SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
Télécharger pour lire hors ligne
TEKNIK SAMPLING

                       Prof. ROZAINI NASUTION, SKM

                       Fakultas Kesehatan Masyarakat
                         Universitas Sumatera Utara


I. PENDAHULUAN
1. Populasi
       Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini
sering juga disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup
maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau
diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut
"Populasi Infinit" atau tak terbatas, dan populasi yang jumlahnya diketahui
dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya murid
sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll disebut "Populasi Finit".
       Suatu kelompok objek yang berkembang terus (melakukan proses sebagai
akibat kehidupan atau suatu proses kejadian) adalah Populasi Infinitif.
Misalnya penduduk suatu negara adalah populasi yang infinit karena setiap waktu
terus berubah jumlahnya. Apabilah penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan
tempat, maka popuJasi yang infinit bisa berubah menjadi populasi yang finit.
Misalnya penduduk Kota Medan pada tahun 1990 (1 Januari s/d 31 Desember
1990) dapat diketahui jumlahnya. Umumnya populasi yang infinit hanyalah teori
saja, sedangkan kenyataan dalam prakteknya, semua benda hidup dianggap
populasi yang finit. Bila dinyatakan bahwa 60% penduduk Indonesia adalah
petani, ini berati bahwa setiap 100 orang penduduk Indonesia, 60 orang adalah
petani. Hasil pengukuran atau karakteristik dari populasi disebut "parameter"
yaitu untuk harga-harga rata-rata hitung (mean) dan σ untuk simpangan baku
(standard deviasai). Jadi populasi yang diteliti harus didefenisikan dengan jelas,
termasuk didalam nya ciri-ciri dimensi waktu dan tempat.

2. Sampel.
       Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel
sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau karakteristik dari
sampel disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau SD
untuk simpangan baku.
       Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
2. Lebih cepat dan lebih mudah.
3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
4. Dapat ditangani lebih teliti.
       Pengambilan sampel kadang-kadang merupakan satu-satunya jalan yang
harus dipilih, (tidak mungkin untuk mempelajari seluruh populasi) misalnya:
- Meneliti air sungai
- Mencicipi rasa makanan didapur
- Mencicipi duku yang hendak dibeli

II. PENGAMBILAN SAMPEL.
1. Tujuan.
       Agar sampel yang diambil dari populasinya "representatif" (mewakili),
sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya.

2. Defenisi
       Dalam rangka pengambilan sampel, ada beberapa pengertian yang perlu
diketahui, yaitu:




© 2003 Digitized by USU digital library                                         1
Populasi Sasaran (Target Populasi):
       Yaitu populasi yang menjadi sasaran pengamatan atau populasi dari mana
suatu keterangan,akan diperoleh (misalnya efek obat pada ibu hamil) maka
target populasi adalah ibu hamil.

Kerangka Sampel (Sampling Frame):
      Yaitu suatu daftar unit-unit yang ada pada populasi yang akan diambil
sampelnya (daftar anggota populasinya).

Unit Sampel(Sampling Unit):
       Yaitu unit terkecil pada populasi yang akan diambil sebagai sampel (KK
atau RT).

Rancangan Sampel
       Yaitu rancangan yang meliputi cara pengambilan sampel dan penentuan
besar sampelnya.

Random.
     Yaitu cara mengambil sampel, dimana setiap unit dalam populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

III. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL.
        Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk
mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan
populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar,
yaitu :
    1. Probability Sampling (Random Sample)
    2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)

1. Probability Sampling
       Pada pengam bilan sampel secara random, setiap unit populasi,
mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor
pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata
atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias.
Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini
merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif.
Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai
berikut:
- Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
- Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat
  diperkirakan.
- Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.

2. Penyimpangan (Error)
        Dari hasil pengukuran terhadap unit-unit dalam sampel diperoleh nilai-nilai
statistik. Nilai statistik ini tidak akan persis sama dengan nilai parameternya.
Perbedaan inilah yang disebut sebagai Penyimpangan (Sampling Error)
        Sedangkan pada non probability sampel, penyimpangan nilai sampel
terhadap populasinya tidak mungkin diukur. Pengukuran penyimpangan ini
merupakan salah satu bentuk pengujian statistik. Penyimpangan yang terjadi
pada perancangan kwesioner, kesalahan petugas pengumpul data dan pengola
data disebut Non Sampling Error.

3. Cara Pengambilan Sampel
      Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitu
sebagai berikut:




© 2003 Digitized by USU digital library                                          2
3.1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling).
        Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang
sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini
proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara
random. Ada 2 cara yang dikenal yaitu:
a. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss".
b. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label "Random Numbers" yang
    prosedurnya adalah sebagai berikut:
    - Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300).
    - tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3 digit/kolom).
    - tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya 75 atau 25 %)
    - tentukan skema penggunaan label random numbers. (misalnya dimulai dari
      3 kolom pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random
      numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang
      dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom
      pertama, dari atas ke bawah, setiap nomor ≤ 300, merupakan nomor
      sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada nomor ≥ 300, tidak
      diambil sebagai sampel (N = 300). Jika pada lembar pertama jumlah sampel
      belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika
      ada nomor yang serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang
      hanya mempunyai 1 nomor identifikasi.
      Keuntungan      : - Prosedur estimasi m udah dan sederhana
      Kerugian        : - Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi.
                        - Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas,
                          sehingga biaya transportasi besar.

3.2. Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling)
        Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke “K" dari titik awal yang
dipilih secara random, dimana:

       N (Jumlah anggota populasi)
 K=
      n (jumlah anggota sam pel)

Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil
sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya.

Cara ini dipergunakan :
- Bila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi.
Keuntungan :-Perencanan dan penggunaanya mudah.
               -Sampel tersebar di daerah populasi.
Kerugian     : -Membutuhkan daftar populasi.

3.3. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling)
       Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan
sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling,
maupun secara systematic random sampling. Misalnya kita meneliti keadaan gizi
anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Madya Medan (≥ 4-6 tahun).
       Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda (heterogen)
maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah Taman
Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang). Misalnya
untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah dari 100 Taman
Kanak-Kanak yang ada di Kota Madya Medan, kondisi B = 50 buah C = 30 buah.
Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25
buah (25%), maka ambilah 25% dari masing-masing sub populasi tersebut di
atas.




© 2003 Digitized by USU digital library                                       3
100 TK (populasi)




 Sub populasi    20 kelompok A        50 Kelompok B      30 Kelompok C

                   25%                25%


                5 TK                      12-13 TK        7-8 TK


Cara pengambilan sampel 5 Kelompok A, 12-13 Kelompok B, dan 7 – 8.
Kelompok C adalah secara random karena sub populasi sudah homogen.
Keuntungan : -Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat.
Kerugian   : - Daftar populasi setiap strata diperlukan
             - Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.

3.4. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)
       Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling
unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam
kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila
populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang
dipelajari ada dalam setiap kelompok. Misalnya ingin meneliti gambaran
karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua mahasiswa FK
USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat (I s/d VI). Pilih secara random salah
satu tingkat (misal tingkat II). Maka orang tua sem ua mahasiswa yang berada
pada tingkat II diambil sebagai sampel (Cluster).
Keuntungan : - Tidak memerlukan daftar populasi.
               - Biaya transportasi kurang
Kerugian     : - Prosudur estimasi sulit.

3.5. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling)
       Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua
maupun lebih.
Misalnya: provinsi  kabupaten      Kecamatan desa      Lingkungan      KK.

Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai
kondisi dan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil ± 2000.




© 2003 Digitized by USU digital library                                     4
(Indonesia)


                                    27 Propinsi


                                  Propinsi SUMUT


                               Kabupaten Deli Serdang


                           Kecamatan Hamparan Perak


                                Ada 3 SMA (± 2000)

Cara ini dipergunakan bila:-   Populasinya cukup homogen
                          -    Jumlah populasi sangat besar
                          -    Populasi menempati daerah yang sangat luas
                          -    Biaya penelitian kecil


Keuntungan: - Biaya transportasi kurang
Kerugian: - Prosedur estimasi sulit
          - Prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih
            cermat

4. Non Probability Sample (Selected Sample)
       Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip
probability. Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya
merupakan gambaran kasar tentana suatu keadaan.
       Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat sedikit , hasilnya diminta segera,
tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar gambaran umu
saja.
Cara-cara yang dikenal adalah sebagai berikut :

4.1. Sampel Dengan Maksud (Purposive Samping).
Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja
yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota
sampel yang diambil.

4.2. Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling).
Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu.
Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang
dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang
diperoleh bersifat kasar dan sementara saja.

4.3. Sampel Berjatah (Quota Sampling).
Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini
besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang
akan di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan
yang berumur 15-40 tahun. Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul
daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan dilakukan.




© 2003 Digitized by USU digital library                                          5
5. Gambaran tentang pengambilan sampel.
        Di dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut;
1. Perlu dirumuskan masalah-masalah yang dihadapi, kemudian perincilah
    masalah-masalah tersebut dalam bentuk-bentuk informasi yang harus
    disajikan.
2. Setelah memahami ruang lingkup masalah yang dihadapi, tetapkanlah
    populasi yang hendak diteliti itu.
3. Perlu diketahui apakah informasi yang dibutuhkan sudah pernah tersedia,
    misalnya sebagai hasil penelitian orang lain.
4. Tentukan jenis penelitian apa yang paling baik, sesuai dengan biaya yang
    tersedia sehingga dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan.
5. Susun rencana lengkap terhadap pelaksanaan penelitian tersebut, termasuk
    menyusun defenisi, klasifikasi, kwesioner, petugas dan sebagainya.
6. Rencanakan beberapa "Alternative Sampling Design" yang dapat memberi
    gambaran tentang beban ongkos dan tingkat kecermatannya.
7. Susun buku pedoman (manual) untuk pekerja lapangan selengkap mungkin.
8. Susun rencana, tabulasi dan tetapkan bentuk serta jenis dari tabel yang final.
9. Laksanakan pretest untuk menguji effektivitas kwesioner, manual, petugas
    lapangan dan aspek-aspek oprasional lainnya.
10. Atas dasar pretest tersebut, perbaiki kwesioner, dan manual.
11. Tetapkan secara terperinci prosedur samping yang final.
12. Baru dilaksanakan penelitian yang sesungguhnya dan teruskan dengan
    pengolahan serta tabulasi data seperti yang direncanakan.
13. Susun analisa atau hasil-hasil tersebut.
14. Buat laporan penelitian.

IV.1. KESIMPULAN
1. Jika kita ingin melakukan peneli1ian pada sesuatu populasi yang besar, kita
   tidak perlu meneliti setiap unit dari populasi akan tetapi cukup hanya
   mengambil sebagian saja (sampel).
2. Untuk mendapatkan suatu sampel yang "representatif” perlu diperhatikan
   cara-cara yang disebut dalam "Probability Sample".
3. Jika kita hanya ingin mengetahui sekedar gambaran umum dari suatu
   keadaan, sedang biaya dan waktu sangat sedikit, dapat kita pergunakan "Non
   Probability Sample"
4. Untuk menghindari terjadinya Non Sampling Error perlu diadakan
   perencanaan yang baik, dalam pembuatan kwesioner, manual, penetapan
   defenisi dan konsep serta pengumpulan dan pengolahan data.

2. PENUTUP
       Dalam melakukan suatu penelitian, umumnya kita mempunyai biaya,
waktu dan man power yang terbatas. Karena itu kita tidak dapat meneliti semua
unit dari populasi, cukup hanya sebagian saja (sampel). Dalam hal ini kita perlu
lebih dahulu menetapkan sifat dari populasi, apakah homogen atau heterogen.
Berdasarkan ini kita dapat mengambil salah satu cara tersebut di atas, juga
dengan memperhatikan tujuan penelitian. Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk
cara pengambilan sampel, sampel akan menggambarkan karakteristik dari
populasinya.




© 2003 Digitized by USU digital library                                        6
KEPUSTAKAAN

Ansari Fuad. "Prisip-prisip dan Dasar Statistik dalam Perencanaan Kesehatan",
       Airlangga University Press C, 1975.

Anggraini Sri., "Populasi dan Sampel", Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
      Indonesia, Jakarta,1979.

Duncan Robert et al. "Biostatistics For Health", Wiley Medical Publication, New
      York (Terjemahan Oleh Rozaini Nasution, 1988) PSKM FK-USU,Medan.

Hertono,.Broto.R. "Cara-Cara Sampling",        Fakultas   Kesehatan    Masyarakat
      Univesitas Indonesia, Jakarta, 1977.

James A. Davits. “Elementary Survey Analisis, 1971.

Nugroho.   "Rumus-Rumus        Statistika   Serta   Penerapanya",     CV.Rajawali,
      Jakarta,1985.

Spiegel-R Murray. “Elementary Sampling Theory, Theory And Problems of
       Statistic", Mc. Graw Hill Book, Company, C 1972.

Siregar Kemal, et al. "Biostatistik Untuk Ilmu-Ilmu Kesehatan", FKM Universits
       Indonesia, Jakarta.1984.

Stahl M, Sydney, et al. "Bacaan dan Pemahaman Statistik Terapan", (Terjemaan
       Sri Anggraini, Cs), FKM UI 1988.

Utomo Budi. "Prinsip-Prinsip Analisis Statistik", pada Penataran & Lokakarya
     Biostatistik FKM se Indonesia, Jakarta, Februari-Maret 1988




© 2003 Digitized by USU digital library                                         7

Contenu connexe

Tendances

Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelNi wulie
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Kampus-Sakinah
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Inferensi statistik satu populasi
Inferensi statistik satu populasiInferensi statistik satu populasi
Inferensi statistik satu populasiRobbie AkaChopa
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanwika_wibowo
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpointRobert Lakka
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalAisyah Turidho
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rataRatih Ramadhani
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalAinur
 

Tendances (20)

T test
T testT test
T test
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGANASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
ASAS ASAS DASAR ILMU LINGKUNGAN
 
Inferensi statistik satu populasi
Inferensi statistik satu populasiInferensi statistik satu populasi
Inferensi statistik satu populasi
 
P11_penyebaran data variansi (ragam)
P11_penyebaran data variansi (ragam)P11_penyebaran data variansi (ragam)
P11_penyebaran data variansi (ragam)
 
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
 
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaran
 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 
Metode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimentalMetode penelitian eksperimental
Metode penelitian eksperimental
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 

Similaire à TEKNIK SAMPLING

Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiIda Susanti
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelYoga Lgy
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelRahman Mulki
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan SampelBBPP_Batu
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6gojetis
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt newabiumi01
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMahesaRioAditya
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiSarah Eddiah
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataAni Istiana
 
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))abiumi01
 

Similaire à TEKNIK SAMPLING (20)

Teknik sampling
Teknik sampling Teknik sampling
Teknik sampling
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xi
 
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xiBab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xi
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
Populasi dan Sampel
Populasi dan SampelPopulasi dan Sampel
Populasi dan Sampel
 
Sampling6
Sampling6Sampling6
Sampling6
 
Kuadrat ppt new
Kuadrat ppt newKuadrat ppt new
Kuadrat ppt new
 
Ringkasan statistik
Ringkasan statistikRingkasan statistik
Ringkasan statistik
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
 
Ceramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologiCeramah 5 methodologi
Ceramah 5 methodologi
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas dataMateri 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
Materi 6 # populasi, sampel dan uji normalitas data
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2  ))
Ppt kelompok khi kuadrat(x^(2 ))
 
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
 
Populasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdfPopulasi sampling.pdf
Populasi sampling.pdf
 

Plus de dessybudiyanti

Kapita Selekta-a space time model (Salisa & Anna)
Kapita Selekta-a space time model (Salisa & Anna)Kapita Selekta-a space time model (Salisa & Anna)
Kapita Selekta-a space time model (Salisa & Anna)dessybudiyanti
 
Presentasi "Fast and Botstrap Robust for LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Botstrap Robust for LTS" (Mega&Ika)Presentasi "Fast and Botstrap Robust for LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Botstrap Robust for LTS" (Mega&Ika)dessybudiyanti
 
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)dessybudiyanti
 
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)dessybudiyanti
 
Fast and Bootstrap Robust for LTS
Fast and Bootstrap Robust for LTSFast and Bootstrap Robust for LTS
Fast and Bootstrap Robust for LTSdessybudiyanti
 
Pemilihan Model Terbaik
Pemilihan Model TerbaikPemilihan Model Terbaik
Pemilihan Model Terbaikdessybudiyanti
 
ANALISIS PENYEIMBANGAN LINTASAN SERTA PENGUJIAN PERBEDAAN SHIFT KERJA TERHADA...
ANALISIS PENYEIMBANGAN LINTASAN SERTA PENGUJIAN PERBEDAAN SHIFT KERJA TERHADA...ANALISIS PENYEIMBANGAN LINTASAN SERTA PENGUJIAN PERBEDAAN SHIFT KERJA TERHADA...
ANALISIS PENYEIMBANGAN LINTASAN SERTA PENGUJIAN PERBEDAAN SHIFT KERJA TERHADA...dessybudiyanti
 
APLIKASI SIX SIGMA PADA PENGUKURAN KINERJA DI UD. SUMBER KULIT MAGETAN
APLIKASI SIX SIGMA PADA PENGUKURAN KINERJA DI UD. SUMBER KULIT MAGETAN APLIKASI SIX SIGMA PADA PENGUKURAN KINERJA DI UD. SUMBER KULIT MAGETAN
APLIKASI SIX SIGMA PADA PENGUKURAN KINERJA DI UD. SUMBER KULIT MAGETAN dessybudiyanti
 
Presentasi Tentang Regresi Linear
Presentasi Tentang Regresi LinearPresentasi Tentang Regresi Linear
Presentasi Tentang Regresi Lineardessybudiyanti
 
Analisis Korespondensi
Analisis KorespondensiAnalisis Korespondensi
Analisis Korespondensidessybudiyanti
 
Optimasi Produksi Dengan Metode Respon Surface
Optimasi Produksi Dengan Metode Respon SurfaceOptimasi Produksi Dengan Metode Respon Surface
Optimasi Produksi Dengan Metode Respon Surfacedessybudiyanti
 
Simple Linier Regression
Simple Linier RegressionSimple Linier Regression
Simple Linier Regressiondessybudiyanti
 
Presentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPPresentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPdessybudiyanti
 
Dua Tahun Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan Nias Pasca-Tsunami : Evaluas...
Dua Tahun Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan Nias Pasca-Tsunami : Evaluas...Dua Tahun Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan Nias Pasca-Tsunami : Evaluas...
Dua Tahun Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan Nias Pasca-Tsunami : Evaluas...dessybudiyanti
 

Plus de dessybudiyanti (20)

a space time model
a space time modela space time model
a space time model
 
a space-time model
 a space-time model a space-time model
a space-time model
 
Kapita Selekta-a space time model (Salisa & Anna)
Kapita Selekta-a space time model (Salisa & Anna)Kapita Selekta-a space time model (Salisa & Anna)
Kapita Selekta-a space time model (Salisa & Anna)
 
Presentasi "Fast and Botstrap Robust for LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Botstrap Robust for LTS" (Mega&Ika)Presentasi "Fast and Botstrap Robust for LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Botstrap Robust for LTS" (Mega&Ika)
 
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
 
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
 
Fast and Bootstrap Robust for LTS
Fast and Bootstrap Robust for LTSFast and Bootstrap Robust for LTS
Fast and Bootstrap Robust for LTS
 
Greenacre Lewi
Greenacre LewiGreenacre Lewi
Greenacre Lewi
 
Deteksi Influence
Deteksi InfluenceDeteksi Influence
Deteksi Influence
 
Pemilihan Model Terbaik
Pemilihan Model TerbaikPemilihan Model Terbaik
Pemilihan Model Terbaik
 
ANALISIS PENYEIMBANGAN LINTASAN SERTA PENGUJIAN PERBEDAAN SHIFT KERJA TERHADA...
ANALISIS PENYEIMBANGAN LINTASAN SERTA PENGUJIAN PERBEDAAN SHIFT KERJA TERHADA...ANALISIS PENYEIMBANGAN LINTASAN SERTA PENGUJIAN PERBEDAAN SHIFT KERJA TERHADA...
ANALISIS PENYEIMBANGAN LINTASAN SERTA PENGUJIAN PERBEDAAN SHIFT KERJA TERHADA...
 
APLIKASI SIX SIGMA PADA PENGUKURAN KINERJA DI UD. SUMBER KULIT MAGETAN
APLIKASI SIX SIGMA PADA PENGUKURAN KINERJA DI UD. SUMBER KULIT MAGETAN APLIKASI SIX SIGMA PADA PENGUKURAN KINERJA DI UD. SUMBER KULIT MAGETAN
APLIKASI SIX SIGMA PADA PENGUKURAN KINERJA DI UD. SUMBER KULIT MAGETAN
 
Presentasi Tentang Regresi Linear
Presentasi Tentang Regresi LinearPresentasi Tentang Regresi Linear
Presentasi Tentang Regresi Linear
 
Analisis Korespondensi
Analisis KorespondensiAnalisis Korespondensi
Analisis Korespondensi
 
Optimasi Produksi Dengan Metode Respon Surface
Optimasi Produksi Dengan Metode Respon SurfaceOptimasi Produksi Dengan Metode Respon Surface
Optimasi Produksi Dengan Metode Respon Surface
 
Simple Linier Regression
Simple Linier RegressionSimple Linier Regression
Simple Linier Regression
 
Presentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPPresentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHP
 
Dua Tahun Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan Nias Pasca-Tsunami : Evaluas...
Dua Tahun Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan Nias Pasca-Tsunami : Evaluas...Dua Tahun Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan Nias Pasca-Tsunami : Evaluas...
Dua Tahun Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan Nias Pasca-Tsunami : Evaluas...
 
Jurnal Time Series
Jurnal Time SeriesJurnal Time Series
Jurnal Time Series
 
Uji Klinik
Uji KlinikUji Klinik
Uji Klinik
 

Dernier

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 

Dernier (20)

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 

TEKNIK SAMPLING

  • 1. TEKNIK SAMPLING Prof. ROZAINI NASUTION, SKM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini sering juga disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut "Populasi Infinit" atau tak terbatas, dan populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll disebut "Populasi Finit". Suatu kelompok objek yang berkembang terus (melakukan proses sebagai akibat kehidupan atau suatu proses kejadian) adalah Populasi Infinitif. Misalnya penduduk suatu negara adalah populasi yang infinit karena setiap waktu terus berubah jumlahnya. Apabilah penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan tempat, maka popuJasi yang infinit bisa berubah menjadi populasi yang finit. Misalnya penduduk Kota Medan pada tahun 1990 (1 Januari s/d 31 Desember 1990) dapat diketahui jumlahnya. Umumnya populasi yang infinit hanyalah teori saja, sedangkan kenyataan dalam prakteknya, semua benda hidup dianggap populasi yang finit. Bila dinyatakan bahwa 60% penduduk Indonesia adalah petani, ini berati bahwa setiap 100 orang penduduk Indonesia, 60 orang adalah petani. Hasil pengukuran atau karakteristik dari populasi disebut "parameter" yaitu untuk harga-harga rata-rata hitung (mean) dan σ untuk simpangan baku (standard deviasai). Jadi populasi yang diteliti harus didefenisikan dengan jelas, termasuk didalam nya ciri-ciri dimensi waktu dan tempat. 2. Sampel. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau karakteristik dari sampel disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau SD untuk simpangan baku. Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut : 1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. 2. Lebih cepat dan lebih mudah. 3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam. 4. Dapat ditangani lebih teliti. Pengambilan sampel kadang-kadang merupakan satu-satunya jalan yang harus dipilih, (tidak mungkin untuk mempelajari seluruh populasi) misalnya: - Meneliti air sungai - Mencicipi rasa makanan didapur - Mencicipi duku yang hendak dibeli II. PENGAMBILAN SAMPEL. 1. Tujuan. Agar sampel yang diambil dari populasinya "representatif" (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya. 2. Defenisi Dalam rangka pengambilan sampel, ada beberapa pengertian yang perlu diketahui, yaitu: © 2003 Digitized by USU digital library 1
  • 2. Populasi Sasaran (Target Populasi): Yaitu populasi yang menjadi sasaran pengamatan atau populasi dari mana suatu keterangan,akan diperoleh (misalnya efek obat pada ibu hamil) maka target populasi adalah ibu hamil. Kerangka Sampel (Sampling Frame): Yaitu suatu daftar unit-unit yang ada pada populasi yang akan diambil sampelnya (daftar anggota populasinya). Unit Sampel(Sampling Unit): Yaitu unit terkecil pada populasi yang akan diambil sebagai sampel (KK atau RT). Rancangan Sampel Yaitu rancangan yang meliputi cara pengambilan sampel dan penentuan besar sampelnya. Random. Yaitu cara mengambil sampel, dimana setiap unit dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. III. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu : 1. Probability Sampling (Random Sample) 2. Non Probability Sampling (Non Random Sample) 1. Probability Sampling Pada pengam bilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif. Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut: - Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan. - Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat diperkirakan. - Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik. 2. Penyimpangan (Error) Dari hasil pengukuran terhadap unit-unit dalam sampel diperoleh nilai-nilai statistik. Nilai statistik ini tidak akan persis sama dengan nilai parameternya. Perbedaan inilah yang disebut sebagai Penyimpangan (Sampling Error) Sedangkan pada non probability sampel, penyimpangan nilai sampel terhadap populasinya tidak mungkin diukur. Pengukuran penyimpangan ini merupakan salah satu bentuk pengujian statistik. Penyimpangan yang terjadi pada perancangan kwesioner, kesalahan petugas pengumpul data dan pengola data disebut Non Sampling Error. 3. Cara Pengambilan Sampel Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitu sebagai berikut: © 2003 Digitized by USU digital library 2
  • 3. 3.1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling). Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random. Ada 2 cara yang dikenal yaitu: a. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss". b. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label "Random Numbers" yang prosedurnya adalah sebagai berikut: - Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300). - tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3 digit/kolom). - tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya 75 atau 25 %) - tentukan skema penggunaan label random numbers. (misalnya dimulai dari 3 kolom pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom pertama, dari atas ke bawah, setiap nomor ≤ 300, merupakan nomor sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada nomor ≥ 300, tidak diambil sebagai sampel (N = 300). Jika pada lembar pertama jumlah sampel belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika ada nomor yang serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang hanya mempunyai 1 nomor identifikasi. Keuntungan : - Prosedur estimasi m udah dan sederhana Kerugian : - Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi. - Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga biaya transportasi besar. 3.2. Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling) Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke “K" dari titik awal yang dipilih secara random, dimana: N (Jumlah anggota populasi) K= n (jumlah anggota sam pel) Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya. Cara ini dipergunakan : - Bila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi. Keuntungan :-Perencanan dan penggunaanya mudah. -Sampel tersebar di daerah populasi. Kerugian : -Membutuhkan daftar populasi. 3.3. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling) Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara systematic random sampling. Misalnya kita meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Madya Medan (≥ 4-6 tahun). Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda (heterogen) maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah Taman Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang). Misalnya untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah dari 100 Taman Kanak-Kanak yang ada di Kota Madya Medan, kondisi B = 50 buah C = 30 buah. Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25% dari masing-masing sub populasi tersebut di atas. © 2003 Digitized by USU digital library 3
  • 4. 100 TK (populasi) Sub populasi 20 kelompok A 50 Kelompok B 30 Kelompok C 25% 25% 5 TK 12-13 TK 7-8 TK Cara pengambilan sampel 5 Kelompok A, 12-13 Kelompok B, dan 7 – 8. Kelompok C adalah secara random karena sub populasi sudah homogen. Keuntungan : -Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat. Kerugian : - Daftar populasi setiap strata diperlukan - Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi. 3.4. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling) Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok. Misalnya ingin meneliti gambaran karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua mahasiswa FK USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat (I s/d VI). Pilih secara random salah satu tingkat (misal tingkat II). Maka orang tua sem ua mahasiswa yang berada pada tingkat II diambil sebagai sampel (Cluster). Keuntungan : - Tidak memerlukan daftar populasi. - Biaya transportasi kurang Kerugian : - Prosudur estimasi sulit. 3.5. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling) Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih. Misalnya: provinsi kabupaten Kecamatan desa Lingkungan KK. Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai kondisi dan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil ± 2000. © 2003 Digitized by USU digital library 4
  • 5. (Indonesia) 27 Propinsi Propinsi SUMUT Kabupaten Deli Serdang Kecamatan Hamparan Perak Ada 3 SMA (± 2000) Cara ini dipergunakan bila:- Populasinya cukup homogen - Jumlah populasi sangat besar - Populasi menempati daerah yang sangat luas - Biaya penelitian kecil Keuntungan: - Biaya transportasi kurang Kerugian: - Prosedur estimasi sulit - Prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih cermat 4. Non Probability Sample (Selected Sample) Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan gambaran kasar tentana suatu keadaan. Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat sedikit , hasilnya diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar gambaran umu saja. Cara-cara yang dikenal adalah sebagai berikut : 4.1. Sampel Dengan Maksud (Purposive Samping). Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil. 4.2. Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling). Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara saja. 4.3. Sampel Berjatah (Quota Sampling). Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun. Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan dilakukan. © 2003 Digitized by USU digital library 5
  • 6. 5. Gambaran tentang pengambilan sampel. Di dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut; 1. Perlu dirumuskan masalah-masalah yang dihadapi, kemudian perincilah masalah-masalah tersebut dalam bentuk-bentuk informasi yang harus disajikan. 2. Setelah memahami ruang lingkup masalah yang dihadapi, tetapkanlah populasi yang hendak diteliti itu. 3. Perlu diketahui apakah informasi yang dibutuhkan sudah pernah tersedia, misalnya sebagai hasil penelitian orang lain. 4. Tentukan jenis penelitian apa yang paling baik, sesuai dengan biaya yang tersedia sehingga dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan. 5. Susun rencana lengkap terhadap pelaksanaan penelitian tersebut, termasuk menyusun defenisi, klasifikasi, kwesioner, petugas dan sebagainya. 6. Rencanakan beberapa "Alternative Sampling Design" yang dapat memberi gambaran tentang beban ongkos dan tingkat kecermatannya. 7. Susun buku pedoman (manual) untuk pekerja lapangan selengkap mungkin. 8. Susun rencana, tabulasi dan tetapkan bentuk serta jenis dari tabel yang final. 9. Laksanakan pretest untuk menguji effektivitas kwesioner, manual, petugas lapangan dan aspek-aspek oprasional lainnya. 10. Atas dasar pretest tersebut, perbaiki kwesioner, dan manual. 11. Tetapkan secara terperinci prosedur samping yang final. 12. Baru dilaksanakan penelitian yang sesungguhnya dan teruskan dengan pengolahan serta tabulasi data seperti yang direncanakan. 13. Susun analisa atau hasil-hasil tersebut. 14. Buat laporan penelitian. IV.1. KESIMPULAN 1. Jika kita ingin melakukan peneli1ian pada sesuatu populasi yang besar, kita tidak perlu meneliti setiap unit dari populasi akan tetapi cukup hanya mengambil sebagian saja (sampel). 2. Untuk mendapatkan suatu sampel yang "representatif” perlu diperhatikan cara-cara yang disebut dalam "Probability Sample". 3. Jika kita hanya ingin mengetahui sekedar gambaran umum dari suatu keadaan, sedang biaya dan waktu sangat sedikit, dapat kita pergunakan "Non Probability Sample" 4. Untuk menghindari terjadinya Non Sampling Error perlu diadakan perencanaan yang baik, dalam pembuatan kwesioner, manual, penetapan defenisi dan konsep serta pengumpulan dan pengolahan data. 2. PENUTUP Dalam melakukan suatu penelitian, umumnya kita mempunyai biaya, waktu dan man power yang terbatas. Karena itu kita tidak dapat meneliti semua unit dari populasi, cukup hanya sebagian saja (sampel). Dalam hal ini kita perlu lebih dahulu menetapkan sifat dari populasi, apakah homogen atau heterogen. Berdasarkan ini kita dapat mengambil salah satu cara tersebut di atas, juga dengan memperhatikan tujuan penelitian. Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk cara pengambilan sampel, sampel akan menggambarkan karakteristik dari populasinya. © 2003 Digitized by USU digital library 6
  • 7. KEPUSTAKAAN Ansari Fuad. "Prisip-prisip dan Dasar Statistik dalam Perencanaan Kesehatan", Airlangga University Press C, 1975. Anggraini Sri., "Populasi dan Sampel", Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta,1979. Duncan Robert et al. "Biostatistics For Health", Wiley Medical Publication, New York (Terjemahan Oleh Rozaini Nasution, 1988) PSKM FK-USU,Medan. Hertono,.Broto.R. "Cara-Cara Sampling", Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia, Jakarta, 1977. James A. Davits. “Elementary Survey Analisis, 1971. Nugroho. "Rumus-Rumus Statistika Serta Penerapanya", CV.Rajawali, Jakarta,1985. Spiegel-R Murray. “Elementary Sampling Theory, Theory And Problems of Statistic", Mc. Graw Hill Book, Company, C 1972. Siregar Kemal, et al. "Biostatistik Untuk Ilmu-Ilmu Kesehatan", FKM Universits Indonesia, Jakarta.1984. Stahl M, Sydney, et al. "Bacaan dan Pemahaman Statistik Terapan", (Terjemaan Sri Anggraini, Cs), FKM UI 1988. Utomo Budi. "Prinsip-Prinsip Analisis Statistik", pada Penataran & Lokakarya Biostatistik FKM se Indonesia, Jakarta, Februari-Maret 1988 © 2003 Digitized by USU digital library 7