran sektor publik
Penganggaran sektor publik
 
Pengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektoratPengawasan,fungsional,inspektorat
Pengawasan,fungsional,inspektorat
 
Anggaran publik
Anggaran publikAnggaran publik
Anggaran publik
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
 
Pengawasan keuangan negara
Pengawasan keuangan negaraPengawasan keuangan negara
Pengawasan keuangan negara
 
Pelaporan Keuangan
Pelaporan KeuanganPelaporan Keuangan
Pelaporan Keuangan
 
Akuntansi rs dan pt
Akuntansi rs dan ptAkuntansi rs dan pt
Akuntansi rs dan pt
 
Biaya perjalanan dinas
Biaya perjalanan dinasBiaya perjalanan dinas
Biaya perjalanan dinas
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 1
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 1EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 1
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 1
 
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
IPSAS 22 Sektor Pemerintahan Umum (Government General Sector)
 
Bab i angaran_perusahaan
Bab i angaran_perusahaanBab i angaran_perusahaan
Bab i angaran_perusahaan
 
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan NegaraPemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
 
1 buku panduan_lkpd
1 buku panduan_lkpd1 buku panduan_lkpd
1 buku panduan_lkpd
 
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkp
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkptupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkp
tupoksi-hambatan-dan-risiko-bpkp
 
Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara
 
Akauntabiliti edit latest k2a1
Akauntabiliti edit latest k2a1Akauntabiliti edit latest k2a1
Akauntabiliti edit latest k2a1
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Pengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan DaerahPengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan Keuangan Daerah
 
International public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardInternational public sector accounting standards board
International public sector accounting standards board
 

En vedette

Premios Joxe Mari Korta 2015
Premios Joxe Mari Korta 2015Premios Joxe Mari Korta 2015
Premios Joxe Mari Korta 2015Irekia - EJGV
 
ASTD 2013 International Conference and Exposition Brochure (Korean)
ASTD 2013 International Conference and Exposition Brochure (Korean)ASTD 2013 International Conference and Exposition Brochure (Korean)
ASTD 2013 International Conference and Exposition Brochure (Korean)astdintl
 
Dp 20150211 enquete_prix-selon-format
Dp 20150211 enquete_prix-selon-formatDp 20150211 enquete_prix-selon-format
Dp 20150211 enquete_prix-selon-formaticicnancyfr
 
Els animals i el noi. 动物和孩子
Els animals i el noi.  动物和孩子Els animals i el noi.  动物和孩子
Els animals i el noi. 动物和孩子Josep Gregori
 

En vedette (7)

Premios Joxe Mari Korta 2015
Premios Joxe Mari Korta 2015Premios Joxe Mari Korta 2015
Premios Joxe Mari Korta 2015
 
Springfield plumbers
Springfield plumbersSpringfield plumbers
Springfield plumbers
 
ASTD 2013 International Conference and Exposition Brochure (Korean)
ASTD 2013 International Conference and Exposition Brochure (Korean)ASTD 2013 International Conference and Exposition Brochure (Korean)
ASTD 2013 International Conference and Exposition Brochure (Korean)
 
Nuriia
NuriiaNuriia
Nuriia
 
Dp 20150211 enquete_prix-selon-format
Dp 20150211 enquete_prix-selon-formatDp 20150211 enquete_prix-selon-format
Dp 20150211 enquete_prix-selon-format
 
Group 1 lesson 15
Group 1 lesson 15Group 1 lesson 15
Group 1 lesson 15
 
Els animals i el noi. 动物和孩子
Els animals i el noi.  动物和孩子Els animals i el noi.  动物和孩子
Els animals i el noi. 动物和孩子
 

Similaire à Calk1

PPT-Akuntansi-Sektor-Publik.ppt
PPT-Akuntansi-Sektor-Publik.pptPPT-Akuntansi-Sektor-Publik.ppt
PPT-Akuntansi-Sektor-Publik.pptNurAchmadFadhil
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraPemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraDeady Rizky Yunanto
 
Sesi2_PASP_SPKN (MATERI PASP 1).pptx
Sesi2_PASP_SPKN (MATERI PASP 1).pptxSesi2_PASP_SPKN (MATERI PASP 1).pptx
Sesi2_PASP_SPKN (MATERI PASP 1).pptxDeboratogatorop2
 
0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdfpadlah1984
 
ITJEN-KEMENDAGRI-PERAN APIP dalam melakukan pengelolaan keuangan desa dari da...
ITJEN-KEMENDAGRI-PERAN APIP dalam melakukan pengelolaan keuangan desa dari da...ITJEN-KEMENDAGRI-PERAN APIP dalam melakukan pengelolaan keuangan desa dari da...
ITJEN-KEMENDAGRI-PERAN APIP dalam melakukan pengelolaan keuangan desa dari da...ImamDwiSaputra2
 
Auditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdfAuditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdfATQAKIA
 
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
gambaran-umum spip.pptx
gambaran-umum spip.pptxgambaran-umum spip.pptx
gambaran-umum spip.pptxDi Prihantony
 
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdf
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdfMateri Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdf
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdfInovLakiah
 
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.pptMateri_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.pptswanggie
 
INTERNAL AUDIT DASAR. Mengenai Internal Audit bagi pemula .pptx
INTERNAL AUDIT DASAR. Mengenai Internal Audit bagi pemula .pptxINTERNAL AUDIT DASAR. Mengenai Internal Audit bagi pemula .pptx
INTERNAL AUDIT DASAR. Mengenai Internal Audit bagi pemula .pptxerlyndakasim2
 
30283-64050-1-SP.pdf
30283-64050-1-SP.pdf30283-64050-1-SP.pdf
30283-64050-1-SP.pdfVarianAlvano
 
Sdm pengelola keuangan daerha
Sdm pengelola keuangan daerhaSdm pengelola keuangan daerha
Sdm pengelola keuangan daerhaMerry Triani
 
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"Kanaidi ken
 
penganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikpenganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikAry Efendi
 

Similaire à Calk1 (20)

PPT-Akuntansi-Sektor-Publik.ppt
PPT-Akuntansi-Sektor-Publik.pptPPT-Akuntansi-Sektor-Publik.ppt
PPT-Akuntansi-Sektor-Publik.ppt
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraPemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
 
Sesi2_PASP_SPKN (MATERI PASP 1).pptx
Sesi2_PASP_SPKN (MATERI PASP 1).pptxSesi2_PASP_SPKN (MATERI PASP 1).pptx
Sesi2_PASP_SPKN (MATERI PASP 1).pptx
 
0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf
 
ITJEN-KEMENDAGRI-PERAN APIP dalam melakukan pengelolaan keuangan desa dari da...
ITJEN-KEMENDAGRI-PERAN APIP dalam melakukan pengelolaan keuangan desa dari da...ITJEN-KEMENDAGRI-PERAN APIP dalam melakukan pengelolaan keuangan desa dari da...
ITJEN-KEMENDAGRI-PERAN APIP dalam melakukan pengelolaan keuangan desa dari da...
 
Auditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdfAuditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdf
 
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
BE & GG; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, cma, audit in...
 
Auditing1
Auditing1Auditing1
Auditing1
 
gambaran-umum spip.pptx
gambaran-umum spip.pptxgambaran-umum spip.pptx
gambaran-umum spip.pptx
 
ayu.ppt
ayu.pptayu.ppt
ayu.ppt
 
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdf
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdfMateri Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdf
Materi Microlearning Gambaran Umum PKSPI Korporasi.pdf
 
Modul audit jadi
Modul audit jadiModul audit jadi
Modul audit jadi
 
Modul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libreModul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libre
 
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
 
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.pptMateri_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
Materi_Pengawasan_Pengelolaan_Keuangan_Desa_2018.ppt
 
INTERNAL AUDIT DASAR. Mengenai Internal Audit bagi pemula .pptx
INTERNAL AUDIT DASAR. Mengenai Internal Audit bagi pemula .pptxINTERNAL AUDIT DASAR. Mengenai Internal Audit bagi pemula .pptx
INTERNAL AUDIT DASAR. Mengenai Internal Audit bagi pemula .pptx
 
30283-64050-1-SP.pdf
30283-64050-1-SP.pdf30283-64050-1-SP.pdf
30283-64050-1-SP.pdf
 
Sdm pengelola keuangan daerha
Sdm pengelola keuangan daerhaSdm pengelola keuangan daerha
Sdm pengelola keuangan daerha
 
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
 
penganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikpenganggaran sektor publik
penganggaran sektor publik
 

Dernier

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Dernier (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Calk1

  • 1. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM Dasar A.1. DASAR HUKUM Huk um 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang No.15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 51/PB/ tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Renc ana A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI Strategis RENCANA STRATEGIS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2006 - 2010 Badan Pemeriksa Keuangan dibentuk berdasarkan Undang Undang Dasar 1945, bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Badan Pemeriksa Keuangan berkedudukan di Ibukota Negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi. a. Visi Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang bebas, mandiri, dan profesional serta berperan aktif dalam mewujudkan tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan. b. Misi Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dalam rangka mendorong terwujudnya akuntabilitas dan transparansi keuangan negara, serta berperan aktif dalam mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, dan transparan. c. Tujuan-tujuan Strategis - Tujuan 1: Mewujudkan BPK sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara yang independen dan profesional; - Tujuan 2: Memenuhi semua kebutuhan dan harapan pemilik kepentingan; - Mewujudkan BPK sebagai pusat regulator di bidang pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara; Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 3
  • 2. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) - Mendorong terwujudnya tata kelola yang baik atas pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara; d. Nilai-nilai dasar; Independensi, Integritas dan Profesionalisme. - Independensi; BPK adalah lembaga negara yang independen di bidang organisasi, legislasi, dan anggaran serta bebas dari pengaruh lembaga negara lainnya. - Integritas: BPK menjunjung tinggi integritas dengan mewajibkan setiap pemeriksa dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi Kode Etik Pemeriksaan dan Standar Perilaku Profesional. - Profesionalisme; BPK melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesionalisme pemeriksaan keuangan negara, kode etik, dan nilai-nilai kelembagaan organisasi. e. Lingkup Tugas Sesuai dengan mandat undang-undang, berkenaan dengan pengelolaan keuangan negara dan pertanggungjawabannya, BPK melaksanakan tiga macam pemeriksaan: - Pemeriksaan keuangan; pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah, dalam rangka memberikan pernyataan opini tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah. - Pemerikaan Kinerja; pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi, serta pemeriksaan atas aspek efektivitas. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian DPR, DPD dan DPRD. - Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu; pemeriksaan dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. Termasuk dalam pemeriksaan tujuan tertentu ini adalah pemeriksaan atas hal-hal yang berkaitan dengan keuangan, pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas pengendalian intern pemerintah. f. Lingkungan BPK BPK memperhatikan berbagai perubahan yang muncul, dapat berasal dari lingkungan global, regional, nasional, dan internal organisasi, yang sekaligus menjadi faktor tantangan dan peluang. g. Organisasi BPK Dalam melaksanakan tugasnya, BPK dibantu oleh pelaksana BPK yang secar administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal. h. Pegawai BPK BPK mengembangkan kemampuan pegawainya dengan memberikan pendidikan dan pelatihan dan pengembangan profesi yang berkelanjutan. i. Pemilik Kepentingan Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil pemeriksaan BPK, antara lain: - Lembaga perwakilan, yaitu: DPR, DPD, dan DPRD; Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 4
  • 3. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) - Pemerintah, yaitu instansi pemerintah yang diperiksa (auditee) dan instansi penegak hukum; - Lembaga lain yang dibentuk berdasarkan undang-undang; - Warga Negara Indonesia; - Lembaga-lembaga Internasional. j. Laporan hasil Pemeriksaan Laporan hasil Pemeriksaan BPK, yang terdiri dari laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan, laporan hasil pemeriksaan kinerja, dan laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu disampaikan kepada lembaga perwakilan dan pemerintahan sesuai dengan kewenangannya. k. Sasaran Strategis dan Rencana Aksi BPK berketetapan untuk melaksanakan suatu sistem manajemen yang terintegrasi dan praktek-praktek pemeriksaan yang dapat menyajikan hasil- hasil pemeriksaan dan pelayanan kepada para pemilik kepentingan, Untuk mencapai hal tersebut, BPKmenerapkan kriteria dan kerangka kerja berikut yang akan mengarahkan pengembangan BPK. P rofil Organisasi: Lingkungan, Hubungan, Kelembagaan dan tantangan 2 3 P erencanaan Fokus kepada Strategis SDM 1 7 Kepemi mpinan Hasil Organisasi 7 6 Fokus kepada P engelolaan P emilik P roses Kepentingan 4 P engukuran, Analisa, dan P engelolaan P engetahuan Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan-tujuan organisasi BPK telah mengambangkan sasaran-sasaran strategis dan rencana aksi di bidang kepemimpinan; perencanaan strategis; pemilik kepentingan, pengukuran, analisa, dan pengelolaan pengetahuan, sumber daya manusia, dan pengelolaan proses. l. Indikator-indikator Sukses BPK Untuk mengukur dan mengetahui tingkat pencapaian sasaran strategis, BPK menyusun sejumlah indikator sukses yang mendukung sistem manajemen BPK yang terintegrasi. Indikator-indikator sukses yang dipergunakan sebagai dasar pengukuran kinerja BPK di bidang kepegawaian, publik, hasil, kualitas, ketepatan waktu, dan biaya. Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 5
  • 4. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) Pendapat an PENDAPATAN BPK RI Untuk Tahun 2008, BPK-RI menargetkan penerimaan negara yang berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Hibah sebesar Rp305.000.000. Realisasi PNBP yang dikelola BPK-RI dan telah disetorkan ke rekening kas negara selama tahun 2008 adalah Rp1.9 55.527. 914 atau 641,16% dari target yang ditetapkan dalam DIPA. Adapun perbandingan realisasi pendapatan dan hibah antara tahun 2008 dengan tahun 2007 adalah sebagai berikut: Uraian Tahun 2008 Tahun 2007 Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Pendapatan 305.000.000 1.955.527.914 641,16 293.270.000 818.773.135 279,19 & Hibah Tabel A.1. Perbandingan Realisa si Pendapatan dan Hibah TA 2008 dan 2007 Pelampauan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari yang ditargetkan sebesar Rp305.000.000, terjadi karena adanya kenaikan yang signifikan untuk seluruh PNBP, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: MAP Uraian Target Realisasi % Realisasi 42311 Pendapatan Penjualan 7.500.000 301.125.250 4.015,00 produksi/sitaan 42312 Pendapatan Penjualan Aset 22.500.000 59.240.000 263,29 42314 Pendapatan Sew a 125.000.000 86.873.126 69,50 42322 Pendapatan Jasa II 150.000.000 632.659.158 421,77 42329 Pendapatan Jasa Lainnya 0 58.979.102 ~ 42375 Pendapatan Denda 0 140.390.854 ~ 42391 Pendapatan dari Penerimaan 0 556.297.524 ~ Kembali TAYL 42392 Pendapatan Pelunasan Piutang 0 24.945.670 ~ 42399 Pendapatan Lain-lain 0 77.417.230 ~ Total 305.000.000 1.937.927.914 635,39 Tabel A.2. Realisasi PNBP TA 2007 Berdasarkan MAP Belanja BELANJA BPK RI Untuk tahun 2008, BPK-RI memperoleh alokasi anggaran belanja sebesar Rp1.490.836.818.000. Realisasi belanja selama tahun 2008 adalah Rp1.258.797.468.692 atau 84,44% dari alokasi belanja yang dianggarkan. Realisasi belanja menurut jenis belanja tahun 2008 adalah sebagai berikut ini: Kode Uraian Anggaran Realisasi Sisa Anggaran % Realisasi Belanja 51 552.684.097.000 417.445.100.135 133.363.480.398 75,53 Pegawai Belanja 52 514.765.840.000 432.341.613.580 80.720.468.007 83,99 Barang Belanja 53 423.386.881.000 409.010.754.977 14.376.126.023 96,60 Modal Total 1.490.836.818.000 1.258.797.468.692 228.460.074.428 84,44 Tabel A.3. Realisasi Belanja menurut jenis belanja TA 2008 Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 6
  • 5. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) Perbandingan realisasi belanja menurut jenis belanja tahun 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut ini: Kenaikan % Kenaikan Kode Uraian 2008 2007 (penurunan) (Penurunan) Belanja 51 417.445.100.135 182.157.996.093 235.287.104.042 129,17 Pegawai Belanja 52 432.341.613.580 329.923.054.490 102.418.559.090 31,04 Barang Belanja 53 409.010.754.977 335.352.335.849 73.658.419.128 21,97 Modal Total Belanja 1.258.797.468.692 847.433.386.432 411.364.082.260 48,54 Tabel A.4. Perbandingan Realisa si Belanja Menurut Jenis Belanja TA 2008 dan 2007 Terdapat kenaikan di semua jenis belanja di BPK RI, di antaranya Belanja Pegawai sebesar 129,17%, Belanja Barang sebesar 31,04% dan Belanja Modal sebesar 21,96%. Kenaikan tersebut disebabkan oleh dibukanya beberapa kantor perwakilan BPK RI dan penerimaan pegawai baru di lingkungan BPK RI. Realisasi belanja menurut program tahun 2008 adalah sebagai berikut ini: Kode Uraian Program Anggaran Realisasi Persentase Program Penerapan 109 Kepemerintahan yang 727.911.516.000 566.599.535.934 77,84 baik Peningkatan Pengawasan dan 110 334.406.429.000 276.289.469.867 82,62 Akuntabilitas Aparatur Negara Penataan Kelembagaan 112 7.750.000.000 4.340.597.808 56,01 dan Ketatalaksanaan Pengelolaan SDM 113 28.872.000.000 27.898.421.383 96,62 Aparatur Peningkatan Sarana 117 dan Prasarana Aparatur 376.128.273.000 370.848.458.569 98,60 Negara Peningkatan Penerimaan dan 120 9.010.600.000 6.935.366.209 76,97 Pengamanan Keuangan Negara Pembinaan Akuntansi 122 6.758.000.000 5.885.618.922 87,09 Keuangan Negara Total 1.490.836.818.000 1.258.797.468.692 84,44 Tabel A.5. Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja BPK RI TA 2008 Menurut Program A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan BPK-RI Tahun 2008 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas pelaporan BPK-RI, termasuk di dalamnya jenjang struktural di bawah BPK-RI seperti eselon I, kantor wilayah, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan kepadanya. Laporan Keuangan BPK-RI disusun berdasarkan kompilasi data/laporan keuangan satuan kerja-satuan kerja BPK-RI. Untuk tahun 2008, satuan kerja yang dicakup dalam Laporan Keuangan BPK-RI Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 7
  • 6. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) meliputi 32 satker yang berada dalam 2 unit akuntasi pembantu pengguna anggaran eselon I yaitu: UAPPA-E1 Sekretariat Jenderal dan UAPPA-E1 BPK Pusat. LK Tahun 2008 ini mencakup transaksi keuangan yang berasal dari APBN, yang dikelola oleh satuan kerja pusat dan daerah (unit vertikal) sebesar Rp1.490.836.818.000; yaitu untuk satker pusat sebesar Rp1.238.188.917.000 dan untuk satker daerah sebesar Rp252.647.901.000. BPK RI tidak melakukan transaksi keuangan yang berasal dari APBN yang melalui Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (BAPP) / Bagian Anggaran 69 (Belanja Lain-lain). Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Satuan kerja membukukan transaksi keuangan melalui SAI baik untuk transaksi anggaran (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), pendapatan maupun belanja. Sistem Akuntansi Instansi dirancang untuk menghasilkan LK yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan kompilasi Laporan Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di bawah BPK-RI. Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja. 2. Neraca Neraca disusun berdasarkan kompilasi neraca entitas akuntansi yang berada di bawah BPK-RI dan disusun melalui SAI. 3. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai. Implementasi SAI tahun 2008 mengalami kemajuan bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dapat kita lihat bahwa pada tahun 2008 seluruh satuan kerja telah menyelenggarakan SAI dalam menyusun laporan keuangan. Namun demikian, masih terdapat permasalahan-permasalahan terutama organisasi dan kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Data neraca yang disajikan dalam laporan keuangan ini berasal dari Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).Seluruh satuan kerja yang ada di bawah BPK-RI sudah melaksanakan SIMAK-BMN secara penuh. Laporan Keuangan BPK RI 2008 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas pelaporan BPK RI termasuk di dalamnya jenjang struktural di bawah BPK RI seperti eselon I, kantor wilayah, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan kepadanya. Laporan Keuangan BPK RI disusun berdasarkan penggabungan data/laporan keuangan satuan kerja BPK RI. BPK RI Tahun 2008 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 8
  • 7. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) sebesar Rp meliputi: • Satuan kerja pusat/KP sebesar Rp1.238.188.917.000 • Satuan kerja daerah/KD sebesar Rp252.647.901.000 Jumlah satuan kerja di lingkup Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia adalah 32 satker. Dari jumlah tersebut satker tersebut, semua satker menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan, namun terdapat 1 satker yang tidak merealisasikan anggaran pada TA 2008 yaitu satker BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu karena belum beroperasinya kegiatan pada satker tersebut. Jumlah Jenis Kewenangan Jumlah No Kode Uraian KP KD Satker M TM M TM 1 01 BPK Pusat 1 - - - 1 2 02 Setjen 2 - 29 - 31 Jumlah 3 - 29 - 32 Tabel A.6. Daftar Penyampaian Laporan Keuangan BPK RI TA 2008 Keterangan: M = Menyampaikan LK TM = Tidak menyampaikan LK Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keungan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan Laporan Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di bawah BPK RI Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja. 2. Neraca Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca entitas akuntansi yang berada di bawah BPK RI dan disusun melalui SAI. 3. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai. Data BMN yang disajikan dalam neraca ini sudah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN. Jumlah satuan kerja di lingkup Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia adalah 32 satker. Dari jumlah tersebut satker tersebut, semua satker menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan, namun terdapat 1 satker yang tidak merealisasikan kegiatan pengelolaan BMN pada TA 2008 yaitu satker BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu karena belum beroperasinya kegiatan pada satker tersebut. Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 9
  • 8. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) Jumlah Jenis Kewenangan Jumlah No Kode Uraian KP KD Satker M TM M TM 1 01 BPK Pusat 1 - - - 1 2 02 Setjen 2 - 29 - 31 Jumlah 3 - 29 - 32 Tabel A.7. Daftar Penyampaian Laporan BMN BPK RI TA 2008 Keterangan: M = Menyampaikan Laporan Barang TM = Tidak menyampaikan Laporan Barang Kebijak an Ak untansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN. Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN. Penyusunan dan penyajian LK Tahun 2008 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK BPK RI adalah : Pendapat an (1) Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. Belanja (2) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi. Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 10
  • 9. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) Aset (3) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. BPK RI hanya mengelola Aset Lancar, Aset Tetap dan aset Lainnya Aset Lancar a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan: - harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, - harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, - harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. Aset Tetap b. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca kementerian negara/lembaga per 31 Desember 2008 berdasarkan harga perolehan. Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: (a.) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 11
  • 10. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) (b.) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). (c.) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Aset c. Aset Lainnya Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki. Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu, piutang macet kementerian negara/lembaga yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain. Kewajiban Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 12
  • 11. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited) (4) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang- undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. (5) Ekuitas Dana Ek uitas Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset Dana dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Catatan atas Laporan Keuangan – Halaman 13