SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
i




                             KATA PENGANTAR


      Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayahNya    yang   telah    dilimpahkan-Nya   sehingga   penulis    dapat

menyelesaikan penulisan paper ini dengan judul : Bercocok Tanam Cabai

Merah.    Guna memenuhi salah satu syarat untuk melengkapi tugas-tugas

yang diberikan oleh team penguji ujian sarjana pertanian fakutas Pertanian

Universitas Samudra Langsa.

      Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Syukri M. Ali sebagai pembimbing utama.

2. Ibu Ir. Cut Mulyani sebagai pembimbing anggota.

3. Bapak Ir. H. Amir Hamzah Ismail, MM selaku Dekan Fakultas Pertanian

   Universitas Samudra Langsa.

4. Bapak Ir. Anas Johan, MBA selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertanian

   pada Fakultas Pertanian Universitas Samudra Langsa.

5. Para staf pengajar di Lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Samudra

   Langsa.

      Penulis menyadari bahwa isi tulisan ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dari semua pihak demi melengkapi isi tulisan ini untuk masa yang akan

datang.

      Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Langsa, 2 September 2001,                                        Penulis,
                                     i
ii




                                               DAFTAR ISI


                                                                                                     Halaman
KATA PENGANTAR .........................................................................                iii
DAFTAR ISI .....................................................................................        v
BAB I       PENDAHULUAN ................................................................                1
            A. Latar Belakang ..............................................................            1
            B. Tujuan ............................................................................      3
            C. Permasalahan ...............................................................             3
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................                    4
             A. Cara Bercocok Tanam Cabai Merah ...........................                             4
                1. Pengolahan Tanah .................................................                   6
                2. Pemberian Pupuk Kandang dan Pupuk Dasar ......                                       6
                3. Persiapan Benih dan Persemaian ..........................                            7
                4. Penanaman dan Pemupukan .................................                            7
                5. Pengairan ...............................................................            9
                6. Panen dan Pasca Panen ........................................                       10
             B. Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Merah ................                                  10
BAB III PENUTUP .........................................................................               12
             A. Kesimpulan ..................................................................           12
             B. Saran ...........................................................................       12
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................               13




                                                       ii
iii




                                    BAB I

                             PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

      Cabe Merah (Capsicum annuum, L.) merupakan salah satu sayur-

sayuran yang banyak mengandung vitamin A dan vitamin C yang banyak

diusahakan di Indonesia karena bernilai ekonomi yang tinggi, yang termasuk

ke dalam famili Solanaceae. Dalam kehidupan sehari-hari umumnya cabe

digunakan untuk keperluan bumbu dapur atau rempah-rempah, penambahan

cita rasa masakan, dapat membangkitkan nafsu makan yang sifatnya

memberi rasa pedas, hangat karena mengandung minyak actheris.

      Berdasarkan asal usulnya, cabe berasal dari Peru dan sebagian

menyebutnya bahwa Meksiko kuno sudah menggemari cabe semenjak tahun

700 M, jauh sebelum Columbus menemukan Benua Amerika (1494).

Christophorus Columbus kemudian menyebarkan dan mempopulerkan cabe

dari Benua Amerika ke Spanyol pada tahun 1492. Pada awal tahun 1500-an,

bangsa Portugis mulai memperdagangkan cabe ke Makao dan Goa kemudian

masuk ke India, Cina dan Thailan.

      Hingga sekarang belum ada data yang pasti mengenai kapan cabe

dibawa ke Indonesia. Menurut dugaan kemungkinan besar cabe dibawa oleh

saudagar-saudagar dari Persia ketika singgah di Aceh.     Sumber lainnya


                                     iii
iv




menyebutkan bahwa cabe masuk ke Indonesia karena di bawa bangsa

Portugis.

      Cabe (Capsicum sp) pada dasarnya terdiri dari dua golongan utama,

yaitu cabe besar (Capsicum annuum, L.) dan cabe rawit (Capsicum

frutecens, L).       Selain berguna sebagai penyedap makanan, cabe juga

mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin-vitamin

dan mengandung senyawa-senyawa alkoloid seperti capsaicin, flavenoid dan

minyak esentra.

      Kebijaksanaan pengembangan cabe merah dapat dilakukan melalui

usaha intensif dan ekstensif. Usaha pengembangan tanaman cabe merah

sulit dilaksanakan tanpa adanya perbaikan yang sempurna ke arah budidaya

tanaman, disamping faktor iklim dan tanah.

      Menurut Djoehana Setyamijaya (1986), tanaman dapat tumbuh dengan

sehat dan subur bila tanah dapat menyediakan unsur hara dalam jumlah

cukup, diantaranya adalah unsur hara makro yaitu : Nitrogen, Fosfor dan

Kalsium yang paling menentukan pertumbuhan tanaman.               Selanjutnya

Risema      (1980)   menambahkan,   Nitrogen   memegang      peranan   dalam

perkembangan vegetatif dari tanaman cabe merah terutama pada waktu

tanaman muda.         Daun tanaman cabe merah yang kekurangan Nitrogen

berwarna pucat sampai hijau kekuningan.




                                      iv
v




      Menurut Poerba (1999), keadaan Nitrogen, Fosfor dan Kalsium di

dalam tanah adalah sangat sedikit dan dalam keadaan demikian belum tentu

semuanya tersedia bagi tanaman.

      Untuk memenuhi hara tersebut dapat dilakukan pemupukan sesuai

anjuran dan dengan menggunakan pupuk cair Seprint yang mampu

menambah kadar unsur hara, sehingga dapat menyuburkan tanaman,

mencegah     daun    berkerut/keriting,       menyuburkan   daun/tunas     baru,

mempercepat bungaan, mempercepat buah, berbobot dan bermutu. Karena

pupuk cair Seprint mengandung unsur-unsur hara seperti Nitrogen (N), Fosfor

(F), Kalium (K), Besi (Fe), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S).


B. Tujuan

      Penulisan paper ini bertujuan untuk melengkapi tugas-tugas yang

dibebankan   team penguji tesis guna memenuhi salah satu syarat dalam

kelengkapan penulisan tesis.

C. Permasalahan

       Yang menjadi permasalahan dalam penulisan paper ini adalah :

1. Bagaimana cara bercocok tanam cabai merah.

2. Apa itu hama dan penyakit serta bagaimana cara pengendaliannya.




                                          v
vi




                                    BAB II

                                PEMBAHASAN


A. Cara Bercocok Tanam Cabai Merah

      Cabe      merupakan    tanaman       perdu   dari   famili   terung-terungan

(Solanaceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan sekitar 2000

spesies yang terdiri dari tumbuhan herba, semak dan tumbuhan kerdil lainnya.

Dari banyaknya spesies tumbuhan negeri tropis, namun secara ekonomis

yang dapat atau sudah dimanfaatkan baru beberapa spesies saja.

Diantaranya yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari adalah

kentang (Solanum tuberosum), tomat (Lyopersicum esculantum), dan

tembakau (Nicotina tabacum).

      Tanaman cabe dapat diklasifikaskan ke dalam :

      Divisio               : Spermatopyhta

      Sub Divisio           : Angiospermae

      Class                 : Dikotyledoneae

      Sub Klass             : Metachlamidae

      Ordo                  : Tubiflorae

      Famili                : Solanacea
                                       vi
vii




      Genus               : Capsicum

      Speccies            : Capsicum annuum, L.




      Tanaman cabe (Capsicum sp) sendiri diperkirakan ada sekitar 20

spesies yang sebagian besar tumbuh ditempat asalnya Amerika. Diantaranya

yang sudah akrap dengan kehidupan manusia baru beberapa spesies saja,

yaitu cabe besar (Capsicum annuum), cabe kecil (Capsicum frustscens),

Capsicum baccatum, Capsicum pubescena dan Capsicum shinense.

      Walaupun varitas cabe besar banyak, tetapi ciri umumnya seragam.

Beberapa diantaranya ialah sebagai berikut.        Batangnya tegak dengan

ketinggian antara 50 – 90 cm. Tangkai daunnya horizontal atau miring-miring

dengan panjang sekitar 1, 5 – 4 cm. Panjang daunnya antara 4 – 10 cm dan

lebar antara 1, 5 – 5 cm.     Posisi bunganya mengantung dengan warna

mahkota putih.   Mahkota bunga ini memiliki cuping sebanyak 5 – 6 helai

dengan panjang 1 – 1,5 cm dan lebar sekitar 0,5 cm.          Panjang tangkai

bunganya 1 – 2 cm. Tangkai putik berwarna putih dengan panjang sekitar

0,5 cm.   Warna kepala putik kehijauan, sedangkan tangkai sarinya putih

walaupun yang dekat dengan kepala sari ada yang bercak kecoklatan.

Panjang tangkai sari ini sekitar 0,5 cm. Kepala sari berwarna biru atau unggu.

Buahnya berbentuk memanjang atau kebulatan dengan biji buahnya berwarna

kuning kecoklatan.



                                      vii
viii




      Dalam bercocok tanam cabai yang perlu diperhatikan adalah

pengerjaan tanah, pemberian pupuk kandang, persiapan benih dan

persemaian, penanaman, pemupukan, panen dan pasca panen.




1. Pengolahan Tanah.

      Pengolahan tanah dilakukan bersamaan dengan kegiatan persemaian.

Hal tersebut dimaksudkan agar pada saat pengerjaan tanah selesai, bibit

cabai langsung dapat dipindahkan dari persemaian ke areal tanam.

Pekerjaan   yang   pertama    dilakukan     adalah   mencangkul   tanah   dan

membajaknya, kemudian tanah digaru dan batu atau bongkahan tanah yang

mengganggu disingkirkan. Setelah itu dibuat bedengan-bedengan, jika tanah

tersebut termasuk tanah yang liat dan berat, setiap bedengan terdiri dari dua

jalur tanaman cabai atau satu jalur tanaman cabai dengan ukuran lobang 20 x

20 x 20 cm dan antar lobang dibuat 60 - 70 cm.

2. Pemberian pupuk Kandang dan Pupuk Dasar

      Setelah pembuatan lobang selesai, kemudian diberi pupuk kandang

1 – 2 kg per lubang. Pupuk kandang dapat berupa kotoran ayam, kambing

atau sapi. Kotoran ayam adalah yang terbaik. Kotoran sapi atau kambing

masih sering terdapat biji rumput yang tidak terserap sehingga pertanaman

cabai merah lebih cepat ditumbuhi rumput atau gulma lainnya. Jika pupuk

kandang sulit di dapat, sebagai penggantinya dapat diberikan pupuk kompos.

Pupuk dasar diberikan campuran urea, TSP, KCl (1 : 1 : 1) dapat diberikan
                                     viii
ix




sebanyak 15 gram per lubang tanam. Selain itu diberikan juga insektisida

yang biasanya berperan sebagai nematisida yang berbentuk butiran sebanyak

1 – 2 sendok the per lubang. Setalah itu campuran pupuk kandang, pupuk

dasar dan insektisida diaduk dan dibiarkan selama ± 2 minggu.


3. Persiapan Benih dan Persemaian

      Benih cabai merah dipilih dari buah yang sudah tua, tetapi belum

rontok adri pohonnya. Benih cabai tersebut diambil dari tanaman pilihan yakni

tanaman yang produksinya tinggi, vigornya baik dan bebas dari hama dan

penyakit.   Sebaiknya tidak menggunakan benih cabai di pasar, karena

kualitasnya tidak terjamin, akan tetapi sebaiknya benih cabai dibeli di Kios

Saprodi yang berlabel resmi.

      Benih disemai di kantong plastik di tempat persemaian.        Kantong

plastik di persemaian diisi campuran tanah dan pupuk kandang dengan

perbandingan 5 : 1 dan ditambah 500 gram urea, 250 gram TSP dan 250

gram KCl.   Benih yang disemaikan di Seed Bed ditebarkan dengan jarak

barisan 5 cm. Sebelumnya, tanah tempat persemaian tersebut di cangkul,

diberi pupuk kandang kira-kira 1/5 dari cangkulan dan diberi pupuk urea, TSP,

KCl secukupnya.

4. Penanaman dan Pemupukan

      Setelah berumur 30 – 40 hari bibit cabai merah sudah cukup kuat untuk

dipindahkan ke tempat pertanaman. Akar tanaman diusahakan tidak sampai


                                     ix
x




rusakwaktu menyobek kantong plastik. Cetakan tanah yang telah berisi bibit

cabai merah diletakkan pada lubang yang telah disiapkan, kemudian diurug

tanah dan agak ditekan agar bibit tidak mudah roboh.        Cetakan tanah

diusahakan tidak pecah atau hancur, sebab jika pecah atau hancur dapat

mengakibatkan kerusakan akar dan tanaman akan layu jika kena sinar

matahari.

      Bibit cabai merah yang tidak menggunnakan kantong plastik, yaitu

yang disemaikan di seed bed, pemindahan ke tempat pertanaman harus

dilakukan dengan hati-hati. Akar tanaman diusahakan tidak putus dan rusak.

      Pemindahan bibit tanaman dilakukan pada sore hari, yaitu pada

matahari sudah tidak terlalu terik.   Setelah penanaman harus dilakukan

penyiraman secukupnya.      Bibit yang berasal dari kantong plastik tidak

mengalami layu, sedangkan bibit yang berasal dari seed bed biasanya

mengalami layu sementara.

      Pada waktu penanaman, dilakukan pemupukan dengan pupuk urea,

TSP dan KCl masing-masnig 5 – 10 gram per lubang. Pupuk Urea ditaruh

pada lobang tugalan pertama, sedangkan pupuk KCl dan TSP ditaruh pada

tugalan yang lain yang masng-masing berjarak antara 10 – 15 cm dari bibit

dengan arah yang berlawanan.     Pemisahan dimaksud untuk mengghindari

terjadinya ikatan N-P atau N-K, sebab kedua ikatan tersebut tidak dapat

diserap tanaman.



                                      x
xi




       Setelah tanaman berumur 30 hari dilakukan pemupukan lagi dengan

Urea, TSP dan KCl masing-masing 10 – 15 gram. Pemupukan yang sama

dilakukan juga pada saat tanaman cabai merah berumur 60, 90 dan 125 hari

setelah tanam dengan dosis dan jenis yang sama.          Setiap melakukan

pemupukan, jarak antara tanaman dengan pupuk tidak boleh terlalu dekat,

kira-kira 10 – 15 cm dari tanaman.

5. Pengairan

       Tanaman cabai merah pada awal pertumbuhannya memerlukan cukup

banyak air untuk pertumbuhan cabang, daun, batang dan buah. Tanaman

cabai merah yang kekurangan air dapat mengakibatkan produksinya

menurun. Jika tidak ada hujan selama 3 hari berturut-turut tanaman cabai

merah perlu disiram dengan air secukupnya.

       Untuk keperluan pertumbuhannya, tanaman cabai merah memerlukan

air.   Tetapi jika air yang tersedia    berlebihan, akan merusak perakaran

tanaman. Ditempat pertanaman cabai merah harus diusahakan agar sistim

pembuangan airnya lancar, sehingga tempat pertanaman tersebut tidak

tergenang air.   Untuk keperluan itu perlu dibuat selokan-selokan di tepi

bedengan, terutama pada tanah liat. Sedangkan untuk tanah pasir jarang

sekali terjadi penggenangan air di pertanaman. Pada tanah pasir, ganguan

yang sering terjadi adalah pada musim kemarau, karena tanah berpasir tidak

bisa menahan air sehingga mengakibatkan tanaman kekurangan air.

Sedangkan pada musim penghujan tanah tersebut dapat hanyut terbawa air,

                                       xi
xii




akibatnya akar tanaman terbongkar dan tanaman mudah rebah. Untuk itu

pada tanah pasir walaupun tidak diperlukan selokan untuk pembuangan air,

tetapi tanah harus dibumbun setiap hujan turun atau pada saat menyiangi

gulma.

6. Panen dan Pasca Panen.

         Buah cabai dapat dipanen setelah umur 90 – 100 hari setelah tanam.

Pada panenan pertama, junmlah buah yang merah biasanya hanya sedikit.

Sedangkan pada panen yang kedua dan selanjutnya jumlah buahnya cukup

banyak. Buah cabai dapat di panen 2 – 3 kali dalam seminggu. Tanaman

cabai merah akan menghasilkan buah terus menerus selama 6 bulan.

Memanen buah cabai sebaiknya tidak pada saat hari hujan, karena dapat

mengakibatkan cepat busuk.

         Apabila cabai merah produksinya melimpah di pasaran maka

sebaiknya dilakukan pengawetan baik secara basah maupun secara kering.

         Cara membuat awetan cabai merah basah adalah dengan merebus

dan menggilingnya.     Kemudian cabai rebus yang sudah digiling dicampur

dengan garam dapur 5 – 10 %. Awetan cabai merah basah ini akan tahan

terhadap serangan jamur atau bakteri selama 2 – 3 bulan.

         Cara membuat awetan cabai merah kering adalah dengan menjemur

cabai merah di terik matahari selama 10 – 14 hari, atau diopen pada suhu
           0
40 – 50     C. Awetan cabai merah secara kering ini dapat tahan selama 12

bulan atau lebih jika disimpan pada tempat yang kering dan bersih.
                                      xii
xiii




B. Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Merah

      Jenis-jenis hama penting yang menyerang tanaman cabai merah

adalah banyak macamnya, namun yang sering dijumpai hama pengganggu

tanaman cabai merah adalah Ular Grayak (Spodoptera litura), Thrips (Thrip

tabacci) dan Kutu Daun ( Aphis gossypii).

      Adapun cara pengendalian ketiga hama tersebut di atas dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu mengatur jarak tanam agar tidak terlalu

rapat dan menggunakan insektisida      dengan cara menyemprot ke batang

tanaman yang terserang.

      Sedangkan jenis-jenis penyakit yang sering menyerang tanaman cabai

merah :    penyakit busuk akar, penyakit busuk buah dan keriting (virus

Mazaik).

      Penyakit busuk akar disebabkan oleh jenis cendawan, yang ditandai

tanaman layu atau daunnya berguguran walaupun tanaman disekitarnya

cukup lembab. Adapun cara pengendalian penyakit ini adalah dilakukan

pengaturan tata air yang baik, pemusnahan tanaman yang terserang dan

openyemprotan dengan larutan fungisida.

      Sedangkan penyakit busuk buah penyebabnya sejenis cendawan yang

patogen (yang dapat menimbulkan penyakit) yaitu namanya Colletotricum

nigrum. Adapun cara pengendaliannya yaitu dengan bercocok tanam yang

baik, jarak tanam yang teratur, pengarturan tata air yang baik, pemusnahan

buah yang sudah terserang serta penyemprotan fungisida yang aman.


                                     xiii
xiv




      Penyakit keriting daun disebabkan oleh jenis virus mozaik yang

ditandai     daun tanaman cabai merah menjadi keriting.        Adapun cara

pengendalian penyakit ini dilakukan dengan cara memusnahkan tanaman

yang terserang, perawatan tanaman yang baik, serta pemberantasan hewan

yang menjadi vektor.

                                    BAB III

                                  PENUTUP


A. Kesimpulan

    1. Cabai merah merupakan salah satu tanaman sayur-sayuran yang

           banyak mengandung vitamin A dan vitamin C.

    2. Dalam bercocok tanam cabai merah sangat diperlukan beberapa hal

           antara lain pengerjaan tanah, pemberien pupuk kandang, persiapan

           benih dan persemaian, penanaman, pemupukan serta panen dan

           pasca panen.

    3. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cabai merah

           dapat   menyebabkan     pertumbuhannya       terganggu   sehingga

           mengakibatkan produksinya menurun.


B. Saran - Saran

      Dalam pembudidayaan tanaman cabai merah ini disarankan agar

mengikuti petunjuk dan pedoman agar dapat menghasilkan buah cabai yang

optimum dan berkualitas baik.
                                      xiv
xv




                         DAFTAR PUSTAKA


Anonymous, 1987. Pupuk dan Pemupukan, Seri Tanaman Pangan,
     Departemen Pertanian BIPP Daerah Istimewa Aceh.

Djoehana Setyamidjaja, 1986.   Pupuk dan Pemupukan.      Simpleks,
     Jakarta.

Dwijoseputro, D, 1984.   Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Gramedia,
      Jakarta.

Poerba, dkk., 1999. Ilmu Memupuk. Sinar Baru, Bandung.

Rukmana, R., 1994. Usaha Tani Cabe Hybrida Mulsa Plastik,
    Kanisius, Yogyakarta.

Setiadi, 1999.  Bercocok Tanam Cabe, Cetakan ke XVII, Penebar
      Swadaya, Jakarta.

Tjahjadi, Nur, 1990. Bertanam Cabai. Kanisisu, Jakarta




                                 xv
xvi




xvi
xvi




xvi
xvi




xvi

More Related Content

What's hot

Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)nuelsitohang
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikulturaAndrew Hutabarat
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanAli Babang
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!pingg0501
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptMasruroh 07
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatYosep Setiawan
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxBPPSINDANGKASIH
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Nestri Yuniardi
 
Budidaya tembakau
Budidaya tembakauBudidaya tembakau
Budidaya tembakauafifauliya
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Teknis budidaya tanaman cabe
Teknis budidaya tanaman cabe Teknis budidaya tanaman cabe
Teknis budidaya tanaman cabe fatchdc123
 

What's hot (20)

Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
 
Bubur pestisida
Bubur pestisidaBubur pestisida
Bubur pestisida
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
 
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanamanPemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman
 
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!![PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
[PPT] power point tentang jagung. Lengkap!!
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman ppt
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptxPPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
PPT PENGOLAHAN TANAH.pptx
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
usulan penelitian
usulan penelitianusulan penelitian
usulan penelitian
 
Budidaya tembakau
Budidaya tembakauBudidaya tembakau
Budidaya tembakau
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Perkebunan budidaya kopi
Perkebunan budidaya kopiPerkebunan budidaya kopi
Perkebunan budidaya kopi
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Teknis budidaya tanaman cabe
Teknis budidaya tanaman cabe Teknis budidaya tanaman cabe
Teknis budidaya tanaman cabe
 

Viewers also liked

Presentasi pendataan klaster buah
Presentasi pendataan klaster buahPresentasi pendataan klaster buah
Presentasi pendataan klaster buahmasterbu
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitfahmiganteng
 
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaBahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaAIAT East Java
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanagronomy
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiJosua Sitorus
 
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)Eka Phe
 
Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubismoe2l
 
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAHIDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAHJosua Sitorus
 
Proposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuanProposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuanBe Doel
 
Contoh proposol bantuan dana
Contoh proposol bantuan danaContoh proposol bantuan dana
Contoh proposol bantuan danaDiana Ary
 
Proposal cabee
Proposal cabeeProposal cabee
Proposal cabeeyuswadi31
 

Viewers also liked (20)

Proposal budidaya-cabe
Proposal budidaya-cabeProposal budidaya-cabe
Proposal budidaya-cabe
 
Proposal pertanian
Proposal pertanianProposal pertanian
Proposal pertanian
 
Contoh Proposal Cabe
Contoh Proposal CabeContoh Proposal Cabe
Contoh Proposal Cabe
 
Presentasi pendataan klaster buah
Presentasi pendataan klaster buahPresentasi pendataan klaster buah
Presentasi pendataan klaster buah
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
 
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
Makalah_27 Laporan praktikum mata kuliah teknologi perbenihan i uji salinitas...
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikulturaBahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
Bahan draft perbenihan indikator panen hortikultura
 
Makalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutanMakalah teknologi benih lanjutan
Makalah teknologi benih lanjutan
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
 
Proposal kelompok nelayan
Proposal kelompok nelayanProposal kelompok nelayan
Proposal kelompok nelayan
 
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)
Produksi dan penyimpanan benih cabai rawit (capsicum frutescens)
 
Makalah kubis
Makalah kubisMakalah kubis
Makalah kubis
 
Hama dan penyakit tanaman cabai
Hama dan penyakit tanaman cabaiHama dan penyakit tanaman cabai
Hama dan penyakit tanaman cabai
 
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAHIDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH
IDENTIFIKASI DAN TAKSONOMI SERANGGA JENIS LALAT BUAH
 
Teknologi budidaya cabai secara benar
Teknologi budidaya cabai secara benarTeknologi budidaya cabai secara benar
Teknologi budidaya cabai secara benar
 
Makalah Bawang Merah
Makalah Bawang MerahMakalah Bawang Merah
Makalah Bawang Merah
 
Proposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuanProposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuan
 
Contoh proposol bantuan dana
Contoh proposol bantuan danaContoh proposol bantuan dana
Contoh proposol bantuan dana
 
Proposal cabee
Proposal cabeeProposal cabee
Proposal cabee
 

Similar to CocokTanamCabai

Laporan praktikum biologi gulma k10
Laporan praktikum biologi gulma k10Laporan praktikum biologi gulma k10
Laporan praktikum biologi gulma k10Afifah Shobah
 
Tugas makalah kajian biologi
Tugas makalah kajian biologiTugas makalah kajian biologi
Tugas makalah kajian biologioktavianidl22
 
Cara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik TelaCara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik TelaAisyah Turidho
 
Makalah siap posting
Makalah siap postingMakalah siap posting
Makalah siap postingR Januari
 
Makalah perusahaan
Makalah perusahaanMakalah perusahaan
Makalah perusahaanVinda Olshop
 
Laporan tugas akhir. usaha tani budidaya tanaman selada hijau keriting (lactu...
Laporan tugas akhir. usaha tani budidaya tanaman selada hijau keriting (lactu...Laporan tugas akhir. usaha tani budidaya tanaman selada hijau keriting (lactu...
Laporan tugas akhir. usaha tani budidaya tanaman selada hijau keriting (lactu...MursalJunus1
 
Manfaat Lidah Buaya
Manfaat Lidah BuayaManfaat Lidah Buaya
Manfaat Lidah Buayaasaass
 
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahPengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahEkal Kurniawan
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...Ekal Kurniawan
 
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alamiManfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alamiWidya Saraswati
 
AFRINA NINGSI-dikonversi.docx
AFRINA NINGSI-dikonversi.docxAFRINA NINGSI-dikonversi.docx
AFRINA NINGSI-dikonversi.docxAditiaRahman5
 

Similar to CocokTanamCabai (20)

Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
 
Kelinci Pedaging
Kelinci PedagingKelinci Pedaging
Kelinci Pedaging
 
Tik vina[1]
Tik vina[1]Tik vina[1]
Tik vina[1]
 
Tik vina[1]
Tik vina[1]Tik vina[1]
Tik vina[1]
 
Laporan praktikum biologi gulma k10
Laporan praktikum biologi gulma k10Laporan praktikum biologi gulma k10
Laporan praktikum biologi gulma k10
 
Tugas makalah kajian biologi
Tugas makalah kajian biologiTugas makalah kajian biologi
Tugas makalah kajian biologi
 
Cara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik TelaCara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik Tela
 
Makalah siap posting
Makalah siap postingMakalah siap posting
Makalah siap posting
 
Bandeng
BandengBandeng
Bandeng
 
Makalah perusahaan
Makalah perusahaanMakalah perusahaan
Makalah perusahaan
 
Laporan tugas akhir. usaha tani budidaya tanaman selada hijau keriting (lactu...
Laporan tugas akhir. usaha tani budidaya tanaman selada hijau keriting (lactu...Laporan tugas akhir. usaha tani budidaya tanaman selada hijau keriting (lactu...
Laporan tugas akhir. usaha tani budidaya tanaman selada hijau keriting (lactu...
 
Manfaat Lidah Buaya
Manfaat Lidah BuayaManfaat Lidah Buaya
Manfaat Lidah Buaya
 
Teh.pdf
Teh.pdfTeh.pdf
Teh.pdf
 
Makalah budidaya ikan gurame
Makalah budidaya ikan gurameMakalah budidaya ikan gurame
Makalah budidaya ikan gurame
 
Buku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ff
Buku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ffBuku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ff
Buku petunjuk teknisbudidaya jamur merang ff
 
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanahPengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan kacang tanah
 
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...
 
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alamiManfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
Manfaat bawang merah sebagai pembuat pestisida alami
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
AFRINA NINGSI-dikonversi.docx
AFRINA NINGSI-dikonversi.docxAFRINA NINGSI-dikonversi.docx
AFRINA NINGSI-dikonversi.docx
 

More from Ir. Zakaria, M.M

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatikaIr. Zakaria, M.M
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfIr. Zakaria, M.M
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Ir. Zakaria, M.M
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatIr. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaIr. Zakaria, M.M
 

More from Ir. Zakaria, M.M (20)

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Makalah kominfo
Makalah kominfoMakalah kominfo
Makalah kominfo
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdf
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
 
Cover kominfo
Cover kominfoCover kominfo
Cover kominfo
 
Daftar isi kominfo
Daftar isi kominfoDaftar isi kominfo
Daftar isi kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Moralitas karya tulis
Moralitas karya tulisMoralitas karya tulis
Moralitas karya tulis
 
Moralitas
MoralitasMoralitas
Moralitas
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
 

CocokTanamCabai

  • 1. i KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan paper ini dengan judul : Bercocok Tanam Cabai Merah. Guna memenuhi salah satu syarat untuk melengkapi tugas-tugas yang diberikan oleh team penguji ujian sarjana pertanian fakutas Pertanian Universitas Samudra Langsa. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. Syukri M. Ali sebagai pembimbing utama. 2. Ibu Ir. Cut Mulyani sebagai pembimbing anggota. 3. Bapak Ir. H. Amir Hamzah Ismail, MM selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Samudra Langsa. 4. Bapak Ir. Anas Johan, MBA selaku Ketua Jurusan Budidaya Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Samudra Langsa. 5. Para staf pengajar di Lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Samudra Langsa. Penulis menyadari bahwa isi tulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi melengkapi isi tulisan ini untuk masa yang akan datang. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Langsa, 2 September 2001, Penulis, i
  • 2. ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................... iii DAFTAR ISI ..................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................. 1 B. Tujuan ............................................................................ 3 C. Permasalahan ............................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN .................................................................. 4 A. Cara Bercocok Tanam Cabai Merah ........................... 4 1. Pengolahan Tanah ................................................. 6 2. Pemberian Pupuk Kandang dan Pupuk Dasar ...... 6 3. Persiapan Benih dan Persemaian .......................... 7 4. Penanaman dan Pemupukan ................................. 7 5. Pengairan ............................................................... 9 6. Panen dan Pasca Panen ........................................ 10 B. Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Merah ................ 10 BAB III PENUTUP ......................................................................... 12 A. Kesimpulan .................................................................. 12 B. Saran ........................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 13 ii
  • 3. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabe Merah (Capsicum annuum, L.) merupakan salah satu sayur- sayuran yang banyak mengandung vitamin A dan vitamin C yang banyak diusahakan di Indonesia karena bernilai ekonomi yang tinggi, yang termasuk ke dalam famili Solanaceae. Dalam kehidupan sehari-hari umumnya cabe digunakan untuk keperluan bumbu dapur atau rempah-rempah, penambahan cita rasa masakan, dapat membangkitkan nafsu makan yang sifatnya memberi rasa pedas, hangat karena mengandung minyak actheris. Berdasarkan asal usulnya, cabe berasal dari Peru dan sebagian menyebutnya bahwa Meksiko kuno sudah menggemari cabe semenjak tahun 700 M, jauh sebelum Columbus menemukan Benua Amerika (1494). Christophorus Columbus kemudian menyebarkan dan mempopulerkan cabe dari Benua Amerika ke Spanyol pada tahun 1492. Pada awal tahun 1500-an, bangsa Portugis mulai memperdagangkan cabe ke Makao dan Goa kemudian masuk ke India, Cina dan Thailan. Hingga sekarang belum ada data yang pasti mengenai kapan cabe dibawa ke Indonesia. Menurut dugaan kemungkinan besar cabe dibawa oleh saudagar-saudagar dari Persia ketika singgah di Aceh. Sumber lainnya iii
  • 4. iv menyebutkan bahwa cabe masuk ke Indonesia karena di bawa bangsa Portugis. Cabe (Capsicum sp) pada dasarnya terdiri dari dua golongan utama, yaitu cabe besar (Capsicum annuum, L.) dan cabe rawit (Capsicum frutecens, L). Selain berguna sebagai penyedap makanan, cabe juga mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin-vitamin dan mengandung senyawa-senyawa alkoloid seperti capsaicin, flavenoid dan minyak esentra. Kebijaksanaan pengembangan cabe merah dapat dilakukan melalui usaha intensif dan ekstensif. Usaha pengembangan tanaman cabe merah sulit dilaksanakan tanpa adanya perbaikan yang sempurna ke arah budidaya tanaman, disamping faktor iklim dan tanah. Menurut Djoehana Setyamijaya (1986), tanaman dapat tumbuh dengan sehat dan subur bila tanah dapat menyediakan unsur hara dalam jumlah cukup, diantaranya adalah unsur hara makro yaitu : Nitrogen, Fosfor dan Kalsium yang paling menentukan pertumbuhan tanaman. Selanjutnya Risema (1980) menambahkan, Nitrogen memegang peranan dalam perkembangan vegetatif dari tanaman cabe merah terutama pada waktu tanaman muda. Daun tanaman cabe merah yang kekurangan Nitrogen berwarna pucat sampai hijau kekuningan. iv
  • 5. v Menurut Poerba (1999), keadaan Nitrogen, Fosfor dan Kalsium di dalam tanah adalah sangat sedikit dan dalam keadaan demikian belum tentu semuanya tersedia bagi tanaman. Untuk memenuhi hara tersebut dapat dilakukan pemupukan sesuai anjuran dan dengan menggunakan pupuk cair Seprint yang mampu menambah kadar unsur hara, sehingga dapat menyuburkan tanaman, mencegah daun berkerut/keriting, menyuburkan daun/tunas baru, mempercepat bungaan, mempercepat buah, berbobot dan bermutu. Karena pupuk cair Seprint mengandung unsur-unsur hara seperti Nitrogen (N), Fosfor (F), Kalium (K), Besi (Fe), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S). B. Tujuan Penulisan paper ini bertujuan untuk melengkapi tugas-tugas yang dibebankan team penguji tesis guna memenuhi salah satu syarat dalam kelengkapan penulisan tesis. C. Permasalahan Yang menjadi permasalahan dalam penulisan paper ini adalah : 1. Bagaimana cara bercocok tanam cabai merah. 2. Apa itu hama dan penyakit serta bagaimana cara pengendaliannya. v
  • 6. vi BAB II PEMBAHASAN A. Cara Bercocok Tanam Cabai Merah Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan sekitar 2000 spesies yang terdiri dari tumbuhan herba, semak dan tumbuhan kerdil lainnya. Dari banyaknya spesies tumbuhan negeri tropis, namun secara ekonomis yang dapat atau sudah dimanfaatkan baru beberapa spesies saja. Diantaranya yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari adalah kentang (Solanum tuberosum), tomat (Lyopersicum esculantum), dan tembakau (Nicotina tabacum). Tanaman cabe dapat diklasifikaskan ke dalam : Divisio : Spermatopyhta Sub Divisio : Angiospermae Class : Dikotyledoneae Sub Klass : Metachlamidae Ordo : Tubiflorae Famili : Solanacea vi
  • 7. vii Genus : Capsicum Speccies : Capsicum annuum, L. Tanaman cabe (Capsicum sp) sendiri diperkirakan ada sekitar 20 spesies yang sebagian besar tumbuh ditempat asalnya Amerika. Diantaranya yang sudah akrap dengan kehidupan manusia baru beberapa spesies saja, yaitu cabe besar (Capsicum annuum), cabe kecil (Capsicum frustscens), Capsicum baccatum, Capsicum pubescena dan Capsicum shinense. Walaupun varitas cabe besar banyak, tetapi ciri umumnya seragam. Beberapa diantaranya ialah sebagai berikut. Batangnya tegak dengan ketinggian antara 50 – 90 cm. Tangkai daunnya horizontal atau miring-miring dengan panjang sekitar 1, 5 – 4 cm. Panjang daunnya antara 4 – 10 cm dan lebar antara 1, 5 – 5 cm. Posisi bunganya mengantung dengan warna mahkota putih. Mahkota bunga ini memiliki cuping sebanyak 5 – 6 helai dengan panjang 1 – 1,5 cm dan lebar sekitar 0,5 cm. Panjang tangkai bunganya 1 – 2 cm. Tangkai putik berwarna putih dengan panjang sekitar 0,5 cm. Warna kepala putik kehijauan, sedangkan tangkai sarinya putih walaupun yang dekat dengan kepala sari ada yang bercak kecoklatan. Panjang tangkai sari ini sekitar 0,5 cm. Kepala sari berwarna biru atau unggu. Buahnya berbentuk memanjang atau kebulatan dengan biji buahnya berwarna kuning kecoklatan. vii
  • 8. viii Dalam bercocok tanam cabai yang perlu diperhatikan adalah pengerjaan tanah, pemberian pupuk kandang, persiapan benih dan persemaian, penanaman, pemupukan, panen dan pasca panen. 1. Pengolahan Tanah. Pengolahan tanah dilakukan bersamaan dengan kegiatan persemaian. Hal tersebut dimaksudkan agar pada saat pengerjaan tanah selesai, bibit cabai langsung dapat dipindahkan dari persemaian ke areal tanam. Pekerjaan yang pertama dilakukan adalah mencangkul tanah dan membajaknya, kemudian tanah digaru dan batu atau bongkahan tanah yang mengganggu disingkirkan. Setelah itu dibuat bedengan-bedengan, jika tanah tersebut termasuk tanah yang liat dan berat, setiap bedengan terdiri dari dua jalur tanaman cabai atau satu jalur tanaman cabai dengan ukuran lobang 20 x 20 x 20 cm dan antar lobang dibuat 60 - 70 cm. 2. Pemberian pupuk Kandang dan Pupuk Dasar Setelah pembuatan lobang selesai, kemudian diberi pupuk kandang 1 – 2 kg per lubang. Pupuk kandang dapat berupa kotoran ayam, kambing atau sapi. Kotoran ayam adalah yang terbaik. Kotoran sapi atau kambing masih sering terdapat biji rumput yang tidak terserap sehingga pertanaman cabai merah lebih cepat ditumbuhi rumput atau gulma lainnya. Jika pupuk kandang sulit di dapat, sebagai penggantinya dapat diberikan pupuk kompos. Pupuk dasar diberikan campuran urea, TSP, KCl (1 : 1 : 1) dapat diberikan viii
  • 9. ix sebanyak 15 gram per lubang tanam. Selain itu diberikan juga insektisida yang biasanya berperan sebagai nematisida yang berbentuk butiran sebanyak 1 – 2 sendok the per lubang. Setalah itu campuran pupuk kandang, pupuk dasar dan insektisida diaduk dan dibiarkan selama ± 2 minggu. 3. Persiapan Benih dan Persemaian Benih cabai merah dipilih dari buah yang sudah tua, tetapi belum rontok adri pohonnya. Benih cabai tersebut diambil dari tanaman pilihan yakni tanaman yang produksinya tinggi, vigornya baik dan bebas dari hama dan penyakit. Sebaiknya tidak menggunakan benih cabai di pasar, karena kualitasnya tidak terjamin, akan tetapi sebaiknya benih cabai dibeli di Kios Saprodi yang berlabel resmi. Benih disemai di kantong plastik di tempat persemaian. Kantong plastik di persemaian diisi campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 5 : 1 dan ditambah 500 gram urea, 250 gram TSP dan 250 gram KCl. Benih yang disemaikan di Seed Bed ditebarkan dengan jarak barisan 5 cm. Sebelumnya, tanah tempat persemaian tersebut di cangkul, diberi pupuk kandang kira-kira 1/5 dari cangkulan dan diberi pupuk urea, TSP, KCl secukupnya. 4. Penanaman dan Pemupukan Setelah berumur 30 – 40 hari bibit cabai merah sudah cukup kuat untuk dipindahkan ke tempat pertanaman. Akar tanaman diusahakan tidak sampai ix
  • 10. x rusakwaktu menyobek kantong plastik. Cetakan tanah yang telah berisi bibit cabai merah diletakkan pada lubang yang telah disiapkan, kemudian diurug tanah dan agak ditekan agar bibit tidak mudah roboh. Cetakan tanah diusahakan tidak pecah atau hancur, sebab jika pecah atau hancur dapat mengakibatkan kerusakan akar dan tanaman akan layu jika kena sinar matahari. Bibit cabai merah yang tidak menggunnakan kantong plastik, yaitu yang disemaikan di seed bed, pemindahan ke tempat pertanaman harus dilakukan dengan hati-hati. Akar tanaman diusahakan tidak putus dan rusak. Pemindahan bibit tanaman dilakukan pada sore hari, yaitu pada matahari sudah tidak terlalu terik. Setelah penanaman harus dilakukan penyiraman secukupnya. Bibit yang berasal dari kantong plastik tidak mengalami layu, sedangkan bibit yang berasal dari seed bed biasanya mengalami layu sementara. Pada waktu penanaman, dilakukan pemupukan dengan pupuk urea, TSP dan KCl masing-masnig 5 – 10 gram per lubang. Pupuk Urea ditaruh pada lobang tugalan pertama, sedangkan pupuk KCl dan TSP ditaruh pada tugalan yang lain yang masng-masing berjarak antara 10 – 15 cm dari bibit dengan arah yang berlawanan. Pemisahan dimaksud untuk mengghindari terjadinya ikatan N-P atau N-K, sebab kedua ikatan tersebut tidak dapat diserap tanaman. x
  • 11. xi Setelah tanaman berumur 30 hari dilakukan pemupukan lagi dengan Urea, TSP dan KCl masing-masing 10 – 15 gram. Pemupukan yang sama dilakukan juga pada saat tanaman cabai merah berumur 60, 90 dan 125 hari setelah tanam dengan dosis dan jenis yang sama. Setiap melakukan pemupukan, jarak antara tanaman dengan pupuk tidak boleh terlalu dekat, kira-kira 10 – 15 cm dari tanaman. 5. Pengairan Tanaman cabai merah pada awal pertumbuhannya memerlukan cukup banyak air untuk pertumbuhan cabang, daun, batang dan buah. Tanaman cabai merah yang kekurangan air dapat mengakibatkan produksinya menurun. Jika tidak ada hujan selama 3 hari berturut-turut tanaman cabai merah perlu disiram dengan air secukupnya. Untuk keperluan pertumbuhannya, tanaman cabai merah memerlukan air. Tetapi jika air yang tersedia berlebihan, akan merusak perakaran tanaman. Ditempat pertanaman cabai merah harus diusahakan agar sistim pembuangan airnya lancar, sehingga tempat pertanaman tersebut tidak tergenang air. Untuk keperluan itu perlu dibuat selokan-selokan di tepi bedengan, terutama pada tanah liat. Sedangkan untuk tanah pasir jarang sekali terjadi penggenangan air di pertanaman. Pada tanah pasir, ganguan yang sering terjadi adalah pada musim kemarau, karena tanah berpasir tidak bisa menahan air sehingga mengakibatkan tanaman kekurangan air. Sedangkan pada musim penghujan tanah tersebut dapat hanyut terbawa air, xi
  • 12. xii akibatnya akar tanaman terbongkar dan tanaman mudah rebah. Untuk itu pada tanah pasir walaupun tidak diperlukan selokan untuk pembuangan air, tetapi tanah harus dibumbun setiap hujan turun atau pada saat menyiangi gulma. 6. Panen dan Pasca Panen. Buah cabai dapat dipanen setelah umur 90 – 100 hari setelah tanam. Pada panenan pertama, junmlah buah yang merah biasanya hanya sedikit. Sedangkan pada panen yang kedua dan selanjutnya jumlah buahnya cukup banyak. Buah cabai dapat di panen 2 – 3 kali dalam seminggu. Tanaman cabai merah akan menghasilkan buah terus menerus selama 6 bulan. Memanen buah cabai sebaiknya tidak pada saat hari hujan, karena dapat mengakibatkan cepat busuk. Apabila cabai merah produksinya melimpah di pasaran maka sebaiknya dilakukan pengawetan baik secara basah maupun secara kering. Cara membuat awetan cabai merah basah adalah dengan merebus dan menggilingnya. Kemudian cabai rebus yang sudah digiling dicampur dengan garam dapur 5 – 10 %. Awetan cabai merah basah ini akan tahan terhadap serangan jamur atau bakteri selama 2 – 3 bulan. Cara membuat awetan cabai merah kering adalah dengan menjemur cabai merah di terik matahari selama 10 – 14 hari, atau diopen pada suhu 0 40 – 50 C. Awetan cabai merah secara kering ini dapat tahan selama 12 bulan atau lebih jika disimpan pada tempat yang kering dan bersih. xii
  • 13. xiii B. Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Merah Jenis-jenis hama penting yang menyerang tanaman cabai merah adalah banyak macamnya, namun yang sering dijumpai hama pengganggu tanaman cabai merah adalah Ular Grayak (Spodoptera litura), Thrips (Thrip tabacci) dan Kutu Daun ( Aphis gossypii). Adapun cara pengendalian ketiga hama tersebut di atas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat dan menggunakan insektisida dengan cara menyemprot ke batang tanaman yang terserang. Sedangkan jenis-jenis penyakit yang sering menyerang tanaman cabai merah : penyakit busuk akar, penyakit busuk buah dan keriting (virus Mazaik). Penyakit busuk akar disebabkan oleh jenis cendawan, yang ditandai tanaman layu atau daunnya berguguran walaupun tanaman disekitarnya cukup lembab. Adapun cara pengendalian penyakit ini adalah dilakukan pengaturan tata air yang baik, pemusnahan tanaman yang terserang dan openyemprotan dengan larutan fungisida. Sedangkan penyakit busuk buah penyebabnya sejenis cendawan yang patogen (yang dapat menimbulkan penyakit) yaitu namanya Colletotricum nigrum. Adapun cara pengendaliannya yaitu dengan bercocok tanam yang baik, jarak tanam yang teratur, pengarturan tata air yang baik, pemusnahan buah yang sudah terserang serta penyemprotan fungisida yang aman. xiii
  • 14. xiv Penyakit keriting daun disebabkan oleh jenis virus mozaik yang ditandai daun tanaman cabai merah menjadi keriting. Adapun cara pengendalian penyakit ini dilakukan dengan cara memusnahkan tanaman yang terserang, perawatan tanaman yang baik, serta pemberantasan hewan yang menjadi vektor. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Cabai merah merupakan salah satu tanaman sayur-sayuran yang banyak mengandung vitamin A dan vitamin C. 2. Dalam bercocok tanam cabai merah sangat diperlukan beberapa hal antara lain pengerjaan tanah, pemberien pupuk kandang, persiapan benih dan persemaian, penanaman, pemupukan serta panen dan pasca panen. 3. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cabai merah dapat menyebabkan pertumbuhannya terganggu sehingga mengakibatkan produksinya menurun. B. Saran - Saran Dalam pembudidayaan tanaman cabai merah ini disarankan agar mengikuti petunjuk dan pedoman agar dapat menghasilkan buah cabai yang optimum dan berkualitas baik. xiv
  • 15. xv DAFTAR PUSTAKA Anonymous, 1987. Pupuk dan Pemupukan, Seri Tanaman Pangan, Departemen Pertanian BIPP Daerah Istimewa Aceh. Djoehana Setyamidjaja, 1986. Pupuk dan Pemupukan. Simpleks, Jakarta. Dwijoseputro, D, 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan, Gramedia, Jakarta. Poerba, dkk., 1999. Ilmu Memupuk. Sinar Baru, Bandung. Rukmana, R., 1994. Usaha Tani Cabe Hybrida Mulsa Plastik, Kanisius, Yogyakarta. Setiadi, 1999. Bercocok Tanam Cabe, Cetakan ke XVII, Penebar Swadaya, Jakarta. Tjahjadi, Nur, 1990. Bertanam Cabai. Kanisisu, Jakarta xv