3. • Pengertian ibadah
Ibadah secara bahasa berarti ketaatan,
penghambaan, dan penyambahan. Dalam pengertian
istilah, ibadah adalah segala sesuatu yang diridhai
Allah baik niat, perkataan, perbuatan, yang lahir dan
batin serta membebaskan diri dari segalahal yang
bertentangan dan menyalahinya.
4. • Sumber dan dasar Ibadah
Ibadah adalah amalan pokok dalam kehidupan
manusia, sebab manusia diciptakan oleh Allah dalam
rangka untuk mengabdi (beribadah). Allah berfirman
di dalam QS Adz-dzariyat : 56.
5. • Tujuan Ibadah
A. Taat kepada Allah
Umat islam harus menunjukkan sikap atau kepribadian yang
mencerminkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt.
B. Berbudi luhur
Setiap umat islam diperintahkan berperilaku terpuji (memiliki
kepribadian yang luhur), seperti hormat kepada orang tua, tetangga,
tamu, guru dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
C. Selalu menjaga kesucian diri
Agar senantiasa ingat (beribadah) kepada Allah swt, kita hendaknya
menjaga kesucian diri dari kotoran, baik hadast kecil maupun hadast
besar.
D. Menghindari sifat munafik
Allah swt memerintahkan kepada umat islam untuk menunaikan
amanah kepada orang yang berhak menerimanya.
6. • Prinsip – prinsipp Ibadah
A. Ihlas
Ihlas merupakan niat hati yang murni dan suci
hanya untuk memperoleh keridhoan Allah semata.
B. Ibadah sesuai tuntunan Allah dan rasul-Nya
Ibadah seseorang hamba Allah sudah ditetapkan
tuntunannya dan dia harus menunaikan sesuai dengan
cara – cara yang telah ditetapkan syara’.
C. Memilahara keseimbangan dalam beribadah
Islam memberikan pedoman kepada manusia
dalam mengarungi kehidupan dan menjamin
kesejahteraan di dunia dan di akhirat, jasmani dan
rohani.
7. • Macam – macam Ibadah
A. Ibadah khusus adalah ibadah yang telah
ditetapkan syarat, waktu dan tatacaranya
oleh Allah.
B. Ibadah umum, yaitu suatu ibadah yang tata
cara, waktu, jumlah, tidak ditetapkan.
8. • Bentuk – bentuk ibadah
A. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan,
seperti berzikir, berdoa, dan membaca
Al-Qur’an
B. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak
ditentukan bentuknya, seperti membantu
meringankan beban orang lain dan
berpartisipasi dalam mengurus jenazah
C. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah
ditentukan wujudnya, seperti solat, puasa, zakat
dan haji
D. Ibadah yang tata dan pelaksanaanya berbentuk
menahan diri, seperi puasa, iktikaf dan ihram.
E. Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti
memaafkan orang lain yang telah melakukan
kesalahan terhadap dirinya dan membebaskan
orang yang berhutang dari kewajiban membayar.
9. • Pengertian syariah
Dari segi bahasa syariah berarti jalan yakni jalan.
Menurut pengertian istilah, syariah adalah hukum
hukum dan tata aturan Allah yang ditetapkan bagi
hambanya untuk diikuti.
10. • Sumber dan dasar syariah
A. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang berbahasa Arab yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, untuk difahami dan
selalu diingat, disampaikan secara mutawattir (bersambung),
ditulis dalam satu mushaf yang diawali dengan surat Al-Fatiha
dan diakhiri dengan surat An-Nas
B. Sunnah
Sunnah adalah segala hal yang datang dari Nabi Muhammad
SAW, baik ucapan, perbuatan, ketetapan dan cita – cita Nabi
SAW.
C. Ijmak
Ijmak adalah kesepakatan semua para mujtahid dari kaum
muslimin dalam suatu masa setelah waafat Rasul SAW atas
hukum syara’ yang tidak dimukakan dasar hukumnya dalam al-
Qur’an dan hadist
D. Qiyas
Qiyas adalah manetapkan hukum suatu kejadian atau
peristiwa yang tidak ada dasar nashnya dengan cara
membandingkanya kepada suatu kejadian atau peristiwa yang
lain yang telah ditetapkan hukumnya berdasarkan nashnya.
11. • Prinsip-prinsip Syariah
A. Tidak Mempersulit
Dalam menetapkan hukum syariah islam, Al-Quran senantiasa
memperhitungkan kemampuan manusia dalam
melaksanakannya.
B. Menyedikitkan Beban
Dengan dasar ini kita dapat rukhsah dalam beberapa jenis
ibadah, seperti: menjamak dan mengqashar dalam salat
apabila dalam perjalanan dengan syara’ yang telah ditentukan.
C. Penetapan Hukum secara berangsur-angsur
Dalam menetapkan hukum, Al-Quran selalu mempertimbangkan,
apakah mental spiritual manusia telah siap untuk menerima
ketentuan yang akan dibebankan kepadanya.
D. Persamaan dan Keadilan
Persamaan hhak di muka bumi dalah salah satu prinsip utama
syariat islam, baik yang berkaitan dengan ibadah atau
muamalah.
13. • Pengertian Zakat
Zakat menurut bahasa berarti, kasih, berkah,
berkembang dan baik. Dinamakan zakat karena,
dapat mengembangkan dan menjauhkan harta yang
telah diambil zakatnya dari bahaya. Zakat menurut
istilah berarti, sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan oleh Allah untuk diberikan kepada yang
berhak menerima zakat (mustahik).
14. • Dasar Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu dari rukun islam. Setiap
muslim wajib mengeluarkan zakatbagi yang telah
memenuhi persyaratan, yang telah disebutkan dalam
QS Al-Baqarah : 43
15. • Tujuan Penerapan Zakat
1. Berkaitan dengan orang yang mengeluarkan
zakat.
a. Zakat membersihkan muzakki dari
penyakit kikirdan membebaskan dari
penyembahan harta
b. Zakat adalah latihan berinfak baik dalam
keadaan sempit dan lapang sebagai
wujud ketaatan kepada Allah.
c. Zakat adalah aktualisasi mensyukuti nikmat
yang Allah berikan, terapi hati dan
membersihkannya dari cinta dunia.
16. 2. Berkaitan dengan penerima zakat
a. Zakat akan membebaskan penerimanya
dari tekanan kebutuhan, baik materi (seperti
makan, pakaian, dan papan), kebutuhan psikis
(seperti pernikahan), atau kebutuhan
maknawiyah fikriyah (seperti buku-buku ilmiah).
b. Zakat membersihkan jiwa penerimanya
dari penyakit hasad (iri) dan beci.
17. • Syarat Wajib Zakat
1. Merdeka
Maka tidak diwajibkan zakat kepada hamba sahaya, karena hamba itu tidak memiliki harta
secara sempurna.
2. Islam
Bagi non muslim tidak wajib berzakat, karena zakat itu adalah suatu ibadah yang
mensucikan atau membersihkan harta.
3. Baligh
Menurut Abu Hanifah anak-anak dan orang gila tidak wajib berzakat karena mereka keluar
dari kategori kewajiban seperti kewajiban ibadah shalat dan puasa.
4. Milik Penuh
Adalah kekayaan yang berada dibawah kekuasaan pemilik dan tidak tersangkut didalamnya
hak orang lain.
5. Berkembang
Adalah kekayaan yang dikembangkan atau mempunyai potensi untuk berkembang produktif
dan memberikan keuntungan atau pendapatan.
6. Mencapai Satu Nisab
Nisab adalah jumlah minimal harta kekayaan yang harus dikeluarkan zakatnya dalam waktu
tertentu.
7. Lebih Dari Kebutuhan Biasa
Kebutuhan biasa adalah sesuatu yang harus ada untuk ketahanan hidup, sepeti makanan,
minuman, pakaian, perumahan, dan alat-alat kerja
8. Bebas dari utang
Bila mempunyai hutang yang menghabiskan atau mengurangi jumlah satu nisab, maka
pemilik tidak wajib mengeluarkan zakat.
9. Berlaku satu tahun
Persyaratan satu tahun hanya untuk ternak, uang, dan harta perdagangan. Sedangkan dari
hasil pertanian batas nisabnya adalah pada saat panen.
18. • Macam-macam dan Ketentuan Zakat
1. Zakat fitrah
Zakat fitrah adalah zakat diri yang diwajibkan
atas diri setiap individu lelaki dan perempuan muslim
yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang
ditetapkan dan harus dikeluarkan maksimal sebelum
shalat hari raya idul fitri dilaksanakan.
2. Zakat Harta (Zakat Mal)
Zakat mal adalah bagian dari harta kekayaan
yang wajib diberikan kepada yang berhak menerima
(mustahik) setelah mencapai jumlah minimal
tertentu dan setelah dimiliki selama jangka waktu
tertentu pula.
19. • Macam-macam Zakat Mal
A. Zakat Emas dan Perak
Semua ulama sepakat bahwa emas dan perak
wajib dikeluarkan zakatnya. Nisab emas adalah 20
dinar atau kurang lebih sama dengan 96 gram emas
dengan kadar zakat emas adalah 2,5% dan haulnya
satu tahun.
B. Zakat Hewan Ternak
Sebagian ulama berpendapat bahwa jenis hewan
yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah unta, sapi,
kerbau dan kambing. Haul dari hewan ternak
tersebut adalah 1 tahun dengan nisab sebagai
berikut :
20. 1) Unta
Jumlah Unta Besar zakat
5-9 1 ekor kambing
10-14 2 ekor kambing
15-19 3 ekor kambing
20-24 4 ekor kambing
1 ekor bintu makhdad betina (unta genap 1-2
25-35
tahun)
1 ekor bintu labun (genap 2 tahun masuk 3
36-45
tahun)
46-60 1 ekor hiqqoh (genap 3 tahun masuk 4 tahun)
61-75 1 ekor jadz’ah (genap 4 tahun masuk 5 tahun)
76-90 2 ekor bintu labun
91-120 2 ekor hiqqoh
121-129 3 ekor bintu labun
21. 2) Sapi, Kerbau
Jumlah Sapi Besar zakat
30-39 1 ekor sapi jantan/ betina tabi’
40-59 1 ekor sapi jantan/ betina musinnah’
60-69 2 ekor sapi jantan/ betina tabi’
70-79 1 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi’
80-89 2 ekor sapi musinnah
90-99 3 ekor tabi’ (sapi berumur 1 tahun atau
memasuki tahun kedua)
100-109 2 ekor tabi’ dan satu ekor musinnah (sapi
berumur 1 tahun atau memasuki tahun ketiga)
110-119 2 ekor musinnah dan 1 ekor tabi’ / sapi berumur
1 tahun (masuk tahun ke-2)
120-129 3 ekor musinnah atau 4 ekor tabi’/ sapi berumur
1 tahun (masuk tahun ke-2)
130-160 Setiap 30 ekor, 1 tabi’ dan setiap 40 ekor, 1
musinnah / sapi berumur 2 tahun (masuk tahun
ke-3)
23. 4) Unggas
Nisab ternak unggas dan perikanan adalah setara
dengan 20 dinar (1 dinar = 4,25 gram emas murni)
atau sama dengan 85 gram emas. Artinya bila
seseorang beternak unggas atau perikanan, dan pada
akhir tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang
berupa modal keja dan keuntungan lebih besar atau
setara dengan 85 gram emas murni, maka ia terkena
kewajiban zakat sebesar 2,5%.
24. Contoh :
Harga emas 1 gram = 100.000, nisab = 85 gram X 100.000 =
8.500.000
Seorang peternak bebek memlihara 100 ekor bebek
perminggu, pada akhir tahun (tutup buku) terdapat laporan
keuangan sebagai berikut :
a) Bebek 5600 ekor seharga : Rp 15.000.000
b) Uang kas/Bank setelah pajak : Rp 10.000.000
c) Stok pakan dan obat-obatan : Rp 2.000.000
d) Piutang (dapat ditagih) : Rp 4.000.000
Rp 31.000.000
e) Utang jatuh tempo : Rp 5.000.000
Saldo : Rp 26.000.000
Karena saldo lebih besar dari nisab (26.000.000 > 8.500.000)
maka peternak wajib membayar zakat.
Besar zakat = 2,5% X Rp 26.000.000 = Rp 650.000
25. C. Zakat hasil pertanian dan buah-buahan
“Rasulullah mengutus mereka ke yamantuk mengajari
manusia soal agama. Maka mereka di perselisihkan untuk
tidak memungut zakat kecuali dari yang empat macam ini :
sya’ir (gandum), kurma, dan aggur kering.” (HR Daruqutni,
Hakim, Tabrani, dan Baihaqi).
Adapun nisab hasil tanaman adalah lima wasaq
(652,8/653 Kg), sedangkan kadar pungutan zakatnya adalah
10% apabila tanaman itu disiram air hujan dan 5% jika
tanaman itu disiram dengan mempergunakan alat. Mengenai
hasil pertanian ini zakatnya dikeluarkan di saat memanen hasil
tanaman atau buah-buahan.
26. D. Zakat perdagangan
Para ulama sepakat bahwa harta perdagangan
wajib dikeluarkan zakatnya apabila telah mencapai
nisab dan haulnya. Nisab harta perdagangan sama
dengan nisab emas dan perak. Adapun haulnya
adalah satu tahun dan kadar zakatnya 2,5% atau 1/40
dari harga barang dagangannya.
27. E. Zakat harta rikaz
Harta rikaz adalah harta-harta yang terpendam atau
tersimpan. Yang termasukk harta rikaz yakni benda-benda yang
disimpan oleh orang terdahulu di dalam tanah, seperti emas, perak,
tembaga, dan pundi-pundi berharga. Adapun ma’din adalah
pemberian bumi yang terbentuk dari benda lain tetapi berharga,
seperti emas, perak, timah, besi, intan, batu pernata, aakik, batu
bara, dan minyak bumi. Orang yang menemukan benda-benda ini
diwajibkan mengeluarkan zakatnya 1/5 bagian.
zakat rikaz wajib tanpa syarat nisab (ukuran jumlah) dan tanpa
haul (ukuran waktu). Dalam harta ma’din, meskipun satu tahun
penuh (haul) tidak diperhitungkan, tetapi zakatnya wajib
dikeluarkan pada saat barang-barang atau benda-benda itu
ditemukan. Nilai barang tambang tersebut harus mencapai satu
nisab uang, yaitu 20 misqal (96 gram) untuk emas dan 200 dirham
(672 gram) untuk perak. Adapun kadar zakatnya 2,5% sementara itu
dijelaskan bahwa harta ma’din tidak ada nisabnya dan kadar
zakatnya 1/5.
28. F. Zakat profesi
Nisab zakat pendapatan/profesi mengambil rujukan kepada nisab
zakat tanaman dan buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 Kg gabah
setara dengan 520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000 namun
mesti diperhatikan bahwa karena rujukannya pada zakat hasil pertanian
yang dengan frekuensi panen sekali dalam setahun, maka pendapatan
yang dibandingkan dengan nisab tersebut adalah pendapatan selama
setahun.
Menurut Yusuf Qardhawi perhitungan zakat profesi dibedakan menurut
dua cara :
1) Secara langsung, zakat dihitung dari 2,5% dari penghasilan kotor secara
langsung, baik dibayarkan bulanan atau tahunan. Metode ini lebih tepat
dan adil bagi mereka yang diluaskan rezekinya oleh Allah. Contoh :
seseorang dengan penghasilan Rp 3.000.000 tiap bulannya, maka wajib
membayar zakat sebesar: 2,5% X 3.000.000 =Rp 75.000/bulan atau Rp
900.000/tahun.
2) Setelah dipotong dengan kebutuhan pokok, zakat dihitung 2,5% dari gaji
setelah dipotong dengan kebutuhan pokok. Metode ini lebih adil
diterapkan oleh mereka yang penghasilannya pas-pasan. Contoh :
seseorang dengan penghasilan Rp 1.500.000,- dengan pengeluaran untuk
kebutuhan pokok Rp 1.000.000 tiap bulannya, maka ia wajib membayar
zakat sebesar: 2,5% X (1.500.000-1.000.000) = Rp 12.500/bulan atau Rp
150.000/tahun.
29. • Golongan Penerima Zakat (mustahik)
1. Orang fakir adalah orang yang amat sengsara hidupnya, tidak
mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi
penghidupannya.
2. Orang miskin adalah orang yang tidak cukup
penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan.
3. Pengurus zakat adalah orang yang diberi tugas untuk
mengumpulkan dan membagi zakat.
4. Muallaf adalah orang kafir yang ada harapan masuk islam dan
orang imannya masih lemah.
5. Memerdekakan budak adalah mencakup juga untuk melepasskan
muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.
6. Orang berhutang (gharim) adalah orang yang berhutang karena
untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup
membayarnya.
7. fi sabilillah adalah untuk keperluan pertahanan islam dan kaum
muslimin.
8. Ibnu Sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan yang
bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
30. • Hikmah Penerapan Zakat
1. Menolong, membina dan membangun kaum dhuafa yang lemah dengan
materi sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.
2. Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang-
orang disekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah.
3. Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa
(menumbuhkan akhlak mulia menjadi murah hati, peka terhadap
rasa kemanusiaan) dan mengikis sifat kikir serta serakah.
4. Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan islam yang
berdiri atas prinsip-prinsip: ummatan wahidan (umat yang satu),
musawah (persamaan derajat, dan kewajiban), ukhuwah islamiyah
(persaudaraan islam), dan takaful ijtima’ (tanggung jawab bersama).
5. Menjadi unsur penting dalam mewujudkan keseimbangan dalam
distribusi harta dan keseimbangan tanggung jawab individu dalam
masyarakat.
6. Zakat adalah ibadah maaliyah (masalah harta) yang mempunyai dimensi
dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah dan juga
merupakan perwujudan solidaritas sosial.
7. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan
seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, damai dan harmonis
yang akhirnya dapat menciptakan situasi yang tentram, aman lahir
batin.
32. • Pengertian Haji
Menurut etimologi, kata hhaji mempunyai arti qashd,
yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut
istilah, haji adalah menuju ke baitullah pada waktu
dan tempat-tempat tertentu untuk melaksanakan
amalan-amalan ibadah yang telah ditentukan syari’at
islam. Waktu yang ditentukan adalah pada bulan-
bulan haji yang dimulai dari syawal sampai sepuluh
hari pertama bulan Dzulhijjah. Tempat-tempat
tertentu adalah Makkah yakni dilingkungan Masjidil
Haram, Arafah, muzdalifah, dan Mina. Dan amalan
tertentu adalah Tawaf, sa’I, wukuf, mabit di
Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan
lain-lain.
33. • Dasar Pelaksanaan Haji
QS Al-Baqarah ayat 197
QS Ali-Imran ayat 97
Hadist riwayat Bukhari dan Muslim
Hadist riwayat Ahmad
Hadist riwayat Muslim
34. • Syarat Haji
1. Islam
2. Baligh/Dewasa
3. Berakal
4. Merdeka (bukan budak)
5. Mampu melaksanakan ibadah haji
a. Sehat Jasmani dan rohani
b. Memiliki uang yang cukup untuk ongkos
haji pukang pergi serta mempunyai bekal
selama menjalankan ibadah haji.
c. Keamanan yang cukup selama perjalanan
dan melakukan ibadah haji serta keluarga dan
harta yang ditinggalnya selama berhaji.
35. • Rukun Haji
Rukun haji adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam
berhaji yang apabila ada yang tidak dilaksanakan,
maka dinyatakan tidak sah dan harus mengulang di
kesempatan berikutnya
36. A. Ihram
Menurut bahasa: berasal dari kata yaitu
terlarang atau tercegah.
Menurut istilah: Niat untuk mengerjakan haji atau
umroh untuk kaum muslimin yang hendak menunaikan
"Ibadah Haji ataupun Umroh" ke Tanah suci
Mekkah. Dengan menggunakan pakaian Ihram yaitu
pakaian putih yang disebut juga pakaian suci. Ihram untuk
pria adalah pakaian yang bersifat unik dan spesifik karena
tidak bisa dijahit. Cara memakainya dililitkan ke sekeliling
tubuh. Mengenkan pakaian ihram merupakan pertanda
ibadah haji mulai dilakukan.
Dinamakan " ihram "karena dengan berniat masuk ke
dalam pelaksanaan ibadah haji atau umrah, seseorang
dilarang berkata dan beramal dengan hal-hal tertentu,
seperti jima ' , menikah, melontarkan ucapan kotor, dan
lain-sebagainya jika dilanggar membayar fidyah.
37. B. Wukuf
Menurut bahasa: berhenti atau berdiam diri
Menurut istilah: berhenti di Arafah (nama tempat yang
letaknya kurang lebih 20 km dari kota Mekkah) sejak
tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijah sampai
terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijah.
Arafah berasal dari kata ' A-ra-fa , yang berarti
mengerti dan paham pada sesuatu.
C. Tawaf
Menurut bahasa Kata tawaf adalah bentuk jamak dari
kata Taif , artinya orang yang bertawaf di sekitar Baitul
Haram (Ka'bah)
Menurut istilah: mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali
putaran, di mana tiga kali pertama dengan lari-lari kecil (jika
mungkin) dan selanjutnya dengan berjalan biasa. Tawaf
dimulai dan berkir di Hajar Aswad (tempat batu hitam)
dengan menjadikan Baitullah di sebelah kiri
38. Macam-Macam Tawaf
1. Tawaf Ifadah
Tawaf Ifadah adalah salah satu dari beberapa rukun haji, yang harus
dilaksanakan sendiri jika tidak hajinya batal. Tawaf inii dilaksanakan
setelah semua rangkaian ibadah haji telah diselesaikan.
2. Tawaf Qudum
Tawaf qudum yaitu, Tawaf pembukaan atau tawaf selamat datang
yang dilakukan pada waktu jamaah baru tiba di Mekkah. Hukum untuk
tawaf qudum adalah sunnah, maka jika tidak dilaksanakan tawaf qudum
tidak membatalkan ibadah haji ataupun umrah.
3. Tawaf Wada
Tawaf Wada atau Tawaf perpisahan adalah salah satu ibadah wajib
untuk dilaksanakan sebagai pernyataan perpisahan dan penghormatan
kepada baitullah dan Masjidil Haram. Tawaf ini cukup dikerjakan dengan
berjalan biasa.
4. Tawaf Sunnat
Tawaf Sunnat adalah tawaf yang bisa dilakukan kapan saja kalau
dilakukan saat baru memasuki Masjidil Haram, tawaf ini berfungsi sebagai
pengganti shalat tahiyatul masjid.
39. D. Sa’I
Menurut bahasa: lari-lari kecil / jalan cepat
Menurut istilah: aktivitas ibadah haji (rukun haji /
umrah) yang dilakukan dengan lari-lari kecil / jalan
cepat sebanyak tujuh kali dimulai dari Shofa dan
diakhiri di Marwah.
Shofa adalah gunung kecil tempat orang memulai
sa'i. Marwah adalah gunung kecil tempat orang
mengakhiri Sa'i. Tapi saat ini keduanya sudah
menjadi bagian dari komplek Masjid Haram dan
sudah tidak tampak sebagai gunung.
40. E. Tahallul
Menurut bahasa tahallul berarti menjadi boleh atau
diperbolehkan. Denga demikian tahallul ialah
diperbolehkan atau disebabkannya seseorang dari
larangan atau pantangan ihram. Pembebasan
tersebut ditandai dengan tahallul yaitu dengan
mencukur atau memotong rambut sedikitnya 3 helai
rambut.
F. Tertib
Dalam melaksanakan ibadah haji harus dilakukan
berdasarkan urutan yang telah ditentukan oleh Nabi
SAW.
41. • Wajib Haji
1. Ihram dari miqat
2. Bermalam di Muzdalifah pada 10 Dzulhijjah
3. Bermalam di Mina selama 2 atau 3 malam pada hari
tasyrik
4. Melempar jumrah aqabah sebanyak tujuh kali
5. Melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah sebanya
masing-masing tujuh kali pada hari tasyrik
6. Meninggalkan segala sesuatu yang di haramkan
karena Ihram
42. • Sunnah Haji
Mandi ketika akan memulai ihram
Memakai wangi-wangian pada tubuhnya sebelum
mengucapkan talbiyah ihram
Berihram dengan mengenakan dua helai kain putih
Mengeraskan suara ketika bertalbiyah
Bertahmid, bertasbih dan bertakbir
Berihram menghadap kiblat
Mengusap hajar aswad
Bertakbir setiap melewati hajar aswad
Shalat dua rakaat di belakang makam Ibrahin setelah
tawaf
43. • Miqat Haji
Miqat ialah batas dimulainya ibadah haji.
1. Miqat zamani
Miqat zamani ialahbatasan waktu
melakukan ibadah haji. Yaitu pada bulan-
bulan haji.
2. Miqat Makani
Miqat makani ialah batasan tempat
dimulainya ibadah haji.
44. Macam-Macam Miqat Makani
Dzul Hulaifah , miqat bagi orang-orang di sekitar
Madinah
Juhfah , miqat bagi penduduk Saudi Arabia bagian
utara dan negara-negara Afrika Utara dan Barat,serta
penduduk negeri Syam
Qarnul Manazil , miqat bagi penduduk Najd dan yang
setelahnya dari negara-negara Teluk, Irak,Iran,
penduduk bagian selatan Saudi Arabia yang berada di
seputar pegunungan Sarat
Yalamlam , miqat penduduk negara Yaman,
Indonesia, Malaysia, dan sekitarnya
Dzatu Irqin , penduduk negara-negara Irak dan yang
melewatinya
45. • Umrah
Umrah sering juga disebut haji kecil. Umrah
dapat dilaksanakan kapan saja.
Untuk tatacara pelaksanaan umrah, maka perlu
di perhatikan hal-hal berikut :
o Disunnahkan mandi besar sebelum ihram
o Memakai pakaian ihram
o Niat umrah kemudian bertalbiyah
o Tawaf sebanyak 7 kali putaran
o Shalat 2 rakaat dibelakang makam Ibrahim
o Sa’i
o Tahallul
46. • Pelaksanaan haji dan umrah
1. Haji Ifrad
Haji Ifrad berarti melakukan ibadah haji
terlebih dahulu , kemudian mengenakan ihram
kembali dengan niat untuk umrah.
2. Haji Tamattu
Haji Tamattu berarti melakukan umrah
terlebih dahulu, kemudian melaksanakan ibadah
haji ditahun yang sama.
3. Haji Qiran
Maksudnya menyatukan berihram untk
melaksanakan ibadah haji dan umroh.
47. • Larangan Haji
1. Melakukan hubungan seksual.
2. Melakukan perbuatan maksiat dan terela.
3. Bertengkar dengan orang lain.
4. Memakai pakaian yang berjahit bagi laki-laki.
5. Memakaiwangi-wangian.
6. Memakai khuff.
7. Melakukan akad nikah.
8. Memotong kuku.
9 Mencukur ataumencabut rambut.
10. Memakai pakaian yang berbau harum.
11. Membunuh binatang buruan.
12. Memakan daging binatang buruan.
48. • Hikmah Ibadah Haji
a. Melepaskan diri dari hawa nafsu
b. Memperteguh iman dan taqwa kepada Allah
c. Menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
d. Sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental
dan akhlak yang mulia
e. Ibadah haji merupakan pernyataan umat islam sedunia
menjadi umat yang satu
f. Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam
sedunia
g. Memperkuat fisik dan mental
h. Menumbuhkan semangat berkorban
i. Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan
untuk membina persatuan dan kesatuan umat islam
sedunia
50. A. Kurban
1. Pengertian kurban
Kurban (udhhiyyah) adalah nama bgi sesuatu
yang disembelih dari jenis hewan ternak seperti :
Kambing, unta, kerbau, sapi, kibas dan domba pada
hari raya Idul ‘Adha dan hari tasyrik, yaitu tanggal 11,
12, 13 Dzulhijjah, dalam rangka mendekatkan diri
pada Allah.
2. Dasar Hukum Pelaksanaan Kurban
Sebagian ulama berpendapat bahwa kurban itu
wajib, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu, dan berqurbanlah.”
[Al-Kautsar: 2]
51. sedangkan sebagian lain berpendapat sunnah
Allah ‘Azza wa Jalla juga menjelaskan bahwa ibadah agung ini adalah salah satu simbol syariat-Nya
sebagaimana dalam firman-Nya,
“Dan telah Kami jadikan unta-unta itu untuk kalian sebagai bagian dari syiar Allah, yang kalian
memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah oleh kalian nama Allah ketika kalian
menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian, apabila (unta-unta itu)
telah roboh (mati), makanlah sebagiannya serta beri makanlah orang yang rela dengan sesuatu
yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah
menundukkan unta-unta itu untuk kalian, mudah-mudahan kalian bersyukur. Daging-daging unta
dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari
kalianlah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kalian supaya
kalian mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kalian. Dan berilah kabar gembira
kepada orang-orang yang berbuat baik.” *Al-Hajj: 36-37]
Syarat - syaratnya sebagai berikut :
a. Islam
b. Merdeka
c. Baligh lagi berakal
d. Mampu untuk berkurban
52. 3. Tata cara pelaksanaannya
a. Binatang yang dikurbankan adalah jenis unta, lembu
atau kerbau, kambing biasa yang berumur dua tahun
atau telah berumur satu tahun atau telah gugur giginya
sesudah enam bulan meskipun belum cukup satu
tahun
b. Binatang itu disyaratkan tudak cacat, tidak buta
sebelah atau kedua-duanya, tidak pincang, tidak terlalu
kurus, tidak terpotong lidahnya, tidak mengandung
atau baru melahirkan anak, tidak berpenyakit atau
berkudis.
c. Waktu menyembelihnya sesudah terbit matahari
setelah shalat idul adha dan pada hari tasyrik tanggal
11, 12, 13 Dzulhijjah
d. Orang yang melaksanakan qurban disunnahkan
makan 1/3 dari daging kurban dan sisanya
disedekahkan pada fakir miskin dan dihadiahkan pada
yang mampu
53. 4. Hikmah pelaksanaan qurban
a. Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim AS.
b. Mendidik jiwa kearah taqwa
c. Mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat
murah hati
d. Menghapuskan dosa dan mengkarapkan
keridaan Allah SWT
e. Menjalin hubungan kasih sayang antar
manusia
54. B. Akikah
1. Pengertian akikah
Akikah berasal dari bahasa arab aqqa yang artinya
memotong atau mambelah, rambut yang tumbuh
diatas kepala bayi sejak lahir nama kambing yang
disembelih untuk kepentingan bayi dan lain-lain.
Menurut istilah akikah berarti binatang yang
disembelih sebagai kurban atas anak yang baru lahir
sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.
55. 2. Dasar hukum pelaksanaan akikah
Pelaksanaan Aqiqah hendaknya dilakukan pada hari ketujuh. Dalam
pelaksanaan itu, orang tua diperintahkan menggunduli rambut bayi dan
memberi nama yang baik, sebagaimana disabdakan Rasulullah saw.,
Setiap anak yang lahir tergadai aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh,
dan pada hari itu ia diberi nama dan digunduli rambutnya.” (Hadits Sahih
Riwayat Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Baihaqi dan Hakim).
Hadits lain tentang Aqiqah adalah:
Aisyah berkata, “Rasulullah Saw pernah beraqiqah untuk Hasan dan Husein
pada hari ketujuh…” (HR. Ibnu Hibban, Hakim dan Baihaqi)
ada beberapa perbedaan pendapat diantara para ulama Secara ringakas bisa
saya uraikan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan akikah hukumnya wajib. Pendapat ini merupakan
pendapat Mazhab Zhahiriyah
b. Hukumnya sunnah. Pendapat ini merupakan pendapat sebagian
besar ulama
56. 3. Tata cara pelaksanaan akikah
a. Hendaknya binatang itu berumur satu
tahun lebih atau memasuki dua tahun,
jika binatang itu biri-biri atau kambing
b. Hendaknya binatang sembelihan itu tidak
cacat
c. Waktu yang dianjurkan melaksanakan
akikah adalah tujuh hari setelah
kelahiran
d. Dianjurkan agar akikah itu disembelih
atas nama anak yang dilahirkan
e. Diperbolehkan mengadakan acara
walimah akikah
57. 4. perbedaan antara ‘aqiqah dengan qurban:
• ‘Aqiqah tidak terikat pada masa tertentu, sedangkan
qurban dilakukan pada masa-masa tertentu, iaitu
selepas sembahyang dan khutbah Hari Raya ‘Aidil Adha
hingga 13 Zulhijjah.
• Daging ‘aqiqah boleh diberi milik kepada orang kaya
manakala daging qurban hanya boleh diberi kepada
fakir miskin.
• ‘Aqiqah dilakukan sempena menyambut kelahiran anak
sebagai tanda kesyukuran kepada Allah, manakala
qurban dilakukan kerana memperingati peristiwa
pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, Isma‘il.
• Daging qurban sunat disedekahkan secara mentah,
sedangkan daging ‘aqiqah sunat disedekahkan setelah
dimasak
58. 5. HIKMAH ‘AQIQAH
‘Aqiqah mengandungi beberapa hikmah,
antaranya:
• Sebagai tanda kesyukuran kita kepada Allah kerana
telah mengurniakan anak.
• Untuk mengisytiharkan kepada masyarakat umum
tentang anugerah yang dikurniakan oleh Allah.
• Untuk memulakan kehidupan anak dengan perkara-
perkara kebaikan.
• Mengeratkan hubungan silaturrahim antara ahli-ahli
masyarakat dengan keluarga yang dikurniakan anak.
• Melahirkan rasa kegembiraan kerana mendapat zuriat
yang menepati sunnah Rasulullah.
60. A. Pengertian Pengurusan Jenazah
Dalam pengertian bahasa, kata jenazah diartikan
sebagai seseorang yang telah meninggal dunia dan
diletakkan dalam usungan. Pengurusan jenazah adalah
perbuatan-perbuatan seorang muslim terhadap
seorang muslim lain yang meninggal yang meliputi
memandikan, mengafani, menyalati dan menguburkan.
Hukum pelaksanaan pengurusan jenazah adalah fardu
kifayah.
61. • Dasar Hukum Jenazah
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia
menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu
barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga
dimakamkan, maka baginya dua qiroth." Ada yang
bertanya, "Apa yang dimaksud dua qiroth?" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam lantas menjawab, "Dua
qiroth itu semisal dua gunung yang besar." (HR.
Bukhari no. 1325 dan Muslim no. 945)
62. C. Tata cara pengurusan jenazah
1. Memandikan
Tata cara memandikan jenazah adalah melaksanakanya di
tempat tertutup yang tidak dilihat orang lain, tidak ada yang
hadir selain yang ikut memandikan atau yang membantunya.
Terhadap jenazah yang dinilai syahid keadaanya tidak
dianjurkan dimandikan.
2. Mengafani
Mengafani jenazah adalah kegiatan membungkus seluruh
tubuh mayat dengan kain dengan tatacara tertentu.
Perlengkapan yang diperlukan untuk mengafani jenazah adalah
sebagai berikut :
a. Kain untuk mengafani secukupnya, diutamakan berwarna
putih
b. Kain kafan untuk jenazah laki-laki 3 lembar, sedangkan untuk
perempuan 5 lembar kain
c. Meletakkan kain memanjang searah tubuhnya, diatas tali-
tali yang disediakan
63. setelah semua perlengkapan sudah disiapkan, maka dimulailah
mengkafani jenazah dengan urutan sebagai berikut :
a. Jenazah diletakkan membujur diatas kain kafan
b. Lepaskan kain selubung dalam keadaan aurat
tertutup
c. Tutuplah dengan kapas lubang-lubang yang
mengeluarkan cairan
d. Bagi jenazah laki-laki ditutup dengan 3 lembar kain
dengan sampul sebelah kiri
e. Bagi jenazah yang berambut panjang hendaknya
dikepang
f. Bagi jenazah perempuan, kenakan 5 lapis kain, yaitu
kerudung, baju kurung, kain basahan untuk aurat, dan 2
lembar kain penutup, sampul sebalah kiri
64. 3. Menyalatkan
Salat jenazah adalah salat yang dikerjakan sebagai
rangkaian ibadah yang dikerjakan sebelum jenazah
dikuburkan. Hukum pelaksanaan shalat jenazah adalah
fardhu kifayah.
Dalam pelaksanaan shalat jenazah, posisi imam
berbeda-beda sesuai dengan keadaan jenazah.
Perbedaan tersebut adalah :
a. Apabila jenazah laki-laki maka posisi imam tepat
didekat kepala jenazah
b. Apabila perempuan, imam berada di tengah badan
jenazah
c. Pembagian shaf dalam shalat jenazah hendaknya
dibariskan menjadi tiga baris
65. Shalat jenazah tidak dilakukan dengan ruku’, sujud
maupun iqamah, melainkan dalamposisi berdiri
sejak takbiratul ihram hinga salam.shalat jenazah
dilaksanakan dengan 4 kali takbir kemudian diakhiri
dengan salam
a. Takbir pertama membaca Al-Fatihah
b. Takbir kedua membaca shalawat nabi
c. Takbir ketiga membaca doa untuk yang
meninggal
d. Takbir yang keempat membaca doa dan salam
66. 4. Menguburkan
Liang kubur hendaknya dibuat yang dalam, pada
tanah yang kuat. Dua atau tiga orang dari keluarga
dekat jenazah masuk kedalam liang kubur untuk
menerima dengan menghadap kiblat untuk meletakkan
jenazah, kemudian memiringkan jenazah ke sisi kanan,
menghadap kiblat. Setelah membuka sejumlah ikatan
pada kain kafan jenazah ditutup dengan papan, bambu
atau batu lempeng kemudian menutup seluruh bagian
liang kubur.
67. D. Kewajiban terhadap harta peninggalan
1. Mengurus dan membiayai pengurusan jenazah
2. Melunaci hutang hutangnya
3. Memenuhi dan melaksanakan wasiat
4. Membagi harta waris kepada ahli waris yang berhak
E. Hikmah penyelenggaraan jenazah
1. Merupakan manifestasi dari perasaan ukhwah
islamiyah
2. Mewujudkan ketinggian agama islam
3. Lebih mempertegas ajaran islam tentang persamaan
kedudukan manusia dihadapan Allah
4. Menyadarkan diri akan kenyataan bahwa setiap
manusia akan mengalami kematian