1. DEMOKRASI DALAM SOSIALISME MODERN
MAKALAH
Diajukan guna memenuhi tugas
dalam mata kuliah Ilmu Politik
Disusun Oleh:
DANANG BANGUN KUSUMA NEGARA
NIM: 12370041/ JS-A
Dosen:
Subaidi, S. Ag., M. Si.
JINAYAH SIYASAH
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
20112
2. PENGERTIAN
Secara etimologis, sosialisme berasal dari bahasa Latin “SOCIUS” yang berarti sahabat
atau teman. Istilah ini merupakan suatu prinsip pengendalian harta dan produksi serta kekayaan
oleh kelompok.¹ Sosialisme juga mendasarkan diri pada cita-cita sosial bahwa kekayaan di
dunia ini milik bersama, dan pemilikan secara bersama lebih baik daripada pemilikan secara
perseorangan, dan keadaan masyarakat dimana hak milik pribadi atas alat-alat produksi telah
dihapuskan.²
Gerald Braunthal mendifinisikan sosialisme sebagai suatu teori ekonomi dan politik
yang menekankan pentingnya peranan Komusial dan Pemerintah dalam menguasai alat-alat
produksi dan distribusi barang.
Sosialisme sebagai suatu gerakan melupakan naluri fitrah bahwa hak-hak milik pribadi
merupakan keniscayaan, sehingga membuat sosialisme melupakan hak dasar manusia. Karena
itu, sosilisme semakin rapuh, sejak rasionalisme (modernisme) yang menghargai kepenuhan
pribadi dan bebas untuk bersaing telah maju pesat di Eropa. Akhirnya sosialisme hanya tinggal
kenangan.
3. PEMBAHASAN
Sosialisme adalah pandangan hidup dan ajaran kamasyarakatan tertentu , yang berhasrat
menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil-hasil produksi secara merata .
Sosialisme sebagai ideology politik adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang dianggap
benar oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik yang mencita-citakan terwujutnya
kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi , konstitusional –
parlementer , dan tanpa kekerasan.
Sosialisme sebagai ideology politik timbul dari keadaan yang kritis di bidang sosial,
ekonomi dan politik akibat revousi industri . Adanya kemiskinan , kemelaratan ,kebodohan
kaum buruh , maka sosialisme berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan secara merata.
Dalam perkembangan sosialisme terdiri dari pelbagai macam bentuk seperti sosialisme
utopia , sosialisme ilmiah yang kemudian akan melahirkan pelbagai aliran sesuai dengan nama
pendirinya atau kelompok masyarakat pengikutnya seperti Marxisme-Leninisme ,Febianisme ,
dan Sosial Demokratis.
Sosialisme dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada masyarakat –bangsa yang
memiliki tradisi demokrasi yang kuat. Unsur-unsur pemikiran yang ada dalam gerakan sosialis
sebagimana tergambar di Inggris mencakup : (a) agama ; (b) idealisme e tis dan estetis ; (c)
empiris Fabian ; dan (d) liberalisme .
Sosialisme yang ada disetiap negara memiliki ciri khas sesuai dengan kondisi
sejarahnya . Dalam sosialisme tidak ada garis sentralitas dan tidak bersifat internasional
Sosialisme di negara-negara berkembang mengandung banyak arti . Sosialisme berarti
cita-cita keadilan sosial ; persaudaraan ; kemanusiaan dan perdamaian dunia yang berlandaskan
hukum ; dan komitmen pada perencanaan.
4. Di negara-negara Barat ( lebih makmur) sosialisme diartikan sebagai cara
mendistribusikan kekayaan masyarakat secara lebih merata sedangkan di Negara berkembang
sosialisme diartikan sebagai cara mengindustrialisasikan Negara yang belum maju atau
membangun suatu perekonomian industri dengan maksud manaikkan tingkat ekonomi dan
pendidikan masyarakat .
Sosialisme sebagai idiologi politik yang merupakan keyakinan dan kepercayaan yang
dianggap benar mengenai tatanan politik yang mencita-citakan terwujudnya kesejahteraan
masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, konstitusional-parlementer dan tanpa
kekerasan. Sosialisme sebagai ideologi politik timbul dari keadaan yang kritis di bidang sosial,
ekonomi dan politik akibat revousi industri . Adanya kemiskinan , kemelaratan ,kebodohan
kaum buruh , maka sosialisme berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan secara merata.
Dalam perkembangan sosialisme terdiri dari pelbagai macam bentuk seperti sosialisme
utopia, sosialisme ilmiah yang kemudian akan melahirkan pelbagai aliran sesuai dengan nama
pendirinya atau kelompok masyarakat pengikutnya seperti Marxisme-Leninisme, Febianisme ,
dan Sosial Demokratis. Sosialisme dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada
masyarakat –bangsa yang memiliki tradisi demokrasi yang kuat .
Sosialisme, seperti telah dikemukakan, mula-mula muncul sebagai sebagai reaksi
terhadap kondisi buruk yang dialami rakyat di bawah sistem kapitalisme liberal yang tamak dan
murtad. Kondisi buruk terutama dialami kaum pekerja atau buruh yang bekerja di pabrik-pabrik
dan pusat-pusat sarana produksi dan transportasi. Sejumlah kaum cendekiawan muncul untuk
membela hak-hak kaum buruh dan menyerukan persamaan hak bagi semua lapisan, golongan
dan kelas masyarakat dalam menikmati kesejahteraan, kekayaan dan kemakmuran. Mereka
menginginkan pembagian keadilan dalam ekonomi Di antara tokoh-tokoh awal penganjur
sosialisme dapat disebut antara lain: St. Simon (1769-1873), Fourisee (1770-1837) , Robert
Owen (1771-1858) dan Louise Blane (1813-1882). Setelah itu baru muncul tokoh-tokoh seperti
Proudhon, Marx, Engels, Bakunin dan lain sebagainya.
5. Disini saya mengambil PEMIKIRAN KARL MARX Marx mengemukakan bahwa yang
menentukan perkembangan masyarakat bukanlah kesadaran masyarakat, bukanlah apa yang
dipikirkan masyarakat tentang dirinya tetapi keadaan yang ada, proses hidup yang nyata. Cara
manusia menghasilkan apa yang dibutuhkan untuk hidup itulah yang disebut keadaan
masyarakat. Dengan demikian, keadaan masyarakat selain mempengaruhi perkembangan
masyarakat juga mempengaruhi kesadaran masyarakat itu sendiri.
Dalam pemikirannya, Marx membahas dan mengkritisi tiga bentuk dari sosialisme.
Sosialis yang reaksioner berpikir bahwa kita dapat harus mengembalikan efek yang
menyedihkan dari kapitalisme secara sederhana dengan kembali ke masa-masa feodal. Marx
tidak ingin orang-orang mengalami hal yang menyedihkan dengan menganut kapitalisme;
bagaimanapun, ia berpendapat bahwa kapitalisme adalah kelanjutan dari feodalisme. Marx
mempertahankan komitmennya pada materialisme historis, karena itulah ia juga tetap berpikir
dalam koridor tersebut. Untuk Marx, kapitalisme mengantarkan pada penderitaan, tetapi juga
memunculkan makna penyelamatan ekonomi dan politik dari penderitaan.
Konsep kelas Marx mengidentifikasikan tiga kelas utama dalam masyarakat kapitalis,
yaitu buruh upahan, kapitalis, dan pemilik tanah. Kelas tersebut dibedakan berdasarkan
pendapatan pokok yakni upah, keuntungan, sewa tanah untuk masing-masinnya. Selanjutnya
Marx juga melakukan pembedaan antara dimensi obyektif dan subyektif antara kepentingan
kelas. Kesadaran kelas merupakan satu kesadaran subyektif akan kepentingan kelas obyektif
yang mereka miliki bersama orang-orang lain dalam posisi yang serupa dalam sistem produksi
(Garvey, 2010: 206)
Sosialisme di Negara berkembang dimaksudkan untuk membangun suatu perekonomian
industri dengan tujuan menaikkan tingkat ekonomi dan pendidikan masa rakyat , maka
sosialisme di negara Barat pada umumnya berkembang dengan sangat baik dalam kerangka
pemerintahan yang mantap (seperti di Inggris dan Skandinavia) , sedangkan di Negara
berkembang sosialisme sering berjalan dengan beban tardisi pemerintahan yang otoriter oleh
kekuatan imperialisme asing atau oleh penguasa setempat. Karena itu ada dugaan sosialisme di
6. Negara berkembang menunjukkan toleransi yang lebih besar terhadap praktek otoriter
dibandingkan dengan dengan yang terjadi sosialisme di Negara Barat. Kalau Negara-negara
berkembang gagal dalam usahanya mensintesakan pemerintahan yang konstitusional dan
perencanaan ekonomi , maka mereka menganggap bahwa pemerintahan konstitusional dapat
dikorbankan demi memperjuangkan pembangunan ekonomi yang pesat melalui perencanaan
dan pemilikan industri oleh Negara.
Jika kita perhatikan dalam sejarah bangsa Indonesia , pada awal kemerdekaan sampai
tahun 1965 pernah pula diintrodusir konsep sosialisme ala Indonesia .Apakah itu sebagai akibat
pengaruh PKI atau ada aspek-aspek tertentu yang memang sesuai dengan kondisi di negara
kita. Yang jelas sejak memasuki Orde BAru “sosialisme” itu tidak terdengar lagi .
Adanya perbedaan pengertian mengenai konsep sosialisme , memberikan wawasan
kepada kita bahwa suatu ideology politik yang dianut oleh suatu Negara belum tentu cocok
untuk negar lain. Melalui pemahaman ini dapat dipetik manfaatnya untuk pengembangan
pembangunan nasional demi tercapainya tujuan nasional seperti yang terumuskan dalam UUD
1945.
7. KESIMPULAN
Sosialisme sebagai ideologi sosial yang menjunjung kebebasan kaum buruh atas kau
borjuis merupakan hal yang sangat baik, karena membela kaum buruh yang tertindas. Namun,
ketika dalam perjuangannya itu mereka lebih dekat untuk menjadi komunis karena pengusung
gerakan tersebut adalah orang-orang komunis yang lebih radikal, yang lebih menuntut
penghapusan total tentang hak milik pribadi. Mereka juga menganggap Candu sebuah Agama,
karena Agama hanya dianggap sebagai sebuah dongeng yang hanya dipergunakan oleh
beberapa orang dan golongan untuk mempertahankan kedudukannya, dan menyembunyikan
kejahatannya.
Ketika penghapusan total tentang hak milik pribadi menurut saya sangatlah tidak begitu
baik, karena segala sesuatu yang memang sudah kita dapatkan dengan kerja keras dan itu
menjadi hak kita kemudian kita harus membaginya dengan orang-orang yang mereka hanya
berdiam diri dan bermalas-malasan padahal mereka juga mampu untuk bekerja keras. Ketika
saya membaca sebuah artikel disitu menyebutkan bahwa “semua harta yang kita (para penganut
sosialis) punya adalah milik bersama terkecuali (maaf) pakaian dalam dan sikat gigi yang
hanya menjadi milik pribadi.” Apakah itu menjadi suatu hal yang baik ??? Kalau menurut saya
itu merupakan hal yang tidak seharusnya terjadi karena dapat merugikan kita.
Kita boleh memiliki jiwa Sosialis, tetapi jiwa sosialis yang memang benar-benar untuk
saling membantu diantara kaum-kaum tertindas, tanpa harus adanya penghapusan hak milik
pribadi. Kecuali memang hak milik pribadi tersebut ada yang memang sebagian juga harus
dimiliki oleh kaum-kaum yang tertindas.