Dokumen tersebut membahas perbedaan antara biaya dan beban. Biaya adalah pengorbanan ekonomi yang dilakukan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu tahun, sedangkan beban adalah penurunan manfaat ekonomi dalam periode akuntansi satu tahun. Biaya dicatat sebagai aktiva di neraca, sedangkan beban dicatat di laporan laba rugi.
1. Perbedaan Biaya (Cost) Dengan Beban (Expense)
Biaya adalah suatu nilai tukar prasyarat atau pengorbanan yang dilakukan untuk
memperoleh suatu manfaat, dimana periodenya lebih dari satu tahun.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi dalam suatu periode akuntansi dalam
bentuk arus keluar aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pada pembagian kepada penanam
modal.
Letak di Laporan Keuangan :
Biaya, di neraca (Belum terpakai, biaya-biaya yang dianggap akan memberi
manfaat dimasa yang akan datang, berupa aktiva) Misal : Sewa Dibayar Dimuka
Beban, di laporan laba-rugi (Pengeluaran/Biaya yang telah terpakai dan tidak
dapat memberikan manfaat lagi dimasa yang akan datang) Misal : Beban Sewa
Periode Akuntansi :
Biaya periodenya lebih dari satu tahun, merupakan pengeluaran modal (capital
expenditure)
Beban periodenya kurang dari satu tahun, merupakan pengeluaran pendapatan
(revenue expenditure)
Jumlah Rupiah Yang Dikeluarkan :
Biaya, Jumlah rupiah yang dikeluarkan dalam jumlah yang besar.
Beban, Jumlah rupiah yang dikeluarkan relatif kecil.
Kasus :
Pada awal bulan tanggal 2 Januari 2009, PT. ABC membayar uang sewa kantor
sebesar Rp. 800.000 untuk dua bulan dimuka. Pengeluaran (cost) ini merupakan
suatu "aktiva" yang berupa "hak untuk menempati kantor selama dua bulan."
Setiap hari berlalu dalam bulan tersebut sebagian dari masa pakai harta tadi telah
terpakai dan menjadi beban (expense). Pada tanggal 31 Januari 2009 separuhnya
telah terpakai sebesar Rp. 400.000 dan harus diperlakukan sebagai beban.
Ayat Jurnalnya :
Beban Sewa 400.000
Sewa Dibayar Dimuka 400.000
2. Perkiraan sewa dibayar dimuka sekarang mempunyai saldo Rp. 400.000 yang
mencerminkan pembayaran dimuka untuk selama satu bulan. Perkiraan beban
sewa mencerminkan pengeluaran Rp. 400.000 untuk bulan tersebut.
Selama ini banyak yang mengatakan bahwa biaya dan beban itu berbeda. Ada
juga yang menyatakan bahwa keduanya adalah sama. Sama atau Beda? Ayo
pilih!! Hehe.. Mari kita telaah lebih dalam (mengajak berpikir nih..?).
Coba perhatikan kalimat berikut: Biaya kuliah di perguruan tinggi seharusnya
tidak membebani mahasiswa. Apakah Anda sudah menemukan jawabannya?
Masih bingung?
Persamaan antara biaya dan beban adalah sama-sama mengeluarkan (kredit) kas
perusahaan. Nah, bagaimana dengan perbedaannya?
Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan (dibayarkan) untuk
barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat (pendapatan) pada saat ini
atau mendatang bagi organisasi. Disebut setara kas (cash equivalent) karena
sumber daya non kas dapat ditukarkan dengan barang atau jasa yang dikehendaki.
Sebagai contoh : ketika perusaahaan membeli keperluan kantor (office supplies)
secara tunai atau kredit, jumlah pembayaran untuk keperluan tersebut merupakan
biaya perolehan keperluan kantor. Sebaliknya, walaupun pembayaran deviden kpd
para pemegang saham juga merupakan sebuah bentuk pembayaran, namun
pembayaran itu bukanlah biaya karena pembayaran deviden tidak menghasilkan
pendapatan bagi perusahaan. Demikian pula, suatu pembayaran kas untuk
melunasi kredit (pinjaman) bukan merupakan biaya karena pelunasan kredit tidak
menghasilkan pendapatan. (Henry Simamora ; 39 – 40 ; 2002 Akuntansi
Manajemen edisi II)
Biaya (cost) pada mulanya dapat dicatat sebagai aktiva (asset) atau sebagai beban
(expense). Biaya yang akan memberikan manfaat (benefit) hanya pada periode
berjalan / sekarang (current periode) biasanya dicatat sebagai beban dibandingkan
aktiva. proses pencatatan ini disebut pembebanan / pelekatan (expensing) biaya.
Beban memberikan jasa kini kepada organisasi, yang pada gilirannya
menghasilkan pendapatan. Sebagai contoh ; pembayaran 2.000.000 untuk sewa
kantor bulan ini biasanya akan dicatat sebagai beban (beban sewa) dibandingkan
sebagai aktiva (sewa dibayar dimuka).
Biaya (Cost) adalah sejumlah belanja yang dicatat seluruhnya sebagai harta dan
akan menjadi pengeluaran ketika dihabiskan dimasa depan. Jadi perkiraan biaya
adalah perkiraan harta contohnya Persediaan.
Beban / pengeluaran (Expense) adalah pembelanjaan yang sekarang dikonsumsi
atau biaya yang telah dihabiskan.
Biaya yang pada mulanya dicatat sebagai aktiva akan memberikan manfaat lebih
dari satu periode akuntansi. Pencatatan suatu biaya sebagai aktiva sering disebut
3. sebagai kapitalisasi (capitalizing) biaya. Pada saat aktiva dipakai untuk
menghasilkan pendaptan, biaya aktiva tersebut haruslah diakui sebagai beban
guna membandingkan secara benar pendaptan dan beban dalam menentukan laba
periodic.
Biaya menurut Zaki Baridwan (2005 ; 17) dalam arti luas adalah “Pengorbanan
sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu“.
Dari definisi tersebut dapat dilihat adanya 4 unsur pokok , yaitu :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Biaya diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
Sedangkan dalam arti sempit biaya diartikan sebagai “Pengorbanan sumber
ekonomi untuk memperoleh aktiva“.
Soemita (2003;04) mengemukakan bahwa biaya adalah “Harga pokok atau
bagiannya yang telah dimanfaatkan/dikonsumsi untuk memperoleh laba”.
Haryo Yusuf (2007 ;24) mengemukakan bahwa Biaya adalah “Harga pokok
barang yang dijual dan jasa – jasa yang dikonsumsikan untuk menghasilkan
pendapatan”.
Tujuan dari biaya :
1. Untuk menentukan harga pokok
2. Efisiensi biaya
3. Untuk pengambilan biaya
Data biaya merupakan alat dasar bagi manajemen perusahaan untuk kepentingan
perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan. Agar informasi biaya
yang di hasilkan proses akuntansi dapat memenuhi kepentingan tersebut, dapat
digolongkan menjadi golongan – golongan biaya yang relevan dengan
kepentingan manajemen.
Dari definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa biaya adalah
pengorbanan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil
berupa aktiva dalam aktivitasnya. Biaya merupakan pengorbanan yang telah atau
akan dikonsumsi oleh perusahaan atas kegiatan usaha atau produksi barang atau
jasanya dalam rangka memperoleh laba, penghasilan atau pendapatan
sebagaimana yang diharapkan terjadi.
PENGGOLONGAN BIAYA
Dalam akuntansi biaya , biaya digolongkan dengan berbagai macam cara.
Umumnya penggolongan biaya ini didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai
dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal adanya
konsep beda biaya beda tujuan. Dan biaya dapas digolongkan menurut :
4. 1. Obyek pengeluaran
Dalam penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar
penggolongan biaya. Misalnya nama obyek adalah bahan bakar, maka semua
pengeluarann yang berhhubungan dengan bahan bakar disebut “Biaya bahan
bakar’.
2. Fungsi pokok dalam perusahaan
Dalam perusahaan manufactur ada tiga fungsi pokok yaitu produksi, pemasaran,
administrasi dan umum. Sehingga biayanya pun adalah biaya produksi, biaya
pemasaran dan biaya administrasi dan umum.
3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen, sehingga biaya dapat
dikelompokan menjadi ;
- Biaya Langsung (direct cost)
- Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya langsung menurut Hadikusumo (2006;22) adalah “ Biaya yang terjadi, yang
penyebab satu – satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu
yang dibiayai tersebut tidak ada maka biaya langsung ini tidak akan terjadi “. Dan
biaya ini terdiri atas biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya tidak langsung menurut Mulyadi (2005;16) adalah “ Biaya yang terjadinya
tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dan biaya ini tidak mudah
diidentifikaasi denganproduk tertentu “ dan biaya ini terdiri atas biaya produksi
tidak langsung dan biaya overhead pabrik.
4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
Dalam golongan ini menurut S. Husnan (2007;35) biaya dapat dikategorikan
sebagai berikut :
1. Biaya variable
Biaya variable adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.
2. Biaya semivariable
Biaya semivariable adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan.
3. Biaya semifixed
Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk volume kegiatan tertentu dan
berubah dengan jumlah yang constant pada volume produksi tertentu.
4. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan
tertentu.
5. Jangka waktu manfaatnya
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua :
5. - Pengeluaran modal (capital expenditure)
Adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
- Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)
Adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut.
Pengukuran dan Pengakuan Biaya
Menurut Kusnadi. Dkk (2000;253) biaya harus diukur dalam pengertian transaksi
dimana perusahaan adalah merupakan salah satu pihak dalam transaksi tersebut
dan diukur dengan pengeluaran–pengeluaran kas pada masa lalu, sekarang
ataupun pada masa yang akan datang. Dalam masing – masing pandangan tentang
income tersebut maka tujuannya adalah untuk mengukur berapa jumlah income
yang sesungguhnya untuk periode yang sedang berjalan dan memasukkan dalam
periode yang akan datang tersebut. Pengukuran–pengukuran yang umum
dilakukan terhadap exspenses, adalah biaya historis, pengukuran tahun berjalan.
Menurut Slamet Sugiri dan Sumiyana (2005;35) Biaya diukur sebesar jumlah
aliran keluar ( kas atau aktiva lainnya ) atau kenaikan kewajiban ( atau kombinasi
dari keduannya ) pada saat terjadi transaksi penjualan barang atau penyerahan jasa
yang menjadi kegiatan utama perusahaan. Transaksi penjualan / penyerahan
barang / jasa kepada konsumen merupakan transaksi ekstern. Perubahan dalam
biaya dicatat (diakui) hanya apabila telah terjadi transaksi ekstern saja.
Meski biaya sudah jelas sebagai aliran keluar ( kas atau aktiva lain), namun masih
dijumpai kesulitan dalam menentukan aliran keluar mana yang seharusnya
ditandingkan dengan pendapatan periode sekarang. Memang terdapat aliran keluar
seperti harga pokok penjualan ( kas produk terjual ) yang dapat dikaitkan secara
langsung pendapatan periode sekarang. Juga terdapat aliran keluar yang terkait
dengan periode mendatang dana oleh sebab itu, masih diakui sebagai aktiva
neraca.
Apabila potensi jasa atau manfaat ekonomi aliran keluar yang diaktivakan tadi
telah habis maka barulah aliran keluar tersebut diakui sebagai biaya yang
ditandingkan dengan pendapatan periode sekarang. Oleh karena terdapat kesulitan
untuk menandingkan aliran keluar dengan pendapatan, maka ditempuh prinsip
penandingan Pendapatan dan Biaya.