2. Bagian
Pengertian Informasi dan Sistem Informasi
I
Menurut O’Brien, sistem merupakan sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur. Sistem semacam ini memiliki tiga komponen atau fungsi yang berinteraksi:
1. Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk
diproses.
2. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output.
3. Output melibatkan pemindahan elemen yang telah diproduksi oleh prosestransformasi ketujuan akhir.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan elemen-elemen yang
berhubungan yang menghasillkan sesuatu.
Sedangkan data menurut O’brien data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya
banyak data yang menjelaskan kegiatan tersebut. Sedangkan informasi merupakan data yang telah
diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir tertentu. Dari pengertian diatas
bahwa informasi merupakan data yang dapat dimengerti oleh pengguna dan memiliki arti.
Sistem informasi menurut O’Brien merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang terkumpul, dapat mengubah dan dapat
disebarkan. Dari pengertian di atas sistem informasi merupakan gabungan dari beberapa elemen-elemen
yang digunakan untuk memberikan informasi yang berarti. Menurut O’Brien ( 2005, p10 ) terdapat tiga
alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam teknologi informasi, yaitu :
1. Mendukung proses dan operasi bisnis
2. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan managernya
3. Mendukung berbagai strategi unuk keunggulan kompetitif
Menurut Mulyadi (2001), Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan
lainnya, yang berfungsibersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem juga adalah kumpulan dari
komponen-komponen peralatan model requirements, function dan interface (Mathiassen, Lars, 2000).
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan guna
memperbaiki organisasi ke arah yang lebih baik (McLeod, 1998). Informasi adalah salah satu jenis
sumber daya yang tersedia bagi manajer, yang dapat dikelola seperti halnya sumberdaya yang lain.
Informasi dari komputer dapat digunakan oleh para manajer, non manajer, serta orang-orang dan
organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan (McLeod,2001).
Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan (McLeod,
2001).
3. Bagian
Perancangan Sistem
II
Perancangan sistem adalah proses pengembangan sistem baru berdasarkan rekomendasi analisis
sistem. Dalam tahap perancangan, tim kerja desain harus merancang spesifikasi yang dibutuhkan dalam
berbagai kertas kerja. Kertas kerja itu harus memuat berbagai uraian mengenai input, proses, dan output
dari sistem yang diusulkan.
Desain atau perancangan sistem dapat diartikan sebagai :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
2. Pendefinisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional.
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
4. Mengambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, berupa penggambaran perencanaan, pembuatan
sketsa, pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
5. Konfigurasi komponen piranti lunak dan piranti keras sistem.
Tujuan tahap perancangan sistem :
1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem
2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk pemrogram dan para ahli
yang terlibat.
Sasaran yang harus dicapai :
4. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan digunakan, data harus mudah ditangkap, metode
harus mudah diterapkan, informasi mudah dihasilkan dan mudah pula dipahami.
5. Desain sistem harus mendukung tujuan utama perusahaan.
6. Desain sistem harus efisien dan efektif dalam mendukung pengolahan transaksi, pelaporan
manajemen dan pembuatan keputusan.
7. Desain sistem harus memberikan komponen sistem informasi secara rinci, meliputi data, informasi,
media penyimpanan, prosedur yang digunakan, sumber daya manusia yang dibutuhkan, perangkat
keras, perangkat lunak dan pengendaliannya.
Beberapa tekanan desain yang harus diperhatikan :
1. Integrasi sistem
2. Jalur pemakai/sistem (user interface: query, desain layar, umpan balik, bantuan, pengendalian
kesalahan, desain workstation)
3. Tekanan dan persaingan
4. Kualitas dan kegunaan informasi (tepat waktu, tepat guna, relevan)
5. Kebutuhan sistem (keandalan, ketersediaan, keluwesan, penjadwalan instalasi, berguna sesuai
pertumbuhan organisasi, kemudahan pemeliharaan).
6. Kebutuhan pengolahan data (volume, hambatan waktu pengolahan, permintaan perhitungan).
7. Faktor-faktor organisasi (sifat organisasi, tipe, ukuran, struktur organisasi, gaya manajemen).
8. Kebutuhan-kebutuhan biaya efektivitas.
9. Faktor-faktor manusia.
10. Kebutuhan dan kelayakan (kelayakan dari segi teknik, ekonomi, hukum, operasi, dan kelayakan
jadwal).
4. Bagian
Rancangan Model Physical System
III
Bagan alir sistem merupakan alat yang tepat untuk menggambarkan physical system. Bagan Alir
(flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan aliran (flow) di dalam program atau prosedur sistem
secara logika, digunakan terutama sebagai alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
Pedoman untuk menggambarnya :
1. Sebaiknya digambarkan dari atas ke bawah, mulai dari kiri suatu halaman.
2. Kegiatannya harus ditunjukkan dengan jelas sejak dimulai hingga berakhirnya.
3. Untuk masing-masing kegiatan sebaiknya menggunakan suatu kata yang dapat mewakili pekerjaan.
4. Kegiatan itu harus dalam urutan yang benar.
5. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung harus ditunjukkan dengan jelas oleh simbol
penghubung.
Ada lima macam bagan alir :
1. Bagan Alir Sistem
Bagan alir sistem (System Flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan dari
sistem secara keseluruhan, menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem
serta menunjukkan apa yang dikerjakan di dalam sistem.
Tabel 1 : Simbol Bagan Alir Sistem
Dokumen, menunjukkan Manual, menunjukkan
input dan output untuk pekerjaan manual
proses manual, mekanik
dan komputer
Simpanan ofline, file non- Simpanan ofline, file non-
komputer yang diarsip urut komputer yang diarsip urut
angka. (numerical) huruf. (alphabetical)
N A
Simpanan ofline, file non- Kartu punc, menunjukkan
komputer yang diarsip urut I/O yang menggunakan
tanggal. (chronological) kartu punch.
C
Proses, menunjukkan Operasi luar, menunjukkan
kegiatan proses dari operasi operasi yang dilakukan di
program komputer luar operasi komputer.
Sort offline, menunjukkan Pita magnetic,
proses pengurutan data di menunjukkan i/o
luar proses computer menggunakan pita
magnetik
5. Disk, menunjukkan i/o Diskt, menunjukkan i/o
menggunakan hard disk menggunakan disket
drum magnetic, Pita kertas berlubang ,
menunjukkan i/o menunjukkan i/o
menggunakan drum menggunakan pita kertas
magnetik berlubang.
Keyboard, menunjukkan Display, menunjukkan
input yang menggunakan output yang ditampilkan di
online keyboard monitor.
Hubungan komunikasi, Garis alir, menunjukkan
menunjukkan proses output yang ditampilkan di
transmisi data melalui monitor.
saluran komunikasi
Penjelasan, menunjukkan Penghubung, menunjukkan
penjelasan dari suatu penghubung ke halaman
proses yang sama atau halaman
lain.
Pita control, menunjukkan penggunaan pita control (control tape) dalam bach control
untuk pencocokan di proses bach processing
2. Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen (document flowchart), disebut juga bagan alir formulir, (form flowchart), atau
paperwork, adalah bagan alir yang menunjukkan arus laporan atau formulir, termasuk tembusan-
tembusannya, menggunakan simbol-simbol yang sama dengan bagan alir sistem.
3. Bagan Alir Skematik
Bagan alir skematik (schematic flowchart) menggambarkan prosedur di dalam sistem, merupakan
bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem. Perbedaannya, selain menggunakan simbol-simbol
bagan alir sistem, bagan alir skematik juga menggunakan gambar komputer dan peralatan lain yang
digunakan. Fungsi gambar tersebut adalah untuk memudahkan pemahaman atas simbol-simbol
bagan alir itu.
4. Bagan Alir Program
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-
langkah proses program, dibuat dari derivikasi bagan alir sistem, bagan alir program terdiri dari 2
bentuk, yaitu :
a. Bagan alir logika, digunakan untuk menggambarkan logika setiap langkah program, disiapkan
oleh analis sistem.
b. Bagan alir komputer terinci, yang menggunakan simbol-simbol berikut :
6. Tabel 2 : Simbol Bagan Alir Program
Input/output, digunakan Proses, digunakan untuk
untuk mewakili data i/o mewakili suatu proses
Garis air, menunjukkan arus Keputusan, digunakan
dari proses untuk suatu seleksi kondisi
di dalam program
Penghubung, menunjukkan Proses terdefinisi,
penghubung ke halaman menunjukkan suatu operasi
yang sama atau halaman yang rinciannya ditunjukkan
lain. di tempat lain.
Persiapan, digunakan untuk Terminal, menunjukkan
member nilai awal suatu awal dan akhir dari suatu
besaran. proses.
5. Bagan Alir Proses
Bagan alir proses merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industry, berguna bagi
analis sistem untuk menggambarkan proses yang ada di dalam suatu prosedur. Bagan ini juga dapat
menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lain serta waktu yang diperlukan oleh suatu
kegiatan.
Tabel 3 : Simbol Bagan Alir Proses
Menunjukkan suatu operasi Menunjukkan suatu
pemindahan
Menunjukkan suatu Keputusan, digunakan
simpanan untuk suatu seleksi kondisi
di dalam program
Menunjukkan suatu inspeksi Menunjukkan suatu
penundaan..
7. Bagian
Rancangan Model Logika
IV
Rancangan model logika (logical model) dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana
nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Model logika dapat digambarkan
dengan menggunakan diagram arus data (data flow diagram). DFD menggambarkan arus data dari suatu
sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik di mana data tersebut berada.
Tabel 4 : Simbol Data Flow Diagram
DeMarco & Yourdan Keterangan Gane & Sarson
Source
(Kesatuan Luar)
Proses
Data Flow
(Simpanan Data)
Data Store
(Simpanan Data)
Keterangan Gambar :
Kesatuan Luar
Kesatuan luar adalah kesatuan di luar sistem yang akan memberikan input atau menerima output
dari sistem, dapat berupa orang, organisasi, sumber informasi lain ataupun penerima akhir dari suatu
laporan.
Supplier Akuntansi Direktur
Terminator Sumber Terminator Tujuan Terminator Tujuan & Sumber
Gambar 1
Kesatuan Luar dalam Data Flow Diagram
8. Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :
1. Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator
dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.
2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja organisasi, atau prosedur yang berkaitan
dengan terminator.
3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.
Proses
Proses merupakan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh orang atau mesin computer, di
mana aliran data masuk ditransformasikan ke aliran data keluar.
1
1.0
Input Data Input Data
Pemasok Pemasok
Gambar 2
Proses dalam Data Flow Diagram
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses :
1. Proses harus memiliki input dan output.
2. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data.
3. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan
dengan komponen proses.
Arus Data
Dipresentasikan dalam bentuk anak panah yang menuju ke atau dari proses dan digunakan
untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem di
mana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. Nama berfungsi untuk mendefinisikan arti dari
aliran dan ditulis untuk mengindetifikasi aliran tersebut. Ujung panah menunjukkan ke mana data
bergerak, ke atau dari proses, penyimpanan ataupun terminator atau keduanya. Aliran yang digambarkan
sebagai panah dengan dua ujung menggambarkan terjadinya dialog. Aliran dapat juga menyebar atau
menyatu, misalnya sejumlah atribut dapat membentuk satu aliran, atau satu aliran menyebar menjadi
sejumlah atribut. Atribut dalam hal ini dapat berupa bagian atau duplikasi dari aliran. Nama data yang
digambarkan dalam aliran disebut data packet dan dituliskan di atas garis panah.
Arus data menunjukkan arus dari data, dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil proses
sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut :
1. Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan
2. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem
3. Tampilan atau output di layar computer yang dihasilkan oleh sistem
4. Masukan untuk computer
5. Komunikasi lisan/ucapan
6. Surat-surat atau memo.
7. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file
8. Suatu sistem yang dicatat pada buku agenda
9. Transmisi data dari suatu computer ke computer yang lain.
9. Penyimpanan (Data Stores)
Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang
digunakan adalah garis sejajar, segi empat dengan sudut melengkung atau persegi panjang, atau open-
ended rectangle on the right side. Nama (basis data atau file) dari penyimpanan disebutkan dalam
symbol. Notasi ini dapat mendefinisikan file atau basis data, disk, dan model DBMS lain, atau
mendefinisikan bagaimana penyimpanan diimplementasikan dalam sistem computer. Penyimpanan
kadang kala didefinisikan sebagai suatu mekanisme diantara dua proses yang dibatasi oleh jangka waktu
tertentu.
F Penjualan
Gambar 3
Penyimpanan dalam Data Flow Diagram
Petunjuk Pembuatan DFD
Beberapa petunjuk untuk membuat DFD yang jelas dan mudah dibaca :
a. Pilih nama yang jelas maksudnya (bagi proses, aliran penyimpanan dan terminator).
1) Untuk proses sebaiknya menggunakan nama yang mengacu pada fungsi, yaitu gabungan antara
kata kerja yang spesifik dan objek, misalnya memproses laporan inventory, validasi nomor
telepon atau yang lain. Untuk terminator lebih mengacu pada orang atau kelompok orang,
sedangkan untuk aliran dan penyimpanan mengacu pada paket data atau informasi yang
terkandung di dalamnya.
2) Jangan menggunakan nama yang terlalu umum, misalnya proses data, tangani masukan, dan
yang sejenisnya.
3) Gunakan nama yang familiar bagi pemakai.
b. Menomori proses untuk memperjelas sistematika
1) Tidak jadi masalah bagaimana urutan ditempatkan
2) Nomor tidak menunjukkan urutan
3) Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasi proses dan memudahkan penurunan ke level yang
lebih rendah atau ke proses berikutnya.
c. Menggambar kembali DFD hingga beberapa kali sehingga tampak bagus. Pengulangan tersebut
berfungsi untuk menjaga secara teknis bahwa gambar tersebut sudah benar, dapat diterima oleh
pemakai, misalkan bagi programmer yang akan membuat programnya dan pimpinan sebagai
penentu strategi organisasi. Ketika penggambaran dilakukan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1) Ukuran dan dan bentuk lingkaran sebaiknya tetap sama karena penggunaan lingkaran yang lebih
besar tidak akan dapat mengesankan bahwa proses tersebut juga lebih besar.
2) Panah melengkung atau lurus tidak jadi masalah sebaiknya tidak menggunakan keduanya pada
gambar yang sama.
3) Menggambar demgam tangan atau dengan menggunakan alat tertentu bukan masalah.
Menggambar dengan tangan seringkali apat memberikan sentuhan seni, tetapi menggambar
dengan mesin seringkali lebih memudahkan untuk memodifikasi.
d. Mencegah DFD yang terlalu komplek dan tidak perlu. Kegunaan DFD bukan hanya menggambarkan
fungsi dan interaksi sistem secara akurat tetapi juga untuk dibaca dan dimengerti, bukan hanya oleh
analis sistem tetapi juga pemakai yang akan menggunakan sistem yang dimodelkan. Ini berarti
jangan membuat DFD dengan terlalu banyak proses, aliran, penyimpanan dan terminator.
e. Menjamin konsisten DFD tersebut secara intern ataupun yang berkualitas dengan DFD. Konsistensi
dalam hal ini juga menyangkut konsistensi dengan model lain (ER-Diagram, state transistion
diagram, kamus data dan spesifikasi proses).
10. Diagram Konteks
Diagram konteks (context diagram) adalah diagram tingkat atas, merupakan diagram dari sebuah
sistem yang menggambarkan aliran data yang masuk dan keluar dari sistem serta entitas luar.
Hal yang harus diperhatikan :
a. Memberikan gambaran tentang seluruh sistem
b. Terminal yang memberikan masukan ke sistem disebut source.
c. Terminal yang menerima keluaran disebut sink.
d. Hanya ada satu proses.
e. Tidak boleh ada data store.
Diagram Nol
Setelah diagram konteks dibuat maka akan dilanjutkan dengan pembuatan DFD level 1,
penggambaran diagram konteks yang lebih rinci (overview diagram).
Hal-hal yang harus diperhatikan :
a. Perlihatkan data store yang digunakan.
b. Pada proses yang tidak dirinci lagi, tambahkan tanda ( * ) pada penomoran proses.
c. Keseimbangan antara diagram konteks dan diagram nol harus dipelihara.
Diagram Rinci
Tiap-tiap proses level 0 akan digambarkan secara rinci. Hal-hal yang harus diperhatikan :
a. Keseimbangan aliran data antara diagram nol dan diagram rinci
b. Pada proses yang tidak dirinci lagi, tambahkan tanda ( * ) pada penomoran proses.
c. Keseimbangan antara diagram konteks dan diagram nol harus dipelihara.data store yang
digunakan.
Tabel 5 : Penomoran Proses
Nama
Nama Diagram Nomor Proses
Level
0 Konteks 0
1 Diagram Nol 1.0, 2.0, 3.0, …
2 Diagram Rinci 1.0 1.1, 1.2, 1.3, …
2 Diagram Rinci 2.0 2.1, 2.2, 2.3, …
2 Diagram Rinci 3.0 3.1, 3.2, 3.3, …
3 Diagram Rinci 1.1 1.0, 2.0, 3.0, …
3 Diagram Rinci 1.2 1.0, 2.0, 3.0, …
3 Diagram Rinci 1.3 1.0, 2.0, 3.0, …
Dan seterusnya
11. Bagian
Perancangan Basis Data
V
Perancangan basis data dilakukan dengan menentukan kebutuhan file-file dalam basis data berdasarkan
model sistem. Model sistem tersebut ditunjukkan oleh diagram aliran data sistem yang telah dibuat pada
tahap sebelumnya. Selanjutnya parameter-parameter file dalam basis data perlu ditentukan. Setelah
kebutuhan file-file tersebut diketahui, pendefinisian struktur file basis data dilakukan. Struktur file basis
data tergantung dari data yang masuk dan hasil keluaran yang diinginkan. Suatu file dapat didefinisikan
strukturnya dari analisis arus data yang masuk dan hasil keluaran. Selanjutnya kerelasian antar file
dikendalikan oleh suatu kunci penghubung (foreign key).
Perancangan basis data dapat dilakukan menggunakan konsep normalisasi yang diterapkan
dalam perancangan basis data dalam model basis data relasional atau menggunakan teknik entity
relationship model yang menghasilkan sebuah diagram yang disebut entity relational diagram (ERD).
1. Konsep Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam desain logika sebuah basis data, teknik
pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa
redundansi).
Kegunaan normalisasi :
a. Meminimalisasi pengulangan informasi.
b. Memudahkan identifikasi entitas atau objek.
Langkah-langkah normalisasi :
st
a. Normal Pertama (1 Normal Form), aturan :
Mendefinisikan atribut kunci
Tidak ada grup berulang
Semua atribut bukan kunci tergantung pada aktribut kunci
nd
b. Normal Kedua (2 Normal Form), aturan :
Sudah memenuhi bentuk normal pertama
Sudah tidak ada ketergantungan parsial di mana seluruh field hanya tergantung pada
sebagian field kunci.
rd
c. Normalisasi Ketiga (3 Normal Form), aturan :
Sudah berada dalam bentuk normal kedua.
Tidak ada ketergantungan transistif (di mana field bukan kunci tergantung paa field bukan
kunci lainnya)
Catatan :
Normal seharusnya berada dalam bentuk normal tertinggi dan bergerak dari bentuk normal satu dan
seterusnya untuk setiap kali membatasi hanya satu jenis redudansi.
2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram merupakan notasi grafis dalam permodelan data konseptual yang
mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data
dan hubungan antar data, karena hal ini relative kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model
dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan.
ERD menggunakan sejumlah notasi dan symbol untuk menggambarkan struktur data dan
hubungan antar data. Pada dasarnya ada 3 macam symbol yang digunakan, yaitu :
a. Entity, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang
penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh adalah barang,
pemasok, pekerja dan lain-lain. Seandainya A adalah barang maka A adalah isi dari barang,
12. sedangkan B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus
dibedakan antara entitas sebagai petunjuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entitas seperti A
dan B dalam contoh di atas. Entitas digambarkan dalam bentuk persegi empat.
Barang
Gambar 4 Entitas
b. Atribut, entitas mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter
entitas, misalnya atribut nama barang dari entitas barang. Setiap ERD bisa berisi lebih dari satu
atribut. Entitas dalam bentuk elips.
Harga Barang
Nama Barang Stock
Barang
Gambar 5 Atribut
c. Hubungan – Relationship. Sebagaimana halnya entitas, hubungan pun harus dibedakan antara
hubungan atau bentuk hubungan antar entitas dengan isi dari hubungan itu sendiri. Misalnya
dalam kamus hubungan antara entitas barang dan entitas elanggan adalah menjual barang,
sedangkan isi hubungannya dapat berupa tanggal jual atau yang lainnya. Hubungan
digambarkan dalam bentuk intan (diamond).
Jenis-Jenis Hubungan (Versi Chen) :
a. Satu ke Satu (One to One)
Setiap elemen dari entitas pertama tepat dipasangkan dengan satu elemen dari entitas kedua,
demikian juga sebaliknya. Misalnya relasi antara Pasien dan Tempat Tidur pada masalah
medical record.
Pasien 1 Menempati 1 Tempat Tidur
Gambar 2.6 Hubungan Satu ke Satu
b. Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many to One)
Setiap elemen dari entitas pertama dipasangkan dengan beberapa elemen dari entitas kedua
dan setiap elemen dari entity kedua tepat dipasangkan dengan satu elemen dari entitas pertama,
demikian juga sebaliknya. Contoh: relasi antara Pasien dan Ruangan pada masalah medical
record.
Ruangan 1 Ditempati M Pasien
Gambar 2.7 Hubungan Satu ke Banyak
13. c. Banyak ke Banyak (Many to Many)
Setiap elemen dari entity pertama dipasangkan dengan beberapa elemen dari entity kedua dan
setiap elemen dari entity kedua juga dipasangkan dengan beberapa elemen dari entity pertama.
Contoh: relasi antara PASIEN dan DOKTER.
Pasien M Diperiksa M Dokter
Gambar 2.8 Hubungan Banyak ke Banyak
Metodologi Desain ERD
Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ERD adalah
menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database.
Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan
klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.
Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis,
seperti model relasional. Model data yang logis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik ,
sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.
Tabel 6 : Metodologi ERD