SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Jurnal Praktikum Fitofarmasi


Nama                  : Dewi Gayatri W.
NIM                   : 102210101057
Kelompok              : S4
Hari/ tgl praktikum   : Selasa, 26 Februari 2013
Dosen pembimbing      : Endah Puspitasari, S. Farm., M.Sc., Apt.
Materi percobaan      : Selektivitas, linieritas dan presisi




   1. Tujuan
       Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan uji
validasi metode dan penetapan kadar kuersetin secara KLT densitometri.


   2. Dasar Teori
   Validasi metode analisis adalah suatau rangkaian percobaan yang bertujuan untuk
memastikan bahwa metode analisis yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan. Parameter metode validasi meliputi 10 parameter yaitu linieritas, batas deteksi
(LOD), batas kuantitas (LOQ), akurasi, presisi, selektivitas, atau spesifisitas, sensivitas,uji
ketangguhan (ruggedness), kekuatan (robustness), dan ketidak pastian (uncertainty).
(Sumardi,2002)
   Suatu metode dikatakan spesifik apabila mampu mengukur analit tanpa diganggu oleh
komponen lain, sedangkan metode dikatakn selektif apabila mampu mengukur analit dalam
campuran berbagai komponen lain. Spesifitas dapat dilakukan dengan menentukan identitas
dan kemurnian dari analit yang ditentukan. Sedangkan selektivitas dilakukan dengan
menentukan nila resolusi (Rs).
   Linearitas adalah metoda analisa yang digunakan untuk mensintesa formula persamaan
regresi hubungan antara absorbsi dan konsentrasi dari suatu matrik Standart Reference
Material (SRM) berdasarkan kurva linerity kalibrasi sehingga terdeteksi kemampuan metoda
memberikan kenaikan respon sesuai dengan kenaikan konsentrasi. (Tri Budi M,2005).
Sebagai parameter adanya hubungan linear atau tidak digunakan koefisen korelasi (r) dari
persamaan regresi linear y = bx + a. Sedangkan Batas Deteksi (Limit of Deteksi = LOD)
adalah konsentrasi terendah yang masih mampu terdeteksi oleh suatu metoda dan berbeda
nyata dengan pengukuran blanko .(Sumardi, 2002).
Akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar
analit yang sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery)
analit yang ditambahkan. Persen rekoveri dapat ditentukan dengan menggunakan 4 macam
pendekatan yaitu :
          Analisis sampel dengan konsentrasi diketahui
          Perbandingan hasil dengan metode standar
          Standar adisi, spiking dalam blanko
           Penentuan akurasi dilakukan dengan cara membuat sampel plasebo ( eksipien obat,
           cairan biologis) kemudian ditambah standar dengan konsentrasi tertentu ( 80–120
           % dari kadar analit yang diperkirakan ), kemudian dianalisis dengan metode yang
           akan divalidasi.
          Standar adisi, spiking standar dalam sampel
           Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit (standar)
           dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang akan diperiksa, lalu dianalisis
           dengan metode yang akan divalidasi.


   Presisi adalah nilai yang menunjukkan bahwa dengan pengulangan beberapa kali
pengukuran akan menghasilkan nilai yang tidak berbeda bermakna. Parameter presisi adalah
simpangan baku relatif (RSD) dari pengukuran secara berulang. Presisi suatu metode dapat
ditentukan dengan melakukan analisis sampel yang sama secara berulang kali dan disarankan
sebanyak 10 kali dengan nilai RSD tidak boleh lebih dari 2 %. Sedangkan untuk cairan
biologis RSD 10 % masih cukup memadai.
3. Alat dan bahan
   a. Alat
               Labu alas bulat                                   Termometer
               Labu ukur 10 ml                                   Gelas ukur
               Labu ukur 25 ml                                   Erlenmeyer
               Lempeng KLT                                       Timbangan
               KLT densitometri                                  Mikropipet
   b. Bahan
               Sampel/ekstrak
               Standar kuersetin
               Kloroform
               Asam formiat
               Metanol
               Aseton
               Air
               Toluen
               Etil Asetat




4. Cara Kerja
      a. Uji Selektivitas

         Tentukan resolusi dengan menotolkan 10 µl larutan sampel yang
         telah dihidrolisis bersama dengan 2 µl larutan standar konsentrasi
                               tertentu pada lempeng KLT



                                  Eluasi dengan kondisi :
             1. Kloroform : Aseton : As. Formiat = 150: 33: 17
             2. Kloroform : Etil Asetat : As. Formiat = 5 :4 : 1
             3. Kloroform : : Metanol : Air = 85 : 15 : 1
             4. Toluen : Aseton : Metanol : As. Formiat = 46 : 8: 5: 1
Hitung resolusi dengan rumus :



                      Rs   =                   =



Dimana :
ΔZ     : Jarak dua noda analit
( dR )A : Jarak yang ditempuh analit A
( dR )B : Jarak yang ditempuh analit B
WA     : Lebar noda analit A
WB     : Lebar noda analit B


           b. Linieritas
       1. Pembuatan Larutan Baku Induk

                      Ditimbang seksama 30 mg standar kuersetin



                           Masukkan dalam labu ukur 10 ml



                   Tambahkan etanol ad tanda, kocok pelan ad larut




       2. Pembuatan Larutan Baku Kerja

               Encerkan larutan baku induk dengan konsentrasi 300, 600, 900,
                                     1200, dan 1800 ppm




       3. Penentuan Linieritas
Tentukan linieritas dengan menotolkan larutan baku kerja
                           sebanyak 2 µl pada lempeng KLT



                               Eluasi dengan fase gerak
                    Kloroform : Aseton : As. Formiat = 150 : 33 : 17



               Scan lempeng KLT dengan KLT Densitometer untuk
              menentukan area masing-masing konsentrasi pada λmax



              Buat garis regresi linier dari data yang diperoleh antara
                             konsentrasi dengan area noda



                              Hitung nilai koefisien regresi



       c. Presisi
1. Preparasi Standar Kuersetin

                         Timbang standar kuersetin 30 mg




                         Masukkan dalam labu ukur 10 ml



               Tambahkan etanol ad tanda, kocok pelan ad larut (
                                 larutan baku induk )



             Encerkan larutan baku induk untuk mendapatkan larutan
             baku kerja dengan konsentrasi 300, 600, 900, 1200, dan
                                      1800 ppm
2. Preparasi sampel



                         Timbang sampel 250 mg ( replikasi 3 kali )



                        Tambahkan etanol 21 ml dan HCl 57 % 0,6 ml




                               Masukkan dalam labu alas bulat




                         Hidrolisis pada suhu 70ºC selama 30 menit



                       Masukkan hasil hidrolisis dalam labu ukur 25 ml




                                 Tambahkan etanol ad tanda



3. Penentuan Presisi

         Totolkan hasil preparasi masing – masing 10 µl pada lempeng KLT
        bersama larutan standar kuersetin konsentrasi 300, 600, 900, 1200, dan
                              1800 masing – masing 2 µl




                              Eluasi dengan fase gerak :
                  Kloroform : Aseton : As. Formiat = 150 : 33 : 17




                   Scan lempeng KLT dengan KLT Densitometer
Buat kurva regresi antara konsentrasi standar kuersetin
`                           dengan area




    Tentukan kadar kuersetin dengan menginterpolasikan area ke
           dalam kurva regresi larutan standar kuersetin



      Tentukan presisi dengan menghitung SD dan KV kadar
                             kuersetin
d. Akurasi
1. Preparasi Standar Kuersetin


                    Lakukan preparasi seperti pada penentuan presisi


2. Preparasi sampel



             Timbang sampel 250 mg ( 3 x replikasi ), masing – masing
                              tambahkan kuersetin 1 mg




                          Masukkan dalam labu alas bulat




                    Tambahkan etanol 21 ml dan HCl 57% 0,6 ml




                      Hidrolisis pada suhu 70 ºC selama 30 menit




               Masukkan hasil hidrolisis dalam labu ukur 25 ml dan
                             tambahkan etanol ad tanda




3. Penentuan akurasi


          Totolkan hasil preparasi masing – masing 10 µl pada lempeng
              KLT bersama – sama dengan larutan standar kuersetin
            konsentrasi 300, 600, 900, 1200, dan 1800 ppm masing –
                               masing sebanyak 2 µl
Eluasi dengan fase gerak
             Kloroform : Aseton : Asam Formiat = 150 : 33 : 17




                    Scan lempeng KLT dengan KLT Densitometer




                Buat kurva regresi antara konsentrasi standar kuersetin
                                     dengan area




                    Tentukan kadarkuersetin dalam sampel dengan
                menginterpolasikan area ke dalam kurva regresi larutan
                                   standar kuersetin



                           Tentukan akurasi dengan rumus :



           % Recovery =                                =



Dimana :
Ct    = Kadar kuersetin yang diperoleh
Cp    = Kadar kuersetin dalam sampel
Cst   = Kadar standar kuersetin yang ditambahkan
Daftar Pustaka


Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode Dan Cara Perhitungannya.
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.3, Desember 2004, 117 – 135. Jakarta :
Departemen Farmasi FMIPA-UI.
Infansyah, N. Metode Analisis KLT Densitometri.Unit Layanan Pengujian dan
Kerjasama Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Sumardi, 2002 . Validasi Metoda Pengujian . Jakarta : Pusat Standardisasi dan
Akreditasi Sekjen Deptan .
Tri Budi U . 2005 . Validasi Metode Uji . Bogor : Balai Penelitian Veteriner .

Contenu connexe

Tendances

Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRhiza Amalia
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusiIhsan Yaacob
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.Maranata Gultom
 
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comFarmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comCholid Maradanger
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisdimaswp
 
Farmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOIDFarmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOIDSapan Nada
 
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxFajrianAulia
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosawulannsftri
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1marwahhh
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaMeiseti Awan
 
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)Ariiq Azmi RS
 

Tendances (20)

125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1125474737 49535134-laporan-pk1
125474737 49535134-laporan-pk1
 
Farmakokinetik disposisi obat
Farmakokinetik disposisi obatFarmakokinetik disposisi obat
Farmakokinetik disposisi obat
 
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilin
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.comFarmasi praktis - Anak-farmasi.com
Farmasi praktis - Anak-farmasi.com
 
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologisPengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
Pengantar hubungan struktur & aktivitas biologis
 
Farmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOIDFarmakognosi ALKALOID
Farmakognosi ALKALOID
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptxBahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
Bahan Ajar 6 perhitugan isotonis.pptx
 
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basaAnalisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
Analisis aspirin menggunakan metode titrasi asam-basa
 
Kompleksasi
KompleksasiKompleksasi
Kompleksasi
 
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)
 
Basic pharmacokinetics
Basic pharmacokineticsBasic pharmacokinetics
Basic pharmacokinetics
 

Similaire à Jurnal praktikum fitofarmasi 2

Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinValidasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinHasib Habibie
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxCitraCirebon
 
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdfJumariyah
 
5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdfsetiawan76
 
Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Uda TrooPer
 
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdfVerifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdfAdhiMaryadhi1
 
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptxP1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptxAhmadSofyanAtsauri
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomqlp
 
Uji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxUji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxshendi suryana
 
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).ppt
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).pptdokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).ppt
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).pptAhmadHafiz61
 
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.ppt
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.pptAnalisis Titrimetri Pertemuan 2.ppt
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.pptAhmadHafiz61
 
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdfLolaFitriahPratama1
 
analisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanananalisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makananlaelynurafita
 

Similaire à Jurnal praktikum fitofarmasi 2 (20)

Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam UrinValidasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
Validasi Metode Penetapan Kadar Levofloxacine dalam Urin
 
FLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptxFLAVONOID PART II.pptx
FLAVONOID PART II.pptx
 
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
 
5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf5_6111660195018966480.pdf
5_6111660195018966480.pdf
 
Dal fotometri
Dal fotometriDal fotometri
Dal fotometri
 
Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1Foto Metri Praktek AI 1
Foto Metri Praktek AI 1
 
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdfVerifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
 
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptxP1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
P1 Persen Kadar dan tetes infus.pptx
 
P1(Perhitungan 1).pptx
P1(Perhitungan 1).pptxP1(Perhitungan 1).pptx
P1(Perhitungan 1).pptx
 
P1.pptx
P1.pptxP1.pptx
P1.pptx
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atom
 
kolorimetri
kolorimetrikolorimetri
kolorimetri
 
ppt seminar
ppt seminarppt seminar
ppt seminar
 
Konduktometri
KonduktometriKonduktometri
Konduktometri
 
Uji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptxUji Potensi Antibiotik.pptx
Uji Potensi Antibiotik.pptx
 
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).ppt
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).pptdokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).ppt
dokumen.tips_pertemuan-4-analisis-volumetri (1).ppt
 
Percobaan ii mirna
Percobaan ii mirnaPercobaan ii mirna
Percobaan ii mirna
 
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.ppt
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.pptAnalisis Titrimetri Pertemuan 2.ppt
Analisis Titrimetri Pertemuan 2.ppt
 
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
3.1_439877_Shri Bhuwana Tungga Devi.pdf
 
analisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanananalisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanan
 

Jurnal praktikum fitofarmasi 2

  • 1. Jurnal Praktikum Fitofarmasi Nama : Dewi Gayatri W. NIM : 102210101057 Kelompok : S4 Hari/ tgl praktikum : Selasa, 26 Februari 2013 Dosen pembimbing : Endah Puspitasari, S. Farm., M.Sc., Apt. Materi percobaan : Selektivitas, linieritas dan presisi 1. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan uji validasi metode dan penetapan kadar kuersetin secara KLT densitometri. 2. Dasar Teori Validasi metode analisis adalah suatau rangkaian percobaan yang bertujuan untuk memastikan bahwa metode analisis yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Parameter metode validasi meliputi 10 parameter yaitu linieritas, batas deteksi (LOD), batas kuantitas (LOQ), akurasi, presisi, selektivitas, atau spesifisitas, sensivitas,uji ketangguhan (ruggedness), kekuatan (robustness), dan ketidak pastian (uncertainty). (Sumardi,2002) Suatu metode dikatakan spesifik apabila mampu mengukur analit tanpa diganggu oleh komponen lain, sedangkan metode dikatakn selektif apabila mampu mengukur analit dalam campuran berbagai komponen lain. Spesifitas dapat dilakukan dengan menentukan identitas dan kemurnian dari analit yang ditentukan. Sedangkan selektivitas dilakukan dengan menentukan nila resolusi (Rs). Linearitas adalah metoda analisa yang digunakan untuk mensintesa formula persamaan regresi hubungan antara absorbsi dan konsentrasi dari suatu matrik Standart Reference Material (SRM) berdasarkan kurva linerity kalibrasi sehingga terdeteksi kemampuan metoda memberikan kenaikan respon sesuai dengan kenaikan konsentrasi. (Tri Budi M,2005). Sebagai parameter adanya hubungan linear atau tidak digunakan koefisen korelasi (r) dari persamaan regresi linear y = bx + a. Sedangkan Batas Deteksi (Limit of Deteksi = LOD) adalah konsentrasi terendah yang masih mampu terdeteksi oleh suatu metoda dan berbeda nyata dengan pengukuran blanko .(Sumardi, 2002).
  • 2. Akurasi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. Persen rekoveri dapat ditentukan dengan menggunakan 4 macam pendekatan yaitu :  Analisis sampel dengan konsentrasi diketahui  Perbandingan hasil dengan metode standar  Standar adisi, spiking dalam blanko Penentuan akurasi dilakukan dengan cara membuat sampel plasebo ( eksipien obat, cairan biologis) kemudian ditambah standar dengan konsentrasi tertentu ( 80–120 % dari kadar analit yang diperkirakan ), kemudian dianalisis dengan metode yang akan divalidasi.  Standar adisi, spiking standar dalam sampel Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit (standar) dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang akan diperiksa, lalu dianalisis dengan metode yang akan divalidasi. Presisi adalah nilai yang menunjukkan bahwa dengan pengulangan beberapa kali pengukuran akan menghasilkan nilai yang tidak berbeda bermakna. Parameter presisi adalah simpangan baku relatif (RSD) dari pengukuran secara berulang. Presisi suatu metode dapat ditentukan dengan melakukan analisis sampel yang sama secara berulang kali dan disarankan sebanyak 10 kali dengan nilai RSD tidak boleh lebih dari 2 %. Sedangkan untuk cairan biologis RSD 10 % masih cukup memadai.
  • 3. 3. Alat dan bahan a. Alat  Labu alas bulat  Termometer  Labu ukur 10 ml  Gelas ukur  Labu ukur 25 ml  Erlenmeyer  Lempeng KLT  Timbangan  KLT densitometri  Mikropipet b. Bahan  Sampel/ekstrak  Standar kuersetin  Kloroform  Asam formiat  Metanol  Aseton  Air  Toluen  Etil Asetat 4. Cara Kerja a. Uji Selektivitas Tentukan resolusi dengan menotolkan 10 µl larutan sampel yang telah dihidrolisis bersama dengan 2 µl larutan standar konsentrasi tertentu pada lempeng KLT Eluasi dengan kondisi : 1. Kloroform : Aseton : As. Formiat = 150: 33: 17 2. Kloroform : Etil Asetat : As. Formiat = 5 :4 : 1 3. Kloroform : : Metanol : Air = 85 : 15 : 1 4. Toluen : Aseton : Metanol : As. Formiat = 46 : 8: 5: 1
  • 4. Hitung resolusi dengan rumus : Rs = = Dimana : ΔZ : Jarak dua noda analit ( dR )A : Jarak yang ditempuh analit A ( dR )B : Jarak yang ditempuh analit B WA : Lebar noda analit A WB : Lebar noda analit B b. Linieritas 1. Pembuatan Larutan Baku Induk Ditimbang seksama 30 mg standar kuersetin Masukkan dalam labu ukur 10 ml Tambahkan etanol ad tanda, kocok pelan ad larut 2. Pembuatan Larutan Baku Kerja Encerkan larutan baku induk dengan konsentrasi 300, 600, 900, 1200, dan 1800 ppm 3. Penentuan Linieritas
  • 5. Tentukan linieritas dengan menotolkan larutan baku kerja sebanyak 2 µl pada lempeng KLT Eluasi dengan fase gerak Kloroform : Aseton : As. Formiat = 150 : 33 : 17 Scan lempeng KLT dengan KLT Densitometer untuk menentukan area masing-masing konsentrasi pada λmax Buat garis regresi linier dari data yang diperoleh antara konsentrasi dengan area noda Hitung nilai koefisien regresi c. Presisi 1. Preparasi Standar Kuersetin Timbang standar kuersetin 30 mg Masukkan dalam labu ukur 10 ml Tambahkan etanol ad tanda, kocok pelan ad larut ( larutan baku induk ) Encerkan larutan baku induk untuk mendapatkan larutan baku kerja dengan konsentrasi 300, 600, 900, 1200, dan 1800 ppm
  • 6. 2. Preparasi sampel Timbang sampel 250 mg ( replikasi 3 kali ) Tambahkan etanol 21 ml dan HCl 57 % 0,6 ml Masukkan dalam labu alas bulat Hidrolisis pada suhu 70ºC selama 30 menit Masukkan hasil hidrolisis dalam labu ukur 25 ml Tambahkan etanol ad tanda 3. Penentuan Presisi Totolkan hasil preparasi masing – masing 10 µl pada lempeng KLT bersama larutan standar kuersetin konsentrasi 300, 600, 900, 1200, dan 1800 masing – masing 2 µl Eluasi dengan fase gerak : Kloroform : Aseton : As. Formiat = 150 : 33 : 17 Scan lempeng KLT dengan KLT Densitometer
  • 7. Buat kurva regresi antara konsentrasi standar kuersetin ` dengan area Tentukan kadar kuersetin dengan menginterpolasikan area ke dalam kurva regresi larutan standar kuersetin Tentukan presisi dengan menghitung SD dan KV kadar kuersetin
  • 8. d. Akurasi 1. Preparasi Standar Kuersetin Lakukan preparasi seperti pada penentuan presisi 2. Preparasi sampel Timbang sampel 250 mg ( 3 x replikasi ), masing – masing tambahkan kuersetin 1 mg Masukkan dalam labu alas bulat Tambahkan etanol 21 ml dan HCl 57% 0,6 ml Hidrolisis pada suhu 70 ºC selama 30 menit Masukkan hasil hidrolisis dalam labu ukur 25 ml dan tambahkan etanol ad tanda 3. Penentuan akurasi Totolkan hasil preparasi masing – masing 10 µl pada lempeng KLT bersama – sama dengan larutan standar kuersetin konsentrasi 300, 600, 900, 1200, dan 1800 ppm masing – masing sebanyak 2 µl
  • 9. Eluasi dengan fase gerak Kloroform : Aseton : Asam Formiat = 150 : 33 : 17 Scan lempeng KLT dengan KLT Densitometer Buat kurva regresi antara konsentrasi standar kuersetin dengan area Tentukan kadarkuersetin dalam sampel dengan menginterpolasikan area ke dalam kurva regresi larutan standar kuersetin Tentukan akurasi dengan rumus : % Recovery = = Dimana : Ct = Kadar kuersetin yang diperoleh Cp = Kadar kuersetin dalam sampel Cst = Kadar standar kuersetin yang ditambahkan
  • 10. Daftar Pustaka Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode Dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.3, Desember 2004, 117 – 135. Jakarta : Departemen Farmasi FMIPA-UI. Infansyah, N. Metode Analisis KLT Densitometri.Unit Layanan Pengujian dan Kerjasama Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Sumardi, 2002 . Validasi Metoda Pengujian . Jakarta : Pusat Standardisasi dan Akreditasi Sekjen Deptan . Tri Budi U . 2005 . Validasi Metode Uji . Bogor : Balai Penelitian Veteriner .