SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
OLEH :
HERY SISWANTO 4211410002
SRI UTAMI 4211410007
ERIS MULYANINGSIH 4211410016
EKO NUR P 42114090
KALOR
1. Kalor yang diterima sama dengan (=) kalor yang dilepas.
Ini merupakan bunyi dari asas Black. Penemu asas Black
adalah Joseph Black (1720 – 1799) dari Inggris.
2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan
Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 – 1814) dari
Amerika Serikat
3. Kalor adalah salah satu bentuk energy
Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 – 1878)
4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energy disebut
kalor mekanik.
Digagas oleh James Prescott Joule (1818 – 1889)
TEORI DASAR KALOR
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air
dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama
kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas???
PENDAHULUAN
Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang
diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Kalor ini
berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan
energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas
atau kalor yang dapat memanaskan air.
Kalor adalah suatu bentuk energi
yang diterima oleh suatu benda
yang menyebabkan benda tersebut
berubah suhu atau wujud bentuknya.
Kalor berbeda dengan suhu, karena
suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor
merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang
diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.
DEFINISI
Kalor bukanlah zat tetapi merupakan suatu bentuk energi
dan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule
(J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan
satuan joule dan kalori adalah
Kalor memiliki dua macam satuan, yaitu joule dan kalori.
Mengenai konversi kedua besaran tersebut, adalah seperti
berikut
besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat)
bergantung pada 3 faktor, yaitu:
1. massa zat
2. jenis zat (kalor jenis)
3. perubahan suhu
hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat, dan
perubahan suhu zat dapat dinyatakan dalam persamaan.
Q = m ∙ c ∙ Δt
Keterangan :
Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)
m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis zat (joule/kg oC)
Δt = Perubahan suhu (oC)
Jika sejumlah kalor Q menghasilkan perubahan suhu
sebesar T, kapasitas kalor C didefinisikan sebagai :
( 1 )
Banyaknya kalor yang diperlkan untuk menghasilkan
perubahan suhu T ternyata sebanding dengan massa benda
m dan perubahan suhunya. Disamping itu, banyaknya
kalor juga tergantung pada jenis benda yang dipanaskan atau
didinginkan
( 2 )
KALOR JENIS DAN KAPASITAS KALOR
Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2) didapatkan besarnya kalor jenis (
c ) sebesar :
( 3 )
tampak bahwa kalor jenis sama dengan kapasitas kalor
per satuan massa
Banyaknya kalor yang diserap oleh benda yang dingin
(dalam hal ini benda m1) Q1 sama dengan banyaknya
kalor yang dilepas oleh benda yang panas (zat cair)
Q2, dengan demikian diperoleh bahwa :
Bila dinyatakan dalam massa m, kalor jenis c, dan perubahan
suhu ∆T, maka :
HUKUM KEKEKALAN ENERGI KALOR
Perubahan wujud dicontohkan dari pemanasan air :
PERUBAHAN WUJUD
Perubahan wujud tersebut dapat ditunjukkan dalam diagram
di bawah:
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor
melalui suatu benda akibat interaksi
molekular tanpa disertai perpindahan
bagian-bagian zat perantaranya.
energi kalor berpindah ke reservoir dingin, dan berhenti
sampai mencapai kesetimbangan termal. Zat yang dapat
menghantarkan kalor dengan baik disebut konduktor.
Sedangkan penghantar kalor yang buruk disebut isolator.
PERPINDAHAN KALOR
2. Konveksi
Perambatan kalor yang disertai perpindahan bagian-bagian
zat, karena perbedaan massa jenis.
Di mana h disebut koefisien konveksi. Contoh konveksi lain
seperti terjadinya angin darat dan angin laut dan ruangan
dengan sebuah kipas angin.
3. Radiasi
Perpindahan kalor tenpa melalui zat
perantara, merupakan Perambatan kalor dengan pancaran
berupa gelombang-gelombang elektromagnetik.
Rumusan matematis kelajuan kalor yang diradiasikan
dituliskan :
Kalor

Contenu connexe

Tendances

Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Ilham A
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
ikasaputri
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Nita Mardiana
 

Tendances (20)

Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
 
FISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTORFISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTOR
 
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hariBab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
LKS SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
LKS SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptxLKS SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
LKS SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
 
Fisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksiFisika praktikum kisi difraksi
Fisika praktikum kisi difraksi
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeter
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
koefisien pergeseran zat cair
koefisien pergeseran zat cairkoefisien pergeseran zat cair
koefisien pergeseran zat cair
 
Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)Fluida Statis (PPT)
Fluida Statis (PPT)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 

Similaire à Kalor

kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.pptkalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
ayumaulira
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
ramaagungprabowo
 

Similaire à Kalor (20)

Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
SUHU_dan_Kalor.ppt
SUHU_dan_Kalor.pptSUHU_dan_Kalor.ppt
SUHU_dan_Kalor.ppt
 
A1 PERPINDAHAN KALOR AYYA
A1 PERPINDAHAN KALOR AYYAA1 PERPINDAHAN KALOR AYYA
A1 PERPINDAHAN KALOR AYYA
 
Kalorimet er
Kalorimet erKalorimet er
Kalorimet er
 
Kalorimeter
KalorimeterKalorimeter
Kalorimeter
 
Kalorimet er
Kalorimet erKalorimet er
Kalorimet er
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalor
 
Kalor SMP
Kalor SMPKalor SMP
Kalor SMP
 
Zat dan kalor
Zat dan kalorZat dan kalor
Zat dan kalor
 
Materi pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalorMateri pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalor
 
Materi pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalorMateri pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalor
 
Kalor.pptx
Kalor.pptxKalor.pptx
Kalor.pptx
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptxSuhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
 
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.pptkalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
 
KALOR FISIKA DASAR I
KALOR FISIKA DASAR IKALOR FISIKA DASAR I
KALOR FISIKA DASAR I
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 

Dernier

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Dernier (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 

Kalor

  • 1. OLEH : HERY SISWANTO 4211410002 SRI UTAMI 4211410007 ERIS MULYANINGSIH 4211410016 EKO NUR P 42114090 KALOR
  • 2. 1. Kalor yang diterima sama dengan (=) kalor yang dilepas. Ini merupakan bunyi dari asas Black. Penemu asas Black adalah Joseph Black (1720 – 1799) dari Inggris. 2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 – 1814) dari Amerika Serikat 3. Kalor adalah salah satu bentuk energy Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 – 1878) 4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energy disebut kalor mekanik. Digagas oleh James Prescott Joule (1818 – 1889) TEORI DASAR KALOR
  • 3. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas??? PENDAHULUAN
  • 4. Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Kalor ini berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air.
  • 5. Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. DEFINISI
  • 6. Kalor bukanlah zat tetapi merupakan suatu bentuk energi dan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan kalori adalah Kalor memiliki dua macam satuan, yaitu joule dan kalori. Mengenai konversi kedua besaran tersebut, adalah seperti berikut
  • 7. besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor, yaitu: 1. massa zat 2. jenis zat (kalor jenis) 3. perubahan suhu
  • 8. hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan suhu zat dapat dinyatakan dalam persamaan. Q = m ∙ c ∙ Δt Keterangan : Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule) m = Massa zat (kg) c = Kalor jenis zat (joule/kg oC) Δt = Perubahan suhu (oC)
  • 9. Jika sejumlah kalor Q menghasilkan perubahan suhu sebesar T, kapasitas kalor C didefinisikan sebagai : ( 1 ) Banyaknya kalor yang diperlkan untuk menghasilkan perubahan suhu T ternyata sebanding dengan massa benda m dan perubahan suhunya. Disamping itu, banyaknya kalor juga tergantung pada jenis benda yang dipanaskan atau didinginkan ( 2 ) KALOR JENIS DAN KAPASITAS KALOR
  • 10. Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2) didapatkan besarnya kalor jenis ( c ) sebesar : ( 3 ) tampak bahwa kalor jenis sama dengan kapasitas kalor per satuan massa
  • 11. Banyaknya kalor yang diserap oleh benda yang dingin (dalam hal ini benda m1) Q1 sama dengan banyaknya kalor yang dilepas oleh benda yang panas (zat cair) Q2, dengan demikian diperoleh bahwa : Bila dinyatakan dalam massa m, kalor jenis c, dan perubahan suhu ∆T, maka : HUKUM KEKEKALAN ENERGI KALOR
  • 12. Perubahan wujud dicontohkan dari pemanasan air : PERUBAHAN WUJUD
  • 13. Perubahan wujud tersebut dapat ditunjukkan dalam diagram di bawah:
  • 14. 1. Konduksi Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu benda akibat interaksi molekular tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat perantaranya. energi kalor berpindah ke reservoir dingin, dan berhenti sampai mencapai kesetimbangan termal. Zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik disebut konduktor. Sedangkan penghantar kalor yang buruk disebut isolator. PERPINDAHAN KALOR
  • 15. 2. Konveksi Perambatan kalor yang disertai perpindahan bagian-bagian zat, karena perbedaan massa jenis. Di mana h disebut koefisien konveksi. Contoh konveksi lain seperti terjadinya angin darat dan angin laut dan ruangan dengan sebuah kipas angin.
  • 16. 3. Radiasi Perpindahan kalor tenpa melalui zat perantara, merupakan Perambatan kalor dengan pancaran berupa gelombang-gelombang elektromagnetik. Rumusan matematis kelajuan kalor yang diradiasikan dituliskan :