Dokumen ini membahas tentang elektrolisis dan sel elektrolisis. Elektrolisis adalah proses penguraian larutan elektrolit menjadi unsur-unsurnya melalui energi listrik. Sel elektrolisis terdiri atas sumber listrik, katoda, anoda, dan elektrolit. Reaksi redoks terjadi di katoda dan anoda, dengan reduksi di katoda dan oksidasi di anoda.
2. ELEKTROLISIS
4 Sel Elektrolisis
Story Board
Gambar
Instrumen
Diberikan gambar susunan lengkap sel elektrolisis
beserta reaksi-reaksi yang menyertainya
Teks
Diberikan deskripsi dari sel elektrolisis dan
kegunaan dari sel elektrolisis
3. PERBEDAAN
Sel Volta
1. Energi kimia
diubah
menjadi
reaksi listrik
2. Reaksi redoks
spontan
3. Katoda +
Anoda -
Elektrolisis
1. Energi listrik
diubah
menjadi
reaksi kimia
2. Reaksi redoks
tak spontan
3. Katoda –
Anoda +
4. SEL ELEKTROLISIS
Ditemukan oleh Sir Humphy Davy pada awal abad
ke-19 dan dikembangkan oleh Michael Faraday
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian suatu elektrolit menjadi
unsur-unsurnya oleh energy listrik arus searah dalam bentuk
leburan atau larutannya
Dalam elektrolisis tidak terlepas dari istilah elektroda seperti halnya dalam sel
volta.
Elektrode ada yang tergolong inert dan electrode reaktif.
Elektrode inert artinya electrode yang tidak terlibat dalam reaksi. Elektrode inert
dapat terbuat dari platina (Pt), emas (Au), atau karbon (C).
Elektrode reaktif adalah electrode yang ikut bereaksi dan hanya terjadi pada
anoda (reaksi oksidasi). Contoh elektroda ini adalah Cu, Ni, Zn, Aq, Fe, Pb, dan
lain lain
5. Pengertian
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana energi listrik
digunakan untuk menghasilkan reaksi redoks tidak spontan.
Sel elektrolisis terdiri dari :
-
Sumber listrik yang menyuplai arus listrik searah (DC).
Contoh: Baterai
-
Katode, yaitu elektrode dimana reaksi reduksi terjadi.
Karena elektron didorong oleh kutub negatif dari sumber
listrik, maka katode menjadi bermuatan negatif (-).
-
Anode, yakni elektrode dimana reaksi oksidasi terjadi. Karena
elektron dari anode ditarik oleh kutub positif dari sumber
listrik, maka anode bermuatan positif (+)
-
Elektrolit, yakni zat yang dapat menghantar listrik yang
akan diurai dalam sel elektrolisis.
6. ELEKTROKIMIA
Susunan sel elektrolisis
terdiri dari sebuah wadah, electrode, elektrolit dan sumber arus
searah. Elektron memasuki sel elektrolisis melalui kutub negative
(katode). Spesi tertentu dalam larutan menyerap electron dari katode
dan mengalami reduksi. Sementara itu, spesi lain melepas electron di
anode dan mengalami oksidasi. Jadi, sama seperti pada sel volta,
reaksi di katode adalah reduksi, sedangkan di anode adalah oksidasi.
Akan tetapi muatan elektrodenya berbeda.
7. ELEKTROKIMIA
Reaksi reaksi elektrolisis
Terdiri dari reaksi katode, yaitu
reduksi, dan reaksi anode yaitu oksidasi.
Spesi apa yang terlibat dalam reaksi
katode dan anode tergantung pada
potensial electrode dari spesi tersebut, dengan ketentuan sebagai
berikut :
• Spesi yang mengalami reduksi dikatode adalah spesi yang potesial
reduksinya paling besar
• Spesi yang mengalami reduksi dikatode adalah spesi yang potesial
oksidasinya paling besar
Berdasarkan ketentuan tersebut, kita dapat meramalkan reaksi
elektrolisis. Namun demikian, perlu juga dipahami bahwa potensial
electrode juga dipengaruhi konsentrasi dan jenis elektrodenya
8. ELEKTROKIMIA
a. reaksi-reaksi di katode (reduksi)
Reaksi di katode bergantung pada jeniskation dalam larutan. Jika
kation berasal dari logam-logam aktif (logam IA, IIA, Al atau Mn) yaitu
logam logam yang potensial standar reduksinya lebih kecil daripada
air, maka air yang terduksi. Sebaliknya, kation selain yang disebutkan
diatas akan terduksi. Beberapa reaksi yang terjadi di katoda.
9. ELEKTROKIMIA
a. reaksi-reaksi di anode (oksidasi)
Elektrode negative (katode tidak mungkin ikut bereaksi selama elektrolisis
karena logam pada katode tidak memiliki kecenderungan menyerap
electron membentuk ion negative. Akan tetapi, electrode positif (anode)
mungkin saja ikut bereaksi, melepas electron dan mengalami oksidasi.
Kecuali Pt dan Au, pada umumnya logam mempunyai potensial oksidasi
lebih besar dari pada air atau anion sisa asam. Oleh karena itu, jika anode
tidak terbuat dari Pt, Au, atau grafit, maka anode itu akan teroksidasi. .
16. REFERENSI
Purba, Michael, 2002, Kimia 1B SMU ,Jakarta , erlangga.
Sutresna Nana, 1994, Kimia1 untuk SMU kelas 1, cetakan I, Ganesa Exact.
Sutresna Nana, 2004, Kimia untuk SMA kelas 1, cetakan II, grafindo.
Sri Wahyuni,2004, Master Kimia SMA, Erlangga.
19. ELEKTROLISIS
4 Sel Elektrolisis
Story Board
Gambar
Instrumen
Diberikan gambar susunan lengkap sel elektrolisis
beserta reaksi-reaksi yang menyertainya
Teks
Diberikan deskripsi dari sel elektrolisis dan
kegunaan dari sel elektrolisis
20. PERBEDAAN
Sel Volta
1. Energi kimia
diubah menjadi
reaksi listrik
2. Reaksi redoks
spontan
3. Katoda +
Anoda -
Elektrolisis
1. Energi listrik
diubah menjadi
reaksi kimia
2. Reaksi redoks
tak spontan
3. Katoda –
Anoda +
21. SEL ELEKTROLISIS
Ditemukan oleh Sir Humphy Davy pada awal abad ke-19
dan dikembangkan oleh Michael Faraday
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian suatu elektrolit menjadi
unsur-unsurnya oleh energy listrik arus searah dalam bentuk leburan
atau larutannya
Dalam elektrolisis tidak terlepas dari istilah elektroda seperti halnya dalam sel volta.
Elektrode ada yang tergolong inert dan electrode reaktif.
Elektrode inert artinya electrode yang tidak terlibat dalam reaksi. Elektrode inert dapat
terbuat dari platina (Pt), emas (Au), atau karbon (C).
Elektrode reaktif adalah electrode yang ikut bereaksi dan hanya terjadi pada anoda (reaksi
oksidasi). Contoh elektroda ini adalah Cu, Ni, Zn, Aq, Fe, Pb, dan lain lain
22. Pengertian adalah sel elektrokimia di
Sel elektrolisis
mana energi listrik digunakan untuk
menghasilkan reaksi redoks tidak spontan.
Sel elektrolisis terdiri dari :
- Sumber listrik yang menyuplai arus
listrik searah (DC). Contoh: Baterai
- Katode, yaitu elektrode dimana reaksi
reduksi terjadi. Karena elektron
didorong oleh kutub negatif dari sumber
listrik, maka katode menjadi bermuatan
negatif (-).
- Anode, yakni elektrode dimana reaksi
oksidasi terjadi. Karena elektron dari
anode ditarik oleh kutub positif dari
23. ELEKTROKIMIA
Susunan sel elektrolisis
terdiri dari sebuah wadah, electrode, elektrolit dan sumber arus searah.
Elektron memasuki sel elektrolisis melalui kutub negative (katode). Spesi
tertentu dalam larutan menyerap electron dari katode dan mengalami
reduksi. Sementara itu, spesi lain melepas electron di anode dan mengalami
oksidasi. Jadi, sama seperti pada sel volta, reaksi di katode adalah reduksi,
sedangkan di anode adalah oksidasi. Akan tetapi muatan elektrodenya
berbeda.
24. ELEKTROKIMIA
Reaksi reaksi elektrolisis
Terdiri dari reaksi katode, yaitu
reduksi, dan reaksi anode yaitu oksidasi.
Spesi apa yang terlibat dalam reaksi
katode dan anode tergantung pada
potensial electrode dari spesi tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut :
• Spesi yang mengalami reduksi dikatode adalah spesi yang potesial
reduksinya paling besar
• Spesi yang mengalami reduksi dikatode adalah spesi yang potesial
oksidasinya paling besar
Berdasarkan ketentuan tersebut, kita dapat meramalkan reaksi elektrolisis.
Namun demikian, perlu juga dipahami bahwa potensial electrode juga
dipengaruhi konsentrasi dan jenis elektrodenya
25. ELEKTROKIMIA
a. reaksi-reaksi di katode (reduksi)
Reaksi di katode bergantung pada jeniskation dalam larutan. Jika kation
berasal dari logam-logam aktif (logam IA, IIA, Al atau Mn) yaitu logam logam
yang potensial standar reduksinya lebih kecil daripada air, maka air yang
terduksi. Sebaliknya, kation selain yang disebutkan diatas akan terduksi.
Beberapa reaksi yang terjadi di katoda.
26. ELEKTROKIMIA
a. reaksi-reaksi di anode (oksidasi)
Elektrode negative (katode tidak mungkin ikut bereaksi selama elektrolisis karena
logam pada katode tidak memiliki kecenderungan menyerap electron membentuk
ion negative. Akan tetapi, electrode positif (anode) mungkin saja ikut bereaksi,
melepas electron dan mengalami oksidasi. Kecuali Pt dan Au, pada umumnya
logam mempunyai potensial oksidasi lebih besar dari pada air atau anion sisa
asam. Oleh karena itu, jika anode tidak terbuat dari Pt, Au, atau grafit, maka
anode itu akan teroksidasi. .
33. REFERENSI
Purba, Michael, 2002, Kimia 1B SMU ,Jakarta , erlangga.
Sutresna Nana, 1994, Kimia1 untuk SMU kelas 1, cetakan I, Ganesa Exact.
Sutresna Nana, 2004, Kimia untuk SMA kelas 1, cetakan II, grafindo.
Sri Wahyuni,2004, Master Kimia SMA, Erlangga.