PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
Hakekat dan dimensi manusia sebagai pangkal hidup beragama
1. HAKEKAT DAN DIMENSI
MANUSIA SEBAGAI PANGKAL
HIDUP BERAGAMA
Akademi Sekretari Widya Mandala
Surabaya
2013
Oleh: Kelompok 1
Anggota :
-Chrisdinar Intan R
-Kharisma pratiwi
-Meliana
-Vivian
-Bella
-Jelitha
(4105013059)
(4105013045)
(4105013027)
(4105013021)
(4105013039)
(4105013038)
2. HAKEKAT DAN DIMENSI
MANUSIA SEBAGAI PANGKAL
HIDUP BERAGAMA
Dalam sejarah manusia, manusia
memiliki hakekat kemiripan dengan
benda-benda duniawi, tetapi
mengandung unsur- unsur yang tidak
dimiliki oleh benda-benda duniawi itu.
6. Aspek badaniah
Aspek badaniah adalah
dimensi yang paling jelas
menampakkan gejala
kehidupan manusia.
Dan aspek ini tidak
hanya dimiliki manusia
tetapi binatang juga.
7. 2. Jiwa
•
Aspek jiwani manusia terlihat dalam gejala-gejala
sebagai berikut seperti emosi atau perasaan, intelegensi
atau kecerdasan, pikiran, sifat-sifat kepribadian, watak,
tempramen, bakat, dan sebagainya yang tidak termasuk
dalam gejala jasmaniah.
•
Aspek jiwa juga mencakup hal yang menunjang
kehidupannya seperti pendidikan kebudayaan, hidup
bersama bersosial dengan sesama,struktur sosial politik,
tata hukum, tata susila, serta budi pekerti, dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
8. 3. Roh
Merupakan tempat pertemuan
antara manusia dengan Allah. Aspek
rohaniah merupakn aspek fundamental
yang membedakan manusia dari
binatang dan makhluk ciptakan lain.
9. 4. Kesatuan Badan, Jiwa dan Roh
Ketiga hakikat manusia
tersebut di atas (badan, jiwa
dan roh) merupakan satu
kesatuan.
‘Badan’, menurut Aristoteles
bisa hidup dan ada bila ada
jiwa karna jiwa merupakan
satu unsur yang memberikan
wujud-wujud (forma) terhadap
badan (material).
10. B. DIMENSI MANUSIA
• MANUSIA SEBAGAI PRIBADI
• MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
• MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
TRANSENDENTAL
• KESATUAN DIMENSI PERSONALSOSIAL-TRANSENDENTAL
11. * Manusia sebagai Pribadi
Pengertian
pribadi/persona/prospon disini adalah
suatu peran yang dimainkan oleh
seorang individu di hadapan orang
lain. Pribadi seseorang berarti sebagai
subjek yang berada aktif dalam
dirinya sendiri.
Dengan kata lain pribadi berarti
seseorang/subyek yang ada di balik
topeng
12. * Manusia sebagai Makhluk Sosial
ARTINYA adalah makhluk yang
hidupnya senantiasa
membutuhkan adanya teman.
Hidup bermasyarakat seperti ini
tidak bisa dimengerti sebagai
melulu lahiriah belaka, sebab
kalau demikian manusia kembali
dipandang hanya sebagai obyek,
alat.
13. * Manusia sebagai Transendental
D e n g a n me n y a d a r i
k e be r a da a n da n
h a k e k a t n y a , ma n u s i a
j u g a a k a n me n y a d a r i
a da s e s ua t u y a ng
,m e l a m p u i d i r i n y a ,
y a i t u s e s ua t u y a ng
t r a ns e nde n, l e pa s
da r i pe r s oa l a n a pa
da n s i a pa y a ng
t r a ns e nde n i t u.
Tr a ns e nde ns i a da l a h
15. 1. Pengalaman Religius (Romano Guardini)
=> Pengalaman Religius Berkenaan
dengan Alam Semesta.
=> Pengalaman Religius berkenaan
dengan Peristiwa dan Kejadian
dalam Kehidupan Manusia.
17. Pengalaman Religius Berkenaan
dengan Peristiwa dan Kejadian
dalam Kehidupan Manusia
Peristiwa seperti keberhasilan dan
kegagalan, sakit dan sembuh,
kecelakaan dan selamat, kelahiran dan
kematian, penjajahan dan pembebasan,
perang, dan perdamaian merupakan
peristiwa biasa dan dapat tidak dipahami
sebagai pengalaman religius.
18. b. Hati Nurani (John Henry
Newman)
Adalah instansi dalam diri kita
yang memerintahkan untuk
melakukan perbuatan baik.
Perbuatan baik diganjar rasa
damai dan tenang (good
conscience).
Perbuatan jahat diganjar
dengan kerisauan batin.
19. c. Dinamika Kehendak
(Maurice Blondel)
Manusia adalah makhluk berakal
budi dan berkehendak bebas.
Manusia adalah makhluk yang
punya kemampuan untuk memaui
dan menghendaki. Untuk mencapai
apa yang dimaui atau yang di
kehendaki itu, manusia
melakukan tindakan.
20. 4. Kesatuan Dimensi Personal
Sosial-Transendental
Dimensi personal-sosial-transpenden
merupakan satu kesatuan yang terdapat
didalam diri manusia.
Sebagai pribadi yang/person, personalitas yang
di miliki oleh manusia itu mengandaikan
adanya sosialitas.
Menurut Martin Buber, ‘’kebersamaan manusia
dengan yang lain tidak hanya berhenti pada
sesama manusia, melainkan juga
melibatkan yang trasenden.’’
21. C. Hakikat dan Dimensi Manusia
sebagai Pangkal Hidup Beragama
•
Aspek-aspek kejiwaan membawa
manusia agar bisa merasakan dan
memunculkan kesan emosional yang
mengungkapkan perasaan dirinya. Dan
perasaan itu dapat mengarahkan dirinya
untuk mempercayai Allah.
•
Demikian akal budi juga memungkinkan
manusia untuk berpikir untuk mencari
pengetahuan tentang diri sendiri dan
alam semesta
22. • Kehidupan beragama
berpangkal pada
kenyataan bahwa
manusia adalah makhluk
rohani yang selalu
terarah pada Allah.
• Dan manusia sejati
adalah manusia yang
menghayati kehidupan
rohani secara mendalam