Lingkaran masalah yang terjadi dalam pendidikan diantaranya adalah minimnya kompetensi dan keterampilan guru, kurangnya sarana dan prasarana belajar, gagalnya kepemimpinan kepala sekolah, rendahnya kinerja dan motivasi kerja guru, serta rendahnya iklim kerja sekolah yang saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
2. Nama : Desta Dwi Putranto
Kelas : Pendidikan Ekonomi Koperasi Reg 11
No Reg : 8105112236
KAJIAN TEORI
Teori Kinerja Guru
1.
Byars dan Rue
“Performance refers to degree of accomplishment of the tasks that
make up an individual’s job. It reflects how well an individual is fulfilling
the requirements of a job”.
Referensi : Rivai, Veithzal . 2005. Performance Appraisal. Jakarta :
Rajagrafindo Persada
2.
Smith
Kinerja adalah “…..output drive from processes, human or
otherwise”. Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses.
Referensi : Basri, Hasan. 2006.: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai
Kinerja Karyawan . Jakarta :Rajagrafindo Persada
3.
Dale Timpe
Kinerja adalah akumulasi dari tiga elemen yang saling berkaitan yaitu
keterampilan, upaya, dan sifat-sifat keadaan eksternal. Keterampilan dasar
yang dibawa seseorang ke tempat pekerjaan dapat berupa pengetahuan,
kemampuan, kecakapan
interpersonal dan
kecakapan teknis”.
Referensi : Suprapto. 1995. Performance. Jakarta : Salemba Empat
Teori Kompetensi Guru
1.
C. Lynn
“Competence my range from recall and understanding of fact and
concepts, to advanced motor skill, to teaching behaviours and profesional
values”.
3. Referensi : Moch. Uzer Usman . 2000, Menjadi Guru Profesional.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
2.
Spencer dan Spencer,
Kompetensi merupakan karakteristik yang menonjol bagi seseorang
dan menjadi cara-cara berperilaku dan berfikir dalam segala situasi, dan
berlangsung dalam periode waktu yang lama.”
Referensi : Walter & Lou Corey. The Systematic Design Of Instruction,
Fourth edition. New york : Harper Collins College Publisher
3.
John Dewey
Kompetensi adalah kemampuanmelaksanakan sesuatu (tugas) yang
diperoleh melalui pendidikan.”
Referensi : Prof. Dr Hamzah B. Uno, Mpd, . 2000. Model
Pembelajaran. Bandung: Rosada
Hubungan Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru
Amstrong
menegaskan
bahwa
“Terdapat
pengaruh
antara
kompetensi guru dengan kinerja guru”.
Referensi : Oemar Hamalik . 1998. Pendidikan Guru Berdasarkan
Pendekatan Kompetensi. Jakarta : Erlangga
Teori Kepemimpinan Kepala Sekolah
1.
Terry
Kepemimpinan (leadership) adalah merupakan hubungan antara
seseorang dengan orang lain, pemimpin mampu mempengaruhi orang lain
agar bersedia bekerja bersama-sama dalam tugas yang berkaitan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan”. Referensi : Dimas, Evan.
“Perilaku Organisasi”. Jakarta:Yudhistira
2001.
4. 2.
Koonz dan O’ Donell
Kepemimpinan sebagai seni membujuk bawahan agar mau
mengerjakan tugas-tugas dengan yakin dan semangat.
.
Referensi Sondang , Siagian
2002.
Teori & Praktek
Kepemimpinan. Jakarta:Salemba Empat
3.
Fiedler
Kepemimpinan
adalah
pola hubungan antar individu yang
menggunakan wewenang dan pengaruh terhadap orang lain atau
sekelompok orang agar terbentuk kerja sama untuk menyelesaikan suatu
tugas.”
Referensi : Beniss, Waren. 2002. Menjadi Pemimpin Efektif.
Jakarta:Ghalia Indonesia
Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
Friedel : “Baik tidaknya kinerja guru disekolah sangat bergantung
pada bagaimana kemampuan kepala sekolah dalam mempengaruhi perilaku
guru dalam melaksanakan tugasnya.”
Referensi : Wahjosumidjo . 1998. Kepemimpinan Kepala Sekolah:
Tinjauan Teoretik dan Permasalahannya. Jakarta:Yudhistira.
Teori Motivasi Kerja Guru
1.
Vroom ,
Motivasi adalah suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu
terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki.”
Referensi : Prof. Dr. A.M. Kadarman, SJ & Drs.Jusuf Udaya. 2008.
Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta: UI Press
5. 2.
John P. Campbell
Motivasi adalah arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan
kegigihan tingkah laku.”
Referensi : Ismail ,Solihin . 2005. Pengantar Manajemen. Yogyakarta:
BPFE
3.
Luthans
“Motivation is a process that starts with aphysiological or
psychological deficiency or need that activates a behavior or a drivethat is
aimed at a goal or incentive”.
Referensi : Sondang , Siagian . 2002. “Teori Motivasi dan Aplikasinya”
Jakarta: Bumi Akasara
Hubungan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru
Soldado : Dengan motivasi kerja yang tinggi maka guru bekerja
dengan baik sehingga kinerja guru tersebut akan tinggi.
Referensi : Wijaya, Kusumah. 2009. Menjadi Guru Tangguh Berhati
Cahaya. Jakarta: Pt. Ghalia Indonesia
Teori Iklim Kerja Sekolah
1.
Litwin dan Stringer
Iklim organisasi adalah sebagai suatu yang dapat diukur pada
lingkungan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh
pada karyawan dan pekerjaannya dimana tempat mereka bekerja dengan
asumsi akan berpengaruh pada motivasi dan perilaku karyawan.
Referensi : Wirawan. 2002. “Budaya dan Iklim Organisasi” Jakarta:
Rajagrafindo)
6. 2.
Davis dan Hewstrom ,
Iklim organisasi adalah lingkungan dimana para karyawan suatu
organisasi
melakukan
pekerjaan
mereka.
Iklim
mengitari
dan
mempengaruhi segala hal yang bekerja dalam organisasi sehingga iklim
dikatakan sebagai suatu konsep yang dinamis.
Referensi : Wirawan. 2002. “Budaya dan Iklim Organisasi”.
Jakarta:Rajagrafindo
3.
Ivancevich dan Donelly ,
“Iklim organisasi adalah serangkaian keadaan lingkungan yang
dirasakan secara langsung dan tidak langsung oleh karyawan.”
Referensi : Jeff, Cannon. 1999. “Leadership Lesson” . London:
Cambridge School
Hubungan Iklim Kerja Sekolah Terhadap Kinerja Guru
Toulson dan Smith : Iklim kerja yang sejuk dan harmonis akan
memberikan gairah dan inspirasi terhadap kinerja guru.
Referensi : Halpin dan Croft . 2009. Organizational Climate
Description Questionaire (OCDQ) New york : Harper Collins College
Publisher
Teori Proses Belajar Mengajar
1.
Van Dijk
Mengajar pada hakekatnya adalah melakukan kegiatan belajar,
sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan
efisien.”
Referensi : Etzioni. 1964. Efektivitas pembelajaran. Bandung:
Rosdakarya
7. 2.
Louis van Gaal
Proses belajar mengajar yaitu meliputi kegiatan yang dilakukan guru
mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program
tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu yaitu pengajaran.” Referensi : Drs. Slameto. 2000. Belajar
dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Erlangga
3.
Obafemi Martins (2007: 59),
Proses belajar mengajar merupakan proses yang sistematik, artinya
proses yang dilakukan oleh guru dan siswa di tempat belajar dengan
melibatkan sub-sub, bagian, komponen-komponen atau unsur-unsur yang
saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Referensi : Etzioni. 1964. Efektivitas pembelajaran . Bandung:
Rosdakarya
Hubungan Proses Belajar Mengajar Terhadap Kinerja Guru
The Liang Gie : “Proses Belajar Mengajar
akan menentukan
kualitas hasil belajar yang diperoleh termasuk kinerja guru”.
Referensi : J.J Hasibuan, Moedjiono . 2002. Proses Belajar Mengajar
Jakarta: Rajawali
Teori Keterampilan Guru
1.
DeQueliy dan Gazali
Keterampilan
mengajar
guru
adalah
seperangkat
kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan
pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan
diri kepada lingkungan.”
Referensi : Drs. Slameto. 2000. Belajar dan Faktor- Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Erlangga
8. 2.
Alvin W Howard,
Keterampilan mengajar adalah suatu aktivitas untuk memberi,
menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan,mengubah atau
mengembangkan ide (cita-cita).
Referensi : Muhibbinsyah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru. Jakrata: Ghalia Indonesia
3.
Langeveld
Keterampilan mengajar adalah usaha guru memimpin muridnya
keperubahan situasi dalam arti kemajuan dalam proses perkembangan
intelek pada khususnya dan proses perkembangan jiwa, sikap, pribadi serta
keterampilan pada umumnya.” Referensi : Suryabrata, Sumadi . 1989 .
Psikologi Pendidikan, Edisi IV. Jakarta : Rajawali
Hubungan Keterampilan Guru Terhadap Kinerja Guru
Alvino Gagne : “Keterampilan guru merupakan gambaran tentang
apa yang seyogyanya dapat dilakukan seorang guru dalam melaksanakan
pekerjaanya, baik yang berupa kegiatan dalam berperilaku maupun hasil
yang ditujukan”
Referensi : Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. 2008. Perilaku
Organisasi Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.
Teori Sarana Dan Prasarana Belajar
1.
Witherington,
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya
proses belajar, mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alatalat dan media pengajaran.
9. Referensi
:
Prof.Dr.Harsja.W.Bahtiar.
1998.
Media
Pendidikan:Pengertian ,Pengembagan Dan Pemanfaatan. Jakarta:
Erlangga
2.
Hilgard,
“Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam
proses belajar-mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak
agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur,
efektif dan efisien”.
Referensi
:
Haryalesmana,
Devid.
2008.
Pengertian
Media
Pembelajaran. Jakarta: Yudhistira)
3.
Ibrahim Bafadal
“Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar
yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di
sekolah”.
Referensi : Prof. Dr Umar Tirtaraharja & Drs. S.L. Lasulo. 1998.
Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Hubungan Sarana Dan Prasarana Belajar Terhadap Kinerja Guru
Dale : Bahan-bahan audiovisual dapat memberikan banyak manfaat
asalkan
guru
berperan
aktif
dalam
proses
pembelajaran.
Media
pembelajaran dapat meningkatkan pengetahuan sehingga dapat membuat
proses belajar mengajar menjadi lebih aktif.
Referensi : Gordon, M. E. "Empirical Test of the Validity of Seniority
as a Factor in Staffing Decisions," Journal of Applied Psychology, Juni
1982.