SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  42
Télécharger pour lire hors ligne
D e pa r t e m e n D a la m N e ge r i                               Le m ba ga Adm in ist r a si N e ga r a




                                PEDOMAN UMUM


                                         DIKLAT TEKNIS
                                     MANAJEMEN PROYEK
                                    (PROJECT MANAGEMENT)




    S U S T A I N A B L E CA P A CI T Y B U I L D I N G F O R D ECEN T R A L I Z A T I O N P R O JECT
                                                  ( S CB - D P )
                                         AD B LO AN N O . 1 9 6 4 - I N O




                                            D e se m b e r 2 0 0 7
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
                                  REPUBLIK INDONESIA



                                                     Jakarta, 17 Desember 2007

Nomor      : 890/3102/SJ                             Kepada Yth.
Sifat      : PENTING                                 Sdr./Sdri. Bupati/Walikota
Lampiran   : 3 (tiga) berkas                         (Daftar Terlampir)
Perihal    :
             Persetujuan Penggunaan 24 (dua          di-
             puluh empat) Kurikulum Diklat Inti            Tempat.
             Proyek SCB-DP.



                    Sehubungan dengan surat dari Lembaga Administrasi Negara
             Nomor: 640.B/ XIII/ 7/ 7/ 2007 tentang kelayakan 24 (dua puluh empat)
             kurikulum Diklat Inti yang dikembangkan melalui Paket C.1
             (Curricullum Development, Training of Trainers-ToT, dan Training of
             Training Managers-ToTM) Proyek Peningkatan Kapasitas Berkelanjutan
             untuk Desentralisasi (Sustainable Capacity Building for Decentralization
             Project – SCB-DP: ADB Loan No. 1964–INO), bersama ini kami
             sampaikan hal-hal sebagai berikut:

             1.   Pengembangan 24 kurikulum Diklat Inti yang bersifat lintas sektor
                  oleh Konsultan Paket C.1 Proyek SCB-DP sudah dikerjakan melalui
                  tahapan-tahapan proses yang panjang dengan melibatkan pihak-
                  pihak terkait di lingkungan Pemerintah Pusat (Lembaga
                  Administrasi Negara, Ditjen Bina Administrasi Keuangan Daerah
                  Depdagri, Ditjen Otonomi Daerah Depdagri, Badan Diklat
                  Depdagri, Badan Diklat Departemen Keuangan, Ditjen
                  Perbendaharaan Negara Departemen Keuangan, Pusdiklat
                  Depnakerstran,    Pusdiklat    Badan   Kepegawaian       Negara,
                  Kementerian UKM, Bappenas, Kementerian Pendayagunaan
                  Aparatur Negara, dan lain-lain) dan pejabat-pejabat terkait di
                  lingkungan Pemerintah Daerah. Tahapan proses penyusunan
                  kurikulum sebagaimana terinci pada Lampiran II;

             2.   Pengembangan 24 kurikulum Diklat Inti (Diklat Teknis) tersebut
                  telah mengikuti format yang dikembangkan oleh Lembaga
                  Administrasi Negara selaku Instansi Pembina Diklat bagi PNS.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka
             24 kurikulum Diklat Inti sebagaimana terinci pada Lampiran III dapat
             digunakan pada Diklat Inti yang diselenggarakan oleh daerah-daerah
             lokasi Proyek SCB-DP. Apabila diperlukan, daerah dapat menambah
             muatan lokal sesuai kebutuhan spesifik daerah sebagaimana tertuang
             dalam Rencana Tindak Peningkatan Kapasitas (CBAPs) yang disusun
             oleh masing-masing daerah. Pelaksanaan Diklat Inti yang merupakan
             Diklat Teknis bagi para pejabat daerah agar mengacu kepada
             ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

                  Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan
             dengan sebaik-baiknya.




 Tembusan disampaikan Kepada Yth.:
 1. Bapak Menteri Dalam Negeri, sebagai laporan;
 2. Bapak Kepala Lembaga Administrasi Negara;
 3. Sdr. Direktur Jenderal Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri;
 4. Sdr. Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara;
 5. Sdr. Deputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur Lembaga Administrasi Negara;
 6. Sdr. Deputi Bidang Otonomi Daerah dan Pengembangan Regional, Kementerian
    Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas;
 7. Sdr. Direktur Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi Kinerja Daerah;
 8. Sdr. Direktur CPMO SCB-DP: ADB Loan No. 1964-INO;
 9. Sdr. Koordinator National Resource Center Lembaga Administrasi Negara;
10. Sdr./ Sdri. Gubernur Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa
    Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan
    Sulawesi Tenggara; dan
11. Sdr. Direktur ADB Indonesia Resident Mission.
LAMPIRAN I SURAT MENTERI DALAM NEGERI
                                   NOMOR        : 890/3102/SJ
                                   TANGGAL      : 17 Desember 2007


Kepada Yth. Saudara/Saudari

1.    Bupati Simalungun;
2.    Walikota Medan;
3.    Walikota Palembang;
4.    Bupati Ogan Komering Ilir;
5.    Bupati Lampung Timur;
6.    Bupati Lampung Utara;
7.    Bupati Lebak;
8.    Bupati Bogor;
9.    Bupati Garut;
10.   Bupati Tasikmalaya;
11.   Bupati Brebes;
12.   Bupati Pemalang;
13.   Bupati Sleman;
14.   Bupati Bantul;
15.   Bupati Tanah Karo;
16.   Bupati Tapanuli Tengah;
17.   Bupati Ogan Komering Ulu;
18.   Bupati Lampung Selatan;
19.   Bupati Pandeglang;
20.   Walikota Cirebon;
21.   Bupati Kuningan;
22.   Bupati Cirebon;
23.   Bupati Subang;
24.   Bupati Wonogiri;
25.   Bupati Banjarnegara;
26.   Bupati Klaten;
27.   Bupati Sragen;
28.   Bupati Nganjuk;
29.   Bupati Bojonegoro;
30.   Bupati Gresik;
31.   Bupati Sampang;
32.   Walikota Kediri;
33.   Walikota Malang;
34.   Bupati Lombok Barat;
35.   Bupati Lombok Tengah;
36.   Bupati Buton; dan
37.   Walikota Bau-Bau.
LAMPIRAN II SURAT MENTERI DALAM NEGERI
                                         NOMOR         : 890/3102/SJ
                                         TANGGAL       : 17 Desember 2007



     TAHAP PROSES PENYUSUNAN MODUL-MODUL DIKLAT TEKNIS
         YANG DIKEMBANGKAN PAKET C.1 PROYEK SCB-DP


Tahap I     Pengkajian Kebutuhan Training ( dalam Capacity Building
            Action Plan/CB-AP) yang disusun oleh Daerah (37 Kabupaten/Kota)
            dan inventarisasi Training Materials - Modul yang telah ada
            sebelumnya.

Tahap II    Workshop Dacum (Development a Curriculum)
            Tujuan      :   Mendapatkan masukan tentang kompetensi dan
                            tugas-tugas pejabat daerah.
            Tempat      :   Workshop Dacum 1 di Jakarta.
                            Workshop Dacum 2 di 5 Kabupaten/ Kota (Bogor,
                            Tasikmalaya, Garut, Brebes, Pemalang)
            Peserta     :   Pejabat Daerah dalam lingkup SCB-DP dan Para Ahli
                            di bidangnya.

Tahap III   Penyusunan Modul-Modul Diklat Teknis dengan supervisi dari
            Anggota Technical Review Panel (TRP)
            Tujuan      :   Memantapkan Contents dan Format Penulisan sesuai
                            kebutuhan dari TOR/CB-AP.
            Anggota TRP :   Dari LAN, Ditjen BAKD - Depdagri, Ditjen Otda -
                            Depdagri, Bandiklat Depdagri, Bandiklat Departemen
                            Keuangan, Ditjen Perbendaharaan Negera - Depkeu,
                            Pusdiklat Depnakerstran, Pusdiklat BKN, Kementrian
                            UKM, Bappenas, Kementrian PAN, Universitas
                            Indonesia, IPB.
            Waktu       :   Mei 2006 – Juni 2007

Tahap IV    Mini Workshop Evaluasi dan Validasi Training Material
            Tujuan      :   Evaluasi terhadap Diklat Teknis yang sudah disusun
                            berdasarkan supervisi dari TRP.
            Peserta     :   Pejabat-pejabat dari Pusat yang bidang tugasnya
                            sesuai dengan Diklat Teknis yang dikembangkan.
            Waktu       :   1 Februari 2007.

Tahap V     Pilot Testing 24 Training Material
            Tujuan      :   Mendapatkan masukan dari Pejabat Pemda dan Calon
                            Tenaga Pengajar mengenai materi yang sudah
                            disusun oleh Paket C.1 Proyek SCB-DP.
Peserta      :   Pejabat Pemda dan Calon Tenaga Pengajar dari 14
                            Kabupaten Kota Batch I SCB-DP (Masing-masing 10
                            Orang untuk setiap Diklat Teknis, 5 dari Pemda dan 5
                            Calon Tenaga Pengajar, sehingga keseluruhan peserta
                            240 Orang).
           Waktu        :   27 Maret – 31 Mei 2007 (bertahap).

Tahap VI   Revisi Akhir Modul-Modul Diklat Teknis
           Revisi akhir Modul-Modul Diklat Teknis didasarkan pada masukan dari
           Pilot Testing. Revisi ini mendapatkan supervisi serta hasil revisinya
           mendapatkan persetujuan dari anggota TRP.

Dalam Pengembangan Modul-Modul Diklat Teknis dimaksud, selain dari TRP, Tim
Paket C.1 juga mendapat arahan dari National Resource Center Lembaga
Administrasi Negara dan Core Team Proyek SCB-DP.
LAMPIRAN III SURAT MENTERI DALAM NEGERI
                                                 NOMOR          : 890/3102/SJ
                                                 TANGGAL        : 17 Desember 2007


     24 DIKLAT TEKNIS YANG DIKEMBANGKAN PAKET C.1 PROYEK SCB-DP


1.    Kepemerintahan yang Baik dan Etika Pemerintah (Good Governance and Government
      Ethics);
2.    Perencanaan     dan   Pengelolaan    Keuangan    Daerah    (Financial   Planning   and
      Management);
3.    Pengelolaan Keuangan Bagi Pejabat Non-Keuangan (Financial Management for Non
      Financial Officer);
4.    Pembangunan Ekonomi Daerah (Regional Economic Development);
5.    Penyusunan Ketentuan Perundang-Undangan (Legal Drafting);
6.    Pengembangan Organisasi Perangkat Daerah (Organization Development);
7.    Manajemen      dan    Pengembangan     Sumberdaya     Manusia      (Human   Resources
      Management and Development);
8.    Manajemen Sumberdaya Manusia Pegawai Negeri Sipil - Bersertifikat (Human
      Resources Management - Certified);
9.    Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technology);
10.   Perencanaan Pembangunan Daerah (Regional Development Planning);
11.   Formulasi Rencana Strategis (Formulation of Strategic Planning);
12.   Manajemen Aset Daerah 1: Fisik (Asset Management – Physical);
13.   Manajemen Aset Daerah 2: Professional (Asset Management – Professional);
14.   Pelayanan Publik, Akuntabilitas dan Pengelolaan Mutu (Public Services Delivery,
      Accountability and Quality Management);
15.   Manajemen Ekonomi Masyarakat; Pemberdayaan Koperasi - Usaha Mikro Kecil
      Menengah (Management of People’s Economy);
16.   Administrasi Umum (General Administration);
17.   Manajemen Proyek (Project Management);
18.   Akuntabilitas Kinerja Institusi Pemerintah (AKIP) – (Accountability of Government
      Institutional Performance);
19.   Pengelolaan Dampak Lingkungan Hidup di Daerah (Environmental Assessment and
      Management);
20.   Pengelolan Program Jaminan Sosial (Social Security Program);
21.   Hubungan Masyarakat (Public Relations);
22.   Pengentasan Kemiskinan (Povety Alleviation);
23.   Penyadaran Gender di Era Desentralisasi (Gender Awareness);
24.   Manajemen Keuangan – Bersertifikat (Financial Management – Certified).
Pedoman Umum


Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Teknis
        Manajemen Proyek (Project Management)




               UNTUK ESELON III
DAFTAR ISI



DAFTAR ISI................................................................................................................... i


BAB I         Pendahuluan................................................................................................... 1
              A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
              B. Tujuan Diklat............................................................................................ 2
BAB II        Struktur Kurikulum...................................................................................... 3
              A. Pohon Kompetensi.................................................................................... 3
              B. Modul........................................................................................................ 4
              C. Alokasi Waktu .......................................................................................... 5
BAB III Peserta Dan Tenaga Pengajar ...................................................................... 6
              A. Persyaratan Peserta ................................................................................... 6
              B. Jumlah Peserta .......................................................................................... 6
              C. Persyaratan Tenaga Pengajar.................................................................... 6
BAB IV Metoda Dan Sarana/Prasarana Diklat ........................................................ 7
              A. Metoda ...................................................................................................... 7
              B. Sarana/Prasarana Diklat............................................................................ 9
BAB V         Waktu dan Penyelenggaraan...................................................................... 10
              A. Penyelenggaraan..................................................................................... 10
              B. Waktu Pelaksanaan................................................................................. 10
BAB VI Evaluasi......................................................................................................... 11
              A. Evaluasi Peserta...................................................................................... 11
              B. Evaluasi Tenaga Pengajar....................................................................... 11
              C. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan ......................................................... 11
              D. Evaluasi Pasca Diklat ............................................................................. 12
BAB VII SERTIFIKASI.............................................................................................. 13
BAB VIII PENUTUP ................................................................................................... 14




                                                              i
BAB I
                                PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

   Pembangunan yang dijalankan di negara manapun di dunia ini, termasuk di
   Indonesia, dilaksanakan pada mulanya dalam bentuk proyek. Oleh karenanya,
   keberhasilan pembangunan akan sangat ditentukan oleh keberhasilan
   penyelenggaraan proyek-proyek pembangunan. Pembangunan tidak hanya
   diartikan bangunan fisik seperti jalan, lapangan terbang dan rumah sakit, akan
   tetapi pembangunan dalam arti yang luas mencakup juga pembangunan Sumber
   Daya Manusia, institusi dan perangkat lunak. Oleh karenanya, meskipun lebih
   banyak referensi yang membahas tentang tentang proyek fisik, pembahasan proyek
   dalam Diklat teknis Manajemen Proyek mencakup keduanya.

   Pembangunan di Indonesia sekarang ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan
   negara tetangga. Keadaan yang demikian, di satu sisi mengakibatkan daya saing
   kita sebagai Bangsa di Era kompetisi global yang keras seperti sekarang ini
   menjadi rendah, di sisi lain pelayan publik menjadi tidak seperti yang diharapkan.
   Jeda pembangunan yang telah terjadi setelah krisis ekonomi dan keterbatasan
   kemampuan pembiayaan, mengakibatkan tingkat ketertinggalan kita semakin jauh.
   Agaknya, konsolidasi dan pembangkitan semangat membangun dengan di landasi
   penerapan kaidah good governance dalam memenej kegiatan pengelolaan
   pembangunan menjadi mutlak harus dilaksanakan. Pemanfaatan segala sumber
   daya secara akuntabel dan transparan dalam program/kegiatan pembangunan perlu
   ditegakkan. Pengerahan potensi Sumber Daya Manusia secara profesional sesuai
   dengan kompetensinya tanpa memberikan batasan gender akan sangat menunjang
   proses percepatan pembangunan. Kecepatan memetakan kebutuhan pembangunan
   dan mengidentifikasi potensi keunggulan yang dimiliki akan menjadi lebih tajam
   jika didukung dengan penerapan Desentralisasi Daerah dengan tepat. Kecuali itu,
   dengan penerapan desentralisasi yang tepat, harapan akan dukungan terhadap
   program/kegiatan pembangunan akan lebih mudah diwujudkan melalui
   perencanaan program/kegiatan secara bottom-up.

   Dalam kerangka menunjang proses/kegiatan pembanguan itulah dirancang Diklat
   teknis Manajemen Proyek. Diklat teknis ini dirancang bukan hanya untuk
   mengenalkan konsep tentang manajemen proyek, tetapi juga memberikan arahan
   kemampuan teknis kepada para pejabat dari berbagai instansi di daerah khususnya
   para pejabat Eselon IV dan Eselon III untuk mengelola penyelenggaran proyek
   pembangunan secara berhasil, sehingga dapat menjawab tantangan pembangunan
   Daerah secara tepat dan mampu meningkatkan peringkat kinerja pembangunan
   berkelanjutan daerah, dengan tetap dapat dipertahankannya keseimbangan
   lingkungan, sosial dan ekonomi.

   Oleh karena sasaran kompetensi yang diharapkan dari Diklat ini adalah
   kemampuan penerapan/pelaksanaan, maka disamping ceramah dan diskusi,
   muatan Diklat ini akan diisi dengan latihan-latihan untuk membentuk ketrampilan
   manajerial. Dengan demikian setelah peserta mengikuti diklat ini, kompetensi




                                         1
2


   pengelolaan proyek dari mulai identifikasi, penetapan skala prioritas, perencanaan,
   penganggaran, pengendalian dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil.

   Pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan semua pihak yang terkait dalam
   penyelenggaraan Diklat Manajemen Proyek.


B. Tujuan Diklat

   Diklat Teknis Manajemen Proyek ini dirancang untuk para pejabat Eselon III
   dengan tujuan umum adalah agar aparatur Daerah Eselon III mampu menyusun
   perencanaan penyelenggaraan proyek yang mampu menjawab tantangan
   pembangunan Daerah secara tepat dalam peningkatan peringkat kinerja
   pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan visi daerah, serta dapat tetap dapat
   dipertahankannya keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi.
BAB II
                         STRUKTUR KURIKULUM


A. Pohon Kompetensi

   Untuk mewujudkan tujuan Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk Aparatur
   Eselon III, tersusun pohon kompetensi seperti diperlihatkan pada Gambar 1 di
   bawah.


                   6              Pengendalian Proyek




                                   Evaluasi Kelayakan
                   5
                                  Proyek Cost Recovery




                                   Evaluasi Kelayakan
                   4
                                Proyek Non Cost Recovery




                                       Penetapan
                   3
                                     Skala Prioritas




                                       Kemitraan
                   2
                                   Pemerintah-Swasta




                   1            Tantangan Pembangunan



                Gambar 1. Pohon Kompetensi Diklat Teknis Manajemen
                          Proyek untuk Aparatur Eselon III

   1.   Unit kompetensi pemahaman (Kognitif tingkat 2)

        Unit kompetensi 1 dan 2 dalam pohon kompetensi di atas, bersifat
        pemahaman.

   2.   Unit Kompetensi Penerapan (Kognitif tingkat 3)

        Unit kompetensi 3 sampai dengan 6 bersifat penerapan. Peserta diharapkan
        setelah selesai mengikuti pembahasan unit-unit tersebut akan mampu
        menerapkan dalam pelaksanaan tugas.




                                        3
4


B. Modul

   Enam unit kompetensi di atas dikemas menjadi 2 Modul.

   1.   Modul 1 - Tantangan Pembangunan dan Skala Prioritas

        a.   Modul 1 tersusun dari empat Bab sebagai berikut:
             Bab I : Pendahuluan
             Bab II : Tantangan Pembangunan
             Bab III : Kemitraan Pemerintah-Swasta
             Bab IV : Analytical Hirarchy Process

        b.   Sasaran Kompetensi

             1) Hasil Belajar
                Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan
                mampu menetapkan target-target pembangunan dengan tepat dengan
                penetapan skala prioritas yang objektif serta mampu melakukan
                pemilihan sumber pembiayaan yang terbaik.

             2) Indikator Hasil Belajar
                Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan
                mampu:
                a) Menetapkan target-target pembangunan dengan tepat;
                b) Memahami strategi kemitraan pemerintah-swasta sebagai
                     alternatif penunjang program pembangunan;
                c) Mampu menerapkan konsep AHP dalam penetapan prioritas.

   2.   Modul 2 - Persetujuan dan Pengendalian Proyek

        a.   Modul 1 tersusun dari tujuh Bab sebagai berikut:
             Bab I : Pendahuluan.
             Bab II : Evaluasi kelayakan proyek Non Cost Recovery.
             Bab III : Evaluasi kelayakan proyek cost recovery.
             Bab IV : Metode pengendalian proyek.
             Bab V : Pengendalian Biaya.
             Bab VI : Pengendalian Jadwal.
             Bab VII : Pengendalian Mutu.

        b.   Sasaran Kompetensi

             1) Hasil Belajar
                Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan
                mampu mengambil keputusan go atau no go terhadap usulan proyek,
                serta mampu melaksanakan pengendalian penyelenggaraan proyek,
                sehingga hasil proyek mencapai mutu yang diharapkan, selesai
                dalam batas waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.
5



            2) Indikator Hasil Belajar
               Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan
               mampu:
               a) Melaksanakan evaluasi kelayakan proyek non cost recovery;
               b) Melaksanakan evaluasi kelayakan proyek cost recovery;
               c) Memahami metode pengendalian proyek;
               d) Mampu melaksanakan pengendalian Biaya, Jadwal dan Mutu.


C. Alokasi Waktu

   Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk Aparatur Eselon III membutuhkan durasi
   24 jam pelajaran (@ 45 menit) untuk mencapai sasaran kompetensi seperti tersebut
   di atas.

                                                                        Waktu
             Modul                         Bab
                                                                  CD     L    T
   1.   Tantangan          Bab I      Pendahuluan                   7
        Pembangunan dan    Bab II     Tantangan Pembangunan        80
        Skala Prioritas    Bab III    Kemitraan Pemerintah-        80
                                      Swasta
                           Bab IV     Analytical Hirarchy        123     45
                                      Process
                                      Test                                    20

                                                                   Total: 360

   2.   Persetujuan dan    Bab I      Pendahuluan                   7
        Pengendalian       Bab II     Evaluasi kelayakan           90    45
        Proyek                        proyek Non Cost
                                      Recovery
                           Bab III    Evaluasi kelayakan           90    90
                                      proyek cost recovery
                           Bab IV     Metode pengendalian          90
                                      proyek
                           Bab V      Pengendalian Biaya           75    45
                           Bab VI     Pengendalian Jadwal          73    45
                           Bab VII    Pengendalian Mutu            45
                                      Test                                    25

                                                                   Total: 720
BAB III
                    PESERTA DAN TENAGA PENGAJAR


A. Persyaratan Peserta

   Target Populasi yang mengikuti diklat ini difokuskan pada:

   1. Pejabat Eselon III di lingkungan Pemerintah Kabupaten dan Kota;
   2. Diprioritaskan peserta yang telah mengikuti Diklat Pim III;
   3. Persyaratan peserta ditugasi oleh instansi Pembina Kepegawaian di Kabupaten
      dan Kota;
   4. Sesuai dengan persyaratan administrasi yang ditentukan Pemerintah
      Kabupaten/Kota yang bersangkutan.


B. Jumlah Peserta

   Secara umum jumlah peserta tidak dibatasi; namun demikian jumlah peserta per
   kelas sebaiknya antara 20-30 orang. Pelaksanaan pelatihan bila dibutuhkan 2 kelas
   bisa dilakukan paralel atau berdasarkan giliran/angkatan disesuaikan dengan
   kondisi di daerah masing-masing.


C. Persyaratan Tenaga Pengajar

   Persyaratan tenaga pengajar untuk pembelajaran diklat ini antara lain:

   1. Menguasai materi tentang Sankri serta Kepemerintahan dan Etika yang baik;
   2. Pernah mengikuti TOT untuk substansi mata diklat ini dan TOT strategi
      pembelajaran;
   3. Minimal pendidikan S2;
   4. Minimal pengalaman kerja 5 tahun di bidang pengajaran/pembelajaran.




                                         6
BAB IV
               METODA DAN SARANA/PRASARANA DIKLAT


A. Metoda

   Beberapa Metode pelatihan yang dapat digunakan untuk pembelajaran ini adalah:

   1.   Metoda Pendekatan yang Bertitik Tolak pada Aktivitas Peserta
        (Participant-centered approach)

        Sebagai penyaji, fasilitator pertama-tama mengajak peserta untuk
        berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran ini. Fasilitator hanya
        memfasilitasi peserta dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya peran aktif
        peserta tersebut (activity-based strategies). Dengan cara ini pada awalnya ada
        kemungkinan susah untuk mengajak peserta langsung merespon apa yang kita
        anjurkan, karena mungkin sebagian peserta belum terbiasa atau hal ini
        merupakan hal baru bagi mereka; atau ada kemungkinan lain dimana peserta
        terbiasa dengan selalu dijejali informasi sementara mereka sendiri tetap pasip
        saja untuk menerimanya. Bagaimanapun, metoda ‘a participant-centred
        approach’ akan berdampak pada lebih aktifnya dan lebih efektifnya
        pembelajaran, lebih memicu peserta untuk mengembangkan diri dalam
        menelusuri pengetahuan dan ide-ide mereka serta akan menerapkan hasil
        pembelajarannya tersebut.

   2.   Metoda pembelajaran secara aktif (Active Learning)

        Untuk menggunakan metoda pembelajaran secara aktif, peserta harus digiring
        untuk berani terlibat dalam diskusi, berani debat serta berani mengemukakan
        ide-ide mereka. Berbagai pendapat perlu direspon baik oleh peserta yang
        ditugasi sebagai ‘presenter’ maupun oleh peserta lainnya. Fasilitator harus
        dapat mengatur agar suasana belajar dapat diciptakan sedemikian rupa
        sehingga para peserta merasa tidak kaku dan timbul rasa percaya diri dalam
        mengemukakan pendapatnya.

   3.   Metoda Pembelajaran Sendiri (Individual Learning Styles)

        Metoda pembelajaran sendiri akan memerlukan banyak macam cara
        penyampaian termasuk diantaranya grup diskusi; tim kerja; berperan sebagai
        tokoh; refleksi diri; serta penggunaan berbagai alat bantu visual/audio visual.

   4.   Pelatihan Pembelajaran Orang Dewasa (Andragogy)

        Sebagai seorang penyaji, fasilitator wajib menerapkan cara-cara pendekatan
        pembelajaran orang dewasa dalam melaksanakan diklat, menyampaikan
        disain kursus maupun dalam penggunaan Bahan ajar serta penyampaiannya
        kepada peserta. Prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa sebagaimana




                                          7
8


dikembangkan oleh IASTP III Training (adult learning principles) yang
digunakan sebagai bagian dari metoda pelatihan dicantumkan dibawah ini:

a.   Orang dewasa akan memperkaya                 pengetahuannya      melalui
     pengalamannya dalam pembelajaran.

     Panduan pembelajaran:
     Gali pengalaman dan keterampilan peserta. Gunakan pengalaman peserta
     sebagai kasus dari pembicaraan.

b.   Orang dewasa cenderung untuk mengawasi apa yang mereka
     pelajari.

     Panduan Pembelajaran:
     Cari titik-titik yang merupakan cerminan yang paling kritis dan kurang
     pas dari asumsi yang digunakan dalam pembelajaran ini.

c.   Orang dewasa cenderung belajar dalam lingkungan yang bernuansa
     kerjasama.

     Panduan Pembelajaran:
     Jadikan pembelajaran ini sebagai ajang kegiatan bersama. Ciptakan
     hubungan kerjasama antar peserta dengan dasar saling menghormati,
     keterbukaan dan kesetaraan.

d.   Orang dewasa selalu ingin melihat keterkaitan antara training ini
     dengan pekerjaan dan kehidupannya.

     Panduan Pembelajaran:
     Tunjukan bahwa apa yang mereka pelajari merupakan kegiatan yang bisa
     diterapkan dalam pekerjaan dan kehidupannya.

e.   Orang dewasa selalu punya kebutuhan pribadi yang ingin dikaitkan
     dengan yang mereka terima.

     Panduan Pembelajaran:
     Maksimalkan keterlibatan peserta dam proses pembelajaran ini.

f.   Kumpulan orang dewasa punya kepribadian yang berbeda, cara
     belajar yang beragam serta strategi belajar yang macam-macam.

     Panduan Pembelajaran:
     Buatlah opsi cara pembelajaran untuk pilihan peserta training.
9


       g.   Perhatikan bahwa tujuan pekerjaan masing-masing peserta yang
            tidak lain mereka adalah orang dewasa bisa berbeda.

            Panduan Pembelajaran:
            Gunakan basis pekerjaan mereka sebagai kasus pembelajaran.

       h.   Biasanya orang dewasa punya masalah dari luar yang bisa
            mempengaruhi waktu dan cara belajar mereka.

            Panduan Pembelajaran:
            Tunjukkan dan jelaskan pada mereka bahwa training ini akan ada
            manfaatnya bagi mereka dimasa depan dan siapa tahu akan mengubah
            kearah yang lebih baik dari sisi kehidupan kita.


B. Sarana/Prasarana Diklat

   Penggunaan Alat bantu/Media Pelatihan (Slide, In Focus, White Board, Flip
   Chart, dan lain-lain) akan sangat membantu pemahaman materi pembelajaran,
   lebih mudah ditangkap maknanya, dan lain-lain.

   Untuk mempermudah komunikasi, beberapa slide yang relevan dengan penjelasan
   tersebut dicantumkan pada lampiran (terpisah) dari panduan ini. Jumlah slide yang
   ditayangkan disesuaikan dengan keperluan dan waktu yang tersedia sesuai SAP
   (Satuan Acara Pembelajaran), yang dipersiapkan/dikembangkan sendiri oleh
   fasilitator, sesuai sarana Diklat yang tersedia.
BAB V
                    WAKTU DAN PENYELENGGARAAN



A. Penyelenggaraan

   1.   Penyelenggara Diklat Teknis ini adalah Penyedia Jasa (Services Provider)
        Paket C.2 yang telah menandatangani kontrak dengan ”Project
        Implementation Unit (PIU)” SCB-DP Kabupaten/Kota (ADB Loan No. 1964-
        INO), selama masih berstatus proyek.

   2.   Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan pasal
        22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 dan Keputusan
        Kepala Kembaga Administrasi Negara No 194/XIII/10/6/2001 tentang
        Pedoman Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga Diklat Pegawai Negara Sipil;

   3.   Lembaga        Diklat Pemerintah yang  belum   terakreditasi  dapat
        menyelenggarakan Diklat bekerja sama dengan Lembaga Administrasi
        Negara atau dengan Lembaga Diklat instansi pemerintah lainnya yang
        terakreditasi.

   4.   Lembaga Diklat Lainnya yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan yang ada
        (pasca proyek).


B. Waktu Pelaksanaan

   Waktu pelaksanaan Diklat Teknis ini adalah selama 24 jam pelajaran @ 45 menit,
   diselenggarakan maksimum dalam 4 hari. Penetapan jumlah atau lama hari diklat
   ini berlangsung tergantung keputusan penyelenggara Diklat di daerah.




                                       10
BAB VI
                                    EVALUASI


A. Evaluasi Peserta

    Evaluasi peserta dilakukan untuk mengetahui kompetensi yang telah tercapai:

    1.   Mampu melaksanakan evaluasi kelayakan proyek non cost recovery;
    2.   Mampu Melaksanakan evaluasi kelayakan proyek cost recovery;
    3.   Mampu memahami metode pengendalian proyek;
    4.   Mampu melaksanakan pengendalian Biaya, Jadwal dan Mutu.


B. Evaluasi Tenaga Pengajar

    Aspek yang dinilai dari Widyaiswara adalah sebagai berikut:
    1. Pencapaian tujuan pembelajaran;
    2. Sistematika penyajian;
    3. Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program Diklat;
    4. Ketepatan waktu dan kehadiran;
    5. Penggunaan metode dan media pembelajaran;
    6. Sikap dan perilaku;
    7. Cara menjawab pertanyaan dari peserta;
    8. Penggunaan bahasa;
    9. Pemberian motivasi kepada peserta;
    10. Penguasaan materi;
    11. Kerapihan berpakaian;
    12. Kerjasama antar Widyaiswara (dalam tim).

    Penilaian terhadap Widyaiswara dilakukan oleh peserta dan penyelenggara.
    Hasilnya diolah dan disampaian oleh penyelenggara kepada Instansi Pembina
    Diklat dan kepada setiap Widyaiswara sebagai masukan bagi yang bersangkutan
    untuk peningkatan kualitas masing-masing Widyaiswara pada masa yang akan
    datang.


C. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

    Aspek yang dinilai terhadap kinerja Penyelenggara antara lain sebagai berikut:
    1. Efektifitas penyelenggaraan;
    2. Kesiapan dan ketersediaan sarana Diklat;
    3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;
    4. Kebersihan kelas, asrama, kafetaria dan toilet;
    5. Ketersediaan dan kelengkapan bahan Diklat;
    6. Ketersediaan fasilitas olahraga, kesehatan dan ibadah;
    7. Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara;
    8. Administrasi Diklat yang meliputi:
        a. Administrasi kepesertaan, kewidyaiswaraan;




                                         11
12


        b.   Administrasi seluruh dokumen dan bahan diklat.

    Penilaian terhadap kinerja Penyelenggara dilakukan oleh Widyaiswara dan peserta
    diklat. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara sebagai bahan
    masukan untuk penyempurnaan program Diklat yang akan datang dan bahan
    akreditasi Lembaga Diklat.


D. Evaluasi Pasca Diklat

    1. Evaluasi Pasca Diklat dilaksanakan 6 s.d 12 bulan setelah peserta kembali ke
       unit kerja masing-masing dengan mengacu pada rencana tingkat lanjut.
    2. Setelah penyelenggaraan Diklat berakhir dilakukan evaluasi pasca Diklat
       khususnya terhadap aspek-aspek:
        a. Keterampilan kemampuan alumni menerapkan pengetahuan dan dalam
            melaksanakan tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya;
        b. Pendayagunaan alumni sesuai dengan potensinya.
    3. Evaluasi tersebut di atas dilakukan oleh penyelenggara Diklat bekerjasama
       dengan unit kerja yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian instansi
       alumni.
    4. Hasil evaluasi tersebut disampaikan oleh penyelenggara kepada :
        a. Pimpinan instansi alumni;
        b. Instansi Pembina;
        c. Instansi Pengendali.
    5. Instansi Pembina Diklat melakukan evaluasi setiap tahun secara menyeluruh
       terhadap efektifitas program dan penyelenggaraan Diklat.
BAB VII
                                 SERTIFIKASI


1. Kepada peserta Diklat yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan
   dinyatakan lulus, diberikan Sertifikat.

2. Jenis dan bentuk serta ukuran Sertifikat ditetapkan oleh Kepala Lembaga
   Administrasi Negara.

3. Sertifikat ditandatangani oleh Pimpinan Instansi Penyelenggara Diklat yang
   terakreditasi dan Pimpinan Instansi Pembina Diklat dengan kode registrasi dari
   Instansi Pembina Diklat.

4. Prosedur untuk memperoleh Kode Registrasi dari Instansi Pembina sebagai berikut:
   a. Lembaga Penyelenggara Diklat/Penanggung jawab Program menyampaikan
      daftar para peserta selambat-lambatnya hari kedua setelah pembukaan;
   b. Instansi Pembina memberikan kode Registrasi sesuai daftar yang sah/diajukan;
   c. Pengajuan untuk registrasi penomoran sertifikat dapat dilakukan dengan cara
      mengirim atau melalui faksimili.




                                        13
BAB VIII
                                  PENUTUP


Pedoman ini merupakan panduan bagi Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi
untuk menyelenggarakan Diklat bagi Penyelenggara Diklat.

Pedoman sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) di atas,
apabila dipandang perlu akan diadakan penyempurnaan secara berkala.

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Pedoman ini akan diatur lebih lanjut dalam
Keputusan tersendiri.




                                      14
Pedoman Umum



Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis
        Manajemen Proyek (Project Management)




               UNTUK ESELON IV
DAFTAR ISI


DAFTAR ISI ................................................................................................................... i


BAB I                PENDAHULUAN ................................................................................... 1
                     A. Latar Belakang..................................................................................... 1
                     B. Tujuan Diklat ....................................................................................... 2
BAB II               STRUKTUR KURIKULUM ................................................................. 3
                     A. Pohon Kompetensi............................................................................... 3
                     B. Modul................................................................................................... 4
                     C. Alokasi Waktu .................................................................................... 6
BAB III              PESERTA DAN TENAGA PENGAJAR ............................................. 8
                     A. Persyaratan Peserta .............................................................................. 8
                     B. Jumlah Peserta ..................................................................................... 8
                     C. Persyaratan Tenaga Pengajar ............................................................... 8
BAB IV               METODA DAN SARANA/PRASARANA DIKLAT .......................... 9
                     A. Metoda ................................................................................................. 9
                     B. Sarana/Prasarana Diklat ..................................................................... 11
BAB V                WAKTU DAN PENYELENGGARAAN............................................ 12
                     A. Penyelenggaraan ................................................................................ 12
                     B. Waktu Pelaksanaan ............................................................................ 12
BAB VI               EVALUASI............................................................................................ 13
                     A. Evaluasi Peserta ................................................................................. 13
                     B. Evaluasi Tenaga Pengajar .................................................................. 13
                     C. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan .................................................... 13
                     D. Evaluasi Pasca Diklat ........................................................................ 14
BAB VII              SERTIFIKASI ...................................................................................... 15
BAB VIII             PENUTUP ............................................................................................. 16




                                                               i
BAB I
                                PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

   Pembangunan yang dijalankan di negara manapun di dunia ini, termasuk di
   Indonesia, dilaksanakan pada mulanya dalam bentuk proyek. Oleh karenanya,
   keberhasilan pembangunan akan sangat ditentukan oleh keberhasilan
   penyelenggaraan proyek-proyek pembangunan. Pembangunan tidak hanya
   diartikan bangunan fisik seperti jalan, lapangan terbang dan rumah sakit, akan
   tetapi pembangunan dalam arti yang luas mencakup juga pembangunan Sumber
   Daya Manusia, institusi dan perangkat lunak. Oleh karenanya, meskipun lebih
   banyak referensi yang membahas tentang tentang proyek fisik, pembahasan proyek
   dalam Diklat Teknis Manajemen Proyek mencakup keduanya.

   Pembangunan di Indonesia sekarang ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan
   negara tetangga. Keadaan yang demikian, di satu sisi mengakibatkan daya saing
   kita sebagai Bangsa di Era kompetisi global yang keras seperti sekarang ini
   menjadi rendah, di sisi lain pelayan publik menjadi tidak seperti yang diharapkan.
   Jeda pembangunan yang telah terjadi setelah krisis ekonomi dan keterbatasan
   kemampuan pembiayaan, mengakibatkan tingkat ketertinggalan kita semakin jauh.
   Agaknya, konsolidasi dan pembangkitan semangat membangun dengan di landasi
   penerapan kaidah good governance dalam memenej kegiatan pengelolaan
   pembangunan menjadi mutlak harus dilaksanakan. Pemanfaatan segala sumber
   daya secara akuntabel dan transparan dalam program/kegiatan pembangunan perlu
   ditegakkan. Pengerahan potensi Sumber Daya Manusia secara profesional sesuai
   dengan kompetensinya tanpa memberikan batasan gender akan sangat menunjang
   proses percepatan pembangunan. Kecepatan memetakan kebutuhan pembangunan
   dan mengidentifikasi potensi keunggulan yang dimiliki akan menjadi lebih tajam
   jika didukung dengan penerapan Desentralisasi Daerah dengan tepat. Kecuali itu,
   dengan penerapan desentralisasi yang tepat, harapan akan dukungan terhadap
   program/kegiatan pembangunan akan lebih mudah diwujudkan melalui
   perencanaan program/kegiatan secara bottom-up.

   Dalam kerangka menunjang proses/kegiatan pembanguan itulah dirancang Diklat
   teknis Manajemen Proyek. Diklat teknis ini dirancang bukan hanya untuk
   mengenalkan konsep tentang manajemen proyek, tetapi juga memberikan arahan
   kemampuan teknis kepada para pejabat dari berbagai instansi di daerah khususnya
   para pejabat Eselon IV dan Eselon III untuk mengelola penyelenggaraan proyek
   pembangunan secara berhasil, sehingga dapat menjawab tantangan pembangunan
   Daerah secara tepat dan mampu meningkatkan peringkat kinerja pembangunan
   berkelanjutan daerah, dengan tetap dapat dipertahankannya keseimbangan
   lingkungan, sosial dan ekonomi.

   Oleh karena sasaran kompetensi yang diharapkan dari Diklat ini adalah
   kemampuan penerapan/pelaksanaan, maka disamping ceramah dan diskusi,
   muatan diklat ini akan diisi dengan latihan-latihan untuk membentuk ketrampilan




                                         1
2


   manajerial. Dengan demikian setelah peserta mengikuti diklat ini, kompetensi
   pengelolaan proyek dari mulai identifikasi, penetapan skala prioritas, perencanaan,
   penganggaran, pengendalian dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil.

   Pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan semua pihak yang terkait dalam
   penyelenggaraan Diklat Manajemen Proyek.


B. Tujuan Diklat

   Tujuan Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk aparatur Daerah Eselon IV adalah
   agar aparatur Daerah Eselon IV mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam
   siklus penyelenggaraan proyek dengan baik, sehingga proyek akan mampu
   mengisi kebutuhan/tantangan pembangunan daerah secara tepat dan
   penyelenggaraannya dapat diselesaikan tepat waktu, tepat mutu dan dalam batas
   biaya yang disediakan.
3


                                BAB II
                         STRUKTUR KURIKULUM


A. Pohon Kompetensi

   Untuk mewujudkan tujuan Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk Aparatur
   Eselon IV, tersusun pohon kompetensi seperti tampak pada Gambar 1 di bawah.


                                16         Audit dan PBME

                                15           Pelaporan

                                14    Perubahan Lingkup & Klaim

                                13       Pengendalian Mutu

                                12       Pengendalian Jadwal

                                11       Pengendalian Biaya

                                10 Metode dan Teknik Pengendalian



                                 9     Resiko & Pengelolaannya

                                 8          Penjadwalan

                                 7     Pengadaan Barang/Jasa



                                 6    Evaluasi Kelayakan Proyek
                                           Cost Recovery

                                 5    Evaluasi Kelayakan Proyek
                                         Non Cost Recovery

                                 4        Tahap Konseptual



                                 3       Manajemen Proyek


                   1   Proyek                                       2   Manajemen


               Gambar 1. Pohon Kompetensi Diklat Teknis Manajemen
                         Proyek untuk Aparatur Eselon IV

   1. Unit kompetensi pemahaman (Kognitip tingkat 2)
      Unit kompetensi 1, 2 dan 3 dalam pohon kompetensi di atas, bersifat
      pemahaman.

   2. Unit Kompetensi penerapan (Kognitif tingkat 3)
      Unit kompetensi 4 sampai dengan 13 bersifat penerapan. Peserta diharapkan
      setelah selesai mengikuti pembahasan unit-unit tersebut akan mampu
      menerapkan dalam pelaksanaan tugas.
4


B. Modul

   Ketiga belas unit kompetensi di atas dikemas menjadi 4 Modul

   1. Modul 1 - Pengertian Dasar Manajemen Proyek

        a. Modul 1 tersusun dari empat Bab sebagai berikut:
           Bab I   - Pendahuluan
           Bab II - Proyek
           Bab III - Manajemen
           Bab IV - Manajemen Proyek

        b. Sasaran Kompetensi

           1) Hasil Belajar
              Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan mampu
              memahami dengan baik konsep dasar manajemen proyek, sehingga
              kompetensi awal yang diharapkan untuk dapat mengikuri pembahasan
              Modul selanjutnya tercapai.

           2) Indikator Hasil Belajar

               Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan mampu:
               a) Menjelaskan pengertian proyek, sifat dan karakteristiknya
                  sehingga diperlukan manajemen khusus, serta mengenali beberapa
                  siklus proyek
               b) Memahami dan memiliki kesamaan persepsi tentang manajemen,
                  mencakup prinsip dan fungsi-fungsi manajemen
               c) Memahami pengertian manajemen proyek serta mengenali fungsi-
                  fungsinya.

   2.   Modul 2 - Pengelolaan Siklus Proyek

        a. Modul 2 tersusun dari empat Bab sebagai berikut:
           Bab I   : Pendahuluan
           Bab II : Tahap Konseptual
           Bab III : Evaluasi Proyek Non Cost Recovery
           Bab IV : Evaluasi Proyek Non Cost Recovery

        b. Sasaran Kompetensi

           1) Hasil Belajar
              Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan mampu
              melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam tahap
              konseptual dan mampu melakukan analisis kelayakan proyek baik non
              cost recovery maupun cost recovery.
5


        2) Indikator Hasil Belajar

            Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan mampu:
            a) Melakukan identifikasi proyek
            b) Melakukan WBS proyek
            c) Melakukan estimasi waktu dan biaya proyek
            d) Melaksanakan studi kelayakan
            e) Melakukan Evaluasi Proyek Non Cost Recovery
            f) Melakukan Evaluasi Proyek Cost Recovery.

3.   Modul 3 - Persiapan Pelaksanaan

     a. Modul 3 tersusun dari empat Bab sebagai berikut:
        Bab I   : Pendahuluan
        Bab II : Pengadaan Barang dan Jasa
        Bab III : Resiko Proyek dan Pengelolaannya
        Bab IV : Penjadwalan

     b. Sasaran Kompetensi

        1) Hasil Belajar

            Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan mampu
            memahami dan menerapkan teknik penjadwalan sesuai kebutuhan
            proyek dan pengadaan jasa sesuai prosedur yang berlaku.

        2) Indikator Hasil Belajar

            Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan mampu:
            a) Melaksanakan Pengadaan Barang dan Jasa sesuai prosedur yang
               berlaku
            b) Mengelola resiko proyek
            c) Menyusun jadwal balok
            d) Menyusun diagram jaringan kerja
            e) Melakukan perataan sumber daya

4.   Modul 4 - Pelaksanaan

     a. Modul 4 tersusun dari delapan Bab sebagai berikut:
        Bab I    : Pendahuluan
        Bab II : Metode & Teknik Pengendalian
        Bab III : Sasaran dan Tujuan Pengendalian Biaya
        Bab IV : Pengendalian Jadwal
        Bab V : Pengendalian Mutu
        Bab VI : Perubahan order dan Klaim
        Bab VII : Pelaporan
        Bab VIII : Audit dan PBME
6



       b. Sasaran Kompetensi

           1) Hasil Belajar

              Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan mampu
              melaksanakan pengendalian proyek secara berhasil dengan
              memanfaatkan metodik yang tepat sehingga proyek berjalan sesuai
              dengan jalurnya, mampu menyusun laporan proyek dan mengelola
              administrasi perkontrak

           2) Indikator Hasil Belajar

              Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan mampu:
              a) Menjelaskan teknik pengendalian proyek
              b) Melaksanakan pengendalian proyek dengan menggunakan teknik
                  yang tepat: biaya, jadwal dan mutu
              c) Menyusun laporan proyek yang baik dan tepat waktu
              d) mengelola perubahan order dan klim
              e) Melaksanakan audit dan PBME.


C. Alokasi Waktu

   Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk Aparatur Eselon IV membutuhkan durasi
   42 jam pelajaran (@ 45 menit) untuk mencapai sasaran kompetensi seperti tersebut
   di atas.

                                                                     Waktu
            Modul                           Bab
                                                                  CD L T
  1.   Pengertian Dasar    Bab I        Pendahuluan                 7
       Manajemen           Bab II       Proyek                     73
       Proyek              Bab III      Manajemen                  80
                           Bab IV       Manajemen Proyek           90
                                        Test                               20

                                                                   Total: 270

  2.   Pengelolaan         Bab I        Pendahuluan                7
       Siklus Proyek       Bab II       Tahap Konseptual         153
                           Bab III      Evaluasi Proyek Non Cost 90     45
                                        Recovery
                           Bab IV       Evaluasi Proyek Cost      90    90
                                        Recovery
                                        Test                                 20

                                                                   Total: 495
7


                                                                     Waktu
             Modul                              Bab
                                                                  CD L T
 3.    Persiapan              Bab I        Pendahuluan              7
       Pelaksanaan            Bab II       Pengadaan Barang dan   165 45
                                           Jasa
                              Bab III      Resiko Proyek dan       90
                                           Pengelolaannya
                              Bab IV       Penjadwalan            163   90
                                           Test                              25


                                                                   Total: 585

 4.    Pelaksanaan            Bab I    Pendahuluan                  7
                              Bab II   Metode & Teknik             90
                                       Pengendalian
                              Bab III  Pengendalian Biaya          75   45
                              Bab IV   Pengendalian Jadwal         73   45
                              Bab V    Pengendalian Mutu           45
                              Bab VI   Perubahan order dan         45
                                       Klaim
                              Bab VII Pelaporan                    45
                              Bab VIII Audit dan PBME              45
                                       Test                                  25

                                                                   Total: 540

Catatan: CD = Ceramah ; Diskusi ; L = Latihan ; T = Test
BAB III
                    PESERTA DAN TENAGA PENGAJAR


A. Persyaratan Peserta

   Target Populasi yang mengikuti diklat ini difokuskan pada:

   1. Pejabat Eselon IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten dan Kota;
   2. Diprioritaskan peserta yang telah mengikuti Diklat Pim IV;
   3. Persyaratan peserta ditugasi oleh instansi Pembina Kepegawaian di Kabupaten
      dan Kota;
   4. Sesuai dengan persyaratan administrasi yang ditentukan Pemerintah
      Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

   Catatan: Untuk Peserta Eselon III, kecuali persyaratan butir 1 dan 2, persyaratan 3
   dan 4, tetap berlaku.


B. Jumlah Peserta

   Secara umum jumlah peserta tidak dibatasi; namun demikian jumlah peserta per
   kelas sebaiknya antara 20-30 orang. Pelaksanaan pelatihan bila dibutuhkan 2 kelas
   bisa dilakukan paralel atau berdasarkan giliran/angkatan disesuaikan dengan
   kondisi di daerah masing-masing.


C. Persyaratan Tenaga Pengajar

   Persyaratan tenaga pengajar untuk pembelajaran diklat ini antara lain:
   1. Menguasai materi tentang Sankri serta Kepemerintahan dan Etika yang baik;
   2. Pernah mengikuti TOT untuk substansi mata diklat ini dan TOT strategi
      pembelajaran;
   3. Minimal pendidikan S2;
   4. Minimal pengalaman kerja 5 tahun di bidang pengajaran/pembelajaran.




                                         8
BAB IV
               METODA DAN SARANA/PRASARANA DIKLAT


A. Metoda

   Beberapa Metode pelatihan yang dapat digunakan untuk pembelajaran ini adalah:

   1.   Metoda pendekatan yang bertitik tolak pada aktivitas peserta
        (Participant-centred approach)

        Sebagai penyaji, fasilitator pertama-tama mengajak peserta untuk
        berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran ini. Fasilitator hanya
        memfasilitasi peserta dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya peran aktif
        peserta tersebut (activity-based strategies). Dengan cara ini pada awalnya ada
        kemungkinan susah untuk mengajak peserta langsung merespon apa yang kita
        anjurkan, karena mungkin sebagian peserta belum terbiasa atau hal ini
        merupakan hal baru bagi mereka; atau ada kemungkinan lain dimana peserta
        terbiasa dengan selalu dijejali informasi sementara mereka sendiri tetap pasip
        saja untuk menerimanya. Bagaimanapun, metoda ‘a participant-centred
        approach’ akan berdampak pada lebih aktifnya dan lebih efektifnya
        pembelajaran, lebih memicu peserta untuk mengembangkan diri dalam
        menelusuri pengetahuan dan ide-ide mereka serta akan menerapkan hasil
        pembelajarannya tersebut.

   2.   Metoda pembelajaran secara aktif (Active Learning)

        Untuk menggunakan metoda pembelajaran secara aktif, peserta harus digiring
        untuk berani terlibat dalam diskusi, berani debat serta berani mengemukakan
        ide-ide mereka. Berbagai pendapat perlu direspon baik oleh peserta yang
        ditugasi sebagai ‘presenter’ maupun oleh peserta lainnya. Fasilitator harus
        dapat mengatur agar suasana belajar dapat diciptakan sedemikian rupa
        sehingga para peserta merasa tidak kaku dan timbul rasa percaya diri dalam
        mengemukakan pendapatnya.

   3.   Metoda Pembelajaran Sendiri (Individual Learning Styles)

        Metoda pembelajaran sendiri akan memerlukan banyak macam cara
        penyampaian termasuk diantaranya grup diskusi; tim kerja; berperan sebagai
        tokoh; refleksi diri; serta penggunaan berbagai alat bantu visual/audio visual.

   4.   Pelatihan Pembelajaran Orang Dewasa (Andragogy)

        Sebagai seorang penyaji, fasilitator wajib menerapkan cara-cara pendekatan
        pembelajaran orang dewasa dalam melaksanakan diklat, menyampaikan
        disain kursus maupun dalam penggunaan Bahan Ajar serta penyampaiannya
        kepada peserta. Prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa sebagaimana




                                          9
10


dikembangkan oleh IASTP III Training (adult learning principles) yang
digunakan sebagai bagian dari metoda pelatihan dicantumkan dibawah ini:

a.   Orang dewasa akan memperkaya pengetahuannya melalui
     pengalamannya dalam pembelajaran.

     Panduan pembelajaran:
     Gali pengalaman dan keterampilan peserta. Gunakan pengalaman peserta
     sebagai kasus dari pembicaraan.

b.   Orang dewasa cenderung untuk mengawasi apa yang mereka
     pelajari.

     Panduan Pembelajaran:
     Cari titik-titik yang merupakan cerminan yang paling kritis dan kurang
     pas dari asumsi yang digunakan dalam pembelajaran ini.

c.   Orang dewasa cenderung belajar dalam lingkungan yang bernuansa
     kerjasama.

     Panduan Pembelajaran:
     Jadikan pembelajaran ini sebagai ajang kegiatan bersama. Ciptakan
     hubungan kerjasama antar peserta dengan dasar saling menghormati,
     keterbukaan dan kesetaraan.

d.   Orang dewasa selalu ingin melihat keterkaitan antara training ini
     dengan pekerjaan dan kehidupannya.

     Panduan Pembelajaran:
     Tunjukan bahwa apa yang mereka pelajari merupakan kegiatan yang bisa
     diterapkan dalam pekerjaan dan kehidupannya.

e.   Orang dewasa selalu punya kebutuhan pribadi yang ingin dikaitkan
     dengan yang mereka terima.

     Panduan Pembelajaran:
     Maksimalkan keterlibatan peserta dam proses pembelajaran ini.

f.   Kumpulan orang dewasa punya kepribadian yang berbeda, cara
     belajar yang beragam serta strategi belajar yang macam-macam.

     Panduan Pembelajaran:
     Buatlah opsi cara pembelajaran untuk pilihan peserta training.

g.   Perhatikan bahwa tujuan pekerjaan masing-masing peserta yang
     tidak lain mereka adalah orang dewasa bisa berbeda.

     Panduan Pembelajaran:
     Gunakan basis pekerjaan mereka sebagai kasus pembelajaran.
11


       h.   Biasanya orang dewasa punya masalah dari luar yang bisa
            mempengaruhi waktu dan cara belajar mereka.

            Panduan Pembelajaran:
            Tunjukkan dan jelaskan pada mereka bahwa training ini akan ada
            manfaatnya bagi mereka dimasa depan dan siapa tahu akan mengubah
            kearah yang lebih baik dari sisi kehidupan kita.


B. Sarana/Prasarana Diklat

   Penggunaan Alat Bantu/Media Pelatihan (Slide, In Focus, White Board, Flip
   Chart, dan lain-lain) akan sangat membantu pemahaman materi pembelajaran,
   lebih mudah ditangkap maknanya, dan lain-lain.

   Untuk mempermudah komunikasi, beberapa slide yang relevan dengan penjelasan
   tersebut dicantumkan pada lampiran (terpisah) dari panduan ini. Jumlah slide yang
   ditayangkan disesuaikan dengan keperluan dan waktu yang tersedia sesuai SAP
   (Satuan Acara Pembelajaran), yang dipersiapkan/dikembangkan sendiri oleh
   fasilitator, sesuai sarana Diklat yang tersedia.
BAB V
                    WAKTU DAN PENYELENGGARAAN


A. Penyelenggaraan

   1.   Penyelenggara Diklat Teknis ini adalah Penyedia Jasa (Services Provider)
        Paket C.2 yang telah menandatangani kontrak dengan ”Project
        Implementation Unit (PIU)” SCB-DP Kabupaten/Kota (ADB Loan No. 1964-
        INO), selama masih berstatus proyek.

   2.   Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan pasal
        22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 dan Keputusan
        Kepala Kembaga Administrasi Negara No 194/XIII/10/6/2001 tentang
        Pedoman Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga Diklat Pegawai Negara Sipil;

   3.   Lembaga        Diklat Pemerintah yang  belum   terakreditasi  dapat
        menyelenggarakan Diklat bekerja sama dengan Lembaga Administrasi
        Negara atau dengan Lembaga Diklat instansi pemerintah lainnya yang
        terakreditasi.

   4.   Lembaga Diklat Lainnya yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan yang ada
        (pasca proyek).


B. Waktu Pelaksanaan

   Waktu pelaksanaan Diklat Teknis ini adalah selama 42 jam pelajaran @ 45 menit,
   diselenggarakan maksimum dalam 6 hari. Penetapan jumlah atau lama hari diklat
   ini berlangsung tergantung keputusan penyelenggara Diklat di daerah.




                                       12
BAB VI
                                    EVALUASI


A. Evaluasi Peserta

    Evaluasi peserta dilakukan untuk mengetahui kompetensi yang telah tercapai:
    1. Mampu menjelaskan diklat sebagai suatu system;
    2. Mampu mengidentifikasi standard kompetensi kinerja;
    3. Mampu melaksanakan analisis kebutuhan diklat;
    4. Mampu menyusun laporan analisis kebutuhan diklat;
    5. Mampu menyusun proposal diklat.


B. Evaluasi Tenaga Pengajar

    Aspek yang dinilai dari Widyaiswara adalah sebagai berikut:
    1. Pencapaian tujuan pembelajaran;
    2. Sistematika penyajian;
    3. Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program Diklat;
    4. Ketepatan waktu dan kehadiran;
    5. Penggunaan metode dan media pembelajaran;
    6. Sikap dan perilaku;
    7. Cara menjawab pertanyaan dari peserta;
    8. Penggunaan bahasa;
    9. Pemberian motivasi kepada peserta;
    10. Penguasaan materi;
    11. Kerapihan berpakaian;
    12. Kerjasama antar Widyaiswara (dalam tim).

    Penilaian terhadap Widyaiswara dilakukan oleh peserta dan penyelenggara.
    Hasilnya diolah dan disampaian oleh penyelenggara kepada Instansi Pembina
    Diklat dan kepada setiap Widyaiswara sebagai masukan bagi yang bersangkutan
    untuk peningkatan kualitas masing-masing Widyaiswara pada masa yang akan
    datang.


C. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

    Aspek yang dinilai terhadap kinerja Penyelenggara antara lain sebagai berikut:
    1. Efektifitas peyelenggaraan;
    2. Kesiapan dan ketersediaan sarana Diklat;
    3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;
    4. Kebersihan kelas, asrama, kafetaria dan toilet;
    5. Ketersediaan dan kelengkapan bahan Diklat;
    6. Ketersediaan fasilitas olahraga, kesehatan dan ibadah;
    7. Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara;
    8. Administrasi Diklat yang meliputi:
        a. Administrasi kepesertaan, kewidyaiswaraan;




                                         13
14


         b.   Administrasi seluruh dokumen dan bahan diklat.

    Penilaian terhadap kinerja Penyelenggara dilakukan oleh Widyaiswara dan peserta
    diklat. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara sebagai bahan
    masukan untuk penyempurnaan program Diklat yang akan datang dan bahan
    akreditasi Lembaga Diklat.


D. Evaluasi Pasca Diklat

    1.   Evaluasi pasca Diklat dilaksanakan 6 s.d 12 bulan setelah peserta kembali ke
         unit kerja masing-masing dengan mengacu pada rencana tingkat lanjut.

    2.   Setelah penyelenggaraan Diklat berakhir dilakukan evaluasi pasca Diklat
         khususnya terhadap aspek-aspek:
         a. Keterampilan kemampuan alumni menerapkan pengetahuan dan dalam
              melaksanakan tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya;
         b. Pendayagunaan alumni sesuai dengan potensinya.

    3.   Evaluasi tersebut di atas dilakukan oleh penyelenggara Diklat bekerjasama
         dengan unit kerja yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian instansi
         alumni.

    4.   Hasil evaluasi tersebut disampaikan oleh penyelenggara kepada:
         a. Pimpinan instansi alumni;
         b. Instansi Pembina;
         c. Instansi Pengendali.

    5.   Instansi Pembina Diklat melakukan evaluasi setiap tahun secara menyeluruh
         terhadap efektifitas program dan penyelenggaraan Diklat.
BAB VII
                                  SERTIFIKASI


1.   Kepada peserta Diklat yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan
     dinyatakan lulus, diberikan Sertifikat.

2.   Jenis dan bentuk, serta ukuran Sertifikat ditetapkan oleh Kepala Lembaga
     Administrasi Negara.

3.   Sertifikat ditandatangani oleh Pimpinan Instansi Penyelenggara Diklat yang
     terakreditasi dan Pimpinan Instansi Pembina Diklat dengan kode registrasi dari
     Instansi Pembina Diklat.

4.   Prosedur untuk memperoleh Kode Registrasi dari Instansi Pembina sebagai
     berikut:
     a. Lembaga Penyelenggara Diklat/Penanggung jawab Program menyempaikan
          daftar para peserta selambat-lambatnya hari kedua setelah pembukaan;
     b. Instansi Pembina memberikan kode Registrasi sesuai daftar yang
          sah/diajukan;
     c. Pengajuan untuk registrasi penomoran sertifikat dapat dilakukan dengan cara
          mengirim atau melalui faksimili.




                                        15
BAB VIII
                                  PENUTUP


1.   Pedoman ini merupakan panduan bagi Lembaga Diklat Pemerintah yang
     terakreditasi untuk menyelenggarakan Diklat bagi Penyelenggara Diklat.

2.   Pedoman sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) di
     atas, apabila dipandang perlu akan diadakan penyempurnaan secara berkala.

3.   Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Pedoman ini akan diatur lebih lanjut
     dalam Keputusan tersendiri.




                                      16
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.

Contenu connexe

Tendances

KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadi
KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadiKKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadi
KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadiMuhamad Riadi
 
Presentasi nasionalisme hadi arnowo
Presentasi nasionalisme   hadi arnowoPresentasi nasionalisme   hadi arnowo
Presentasi nasionalisme hadi arnowohadiarnowo
 
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNS
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNSBahan Paparan Kebijakan Latsar CPNS
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNSCoach RFIRMANS
 
overview kebijakan latsar cpns
overview kebijakan latsar cpnsoverview kebijakan latsar cpns
overview kebijakan latsar cpnssuwarlinsuwarlin
 
Pedoman K2P STIE Syari'ah Bengkalis tahun 2016
Pedoman K2P STIE Syari'ah Bengkalis tahun 2016Pedoman K2P STIE Syari'ah Bengkalis tahun 2016
Pedoman K2P STIE Syari'ah Bengkalis tahun 2016labiboziel011010
 
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasiLuh Putri Adnyani
 
Doc 10 buku 3-pedoman penyelenggaraan-pimpemdagri bagi pengawas
Doc 10  buku 3-pedoman penyelenggaraan-pimpemdagri bagi pengawasDoc 10  buku 3-pedoman penyelenggaraan-pimpemdagri bagi pengawas
Doc 10 buku 3-pedoman penyelenggaraan-pimpemdagri bagi pengawasNda Handara
 
Sosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkpSosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkptemanna #LABEDDU
 
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...Nurul Angreliany
 
Mw paparan bidang d t f 17 jan
Mw paparan bidang d t f 17 janMw paparan bidang d t f 17 jan
Mw paparan bidang d t f 17 janMuktiono Waspodo
 
Presentasi KKP muhamad riadi
Presentasi KKP muhamad riadiPresentasi KKP muhamad riadi
Presentasi KKP muhamad riadiMuhamad Riadi
 
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN Sujud Marwoto
 
Formulir 2 teknik aktuaisasi nilai dasar Diklat Prajabatan CPNS
Formulir 2 teknik aktuaisasi nilai dasar Diklat Prajabatan CPNSFormulir 2 teknik aktuaisasi nilai dasar Diklat Prajabatan CPNS
Formulir 2 teknik aktuaisasi nilai dasar Diklat Prajabatan CPNSPG
 
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19temanna #LABEDDU
 
Penjelasan aktual prajab gil.iii basel
Penjelasan aktual prajab   gil.iii baselPenjelasan aktual prajab   gil.iii basel
Penjelasan aktual prajab gil.iii baselMusanif Efendi
 
Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN
Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASNAktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN
Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASNMokh Afifuddin
 

Tendances (20)

KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadi
KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadiKKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadi
KKP (Kertas Kerja Perorangan) muhamad riadi
 
Presentasi nasionalisme hadi arnowo
Presentasi nasionalisme   hadi arnowoPresentasi nasionalisme   hadi arnowo
Presentasi nasionalisme hadi arnowo
 
Proposal perubahan
Proposal perubahanProposal perubahan
Proposal perubahan
 
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNS
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNSBahan Paparan Kebijakan Latsar CPNS
Bahan Paparan Kebijakan Latsar CPNS
 
overview kebijakan latsar cpns
overview kebijakan latsar cpnsoverview kebijakan latsar cpns
overview kebijakan latsar cpns
 
Pedoman K2P STIE Syari'ah Bengkalis tahun 2016
Pedoman K2P STIE Syari'ah Bengkalis tahun 2016Pedoman K2P STIE Syari'ah Bengkalis tahun 2016
Pedoman K2P STIE Syari'ah Bengkalis tahun 2016
 
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
 
Doc 10 buku 3-pedoman penyelenggaraan-pimpemdagri bagi pengawas
Doc 10  buku 3-pedoman penyelenggaraan-pimpemdagri bagi pengawasDoc 10  buku 3-pedoman penyelenggaraan-pimpemdagri bagi pengawas
Doc 10 buku 3-pedoman penyelenggaraan-pimpemdagri bagi pengawas
 
Break through2
Break through2Break through2
Break through2
 
Sosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkpSosialisasi per lan pka pkp
Sosialisasi per lan pka pkp
 
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
 
Mw paparan bidang d t f 17 jan
Mw paparan bidang d t f 17 janMw paparan bidang d t f 17 jan
Mw paparan bidang d t f 17 jan
 
Overview latsar
Overview latsarOverview latsar
Overview latsar
 
Presentasi KKP muhamad riadi
Presentasi KKP muhamad riadiPresentasi KKP muhamad riadi
Presentasi KKP muhamad riadi
 
Laporan aktualisasi
Laporan aktualisasiLaporan aktualisasi
Laporan aktualisasi
 
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
 
Formulir 2 teknik aktuaisasi nilai dasar Diklat Prajabatan CPNS
Formulir 2 teknik aktuaisasi nilai dasar Diklat Prajabatan CPNSFormulir 2 teknik aktuaisasi nilai dasar Diklat Prajabatan CPNS
Formulir 2 teknik aktuaisasi nilai dasar Diklat Prajabatan CPNS
 
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19
Pedoman Pelatihan pka pkp masa pandemi covid 19
 
Penjelasan aktual prajab gil.iii basel
Penjelasan aktual prajab   gil.iii baselPenjelasan aktual prajab   gil.iii basel
Penjelasan aktual prajab gil.iii basel
 
Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN
Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASNAktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN
Aktualisasi Nilai Nilai Dasar ASN
 

Similaire à Pedoman umum project management

Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
Peran APIP Bappenas Mengawal Perencanaan Pembangunan - 22 November 2023.pptx
Peran APIP Bappenas Mengawal Perencanaan Pembangunan - 22 November 2023.pptxPeran APIP Bappenas Mengawal Perencanaan Pembangunan - 22 November 2023.pptx
Peran APIP Bappenas Mengawal Perencanaan Pembangunan - 22 November 2023.pptxTumburParulianSimatu
 
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran SanitasiSinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasiinfosanitasi
 
Lki peningkatan kapasitas kinerja, baru 2015
Lki peningkatan kapasitas kinerja, baru 2015Lki peningkatan kapasitas kinerja, baru 2015
Lki peningkatan kapasitas kinerja, baru 2015lkibandung
 
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja Dadang Solihin
 
Penyusunan RPJMD dan LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD
Penyusunan RPJMD dan LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD Penyusunan RPJMD dan LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD
Penyusunan RPJMD dan LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD Dadang Solihin
 
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalDadang Solihin
 
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docx
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docxLaporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docx
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docxWisalathi
 
Penyusunan RPJMD dan Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs di Daerah
Penyusunan RPJMD dan Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs di DaerahPenyusunan RPJMD dan Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs di Daerah
Penyusunan RPJMD dan Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs di DaerahDadang Solihin
 
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdf
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdfFinal7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdf
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdfRahmaTriBenita
 
13081_overview_pelatihan_dasar_CPNS (2).pptx
13081_overview_pelatihan_dasar_CPNS (2).pptx13081_overview_pelatihan_dasar_CPNS (2).pptx
13081_overview_pelatihan_dasar_CPNS (2).pptxFazaNugroho
 
Proses perencanaan program dan anggaran pendidikan daerah
Proses perencanaan program dan anggaran pendidikan daerahProses perencanaan program dan anggaran pendidikan daerah
Proses perencanaan program dan anggaran pendidikan daerahAstelRajagukguk
 
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dari Perencanaan hingga Monitoring dan...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dari Perencanaan hingga Monitoring dan...Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dari Perencanaan hingga Monitoring dan...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dari Perencanaan hingga Monitoring dan...Dadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Dadang Solihin
 
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan Dadang Solihin
 
KAK-SD. MANGUNJAYA KALIPUCANG.pdf
KAK-SD. MANGUNJAYA KALIPUCANG.pdfKAK-SD. MANGUNJAYA KALIPUCANG.pdf
KAK-SD. MANGUNJAYA KALIPUCANG.pdfIrfanKurniawan86
 
KAK KONSULTAN PERENCANAAN DISPORA 2022 FINAL.pdf
KAK KONSULTAN PERENCANAAN DISPORA 2022 FINAL.pdfKAK KONSULTAN PERENCANAAN DISPORA 2022 FINAL.pdf
KAK KONSULTAN PERENCANAAN DISPORA 2022 FINAL.pdfirsanto2
 
1. SPBN-LA5-4-Senin-070222.pptx
1. SPBN-LA5-4-Senin-070222.pptx1. SPBN-LA5-4-Senin-070222.pptx
1. SPBN-LA5-4-Senin-070222.pptxRohmatulAbadiyyah1
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Dadang Solihin
 

Similaire à Pedoman umum project management (20)

Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Peran APIP Bappenas Mengawal Perencanaan Pembangunan - 22 November 2023.pptx
Peran APIP Bappenas Mengawal Perencanaan Pembangunan - 22 November 2023.pptxPeran APIP Bappenas Mengawal Perencanaan Pembangunan - 22 November 2023.pptx
Peran APIP Bappenas Mengawal Perencanaan Pembangunan - 22 November 2023.pptx
 
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran SanitasiSinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
Sinkronisasi Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Sanitasi
 
Lki peningkatan kapasitas kinerja, baru 2015
Lki peningkatan kapasitas kinerja, baru 2015Lki peningkatan kapasitas kinerja, baru 2015
Lki peningkatan kapasitas kinerja, baru 2015
 
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
 
Penyusunan RPJMD dan LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD
Penyusunan RPJMD dan LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD Penyusunan RPJMD dan LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD
Penyusunan RPJMD dan LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD
 
Contoh kak psu
Contoh kak psuContoh kak psu
Contoh kak psu
 
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Mekanisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
 
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docx
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docxLaporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docx
Laporan PKTBT Terampil - Pranata Komputer.docx
 
Penyusunan RPJMD dan Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs di Daerah
Penyusunan RPJMD dan Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs di DaerahPenyusunan RPJMD dan Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs di Daerah
Penyusunan RPJMD dan Rencana Aksi Percepatan Pencapaian Tujuan MDGs di Daerah
 
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdf
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdfFinal7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdf
Final7 Paparan Pedoman Permen 1 2022 - 22 Maret 2022 ppt.pdf
 
13081_overview_pelatihan_dasar_CPNS (2).pptx
13081_overview_pelatihan_dasar_CPNS (2).pptx13081_overview_pelatihan_dasar_CPNS (2).pptx
13081_overview_pelatihan_dasar_CPNS (2).pptx
 
Proses perencanaan program dan anggaran pendidikan daerah
Proses perencanaan program dan anggaran pendidikan daerahProses perencanaan program dan anggaran pendidikan daerah
Proses perencanaan program dan anggaran pendidikan daerah
 
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dari Perencanaan hingga Monitoring dan...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dari Perencanaan hingga Monitoring dan...Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dari Perencanaan hingga Monitoring dan...
Strategi Akselerasi Pembangunan Daerah dari Perencanaan hingga Monitoring dan...
 
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
Monitoring dan Evaluasi Pembangunan
 
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Perencanaan Pembangunan
 
KAK-SD. MANGUNJAYA KALIPUCANG.pdf
KAK-SD. MANGUNJAYA KALIPUCANG.pdfKAK-SD. MANGUNJAYA KALIPUCANG.pdf
KAK-SD. MANGUNJAYA KALIPUCANG.pdf
 
KAK KONSULTAN PERENCANAAN DISPORA 2022 FINAL.pdf
KAK KONSULTAN PERENCANAAN DISPORA 2022 FINAL.pdfKAK KONSULTAN PERENCANAAN DISPORA 2022 FINAL.pdf
KAK KONSULTAN PERENCANAAN DISPORA 2022 FINAL.pdf
 
1. SPBN-LA5-4-Senin-070222.pptx
1. SPBN-LA5-4-Senin-070222.pptx1. SPBN-LA5-4-Senin-070222.pptx
1. SPBN-LA5-4-Senin-070222.pptx
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 

Pedoman umum project management

  • 1. D e pa r t e m e n D a la m N e ge r i Le m ba ga Adm in ist r a si N e ga r a PEDOMAN UMUM DIKLAT TEKNIS MANAJEMEN PROYEK (PROJECT MANAGEMENT) S U S T A I N A B L E CA P A CI T Y B U I L D I N G F O R D ECEN T R A L I Z A T I O N P R O JECT ( S CB - D P ) AD B LO AN N O . 1 9 6 4 - I N O D e se m b e r 2 0 0 7
  • 2. DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 17 Desember 2007 Nomor : 890/3102/SJ Kepada Yth. Sifat : PENTING Sdr./Sdri. Bupati/Walikota Lampiran : 3 (tiga) berkas (Daftar Terlampir) Perihal : Persetujuan Penggunaan 24 (dua di- puluh empat) Kurikulum Diklat Inti Tempat. Proyek SCB-DP. Sehubungan dengan surat dari Lembaga Administrasi Negara Nomor: 640.B/ XIII/ 7/ 7/ 2007 tentang kelayakan 24 (dua puluh empat) kurikulum Diklat Inti yang dikembangkan melalui Paket C.1 (Curricullum Development, Training of Trainers-ToT, dan Training of Training Managers-ToTM) Proyek Peningkatan Kapasitas Berkelanjutan untuk Desentralisasi (Sustainable Capacity Building for Decentralization Project – SCB-DP: ADB Loan No. 1964–INO), bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Pengembangan 24 kurikulum Diklat Inti yang bersifat lintas sektor oleh Konsultan Paket C.1 Proyek SCB-DP sudah dikerjakan melalui tahapan-tahapan proses yang panjang dengan melibatkan pihak- pihak terkait di lingkungan Pemerintah Pusat (Lembaga Administrasi Negara, Ditjen Bina Administrasi Keuangan Daerah Depdagri, Ditjen Otonomi Daerah Depdagri, Badan Diklat Depdagri, Badan Diklat Departemen Keuangan, Ditjen Perbendaharaan Negara Departemen Keuangan, Pusdiklat Depnakerstran, Pusdiklat Badan Kepegawaian Negara, Kementerian UKM, Bappenas, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, dan lain-lain) dan pejabat-pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Daerah. Tahapan proses penyusunan kurikulum sebagaimana terinci pada Lampiran II; 2. Pengembangan 24 kurikulum Diklat Inti (Diklat Teknis) tersebut telah mengikuti format yang dikembangkan oleh Lembaga Administrasi Negara selaku Instansi Pembina Diklat bagi PNS.
  • 3. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka 24 kurikulum Diklat Inti sebagaimana terinci pada Lampiran III dapat digunakan pada Diklat Inti yang diselenggarakan oleh daerah-daerah lokasi Proyek SCB-DP. Apabila diperlukan, daerah dapat menambah muatan lokal sesuai kebutuhan spesifik daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Tindak Peningkatan Kapasitas (CBAPs) yang disusun oleh masing-masing daerah. Pelaksanaan Diklat Inti yang merupakan Diklat Teknis bagi para pejabat daerah agar mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tembusan disampaikan Kepada Yth.: 1. Bapak Menteri Dalam Negeri, sebagai laporan; 2. Bapak Kepala Lembaga Administrasi Negara; 3. Sdr. Direktur Jenderal Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri; 4. Sdr. Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara; 5. Sdr. Deputi Bidang Pembinaan Diklat Aparatur Lembaga Administrasi Negara; 6. Sdr. Deputi Bidang Otonomi Daerah dan Pengembangan Regional, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas; 7. Sdr. Direktur Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi Kinerja Daerah; 8. Sdr. Direktur CPMO SCB-DP: ADB Loan No. 1964-INO; 9. Sdr. Koordinator National Resource Center Lembaga Administrasi Negara; 10. Sdr./ Sdri. Gubernur Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tenggara; dan 11. Sdr. Direktur ADB Indonesia Resident Mission.
  • 4. LAMPIRAN I SURAT MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 890/3102/SJ TANGGAL : 17 Desember 2007 Kepada Yth. Saudara/Saudari 1. Bupati Simalungun; 2. Walikota Medan; 3. Walikota Palembang; 4. Bupati Ogan Komering Ilir; 5. Bupati Lampung Timur; 6. Bupati Lampung Utara; 7. Bupati Lebak; 8. Bupati Bogor; 9. Bupati Garut; 10. Bupati Tasikmalaya; 11. Bupati Brebes; 12. Bupati Pemalang; 13. Bupati Sleman; 14. Bupati Bantul; 15. Bupati Tanah Karo; 16. Bupati Tapanuli Tengah; 17. Bupati Ogan Komering Ulu; 18. Bupati Lampung Selatan; 19. Bupati Pandeglang; 20. Walikota Cirebon; 21. Bupati Kuningan; 22. Bupati Cirebon; 23. Bupati Subang; 24. Bupati Wonogiri; 25. Bupati Banjarnegara; 26. Bupati Klaten; 27. Bupati Sragen; 28. Bupati Nganjuk; 29. Bupati Bojonegoro; 30. Bupati Gresik; 31. Bupati Sampang; 32. Walikota Kediri; 33. Walikota Malang; 34. Bupati Lombok Barat; 35. Bupati Lombok Tengah; 36. Bupati Buton; dan 37. Walikota Bau-Bau.
  • 5. LAMPIRAN II SURAT MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 890/3102/SJ TANGGAL : 17 Desember 2007 TAHAP PROSES PENYUSUNAN MODUL-MODUL DIKLAT TEKNIS YANG DIKEMBANGKAN PAKET C.1 PROYEK SCB-DP Tahap I Pengkajian Kebutuhan Training ( dalam Capacity Building Action Plan/CB-AP) yang disusun oleh Daerah (37 Kabupaten/Kota) dan inventarisasi Training Materials - Modul yang telah ada sebelumnya. Tahap II Workshop Dacum (Development a Curriculum) Tujuan : Mendapatkan masukan tentang kompetensi dan tugas-tugas pejabat daerah. Tempat : Workshop Dacum 1 di Jakarta. Workshop Dacum 2 di 5 Kabupaten/ Kota (Bogor, Tasikmalaya, Garut, Brebes, Pemalang) Peserta : Pejabat Daerah dalam lingkup SCB-DP dan Para Ahli di bidangnya. Tahap III Penyusunan Modul-Modul Diklat Teknis dengan supervisi dari Anggota Technical Review Panel (TRP) Tujuan : Memantapkan Contents dan Format Penulisan sesuai kebutuhan dari TOR/CB-AP. Anggota TRP : Dari LAN, Ditjen BAKD - Depdagri, Ditjen Otda - Depdagri, Bandiklat Depdagri, Bandiklat Departemen Keuangan, Ditjen Perbendaharaan Negera - Depkeu, Pusdiklat Depnakerstran, Pusdiklat BKN, Kementrian UKM, Bappenas, Kementrian PAN, Universitas Indonesia, IPB. Waktu : Mei 2006 – Juni 2007 Tahap IV Mini Workshop Evaluasi dan Validasi Training Material Tujuan : Evaluasi terhadap Diklat Teknis yang sudah disusun berdasarkan supervisi dari TRP. Peserta : Pejabat-pejabat dari Pusat yang bidang tugasnya sesuai dengan Diklat Teknis yang dikembangkan. Waktu : 1 Februari 2007. Tahap V Pilot Testing 24 Training Material Tujuan : Mendapatkan masukan dari Pejabat Pemda dan Calon Tenaga Pengajar mengenai materi yang sudah disusun oleh Paket C.1 Proyek SCB-DP.
  • 6. Peserta : Pejabat Pemda dan Calon Tenaga Pengajar dari 14 Kabupaten Kota Batch I SCB-DP (Masing-masing 10 Orang untuk setiap Diklat Teknis, 5 dari Pemda dan 5 Calon Tenaga Pengajar, sehingga keseluruhan peserta 240 Orang). Waktu : 27 Maret – 31 Mei 2007 (bertahap). Tahap VI Revisi Akhir Modul-Modul Diklat Teknis Revisi akhir Modul-Modul Diklat Teknis didasarkan pada masukan dari Pilot Testing. Revisi ini mendapatkan supervisi serta hasil revisinya mendapatkan persetujuan dari anggota TRP. Dalam Pengembangan Modul-Modul Diklat Teknis dimaksud, selain dari TRP, Tim Paket C.1 juga mendapat arahan dari National Resource Center Lembaga Administrasi Negara dan Core Team Proyek SCB-DP.
  • 7. LAMPIRAN III SURAT MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 890/3102/SJ TANGGAL : 17 Desember 2007 24 DIKLAT TEKNIS YANG DIKEMBANGKAN PAKET C.1 PROYEK SCB-DP 1. Kepemerintahan yang Baik dan Etika Pemerintah (Good Governance and Government Ethics); 2. Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (Financial Planning and Management); 3. Pengelolaan Keuangan Bagi Pejabat Non-Keuangan (Financial Management for Non Financial Officer); 4. Pembangunan Ekonomi Daerah (Regional Economic Development); 5. Penyusunan Ketentuan Perundang-Undangan (Legal Drafting); 6. Pengembangan Organisasi Perangkat Daerah (Organization Development); 7. Manajemen dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Human Resources Management and Development); 8. Manajemen Sumberdaya Manusia Pegawai Negeri Sipil - Bersertifikat (Human Resources Management - Certified); 9. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technology); 10. Perencanaan Pembangunan Daerah (Regional Development Planning); 11. Formulasi Rencana Strategis (Formulation of Strategic Planning); 12. Manajemen Aset Daerah 1: Fisik (Asset Management – Physical); 13. Manajemen Aset Daerah 2: Professional (Asset Management – Professional); 14. Pelayanan Publik, Akuntabilitas dan Pengelolaan Mutu (Public Services Delivery, Accountability and Quality Management); 15. Manajemen Ekonomi Masyarakat; Pemberdayaan Koperasi - Usaha Mikro Kecil Menengah (Management of People’s Economy); 16. Administrasi Umum (General Administration); 17. Manajemen Proyek (Project Management); 18. Akuntabilitas Kinerja Institusi Pemerintah (AKIP) – (Accountability of Government Institutional Performance); 19. Pengelolaan Dampak Lingkungan Hidup di Daerah (Environmental Assessment and Management); 20. Pengelolan Program Jaminan Sosial (Social Security Program); 21. Hubungan Masyarakat (Public Relations); 22. Pengentasan Kemiskinan (Povety Alleviation); 23. Penyadaran Gender di Era Desentralisasi (Gender Awareness); 24. Manajemen Keuangan – Bersertifikat (Financial Management – Certified).
  • 8. Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Teknis Manajemen Proyek (Project Management) UNTUK ESELON III
  • 9. DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................................................................................... i BAB I Pendahuluan................................................................................................... 1 A. Latar Belakang.......................................................................................... 1 B. Tujuan Diklat............................................................................................ 2 BAB II Struktur Kurikulum...................................................................................... 3 A. Pohon Kompetensi.................................................................................... 3 B. Modul........................................................................................................ 4 C. Alokasi Waktu .......................................................................................... 5 BAB III Peserta Dan Tenaga Pengajar ...................................................................... 6 A. Persyaratan Peserta ................................................................................... 6 B. Jumlah Peserta .......................................................................................... 6 C. Persyaratan Tenaga Pengajar.................................................................... 6 BAB IV Metoda Dan Sarana/Prasarana Diklat ........................................................ 7 A. Metoda ...................................................................................................... 7 B. Sarana/Prasarana Diklat............................................................................ 9 BAB V Waktu dan Penyelenggaraan...................................................................... 10 A. Penyelenggaraan..................................................................................... 10 B. Waktu Pelaksanaan................................................................................. 10 BAB VI Evaluasi......................................................................................................... 11 A. Evaluasi Peserta...................................................................................... 11 B. Evaluasi Tenaga Pengajar....................................................................... 11 C. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan ......................................................... 11 D. Evaluasi Pasca Diklat ............................................................................. 12 BAB VII SERTIFIKASI.............................................................................................. 13 BAB VIII PENUTUP ................................................................................................... 14 i
  • 10. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang dijalankan di negara manapun di dunia ini, termasuk di Indonesia, dilaksanakan pada mulanya dalam bentuk proyek. Oleh karenanya, keberhasilan pembangunan akan sangat ditentukan oleh keberhasilan penyelenggaraan proyek-proyek pembangunan. Pembangunan tidak hanya diartikan bangunan fisik seperti jalan, lapangan terbang dan rumah sakit, akan tetapi pembangunan dalam arti yang luas mencakup juga pembangunan Sumber Daya Manusia, institusi dan perangkat lunak. Oleh karenanya, meskipun lebih banyak referensi yang membahas tentang tentang proyek fisik, pembahasan proyek dalam Diklat teknis Manajemen Proyek mencakup keduanya. Pembangunan di Indonesia sekarang ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga. Keadaan yang demikian, di satu sisi mengakibatkan daya saing kita sebagai Bangsa di Era kompetisi global yang keras seperti sekarang ini menjadi rendah, di sisi lain pelayan publik menjadi tidak seperti yang diharapkan. Jeda pembangunan yang telah terjadi setelah krisis ekonomi dan keterbatasan kemampuan pembiayaan, mengakibatkan tingkat ketertinggalan kita semakin jauh. Agaknya, konsolidasi dan pembangkitan semangat membangun dengan di landasi penerapan kaidah good governance dalam memenej kegiatan pengelolaan pembangunan menjadi mutlak harus dilaksanakan. Pemanfaatan segala sumber daya secara akuntabel dan transparan dalam program/kegiatan pembangunan perlu ditegakkan. Pengerahan potensi Sumber Daya Manusia secara profesional sesuai dengan kompetensinya tanpa memberikan batasan gender akan sangat menunjang proses percepatan pembangunan. Kecepatan memetakan kebutuhan pembangunan dan mengidentifikasi potensi keunggulan yang dimiliki akan menjadi lebih tajam jika didukung dengan penerapan Desentralisasi Daerah dengan tepat. Kecuali itu, dengan penerapan desentralisasi yang tepat, harapan akan dukungan terhadap program/kegiatan pembangunan akan lebih mudah diwujudkan melalui perencanaan program/kegiatan secara bottom-up. Dalam kerangka menunjang proses/kegiatan pembanguan itulah dirancang Diklat teknis Manajemen Proyek. Diklat teknis ini dirancang bukan hanya untuk mengenalkan konsep tentang manajemen proyek, tetapi juga memberikan arahan kemampuan teknis kepada para pejabat dari berbagai instansi di daerah khususnya para pejabat Eselon IV dan Eselon III untuk mengelola penyelenggaran proyek pembangunan secara berhasil, sehingga dapat menjawab tantangan pembangunan Daerah secara tepat dan mampu meningkatkan peringkat kinerja pembangunan berkelanjutan daerah, dengan tetap dapat dipertahankannya keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi. Oleh karena sasaran kompetensi yang diharapkan dari Diklat ini adalah kemampuan penerapan/pelaksanaan, maka disamping ceramah dan diskusi, muatan Diklat ini akan diisi dengan latihan-latihan untuk membentuk ketrampilan manajerial. Dengan demikian setelah peserta mengikuti diklat ini, kompetensi 1
  • 11. 2 pengelolaan proyek dari mulai identifikasi, penetapan skala prioritas, perencanaan, penganggaran, pengendalian dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan Diklat Manajemen Proyek. B. Tujuan Diklat Diklat Teknis Manajemen Proyek ini dirancang untuk para pejabat Eselon III dengan tujuan umum adalah agar aparatur Daerah Eselon III mampu menyusun perencanaan penyelenggaraan proyek yang mampu menjawab tantangan pembangunan Daerah secara tepat dalam peningkatan peringkat kinerja pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan visi daerah, serta dapat tetap dapat dipertahankannya keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi.
  • 12. BAB II STRUKTUR KURIKULUM A. Pohon Kompetensi Untuk mewujudkan tujuan Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk Aparatur Eselon III, tersusun pohon kompetensi seperti diperlihatkan pada Gambar 1 di bawah. 6 Pengendalian Proyek Evaluasi Kelayakan 5 Proyek Cost Recovery Evaluasi Kelayakan 4 Proyek Non Cost Recovery Penetapan 3 Skala Prioritas Kemitraan 2 Pemerintah-Swasta 1 Tantangan Pembangunan Gambar 1. Pohon Kompetensi Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk Aparatur Eselon III 1. Unit kompetensi pemahaman (Kognitif tingkat 2) Unit kompetensi 1 dan 2 dalam pohon kompetensi di atas, bersifat pemahaman. 2. Unit Kompetensi Penerapan (Kognitif tingkat 3) Unit kompetensi 3 sampai dengan 6 bersifat penerapan. Peserta diharapkan setelah selesai mengikuti pembahasan unit-unit tersebut akan mampu menerapkan dalam pelaksanaan tugas. 3
  • 13. 4 B. Modul Enam unit kompetensi di atas dikemas menjadi 2 Modul. 1. Modul 1 - Tantangan Pembangunan dan Skala Prioritas a. Modul 1 tersusun dari empat Bab sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab II : Tantangan Pembangunan Bab III : Kemitraan Pemerintah-Swasta Bab IV : Analytical Hirarchy Process b. Sasaran Kompetensi 1) Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan mampu menetapkan target-target pembangunan dengan tepat dengan penetapan skala prioritas yang objektif serta mampu melakukan pemilihan sumber pembiayaan yang terbaik. 2) Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan mampu: a) Menetapkan target-target pembangunan dengan tepat; b) Memahami strategi kemitraan pemerintah-swasta sebagai alternatif penunjang program pembangunan; c) Mampu menerapkan konsep AHP dalam penetapan prioritas. 2. Modul 2 - Persetujuan dan Pengendalian Proyek a. Modul 1 tersusun dari tujuh Bab sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan. Bab II : Evaluasi kelayakan proyek Non Cost Recovery. Bab III : Evaluasi kelayakan proyek cost recovery. Bab IV : Metode pengendalian proyek. Bab V : Pengendalian Biaya. Bab VI : Pengendalian Jadwal. Bab VII : Pengendalian Mutu. b. Sasaran Kompetensi 1) Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan mampu mengambil keputusan go atau no go terhadap usulan proyek, serta mampu melaksanakan pengendalian penyelenggaraan proyek, sehingga hasil proyek mencapai mutu yang diharapkan, selesai dalam batas waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.
  • 14. 5 2) Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan mampu: a) Melaksanakan evaluasi kelayakan proyek non cost recovery; b) Melaksanakan evaluasi kelayakan proyek cost recovery; c) Memahami metode pengendalian proyek; d) Mampu melaksanakan pengendalian Biaya, Jadwal dan Mutu. C. Alokasi Waktu Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk Aparatur Eselon III membutuhkan durasi 24 jam pelajaran (@ 45 menit) untuk mencapai sasaran kompetensi seperti tersebut di atas. Waktu Modul Bab CD L T 1. Tantangan Bab I Pendahuluan 7 Pembangunan dan Bab II Tantangan Pembangunan 80 Skala Prioritas Bab III Kemitraan Pemerintah- 80 Swasta Bab IV Analytical Hirarchy 123 45 Process Test 20 Total: 360 2. Persetujuan dan Bab I Pendahuluan 7 Pengendalian Bab II Evaluasi kelayakan 90 45 Proyek proyek Non Cost Recovery Bab III Evaluasi kelayakan 90 90 proyek cost recovery Bab IV Metode pengendalian 90 proyek Bab V Pengendalian Biaya 75 45 Bab VI Pengendalian Jadwal 73 45 Bab VII Pengendalian Mutu 45 Test 25 Total: 720
  • 15. BAB III PESERTA DAN TENAGA PENGAJAR A. Persyaratan Peserta Target Populasi yang mengikuti diklat ini difokuskan pada: 1. Pejabat Eselon III di lingkungan Pemerintah Kabupaten dan Kota; 2. Diprioritaskan peserta yang telah mengikuti Diklat Pim III; 3. Persyaratan peserta ditugasi oleh instansi Pembina Kepegawaian di Kabupaten dan Kota; 4. Sesuai dengan persyaratan administrasi yang ditentukan Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan. B. Jumlah Peserta Secara umum jumlah peserta tidak dibatasi; namun demikian jumlah peserta per kelas sebaiknya antara 20-30 orang. Pelaksanaan pelatihan bila dibutuhkan 2 kelas bisa dilakukan paralel atau berdasarkan giliran/angkatan disesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing. C. Persyaratan Tenaga Pengajar Persyaratan tenaga pengajar untuk pembelajaran diklat ini antara lain: 1. Menguasai materi tentang Sankri serta Kepemerintahan dan Etika yang baik; 2. Pernah mengikuti TOT untuk substansi mata diklat ini dan TOT strategi pembelajaran; 3. Minimal pendidikan S2; 4. Minimal pengalaman kerja 5 tahun di bidang pengajaran/pembelajaran. 6
  • 16. BAB IV METODA DAN SARANA/PRASARANA DIKLAT A. Metoda Beberapa Metode pelatihan yang dapat digunakan untuk pembelajaran ini adalah: 1. Metoda Pendekatan yang Bertitik Tolak pada Aktivitas Peserta (Participant-centered approach) Sebagai penyaji, fasilitator pertama-tama mengajak peserta untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran ini. Fasilitator hanya memfasilitasi peserta dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya peran aktif peserta tersebut (activity-based strategies). Dengan cara ini pada awalnya ada kemungkinan susah untuk mengajak peserta langsung merespon apa yang kita anjurkan, karena mungkin sebagian peserta belum terbiasa atau hal ini merupakan hal baru bagi mereka; atau ada kemungkinan lain dimana peserta terbiasa dengan selalu dijejali informasi sementara mereka sendiri tetap pasip saja untuk menerimanya. Bagaimanapun, metoda ‘a participant-centred approach’ akan berdampak pada lebih aktifnya dan lebih efektifnya pembelajaran, lebih memicu peserta untuk mengembangkan diri dalam menelusuri pengetahuan dan ide-ide mereka serta akan menerapkan hasil pembelajarannya tersebut. 2. Metoda pembelajaran secara aktif (Active Learning) Untuk menggunakan metoda pembelajaran secara aktif, peserta harus digiring untuk berani terlibat dalam diskusi, berani debat serta berani mengemukakan ide-ide mereka. Berbagai pendapat perlu direspon baik oleh peserta yang ditugasi sebagai ‘presenter’ maupun oleh peserta lainnya. Fasilitator harus dapat mengatur agar suasana belajar dapat diciptakan sedemikian rupa sehingga para peserta merasa tidak kaku dan timbul rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya. 3. Metoda Pembelajaran Sendiri (Individual Learning Styles) Metoda pembelajaran sendiri akan memerlukan banyak macam cara penyampaian termasuk diantaranya grup diskusi; tim kerja; berperan sebagai tokoh; refleksi diri; serta penggunaan berbagai alat bantu visual/audio visual. 4. Pelatihan Pembelajaran Orang Dewasa (Andragogy) Sebagai seorang penyaji, fasilitator wajib menerapkan cara-cara pendekatan pembelajaran orang dewasa dalam melaksanakan diklat, menyampaikan disain kursus maupun dalam penggunaan Bahan ajar serta penyampaiannya kepada peserta. Prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa sebagaimana 7
  • 17. 8 dikembangkan oleh IASTP III Training (adult learning principles) yang digunakan sebagai bagian dari metoda pelatihan dicantumkan dibawah ini: a. Orang dewasa akan memperkaya pengetahuannya melalui pengalamannya dalam pembelajaran. Panduan pembelajaran: Gali pengalaman dan keterampilan peserta. Gunakan pengalaman peserta sebagai kasus dari pembicaraan. b. Orang dewasa cenderung untuk mengawasi apa yang mereka pelajari. Panduan Pembelajaran: Cari titik-titik yang merupakan cerminan yang paling kritis dan kurang pas dari asumsi yang digunakan dalam pembelajaran ini. c. Orang dewasa cenderung belajar dalam lingkungan yang bernuansa kerjasama. Panduan Pembelajaran: Jadikan pembelajaran ini sebagai ajang kegiatan bersama. Ciptakan hubungan kerjasama antar peserta dengan dasar saling menghormati, keterbukaan dan kesetaraan. d. Orang dewasa selalu ingin melihat keterkaitan antara training ini dengan pekerjaan dan kehidupannya. Panduan Pembelajaran: Tunjukan bahwa apa yang mereka pelajari merupakan kegiatan yang bisa diterapkan dalam pekerjaan dan kehidupannya. e. Orang dewasa selalu punya kebutuhan pribadi yang ingin dikaitkan dengan yang mereka terima. Panduan Pembelajaran: Maksimalkan keterlibatan peserta dam proses pembelajaran ini. f. Kumpulan orang dewasa punya kepribadian yang berbeda, cara belajar yang beragam serta strategi belajar yang macam-macam. Panduan Pembelajaran: Buatlah opsi cara pembelajaran untuk pilihan peserta training.
  • 18. 9 g. Perhatikan bahwa tujuan pekerjaan masing-masing peserta yang tidak lain mereka adalah orang dewasa bisa berbeda. Panduan Pembelajaran: Gunakan basis pekerjaan mereka sebagai kasus pembelajaran. h. Biasanya orang dewasa punya masalah dari luar yang bisa mempengaruhi waktu dan cara belajar mereka. Panduan Pembelajaran: Tunjukkan dan jelaskan pada mereka bahwa training ini akan ada manfaatnya bagi mereka dimasa depan dan siapa tahu akan mengubah kearah yang lebih baik dari sisi kehidupan kita. B. Sarana/Prasarana Diklat Penggunaan Alat bantu/Media Pelatihan (Slide, In Focus, White Board, Flip Chart, dan lain-lain) akan sangat membantu pemahaman materi pembelajaran, lebih mudah ditangkap maknanya, dan lain-lain. Untuk mempermudah komunikasi, beberapa slide yang relevan dengan penjelasan tersebut dicantumkan pada lampiran (terpisah) dari panduan ini. Jumlah slide yang ditayangkan disesuaikan dengan keperluan dan waktu yang tersedia sesuai SAP (Satuan Acara Pembelajaran), yang dipersiapkan/dikembangkan sendiri oleh fasilitator, sesuai sarana Diklat yang tersedia.
  • 19. BAB V WAKTU DAN PENYELENGGARAAN A. Penyelenggaraan 1. Penyelenggara Diklat Teknis ini adalah Penyedia Jasa (Services Provider) Paket C.2 yang telah menandatangani kontrak dengan ”Project Implementation Unit (PIU)” SCB-DP Kabupaten/Kota (ADB Loan No. 1964- INO), selama masih berstatus proyek. 2. Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 dan Keputusan Kepala Kembaga Administrasi Negara No 194/XIII/10/6/2001 tentang Pedoman Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga Diklat Pegawai Negara Sipil; 3. Lembaga Diklat Pemerintah yang belum terakreditasi dapat menyelenggarakan Diklat bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara atau dengan Lembaga Diklat instansi pemerintah lainnya yang terakreditasi. 4. Lembaga Diklat Lainnya yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan yang ada (pasca proyek). B. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan Diklat Teknis ini adalah selama 24 jam pelajaran @ 45 menit, diselenggarakan maksimum dalam 4 hari. Penetapan jumlah atau lama hari diklat ini berlangsung tergantung keputusan penyelenggara Diklat di daerah. 10
  • 20. BAB VI EVALUASI A. Evaluasi Peserta Evaluasi peserta dilakukan untuk mengetahui kompetensi yang telah tercapai: 1. Mampu melaksanakan evaluasi kelayakan proyek non cost recovery; 2. Mampu Melaksanakan evaluasi kelayakan proyek cost recovery; 3. Mampu memahami metode pengendalian proyek; 4. Mampu melaksanakan pengendalian Biaya, Jadwal dan Mutu. B. Evaluasi Tenaga Pengajar Aspek yang dinilai dari Widyaiswara adalah sebagai berikut: 1. Pencapaian tujuan pembelajaran; 2. Sistematika penyajian; 3. Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program Diklat; 4. Ketepatan waktu dan kehadiran; 5. Penggunaan metode dan media pembelajaran; 6. Sikap dan perilaku; 7. Cara menjawab pertanyaan dari peserta; 8. Penggunaan bahasa; 9. Pemberian motivasi kepada peserta; 10. Penguasaan materi; 11. Kerapihan berpakaian; 12. Kerjasama antar Widyaiswara (dalam tim). Penilaian terhadap Widyaiswara dilakukan oleh peserta dan penyelenggara. Hasilnya diolah dan disampaian oleh penyelenggara kepada Instansi Pembina Diklat dan kepada setiap Widyaiswara sebagai masukan bagi yang bersangkutan untuk peningkatan kualitas masing-masing Widyaiswara pada masa yang akan datang. C. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Aspek yang dinilai terhadap kinerja Penyelenggara antara lain sebagai berikut: 1. Efektifitas penyelenggaraan; 2. Kesiapan dan ketersediaan sarana Diklat; 3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana; 4. Kebersihan kelas, asrama, kafetaria dan toilet; 5. Ketersediaan dan kelengkapan bahan Diklat; 6. Ketersediaan fasilitas olahraga, kesehatan dan ibadah; 7. Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara; 8. Administrasi Diklat yang meliputi: a. Administrasi kepesertaan, kewidyaiswaraan; 11
  • 21. 12 b. Administrasi seluruh dokumen dan bahan diklat. Penilaian terhadap kinerja Penyelenggara dilakukan oleh Widyaiswara dan peserta diklat. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan program Diklat yang akan datang dan bahan akreditasi Lembaga Diklat. D. Evaluasi Pasca Diklat 1. Evaluasi Pasca Diklat dilaksanakan 6 s.d 12 bulan setelah peserta kembali ke unit kerja masing-masing dengan mengacu pada rencana tingkat lanjut. 2. Setelah penyelenggaraan Diklat berakhir dilakukan evaluasi pasca Diklat khususnya terhadap aspek-aspek: a. Keterampilan kemampuan alumni menerapkan pengetahuan dan dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya; b. Pendayagunaan alumni sesuai dengan potensinya. 3. Evaluasi tersebut di atas dilakukan oleh penyelenggara Diklat bekerjasama dengan unit kerja yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian instansi alumni. 4. Hasil evaluasi tersebut disampaikan oleh penyelenggara kepada : a. Pimpinan instansi alumni; b. Instansi Pembina; c. Instansi Pengendali. 5. Instansi Pembina Diklat melakukan evaluasi setiap tahun secara menyeluruh terhadap efektifitas program dan penyelenggaraan Diklat.
  • 22. BAB VII SERTIFIKASI 1. Kepada peserta Diklat yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan dinyatakan lulus, diberikan Sertifikat. 2. Jenis dan bentuk serta ukuran Sertifikat ditetapkan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara. 3. Sertifikat ditandatangani oleh Pimpinan Instansi Penyelenggara Diklat yang terakreditasi dan Pimpinan Instansi Pembina Diklat dengan kode registrasi dari Instansi Pembina Diklat. 4. Prosedur untuk memperoleh Kode Registrasi dari Instansi Pembina sebagai berikut: a. Lembaga Penyelenggara Diklat/Penanggung jawab Program menyampaikan daftar para peserta selambat-lambatnya hari kedua setelah pembukaan; b. Instansi Pembina memberikan kode Registrasi sesuai daftar yang sah/diajukan; c. Pengajuan untuk registrasi penomoran sertifikat dapat dilakukan dengan cara mengirim atau melalui faksimili. 13
  • 23. BAB VIII PENUTUP Pedoman ini merupakan panduan bagi Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi untuk menyelenggarakan Diklat bagi Penyelenggara Diklat. Pedoman sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) di atas, apabila dipandang perlu akan diadakan penyempurnaan secara berkala. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Pedoman ini akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan tersendiri. 14
  • 24. Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis Manajemen Proyek (Project Management) UNTUK ESELON IV
  • 25. DAFTAR ISI DAFTAR ISI ................................................................................................................... i BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang..................................................................................... 1 B. Tujuan Diklat ....................................................................................... 2 BAB II STRUKTUR KURIKULUM ................................................................. 3 A. Pohon Kompetensi............................................................................... 3 B. Modul................................................................................................... 4 C. Alokasi Waktu .................................................................................... 6 BAB III PESERTA DAN TENAGA PENGAJAR ............................................. 8 A. Persyaratan Peserta .............................................................................. 8 B. Jumlah Peserta ..................................................................................... 8 C. Persyaratan Tenaga Pengajar ............................................................... 8 BAB IV METODA DAN SARANA/PRASARANA DIKLAT .......................... 9 A. Metoda ................................................................................................. 9 B. Sarana/Prasarana Diklat ..................................................................... 11 BAB V WAKTU DAN PENYELENGGARAAN............................................ 12 A. Penyelenggaraan ................................................................................ 12 B. Waktu Pelaksanaan ............................................................................ 12 BAB VI EVALUASI............................................................................................ 13 A. Evaluasi Peserta ................................................................................. 13 B. Evaluasi Tenaga Pengajar .................................................................. 13 C. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan .................................................... 13 D. Evaluasi Pasca Diklat ........................................................................ 14 BAB VII SERTIFIKASI ...................................................................................... 15 BAB VIII PENUTUP ............................................................................................. 16 i
  • 26. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang dijalankan di negara manapun di dunia ini, termasuk di Indonesia, dilaksanakan pada mulanya dalam bentuk proyek. Oleh karenanya, keberhasilan pembangunan akan sangat ditentukan oleh keberhasilan penyelenggaraan proyek-proyek pembangunan. Pembangunan tidak hanya diartikan bangunan fisik seperti jalan, lapangan terbang dan rumah sakit, akan tetapi pembangunan dalam arti yang luas mencakup juga pembangunan Sumber Daya Manusia, institusi dan perangkat lunak. Oleh karenanya, meskipun lebih banyak referensi yang membahas tentang tentang proyek fisik, pembahasan proyek dalam Diklat Teknis Manajemen Proyek mencakup keduanya. Pembangunan di Indonesia sekarang ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga. Keadaan yang demikian, di satu sisi mengakibatkan daya saing kita sebagai Bangsa di Era kompetisi global yang keras seperti sekarang ini menjadi rendah, di sisi lain pelayan publik menjadi tidak seperti yang diharapkan. Jeda pembangunan yang telah terjadi setelah krisis ekonomi dan keterbatasan kemampuan pembiayaan, mengakibatkan tingkat ketertinggalan kita semakin jauh. Agaknya, konsolidasi dan pembangkitan semangat membangun dengan di landasi penerapan kaidah good governance dalam memenej kegiatan pengelolaan pembangunan menjadi mutlak harus dilaksanakan. Pemanfaatan segala sumber daya secara akuntabel dan transparan dalam program/kegiatan pembangunan perlu ditegakkan. Pengerahan potensi Sumber Daya Manusia secara profesional sesuai dengan kompetensinya tanpa memberikan batasan gender akan sangat menunjang proses percepatan pembangunan. Kecepatan memetakan kebutuhan pembangunan dan mengidentifikasi potensi keunggulan yang dimiliki akan menjadi lebih tajam jika didukung dengan penerapan Desentralisasi Daerah dengan tepat. Kecuali itu, dengan penerapan desentralisasi yang tepat, harapan akan dukungan terhadap program/kegiatan pembangunan akan lebih mudah diwujudkan melalui perencanaan program/kegiatan secara bottom-up. Dalam kerangka menunjang proses/kegiatan pembanguan itulah dirancang Diklat teknis Manajemen Proyek. Diklat teknis ini dirancang bukan hanya untuk mengenalkan konsep tentang manajemen proyek, tetapi juga memberikan arahan kemampuan teknis kepada para pejabat dari berbagai instansi di daerah khususnya para pejabat Eselon IV dan Eselon III untuk mengelola penyelenggaraan proyek pembangunan secara berhasil, sehingga dapat menjawab tantangan pembangunan Daerah secara tepat dan mampu meningkatkan peringkat kinerja pembangunan berkelanjutan daerah, dengan tetap dapat dipertahankannya keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi. Oleh karena sasaran kompetensi yang diharapkan dari Diklat ini adalah kemampuan penerapan/pelaksanaan, maka disamping ceramah dan diskusi, muatan diklat ini akan diisi dengan latihan-latihan untuk membentuk ketrampilan 1
  • 27. 2 manajerial. Dengan demikian setelah peserta mengikuti diklat ini, kompetensi pengelolaan proyek dari mulai identifikasi, penetapan skala prioritas, perencanaan, penganggaran, pengendalian dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil. Pedoman ini diharapkan dapat menjadi panduan semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan Diklat Manajemen Proyek. B. Tujuan Diklat Tujuan Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk aparatur Daerah Eselon IV adalah agar aparatur Daerah Eselon IV mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam siklus penyelenggaraan proyek dengan baik, sehingga proyek akan mampu mengisi kebutuhan/tantangan pembangunan daerah secara tepat dan penyelenggaraannya dapat diselesaikan tepat waktu, tepat mutu dan dalam batas biaya yang disediakan.
  • 28. 3 BAB II STRUKTUR KURIKULUM A. Pohon Kompetensi Untuk mewujudkan tujuan Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk Aparatur Eselon IV, tersusun pohon kompetensi seperti tampak pada Gambar 1 di bawah. 16 Audit dan PBME 15 Pelaporan 14 Perubahan Lingkup & Klaim 13 Pengendalian Mutu 12 Pengendalian Jadwal 11 Pengendalian Biaya 10 Metode dan Teknik Pengendalian 9 Resiko & Pengelolaannya 8 Penjadwalan 7 Pengadaan Barang/Jasa 6 Evaluasi Kelayakan Proyek Cost Recovery 5 Evaluasi Kelayakan Proyek Non Cost Recovery 4 Tahap Konseptual 3 Manajemen Proyek 1 Proyek 2 Manajemen Gambar 1. Pohon Kompetensi Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk Aparatur Eselon IV 1. Unit kompetensi pemahaman (Kognitip tingkat 2) Unit kompetensi 1, 2 dan 3 dalam pohon kompetensi di atas, bersifat pemahaman. 2. Unit Kompetensi penerapan (Kognitif tingkat 3) Unit kompetensi 4 sampai dengan 13 bersifat penerapan. Peserta diharapkan setelah selesai mengikuti pembahasan unit-unit tersebut akan mampu menerapkan dalam pelaksanaan tugas.
  • 29. 4 B. Modul Ketiga belas unit kompetensi di atas dikemas menjadi 4 Modul 1. Modul 1 - Pengertian Dasar Manajemen Proyek a. Modul 1 tersusun dari empat Bab sebagai berikut: Bab I - Pendahuluan Bab II - Proyek Bab III - Manajemen Bab IV - Manajemen Proyek b. Sasaran Kompetensi 1) Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan mampu memahami dengan baik konsep dasar manajemen proyek, sehingga kompetensi awal yang diharapkan untuk dapat mengikuri pembahasan Modul selanjutnya tercapai. 2) Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan mampu: a) Menjelaskan pengertian proyek, sifat dan karakteristiknya sehingga diperlukan manajemen khusus, serta mengenali beberapa siklus proyek b) Memahami dan memiliki kesamaan persepsi tentang manajemen, mencakup prinsip dan fungsi-fungsi manajemen c) Memahami pengertian manajemen proyek serta mengenali fungsi- fungsinya. 2. Modul 2 - Pengelolaan Siklus Proyek a. Modul 2 tersusun dari empat Bab sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab II : Tahap Konseptual Bab III : Evaluasi Proyek Non Cost Recovery Bab IV : Evaluasi Proyek Non Cost Recovery b. Sasaran Kompetensi 1) Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam tahap konseptual dan mampu melakukan analisis kelayakan proyek baik non cost recovery maupun cost recovery.
  • 30. 5 2) Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan mampu: a) Melakukan identifikasi proyek b) Melakukan WBS proyek c) Melakukan estimasi waktu dan biaya proyek d) Melaksanakan studi kelayakan e) Melakukan Evaluasi Proyek Non Cost Recovery f) Melakukan Evaluasi Proyek Cost Recovery. 3. Modul 3 - Persiapan Pelaksanaan a. Modul 3 tersusun dari empat Bab sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab II : Pengadaan Barang dan Jasa Bab III : Resiko Proyek dan Pengelolaannya Bab IV : Penjadwalan b. Sasaran Kompetensi 1) Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan mampu memahami dan menerapkan teknik penjadwalan sesuai kebutuhan proyek dan pengadaan jasa sesuai prosedur yang berlaku. 2) Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan mampu: a) Melaksanakan Pengadaan Barang dan Jasa sesuai prosedur yang berlaku b) Mengelola resiko proyek c) Menyusun jadwal balok d) Menyusun diagram jaringan kerja e) Melakukan perataan sumber daya 4. Modul 4 - Pelaksanaan a. Modul 4 tersusun dari delapan Bab sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab II : Metode & Teknik Pengendalian Bab III : Sasaran dan Tujuan Pengendalian Biaya Bab IV : Pengendalian Jadwal Bab V : Pengendalian Mutu Bab VI : Perubahan order dan Klaim Bab VII : Pelaporan Bab VIII : Audit dan PBME
  • 31. 6 b. Sasaran Kompetensi 1) Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini, peserta diharapkan mampu melaksanakan pengendalian proyek secara berhasil dengan memanfaatkan metodik yang tepat sehingga proyek berjalan sesuai dengan jalurnya, mampu menyusun laporan proyek dan mengelola administrasi perkontrak 2) Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti pembahasan Modul ini peserta diharapkan mampu: a) Menjelaskan teknik pengendalian proyek b) Melaksanakan pengendalian proyek dengan menggunakan teknik yang tepat: biaya, jadwal dan mutu c) Menyusun laporan proyek yang baik dan tepat waktu d) mengelola perubahan order dan klim e) Melaksanakan audit dan PBME. C. Alokasi Waktu Diklat Teknis Manajemen Proyek untuk Aparatur Eselon IV membutuhkan durasi 42 jam pelajaran (@ 45 menit) untuk mencapai sasaran kompetensi seperti tersebut di atas. Waktu Modul Bab CD L T 1. Pengertian Dasar Bab I Pendahuluan 7 Manajemen Bab II Proyek 73 Proyek Bab III Manajemen 80 Bab IV Manajemen Proyek 90 Test 20 Total: 270 2. Pengelolaan Bab I Pendahuluan 7 Siklus Proyek Bab II Tahap Konseptual 153 Bab III Evaluasi Proyek Non Cost 90 45 Recovery Bab IV Evaluasi Proyek Cost 90 90 Recovery Test 20 Total: 495
  • 32. 7 Waktu Modul Bab CD L T 3. Persiapan Bab I Pendahuluan 7 Pelaksanaan Bab II Pengadaan Barang dan 165 45 Jasa Bab III Resiko Proyek dan 90 Pengelolaannya Bab IV Penjadwalan 163 90 Test 25 Total: 585 4. Pelaksanaan Bab I Pendahuluan 7 Bab II Metode & Teknik 90 Pengendalian Bab III Pengendalian Biaya 75 45 Bab IV Pengendalian Jadwal 73 45 Bab V Pengendalian Mutu 45 Bab VI Perubahan order dan 45 Klaim Bab VII Pelaporan 45 Bab VIII Audit dan PBME 45 Test 25 Total: 540 Catatan: CD = Ceramah ; Diskusi ; L = Latihan ; T = Test
  • 33. BAB III PESERTA DAN TENAGA PENGAJAR A. Persyaratan Peserta Target Populasi yang mengikuti diklat ini difokuskan pada: 1. Pejabat Eselon IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten dan Kota; 2. Diprioritaskan peserta yang telah mengikuti Diklat Pim IV; 3. Persyaratan peserta ditugasi oleh instansi Pembina Kepegawaian di Kabupaten dan Kota; 4. Sesuai dengan persyaratan administrasi yang ditentukan Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Catatan: Untuk Peserta Eselon III, kecuali persyaratan butir 1 dan 2, persyaratan 3 dan 4, tetap berlaku. B. Jumlah Peserta Secara umum jumlah peserta tidak dibatasi; namun demikian jumlah peserta per kelas sebaiknya antara 20-30 orang. Pelaksanaan pelatihan bila dibutuhkan 2 kelas bisa dilakukan paralel atau berdasarkan giliran/angkatan disesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing. C. Persyaratan Tenaga Pengajar Persyaratan tenaga pengajar untuk pembelajaran diklat ini antara lain: 1. Menguasai materi tentang Sankri serta Kepemerintahan dan Etika yang baik; 2. Pernah mengikuti TOT untuk substansi mata diklat ini dan TOT strategi pembelajaran; 3. Minimal pendidikan S2; 4. Minimal pengalaman kerja 5 tahun di bidang pengajaran/pembelajaran. 8
  • 34. BAB IV METODA DAN SARANA/PRASARANA DIKLAT A. Metoda Beberapa Metode pelatihan yang dapat digunakan untuk pembelajaran ini adalah: 1. Metoda pendekatan yang bertitik tolak pada aktivitas peserta (Participant-centred approach) Sebagai penyaji, fasilitator pertama-tama mengajak peserta untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran ini. Fasilitator hanya memfasilitasi peserta dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya peran aktif peserta tersebut (activity-based strategies). Dengan cara ini pada awalnya ada kemungkinan susah untuk mengajak peserta langsung merespon apa yang kita anjurkan, karena mungkin sebagian peserta belum terbiasa atau hal ini merupakan hal baru bagi mereka; atau ada kemungkinan lain dimana peserta terbiasa dengan selalu dijejali informasi sementara mereka sendiri tetap pasip saja untuk menerimanya. Bagaimanapun, metoda ‘a participant-centred approach’ akan berdampak pada lebih aktifnya dan lebih efektifnya pembelajaran, lebih memicu peserta untuk mengembangkan diri dalam menelusuri pengetahuan dan ide-ide mereka serta akan menerapkan hasil pembelajarannya tersebut. 2. Metoda pembelajaran secara aktif (Active Learning) Untuk menggunakan metoda pembelajaran secara aktif, peserta harus digiring untuk berani terlibat dalam diskusi, berani debat serta berani mengemukakan ide-ide mereka. Berbagai pendapat perlu direspon baik oleh peserta yang ditugasi sebagai ‘presenter’ maupun oleh peserta lainnya. Fasilitator harus dapat mengatur agar suasana belajar dapat diciptakan sedemikian rupa sehingga para peserta merasa tidak kaku dan timbul rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya. 3. Metoda Pembelajaran Sendiri (Individual Learning Styles) Metoda pembelajaran sendiri akan memerlukan banyak macam cara penyampaian termasuk diantaranya grup diskusi; tim kerja; berperan sebagai tokoh; refleksi diri; serta penggunaan berbagai alat bantu visual/audio visual. 4. Pelatihan Pembelajaran Orang Dewasa (Andragogy) Sebagai seorang penyaji, fasilitator wajib menerapkan cara-cara pendekatan pembelajaran orang dewasa dalam melaksanakan diklat, menyampaikan disain kursus maupun dalam penggunaan Bahan Ajar serta penyampaiannya kepada peserta. Prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa sebagaimana 9
  • 35. 10 dikembangkan oleh IASTP III Training (adult learning principles) yang digunakan sebagai bagian dari metoda pelatihan dicantumkan dibawah ini: a. Orang dewasa akan memperkaya pengetahuannya melalui pengalamannya dalam pembelajaran. Panduan pembelajaran: Gali pengalaman dan keterampilan peserta. Gunakan pengalaman peserta sebagai kasus dari pembicaraan. b. Orang dewasa cenderung untuk mengawasi apa yang mereka pelajari. Panduan Pembelajaran: Cari titik-titik yang merupakan cerminan yang paling kritis dan kurang pas dari asumsi yang digunakan dalam pembelajaran ini. c. Orang dewasa cenderung belajar dalam lingkungan yang bernuansa kerjasama. Panduan Pembelajaran: Jadikan pembelajaran ini sebagai ajang kegiatan bersama. Ciptakan hubungan kerjasama antar peserta dengan dasar saling menghormati, keterbukaan dan kesetaraan. d. Orang dewasa selalu ingin melihat keterkaitan antara training ini dengan pekerjaan dan kehidupannya. Panduan Pembelajaran: Tunjukan bahwa apa yang mereka pelajari merupakan kegiatan yang bisa diterapkan dalam pekerjaan dan kehidupannya. e. Orang dewasa selalu punya kebutuhan pribadi yang ingin dikaitkan dengan yang mereka terima. Panduan Pembelajaran: Maksimalkan keterlibatan peserta dam proses pembelajaran ini. f. Kumpulan orang dewasa punya kepribadian yang berbeda, cara belajar yang beragam serta strategi belajar yang macam-macam. Panduan Pembelajaran: Buatlah opsi cara pembelajaran untuk pilihan peserta training. g. Perhatikan bahwa tujuan pekerjaan masing-masing peserta yang tidak lain mereka adalah orang dewasa bisa berbeda. Panduan Pembelajaran: Gunakan basis pekerjaan mereka sebagai kasus pembelajaran.
  • 36. 11 h. Biasanya orang dewasa punya masalah dari luar yang bisa mempengaruhi waktu dan cara belajar mereka. Panduan Pembelajaran: Tunjukkan dan jelaskan pada mereka bahwa training ini akan ada manfaatnya bagi mereka dimasa depan dan siapa tahu akan mengubah kearah yang lebih baik dari sisi kehidupan kita. B. Sarana/Prasarana Diklat Penggunaan Alat Bantu/Media Pelatihan (Slide, In Focus, White Board, Flip Chart, dan lain-lain) akan sangat membantu pemahaman materi pembelajaran, lebih mudah ditangkap maknanya, dan lain-lain. Untuk mempermudah komunikasi, beberapa slide yang relevan dengan penjelasan tersebut dicantumkan pada lampiran (terpisah) dari panduan ini. Jumlah slide yang ditayangkan disesuaikan dengan keperluan dan waktu yang tersedia sesuai SAP (Satuan Acara Pembelajaran), yang dipersiapkan/dikembangkan sendiri oleh fasilitator, sesuai sarana Diklat yang tersedia.
  • 37. BAB V WAKTU DAN PENYELENGGARAAN A. Penyelenggaraan 1. Penyelenggara Diklat Teknis ini adalah Penyedia Jasa (Services Provider) Paket C.2 yang telah menandatangani kontrak dengan ”Project Implementation Unit (PIU)” SCB-DP Kabupaten/Kota (ADB Loan No. 1964- INO), selama masih berstatus proyek. 2. Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 dan Keputusan Kepala Kembaga Administrasi Negara No 194/XIII/10/6/2001 tentang Pedoman Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga Diklat Pegawai Negara Sipil; 3. Lembaga Diklat Pemerintah yang belum terakreditasi dapat menyelenggarakan Diklat bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara atau dengan Lembaga Diklat instansi pemerintah lainnya yang terakreditasi. 4. Lembaga Diklat Lainnya yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan yang ada (pasca proyek). B. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan Diklat Teknis ini adalah selama 42 jam pelajaran @ 45 menit, diselenggarakan maksimum dalam 6 hari. Penetapan jumlah atau lama hari diklat ini berlangsung tergantung keputusan penyelenggara Diklat di daerah. 12
  • 38. BAB VI EVALUASI A. Evaluasi Peserta Evaluasi peserta dilakukan untuk mengetahui kompetensi yang telah tercapai: 1. Mampu menjelaskan diklat sebagai suatu system; 2. Mampu mengidentifikasi standard kompetensi kinerja; 3. Mampu melaksanakan analisis kebutuhan diklat; 4. Mampu menyusun laporan analisis kebutuhan diklat; 5. Mampu menyusun proposal diklat. B. Evaluasi Tenaga Pengajar Aspek yang dinilai dari Widyaiswara adalah sebagai berikut: 1. Pencapaian tujuan pembelajaran; 2. Sistematika penyajian; 3. Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program Diklat; 4. Ketepatan waktu dan kehadiran; 5. Penggunaan metode dan media pembelajaran; 6. Sikap dan perilaku; 7. Cara menjawab pertanyaan dari peserta; 8. Penggunaan bahasa; 9. Pemberian motivasi kepada peserta; 10. Penguasaan materi; 11. Kerapihan berpakaian; 12. Kerjasama antar Widyaiswara (dalam tim). Penilaian terhadap Widyaiswara dilakukan oleh peserta dan penyelenggara. Hasilnya diolah dan disampaian oleh penyelenggara kepada Instansi Pembina Diklat dan kepada setiap Widyaiswara sebagai masukan bagi yang bersangkutan untuk peningkatan kualitas masing-masing Widyaiswara pada masa yang akan datang. C. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Aspek yang dinilai terhadap kinerja Penyelenggara antara lain sebagai berikut: 1. Efektifitas peyelenggaraan; 2. Kesiapan dan ketersediaan sarana Diklat; 3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana; 4. Kebersihan kelas, asrama, kafetaria dan toilet; 5. Ketersediaan dan kelengkapan bahan Diklat; 6. Ketersediaan fasilitas olahraga, kesehatan dan ibadah; 7. Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara; 8. Administrasi Diklat yang meliputi: a. Administrasi kepesertaan, kewidyaiswaraan; 13
  • 39. 14 b. Administrasi seluruh dokumen dan bahan diklat. Penilaian terhadap kinerja Penyelenggara dilakukan oleh Widyaiswara dan peserta diklat. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan program Diklat yang akan datang dan bahan akreditasi Lembaga Diklat. D. Evaluasi Pasca Diklat 1. Evaluasi pasca Diklat dilaksanakan 6 s.d 12 bulan setelah peserta kembali ke unit kerja masing-masing dengan mengacu pada rencana tingkat lanjut. 2. Setelah penyelenggaraan Diklat berakhir dilakukan evaluasi pasca Diklat khususnya terhadap aspek-aspek: a. Keterampilan kemampuan alumni menerapkan pengetahuan dan dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya; b. Pendayagunaan alumni sesuai dengan potensinya. 3. Evaluasi tersebut di atas dilakukan oleh penyelenggara Diklat bekerjasama dengan unit kerja yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian instansi alumni. 4. Hasil evaluasi tersebut disampaikan oleh penyelenggara kepada: a. Pimpinan instansi alumni; b. Instansi Pembina; c. Instansi Pengendali. 5. Instansi Pembina Diklat melakukan evaluasi setiap tahun secara menyeluruh terhadap efektifitas program dan penyelenggaraan Diklat.
  • 40. BAB VII SERTIFIKASI 1. Kepada peserta Diklat yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan dinyatakan lulus, diberikan Sertifikat. 2. Jenis dan bentuk, serta ukuran Sertifikat ditetapkan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara. 3. Sertifikat ditandatangani oleh Pimpinan Instansi Penyelenggara Diklat yang terakreditasi dan Pimpinan Instansi Pembina Diklat dengan kode registrasi dari Instansi Pembina Diklat. 4. Prosedur untuk memperoleh Kode Registrasi dari Instansi Pembina sebagai berikut: a. Lembaga Penyelenggara Diklat/Penanggung jawab Program menyempaikan daftar para peserta selambat-lambatnya hari kedua setelah pembukaan; b. Instansi Pembina memberikan kode Registrasi sesuai daftar yang sah/diajukan; c. Pengajuan untuk registrasi penomoran sertifikat dapat dilakukan dengan cara mengirim atau melalui faksimili. 15
  • 41. BAB VIII PENUTUP 1. Pedoman ini merupakan panduan bagi Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi untuk menyelenggarakan Diklat bagi Penyelenggara Diklat. 2. Pedoman sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) di atas, apabila dipandang perlu akan diadakan penyempurnaan secara berkala. 3. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Pedoman ini akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan tersendiri. 16
  • 42. This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.