Kalor adalah bentuk energi yang diterima oleh suatu benda dan menyebabkan perubahan suhunya. Kalor diperlukan untuk mengubah wujud zat seperti memasak air atau memanaskan logam. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa jumlah kalor yang diserap sama dengan yang dilepaskan dalam suatu proses termal.
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Kalor
1. OLEH :
HERY SISWANTO 4211410002
SRI UTAMI 4211410007
ERIS MULYANINGSIH 4211410016
EKO NUR P 42114090
KALOR
2. 1. Kalor yang diterima sama dengan (=) kalor yang dilepas.
Ini merupakan bunyi dari asas Black. Penemu asas Black
adalah Joseph Black (1720 – 1799) dari Inggris.
2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu gesekan
Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 – 1814) dari
Amerika Serikat
3. Kalor adalah salah satu bentuk energy
Ditemukan oleh Robert Mayer (1814 – 1878)
4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energy disebut
kalor mekanik.
Digagas oleh James Prescott Joule (1818 – 1889)
TEORI DASAR KALOR
3. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air
dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama
kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas???
PENDAHULUAN
4. Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang
diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Kalor ini
berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan
energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas
atau kalor yang dapat memanaskan air.
5. Kalor adalah suatu bentuk energi
yang diterima oleh suatu benda
yang menyebabkan benda tersebut
berubah suhu atau wujud bentuknya.
Kalor berbeda dengan suhu, karena
suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor
merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang
diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.
DEFINISI
6. Kalor bukanlah zat tetapi merupakan suatu bentuk energi
dan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule
(J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan
satuan joule dan kalori adalah
Kalor memiliki dua macam satuan, yaitu joule dan kalori.
Mengenai konversi kedua besaran tersebut, adalah seperti
berikut
7. besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat)
bergantung pada 3 faktor, yaitu:
1. massa zat
2. jenis zat (kalor jenis)
3. perubahan suhu
8. hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat, dan
perubahan suhu zat dapat dinyatakan dalam persamaan.
Q = m ∙ c ∙ Δt
Keterangan :
Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)
m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis zat (joule/kg oC)
Δt = Perubahan suhu (oC)
9. Jika sejumlah kalor Q menghasilkan perubahan suhu
sebesar T, kapasitas kalor C didefinisikan sebagai :
( 1 )
Banyaknya kalor yang diperlkan untuk menghasilkan
perubahan suhu T ternyata sebanding dengan massa benda
m dan perubahan suhunya. Disamping itu, banyaknya
kalor juga tergantung pada jenis benda yang dipanaskan atau
didinginkan
( 2 )
KALOR JENIS DAN KAPASITAS KALOR
10. Dari persamaan ( 1 ) dan ( 2) didapatkan besarnya kalor jenis (
c ) sebesar :
( 3 )
tampak bahwa kalor jenis sama dengan kapasitas kalor
per satuan massa
11. Banyaknya kalor yang diserap oleh benda yang dingin
(dalam hal ini benda m1) Q1 sama dengan banyaknya
kalor yang dilepas oleh benda yang panas (zat cair)
Q2, dengan demikian diperoleh bahwa :
Bila dinyatakan dalam massa m, kalor jenis c, dan perubahan
suhu ∆T, maka :
HUKUM KEKEKALAN ENERGI KALOR
14. 1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor
melalui suatu benda akibat interaksi
molekular tanpa disertai perpindahan
bagian-bagian zat perantaranya.
energi kalor berpindah ke reservoir dingin, dan berhenti
sampai mencapai kesetimbangan termal. Zat yang dapat
menghantarkan kalor dengan baik disebut konduktor.
Sedangkan penghantar kalor yang buruk disebut isolator.
PERPINDAHAN KALOR
15. 2. Konveksi
Perambatan kalor yang disertai perpindahan bagian-bagian
zat, karena perbedaan massa jenis.
Di mana h disebut koefisien konveksi. Contoh konveksi lain
seperti terjadinya angin darat dan angin laut dan ruangan
dengan sebuah kipas angin.
16. 3. Radiasi
Perpindahan kalor tenpa melalui zat
perantara, merupakan Perambatan kalor dengan pancaran
berupa gelombang-gelombang elektromagnetik.
Rumusan matematis kelajuan kalor yang diradiasikan
dituliskan :