SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
NAMA : SANDIKA WAHYU INDRA PUTRA
NPM : 19210428
KELAS : 4EA21

Tanggung

jawab

Sosial

Perusahaan atau Corporate

Social

Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep
bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki
berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di
antaranya

adalah konsumen, karyawan,pemegang

saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan
erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama
perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak
semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan
atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang
lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi
perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen
dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap
seluruh pemangku kepentingannya.
Syarat

Bagi

Tanggung

Jawab

Moral

Dalam membahas prinsip-prinsip etika profesi dan prinsip-prinsip etika bisnis, kita
telah menyinggung tanggung jawab sebagai salah satu prinsip etika yang penting.
Persoalan pelik yang harus dijawab pada tempat pertama adalah manakala kondisi bagi
adanya tanggung jawab moral. Manakah kondisi yang relevan yang memungkinkan
kita menuntut agar seseorang bertanggung jawab atas tindakannya. Ini sangat penting,
karena tidak sering kita menemukan orang yang mengatakan bahwa tindakan itu bukan
tanggung

jawabku.

Paling sedikit ada tiga syarat penting bagi tanggung jawab moral. Pertama, tanggung
jawab mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu.
Tanggung jawab hanya bisa dituntut dari seseorang kalau ia bertindak dengan sadar
dan tahu akan tindakannya itu serta konsekwensi dari tindakannya. Hanya kalau
seseorang bertindak dengan sadar dan tahu, baru relevan bagi kita untuk menuntut
tanggung

jawab

dan

pertanggungjawaban

moral

atas

tindakannya

itu.

Ini juga mengandaikan bahwa pelakunya tahu mengenai baik dan buruk. Ia tahu bahwa
tindakan atau prilaku tertentu secara moral buruk sementara tindakan atau prilaku yang
lain secara moral baik. Kalau seseorang tidak tahu mengenai baik dan buruk secara
moral, dia dengan sendirinya tidak bisa punya tanggung jawab atas tindakannya. Ia
dianggap sebagai innocent, orang yang lugu, yang tak bersalah. Contoh yang paling
relevan di sini adalah anak kecil. Anak kecil tidak tahu mengenai baik dan buruk
secara moral. Karena itu, ucapan atau tindakan tertentu yang dilakukannya secara
spontan, yang dalam perspektif moral tidak baik, kasar atau jorok, sesungguhnya tidak
punya kualitas moral sama sekali. Sebabnya dia tidak tahu mengenai baik buruk secara
moral.

Dengan demikian, syarat pertama bagi tanggung jawab moral atas suatu tindakan
adalah bahwa tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional. Pribadi yang
kemampuan akal budinya sudah matang dan dapat berfungsi secara normal. Pribadi itu
paham

betul

akan

apa

yang

dilakukannya.

Kedua, tanggung jawab juga mengandalkan adanya kebebasan pada tempat pertama.
Artinya, tanggung jawab hanya mungkin relevan dan dituntut dari seseorang atas
tindakannya, jika tindakannya itu dilakukannya secara bebas. Jadi, jika seseorang
terpaksa atau dipaksa melakukan suatu tindakan, secara moral ia tidak bisa dituntut
bertanggung jawab atas tindakan itu. Hanya orang yang bebas dalam melakukan
sesuatu

bisa

bertanggung

jawab

atas

tindakannya.

Ketiga, tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan
tertentu memang mau melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan
tindakan

itu.

Sehubungan dengan tanggung jawab moral, berlaku prinsip yang disebut the principle
of alternate possibilities. Menurut prinsip ini, seseorang bertanggung jawab moral atas
tindakan yang telah dilakukannya hanya kalau ia bisa bertindak secara lain. Artinya,
hanya kalau masih ada alternative baginya untuk bertindak secara lain, yang tidak lain
berarti

ia

tidak

dalam

keadaan

terpaksa

melakukan

tindakan

itu.

Menurut Harry Frankfurt, prinsip ini tidak sepenuhnya benar. Sebabnya, seseorang
masih bisa tetap bertanggung jawab atas tindakannya kalaupun ia tidak punya
kemungkinan lain untuk bertindak secara lain. Artinya, kalaupun tindakan itu
dilakukan di bawah ancaman sekalipun, misalnya, tetapi jika ia sendiri memang mau
melakukan tindakan itu, ia tetap bertanggung jawab atas tindakannya.
2.

Status

Perusahaan

Perusahaan adalah sebuah badan hukum. Artinya, perusahaan dibentuk berdasarkan badan
hukum tertentu dan disahkan dengan hukum atau aturan legal tertentu. Karena itu,
keberadaannya dijamin dan sah menurut hukum tertentu. Itu berarti perusahaan adalah
bentukan manusia, yang eksistensinya diikat berdasarkan aturan hukum yang sah.

Sebagai badan hukum, perusahaan mempunyai hak-hak legal tertentu sebagaimana dimiliki
oleh manusia. Misalnya, hak milik pribadi, hak paten, hak atas merek tertentu, dan
sebagainya. Sejalan dengan itu, perusahaan juga mempunyai kewajibanlegal untuk
menghormati hak legal perusahaan lain, yaitu tidak boleh merampas hak perusahaan lain.
Perusahaan hanyalah badan hukum, dan bukan pribadi. Sebagai badan hukum perusahaan
mempunyai hak dan kewajiban legal, tetapi tidak dengan sendirinya berarti perusahaan juga
mempunyai

hak

dan

kewajiban

moral.

De George secara khusus membedakan dua macam pandangan mengenai status perusahaan.
Pertama,pandangan legal-creator, yang melihat perusahaan sebagai sepenuhnya ciptaan
hukum,

dan

karena

itu

ada

hanya

berdasarkan

hukum.

Kedua, pandangan legal-recognation yang tidak memusatkan perhatian pada status legal
perusahaan melainkan pada perusahaan sebagai suatu usaha bebas dan produktif.

Karena, menurut pandangan kedua, perusahaan bukan bentukan Negara atau masyarakat,
maka perusahaan menetapkan sendiri tujuannya dan beroprasi sedemikian rupa untuk
mencapai tujuannya itu. Ini berarti, karena perusahaan dibentuk untuk mencapai kepentingan
para pendirinya, maka dalam aktivitasnya perusahaan memang melayani masyarakat, tapi
bukan itu tujuan utamanya. Pelayanan masyarakat hanyalah saran untuk mencapai tujuannya,
yaitu

mencari

keuntungan.

Berdasarkan pemahaman mengenai status perusahaan di atas, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan memang mempunyai tanggung jawab, tetapi hanya terbatas pada tanggung jawab
legal,

yaitu

tanggung

jawab

memenuhi

aturan

hukum

yang

ada.

Dalam kerangka pemikiran bahwa tanggung jawab hanya bisa dituntut dari pelaku yang tahu,
bebas, dan mau, Milton Friedman dengan tegas mengatakan bahwa hanya manusia yang
mempunyai

3.

tanggung

Lingkup

Tanggung

jawab.

Jawab

Sosial

Pada tempat pertama harus dikatakan bahwa tanggung jawab sosial menunjukkan kepedulian
perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap
kepentingan perusahaan belaka. Dengan konsep tanggung jawab sosial perusahaan mau
dikatakan bahwa kendati secara moral adalah adalah baik bahwa perusahaan mengejar
keuntungan, tidak dengan sendirinya perusahaan dibenarkan untuk mencapai keuntungan itu
dengan mengorbankan kepentingan pihak lain, termasuk kepentingan masyarakat luas.

Konsep tanggung jawab sosial perusahaan sesungguhnya mengacu pada kenyataan,
sebagaimana telah dikatakan di atas, bahwa perusahaan adalah badan hukum yang dibentuk
manusia dan terdiri dari manusia. Ini menunjukkan sebagaimana halnya manusia tidak bisa
hidup tanpa orang lain, demikian pula perusahaan, tidak bisa hidup, tidak bisa beroprasi, dan
memperoleh

keuntungan

bisnis

tanpa

pihak

lain.

Ada beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar bagi keterlibatan perusahaan dalam berbagai
kegiatan sosial. Pertama, karena perusahaan dan seluruh karyawannya adalah bagian integral
dari

masyarakat

setempat.

Kedua, perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat hak untuk mengelola sumber daya
alam yang ada dalam masyarakat tersebut dengan mendapat keuntungan bagi perusahaan
tersebut.

Ketiga, dengan tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan sosial, perusahaan
memperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu
yang

dapat

merugikan

kepentingan

masyarakat

luas.

Keempat, dengan keterlibatan sosial, perusahaan tersebut menjalin hubungan sosial yang lebih
baik dengan masyarakat dan dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih diterima
kehadirannya dalam masyarakat tersebut.
4.

Argumen

a.

Tujuan

yang
utama

Menentang
bisnis

Perlunya

adalah

Keterlibatan

mengejar

Sosial

keuntungan

Perusahaan

sebesar-besarnya

Argumen paling keras yang menentang keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan
sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan adalah paham dasar bahwa tujuan
utama, bahkan satu-satunya, dari kegiatan bisnis adalah mengejar keuntungan sebesarbesarnya.

b.

Tujuan

yang

terbagi-bagi

dan

harapan

yang

membingungkan

Bahwa keterlibatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan akan
menimbulkan minat dan perhatian yang bermacam-macam, yang pada akhirnya akan
mengalihkan, bahkan mengacaukan perhatian para pimpinan perusahaan. Asumsinya,
keberhasilan perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan
oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh konsentrasi pimpinan perusahaan,
pada

c.

core

Biaya

business-nya.

keterlibatan

sosial

Keterlibatan sosial sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan malah dianggap
memberatkan masyarakat. Alasannya, biaya yang digunakan untuk keterlibatan sosial
perusahaan itu byukan biaya yang disediakan oleh perusahaan itu, melainkan merupakan
biaya yang telah diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa
yang

d.

ditawarkan

Kurangnya

tenaga

dalam

terampil

di

pasar.

bidang

kegiatan

sosial

Argumen ini menegaskan kembali mitos bisnis amoral yang telah kita lihat di depan. Dengan
argumen ini dikatakan bahwa para pemimpin perusahaan tidak professional dalam membuat
pilihan dan keputusan moral. Asumsinya, keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan
sosial

5.
a.

adalah

kegiatan

Argumen

yang

Kebutuhan

yang

lebih

Mendukung

dan

bernuansa

Perlunya

harapan

moral,

karitatif

Keterlibatan

masyarakat

yang

Sosial

dan

sosial.

Perusahaan

semakin

berubah

Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan. Ini tidak bisa
disangkal. Namun dalam masyarakat yang semakin berubah, kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap bisnis pun ikut berubah. Karena itu, untuk bisa bertahan dan berhasil
dalam persaingan bisnis modern yang ketat ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwaa
mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatngkan
keuntungan

sebesar-besarnya.

b.

Terbatasnya

sumber

daya

alam

Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa bumi kita ini mempunyai sumber daya alam
yang terbatas. Bisnis justru berlangsung dalam kenyataan ini, dengan berupaya memanfaatkan
secara bertanggung jawab dan bijaksana sumber daya yang terbatas itu demi memenuhi
kebutuhan manusia. Maka, bisnis diharapkan untuk tidak hanya mengeksploitasi sumber daya
alam yang terbatas itu demi keuntungan ekonomis, melainkan juga ikut melakukan kegiatan
sosial

tertentu

c.

yang

terutama

Lingkungan

bertujuan

sosial

untuk

memelihara

yang

sumber

lebih

daya

alam.

baik

Bisnis berlangsung dalam suatu lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan dan
keberhasilan bisnis itu untuk masa yang panjang. Ini punya implikasi etis bahwa bisnis
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan
sosialnya

d.

kea

Pertimbangan

rah

tanggung

yang

lebih

jawab

dan

baik.

kekuasaan

Keterlibatan sosial khususnya, maupun tanggung jawab sosial perusahaan secara keseluruhan,
juga dilihat sebagai suatu pengimbang bagi kekuasaan bisnis modern yang semakin raksasa
dewasa ini. Alasannya, bisnis mempunyai kekuasaan sosial

e.

Bisnis

mempunyai

sumber-sumber

daya

yang sangat besar.

yang

berguna

Argumen ini akan mengatakan bahwa bisnis atau perusahaan sesungguhnya mempunyai
sumber daya yang sangat potensial dan berguna bagi masyarakat. Perusahaan tidak hanya
punya dana, melainkan juga tenaga professional dalam segala bidang yang dapat
dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat .
f.

Keuntungan

jangka

panjang

Argumen ini akan menunjukkan bahwa bagi perusahaan, tanggung jawab sosial secara
keseluruhan, termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial merupakan
suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan pengusaha itu dalam
jangka

6.

panjang.

Implementasi

Tanggung

Jawab

Sosial

Perusahaan

Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa
struktur mengikuti strategi. Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan dan ditentukan oleh
strategi

dari

organisasi

atau

perusahaan

itu.

Strategi umumnya menetapkan dan menggariskan arah yang akan ditempuh oleh perusahaan
dalam menjalankan kegiatan bisnisnya demi mencapai tujuan dan misi sesuai dengan nilai
yang dianut perusahaan itu.

KEADILAN DALAM BISNIS
I. PAHAM TRADISIONAL DALAM BISNIS
Dalam Paham Tradisional Dalam Bisnis memiliki 3 keadilan yaitu :
a. Keadilan Legal
b. Keadilan Komutatif
c. Keadilan Distributif
a. Keadilan Legal
Menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara. Intinya
adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan secara sama oleh negara di
hadapan hukum.
Dasar moral :
1. Semua orang adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat yang sama dan harus
diperlakukan secara sama.
2. Semua orang adalah warga negara yang sama status dan kedudukannya, bahkan sama
kewajiban sipilnya, sehingga harus diperlakukan sama sesuai dengan hukum yang berlaku.
Konsekuensi legal :
Semua orang harus secara sama dilindungi hukum, dalam hal ini oleh negara.
Tidak ada orang yang akan diperlakukan secara istimewa oleh hukum atau negara.
Negara tidak boleh mengeluarkan produk hukum untuk kepentingan kelompok tertentu.
Semua warga harus tunduk dan taat kepada hukum yang berlaku.
b. Keadilan Komutatif
1. Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan yang lain atau warga
negara satu dengan warga negara lainnya.
2. Menuntut agar dalam interaksi sosial antara warga satu dengan yang lainnya tidak boleh
ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya.
3. Jika diterapkan dalam bisnis, berarti relasi bisnis dagang harus terjalin dalam hubungan
yang setara dan seimbang antara pihak yang satu dengan lainnya.
4. Dlm bisnis, keadilan komutatif disebut sebagai keadilan tukar. Dengan kata lain keadilan
komutatif menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-pihak yang terlibat.
5. Keadilan ini menuntut agar baik biaya maupun pendapatan sama-sama dipikul secara
seimbang.
c. Keadilan Distributif
Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata atau yang
dianggap merata bagi semua warga negara. Menyangkut pembagian kekayaan ekonomi atau
hasil-hasil pembangunan. Persoalannya apa yang menjadi dasar pembagian yang adil itu?
Sejauh mana pembagian itu dianggap adil?
Dalam sistem aristokrasi, pembagian itu adil kalau kaum ningrat mendapat lebih banyak,
sementara para budaknya sedikit. Menurut Aristoteles, distribusi ekonomi didasarkan pada
prestasi dan peran masing-masing orang dalam mengejar tujuan bersama seluruh warga
negara.
Dalam dunia bisnis, setiap karyawan harus digaji sesuai dengan prestasi, tugas, dan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Keadilan distributif juga berkaitan dengan prinsip perlakuan
yang sama sesuai dengan aturan dan ketentuan dalam perusahaan yang juga adil dan baik.
II. KEADILAN INDIVIDUAL DAN STRUKTURAL
Keadilan dan upaya menegakkan keadilan menyangkut aspek lebih luas berupa penciptaan
sistem yang mendukung terwujudnya keadilan tersebut. Prinsip keadilan legal berupa
perlakuan yang sama terhadap setiap orang bukan lagi soal orang per orang, melainkan
menyangkut sistem dan struktur sosial politik secara keseluruhan.
Untuk bisa menegakkan keadilan legal, dibutuhkan sistem sosial politik yang memang
mewadahi dan memberi tempat bagi tegaknya keadilan legal tersebut, termasuk dalam bidang
bisnis. Dalam bisnis, pimpinan perusahaan manapun yang melakukan diskriminasi tanpa dasar
yang bisa dipertanggungjawabkan secarar legal dan moral harus ditindak demi menegakkan
sebuah sistem organisasi perusahaan yang memang menganggap serius prinsip perlakuan
yang sama, fair atau adil ini.
Dalam bidang bisnis dan ekonomi, mensyaratkan suatu pemerintahan yang juga adil
pemerintah yang tunduk dan taat pada aturan keadilan dan bertindak berdasarkan aturan
keadilan itu. Yang dibutuhkan adalah apakah sistem sosial politik berfungsi sedemikian rupa
hingga memungkinkan distribusi ekonomi bisa berjalan baik untuk mencapai suatu situasi
sosial dan ekonomi yang bisa dianggap cukup adil.
Pemerintah mempunyai peran penting dalam hal menciptakan sistem sosial politik yang
kondusif, dan juga tekadnya untuk menegakkan keadilan. Termasuk di dalamnya keterbukaan
dan kesediaan untuk dikritik, diprotes, dan digugat bila melakukan pelanggaran keadilan.
Tanpa itu ketidakadilan akan merajalela dalam masyarakat.
III. TEORI KEADILAN ADAM SMITH
Adam Smith hanya menerima satu konsep keadilan yaitu keadilan komutatif.
Alasannya:
1. Keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti, yaitu keadilan komutatif yang menyangkut
kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu orang dengan orang lain.
Ketidakadilan berarti pincangnya hubungan antarmanusia karena kesetaraan yang terganggu.
2. Keadilan legal sudah terkandung dalam keadilan komutatif, karena keadilan legal hanya
konsekuensi lebih lanjut dari prinsip keadilan komutatif. Demi menegakkan keadilan
komutatif, negara harus bersikap netral dan memperlakukan semua pihak secara sama tanpa
terkecuali.
3. Juga menolak keadilan distributif, karena apa yang disebut keadilan selalu menyangkut hak
semua orang tidak boleh dirugikan haknya. Keadilan distributif justru tidak berkaitan dengan
hak. Orang miskin tidak punya hak untuk menuntut dari orang kaya untuk membagi
kekayaannya kepada mereka. Orang miskin hanya bisa meminta, tidak bisa menuntutnya
sebagai sebuah hak. Orang kaya tidak bisa dipaksa untuk memperbaiki keadaan sosial
ekonomi orang miskin.
Prinsip Komutatif Adam Smith:
Prinsip
Prinsip
Prinsip Keadilan Tukar
Prinsip No Harm

No
Non

Harm
–

Intervention
Prinsip No Harm Yaitu prinsip tidak merugikan orang lain, khususnya tidak merugikan hak
dan kepentingan orang lain.
Prinsip ini menuntuk agar dalam interaksi sosial apapun setiap orang harus menahan dirinya
untuk tidak sampai merugikan hak dan kepentingan orang lain, sebagaimana ia sendiri tidak
mau agar hak dan kepentingannya dirugikan oleh siapapun.
Dalam bisnis, tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya, entah sebagai
konsumen, pemasok, penyalur, karyawan, investor, maupun masyarakat luas.
Prinsip Non-Intervention
Prinsip Non Intervention Yaitu prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini menuntut agar
demi jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang, tidak seorangpun
diperkenankan untuk ikut campur tangan dalam kehidupan dan kegiatan orang lain
Campur tangan dalam bentuk apapun akan merupakan pelanggaran terhadap hak orang
tertentu yang merupakan suatu harm (kerugian) dan itu berarti telah terjadi ketidakadilan.
Dalam hubungan antara pemerintah dan rakyat, pemerintah tidak diperkenankan ikut campur
tangan dalam kehidupan pribadi setiap warga negara tanpa alasan yang dapat diterima, dan
campur tangan pemerintah akan dianggap sebagai pelanggaran keadilan.
Dalam bidang ekonomi, campur tangan pemerintah dalam urusan bisnis setiap warga negara
tanpa alasan yang sah akan dianggap sebagai tindakah tidak adil dan merupakan pelanggran
atas hak individu tersebut, khususnya hak atas kebebasan.
Prinsip Keadilan Tukar
Prinsip keadilan tukar atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud dan
terungkap dalam mekanisme harga pasar. Merupakan penerapan lebih lanjut dari no harm
secara khusus dalam pertukaran dagang antara satu pihak dengan pihal lain dalam pasar.
Adam Smith membedakan antara harga alamiah dan harga pasar atau harga aktual. Harga
alamiah adalah harga yang mencerminkan biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh
produsen, yang terdiri dari tiga komponen yaitu biaya buruh, keuntungan pemilik modal, dan
sewa. Harga pasar atau harga aktual adl harga yang aktual ditawarkan dan dibayar dalam
transaksi dagang di dalam pasar.
Kalau suatu barang dijual dan dibeli pada tingkat harga alamiah, itu berarti barang tersebut
dijual dan dibeli pada tingkat harga yang adil. Pada tingkat harga itu baik produsen maupun
konsumen sama-sama untung. Harga alamiah mengungkapkan kedudukan yang setara and
seimbang antara produsen dan konsumen karena apa yang dikeluarkan masing-masing dapat
kembali (produsen: dalam bentuk harga yang diterimanya, konsumen: dalam bentuk barang
yang diperolehnya), maka keadilan nilai tukar benar-benar terjadi.
Dalam jangka panjang, melalui mekanisme pasar yang kompetitif, harga pasar akan
berfluktuasi sedemikian rupa di sekitar harga alamiah sehingga akan melahirkan sebuah titik
ekuilibrium yang menggambarkan kesetaraan posisi produsen dan konsumen.
Dalam pasar bebas yang kompetitif, semakin langka barang dan jasa yang ditawarkan dan
sebaliknya semakin banyak permintaan, harga akan semakin naik. Pada titik ini produsen akan
lebih diuntungkan sementara konsumen lebih dirugikan. Namun karena harga naik, semakin
banyak produsen yang tertarik untuk masuk ke bidang industri tersebut, yang menyebabkan
penawaran berlimpah dengan akibat harga menurun. Maka konsumen menjadi diuntungkan
sementara produsen dirugikan.
Dengan demikian selanjutnya harga akan berfluktuasi sesuai dengan mekanisme pasar yang
terbuka dan kompetitif. Karena itu dalam pasar yang terbuka dan kompetitif, fluktuasi harga
akan menghasilkan titik ekuilibrium sebuah titik di mana sejumlah barang yang akan dibeli
oleh konsumen sama dengan jumlah yang ingin dijual oleh produsen, dan harga tertinggi yang
ingin dibayar konsumen sama dengan harga terrendah yang ingin ditawarkan produsen. Titik
ekuilibrium inilah yang menurut Adam Smith mengungkapkan keadilan komutatif dlm
transaksi bisnis.
IV. TEORI KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWLS
Pasar memberi kebebasan dan peluang yang sama bagi semua pelaku ekonomi. Kebebasan
adalah nilai dan salah satu hak asasi paling penting yang dimiliki oleh manusia, dan ini
dijamin oleh sistem ekonomi pasar. Pasar memberi peluang bagi penentuan diri manusia
sebagai makhluk yang bebas. Ekonomi pasar menjamin kebebasan yang sama dan kesempatan
yang fair.
Prinsip-prinsip Keadilan Distributif Rawls
Meliputi:
1. Prinsip Kebebasan yg sama.
Setiap orang hrs mempunyai hak yang sama atas sistem kebebasan dasar yang sama yag
paling luas sesuai dengan sistem kebebasan serupa bagi semua. Keadilan menuntut agar
semua orang diakui, dihargai, dan dijamin haknya atas kebebasan secara sama.
2. Prinsip Perbedaan (Difference Principle).
Bahwa ketidaksamaan sosial dan ekonomi harus diatur sedemikian rupa sehingga
ketidaksamaan tersebut:
a). Menguntungkan mereka yang paling kurang beruntung, dan
b). Sesuai dengan tugas dan kedudukan yang terbuka bagi semua di bawah kondisi persamaan
kesempatan yang sama.
Jalan keluar utama untuk memecahkan ketidakadilan distribusi ekonomi oleh pasar adalah
dengan mengatur sistem dan struktur sosial agar terutama menguntungkan kelompok yang
tidak beruntung.
Kritik atas Teori Rawls:
Bahwa Prinsip Perbedaan, berakibat menimbulkan ketidakadilan baru.
1. Prinsip tsb membenarkan ketidakadilan, karena dengan prinsip tersebut pemerintah
dibenarkan untuk melanggar dan merampas hak pihak tertentu untuk diberikan kepada pihak
lain.
2. Yang lebih tidak adil lagi adalah bahwa kekayaan kelompok tertentu yang diambil
pemerintah tadi juga diberikan kepada kelompok yang menjadi tidak beruntung atau miskin
karena kesalahannya sendiri. Prinsip Perbedaan justru memperlakukan secara tidak adil
mereka yang dengan gigih, tekun, disiplin, dan kerja keras telah berhasil mengubah nasib
hidupnya terlepas dari bakat dan kemampuannya yang mungkin pas-pasan.
V. JALAN KELUAR ATAS MASALAH KETIMPANGAN EKONOMI
Terlepas dari kritik-kritik tehadap teori Rawls, kita akui bahwa Rawls mempunyai pemecahan
yang cukup menarik dan mendasar atas ketimpangan ekonomi. Dengan memperhatikan secara
serius kelemahan-kelemahan yang dilontarkan, kita dapat mengajukan jalan keluar tertentu
yang sebenarnya merupakan perpaduan teori Adam Smith yang menekankan pada pasar, dan
juga teori Rawls yang menekankan kenyataan perbedaan bahkan ketimpangan ekonomi yang
dihasilkan oleh pasar.
Harus kita akui bahwa pasar adalah sistem ekonomi terbaik hingga sekarang, karena dari
kacamata Adam Smith maupun Rawls, pasar menjamin kebebasan berusaha secara optimal
bagi semua orang. Karena itu kebebasan berusaha dan kebebasan dalam segala aspek
kehidupan harus diberi tempat pertama.
Negara dituntut untuk mengambil langkah dan kebijaksanaan khusus tertentu yang secara
khusus dimaksudkan untuk membantu memperbaiki keadaan sodial dan ekonomi kelompok
yang secara obyektif tidak beruntung bukan karena kesalahan mereka sendiri.
Dengan mengandalkan kombinasi mekanisme pasar dan kebijaksanaan selektif pemerintah
yang khusus ditujukan untuk membantu kelompok yang secara obyektif tidak mampu
memanfaatkan peluang pasar secara maksimal. Dalam hal ini penentuan kelompok yang
mendapat perlakuan istimewa harus dilakukan secara transparan dan terbuka. Langkah dan
kebijaksanaan ini mencakup pengaturan sistem melalui pranata politik dan legal, sebagaimana
diusulkan oleh Rawls, tetapi harus tetap selektif sekaligus berlaku umum. Jalan keluar ini
sama sekali tidak bertentangan degan sistem ekonomi pasar karena sistem ekonomi pasar
sesungguhnya mengakomodasi kemungkinan itu.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan
http://rinaeka12.blogspot.com/2009/10/bab-vi-tanggung-jawab-sosial-perusahaan.html
http://tedyjindol.wordpress.com/2012/11/07/bab-v-keadilan-dalam-bisnis/

Contenu connexe

Tendances

Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisWahono Syahida
 
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...Randy Soulisa
 
Tanggung jawab sosial dari organisasi
Tanggung jawab sosial dari organisasiTanggung jawab sosial dari organisasi
Tanggung jawab sosial dari organisasiKamal Kamal
 
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...ciciliaeritawanti
 
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...ciciliaeritawanti
 
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...Gunawan Adam
 
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...Royhan Jamaan
 
9, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...
9, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...9, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...
9, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...Adi Novian Prihantoro
 
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanEtika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanAlvin Tokan
 
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...MaksiPrimaDewi
 
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...Rame Priyanto
 
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...salomoroyfreddy
 
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...Abdul Latif
 
Bab 3 etika dan tanggung jawab perusahaan
Bab 3 etika   dan tanggung jawab perusahaan Bab 3 etika   dan tanggung jawab perusahaan
Bab 3 etika dan tanggung jawab perusahaan Bagas Abimanyu
 
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...lexipel
 
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutanetika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutanSanti Duwi Putri Nugroho
 

Tendances (18)

Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnisTanggung jawab sosial organisasi bisnis
Tanggung jawab sosial organisasi bisnis
 
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
 
Tanggung jawab sosial dari organisasi
Tanggung jawab sosial dari organisasiTanggung jawab sosial dari organisasi
Tanggung jawab sosial dari organisasi
 
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
2, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,concepts and theor...
 
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
 
Etika bisnis 2
Etika bisnis 2Etika bisnis 2
Etika bisnis 2
 
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...
8, BE & GG, Gunawan Adam, Hapzi Ali, Corporate Social Responsibilities, Unive...
 
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
 
9, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...
9, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...9, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...
9, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...
 
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanEtika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
 
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
 
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
 
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...
 
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
 
Bab 3 etika dan tanggung jawab perusahaan
Bab 3 etika   dan tanggung jawab perusahaan Bab 3 etika   dan tanggung jawab perusahaan
Bab 3 etika dan tanggung jawab perusahaan
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
 
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutanetika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
 

En vedette

Geografia agrária do brasil leite
Geografia agrária do brasil leiteGeografia agrária do brasil leite
Geografia agrária do brasil leiteBrunomca
 
Hoja de vida p
Hoja de vida pHoja de vida p
Hoja de vida pPaz Vega
 
OTC Derivatives: Evaluating the Impact of New Regulation in Europe, Brice Hen...
OTC Derivatives: Evaluating the Impact of New Regulation in Europe, Brice Hen...OTC Derivatives: Evaluating the Impact of New Regulation in Europe, Brice Hen...
OTC Derivatives: Evaluating the Impact of New Regulation in Europe, Brice Hen...DerivSource
 
Мрія про Україну
Мрія про УкраїнуМрія про Україну
Мрія про Українуsemyurihor
 
Терра Футура - первая Монтессори-школа в Нижнем Новгороде
Терра Футура - первая Монтессори-школа в Нижнем НовгородеТерра Футура - первая Монтессори-школа в Нижнем Новгороде
Терра Футура - первая Монтессори-школа в Нижнем НовгородеДенис Забашта
 
Geografia agrária do brasil leite ate 1960 no brasil
Geografia agrária do brasil leite ate 1960 no brasilGeografia agrária do brasil leite ate 1960 no brasil
Geografia agrária do brasil leite ate 1960 no brasilBrunomca
 
Lomce y kkkloe,,,,
Lomce y kkkloe,,,,Lomce y kkkloe,,,,
Lomce y kkkloe,,,,delavibora
 
2.6.1 5 6 and7and some 2.5 gpp npp
2.6.1 5 6 and7and some 2.5 gpp npp2.6.1 5 6 and7and some 2.5 gpp npp
2.6.1 5 6 and7and some 2.5 gpp nppGURU CHARAN KUMAR
 
2013 Canaan English Ministry report
2013 Canaan English Ministry report2013 Canaan English Ministry report
2013 Canaan English Ministry reportTim Tseng
 
Major risk- Story of Love
Major risk- Story of LoveMajor risk- Story of Love
Major risk- Story of LoveIvonne Bezakova
 
Infinity investimentos
Infinity investimentosInfinity investimentos
Infinity investimentosGeraldo Souza
 

En vedette (18)

Geografia agrária do brasil leite
Geografia agrária do brasil leiteGeografia agrária do brasil leite
Geografia agrária do brasil leite
 
Hoja de vida p
Hoja de vida pHoja de vida p
Hoja de vida p
 
Hour glass or hopeless case
Hour glass or hopeless caseHour glass or hopeless case
Hour glass or hopeless case
 
OTC Derivatives: Evaluating the Impact of New Regulation in Europe, Brice Hen...
OTC Derivatives: Evaluating the Impact of New Regulation in Europe, Brice Hen...OTC Derivatives: Evaluating the Impact of New Regulation in Europe, Brice Hen...
OTC Derivatives: Evaluating the Impact of New Regulation in Europe, Brice Hen...
 
BCsCyberESL09m12y
BCsCyberESL09m12yBCsCyberESL09m12y
BCsCyberESL09m12y
 
Мрія про Україну
Мрія про УкраїнуМрія про Україну
Мрія про Україну
 
ABB-ACS600
ABB-ACS600ABB-ACS600
ABB-ACS600
 
Jn 06 05
Jn 06 05Jn 06 05
Jn 06 05
 
Терра Футура - первая Монтессори-школа в Нижнем Новгороде
Терра Футура - первая Монтессори-школа в Нижнем НовгородеТерра Футура - первая Монтессори-школа в Нижнем Новгороде
Терра Футура - первая Монтессори-школа в Нижнем Новгороде
 
Geografia agrária do brasil leite ate 1960 no brasil
Geografia agrária do brasil leite ate 1960 no brasilGeografia agrária do brasil leite ate 1960 no brasil
Geografia agrária do brasil leite ate 1960 no brasil
 
Lomce y kkkloe,,,,
Lomce y kkkloe,,,,Lomce y kkkloe,,,,
Lomce y kkkloe,,,,
 
Physics! radioactive.
Physics! radioactive.Physics! radioactive.
Physics! radioactive.
 
2.6.1 5 6 and7and some 2.5 gpp npp
2.6.1 5 6 and7and some 2.5 gpp npp2.6.1 5 6 and7and some 2.5 gpp npp
2.6.1 5 6 and7and some 2.5 gpp npp
 
2013 Canaan English Ministry report
2013 Canaan English Ministry report2013 Canaan English Ministry report
2013 Canaan English Ministry report
 
Major risk- Story of Love
Major risk- Story of LoveMajor risk- Story of Love
Major risk- Story of Love
 
2.6.1 4,2.1.7
2.6.1 4,2.1.72.6.1 4,2.1.7
2.6.1 4,2.1.7
 
Infinity investimentos
Infinity investimentosInfinity investimentos
Infinity investimentos
 
Hinduism
HinduismHinduism
Hinduism
 

Similaire à CSR

Etika bisnis ( Nur Azizah )
Etika bisnis ( Nur Azizah )Etika bisnis ( Nur Azizah )
Etika bisnis ( Nur Azizah )Aziza Zea
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Janu W
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Janu W
 
Tanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaanTanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaanNeng Lina
 
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Lisca Ardiwinata
 
Tangggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Manajemen Strategis
Tangggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Manajemen StrategisTangggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Manajemen Strategis
Tangggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Manajemen StrategisDiah Fitri
 
Makalah tanggungjawab-sosial-perusahaan
Makalah tanggungjawab-sosial-perusahaanMakalah tanggungjawab-sosial-perusahaan
Makalah tanggungjawab-sosial-perusahaanCySmart Na
 
Beggunangtotohandimanhapzialidecisionmakingemployerresponsibilityandemployerr...
Beggunangtotohandimanhapzialidecisionmakingemployerresponsibilityandemployerr...Beggunangtotohandimanhapzialidecisionmakingemployerresponsibilityandemployerr...
Beggunangtotohandimanhapzialidecisionmakingemployerresponsibilityandemployerr...Hendra Hendra
 
Pertemuan 12-Tanggung jawab dan tanggung gugat.pptx
Pertemuan 12-Tanggung jawab dan tanggung gugat.pptxPertemuan 12-Tanggung jawab dan tanggung gugat.pptx
Pertemuan 12-Tanggung jawab dan tanggung gugat.pptxMiftahChairani2
 
10, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL...
10, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL...10, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL...
10, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL...marisa tanggang
 
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnisTanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnisDedy Setiady
 
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
Memahami etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Memahami etika bisnis dan tanggung jawab sosialMemahami etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Memahami etika bisnis dan tanggung jawab sosialShieni Rahmadani Amalia
 
9, be gg, ria safitri, hapzi ali, corporate ethics rights privileges problem...
9, be gg, ria safitri, hapzi ali,  corporate ethics rights privileges problem...9, be gg, ria safitri, hapzi ali,  corporate ethics rights privileges problem...
9, be gg, ria safitri, hapzi ali, corporate ethics rights privileges problem...Universitas Mercu Buana
 
Materi Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan BisnisMateri Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan BisnisNurikaWulandari
 
Tugas presentation pengantar bisnis
Tugas presentation pengantar bisnisTugas presentation pengantar bisnis
Tugas presentation pengantar bisnisAbdul Aziz
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528STISIPWIDURI
 
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017desydharmawati
 

Similaire à CSR (20)

Etika bisnis ( Nur Azizah )
Etika bisnis ( Nur Azizah )Etika bisnis ( Nur Azizah )
Etika bisnis ( Nur Azizah )
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
 
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
Tugas soft skill 2 by j anu eka w .
 
Tanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaanTanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan
 
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
 
Tangggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Manajemen Strategis
Tangggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Manajemen StrategisTangggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Manajemen Strategis
Tangggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Manajemen Strategis
 
Makalah tanggungjawab-sosial-perusahaan
Makalah tanggungjawab-sosial-perusahaanMakalah tanggungjawab-sosial-perusahaan
Makalah tanggungjawab-sosial-perusahaan
 
Csr etika bisnis
Csr etika bisnisCsr etika bisnis
Csr etika bisnis
 
Beggunangtotohandimanhapzialidecisionmakingemployerresponsibilityandemployerr...
Beggunangtotohandimanhapzialidecisionmakingemployerresponsibilityandemployerr...Beggunangtotohandimanhapzialidecisionmakingemployerresponsibilityandemployerr...
Beggunangtotohandimanhapzialidecisionmakingemployerresponsibilityandemployerr...
 
Pertemuan 12-Tanggung jawab dan tanggung gugat.pptx
Pertemuan 12-Tanggung jawab dan tanggung gugat.pptxPertemuan 12-Tanggung jawab dan tanggung gugat.pptx
Pertemuan 12-Tanggung jawab dan tanggung gugat.pptx
 
10, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL...
10, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL...10, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL...
10, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBIL...
 
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnisTanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
Tanggung jawab sosial perusahaan dan keadilan dalam bisnis
 
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
 
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019Business ethic csr risk management. UMB. 2019
Business ethic csr risk management. UMB. 2019
 
Memahami etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Memahami etika bisnis dan tanggung jawab sosialMemahami etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Memahami etika bisnis dan tanggung jawab sosial
 
9, be gg, ria safitri, hapzi ali, corporate ethics rights privileges problem...
9, be gg, ria safitri, hapzi ali,  corporate ethics rights privileges problem...9, be gg, ria safitri, hapzi ali,  corporate ethics rights privileges problem...
9, be gg, ria safitri, hapzi ali, corporate ethics rights privileges problem...
 
Materi Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan BisnisMateri Kewirausahaan Bisnis
Materi Kewirausahaan Bisnis
 
Tugas presentation pengantar bisnis
Tugas presentation pengantar bisnisTugas presentation pengantar bisnis
Tugas presentation pengantar bisnis
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528
Insani vol 2_no_2_des_2015_yerah_melita-a57b3-2142_528
 
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
Be and gcg, desy dharmawati, hapzi ali, csr, umb, 2017
 

Plus de Sandika Wahyu IP (20)

Yang berarti
Yang berartiYang berarti
Yang berarti
 
Iklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnyaIklan dan dimensi etisnya
Iklan dan dimensi etisnya
 
Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumenPerlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 
Hak pekerja
Hak pekerjaHak pekerja
Hak pekerja
 
Keadilan dalam Bisnis
Keadilan dalam BisnisKeadilan dalam Bisnis
Keadilan dalam Bisnis
 
Program tanggung jawab sosial perusahaan
Program tanggung jawab sosial perusahaanProgram tanggung jawab sosial perusahaan
Program tanggung jawab sosial perusahaan
 
Shimizu
ShimizuShimizu
Shimizu
 
Tulisan
TulisanTulisan
Tulisan
 
Bab 1 teoritika etika bisnis
Bab 1 teoritika etika bisnisBab 1 teoritika etika bisnis
Bab 1 teoritika etika bisnis
 
Bab 1 teoritika etika bisnis
Bab 1 teoritika etika bisnisBab 1 teoritika etika bisnis
Bab 1 teoritika etika bisnis
 
Surat
SuratSurat
Surat
 
Kuliah sambil bekerja
Kuliah sambil bekerjaKuliah sambil bekerja
Kuliah sambil bekerja
 
Penalaran
PenalaranPenalaran
Penalaran
 
tugas karangan
tugas karangan tugas karangan
tugas karangan
 
Dalam penulisan karya ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiahDalam penulisan karya ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Intisari SAP
Intisari SAPIntisari SAP
Intisari SAP
 
Rangkuman sap ekonomi koperasi
Rangkuman sap ekonomi koperasi Rangkuman sap ekonomi koperasi
Rangkuman sap ekonomi koperasi
 
Pengaruh Sea Games pada perekonomian Indonesia
Pengaruh Sea Games pada perekonomian Indonesia Pengaruh Sea Games pada perekonomian Indonesia
Pengaruh Sea Games pada perekonomian Indonesia
 
Pembagian shu
Pembagian shuPembagian shu
Pembagian shu
 

CSR

  • 1. NAMA : SANDIKA WAHYU INDRA PUTRA NPM : 19210428 KELAS : 4EA21 Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan,pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya. Syarat Bagi Tanggung Jawab Moral Dalam membahas prinsip-prinsip etika profesi dan prinsip-prinsip etika bisnis, kita telah menyinggung tanggung jawab sebagai salah satu prinsip etika yang penting. Persoalan pelik yang harus dijawab pada tempat pertama adalah manakala kondisi bagi adanya tanggung jawab moral. Manakah kondisi yang relevan yang memungkinkan kita menuntut agar seseorang bertanggung jawab atas tindakannya. Ini sangat penting, karena tidak sering kita menemukan orang yang mengatakan bahwa tindakan itu bukan tanggung jawabku. Paling sedikit ada tiga syarat penting bagi tanggung jawab moral. Pertama, tanggung jawab mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu. Tanggung jawab hanya bisa dituntut dari seseorang kalau ia bertindak dengan sadar dan tahu akan tindakannya itu serta konsekwensi dari tindakannya. Hanya kalau seseorang bertindak dengan sadar dan tahu, baru relevan bagi kita untuk menuntut tanggung jawab dan pertanggungjawaban moral atas tindakannya itu. Ini juga mengandaikan bahwa pelakunya tahu mengenai baik dan buruk. Ia tahu bahwa
  • 2. tindakan atau prilaku tertentu secara moral buruk sementara tindakan atau prilaku yang lain secara moral baik. Kalau seseorang tidak tahu mengenai baik dan buruk secara moral, dia dengan sendirinya tidak bisa punya tanggung jawab atas tindakannya. Ia dianggap sebagai innocent, orang yang lugu, yang tak bersalah. Contoh yang paling relevan di sini adalah anak kecil. Anak kecil tidak tahu mengenai baik dan buruk secara moral. Karena itu, ucapan atau tindakan tertentu yang dilakukannya secara spontan, yang dalam perspektif moral tidak baik, kasar atau jorok, sesungguhnya tidak punya kualitas moral sama sekali. Sebabnya dia tidak tahu mengenai baik buruk secara moral. Dengan demikian, syarat pertama bagi tanggung jawab moral atas suatu tindakan adalah bahwa tindakan itu dijalankan oleh pribadi yang rasional. Pribadi yang kemampuan akal budinya sudah matang dan dapat berfungsi secara normal. Pribadi itu paham betul akan apa yang dilakukannya. Kedua, tanggung jawab juga mengandalkan adanya kebebasan pada tempat pertama. Artinya, tanggung jawab hanya mungkin relevan dan dituntut dari seseorang atas tindakannya, jika tindakannya itu dilakukannya secara bebas. Jadi, jika seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu tindakan, secara moral ia tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas tindakan itu. Hanya orang yang bebas dalam melakukan sesuatu bisa bertanggung jawab atas tindakannya. Ketiga, tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan tindakan itu. Sehubungan dengan tanggung jawab moral, berlaku prinsip yang disebut the principle of alternate possibilities. Menurut prinsip ini, seseorang bertanggung jawab moral atas tindakan yang telah dilakukannya hanya kalau ia bisa bertindak secara lain. Artinya, hanya kalau masih ada alternative baginya untuk bertindak secara lain, yang tidak lain berarti ia tidak dalam keadaan terpaksa melakukan tindakan itu. Menurut Harry Frankfurt, prinsip ini tidak sepenuhnya benar. Sebabnya, seseorang masih bisa tetap bertanggung jawab atas tindakannya kalaupun ia tidak punya kemungkinan lain untuk bertindak secara lain. Artinya, kalaupun tindakan itu dilakukan di bawah ancaman sekalipun, misalnya, tetapi jika ia sendiri memang mau melakukan tindakan itu, ia tetap bertanggung jawab atas tindakannya.
  • 3. 2. Status Perusahaan Perusahaan adalah sebuah badan hukum. Artinya, perusahaan dibentuk berdasarkan badan hukum tertentu dan disahkan dengan hukum atau aturan legal tertentu. Karena itu, keberadaannya dijamin dan sah menurut hukum tertentu. Itu berarti perusahaan adalah bentukan manusia, yang eksistensinya diikat berdasarkan aturan hukum yang sah. Sebagai badan hukum, perusahaan mempunyai hak-hak legal tertentu sebagaimana dimiliki oleh manusia. Misalnya, hak milik pribadi, hak paten, hak atas merek tertentu, dan sebagainya. Sejalan dengan itu, perusahaan juga mempunyai kewajibanlegal untuk menghormati hak legal perusahaan lain, yaitu tidak boleh merampas hak perusahaan lain. Perusahaan hanyalah badan hukum, dan bukan pribadi. Sebagai badan hukum perusahaan mempunyai hak dan kewajiban legal, tetapi tidak dengan sendirinya berarti perusahaan juga mempunyai hak dan kewajiban moral. De George secara khusus membedakan dua macam pandangan mengenai status perusahaan. Pertama,pandangan legal-creator, yang melihat perusahaan sebagai sepenuhnya ciptaan hukum, dan karena itu ada hanya berdasarkan hukum. Kedua, pandangan legal-recognation yang tidak memusatkan perhatian pada status legal perusahaan melainkan pada perusahaan sebagai suatu usaha bebas dan produktif. Karena, menurut pandangan kedua, perusahaan bukan bentukan Negara atau masyarakat, maka perusahaan menetapkan sendiri tujuannya dan beroprasi sedemikian rupa untuk mencapai tujuannya itu. Ini berarti, karena perusahaan dibentuk untuk mencapai kepentingan para pendirinya, maka dalam aktivitasnya perusahaan memang melayani masyarakat, tapi bukan itu tujuan utamanya. Pelayanan masyarakat hanyalah saran untuk mencapai tujuannya, yaitu mencari keuntungan. Berdasarkan pemahaman mengenai status perusahaan di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan memang mempunyai tanggung jawab, tetapi hanya terbatas pada tanggung jawab legal, yaitu tanggung jawab memenuhi aturan hukum yang ada. Dalam kerangka pemikiran bahwa tanggung jawab hanya bisa dituntut dari pelaku yang tahu, bebas, dan mau, Milton Friedman dengan tegas mengatakan bahwa hanya manusia yang mempunyai 3. tanggung Lingkup Tanggung jawab. Jawab Sosial Pada tempat pertama harus dikatakan bahwa tanggung jawab sosial menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Dengan konsep tanggung jawab sosial perusahaan mau dikatakan bahwa kendati secara moral adalah adalah baik bahwa perusahaan mengejar keuntungan, tidak dengan sendirinya perusahaan dibenarkan untuk mencapai keuntungan itu
  • 4. dengan mengorbankan kepentingan pihak lain, termasuk kepentingan masyarakat luas. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan sesungguhnya mengacu pada kenyataan, sebagaimana telah dikatakan di atas, bahwa perusahaan adalah badan hukum yang dibentuk manusia dan terdiri dari manusia. Ini menunjukkan sebagaimana halnya manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain, demikian pula perusahaan, tidak bisa hidup, tidak bisa beroprasi, dan memperoleh keuntungan bisnis tanpa pihak lain. Ada beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar bagi keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial. Pertama, karena perusahaan dan seluruh karyawannya adalah bagian integral dari masyarakat setempat. Kedua, perusahaan telah diuntungkan dengan mendapat hak untuk mengelola sumber daya alam yang ada dalam masyarakat tersebut dengan mendapat keuntungan bagi perusahaan tersebut. Ketiga, dengan tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan sosial, perusahaan memperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan bisnis tertentu yang dapat merugikan kepentingan masyarakat luas. Keempat, dengan keterlibatan sosial, perusahaan tersebut menjalin hubungan sosial yang lebih baik dengan masyarakat dan dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih diterima kehadirannya dalam masyarakat tersebut. 4. Argumen a. Tujuan yang utama Menentang bisnis Perlunya adalah Keterlibatan mengejar Sosial keuntungan Perusahaan sebesar-besarnya Argumen paling keras yang menentang keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan adalah paham dasar bahwa tujuan utama, bahkan satu-satunya, dari kegiatan bisnis adalah mengejar keuntungan sebesarbesarnya. b. Tujuan yang terbagi-bagi dan harapan yang membingungkan Bahwa keterlibatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian yang bermacam-macam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan mengacaukan perhatian para pimpinan perusahaan. Asumsinya, keberhasilan perusahaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh konsentrasi pimpinan perusahaan, pada c. core Biaya business-nya. keterlibatan sosial Keterlibatan sosial sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat. Alasannya, biaya yang digunakan untuk keterlibatan sosial perusahaan itu byukan biaya yang disediakan oleh perusahaan itu, melainkan merupakan
  • 5. biaya yang telah diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang d. ditawarkan Kurangnya tenaga dalam terampil di pasar. bidang kegiatan sosial Argumen ini menegaskan kembali mitos bisnis amoral yang telah kita lihat di depan. Dengan argumen ini dikatakan bahwa para pemimpin perusahaan tidak professional dalam membuat pilihan dan keputusan moral. Asumsinya, keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial 5. a. adalah kegiatan Argumen yang Kebutuhan yang lebih Mendukung dan bernuansa Perlunya harapan moral, karitatif Keterlibatan masyarakat yang Sosial dan sosial. Perusahaan semakin berubah Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan. Ini tidak bisa disangkal. Namun dalam masyarakat yang semakin berubah, kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap bisnis pun ikut berubah. Karena itu, untuk bisa bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang ketat ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwaa mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatngkan keuntungan sebesar-besarnya. b. Terbatasnya sumber daya alam Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa bumi kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas. Bisnis justru berlangsung dalam kenyataan ini, dengan berupaya memanfaatkan secara bertanggung jawab dan bijaksana sumber daya yang terbatas itu demi memenuhi kebutuhan manusia. Maka, bisnis diharapkan untuk tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas itu demi keuntungan ekonomis, melainkan juga ikut melakukan kegiatan sosial tertentu c. yang terutama Lingkungan bertujuan sosial untuk memelihara yang sumber lebih daya alam. baik Bisnis berlangsung dalam suatu lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis itu untuk masa yang panjang. Ini punya implikasi etis bahwa bisnis mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya d. kea Pertimbangan rah tanggung yang lebih jawab dan baik. kekuasaan Keterlibatan sosial khususnya, maupun tanggung jawab sosial perusahaan secara keseluruhan, juga dilihat sebagai suatu pengimbang bagi kekuasaan bisnis modern yang semakin raksasa dewasa ini. Alasannya, bisnis mempunyai kekuasaan sosial e. Bisnis mempunyai sumber-sumber daya yang sangat besar. yang berguna Argumen ini akan mengatakan bahwa bisnis atau perusahaan sesungguhnya mempunyai sumber daya yang sangat potensial dan berguna bagi masyarakat. Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga professional dalam segala bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat .
  • 6. f. Keuntungan jangka panjang Argumen ini akan menunjukkan bahwa bagi perusahaan, tanggung jawab sosial secara keseluruhan, termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan pengusaha itu dalam jangka 6. panjang. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu. Strategi umumnya menetapkan dan menggariskan arah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya demi mencapai tujuan dan misi sesuai dengan nilai yang dianut perusahaan itu. KEADILAN DALAM BISNIS I. PAHAM TRADISIONAL DALAM BISNIS Dalam Paham Tradisional Dalam Bisnis memiliki 3 keadilan yaitu : a. Keadilan Legal b. Keadilan Komutatif c. Keadilan Distributif a. Keadilan Legal Menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan secara sama oleh negara di hadapan hukum. Dasar moral : 1. Semua orang adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat yang sama dan harus diperlakukan secara sama. 2. Semua orang adalah warga negara yang sama status dan kedudukannya, bahkan sama kewajiban sipilnya, sehingga harus diperlakukan sama sesuai dengan hukum yang berlaku. Konsekuensi legal : Semua orang harus secara sama dilindungi hukum, dalam hal ini oleh negara. Tidak ada orang yang akan diperlakukan secara istimewa oleh hukum atau negara.
  • 7. Negara tidak boleh mengeluarkan produk hukum untuk kepentingan kelompok tertentu. Semua warga harus tunduk dan taat kepada hukum yang berlaku. b. Keadilan Komutatif 1. Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan yang lain atau warga negara satu dengan warga negara lainnya. 2. Menuntut agar dalam interaksi sosial antara warga satu dengan yang lainnya tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. 3. Jika diterapkan dalam bisnis, berarti relasi bisnis dagang harus terjalin dalam hubungan yang setara dan seimbang antara pihak yang satu dengan lainnya. 4. Dlm bisnis, keadilan komutatif disebut sebagai keadilan tukar. Dengan kata lain keadilan komutatif menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-pihak yang terlibat. 5. Keadilan ini menuntut agar baik biaya maupun pendapatan sama-sama dipikul secara seimbang. c. Keadilan Distributif Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata atau yang dianggap merata bagi semua warga negara. Menyangkut pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil pembangunan. Persoalannya apa yang menjadi dasar pembagian yang adil itu? Sejauh mana pembagian itu dianggap adil? Dalam sistem aristokrasi, pembagian itu adil kalau kaum ningrat mendapat lebih banyak, sementara para budaknya sedikit. Menurut Aristoteles, distribusi ekonomi didasarkan pada prestasi dan peran masing-masing orang dalam mengejar tujuan bersama seluruh warga negara. Dalam dunia bisnis, setiap karyawan harus digaji sesuai dengan prestasi, tugas, dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Keadilan distributif juga berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan aturan dan ketentuan dalam perusahaan yang juga adil dan baik. II. KEADILAN INDIVIDUAL DAN STRUKTURAL Keadilan dan upaya menegakkan keadilan menyangkut aspek lebih luas berupa penciptaan sistem yang mendukung terwujudnya keadilan tersebut. Prinsip keadilan legal berupa perlakuan yang sama terhadap setiap orang bukan lagi soal orang per orang, melainkan menyangkut sistem dan struktur sosial politik secara keseluruhan. Untuk bisa menegakkan keadilan legal, dibutuhkan sistem sosial politik yang memang mewadahi dan memberi tempat bagi tegaknya keadilan legal tersebut, termasuk dalam bidang bisnis. Dalam bisnis, pimpinan perusahaan manapun yang melakukan diskriminasi tanpa dasar
  • 8. yang bisa dipertanggungjawabkan secarar legal dan moral harus ditindak demi menegakkan sebuah sistem organisasi perusahaan yang memang menganggap serius prinsip perlakuan yang sama, fair atau adil ini. Dalam bidang bisnis dan ekonomi, mensyaratkan suatu pemerintahan yang juga adil pemerintah yang tunduk dan taat pada aturan keadilan dan bertindak berdasarkan aturan keadilan itu. Yang dibutuhkan adalah apakah sistem sosial politik berfungsi sedemikian rupa hingga memungkinkan distribusi ekonomi bisa berjalan baik untuk mencapai suatu situasi sosial dan ekonomi yang bisa dianggap cukup adil. Pemerintah mempunyai peran penting dalam hal menciptakan sistem sosial politik yang kondusif, dan juga tekadnya untuk menegakkan keadilan. Termasuk di dalamnya keterbukaan dan kesediaan untuk dikritik, diprotes, dan digugat bila melakukan pelanggaran keadilan. Tanpa itu ketidakadilan akan merajalela dalam masyarakat. III. TEORI KEADILAN ADAM SMITH Adam Smith hanya menerima satu konsep keadilan yaitu keadilan komutatif. Alasannya: 1. Keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti, yaitu keadilan komutatif yang menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu orang dengan orang lain. Ketidakadilan berarti pincangnya hubungan antarmanusia karena kesetaraan yang terganggu. 2. Keadilan legal sudah terkandung dalam keadilan komutatif, karena keadilan legal hanya konsekuensi lebih lanjut dari prinsip keadilan komutatif. Demi menegakkan keadilan komutatif, negara harus bersikap netral dan memperlakukan semua pihak secara sama tanpa terkecuali. 3. Juga menolak keadilan distributif, karena apa yang disebut keadilan selalu menyangkut hak semua orang tidak boleh dirugikan haknya. Keadilan distributif justru tidak berkaitan dengan hak. Orang miskin tidak punya hak untuk menuntut dari orang kaya untuk membagi kekayaannya kepada mereka. Orang miskin hanya bisa meminta, tidak bisa menuntutnya sebagai sebuah hak. Orang kaya tidak bisa dipaksa untuk memperbaiki keadaan sosial ekonomi orang miskin. Prinsip Komutatif Adam Smith: Prinsip Prinsip Prinsip Keadilan Tukar Prinsip No Harm No Non Harm – Intervention
  • 9. Prinsip No Harm Yaitu prinsip tidak merugikan orang lain, khususnya tidak merugikan hak dan kepentingan orang lain. Prinsip ini menuntuk agar dalam interaksi sosial apapun setiap orang harus menahan dirinya untuk tidak sampai merugikan hak dan kepentingan orang lain, sebagaimana ia sendiri tidak mau agar hak dan kepentingannya dirugikan oleh siapapun. Dalam bisnis, tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya, entah sebagai konsumen, pemasok, penyalur, karyawan, investor, maupun masyarakat luas. Prinsip Non-Intervention Prinsip Non Intervention Yaitu prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini menuntut agar demi jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang, tidak seorangpun diperkenankan untuk ikut campur tangan dalam kehidupan dan kegiatan orang lain Campur tangan dalam bentuk apapun akan merupakan pelanggaran terhadap hak orang tertentu yang merupakan suatu harm (kerugian) dan itu berarti telah terjadi ketidakadilan. Dalam hubungan antara pemerintah dan rakyat, pemerintah tidak diperkenankan ikut campur tangan dalam kehidupan pribadi setiap warga negara tanpa alasan yang dapat diterima, dan campur tangan pemerintah akan dianggap sebagai pelanggaran keadilan. Dalam bidang ekonomi, campur tangan pemerintah dalam urusan bisnis setiap warga negara tanpa alasan yang sah akan dianggap sebagai tindakah tidak adil dan merupakan pelanggran atas hak individu tersebut, khususnya hak atas kebebasan. Prinsip Keadilan Tukar Prinsip keadilan tukar atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud dan terungkap dalam mekanisme harga pasar. Merupakan penerapan lebih lanjut dari no harm secara khusus dalam pertukaran dagang antara satu pihak dengan pihal lain dalam pasar. Adam Smith membedakan antara harga alamiah dan harga pasar atau harga aktual. Harga alamiah adalah harga yang mencerminkan biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh produsen, yang terdiri dari tiga komponen yaitu biaya buruh, keuntungan pemilik modal, dan sewa. Harga pasar atau harga aktual adl harga yang aktual ditawarkan dan dibayar dalam transaksi dagang di dalam pasar. Kalau suatu barang dijual dan dibeli pada tingkat harga alamiah, itu berarti barang tersebut dijual dan dibeli pada tingkat harga yang adil. Pada tingkat harga itu baik produsen maupun konsumen sama-sama untung. Harga alamiah mengungkapkan kedudukan yang setara and seimbang antara produsen dan konsumen karena apa yang dikeluarkan masing-masing dapat kembali (produsen: dalam bentuk harga yang diterimanya, konsumen: dalam bentuk barang yang diperolehnya), maka keadilan nilai tukar benar-benar terjadi.
  • 10. Dalam jangka panjang, melalui mekanisme pasar yang kompetitif, harga pasar akan berfluktuasi sedemikian rupa di sekitar harga alamiah sehingga akan melahirkan sebuah titik ekuilibrium yang menggambarkan kesetaraan posisi produsen dan konsumen. Dalam pasar bebas yang kompetitif, semakin langka barang dan jasa yang ditawarkan dan sebaliknya semakin banyak permintaan, harga akan semakin naik. Pada titik ini produsen akan lebih diuntungkan sementara konsumen lebih dirugikan. Namun karena harga naik, semakin banyak produsen yang tertarik untuk masuk ke bidang industri tersebut, yang menyebabkan penawaran berlimpah dengan akibat harga menurun. Maka konsumen menjadi diuntungkan sementara produsen dirugikan. Dengan demikian selanjutnya harga akan berfluktuasi sesuai dengan mekanisme pasar yang terbuka dan kompetitif. Karena itu dalam pasar yang terbuka dan kompetitif, fluktuasi harga akan menghasilkan titik ekuilibrium sebuah titik di mana sejumlah barang yang akan dibeli oleh konsumen sama dengan jumlah yang ingin dijual oleh produsen, dan harga tertinggi yang ingin dibayar konsumen sama dengan harga terrendah yang ingin ditawarkan produsen. Titik ekuilibrium inilah yang menurut Adam Smith mengungkapkan keadilan komutatif dlm transaksi bisnis. IV. TEORI KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWLS Pasar memberi kebebasan dan peluang yang sama bagi semua pelaku ekonomi. Kebebasan adalah nilai dan salah satu hak asasi paling penting yang dimiliki oleh manusia, dan ini dijamin oleh sistem ekonomi pasar. Pasar memberi peluang bagi penentuan diri manusia sebagai makhluk yang bebas. Ekonomi pasar menjamin kebebasan yang sama dan kesempatan yang fair.
  • 11. Prinsip-prinsip Keadilan Distributif Rawls Meliputi: 1. Prinsip Kebebasan yg sama. Setiap orang hrs mempunyai hak yang sama atas sistem kebebasan dasar yang sama yag paling luas sesuai dengan sistem kebebasan serupa bagi semua. Keadilan menuntut agar semua orang diakui, dihargai, dan dijamin haknya atas kebebasan secara sama. 2. Prinsip Perbedaan (Difference Principle). Bahwa ketidaksamaan sosial dan ekonomi harus diatur sedemikian rupa sehingga ketidaksamaan tersebut: a). Menguntungkan mereka yang paling kurang beruntung, dan b). Sesuai dengan tugas dan kedudukan yang terbuka bagi semua di bawah kondisi persamaan kesempatan yang sama. Jalan keluar utama untuk memecahkan ketidakadilan distribusi ekonomi oleh pasar adalah dengan mengatur sistem dan struktur sosial agar terutama menguntungkan kelompok yang tidak beruntung. Kritik atas Teori Rawls: Bahwa Prinsip Perbedaan, berakibat menimbulkan ketidakadilan baru. 1. Prinsip tsb membenarkan ketidakadilan, karena dengan prinsip tersebut pemerintah dibenarkan untuk melanggar dan merampas hak pihak tertentu untuk diberikan kepada pihak lain. 2. Yang lebih tidak adil lagi adalah bahwa kekayaan kelompok tertentu yang diambil pemerintah tadi juga diberikan kepada kelompok yang menjadi tidak beruntung atau miskin karena kesalahannya sendiri. Prinsip Perbedaan justru memperlakukan secara tidak adil mereka yang dengan gigih, tekun, disiplin, dan kerja keras telah berhasil mengubah nasib hidupnya terlepas dari bakat dan kemampuannya yang mungkin pas-pasan.
  • 12. V. JALAN KELUAR ATAS MASALAH KETIMPANGAN EKONOMI Terlepas dari kritik-kritik tehadap teori Rawls, kita akui bahwa Rawls mempunyai pemecahan yang cukup menarik dan mendasar atas ketimpangan ekonomi. Dengan memperhatikan secara serius kelemahan-kelemahan yang dilontarkan, kita dapat mengajukan jalan keluar tertentu yang sebenarnya merupakan perpaduan teori Adam Smith yang menekankan pada pasar, dan juga teori Rawls yang menekankan kenyataan perbedaan bahkan ketimpangan ekonomi yang dihasilkan oleh pasar. Harus kita akui bahwa pasar adalah sistem ekonomi terbaik hingga sekarang, karena dari kacamata Adam Smith maupun Rawls, pasar menjamin kebebasan berusaha secara optimal bagi semua orang. Karena itu kebebasan berusaha dan kebebasan dalam segala aspek kehidupan harus diberi tempat pertama. Negara dituntut untuk mengambil langkah dan kebijaksanaan khusus tertentu yang secara khusus dimaksudkan untuk membantu memperbaiki keadaan sodial dan ekonomi kelompok yang secara obyektif tidak beruntung bukan karena kesalahan mereka sendiri. Dengan mengandalkan kombinasi mekanisme pasar dan kebijaksanaan selektif pemerintah yang khusus ditujukan untuk membantu kelompok yang secara obyektif tidak mampu memanfaatkan peluang pasar secara maksimal. Dalam hal ini penentuan kelompok yang mendapat perlakuan istimewa harus dilakukan secara transparan dan terbuka. Langkah dan kebijaksanaan ini mencakup pengaturan sistem melalui pranata politik dan legal, sebagaimana diusulkan oleh Rawls, tetapi harus tetap selektif sekaligus berlaku umum. Jalan keluar ini sama sekali tidak bertentangan degan sistem ekonomi pasar karena sistem ekonomi pasar sesungguhnya mengakomodasi kemungkinan itu.