SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
     Dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan ditetapkan
bahwa kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status
kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan,
prevalensi gizi kurang dan umur angka harapan hidup. Dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset) dari
paradigma sakit ke paradigma sehat, sejalan dengan visi Indonesia Sehat 2015 begitu
pula dengan visi pembangunan di Jawa Timur adalah “Penggerak masyarakat Jawa
Timur Sehat 2015” dimana pembangunan kesehatan diharapkan mampu mencapai
tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh lingkungan yang kondusif, perilaku
masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya
guna tersebar merata di seluruh wilayah Jawa Timur, masyarakat yang memiliki
kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan bermutu serta membangun organisasi
kesehatan yang mampu memberikan pelayanan prima dan didukung oleh sumber
daya manusia yang potensial (Dinas kesehatan, 2011).
     Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesehatan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Depkes RI, 2004).
Keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia tidak terlepas dari partisipasi aktif
masyarakat. Salah satu peran aktif masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan masyarakat strata pertama diwujudkan melalui berbagai upaya yang
dimulai dari diri sendiri, keluarga sampai dengan upaya kesehatan yang bersumber
masyarakat (UKBM).


                                        1
Status kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat bersifat multifaktor karena
merupakan hasil interaksi berbagai faktor determinan, baik faktor internal (faktor
fisik dan psikis) maupun faktor eksternal (lingkungan fisik, lingkungan sosial, politik,
ekonomi, sosial, budaya masyarakat, serta pendidikan). Kegiatan yang ditujukan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan
atau masyarakat perlu memperhatikan aspek faktor determinan kesehatan tersebut.
Selain itu, setiap upaya atau kegiatan kesehatan tersebut perlu dilaksanakan dengan
melibatkan partisipasi aktif stakeholders dan seluruh potensi masyarakat. Hal ini
bukan berarti semua stakeholder harus mempunyai program-program kesehatan,
namun hendaknya dalam setiap kebijakan program sektor non kesehatan juga
memperhatikan     dan    mempertimbangkan       kemungkinan     dampaknya      terhadap
kesehatan masyarakat.
      Program kesehatan masyarakat adalah bagian dari program pembangunan
kesehatan nasional. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan
dan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan, dengan titik berat pada
upaya peningkatan kualitas hidup dan pencegahan penyakit, disamping pengobatan
dan pemulihan. Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara tidak
langsung akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Peningkatan derajat
kesehatan perlu dilakukan dengan serius diantaranya melalui peningkatan status gizi
penduduk, peningkatan akses pada pelayanan kesehatan dasar, subsidi di biaya
pelayanan kesehatan, dan perbaikan keadaan lingkungan. Hal tersebut tidak lepas dari
peran pemerintah dengan mendukung ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan
yang memadai sehingga dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat serta peran
masyarakat dalam berperilaku hidup sehat, memelihara, dan melindungi kesehatan
diri dan lingkungan.
      Derajat kesehatan dapat diuraikan melalui beberapa indikator diantaranya
mortalitas, morbiditas (angka kesakitan), dan status gizi. Mortalitas (kematian) dapat
dilihat dari indikator angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu melahirkan
sedangkan status gizi dapat dilihat dari indikator banyaknya balita dengan gizi buruk.
3




Permasalahan yang sering muncul yaitu kinerja pelayanan rendah yang dapat dilihat
dari beberapa indikator seperti pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan
penggunaan JAMPERSAL, penggunaan alat kontrasepi atau Keluarga Berencana
pasca persalinan, banyaknya bayi berat badan lahir rendah (BBLR) serta proporsi
bayi yang diberi imunisasi lengkap. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung
pola hidup bersih dan sehat dapat dilihat dari kebiasaan merokok, rendahnya
pemberian ASI eksklusif, dan kematian akibat kecelakaan. Permasalahan lainnya
yaitu rendahnya kondisi kesehatan lingkungan yang tercermin dari akses masyarakat
terhadap air bersih dan sanitasi dasar. Rendahnya kualitas dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dapat diukur dari jumlah dan kualitas pelayanan kesehatan
seperti   rumah     sakit,   puskesmas,      puskesmas     pembantu,     posyandu
(www.bappenas.go.id).
      Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang saat ini
berupaya menuju Jember Sehat 2015 dalam pelaksanaannya untuk mewujudkan
Indonesia Sehat 2015. Kendala yang dihadapi Kabupaten Jember menuju Jember
Sehat 2015 berasal dari setiap desa atau bahkan dari setiap kecamatan dengan sumber
daya manusia yang kurang berkualitas termasuk permasalahan yang muncul dari
wilayah Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Oleh karena itu,
dalam laporan ini dilaksanakan analisis situasi untuk mengetahui permasalahan
kesehatan pada masyarakat di Desa Tegalsari, Kecamata Ambulu, Kabupaten Jember,
dimana langkah ini sangat penting karena akan menentukan langkah selanjutnya yaitu
penentuan prioritas masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah yang sesuai
dengan keadaan masyarakat.
      Analisis situasi merupakan langkah terpenting yang mengawali proses
perencanaan. Langkah ini bermanfaat untuk mengkaji dan merumuskan masalah
program dam masalah kesehatan masyarakat sebagai landasan penyusunan
perencanaan sebuah program intervensi (Muninjaya, 2004). Dalam menganalisis
situasi masalah kesehatan masyarakat menggunakan kerangka konsep menurut teori
H.L. Bloom, bahwa status kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor,
yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor
keturunan (Notoatmodjo, 2005).
     Peran aktif masyarakat perlu diarahkan, dibina dan dikembangkan sehingga
dapat melakukan fungsi dan tanggung jawab sosialnya sebagai mitra pemerintah.
Sedangkan peran pemerintah lebih dititikberatkan pada pembinaan, pengaturan dan
pengawasan untuk terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan dan tercapainya
kondisi yang serasi dan seimbang antara upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh
pemerintah dan masyarakat termasuk swasta (UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009).
     Berdasarkan hasil analisis situasi pada PBL I yang dilakukan terhadap
masyarakat Desa Tegalsari, terdapat sejumlah masalah yang dapat diidentifikasi
berdasarkan beberapa aspek kesehatan masyarakat. Berdasarkan Aspek Karakteristik
Masyarakat, terdapat tingginya jumlah anak usia sekolah sebanyak 2.785 orang,
banyaknya masyarakat yang berpendidikan terakhir tamat SD/sederajat/belum tamat
SD sebanyak 49,5%, dan banyaknya keluarga yang berpendapatan di bawah UMK (<
Rp 920.000,00) yaitu sebanyak 57,6%. Aspek Kependudukan terdapat tingginya
jumlah perempuan yang menikah pada usia ≤ 15 tahun sebanyak 50,5%, tingginya
jumlah masyarakat yang tidak mengikuti program KB yaitu sebanyak 51,5%,
rendahnya keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan posyandu lansia sebanyak
14,1%.
     Pada Aspek Pelayanan Kesehatan, terdapat tingginya masyarakat yang biaya
pengobatannya menggunakan biaya sendiri sebanyak 79,8%, rendahnya kepesertaan
masyarakat dalam program jaminan kesehatan sebanyak 20,2%, dan tingginya
masyarakat yang tidak mengikuti program Jampersal sebanyak 87,9%. Sedangkan
pada Aspek Sanitasi Lingkungan, tingginya masyarakat yang memiliki sumur dengan
katagori sumur dangkal (1-10 meter) sebanyak 94,7%, masih adanya masyarakat
yang tidak memiliki jamban sebanyak 18,2%, tingginya jarak septic tank masyarakat
dengan sumber air yang kurang dari 10 meter sebanyak 52,5%, tingginya jenis tempat
sampah masyarakat yang terbuka sebanyak 93,3%, tingginya masyarakat yang
mengolah sampah dengan cara dibakar sebanyak 86,9%, tingginya jarak kandang
5




masyarakat yang dekat dengan rumah (≤ 15 meter) sebanyak 92,8%, tingginya
masyarakat yang mengolah limbah hewan ternaknya dengan cara dibiarkan saja yaitu
sebanyak 44,6%, tingginya keberadaan vektor (lalat, nyamuk, kecoa) di rumah
sebanyak 100%, tingginya keberadaan rodent (tikus) di rumah sebanyak 68,7%, dan
banyaknya rumah masyarakat yang belum memenuhi kriteria rumah sehat sebanyak
83,8%.
     Aspek Perilaku Kesehatan masih terdapat tingginya perilaku masyarakat yang
tidak mencuci tangan saat sebelum menyiapkan makanan yaitu sebanyak 10,4%,
rendahnya masyarakat yang tidak menerapkan prinsip 3M (Menguras, Menutup,
Mengubur) sebanyak 45,5%, tingginya masyarakat yang pertama kali merokok pada
usia > 10 tahun sebanyak 84,8%, dan tingginya masyarakat yang tidak biasa
melakukan olahraga sebanyak 85,9%. Pada Aspek Gizi Masyarakat, masih terdapat
rendahnya masyarakat yang mengkonsumsi nasi dan lauk saja setiap harinya
sebanyak 5,05%, tingginya masyarakat yang tidak mengkonsumsi susu sebanyak
81,2%, dan tingginya masyarakat yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi jajanan di
luar rumah sebanyak 54,5%.
     Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja, terdapat tingginya masyarakat yang
mengalami keluhan kerja akibat kerja sebanyak 57,6% yang berupa Low Back Pain
yang dialami oleh masyarakat yang bekerja sebanyak 78,9%. Pada Aspek Status
Kesehatan Masyarakat masih terdapat banyaknya anggota keluarga yang sakit dalam
satu/tiga/enam bulan terakhir yaitu sebanyak 67,7%, tingginya angka kesakitan ISPA
yang diderita oleh masyarakat sebanyak 37,4%, tingginya angka kesakitan Diare yang
diderita oleh masyarakat sebanyak 9,1%, dan tingginya angka kesakitan Hipertensi
pada masyarakat sebanyak 15,2%.
     Permasalahan yang telah dikemukakan diatas membutuhkan realisasi usaha-
usaha untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. Oleh karena itu, peran serta
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember pada umumnya dan
masyarakat Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember pada khususnya.
Berdasarkan dari kegiatan penyebaran kuesioner dan observasi yang terwujud dalam
bentuk kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL I), telah diperoleh data serta
informasi yang mengidentifikasi beberapa masalah kesehatan yang ada di masyarakat
Desa Tegalsari.
      Dalam rangka menindaklanjuti kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan I Desa,
maka dilakukan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL II). Adapun kegiatan
secara umum yang akan dilakukan dalam PBL II ini meliputi penetapan prioritas
masalah, pembuatan program, dan kegiatan sebagai upaya pemecahan masalah yang
ada di Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember yang ditetapkan
melalui intervensi program kesehatan. Peran serta masyarakat turut dilibatkan selama
proses pelaksanaan program kesehatan. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan
pemilihan prioritas masalah, memilih beberapa alternatif, dan melakukan intervensi
terhadap masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.



1.2 Rumusan Masalah
      Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah, yaitu
bagaimana perencanaan program beserta pelaksanaan dan evaluasi kegiatannya sesuai
dengan permasalahan kesehatan masyarakat di Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu,
Kabupaten Jember?



1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
              Tujuan umum dari pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II ini
      adalah mahasiswa mampu membuat perencanaan, melaksanakan program
      (intervensi) dan mengevaluasi program kesehatan di Desa Tegalsari Kecamatan
      Ambulu Kabupaten Jember.
1.3.2 Tujuan Khusus
      Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II
ini, yaitu:
7




a.                         Mampu membuat perencanaan program kesehatan di Desa
     Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, meliputi:
     1)                           Menetapkan        masalah   kesehatan   masyarakat    dan
          penyebab (diagnosis kesehatan masyarakat);
     2)                           Menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat;
     3)                           Membuat rencana program, yang meliputi menetapkan
          program kesehatan, tujuan umum dan khusus, sasaran, rencana kegiatan,
          rencana pelaksanaan (pelaksana, waktu dan tempat, dan sumber daya
          pendukung), dan kriteria (indikator) evaluasi program kesehatan
b.                         Mampu melaksanakan program (intervensi), meliputi:
     1)                   Pelaksanaan (intervensi) program kesehatan;
     2)                   Koordinasi dalam pelaksanaan program kesehatan;
     3)                   Supervisi dalam program kesehatan.
c.                         Mampu melakukan evaluasi program, meliputi:
     1)                    Evaluasi proses dari program kesehatan;
     2)                    Evaluasi akhir dari program kesehatan, bila memungkinkan.



1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
          a.        Mahasiswa      dapat      memperoleh      pengetahuan,     pengalaman,
               keterampilan yang lebih luas dan lebih merata tentang kondisi kesehatan
               masyarakat disuatu daerah khususnya di daerah Desa Tegalsari Kecamatan
               Ambulu, Kabupaten Jember;
          b.        Mahasiswa belajar mendiagnosis masalah kesehatan, pengembangan
               program,   pelaksanaan      intervensi   masalah   kesehatan,   dan     upaya
               melaksanakan pemecahan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan
               memahami teknik dari pengambilan keputusan.
1.4.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
     Memperoleh informasi mengenai keadaan kesehatan masyarakat dan kesehatan
lingkungan di Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, serta upaya
untuk melakukan intervensi masalah kesehatan yang ada di Desa Tegalsari
Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.



1.4.3 Bagi Masyarakat Desa
     Masyarakat dapat memperoleh peningkatan pengetahuan tentang kesehatan dan
peningkatan derajat kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya melalui program-
program intervensi yang dilakukan di daerah Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu
Kabupaten Jember.



1.4.4 Bagi Puskesmas dan Instansi Terkait
     a.        Membantu program peningkatan kesehatan di Desa Tegalsari
          Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.
     b.        Sebagai bahan acuan dalam menentukan kebijakan pembangunan di
          Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, khususnya bidang
          kesehatan.

Contenu connexe

Tendances

PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATEDIS BLOG
 
Renstra Kemenkes 2015-2019
Renstra Kemenkes 2015-2019Renstra Kemenkes 2015-2019
Renstra Kemenkes 2015-2019Fakhriyah Elita
 
Primary health care (prin)
Primary health care (prin)Primary health care (prin)
Primary health care (prin)Ainur
 
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutritionKAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutritionSafira Sahida
 
Bab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas danBab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas danahmadainulyakin
 
Konsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareKonsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareFransiska Oktafiani
 
Kti skripsi no.297 hubungan pengembangan desa siaga dengan peningkatan motiva...
Kti skripsi no.297 hubungan pengembangan desa siaga dengan peningkatan motiva...Kti skripsi no.297 hubungan pengembangan desa siaga dengan peningkatan motiva...
Kti skripsi no.297 hubungan pengembangan desa siaga dengan peningkatan motiva...Muchtar Mahdi
 
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaIsu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaYabniel Lit Jingga
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdNova Ci Necis
 
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKALaporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKAHrdnt
 
Hubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatmurianda
 
Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanPembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanStiunus Esap
 
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1  Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1 indrasutanmudo
 
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUMmakalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUMDaoes Mbol
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas pjj_kemenkes
 

Tendances (20)

PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
 
Renstra Kemenkes 2015-2019
Renstra Kemenkes 2015-2019Renstra Kemenkes 2015-2019
Renstra Kemenkes 2015-2019
 
Konsep PHC
Konsep PHCKonsep PHC
Konsep PHC
 
Primary health care (prin)
Primary health care (prin)Primary health care (prin)
Primary health care (prin)
 
Makalah kesehatan
Makalah kesehatanMakalah kesehatan
Makalah kesehatan
 
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutritionKAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
 
Konsep phc chirst
Konsep phc chirstKonsep phc chirst
Konsep phc chirst
 
Bab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas danBab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas dan
 
Konsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareKonsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health Care
 
Kti skripsi no.297 hubungan pengembangan desa siaga dengan peningkatan motiva...
Kti skripsi no.297 hubungan pengembangan desa siaga dengan peningkatan motiva...Kti skripsi no.297 hubungan pengembangan desa siaga dengan peningkatan motiva...
Kti skripsi no.297 hubungan pengembangan desa siaga dengan peningkatan motiva...
 
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaIsu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmd
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKALaporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
 
Hubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan masyarakat
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanPembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan
 
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1  Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
 
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUMmakalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
 

Similaire à 3. bab 1

Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxResume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxCitaZulviani
 
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_kTugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_kanggieapriliani
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxRafliAidillah1
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxAndrianSenoputra
 
0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dianYonazira
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1desyanggraini10
 
ORGANISASI KESEHATAN.pptx
ORGANISASI KESEHATAN.pptxORGANISASI KESEHATAN.pptx
ORGANISASI KESEHATAN.pptxmatildasary
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiWarnet Raha
 
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanheri damanik
 
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatKonsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatFransiska Oktafiani
 
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.ppt
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.pptTamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.ppt
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.pptTamrinlaTaangi
 

Similaire à 3. bab 1 (20)

Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxResume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
 
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_kTugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
Tugas makalah diskusi_kelompok_isu-isu_k
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
LBM 2 .pptx
LBM 2 .pptxLBM 2 .pptx
LBM 2 .pptx
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Organisasi manajemen pelayana
Organisasi manajemen pelayanaOrganisasi manajemen pelayana
Organisasi manajemen pelayana
 
Organisasi manajemen pelayan1
Organisasi manajemen pelayan1Organisasi manajemen pelayan1
Organisasi manajemen pelayan1
 
0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
 
ORGANISASI KESEHATAN.pptx
ORGANISASI KESEHATAN.pptxORGANISASI KESEHATAN.pptx
ORGANISASI KESEHATAN.pptx
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
pendahuluan.docx
pendahuluan.docxpendahuluan.docx
pendahuluan.docx
 
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
 
Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2
 
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatKonsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
 
pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
 
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.ppt
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.pptTamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.ppt
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.ppt
 

3. bab 1

  • 1. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi gizi kurang dan umur angka harapan hidup. Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset) dari paradigma sakit ke paradigma sehat, sejalan dengan visi Indonesia Sehat 2015 begitu pula dengan visi pembangunan di Jawa Timur adalah “Penggerak masyarakat Jawa Timur Sehat 2015” dimana pembangunan kesehatan diharapkan mampu mencapai tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh lingkungan yang kondusif, perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah Jawa Timur, masyarakat yang memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan bermutu serta membangun organisasi kesehatan yang mampu memberikan pelayanan prima dan didukung oleh sumber daya manusia yang potensial (Dinas kesehatan, 2011). Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesehatan, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Depkes RI, 2004). Keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat. Salah satu peran aktif masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat strata pertama diwujudkan melalui berbagai upaya yang dimulai dari diri sendiri, keluarga sampai dengan upaya kesehatan yang bersumber masyarakat (UKBM). 1
  • 2. Status kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat bersifat multifaktor karena merupakan hasil interaksi berbagai faktor determinan, baik faktor internal (faktor fisik dan psikis) maupun faktor eksternal (lingkungan fisik, lingkungan sosial, politik, ekonomi, sosial, budaya masyarakat, serta pendidikan). Kegiatan yang ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat perlu memperhatikan aspek faktor determinan kesehatan tersebut. Selain itu, setiap upaya atau kegiatan kesehatan tersebut perlu dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi aktif stakeholders dan seluruh potensi masyarakat. Hal ini bukan berarti semua stakeholder harus mempunyai program-program kesehatan, namun hendaknya dalam setiap kebijakan program sektor non kesehatan juga memperhatikan dan mempertimbangkan kemungkinan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Program kesehatan masyarakat adalah bagian dari program pembangunan kesehatan nasional. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan, dengan titik berat pada upaya peningkatan kualitas hidup dan pencegahan penyakit, disamping pengobatan dan pemulihan. Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Peningkatan derajat kesehatan perlu dilakukan dengan serius diantaranya melalui peningkatan status gizi penduduk, peningkatan akses pada pelayanan kesehatan dasar, subsidi di biaya pelayanan kesehatan, dan perbaikan keadaan lingkungan. Hal tersebut tidak lepas dari peran pemerintah dengan mendukung ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai sehingga dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat serta peran masyarakat dalam berperilaku hidup sehat, memelihara, dan melindungi kesehatan diri dan lingkungan. Derajat kesehatan dapat diuraikan melalui beberapa indikator diantaranya mortalitas, morbiditas (angka kesakitan), dan status gizi. Mortalitas (kematian) dapat dilihat dari indikator angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu melahirkan sedangkan status gizi dapat dilihat dari indikator banyaknya balita dengan gizi buruk.
  • 3. 3 Permasalahan yang sering muncul yaitu kinerja pelayanan rendah yang dapat dilihat dari beberapa indikator seperti pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan penggunaan JAMPERSAL, penggunaan alat kontrasepi atau Keluarga Berencana pasca persalinan, banyaknya bayi berat badan lahir rendah (BBLR) serta proporsi bayi yang diberi imunisasi lengkap. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat dapat dilihat dari kebiasaan merokok, rendahnya pemberian ASI eksklusif, dan kematian akibat kecelakaan. Permasalahan lainnya yaitu rendahnya kondisi kesehatan lingkungan yang tercermin dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar. Rendahnya kualitas dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dapat diukur dari jumlah dan kualitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu (www.bappenas.go.id). Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang saat ini berupaya menuju Jember Sehat 2015 dalam pelaksanaannya untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2015. Kendala yang dihadapi Kabupaten Jember menuju Jember Sehat 2015 berasal dari setiap desa atau bahkan dari setiap kecamatan dengan sumber daya manusia yang kurang berkualitas termasuk permasalahan yang muncul dari wilayah Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Oleh karena itu, dalam laporan ini dilaksanakan analisis situasi untuk mengetahui permasalahan kesehatan pada masyarakat di Desa Tegalsari, Kecamata Ambulu, Kabupaten Jember, dimana langkah ini sangat penting karena akan menentukan langkah selanjutnya yaitu penentuan prioritas masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan keadaan masyarakat. Analisis situasi merupakan langkah terpenting yang mengawali proses perencanaan. Langkah ini bermanfaat untuk mengkaji dan merumuskan masalah program dam masalah kesehatan masyarakat sebagai landasan penyusunan perencanaan sebuah program intervensi (Muninjaya, 2004). Dalam menganalisis situasi masalah kesehatan masyarakat menggunakan kerangka konsep menurut teori H.L. Bloom, bahwa status kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor,
  • 4. yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan dan faktor keturunan (Notoatmodjo, 2005). Peran aktif masyarakat perlu diarahkan, dibina dan dikembangkan sehingga dapat melakukan fungsi dan tanggung jawab sosialnya sebagai mitra pemerintah. Sedangkan peran pemerintah lebih dititikberatkan pada pembinaan, pengaturan dan pengawasan untuk terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan dan tercapainya kondisi yang serasi dan seimbang antara upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat termasuk swasta (UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009). Berdasarkan hasil analisis situasi pada PBL I yang dilakukan terhadap masyarakat Desa Tegalsari, terdapat sejumlah masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan beberapa aspek kesehatan masyarakat. Berdasarkan Aspek Karakteristik Masyarakat, terdapat tingginya jumlah anak usia sekolah sebanyak 2.785 orang, banyaknya masyarakat yang berpendidikan terakhir tamat SD/sederajat/belum tamat SD sebanyak 49,5%, dan banyaknya keluarga yang berpendapatan di bawah UMK (< Rp 920.000,00) yaitu sebanyak 57,6%. Aspek Kependudukan terdapat tingginya jumlah perempuan yang menikah pada usia ≤ 15 tahun sebanyak 50,5%, tingginya jumlah masyarakat yang tidak mengikuti program KB yaitu sebanyak 51,5%, rendahnya keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan posyandu lansia sebanyak 14,1%. Pada Aspek Pelayanan Kesehatan, terdapat tingginya masyarakat yang biaya pengobatannya menggunakan biaya sendiri sebanyak 79,8%, rendahnya kepesertaan masyarakat dalam program jaminan kesehatan sebanyak 20,2%, dan tingginya masyarakat yang tidak mengikuti program Jampersal sebanyak 87,9%. Sedangkan pada Aspek Sanitasi Lingkungan, tingginya masyarakat yang memiliki sumur dengan katagori sumur dangkal (1-10 meter) sebanyak 94,7%, masih adanya masyarakat yang tidak memiliki jamban sebanyak 18,2%, tingginya jarak septic tank masyarakat dengan sumber air yang kurang dari 10 meter sebanyak 52,5%, tingginya jenis tempat sampah masyarakat yang terbuka sebanyak 93,3%, tingginya masyarakat yang mengolah sampah dengan cara dibakar sebanyak 86,9%, tingginya jarak kandang
  • 5. 5 masyarakat yang dekat dengan rumah (≤ 15 meter) sebanyak 92,8%, tingginya masyarakat yang mengolah limbah hewan ternaknya dengan cara dibiarkan saja yaitu sebanyak 44,6%, tingginya keberadaan vektor (lalat, nyamuk, kecoa) di rumah sebanyak 100%, tingginya keberadaan rodent (tikus) di rumah sebanyak 68,7%, dan banyaknya rumah masyarakat yang belum memenuhi kriteria rumah sehat sebanyak 83,8%. Aspek Perilaku Kesehatan masih terdapat tingginya perilaku masyarakat yang tidak mencuci tangan saat sebelum menyiapkan makanan yaitu sebanyak 10,4%, rendahnya masyarakat yang tidak menerapkan prinsip 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) sebanyak 45,5%, tingginya masyarakat yang pertama kali merokok pada usia > 10 tahun sebanyak 84,8%, dan tingginya masyarakat yang tidak biasa melakukan olahraga sebanyak 85,9%. Pada Aspek Gizi Masyarakat, masih terdapat rendahnya masyarakat yang mengkonsumsi nasi dan lauk saja setiap harinya sebanyak 5,05%, tingginya masyarakat yang tidak mengkonsumsi susu sebanyak 81,2%, dan tingginya masyarakat yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi jajanan di luar rumah sebanyak 54,5%. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja, terdapat tingginya masyarakat yang mengalami keluhan kerja akibat kerja sebanyak 57,6% yang berupa Low Back Pain yang dialami oleh masyarakat yang bekerja sebanyak 78,9%. Pada Aspek Status Kesehatan Masyarakat masih terdapat banyaknya anggota keluarga yang sakit dalam satu/tiga/enam bulan terakhir yaitu sebanyak 67,7%, tingginya angka kesakitan ISPA yang diderita oleh masyarakat sebanyak 37,4%, tingginya angka kesakitan Diare yang diderita oleh masyarakat sebanyak 9,1%, dan tingginya angka kesakitan Hipertensi pada masyarakat sebanyak 15,2%. Permasalahan yang telah dikemukakan diatas membutuhkan realisasi usaha- usaha untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. Oleh karena itu, peran serta mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember pada umumnya dan masyarakat Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember pada khususnya. Berdasarkan dari kegiatan penyebaran kuesioner dan observasi yang terwujud dalam
  • 6. bentuk kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL I), telah diperoleh data serta informasi yang mengidentifikasi beberapa masalah kesehatan yang ada di masyarakat Desa Tegalsari. Dalam rangka menindaklanjuti kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan I Desa, maka dilakukan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL II). Adapun kegiatan secara umum yang akan dilakukan dalam PBL II ini meliputi penetapan prioritas masalah, pembuatan program, dan kegiatan sebagai upaya pemecahan masalah yang ada di Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember yang ditetapkan melalui intervensi program kesehatan. Peran serta masyarakat turut dilibatkan selama proses pelaksanaan program kesehatan. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemilihan prioritas masalah, memilih beberapa alternatif, dan melakukan intervensi terhadap masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah, yaitu bagaimana perencanaan program beserta pelaksanaan dan evaluasi kegiatannya sesuai dengan permasalahan kesehatan masyarakat di Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II ini adalah mahasiswa mampu membuat perencanaan, melaksanakan program (intervensi) dan mengevaluasi program kesehatan di Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. 1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) II ini, yaitu:
  • 7. 7 a. Mampu membuat perencanaan program kesehatan di Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, meliputi: 1) Menetapkan masalah kesehatan masyarakat dan penyebab (diagnosis kesehatan masyarakat); 2) Menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat; 3) Membuat rencana program, yang meliputi menetapkan program kesehatan, tujuan umum dan khusus, sasaran, rencana kegiatan, rencana pelaksanaan (pelaksana, waktu dan tempat, dan sumber daya pendukung), dan kriteria (indikator) evaluasi program kesehatan b. Mampu melaksanakan program (intervensi), meliputi: 1) Pelaksanaan (intervensi) program kesehatan; 2) Koordinasi dalam pelaksanaan program kesehatan; 3) Supervisi dalam program kesehatan. c. Mampu melakukan evaluasi program, meliputi: 1) Evaluasi proses dari program kesehatan; 2) Evaluasi akhir dari program kesehatan, bila memungkinkan. 1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Mahasiswa a. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan yang lebih luas dan lebih merata tentang kondisi kesehatan masyarakat disuatu daerah khususnya di daerah Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember; b. Mahasiswa belajar mendiagnosis masalah kesehatan, pengembangan program, pelaksanaan intervensi masalah kesehatan, dan upaya melaksanakan pemecahan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan memahami teknik dari pengambilan keputusan.
  • 8. 1.4.2 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Memperoleh informasi mengenai keadaan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan di Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, serta upaya untuk melakukan intervensi masalah kesehatan yang ada di Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. 1.4.3 Bagi Masyarakat Desa Masyarakat dapat memperoleh peningkatan pengetahuan tentang kesehatan dan peningkatan derajat kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya melalui program- program intervensi yang dilakukan di daerah Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. 1.4.4 Bagi Puskesmas dan Instansi Terkait a. Membantu program peningkatan kesehatan di Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. b. Sebagai bahan acuan dalam menentukan kebijakan pembangunan di Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, khususnya bidang kesehatan.