SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  63
Pembekalan UN – IPA
    2011/2012
Besaran, satuan dan alat ukur
     No      Besaran Pokok    Satuan        Alat Ukur
     1    Panjang               M      -Mistar
                                       -Jangka Sorong
                                       -Mikrometer
     2    Massa                Kg      •Neraca
                                       •Neraca satu lengan
                                       •Neraca tiga lengan
                                       •Neraca Pegas
     3    Waktu                 S      Stop Wacth
     4    Suhu                  K      Termometer
     5    Kuat Arus             A      Ampere meter
     6    Intensitas Cahaya    Cd      -
     7    Jumlah molekul       mol     -
Alat Ukur Panjang
Alat Ukur Massa
Alat Ukur Volume




1 Cm3 = 1 ml
MASSA JENIS ZAT
Sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang disebut
zat. Massa jenis zat didefinisikan sebagai massa benda per
satuan volum.
                     p = massa jenis (kg/m3)
                     m = massa benda (kg)
                     V = volum benda (m3)


Satuan Masa Jenis
Dalam SI (Satuan Internasional) adalah kg/m3
Satuan yang lebih kecil adalah gr/cm3
1 kg/m3 = 0,001 gr/cm3 = 10-3 gr/cm3
1 gr/cm = 1000 kg/m = 103 kg/m
1. Pemuaian Panjang
                         Keterangan:
                         L = Panjang akhir (m)
                         L0 = Panjang mula-mula (m)
                         ΔL = Pertambahan panjang (m)
                         α = Koefisien muai panjang (/ºC)
                         Δt = kenaikan suhu (ºC)

 2. Pemuaian Luas
                      Keterangan:
                      A = Luas akhir (m2)
                      Δ0 = Pertambahan luas (m2)
                      A0 = Luas mula-mula (m2)
                      β = Koefisien muai luas zat (/º C)
                      Δt = Kenaikan suhu (ºC)
3. Pemuaian Volume

                     Keterangan:
                     V = Volume akhir (m^3)
                     V0 = Volume mula-mula (m^3)
                     ΔV = Pertambahan volume (m^3)
                     γ = Koefisien muai volume (/ºC)
                     Δt = Kenaikan suhu (ºC)
Penerapan Konsep Pemuaian Zat dalam Kehidupan
Sehari-Hari
1. Pemasangan Kaca Jendela
  Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca
  sebab koefisien muai kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu
  tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting sekali untuk
  menghindari terjadinya pembengkokan pada bingkai.

2. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
  Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu
  batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang
  rel akan memuai hingga akan bertambah panjang. Dengan
  diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan
  antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
3. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati
  Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil
  daripada tempatnya sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang
  secara langsung pada tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut,
  terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan ukurannya
  pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga
  memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika
  suhu mendingin, ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat
  pada tempatnya.
4. Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon
   Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke
   tiang lainnya sehingga saat udara dingin panjang kabel akan sedikit
   berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur, maka
   saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.
5. Keping Bimetal
  Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki
  koefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping
  bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal
  panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi
  lurus. Jika suhu naik kedua keping akan mengalami pemuaian dengan
  pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan
  membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang
  yang kecil.
  Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan
  misalnya pada termometer bimetal, termostat bimetal pada seterika
  listrik, saklar alarm bimetal, sekring listrik bimetal. Pemanfaatan
  pemuaian zat yang tidak sama koefisien muainya dapat berguna bagi
  industri otomotif, misalnya pada bimetal yang dipasang sebagai saklar
  otomatis atau pada lampu reting kendaraan.
Kalor
Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan
suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang
satuan lainnya adalah kalori (kal).
Hubungan satuan joule dan kalori adalah:
        1 kalori = 4,2 joule
        1 joule = 0,24 kalori
Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang yang diperlukan oleh
suatu zat bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu 1 °C.
hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan
suhu zat dapat dinyatakan dalam persamaan.

                               Keterangan:
                               Q = Banyaknya kalor yang diserap atau
                                    dilepaskan (joule)
                               m = Massa zat (kg)
                               c = Kalor jenis zat (joule/kg °C)
                               Δt = Perubahan suhu (°C)

Kalor yang diperlukan untuk merubah fasa dari bahan
bermassa m adalah
                   Q=mL
dimana L adalah kalor laten.
Ticker Timer
GLLB diperlambat pita
                               GLLB diperlambat tetesan oli




GLLB dipercepat pita            GLLB dipercepat tetesan oli
Gaya dan Usaha
Hukum I Newton berbunyi: “Benda yang dalam keadaan diam akan
mempertahankan keadaannya untuk tetap diam dan benda yang
sedang bergerak lurus beraturan akan cenderung mempertahankan
keadaannya untuk bergerak lurus beraturan dalam arah yang sama
selama tidak ada gaya yang bekerja padanya."

Contoh :
1. Kita terdorong ke depan ketika bus tiba- tiba direm atau
   terdorong ke belakang ketika bus bergerak maju secara
   mendadak.
2. ketika kita menarik selembar kertas yang ditindih oleh
   tumpukan buku tebal atau gelas. Jika lembar kertas tadi ditarik
   dengan sangat cepat, maka tumpukan buku atau gelas tersebut
   tidak bergerak.
Gaya dan Usaha
Hukum II Newton berbunyi “Percepatan sebuah benda yang diberi
gaya adalah sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik
dengan massa benda.” Dalam bentuk rumus
hukum II Newton dapat dituliskan: F=m.a.

Hukum III Newton berbunyi “Setiap ada gaya aksi, maka akan selalu
ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.”
Contoh:
1. penyelam dapat berenang di dalam laut karena kaki dan
   tangan penyelam mendorong air ke belakang (gaya aksi)
   sehingga badan penyelam terdorong ke depan sebagai gaya
   reaksi.
2. Tangan terasa sakit ketika menekan meja
3. Tarik tambang
Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi kinetik dan energi
potensial suatu benda.
                          Em = Ep + Ek

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang
bergerak. Energi kinetik suatu benda besarnya berbanding lurus
dengan massa benda dan kuadrat kecepatannya.

                           Ek = ½ m v2

Energi potensial grafitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu
benda karena pengaruh tempatnya (kedudukannya). Energi
potensial ini juga disebut energi diam, karena benda yang diam-
pun dapat memiliki tenaga potensial.
                                            Ep = ½ . k. x2
      Ep = m . g . h
                                                Pada pegas
PESAWAT SEDERHANA
1. Tuas
   a. Tuas golongan pertama
    Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak
    di antara beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini
    di antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan
    alat pencabut paku.
  b. Tuas golongan kedua
    Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di
    antara titk tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan
    kedua ini di antaranya adalah gerobak beroda satu, alat
    pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka
    tutup botol.
c. Tuas golongan ketiga
   Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di
   antara titk tumpu dan beban. Contoh tuas golongan ketiga ini
   adalah sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan
   pasir.

Dengan menggunakan tuas semakin jauh jarak kuasa terhadap titik
tumpu, maka semakin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat
beban, atau dapat dirumuskan:

                         B X Lb = F X Lk
Keterangan :
B : Beban yang akan diangkat (satuannya Newton )
Lb : Jarak antara Beban dengan titik tumpu (satuannya meter )
F : Kuasa (gaya yang akan mengangkat beban)(satuannya Newton )
Lk : Jarak antara Kuasa dengan titik tumpu (satuannya meter )
2. Bidang Miring
  Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat
  memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya
  yang lebih kecil. Namun demikian, bidang miring juga memiliki
  kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindahkan
  benda menjadi lebih jauh. Contohnya kampak, pisau, pahat,
  obeng, dan sekrup.

   Keuntungan mekanis bidang
   miring adalah perbandingan
   panjang (s) dan tinggi
   bidang miring (h).

         Km = w/F = s/h
3. Katrol
  Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya sehingga berat
  beban tetap sama dengan gaya kuasanya tetapi dapat
  dilakukan dengan mudah.
   A. Katrol Tunggal Tetap == Keuntungan mekanisnya 1
   B. Katrol tunggal Bergerak == Keuntungan mekanisnya 2
   C. Katrol Takal == Keuntungan mekanisnya Keuntungan
                         mekanis dari katrol majemuk bergantung
                         pada banyaknya tali yang dipergunakan
                         untuk mengangkat beban.
4. Roda Berporos
  Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan
  dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-
  sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis
  pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat-
  alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda
  kendaraan bermotor, dan gerinda.
Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh gaya berat
zat cair itu sendiri pada suatu luas bidang tekan. Dengan asumsi
bahwa zat cair dalam bentuk lapisan-lapisan sesuai dengan tingkat
kedalaman yang terukur dari permukaan zat cair. Maka tekanan
hidrostatis zat cair adalah sama besar untuk setiap bagian zat cair
yang memiliki kedalaman yang sama.
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan
ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya, akan
mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang
dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume
tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air
tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik.
Dengan kata lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih
ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang sering
disebut gaya Archimedes.
 F apung/F ke atas = berat di udara – berat dalam zat cair
              Fa = W di udara – W dalam zat cair
mengapung   = massa jenis benda < massa jenis zat cair
melayang    = massa jenis benda = massa jenis zat cair
tenggelam   = massa jenis benda > massa jenis zat cair
Getaran dan Gelombang
Getaran : Gerak bolak balik di sekitar titik setimbang yang periodik
Gelombang : Getaran yang merambat

                       Gelomban
                           g
            Mekanik                           Elektromagnetik

                     Tipe Gelombang


       Transversal                              Longitudinal
Karakter Fisik yang menjadi ciri
              gelombang :
   Panjang Gelombang ( )
   Frekwensi (f )
   Cepatrambat Gelombang (v)

Panjang Gelombang : Jarak minimum antara dua titik
pada
                    gelombang yang berperilaku
 Frekwensi Gelombang : Jumlah pengulangan usikan
 identik.
                        persatuan waktu.
Cepatrambat Gelombang : Jarak penjalaran usikan
yang
                         ditempuh dalam satu satuan
waktu.
                     V =    f
Beberapa istilah pada getaran :
Amplitudo getaran = A-B atau B-C
1 getaran         = A-B-C-B-A atau B-C-B-A-B
1/2 getaran        = A-B-C
1/4 getaran        = A-B atau B-C
Bagian-bagian gelombang transversal :
amplitudo             = B-B’, D-D’, F-F’, H-H’
bukit gelombang       = A-C atau E-G
lembah gelombang      = C-E atau G-I
1 gelombang           = A-B-C-D-E atau E-F-G-H-I
panjang gelombang (l) =1bukit +1lembah = A-E atau E-I




Satu gelombang longitudinal = 1 rapatan + 1 renggangan
BUNYI

Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam
perambatannya arahnya sejajar dengan arah getarnya
(gelombang longitudinal).

Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:
Ada sumber bunyi
Ada medium (udara)
Ada pendengar

Sifat-sifat bunyi meliputi :
Merambat membutuhkan medium
Merupakan gelombang longitudinal
Dapat dipantulkan
Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain :
1. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
2. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
3. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi
   terdengar berbeda.
4. Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan
   terdengar mendadak.

Cepat rambat bunyi
cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat
   susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi
   merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat
   padat.
2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka
   semakin cepat bunyi merambat.
Bunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu

1. Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz.
   Makhluk yang bisa mendengan bunyii infrasonik adalah
   jangkrik.
2. Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz
   sampai dengan 20 kHz. atau bunyi yang dapat didengar
   manusia.
3. Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz.
   makhluk yang dapat mendengar ultrasonik adalah lumba-
   lumba.
BUNYI PANTUL
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat
memperkuat bunyi asli.
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan
dengan bunyi asli.
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli.

Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah dapat
digunakan untuk mengukur kedalaman laut
mendeteksi janin dalam rahim
mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.

Persamaan yang digunakan dalam bunyi sama dengan dalam
gelombang yaitu v = s/t.
Untuk bunyi pantul digunakan persamaan v = 2.s/t
Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
1.   Sinar datang sejajar dengan sumbu utama di pantulkan melalui fokus.




2.   Sinar datang melalui fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.




Yang dimaksud dengan sumbu utama adalah garis yang melalui titik pusat
kelengkungan cermin dengan titik fokus.
Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
3.   Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan akan dipantulkan melalui titik
     pusat cermin
Sinar – sinar istimewa pada cermin cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan
   dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
   fokus



2. Sinar datang menuju titik fokus akan
   dipantulkan sejajar sumbu utama
Sinar – sinar istimewa pada cermin cembung
3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan
   akan dipantulkan seolah-olah datang dari titik
   pusat cermin
Tiga Sinar Utama pada Lensa Cembung
                 +

 R1    f1                 f2   R2


                 +

 R1    f1                 f2   R2


                 +

 R1    f1                 f2   R2
Tiga Sinar Utama pada Lensa Cekung
               _

R2   f2                   f1   R1

               _

R2   f2                   f1   R1

               _

R2   f2                   f1   R1
Muatan Listrik

Ada dua jenis muatan listrik yaitu muatan positif dan negatif.
Suatu benda dikatakan bermuatan positif jika kelebihan
proton atau kekurangan elektron, dan sebaliknya benda
akan bermuatan negatif jika kelebihan elektron atau
kekurangan proton.
Benda netral dapat dibuat menjadi bermuatan listrik dengan
cara menggosok, contoh :

1. Plastik maupun ebonit jika digosok-gosokkan dengan kain
   wol akan menjadi bermuatan negatif karena elektron dari
   wol berpindah ke plastik atau ebonit. Maka, plastik atau
   ebonit akan kelebihan elektron. Sebaliknya wol
   kekurangan elektron, maka wol bermuatan positif.
2. Kaca yang digosok-gosokkan dengan kain sutera akan
   menjadi positif karena elektron dari kaca berpindah ke
   sutera. Maka, kaca akan kekurangan elektron. Sebaliknya
   kain sutera menjadi kelebihan elektron, maka kain sutera
   menjadi bermuatan negatif.
Interaksi Muatan Listrik

1. muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik
2. muatan yang sejenis akan tolak menolak
1. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah
     elektroskop netral maka di bagian kepala elektroskop itu
     berkumpul muatan negatif dan di bagian daunnya berkumpul
     muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan
     mengembang.
  2. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah negatif
     maka di bagian kepala elektroskop berkumpul muatan negatif
     dan di bagian daunnya itu tidak ada muatan. Ini
     menyebabkan daun elektroskop akan menguncup.
3. Jika.benda     bermuatan     positif
   didekatkan pada sebuah elektroskop
   positif maka di bagian kepala
   elektroskop tidak ada muatan dan di
   bagian daunnya berkumpul muatan
   positif. Ini menyebabkan daun
   elektroskop akan mengembang.
Listrik Dinamis
Hukum Ohm yang berbunyi :
Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung
dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan
suhu penghantar tetap.




Arah arus listrik mengalir dari potensial tinggi (+) menuju ke potensial
rendah (–). Arah arus elektron dari potensial rendah menuju ke
potensial tinggi.
hukum I Kirchhoff yang berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul
tersebut.
Hukum II Kirchhoff :
Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak
listrik (ε) dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.
Besar energi W yang terjadi pada hambatan R yang dialiri arus I
selama t adalah:


Besar daya listrik
ARUS LISTRIK TETAP

       VAB = VCD + VDE
E      D                 C


                                 RTotal = R1 +R2

    Baterai
     ABG                     A
B
VAB = VCD
          ITotal = IR1 + IR2 + IR3
D                            C

                                     1    1 1 1
                                 RTotal   R1 R2 R3
        Baterai
         ABG
    B                            A
hukum I Kirchhoff yang berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul
tersebut.
Hukum II Kirchhoff :

Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak
listrik (ε) dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.
Besar energi W yang terjadi pada hambatan R yang dialiri arus I
selama t adalah:


Besar daya listrik
Cara Membuat Magnet
Ada tiga cara membuat magnet :

Pertama      : digosok dengan magnet




Ujung terakhir yang kena gosokan menjadi kutub magnet yang
berlawanan dengan kutub magnet yang meninggalkannya.
Kedua        : diinduksi dengan magnet

Ujung besi yang berdekatan dengan kutub
magnet batang, akan terbentuk kutub yang
selalu berlawanan dengan kutub magnet
penginduksi. Apabila kutub utara magnet
batang berdekatan dengan ujung A besi,
maka ujung A besi menjadi kutub selatan
dan ujung B besi menjadi kutub utara atau
sebaliknya.
Ketiga      : dengan menggunakan arus listrik DC

                            Besi yang berujung A dan B dililiti
                            kawat berarus listrik. Kutub magnet
                            yang terbentuk bergantung pada
                            arah arus ujung kumparan. Jika
                            arah arus berlawanan jarum jam
                            maka ujung besi tersebut menjadi
                            kutub utara. Sebaliknya, jika arah
                            arus searah putaran jarum jam
                            maka     ujung      besi    tersebut
                            terbentuk kutub selatan.
Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau
sebaliknya.
Transformator
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC).

Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu:
kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input,
kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai
output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat
medan magnet yang dihasilkan.
Transformator Ideal

Pada transformator ideal, tidak ada energi yang diubah menjadi
bentuk energi lain di dalam transformator sehingga daya listrik
pada kumparan skunder sama dengan daya listrik pada kumparan
primer. Atau dapat dikatakan efisiensi pada transformator ideal
adalah 100 persen. untuk transformator ideal berlaku persamaan
sebagai berikut:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar GGL
induksi yaitu:
1. Kecepatan perubahan medan magnet.
   Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL
   induksi yang timbul semakin besar.
2. Banyaknya lilitan
   Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang
   timbul juga semakin besar.
3. Kekuatan magnet
   Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi
   yang timbul juga semakin besar.
   Untuk memperkuat gejala kemagnetan pada kumparan
   dapat dengan jalan memasukkan inti besi lunak.
Efisiensi Transformator
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai perbandingan
antara daya listrik keluaran dengan daya listrik yang
masuk pada transformator. Pada transformator ideal
efisiensinya 100 %, tetapi pada kenyataannya efisiensi
tranformator selalu kurang dari 100%, hal ini karena
sebagian energi terbuang menjadi panas atau energi
bunyi.

Efisiensi transformator dapat dihitung dengan :
Rotasi bumi menyebabkan hal-hal berikut:

  1. Gerak semu harian matahari
  2. Terjadinya siang dan malam
  3. Pembelokan arah angin
  4. Pembelokan arah arus laut
  5. Bentuk bumi tidak bulat sempurna, tetapi agak
     lonjong (elips).
  6. Perbedaan waktu antara belahan bumi satu dengan
     yang lain
  7. Penggembungan        bumi    pada     khatulistiwa
     dan pemepatan bumi pada kutub-kutubnya
Revolusi bumi menyebabkan hal-hal berikut :
1. Terjadi gerak semu tahunan matahari
2. Terjadi perbedaan lamanya siang dan malam
3. Terlihat rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan
4. Pergantian musim

Dampak negatif penipisan lapisan ozon :
1. Bagi kesehatan : kekebalan tubuh menurun, penyakit
   katarak, kanker kulit, mengubah struktur genetika makhluk
   hidup.
2. Bagi lingkungan : peningkatan efek rumah kaca, merusak
   karang laut, menurunnya populasi plankton, merusak
   struktur bangunan, produktifitas tumbuhan menurun.
Pembekalan UN – IPA
    2011/2012
Penerapan Hukum Fisika dalam kehidupan sehari – hari :

1. Hukum Archimedes
   Contoh : Kapal Selam, Galangan Kapal dll

2. Hukum Pascal
   Dongkrak Hidrolik, pompa Sepeda

3. Massa Jenis Zat
   Balon Udara, Kapal Phinisi, Pesawat terbang dan Geologi
Unsur, molekul dan senyawa
 Unsur :
 Sesuatu yang tidak dapat dibagi – bagi lagi menjadi bagian yang
 lebih kecil. Contoh : Emas (Au), Perak (Ag), Platina (Pt), Air Raksa
 (Hg), Carbon (C) dll
 Molekul : gabungan dari dua atom atau lebih.
           Contoh : Oksigen (O2), Hidrogen (H2), Nitrogen (N2)
Senyawa : Zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang
         saling kait mengait.
         Contoh : air (H2O), Alkohol (C2H5OH), Garam dapur (NaCl),
         Glukosa (C6H12O6), Air Kapur (CaCO3), Soda Kue (NaHCO3),
         Asam Karbonat (H2CO3)
 Campuran : Zat yang tersusun dari beberapa zat lain jenis dan
            yang tidak tetap susunannya dari unsur dan senyawa.
            Contoh : Udara, Tanah
Sifat Fisik dan sifat kimia suatu zat
Sifat Fisik adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa
mengubah kompisisi atau susunan dari zat tersebut.
Contoh : wujud zat, warna zat, kelarutan, daya hantar, daya magnet
titik didih dan titik leleh, dsb.

Sifat Kimia adalah sifat yang untuk mengukurnya diperlukan
perubahan kimia.
Contoh : mudah terbakar, mudah berkarat, mudah membusuk,
mudah meledak, beracun, berbau, dsb.
Perubahan Fisik dan perubahan kimia
Perubahan Fisik adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat
baru hanya berubah bentuk, wujud dan ukuran.
Contoh : es mencair, raksa menguap, kapur menyublim, gandum
digiling menjadi tepung dsb.

Perubahan Kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru .
Contoh : kertas terbakar, besi berkarat.

 Ciri – ciri perubahan kimia :
 -Terjadi endapan
 -Perubahan suhu
 -Perubahan warna
 -Terbentuk gelembung gas

Contenu connexe

Tendances

Tendances (18)

Rangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revised
Rangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revisedRangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revised
Rangkuman materi un ipa smp (fisika, biologi, dan kimia) revised
 
Rumus Fisika SMP
Rumus Fisika SMPRumus Fisika SMP
Rumus Fisika SMP
 
25205937 rumus-fisika-kelas-7
25205937 rumus-fisika-kelas-725205937 rumus-fisika-kelas-7
25205937 rumus-fisika-kelas-7
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Ipa terpadu
Ipa terpaduIpa terpadu
Ipa terpadu
 
Rumus-rumus Fisika SMA
Rumus-rumus Fisika SMARumus-rumus Fisika SMA
Rumus-rumus Fisika SMA
 
Rpp 1 new
Rpp 1 newRpp 1 new
Rpp 1 new
 
2025029 rumus-fisika-smp
2025029 rumus-fisika-smp2025029 rumus-fisika-smp
2025029 rumus-fisika-smp
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
gaya pegas
gaya pegas gaya pegas
gaya pegas
 
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegasLaporan praktikum 5 tetapan pegas
Laporan praktikum 5 tetapan pegas
 
Elastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaranElastisitas dan getaran
Elastisitas dan getaran
 
upload yang pertama...
upload yang pertama...upload yang pertama...
upload yang pertama...
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegasLaporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
Laporan praktikum fisika dasar tetapan pegas
 
Besaran dan Satuan
Besaran dan Satuan Besaran dan Satuan
Besaran dan Satuan
 
Materi 1. besaran, dimensi dan satuan
Materi 1. besaran, dimensi dan satuanMateri 1. besaran, dimensi dan satuan
Materi 1. besaran, dimensi dan satuan
 
Unit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwoodUnit 2 pesawat atwood
Unit 2 pesawat atwood
 

Similaire à Pembekalan un

1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newtonWicah
 
Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Eko Supriyadi
 
Ac fr ogbmr-bwt4gkm2yvqxzgmxfbxodxflrlxx8-lpztflpko7r_mtzhzbjcfsaesul1ebtmfla...
Ac fr ogbmr-bwt4gkm2yvqxzgmxfbxodxflrlxx8-lpztflpko7r_mtzhzbjcfsaesul1ebtmfla...Ac fr ogbmr-bwt4gkm2yvqxzgmxfbxodxflrlxx8-lpztflpko7r_mtzhzbjcfsaesul1ebtmfla...
Ac fr ogbmr-bwt4gkm2yvqxzgmxfbxodxflrlxx8-lpztflpko7r_mtzhzbjcfsaesul1ebtmfla...Aldinur3
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANMAFIA '11
 
Besaran Dan Satuan
Besaran Dan SatuanBesaran Dan Satuan
Besaran Dan SatuanVionitaVf
 
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012nasrul awaludin
 
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIFisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIMOSES HADUN
 
Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2irdadarmaputri
 

Similaire à Pembekalan un (20)

Bab 5 adi
Bab 5 adiBab 5 adi
Bab 5 adi
 
Bab 5 adi
Bab 5 adiBab 5 adi
Bab 5 adi
 
Ucun1
Ucun1Ucun1
Ucun1
 
Besaran dan Pengukuran
Besaran dan PengukuranBesaran dan Pengukuran
Besaran dan Pengukuran
 
Outline materi fisika kimia
Outline materi fisika   kimiaOutline materi fisika   kimia
Outline materi fisika kimia
 
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
1.besaran vektor , sistim satuan ,dan hukum newton
 
Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7
 
Besaran dan turunan
Besaran dan turunanBesaran dan turunan
Besaran dan turunan
 
Ac fr ogbmr-bwt4gkm2yvqxzgmxfbxodxflrlxx8-lpztflpko7r_mtzhzbjcfsaesul1ebtmfla...
Ac fr ogbmr-bwt4gkm2yvqxzgmxfbxodxflrlxx8-lpztflpko7r_mtzhzbjcfsaesul1ebtmfla...Ac fr ogbmr-bwt4gkm2yvqxzgmxfbxodxflrlxx8-lpztflpko7r_mtzhzbjcfsaesul1ebtmfla...
Ac fr ogbmr-bwt4gkm2yvqxzgmxfbxodxflrlxx8-lpztflpko7r_mtzhzbjcfsaesul1ebtmfla...
 
Ipa materi un
Ipa materi unIpa materi un
Ipa materi un
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUAN
 
Besaran Dan Satuan
Besaran Dan SatuanBesaran Dan Satuan
Besaran Dan Satuan
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
Ipa terpadu
Ipa terpaduIpa terpadu
Ipa terpadu
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
Ringkasan materi un ipa fisika smp 2012
 
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIFisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
 
Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 

Plus de Dafid Kurniawan (20)

Persiapan pas mat das xi 2019.doc
Persiapan pas mat das xi 2019.docPersiapan pas mat das xi 2019.doc
Persiapan pas mat das xi 2019.doc
 
Persiapan pas mat 12 2019
Persiapan pas mat 12 2019Persiapan pas mat 12 2019
Persiapan pas mat 12 2019
 
Pts fisika kelas 7
Pts fisika kelas 7Pts fisika kelas 7
Pts fisika kelas 7
 
Pts biologi kelas 7
Pts biologi kelas 7Pts biologi kelas 7
Pts biologi kelas 7
 
Materi tutor fisika 8
Materi tutor fisika 8Materi tutor fisika 8
Materi tutor fisika 8
 
Lingkaran dan segi3
Lingkaran dan segi3Lingkaran dan segi3
Lingkaran dan segi3
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Sudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut kelilingSudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut keliling
 
Pembahasan Latihan UTS Kelas 7
Pembahasan Latihan UTS Kelas 7Pembahasan Latihan UTS Kelas 7
Pembahasan Latihan UTS Kelas 7
 
Soal latihan uts 7
Soal latihan uts 7Soal latihan uts 7
Soal latihan uts 7
 
Tutorial fisika 8
Tutorial fisika 8Tutorial fisika 8
Tutorial fisika 8
 
Spldv
SpldvSpldv
Spldv
 
Bahan Ajar bilangan bulat2
Bahan Ajar bilangan bulat2Bahan Ajar bilangan bulat2
Bahan Ajar bilangan bulat2
 
Bulat ajar
Bulat ajarBulat ajar
Bulat ajar
 
Pembahasan to1
Pembahasan to1Pembahasan to1
Pembahasan to1
 
Bedah skl kimia
Bedah skl kimiaBedah skl kimia
Bedah skl kimia
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Ulangan harian9 1
Ulangan harian9 1Ulangan harian9 1
Ulangan harian9 1
 
Kemagnetan 3
Kemagnetan 3Kemagnetan 3
Kemagnetan 3
 

Pembekalan un

  • 1. Pembekalan UN – IPA 2011/2012
  • 2. Besaran, satuan dan alat ukur No Besaran Pokok Satuan Alat Ukur 1 Panjang M -Mistar -Jangka Sorong -Mikrometer 2 Massa Kg •Neraca •Neraca satu lengan •Neraca tiga lengan •Neraca Pegas 3 Waktu S Stop Wacth 4 Suhu K Termometer 5 Kuat Arus A Ampere meter 6 Intensitas Cahaya Cd - 7 Jumlah molekul mol -
  • 5. Alat Ukur Volume 1 Cm3 = 1 ml
  • 6. MASSA JENIS ZAT Sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang disebut zat. Massa jenis zat didefinisikan sebagai massa benda per satuan volum. p = massa jenis (kg/m3) m = massa benda (kg) V = volum benda (m3) Satuan Masa Jenis Dalam SI (Satuan Internasional) adalah kg/m3 Satuan yang lebih kecil adalah gr/cm3 1 kg/m3 = 0,001 gr/cm3 = 10-3 gr/cm3 1 gr/cm = 1000 kg/m = 103 kg/m
  • 7. 1. Pemuaian Panjang Keterangan: L = Panjang akhir (m) L0 = Panjang mula-mula (m) ΔL = Pertambahan panjang (m) α = Koefisien muai panjang (/ºC) Δt = kenaikan suhu (ºC) 2. Pemuaian Luas Keterangan: A = Luas akhir (m2) Δ0 = Pertambahan luas (m2) A0 = Luas mula-mula (m2) β = Koefisien muai luas zat (/º C) Δt = Kenaikan suhu (ºC)
  • 8. 3. Pemuaian Volume Keterangan: V = Volume akhir (m^3) V0 = Volume mula-mula (m^3) ΔV = Pertambahan volume (m^3) γ = Koefisien muai volume (/ºC) Δt = Kenaikan suhu (ºC)
  • 9. Penerapan Konsep Pemuaian Zat dalam Kehidupan Sehari-Hari 1. Pemasangan Kaca Jendela Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting sekali untuk menghindari terjadinya pembengkokan pada bingkai. 2. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.
  • 10. 3. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut, terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya. 4. Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur, maka saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.
  • 11. 5. Keping Bimetal Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil. Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai keperluan misalnya pada termometer bimetal, termostat bimetal pada seterika listrik, saklar alarm bimetal, sekring listrik bimetal. Pemanfaatan pemuaian zat yang tidak sama koefisien muainya dapat berguna bagi industri otomotif, misalnya pada bimetal yang dipasang sebagai saklar otomatis atau pada lampu reting kendaraan.
  • 12. Kalor Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan kalori adalah: 1 kalori = 4,2 joule 1 joule = 0,24 kalori Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang yang diperlukan oleh suatu zat bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu 1 °C.
  • 13. hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan suhu zat dapat dinyatakan dalam persamaan. Keterangan: Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule) m = Massa zat (kg) c = Kalor jenis zat (joule/kg °C) Δt = Perubahan suhu (°C) Kalor yang diperlukan untuk merubah fasa dari bahan bermassa m adalah Q=mL dimana L adalah kalor laten.
  • 14. Ticker Timer GLLB diperlambat pita GLLB diperlambat tetesan oli GLLB dipercepat pita GLLB dipercepat tetesan oli
  • 15. Gaya dan Usaha Hukum I Newton berbunyi: “Benda yang dalam keadaan diam akan mempertahankan keadaannya untuk tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan cenderung mempertahankan keadaannya untuk bergerak lurus beraturan dalam arah yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya." Contoh : 1. Kita terdorong ke depan ketika bus tiba- tiba direm atau terdorong ke belakang ketika bus bergerak maju secara mendadak. 2. ketika kita menarik selembar kertas yang ditindih oleh tumpukan buku tebal atau gelas. Jika lembar kertas tadi ditarik dengan sangat cepat, maka tumpukan buku atau gelas tersebut tidak bergerak.
  • 16. Gaya dan Usaha Hukum II Newton berbunyi “Percepatan sebuah benda yang diberi gaya adalah sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.” Dalam bentuk rumus hukum II Newton dapat dituliskan: F=m.a. Hukum III Newton berbunyi “Setiap ada gaya aksi, maka akan selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.” Contoh: 1. penyelam dapat berenang di dalam laut karena kaki dan tangan penyelam mendorong air ke belakang (gaya aksi) sehingga badan penyelam terdorong ke depan sebagai gaya reaksi. 2. Tangan terasa sakit ketika menekan meja 3. Tarik tambang
  • 17.
  • 18. Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi kinetik dan energi potensial suatu benda. Em = Ep + Ek Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak. Energi kinetik suatu benda besarnya berbanding lurus dengan massa benda dan kuadrat kecepatannya. Ek = ½ m v2 Energi potensial grafitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena pengaruh tempatnya (kedudukannya). Energi potensial ini juga disebut energi diam, karena benda yang diam- pun dapat memiliki tenaga potensial. Ep = ½ . k. x2 Ep = m . g . h Pada pegas
  • 19. PESAWAT SEDERHANA 1. Tuas a. Tuas golongan pertama Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa. Contoh tuas golongan pertama ini di antaranya adalah gunting, linggis, jungkat-jungkit, dan alat pencabut paku. b. Tuas golongan kedua Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk tumpu dan kuasa. Contoh tuas golongan kedua ini di antaranya adalah gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol.
  • 20. c. Tuas golongan ketiga Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titk tumpu dan beban. Contoh tuas golongan ketiga ini adalah sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir. Dengan menggunakan tuas semakin jauh jarak kuasa terhadap titik tumpu, maka semakin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban, atau dapat dirumuskan: B X Lb = F X Lk Keterangan : B : Beban yang akan diangkat (satuannya Newton ) Lb : Jarak antara Beban dengan titik tumpu (satuannya meter ) F : Kuasa (gaya yang akan mengangkat beban)(satuannya Newton ) Lk : Jarak antara Kuasa dengan titik tumpu (satuannya meter )
  • 21. 2. Bidang Miring Bidang miring memiliki keuntungan, yaitu kita dapat memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Namun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang di tempuh untuk memindahkan benda menjadi lebih jauh. Contohnya kampak, pisau, pahat, obeng, dan sekrup. Keuntungan mekanis bidang miring adalah perbandingan panjang (s) dan tinggi bidang miring (h). Km = w/F = s/h
  • 22. 3. Katrol Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya sehingga berat beban tetap sama dengan gaya kuasanya tetapi dapat dilakukan dengan mudah. A. Katrol Tunggal Tetap == Keuntungan mekanisnya 1 B. Katrol tunggal Bergerak == Keuntungan mekanisnya 2 C. Katrol Takal == Keuntungan mekanisnya Keuntungan mekanis dari katrol majemuk bergantung pada banyaknya tali yang dipergunakan untuk mengangkat beban.
  • 23. 4. Roda Berporos Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama- sama. Roda berporos merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang banyak ditemukan pada alat- alat seperti setir mobil, setir kapal, roda sepeda, roda kendaraan bermotor, dan gerinda.
  • 24. Tekanan Hidrostatis Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh gaya berat zat cair itu sendiri pada suatu luas bidang tekan. Dengan asumsi bahwa zat cair dalam bentuk lapisan-lapisan sesuai dengan tingkat kedalaman yang terukur dari permukaan zat cair. Maka tekanan hidrostatis zat cair adalah sama besar untuk setiap bagian zat cair yang memiliki kedalaman yang sama.
  • 25. Hukum Archimedes Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang sering disebut gaya Archimedes. F apung/F ke atas = berat di udara – berat dalam zat cair Fa = W di udara – W dalam zat cair
  • 26. mengapung = massa jenis benda < massa jenis zat cair melayang = massa jenis benda = massa jenis zat cair tenggelam = massa jenis benda > massa jenis zat cair
  • 27. Getaran dan Gelombang Getaran : Gerak bolak balik di sekitar titik setimbang yang periodik Gelombang : Getaran yang merambat Gelomban g Mekanik Elektromagnetik Tipe Gelombang Transversal Longitudinal
  • 28. Karakter Fisik yang menjadi ciri gelombang :  Panjang Gelombang ( )  Frekwensi (f )  Cepatrambat Gelombang (v) Panjang Gelombang : Jarak minimum antara dua titik pada gelombang yang berperilaku Frekwensi Gelombang : Jumlah pengulangan usikan identik. persatuan waktu. Cepatrambat Gelombang : Jarak penjalaran usikan yang ditempuh dalam satu satuan waktu. V = f
  • 29. Beberapa istilah pada getaran : Amplitudo getaran = A-B atau B-C 1 getaran = A-B-C-B-A atau B-C-B-A-B 1/2 getaran = A-B-C 1/4 getaran = A-B atau B-C
  • 30. Bagian-bagian gelombang transversal : amplitudo = B-B’, D-D’, F-F’, H-H’ bukit gelombang = A-C atau E-G lembah gelombang = C-E atau G-I 1 gelombang = A-B-C-D-E atau E-F-G-H-I panjang gelombang (l) =1bukit +1lembah = A-E atau E-I Satu gelombang longitudinal = 1 rapatan + 1 renggangan
  • 31. BUNYI Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal). Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam: Ada sumber bunyi Ada medium (udara) Ada pendengar Sifat-sifat bunyi meliputi : Merambat membutuhkan medium Merupakan gelombang longitudinal Dapat dipantulkan
  • 32. Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain : 1. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur. 2. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur. 3. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda. 4. Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak. Cepat rambat bunyi cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu : 1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat. 2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat.
  • 33. Bunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu 1. Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik. 2. Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz. atau bunyi yang dapat didengar manusia. 3. Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat mendengar ultrasonik adalah lumba- lumba.
  • 34. BUNYI PANTUL Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu : Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut mendeteksi janin dalam rahim mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain. Persamaan yang digunakan dalam bunyi sama dengan dalam gelombang yaitu v = s/t. Untuk bunyi pantul digunakan persamaan v = 2.s/t
  • 35. Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung 1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama di pantulkan melalui fokus. 2. Sinar datang melalui fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. Yang dimaksud dengan sumbu utama adalah garis yang melalui titik pusat kelengkungan cermin dengan titik fokus.
  • 36. Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung 3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan akan dipantulkan melalui titik pusat cermin
  • 37. Sinar – sinar istimewa pada cermin cembung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus 2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
  • 38. Sinar – sinar istimewa pada cermin cembung 3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan akan dipantulkan seolah-olah datang dari titik pusat cermin
  • 39. Tiga Sinar Utama pada Lensa Cembung + R1 f1 f2 R2 + R1 f1 f2 R2 + R1 f1 f2 R2
  • 40. Tiga Sinar Utama pada Lensa Cekung _ R2 f2 f1 R1 _ R2 f2 f1 R1 _ R2 f2 f1 R1
  • 41. Muatan Listrik Ada dua jenis muatan listrik yaitu muatan positif dan negatif. Suatu benda dikatakan bermuatan positif jika kelebihan proton atau kekurangan elektron, dan sebaliknya benda akan bermuatan negatif jika kelebihan elektron atau kekurangan proton.
  • 42. Benda netral dapat dibuat menjadi bermuatan listrik dengan cara menggosok, contoh : 1. Plastik maupun ebonit jika digosok-gosokkan dengan kain wol akan menjadi bermuatan negatif karena elektron dari wol berpindah ke plastik atau ebonit. Maka, plastik atau ebonit akan kelebihan elektron. Sebaliknya wol kekurangan elektron, maka wol bermuatan positif. 2. Kaca yang digosok-gosokkan dengan kain sutera akan menjadi positif karena elektron dari kaca berpindah ke sutera. Maka, kaca akan kekurangan elektron. Sebaliknya kain sutera menjadi kelebihan elektron, maka kain sutera menjadi bermuatan negatif.
  • 43. Interaksi Muatan Listrik 1. muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik 2. muatan yang sejenis akan tolak menolak
  • 44. 1. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah elektroskop netral maka di bagian kepala elektroskop itu berkumpul muatan negatif dan di bagian daunnya berkumpul muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan mengembang. 2. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah negatif maka di bagian kepala elektroskop berkumpul muatan negatif dan di bagian daunnya itu tidak ada muatan. Ini menyebabkan daun elektroskop akan menguncup. 3. Jika.benda bermuatan positif didekatkan pada sebuah elektroskop positif maka di bagian kepala elektroskop tidak ada muatan dan di bagian daunnya berkumpul muatan positif. Ini menyebabkan daun elektroskop akan mengembang.
  • 45. Listrik Dinamis Hukum Ohm yang berbunyi : Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan suhu penghantar tetap. Arah arus listrik mengalir dari potensial tinggi (+) menuju ke potensial rendah (–). Arah arus elektron dari potensial rendah menuju ke potensial tinggi.
  • 46. hukum I Kirchhoff yang berbunyi: Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut. Hukum II Kirchhoff : Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε) dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol. Besar energi W yang terjadi pada hambatan R yang dialiri arus I selama t adalah: Besar daya listrik
  • 47. ARUS LISTRIK TETAP VAB = VCD + VDE E D C RTotal = R1 +R2 Baterai ABG A B
  • 48. VAB = VCD ITotal = IR1 + IR2 + IR3 D C 1 1 1 1 RTotal R1 R2 R3 Baterai ABG B A
  • 49. hukum I Kirchhoff yang berbunyi: Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut. Hukum II Kirchhoff : Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε) dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol. Besar energi W yang terjadi pada hambatan R yang dialiri arus I selama t adalah: Besar daya listrik
  • 50. Cara Membuat Magnet Ada tiga cara membuat magnet : Pertama : digosok dengan magnet Ujung terakhir yang kena gosokan menjadi kutub magnet yang berlawanan dengan kutub magnet yang meninggalkannya.
  • 51. Kedua : diinduksi dengan magnet Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
  • 52. Ketiga : dengan menggunakan arus listrik DC Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.
  • 53. Transformator Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
  • 54. Transformator Ideal Pada transformator ideal, tidak ada energi yang diubah menjadi bentuk energi lain di dalam transformator sehingga daya listrik pada kumparan skunder sama dengan daya listrik pada kumparan primer. Atau dapat dikatakan efisiensi pada transformator ideal adalah 100 persen. untuk transformator ideal berlaku persamaan sebagai berikut:
  • 55. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu: 1. Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL induksi yang timbul semakin besar. 2. Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar. 3. Kekuatan magnet Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar. Untuk memperkuat gejala kemagnetan pada kumparan dapat dengan jalan memasukkan inti besi lunak.
  • 56. Efisiensi Transformator Efisiensi transformator didefinisikan sebagai perbandingan antara daya listrik keluaran dengan daya listrik yang masuk pada transformator. Pada transformator ideal efisiensinya 100 %, tetapi pada kenyataannya efisiensi tranformator selalu kurang dari 100%, hal ini karena sebagian energi terbuang menjadi panas atau energi bunyi. Efisiensi transformator dapat dihitung dengan :
  • 57. Rotasi bumi menyebabkan hal-hal berikut: 1. Gerak semu harian matahari 2. Terjadinya siang dan malam 3. Pembelokan arah angin 4. Pembelokan arah arus laut 5. Bentuk bumi tidak bulat sempurna, tetapi agak lonjong (elips). 6. Perbedaan waktu antara belahan bumi satu dengan yang lain 7. Penggembungan bumi pada khatulistiwa dan pemepatan bumi pada kutub-kutubnya
  • 58. Revolusi bumi menyebabkan hal-hal berikut : 1. Terjadi gerak semu tahunan matahari 2. Terjadi perbedaan lamanya siang dan malam 3. Terlihat rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan 4. Pergantian musim Dampak negatif penipisan lapisan ozon : 1. Bagi kesehatan : kekebalan tubuh menurun, penyakit katarak, kanker kulit, mengubah struktur genetika makhluk hidup. 2. Bagi lingkungan : peningkatan efek rumah kaca, merusak karang laut, menurunnya populasi plankton, merusak struktur bangunan, produktifitas tumbuhan menurun.
  • 59. Pembekalan UN – IPA 2011/2012
  • 60. Penerapan Hukum Fisika dalam kehidupan sehari – hari : 1. Hukum Archimedes Contoh : Kapal Selam, Galangan Kapal dll 2. Hukum Pascal Dongkrak Hidrolik, pompa Sepeda 3. Massa Jenis Zat Balon Udara, Kapal Phinisi, Pesawat terbang dan Geologi
  • 61. Unsur, molekul dan senyawa Unsur : Sesuatu yang tidak dapat dibagi – bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Contoh : Emas (Au), Perak (Ag), Platina (Pt), Air Raksa (Hg), Carbon (C) dll Molekul : gabungan dari dua atom atau lebih. Contoh : Oksigen (O2), Hidrogen (H2), Nitrogen (N2) Senyawa : Zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait mengait. Contoh : air (H2O), Alkohol (C2H5OH), Garam dapur (NaCl), Glukosa (C6H12O6), Air Kapur (CaCO3), Soda Kue (NaHCO3), Asam Karbonat (H2CO3) Campuran : Zat yang tersusun dari beberapa zat lain jenis dan yang tidak tetap susunannya dari unsur dan senyawa. Contoh : Udara, Tanah
  • 62. Sifat Fisik dan sifat kimia suatu zat Sifat Fisik adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa mengubah kompisisi atau susunan dari zat tersebut. Contoh : wujud zat, warna zat, kelarutan, daya hantar, daya magnet titik didih dan titik leleh, dsb. Sifat Kimia adalah sifat yang untuk mengukurnya diperlukan perubahan kimia. Contoh : mudah terbakar, mudah berkarat, mudah membusuk, mudah meledak, beracun, berbau, dsb.
  • 63. Perubahan Fisik dan perubahan kimia Perubahan Fisik adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru hanya berubah bentuk, wujud dan ukuran. Contoh : es mencair, raksa menguap, kapur menyublim, gandum digiling menjadi tepung dsb. Perubahan Kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru . Contoh : kertas terbakar, besi berkarat. Ciri – ciri perubahan kimia : -Terjadi endapan -Perubahan suhu -Perubahan warna -Terbentuk gelembung gas