1. GLOBAL WARMING
Oleh : Cindy Melinda Sofyani
SMAN 8 Pekanbaru kelas X.6
Pembimbing: Drs. Oan Hasanuddin,
S.Ag, RO, AKP, MA, M. Koster
2. Apa itu Global Warming?
Global warming (pemanasan global)
adalah suatu proses meningkatnya suhu bumi.
Suhu rata-rata permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama
seratus tahun terakhir. Dan berkesimpulan sebagian
besar peningkatan suhu rata-rata global abad ke-20
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek
rumah kaca.
3. Apa Penyebab Global Warming?
1. Efek Rumah Kaca
Semua sumber energi yang ada di bumi ini berasal dari energi Matahari
yang sebagian besar berupa radiasi gelombang pendek. Ketika energi tersebut
sampai di Bumi, ia akan berubah menjadi panas yang bisa menghangatkan
bumi. Namun tidak semua panas di bumi akan diserap, sebagian lagi akan
dipantulkan kembali ke luar angkasa. sebagian dari panas yang dipantulkan ini
tetap terperangkap di dalam atmosfer bumi karena menumpuknya gas rumah
kaca (Karbon Dioksida, Metana, Sulfur Dioksida dan uap air). Hal ini terjadi
karena gas-gas tersebut mampu menyerap dan memantulkan energi panas
dalam bentuk radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. Akibatnya energi
panas tadi akan terus tersimpan di permukaan bumi. Proses ini terus terjadi dari
waktu ke waktu, dan akibatnya suhu rata-rata permukaan bumi pun terus
meningkat.
4. 2. Efek Umpan Balik
Contoh terjadinya efek umpan balik ini adalah pada proses penguapan air.
Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi serta lautan akan menyebabkan
meningkatnya penguapan air ke atmosfer. uap air sendiri termasuk gas rumah kaca
yang memicu terjadinya Global Warming. Ini mengakibatkan pemanasan terus
berlangsung dan menambah uap air di atmosfer hingga kesetimbangan konsentrasi
uap air tercapai.
3. Peningkatan penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian.
Pada pertengahan abad ke-20, penggunaan pupuk kimia (yang sebelumnya
penggunaan pupuk kandang) sangat meningkat. Tingginya tingkat penggunaan pupuk
yang kaya nitrogen memiliki efek pada penyimpanan panas dari lahan pertanian
(oksida nitrogen memiliki kapasitas 300 kali lebih panas- per unit volume dari karbon
dioksida) dan kelebihan limpasan pupuk menciptakan 'zona-mati 'di laut. Selain efek
ini, tingkat nitrat yang tinggi dalam air tanah karena pemupukan yang berlebihan
berdampak terhadap kesehatan manusia yang cukup memprihatinkan
5. 4.Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan
kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam
pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek
rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer
sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer
bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila
aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan
ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut
terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan
dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari
masa pra-industri hingga tahun 1950,serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
5.Deforestasi
Penggunaan hutan untuk bahan bakar (baik kayu dan arang) merupakan
salah satu penyebab deforestasi. Di seluruh dunia pemakaian produk kayu dan kertas
semakin meningkat, kebutuhan akan lahan ternak semakin meningkat untuk pemasok
daging dan susu, dan penggunaan lahan hutan tropis untuk komoditas seperti
perkebunan kelapa sawit menjadi penyebab utama terhadap deforestasi dunia.
Penebangan hutan akan mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke
atmosfir.
6. Apa Dampak dari Global Warming?
1. Kenaikan Permukaan Air laut Di seluruh dunia
Para ilmuwan memprediksi kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia
karena mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland, terutama di
pantai timur AS. Namun, banyak negara di seluruh dunia akan mengalami dampak
naiknya permukaan air laut, yang bisa memaksa jutaan orang untuk mencari
pemukiman baru. Maladewa adalah salah satu negara yang perlu mencari rumah baru
akibat naiknya permukaan laut
2. Korban akibat topan badai yang semakin meningkat.
Tingkat keparahan badai seperti angin topan dan badai semakin meningkat,
dan penelitian yang dipublikasikan dalam Nature mengatakan:
"Para ilmuwan menunjukkan bukti yang kuat bahwa pemanasan global secara
signifikan akan meningkatkan intensitas badai yang paling ekstrim di seluruh dunia.
Kecepatan angin maksimum dari siklon tropis terkuat meningkat secara signifikan
sejak tahun 1981.Hal tersebut diperkirakan didorong oleh suhu air laut yang semakin
meningkat, tidak mungkin mengalami penurunan dalam waktu dekat. "
7. 3. Gagal panen besar-besaran.
Menurut penelitian terbaru, sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia harus
memilih untuk pindah ke wilayah beriklim sedang karena kemungkinan adanya
ancaman kelaparan akibat perubahan iklim dalam 100 tahun.
4. Kepunahan sejumlah besar spesies.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Nature, peningkatan suhu
dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Dan karena kita tidak bisa
hidup sendirian tanpa ragam populasi spesies di Bumi, ini akan membawa dampak
buruk bagi manusia.
5. Hilangnya terumbu karang.
Sebuah laporan tentang terumbu karang dari WWF mengatakan bahwa
dalam skenario terburuk, populasi karang akan runtuh pada tahun 2100 karena suhu
dan keasaman laut meningkat. 'Pemutihan' karang akibat kenaikan suhu laut yang
terus-menerus sangat berbahaya bagi ekosistem laut, dan banyak spesies lainnya di
lautan bergantung pada terumbu karang untuk kelangsungan hidup mereka.
8. 6. Iklim Tidak Stabil
Ilmuwan memperkirakan, selama proses global warming berlangsung bagian
utara bumi akan memanas lebih cepat dibandingkan daerah lain. Hal ini menyebabkan
banyak gunung es mencair dan daratan di daerah tersebut akan mengecil. Es yang
terapung di perairan utara tersebut pun akan berkurang. Akibatnya, daerah yang
dulunya mengalami hujan salju ringan, mungkin beberapa waktu yang akan datang
tidak akan mengalaminya lagi akibat global warming
7.Perubahan cuaca dan lautan
Dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat
menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.
Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat
mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat
trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke
tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit,
seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit,
dan lain-lain.
9. Cara Pengendalian
1. melakukan gerakan menanam pohon kembali.
2. bepergian yang ramah lingkungan.
3. mematikan alat elektronik saat tidak digunakan (contoh: TV dan lampu), dan tidak
membiarkannya dalam keadaan stand by.
4. Hindari fastfood
5. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas.
6. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar.
7. Beli dalam kemasan besar agar tidak boros penggunaan plastik.
8. Bawa tas yang bisa dipakai ulang
9. Gunakan gelas yang bisa dicuci
10. Turunkan suhu AC Anda
11. Gunakan pemanas air tenaga surya
12. Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes
13. Gunakan lampu hemat energi
14. Maksimalkan pencahayaan dari alam
15. Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, Segera Cabut!
16. Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda.
10. 17. Jangan membeli bunga potong, karena akan meninggalkan jejak karbon yang banyak.
18. Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan
19. Gunakan ulang perabotan rumah Anda
20. Kurangi penggunaan aerosol.
21. Gunakan kertas lebih sedikit.