1. Pertemuan ke-1
Model dan Simulasi
Oleh : Mellia Liyanthy
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS PASUNDAN
TAHUN AJARAN 2006/2007
2. Rule of Games :
Minimum kehadiran tatap muka di kelas
50 % dari 12 kali tatap muka yang
direncanakan.
Mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS)
Mengikuti Ujian Tengah Semester (UAS)
4. Materi perkuliahan :
Konsep dan Terminologi
Model Simulasi
Diskrit
Kontinyu
Riview Statistik
Tes Kesesuaian Distribusi
Generator Bilangan Random
Studi Kasus
5. Referensi :
1. Averill M. Law dan W. David Kelton,
“Model And Simulation”, McGraw-
Hill Int. Edition, 1989
2. Hand Out,
7. Konsep dan Terminologi :
1. Apa itu Model ?
2. Apa itu Sistem ?
3. Apa itu Simulasi ?
4. Apa kegunaan simulasi ?
8. Terminologi :
Model adalah representasi dari suatu objek, benda,
atau ide-ide dalam bentuk yang disederhanakan.
Model berisi informasi-informasi tentang suatu
sistem yang dibuat dengan tujuan untuk
mempelajari sistem yang sebenarnya.
Model dapat merupakan tiruan dari suatu benda,
sistem atau kejadian yang sesungguhnya yang
hanya berisi informasi-informasi yang dianggap
penting untuk ditelaah.
Tujuan dari studi pemodelan adalah menentukan
informasi-informasi yang dianggap penting untuk
dikumpulkan, sehingga tidak ada model yang unik.
Satu sistem dapat memiliki berbagai model,
bergantung pada sudut pandang dan kepentingan
pembuat model.
9. Terminologi :
Model yang baik memiliki beberapa karakteristik:
Hanya melibatkan elemen-elemen yang secara
langsung terlibat dalam masalah yang akan
dipecahkan.
Valid (dengan tepat mewakili/merepresentasikan
sistem sebenarnya).
Memberikan hasil yang berarti dan mudah
dimengerti.
Mudah dimodifikasi dan dikembangkan.
Cepat dan murah pembuatannya.
Dapat digunakan berulang.
10. Jenis-jenis Model :
Model dapat diklasifikasikan dengan beberapa
cara. Salah satu pengelompokkan adalah:
1. Model Simbolik
2. Model Analitik
3. Model Simulasi
11. Jenis-jenis Model :
Model Simbolik : adalah model yang menggunakan
simbol-simbol untuk menggambarkan suatu sistem.
Misalnya diagram alir proses, diagram tata letak
fasilitas, diagram organisasi, dll. Banyak
digunakan untuk dokumentasi pada perancangan
suatu sistem dan proses rekayasa ulang. Model ini
cepat pembuatannya dan mudah dimengerti orang
lain.
Kelemahan model simbolik:
Sangat sedehana/ tidak detil.
Hanya memberikan gambaran elemen-elemen,
jenis aktivitas dan hubunganantar elemen tetapi
tidak dapat menggambarkan dinamika sistem.
12. Jenis-jenis Model :
Model Analitik : adalah model matematik yang
menghasilkan solusi kuantitatif. Misal, model
analitik untuk menghitung ekspektasi jumlah
pelanggan (entiti -N) pada suatu sistem yang
terdiri dari seorang pelayan (single server) dan
satu jalur kedatangan/ menunggu (single input
queue) dengan tingkat kedatangan (λ)
berdistribusi Poisson, waktu pelayanan
berdistribusi Exponential dengan mean (μ):
N =λ / (μ- λ)
Model analitik dapat memberikan hasil optimum tanpa
proses coba-coba (trial and error). Model analitik
umumnya bersifat statis, prescriptive, deterministik
atau probabilistik.
13. Jenis-jenis Model :
Model Simulasi : adalah model yang menggambarkan
hubungan sebab dan akibat (cause and effect
relationship) dalam sebuah sistem pada model
komputer yang mampu menggambarkan perilaku yang
mungkin terjadi pada sistem nyatanya.
Model simulasi dipakai sebagai alat untuk mengetahui apa
yang terjadi jika (what if) satu atau lebih komponen
atau variabelnya diubah. Seperti halnya model analitik,
model simulasipun memberikan output kuantitatif.
Kelebihannya adalah dapat mengatasi kompleksitas
fluktuasi statistis dan interdependensi. Model simulasi
sering sangat sulit dibuat/dikonstruksi dan lebih
bersifat deskriptif daripada preskriptif.
14. Jenis-jenis Model :
Tidak ada teknik pemodelan tunggal yang terbaik. Model
yang cocok untuk masalah yang dihadapi harus
dipilih berdasarkan tujuannya dan kemampuan serta
keterbatasan setiap metode pemodelan.
Urutan pemakaian model simbolik, analitik dan simulasi:
Simulation Modeling
(Evaluation and fine tuning)
Analytic Modeling
(Estimation of requirement)
Symbolic Modeling
(Conceptualization and rough design)
15. Jenis-jenis Model Simulasi:
Model dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara. Salah
satu pengelompokkan adalah:
1. Model simulasi statis : adalah representasi sistem
pada suatu waktu tertentu, atau model yang digunakan
untuk merepresentasikan sistem dimana waktu tidak
mempunyai peranan, contoh simulasi Monte Carlo
(simulasi prilaku sistem fisika dan matematika).
Model simulasi dinamis : representasi sistem
sepanjang pergantian waktu ke waktu, contohnya
sistem conveyor di pabrik.
16. Jenis-jenis Model Simulasi:
Model dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara. Salah
satu pengelompokkan adalah :
2. Model simulasi deterministik : adalah model simulasi
yang tidak mengandung komponen yang sifatnya
probabilistik (random) dan output telah dapat
ditentukan begitu sejumlah input dan hubungan
tertentu dimasukkan. Output yang diperoleh akan tetap
sama jika inputnya sama walaupun diproses berulang.
Model simulasi stokastik : adalah model simulasi
yang mengandung input-input probabilistik (random)
dan output yang dihasilkan pun sifatnya random
(probabilistik).
17. Jenis-jenis Model Simulasi:
Model dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara. Salah
satu pengelompokkan adalah:
3. Model simulasi kontinue : adalah model simulasi
dimana state (status) dari sistem berubah secara
kontinue karena berubahnya waktu (continuous-
change state variables), contohnya simulasi populasi
penduduk.
Model simulasi diskrit : adalah model suatu sistem
dimana perubahan state terjadi pada satuan-satuan
waktu yang diskrit sebagai hasil suatu kejadian (event)
tertentu (discrete-change state variables), contohnya
simulasi antrian.
18. Pemodelan Simulasi Sistem Diskrit :
Model simulasi kejadian diskrit digunakan untuk
memodelkan sistem yang sedang berjalan dan
berubah terhadap waktu, sehingga variabel state
berubah nilainya pada waktu-waktu tertentu dengan
jumlah yang dapat dihitung. Titik waktu perubahan
adalah waktu dimana event terjadi. Event adalah
kejadiaan sesaat yang merubahsistem.
Model simulasi kejadian diskrit mempunyai sifat
dinamik, sehingga diperlukan penyimpanan nilai akhir
dari waktu setlah setelah terjadi perubahan pada
sistem dan diperlukan mekanisme updating waktu
simulasi.
19. Komponen Simulasi Sistem Diskrit :
Pada simulasi kejadian diskrit (discrete-event),
pembagian kedalam komponen dan organisasi
akan mempermudah proses pemodelan,
perbaikan dan perubahan model simulasi jika
diperlukan pada bidang lain.
Komponen yang selalu ada dalam simulasi
sistem (kejadian) adalah: Entity, Activity,
Events, Queues, Attributes, Sets, dan States
(Allan Carrie).
20. Pemodelan Simulasi Sistem Kontinue
Model simulasi kejadian kontinue digunakan untuk
memodelkan sistem yang perubahannya berjalan
secara terus menerus dari waktu ke waktu, sehingga
variabel state berubah nilainya dapat setiap waktu.
Titik waktu perubahan bisa terjadi setiap saat. Event
adalah kejadiaan kontinue yang dapat merubah sistem.
Model simulasi kejadian kontinue mempunyai sifat
dinamik, karena perubahannya bisa terjadi setiap saat
maka mekanisme updating waktu simulasi perlu
ditetapkan secara periodik.