Dokumen tersebut membahas tentang interferensi bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia tulis siswa kelas V SD Negeri Paseban 01. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat interferensi bahasa Jawa pada tingkat kosa kata, pembentukan kata, dan penyusunan kalimat dalam tulisan siswa. Interferensi tersebut meliputi penggunaan kata dan struktur bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia tulis.
1. INTERFERENSI BAHASA JAWA TERHADAP
BAHASA INDONESIA TULIS SISWA KELAS V SD NEGERI PASEBAN 01
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh : Sudarsono,S.Pd.
ABSTRAK
Sebagai bahasa ibu, Bahasa Jawa digunakan oleh siswa kelas V SDN Paseban
01 dengan frekwensi penggunaan lebih tinggi dibanding Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmiyang digunakan sebagai bahasa
pengantar dalam pembelajaran di sekolah. Dengan demikian tidak menutup
kemungkinan terjadi kontak, dan saling mempengaruhi di antara kedua bahasa
tersebut.
Melalui penelitian ini penulis bertujuan untuk mendapatkan gambaran obyektif
tentang adanya interferensi Bahasa Jawa terhadap Bahasa Indonesia tulis
siswa kelas V SDN Paseban 01 tahun 2011/2012 dalam bidang leksikal,
morfologis, dan sintaksis.
Dalam Penelitian ini penulis menggnakan metode deskriptif. Dimana sampel
diambil 100% dari populasi dengan pertimbangan populasi yang diteliti kurang
dari 100 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang
berupa lembar tes, yang berupa perintah untuk menerjemahkan kalimat-kalimat
berbahasa Jawa ke dalam Bahasa Indonesia, dan perintah untuk menyusun
karanga kreatif antara satu sanpai tiga paragraf. Selanjutnya jawaban siswa
tersebut diamalisis. Dari hasul analisis data diperoleh kesimpulan bahwa
dalam bahasa Indonesia tulis siswa telah terjadi interferensi bahasa Jawa pada
tataran leksikal yaitu pada penggunaan kosa kata, pada tataran morfologis
yaitu penggunaan konstruksi bahasa Jawa dalam konstruksi bahasa Indonesia,
dan pada tataran sintaksis terjadi penggunaan frase dan struktur yang tidak
terdapat dalam Bahsa Indonesia serta penerapan struktur Bahasa Jawa dalam
struktur Bahasa Indonesia.
Kata Kunci : Interferensi Bahasa
2. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia berkelompok dengan “spesies”nya.
Dalam setiap kegiatan dala kelompok tersebut manusia selalu menggunakan
bahasa. Hampir tidak ada kegiatan yang dilakukan manusia dalam kelompok tanpa
menggunakan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan
ide, gagasan, keinginan, perasaan dan keinginan manusiawi dengan menggunakan
lambang-lambang yang diciptakan dengan sengaja (IL Marsoedi,1978:21).
Dalam kehidupan nyata di masyarakat, khususnya di lingkungan siswa
SDN Paseban 01 terdapat beberapa bahasa yang digunakan sebagai alat
komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Diantaranya Bahasa Jawa, Bahasa
Madura, dan Bahasa indonesia. Dengan demikian tidak mustahil terjadi kontak
antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain. Mackey (1968:554) memberikan
pengertian kontak bahasa sebagai pengaruh bahasa yang satu dengan yang lain baik
langsung maupun tidak langsung, sehingga menimbulkan perubahan bahasa yang
dimiliki ekabahasawan (Suwito,1985:39).
Dari kondisi tersebut penulis merasa tertarik mengadakan penelitian ini,
karena dari pengamaatan sementara siswa kelas V SDN Paseban 01 dalam
kesehariannya memakai bahsa jawa sebagai alat komunikasi, dan mereka hidup di
masyarakat yang lebih banyak menggunakan bahasa daerah ( Jawa, dan Madura)
sebagai bahsa ibu, dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua.
Masalah:
Masalah dalam penelitian ini mencakup dua hal, yaitu; interferensi dan
bahasa Indonesia tulis. Interveren bahasa yang dapat terjadi pada semua komponen
bahsa, yaitu; dalam aspek tata bunyi (morfologi), tata bentuk ( sintaksis), tata kata,
tata kalimat, dan tata makna (Suwito,1985:55). Bahsa Indonesia tulis merupakan
bahasa Indonesia yang dilakukan secara cermat.
Dari uraian di atas beberapa permasalahan yang muncul dalam penelitian
ini adalah bagaimanakah interferensi Jawa terhadap Bahasa Indonesia tulis siswa
kelas V SDN Paseban 01 dalam tataran bidang kosa kata, pembentukan kata, dan
pembentukan kalimat.
3. Tujun dan Manfaat
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
yaang obyektif tentang interferensi bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia tulis
siswa kelasaV SDN Paseban 01 Kencong Jember tahun pelajaran 2011/2012.
Sedangkan secara khusus penelitian ini adalah sebagai berikut untuk mengetahui
gambaran yang obyrktif tentang adanya interferensi bahasa Jawa terhadap Bahasa
Indonesia tulis siswa kelas V SDN Paseban 01pada aspek kosa kata, pembentukan
kata, dan penyusunan kalimat. Dengan selesainya penelitian ini diharapkan akan
diperoleh deskripsi yang jelas dan terinci tentang adanya interfeernsi Bahasa Jawa
terhadap bahasa Indonesia Tulis siswa dalam aspek kosa kata, pembentukan kata,
dan penyusunan kalimat.
Subyek penelitian
Dengan menggunakan sumber data dari siswa kelas V yang berjumlah 16
siswa. Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun pelajarn 2011/2012 untuk
memperoleh data yang berupa hasil terjemahan dari kalimat bahasa jawa ke dalam
bahasa Indonesia secara tertulis, dan karangan siswa yang berbentuk naratif dalam
bahasa Indonesia.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode derkriptif, langkah-langkah
penggunakan metode ini adalah diawali dengan pengumpulan data dengan
menggunakan tes, data yang terkumpul diolah dengan menggunakan teknik
tertentu sehingga menghasilkan kesimpulan berupa gambaran yang obyektif
tentang interferensi Bahasa Jawa terhadap bahasa Indonesia tulis siswa kelas V
SDN Paseban 01 tahun pelajaran 2011/2012.
Secara operasional penelitian ini menggunakan teknik-teknik analisis
kesalahan (error analisys) bahasa dalam mengumpulkan data, mengoalh da
menganalisisi data serta dalam menemukan faktor-faktor penyebab timbulnya
gejalala interferensi berdasarkan literatur yang ada dan hasil penelitian yang pernah
ditulis oleh peneliti.
Penggunaan teknik analisis kesalahan bahasa untuk menemukan dan
menganalisis model-model interferensi, didasarkan pada hasil penelitian yang
menyatakan bahwa sebagian besar dari kesalahan dalam mempelajari bahasa kedua
pada tingkat permulaan, kesalahan yang disebabkan oleh interferensi relatif lebih
banyak dari pada jenis kesalahan lain (Nuril Huda,1981:10)
4. PEMBAHASAN
Pengertian Interferensi
Istilah interfetensi pertamakali digunakan oleh Weinreich untuk menyebut
adanya perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan
bahasa tersebut dengan unsur-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur yang
bilingual (Abdul Chair,1995:159)
Seperti kita ketahui penutur bilingual adalah penutur yang menggunakan
dua unsur multilingual, yaitu penutur yang menggunakan banyak bahasa secara
bergantian, dengan kemampuan setiap penutur terhadap B1 (bahasa pertama), dan
B2 (bahasa kedua) sangat bervariasi. Erwin dan Osgood(1965:139) menyebut
kemampuan sejajar untuk penutur bilingual yang menguasai kemampuan B1, dan
B2 sama baiknya, dan kemampuan majemuk untuk penutur bilingual yang
kemampuan terhadap B2 lebih rendah dari pada B1-nya.
Pada hakekatnya interferensi aadalah peristiwa pemakaian unsur bahasa
yang satu kedalam bahasa lain yang terjadi dalam diri penutur. Interferensi paada
umumnya dianggap sebagai gejala tutur, hanya terjadi pada dwibahasawan, dan
peristiwanya dianggap sebagai suatu penyimpangan (Suwito,1985:54).
Interferensi bahasa dapat berupa masuknya unsur-unsur bahasa pertama
dalam penggunaan bahasa kedua (interferensi reseptif), dan dapat pula berupa
penggunaan bahasa pertama dengan unsur dan struktur bahasa kedua (interferensi
produktif) (Abdul Chair, 1995:196)
Interferensi bahasa dapar terjadi pada semua komponen kebahasaan. Ini
berarti interfrensi dapat terjadi dalam bidang tata bunyi (fonologi), tata bentuk
(morfologi), kosa kata (leksikal), tata kalimat (sintaksis), dan tata makna.
Interferensi yang terjadi pada sistem suatu bahasa, lazi disebut interferensi
sistemik.
Hasil Penelitian
Dari pengumpulah data yang dilakukan diperoleh data penelitian berupa
hasil terjemahan dari kalimat berbahasa jawa ke dalam bahasa Indonesia secara
tertulis, dan karangan siswa yang berbentuk naratif dalam bahasa Indonesia. Dari
hasil analisis data tersebut diperoleh gambaran adanya interferensi bahasa jawa
dalam bahasa Indonesia tulis siswa sebagai berikut;
Dalam aspek kosa kata (leksikal) terjadi adanya penggunaan kosa kata
bahasa jawa dalam bahasa Indonesia anak, misalnya dalam kalimat :
5. 1) Pada Bataran Kosa kata (Leksikal);
a) “ Daun-daun yang sama jatuh di latar ini perlu disapu” . Sedangkan
kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah “ Daun-daun
yang jatuh di halaman ini perlu disapu”
b) “Saya juga setuju kalau mancing di sungai dekat pancer”. Sedangkan
kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah “Saya juga
setuju kalau mancing di sungai dekat muara”.
Pemakaian kata latar, dan pancer dalam kalimat a, dan b di atas merupakan
interferensi leksikal bahasa jawa dalam bahasa Indonesia tulis siswa pada
penggunaan kata benda bentuk dasar.
c) “ Sesampai di tempat pancingan , saya melihat sudah banyak orang
memancing” Sedangkan kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa
Indonesia adalah “ Sesampai di tempat pemancingan , saya melihat sudah
banyak orang memancing”
Kata pancingan dalam kalimat d, merupakan interferensi leksikal bahasa
jawa dalam bahasa Indonesia tulis siswa pada penggunaan kata benda
bentuk jadian yang berarti tempat memancing.
d) “Pak Darma akan mbrujul sawahnya” kalimat yang benar menurut kaidah
Bahasa Indonesia adalah “Pak Darma akan membajak sawahnya”
e) “Supaya tidak dimarahi ibunya, Prapti apus-apus nangis” kalimat yang
benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah “Supaya tidak dimarahi
ibunya, Prapti pura-pura nangis”
Kata mbrujul, dan apus-apus dalam kalimat d, dan e, merupakan
interferensi leksikal bahasa jawa dalam bahasa Indonesia tulis siswa pada
penggunaan kata kerja bentuk jadian .
2) Pada tataran Pembentukan kata (morfologis):
a) “ Bapak nyuruh saya mengantarkan surat kepada Pak Camat ” .
Sedangkan kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah
“Bapak menyuruh saya mengantarkan surat kepada Pak Camat”
b) “Dik, mbawa payung biar tidak kehujanan !”. Sedangkan kalimat yang
benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah “Dik, membawa payung
biar tidak kehujanan !”.
Bentuk kata kerja N + kata kerja (nyuruh, dan mbawa ) dalam kalimat
a, dan a, tidak dikenal dalam bentuk kata bahasa Indonesia, merupakan
interferensi struktur kata dalam bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia
tulis siswa . Struktur dalam Bahasa indonesia adalah me + kata kerja
6. c) “ Anak-anak tidak masuk sekolah, karena sekolahannya kebanjiran.”
Sedangkan kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah“
Anak-anak tidak masuk sekolah, karena sekolahannya dilanda banjir.”
d) “Arman kakinya patah karena ketabrak motor kemarin” Sedangkan
kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah“Arman
kakinya patah karena tertabrak motor kemarin”
Struktuk kata ke+ kata sifat+an pada kalimat c dan ke + kata kerja pada
kalimat dmerupakan pengaruh struktur kata bahasa jawa.
Penggunaan kata Benda sebagai Kata Kerja
Contoh
“ Anak-anak mau kemah di Gunung Tembok “ Sedangkan kalimat yang
benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah“ Anak-anak mau berkemah
di Gunung Tembok “
Penggunaan kata kerja intransitif sebagai kata kerja intransitif
“ Jangan main di jalan nanti ketabrak sepeda !” Sedangkan kalimat yang
benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah“ Jangan bermain di jalan
nanti ketabrak sepeda !”
3. Interferensi di Bidang Penyusunan Kalimat
Pada bidang ini terdapat beberapa model antara lain:
“Pak Karyo mempunyai sawah, sawahnya Pak Karyo ditanami
padi”Penyusunan kalimat di atas merupakan pengaruh dari konstruksi
kalimat bahasa Jawa “ Pak Karyo duwe sawah,sawahe Pak Karyo ditanduri
pari”. Kalimat yang benar menurut kaidah Bahasa Indonesia adalah“Pak
Karyo mempunyai sawah, sawah Pak Karyo ditanami padi”
Demikian pula dengan beberapa kalimat di bawah ini :
Sepatunya Tono tidak dipakai, karena rusak.
Dimana tempatnya Candi Borobudur?
Bukunya Karman disembunyikan adiknya di gudang
Sapinya pak Darmo gemuk-gemuk.
7. Penutup
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
bahasa Indonesia tulis siswa kelas V SDN Paseban 01 tahun pelajaran
2011/2012 terdapat gejala Interferensi dari bahasa Jawa pada:
1. Kosa Kata, yang terdiri dari :
a. Kata Benda Bentuk Dasar
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa
Anak
layang surat layang
latar halaman latar
pancer muara pancer
b. Kata Benda Bentuk Jadian
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa
Anak
pancingan pemancingan pancingan
c. Kata Kerja Bentuk Dasar
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa
Anak
malas membalas males
d. Kata Kerja Bentuk Jadian
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa
Anak
mbrujul membajak mbrujul
apus-apus berpura-pura ethok-ethok, apus-
nyuruh memerintah apus
mbawa membawa ngongkon
nggowo
2. Pembentukan Kata (Morfologis)
8. a. Morfen N-
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa
Anak Me N +KT
N+KT
nyuruh menyuruh ngongkon
b. Morfen ke-
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa
Anak Frase,
Ke- S+ an
kebanjiran Dilanda banjir kebanjiran
c. Morfen ber-
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa
Anak Ber-+ B
B
kemah berkemah kemah
3. Penyusunan Kalimat (Sintaksis)
Tipe Endosentris
Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Jawa
Anak
Sawahnya Pak Sawah Pak Karyo.... Sawahe Pak
Karyo.... Sepatu Tono.... Karyo....
Sepatunnya Tono.... Buku Karman.... Sepatune Tono...
Bukunya Karman.... Bukune Karman....
b. Saran
Sesuai dengan beberapa temuan sebagaimana telah dipaparkan di atas,
maka pada bagian akhir ini penulis menyarankan kepada para guru untuk lebih
meningkatkan pembinaan terhadap bahasa Indonesia anak, dan selau
membimbing anak agar mereka mengenal dan mampu menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Baik pada bahasa tulis maupun bahasa lisan.
9. Karena tulisan ini hanya terfokus Bahasa Indonesia Tulis siswa, maka
penulis menyarankan kepada semua kalangan yang berhasrat melakukan
penelitian, untuk menfokuskan pada interferensi bahasa Jawa terhadap bahasa
Indonesia bentuk lisan.
10. DAFTAR PUSTAKA
Chair,Abdul dan Leonie A,1995 Sosiolinguistik Perkenalan Awal, Jakarta :
Rineka Cipta
Marsoedi, IL, 1978. Pengantar Memahami Hakekat Bahasa. Malang: FKSS –
IKIP
Suwito,Drs.1985. Sosiolinguistik Pengantar Awal. Surakarta: Fakultas Sastra
Universitas Sebelaas Maret
11. INTERFERENSI BAHASA JAWA TERHADAP
BAHASA INDONESIA TULIS SISWA KELAS V
SD NEGERI PASEBAN 01
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh : Sudarsono,S.Pd
Artikel untuk Melengkapi Portofolio
pada Pemilihan Guru Prestasi Kabupaten Jember
Tahun 2012