Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kritis dan kreatif dengan melibatkan siswa secara aktif dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan bekerja sama. Pendekatan ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mengembangkan keingintahuan dan keterampilan berpikir secara objektif dan rasional.
2. PENGERTIAN
Pendekatan ilmiah ( scientific) berarti konep dasar yang
menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan
metode mengajar dengan menerapkan karakteristik
yang ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific
teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis
pada
pelaksanaan
pembelajaran
dalam
kelas
yang melandasi penerapan metode ilmiah. Pengertian
penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran
tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan
kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau
eksperimen, namun bagaimana mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan berpikir sehingga dapat
mendukung aktivitas kreatif dalam berinovasi atau
berkarya.
3. Menurut majalah Forum Kebijakan
Ilmiah yang terbit di Amerika pada tahun 2004
sebagaimana dikutip Wikipedia
menyatakan bahwa pembelajaran ilmiah
mencakup strategi pembelajaran siswa aktif
yang mengintegrasikan siswa dalam proses
berpikir dan penggunaan metode yang teruji
secara ilmiah sehingga dapat membedakan
kemampuan siswa yang bervariasi. Penerapan
metode ilmiah membantu guru
mengindentifikasi perbedaan kemampuan
siswa.
4. TUJUAN
Penerapan metode pembelajaran ini menjadi tantangan
guru melalui pengembangan aktivitas siswa
yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
membentuk jejaring. Lima aktivitas belajar tersebut
merupakan
aktivitas
dalam
mengembangkan
keterampilan berpikir untuk mengembangkan ingin
tahu siswa. Dengan itu diharapkan siswa termotivasi
untuk mengamati fenomena yang terdapat di
sekitarnya, mencatat atau mengidentifikasi fakta, lalu
merumuskan masalah yang ingin diketahuinya dalam
pernyataan menanya. Dari langkah ini diharapkan siswa
mampu merumuskan masalah atau merumuskan hal
yang ingin diketahuinya.
5. KEUNGGULAN PENDEKATAN
SCIENTIFIC
• Menilai data lebih objektif, karena tidak boleh
terpengaruh oleh nilai atau kepercayaan periset
atau orang lain ( harus value free )
• Dari segi kemudahan mendapatkan data ,data
sekunder yang tersedia dapat digunakan
• Eksternal validiti lebih tinggi karena dapat
melibatkan permasalahan yang lebih luas
menggunakan waktu yang lebih panjang dan
jumlah observasi yang lebih banyak sebagai
objek penelitian karena tersedia di data sekunder.
6. KELEMAHAN PENDEKATAN
SCIENTIFIC
• Setting tidak natural ( artificial ) , dapat
menurunkan validitas penelitian
• Penelitian kurang terfokus tetapi lebih luas,
sehingga kurang mendalam
• Penelitian biasanya menjelaskan dan
memprediksi fenomena yang tampak, sehingga
lebih mengarah ke verifikasi teori
7. KRITERIA PENGGUNAAN
PENDEKATAN SCIENTIFIC
• Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang
dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan
sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
• Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif gurusiswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran
subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir
logis.
• Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis,
analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
• Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik
dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain
dari materi pembelajaran.
8. KRITERIA PENGGUNAAN
PENDEKATAN SCIENTIFIC
• Mendorong dan menginspirasi siswa mampu
memahami, menerapkan, dan mengembangkan
pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespon materi pembelajaran.
• Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris
yang dapat dipertanggungjawabkan.
• Tujuan pembelajaran dirumuskan secara
sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.