Ada tiga jenis getaran yang terjadi saat gempa bumi, yaitu getaran longitudinal, transversal, dan vertikal. Getaran longitudinal bergerak paling cepat dan merupakan getaran awal, diikuti getaran transversal. Terdapat dua cara mengetahui pusat gempa (episentrum) yaitu dengan menggunakan data dari tiga stasiun seismograf atau dengan menghubungkan tiga titik yang terletak dalam satu homoseista. Mitigasi gempa dapat dilakukan
4. Proses perambatan gelombang gempa bumi terjadi melalui tiga
macam getaran, yaitu sebagai berikut :
1. Getaran Longitudinal (Rapat Renggang)
getaran ini berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui bagian dalam
bumi. Kecepatan getaran sebesar 7-14 km per detik. Getaran longitudinal
paling awal dan merupakan getaran pendahuluan yang pertama. Gerakan
longitudinal disebut juga getaran primer(P). Getaran ini belum menimbulkan
kerusakan.
5. 2. Getaran Transversal (Naik Turun)
Getaran ini berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui bagian dalam
bumi. Kecepatan getaran ini antara 4-7 km/detik. Getaran ini terjadi setelah
getaran longitudinal, dan merupakan getaran pendahuluan kedua. Gerakan
transversal disebut getaran sekunder (S) dan belum menimbulkan
kerusakan.
6. Macam – Macam Gempa
Berdasarkan intensitasnya, ada dua macam gempa, yaitu :
1. Makroseisme
Merupakan gempa yang intensitasnya besar yang dapat diketahui
tanpa menggunakan alat (seismograf)
2. Mikroseisme
Merupakan gempa yang intensitasnya kecil yang dapat diketahui
dengan menggunakan alat (seismograf)
7.
8.
9. 3.Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi
karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau
pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh,
juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau
terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat
menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya
tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah
akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.
10. Cara Mengetahui Pusat Gempa (Episentrum) :
a. Menggunakan hasil pencatatan seismograf, yaitu seismograf vertikal,
seismograf horizontal yang berarah utara-selatan, dan seimograf
horizontal timur-barat. Dengan ketiga seismograf tersebut, letak
episentrum dapat ditentukan.
b. menggunakan tiga tempat yang terletak dalam satu homoseista.
Pada peta, ketiga tempat yang terletak dalam satu homoseista itu
dihubungkan, kemudian ditarik garis sumbu pada garis yang
menghubungkan tempat-tempat pencatatan.
c. menggunakan tiga tempat yang mencatat jarak episentrum.
Cara ini menggunakan rumus laska, yaitu:
= ( S-P ) -1 X 1 megameter
Dengan data tiga episentrum di tiga stasiun, kemudian kita gambarkan
pada peta yang sesuai skalanya. Letak episentrum akan didapat dari
perpotongan ketiga Lingkaran dengan radius berupa jarak episentrum
terhadap masing-masing stasiun pencatat gempa.
11. Mitigasi Gempa
Mitigasi dapat
dilakukan dengan tiga
tahapan yaitu :
sebelum terjadi
gempa, saat terjadi
gempa dan setelah
terjadi gempa.
12. Sebelum Terjadi Gempa :
1. Mengetahui secara teliti jalur untuk menyelamatkan diri dalam keadaan
darurat.
2. Meletakkan barang – barang yang berat ditempat yang stabil dan tidak
tergantung.
3. Jika terdapat saluran gas (pipa gas), pastikan sudah tidak terpasang bila
tidak digunakan. Gempa dapat menyebabkan pipa pecah sehingga
aliran gas bocor dan terjadi kebakaran.
4. Dirikanlah bangunan (kantor, rumah dsb) sesuai dengan kaidah2 yang
baku. Diskusikan lah dengan para ahli agar bangunan anda tahan
gempa. Jangan membangun dengan asal-asalan apalagi tanpa
perhitungan
13. Saat Terjadi Gempa
1. Jika Berada Dalam Ruangan, Tetaplah Tenang. Jangan Panik Dan Tergesa
– Gesa Berlari Keluar. Secepatnya Berlindung Dibawah Meja Atau
Didekat Pintu. Jauhi Tempat – Tempat Seperti Jendela Kaca, Pipa Gas,
Atau Benda-benda Tergantung Yang Mungkin Jatuh Menimpa.
2. Jika Berada Diluar Rumah, Carilah Tempat Yang Bebas Dari Bangunan,
Pohon, Atau Dinding. Jangan Memasuki Bangunan Meskipun Getaran
Gempa Sudah Berhenti, Karena Runtuhan Bangunan
Masih Dapat Terjadi.
3. Jika Berada Didalam Ruangan Yang Ramai, Jangan Berdesak-desakan
Mencari Jalan Keluar. Lebih Baik Mencari Rute Evakuasi Yang Aman.
4. Jika Berada Dalam Bangunan Tinngi, Carilah Perlindungan Dibawah Meja
Dan Jauhilah Jendela Atau Dinding Luar Bangunan. Tetaplah Berada
Dilantai Dimana Anda Berada. Jangan Menggunakan Elevator.
5. Jika Berada Dalam Mobil, Tetaplah Berada Dalam Mobil Dan Pinggirkan
Mobil. Janagn Berhenti Diatas Jembatan Atau Dibawah Jalan Layang Atau
Jembatan Sebelum Dipastikan Kondisinnya Aman.
14. Setelah Terjadi Gempa
1. Gunakan alas kaki untuk menghindari pecahan kaca atau benda tacam
lainnya.
2. Periksa adannya luka yang memerlukan perawatan segera.
3. Periksalah aliran atau pipa gas untuk mengetahui adanya kebocoran.
Jika tercium bau gas, usahakan segera menutup sumbernya. Jangan
sekali-kali menyalakan api atau merokok.
4. Periksalah kerusakan pada bangunan yang mungkin terjadi
5. Nyalakan radio atau televisi dengarkan pengumuman dari pemerintah.
6. Bersiaplah menghadapi kemungkinan gempa susulan.