2. Pengertian Neraca
Neraca merupakan laporan yang
menggambarkan posisi keuangan
suatu entitas pelaporan mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas dana
pada tanggal pelaporan.
3. Pengertian Neraca
Awal
Neraca awal SKPD menyajikan informasi
tentang posisi keuangan SKPD mengenai
aset, kewajiban, dan rekening Ekuitas
Dana pada saat awal penggunaan sistem
akuntansi keuangan daerah.
4. Penyajian Neraca Awal
Tahap 1
Membentuk Tim Teknis dari Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) sebagai Pendukung Proses
Penyusunan Neraca Awal, dapat terdiri atas:
1. Bendahara penerimaan SKPD
2. Bendahara pengeluaran SKPD
3. Bendahara pemegang barang SKPD
4. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD
5. Tahap 2
Mengidentifikasi jenis aset dan jenis kewajiban yang potensial
yang dimiliki oleh suatu SKPD, dengan rujukan utama pada neraca
awal Pemda (yang pada saat ini ada di dalam kewenangan
biro/bagian umum), dan mengacu pada Permendagri 13/2006 dan
PP 24/2005 tentang SAP sebagai berikut :
1. Kas dan Setara kas : saldo bank, uang tunai di bendahara, dan
deposito kurang 3 bulan.
2. Piutang : bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar
pinjaman.
3. BUMD, bagian lancar tuntutan TP/TGR, piutang pajak, piutang
lainnya.
6. LANJUTAN…
4. Persediaan : ATK, perlengkapan kantor, perlengkapan
rumahtangga, asset yang akan dijual.
5. Investasi Jangka Pendek : deposito 3-12 bulan, surat berharga untuk
diperjulbelikan seperti SUN/obligasi jangka pendek, dan investasi
jangka pendek lainnya.
6. Asset Tetap : tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan/irigasi/jaringan, asset tetap lainnya, konstruksi dalam
pengerjaan.
7. Asset Lainnya : asset tak berwujud, tagihan penjualan
angsuran, TP/TGR, kemitraan dengan pihak ketiga, asset lain-lain.
8. Kewajiban jangka pendek : bagian lancar utang jangka panjang, utang
kepada pihak ketiga, utang bunga, utang perhitungan pihak ketiga.
9. Kewajiban jangka panjang : utang dalam negeri perbankan, utang
jangka panjang lainnya.
7. Menyiapkan daftar/formulir, yang diperlukan
untuk :
1. Inventarisasi fisik
2. Pengumpulan dokumen asset dan kewajiban,
3. Tanggal pelaksanaan
4. Nama pelaksana
5. Kuantitas dan kondisi asset/kewajiban
6. Persetujuan kepala SKPD
8. TAHAP 4
Melaksanakan inventarisasi fisik asset per
tanggal/bulan tertentu :
1. Inventarisasi fisik saldo kas
2. Inventarisasi fisik saldo bank
3. Inventarisasi fisik persediaan
4. Inventarisasi fisik surat berharga
5. Inventarisasi fisik asset tetap
6. Inventarisasi fisik asset lain
9. Mengumpulkan dokumen terkait yang digunakan untuk menghitung
mundur agar mendapatkan saldo per 1 januari 200X, dengan
cara memeriksa :
1. Mutasi kas dan bank pada tahun berjalan (200X)
2. Kartu mutasi barang (penerimaan barang dan pengeluaran
barang) tahun berjalan.
3. Belanja barang dan jasa tahun berjalan : ATK, perlengkapan
kantor, perlengkapan rumahtangga, dan lain-lain.
4. Belanja modal tahun berjalan
5. Daftar inventaris pada posisi yang berakhir pada 31
desember 200X
6. Kartu induk barang pada posisi yang berakhir pada 31
desember 200X
10. TAHAP 6
Melakukan penilaian atas kuantitas asset hasil
inventarisasi fisik, per 1 januari 200X dengan
cara:
1. Membandingkan saldo asset per 1 januari
200X dengan saldo berdasarkan daftar
barang dari inventaris dan mutasinya per 1
januari 200X
2. Menganalisis perbedaan/selisih saldo
kuantitas asset per 1 januari 200X antara
catatan pembukuan dengan hasil inventarisasi
fisik
11. TAHAP 7
Mengumpulkan dokumen :
1. Surat-surat berharga
2. Perjanjian/kontrak utang
3. Daftar piutang
4. Rekapitulasi pendapatan dana perimbangan
piutang
5. Laporan hasil pemeriksaan Bawasda KPK
12. TAHAP 8
Mengidentifikasi dan menentukan nilai asset dan kewajiban per 1
januari 200X :
1. Investasi jangka pendek : deposito 3-12 bulan, surat berharga
untuk diperjualbelikan, SBI, SUN, dll.
2. Piutang ; bagian lancar tagihan angsuran, bagian lancar
pinjaman kepada BUMD, bagian lancar tuntutan TP/TGR,
piutang dana perimbangan, piutang lainnya.
3. Asset lainnya : asset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran,
TP/TGR, kemitraan dengan pihak ketiga, asset lain-lain.
4. Kewajiban jangka pendek :bagian lancar utang jangka panjang,
utang kepada pihak ketiga, utang bunga, utang PFK.
5. Kewajiban jangka panjang: utang dalam negeri perbankan,
utang jangka panjang lainnya.