SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA
TERHADAP KEPRIBADIAN ANAK

Disusun Oleh
Diana Sari Hidayati
1313022017

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
LAMPUNG
2013

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas kehendak-nya makalah yang saya buat ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai
“Pengaruh Pendidikan Keluarga Terhadap Kepribadian”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, saya sedikit mengalami kesulitan
terutama disebabkan karena kurangnya pengetahuan . Namun, berkat bimbingan
dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih
terdapat banyak kekurangan didalamnya. Karena itu, sepantasnya saya
mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT dan teman-teman yang telah
membantu dalam menyelesikan makalah ini.
Saya menyadari makalah yang saya buat ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak
agar makalah ini menjadi lebih baik dan berguna .

Bandar Lampung, 5 Desember 2013

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepribadian..............................................................................3
2.2 Lingkungan keluarga…………………………………………………..…4
2.3 Pembinaan karakter anak yang dilakukan oleh keluarga.............................6
2.4 Peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak……………………..8
2.5 Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kepribadian anak dalam
lingkungan keluarga………………………………………………………..9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................13
3.2 Saran.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usia prasekolah adalah usia yang rentan bagi anak. Pada usia ini anak
mempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah
dilihatnya. Orang-orang dewasa yang paling dekat dengan anak adalah
orang tua. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak
yang mempunyai pengaruh besar. Haryoko (1997: 2) berpendapat bahwa
lingkungan

sangat

besar

pengaruhnya

sebagai

stimlans

dalam

perkembangan anak. Orang tua mempunyai peranan yang sangat besar
dalam pembentukan kepribadian anak.
Kenyataan yang terjadi di masyarakat, bahwa tanpa disadari semua
perilaku serta kepribadian orang tua yang baik ataupun tidak ditiru anak.
Anak tidak mengetahui apakah yang telah dilakukannya baik atau tidak,
karena anak usia prasekolah belajar dari apa yang dia lihat.
Pembelajaran tentang sikap, perilaku dan bahasa yang baik sehingga akan
terbentuknya kepribadian anak yang baik pula, perlu diterapkan sejak dini.
Orang tua merupakan pendidik yang paling utama, guru serta teman
sebaya yang merupakan lingkungan kedua bagi anak. Hal ini sesuai
dengan pendapat Hurlock (1978) yang mengungkapkan bahwa orang yang
paling penting bagi anak adalah orang tua, guru dan teman sebaya dari
merekalah anak mengenal sesuatu yang baik dan tidak baik.
Pendidikan dalam keluarga yang baik dan benar, akan sangat berpengaruh
pada perkembangan pribadi dan sosial anak. Kebutuhan yang diberikan
melalui pola asuh, akan memberikan kesempatan pada anak untuk
menunjukkan bahwa dirinya adalah sebagian dari orang-orang yang berada
disekitarnya.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang di hadapi yaitu:
1.

Apa yang di maksud dengan kepribadian ?

2. Apa itu keluarga ?
3. Bagaimana peran orang tua dalam membentuk kepribadian seorang anak?
4. Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua dalam lingkungan keluarga
terhadap pembentukan kepribadian anak ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan apa saja unsur – unsur yang mendasari pembentukan
kepribadian seorang anak.
2. Menjelaskan peran orang tua dalam membentuk kepribadian seorang anak.
3. Menjelaskan pengaruh pola asuh orang tuadalam keluarga terhadap
pembentukan kepribadian anak

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kepribadian
Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris “personality”.
Secara etimologis, kata personality berasal dari bahasa latin “persona” yang
berarti topeng. Menurut Gordon W All Port “Personality is the dynamic
organization whitin the individual of those psychophysical system, that
determines his unique adjustment to his environment”.
Menurut bangsa Roma, persona berarti “bagaimana seseorang tampak pada orang
lain”, bukan dari sebenarnya. Aktor menciptakan dalam pikiran penonton, suatu
impresi dari tokoh yang diperankan diatas pentas, bukan impresi dari tokoh itu
sendiri. Dari konotasi kata persona inilah, gagasan umum mengenai kepribadian
sebagai kesan yang diberikan seseorang pada orang lain diperoleh. Apa yang
dipikir, dirasakan dan siapa dia sesungguhnya termasuk dalam keseluruhan “make
up” psikologis seseorang dan sebagian besar terungkapkan melalui perilaku,
karena itu kepribadian bukanlah suatu atribut yang pasti dan spesifik, melainkan
merupakan kualitas perilaku total seseorang.
Berdasarkan definisi All Port dapat disimpulkan bahwa, Kepribadian ialah
susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamai dalam diri suatu individu yang
unik terhadap lingkungan.
2.1.1 Unsur-Unsur dalam Kepribadian
Kepribadian seseorang bersifat unik dan tidak ada duanya. Unsur-unsur yang
memengaruhi kepribadian seseorang itu adalah pengetahuan, perasaan, dan
dorongan naluri.

6
a.Pengetahuan
Pengetahuan seseorang bersumber dari pola pikir yang rasional, yang berisi
fantasi, pemahaman, dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang
diperolehnya dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Semua itu direkam dalam
otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilakunya di
masyarakat
b. Perasaan
Perasaan merupakan suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan
penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu atau peristiwa tertentu. Perasaan
selalu bersifat subjektif, sehingga penilaian seseorang terhadap suatu hal atau
kejadian akan berbeda dengan penilaian orang lain. Contohnya penilaian terhadap
jam pelajaran yang kosong. Mungkin kamu menganggap sebagai hal yang tidak
menyenangkan karena merasa rugi tidak memperoleh pelajaran. Lain halnya
dengan penilaian temanmu yang menganggap sebagai hal yang menyenangkan.
Perasaan mengisi penuh kesadaran manusia dalam hidupnya.
c. Dorongan Naluri
Dorongan naluri merupakan kemauan yang sudah menjadi naluri setiap manusia.
Hal itu dimaksudkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia, baik
yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Sedikitnya ada tujuh macam dorongan
naluri, yaitu untuk mempertahankan hidup, seksual, mencari makan, bergaul dan
berinteraksi dengan sesama manusia, meniru tingkah laku sesamanya, berbakti,
serta keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak.
2.2 Lingkungan keluarga
Karakter masing-masing anak memiliki kekhasan walaupun dilahirkan oleh
bapak dan ibu yang sama. Kekhasan karakter masing-masing anak ini dikarenakan
dalam perkembangannya anak dipengaruhi oleh dua faktor yaitu genetik dan

7
lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat William Stern (tokoh aliran
Konvergensi 5 ahli pendidikan dari Jerman) bahwa pada dasarnya perkembangan
anak dipengaruhi oleh dua faktor yang saling mempengaruhi yaitu pembawaan
dan lingkungan .Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang
dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan
anak. Lingkungan yang dimaksud sering disebut sebagai tripusat pendidikan yaitu
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah secara
umum diartikan sebagai suatu kelompok individu yang terkait dalam ikatan
perkawinan, mencakup ayah dan ibu (orangtua)serta anak. Keluarga merupakan
lembaga pendidikan yang pertama dan utama, yang diselenggarakan dan ditangani
langsung oleh orang tuanya. Menurut Darajat dalam melaksanakan pendidikan
keluarga harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak tak terkecuali di
dalam mendidik emosi anak. Pendidik (orang tua)harus memiliki pemahaman
tentang perkembangan emosi anak karena anak memiliki ciri khas sendiri dalam
perkembangannya. Peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam pembentukan
karakter ini penting dikarenakan lingkungan keluarga memiliki keistimewaan.
2.2.1 Keistimewaan dilingkungan keluarga diuraikan sebagai berikut:
1. Keluarga lajimnya merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak
perlakuan kepada anak. Begitu anak lahir, lajimnya pihak keluargalah yang
langsung menyambut dan memberikan layanan interaktif kepada anak. Apa yang
dilakukan dan diberikan oleh pihak keluarga menjadikan sumber perlakuan
pertama yang akan mempengaruhi pembentukan karakteristik pribadi dan perilaku
anak.
2. Sebagian besar waktu anak lajimnya dihabiskan di lingkungan keluarga.
Besarnya peluang dan kesempatan interaksi dalam keluarga akan sangat
mempengaruhi perkembangan anak. Jika kesempatan yang banyak ini diisi
dengan hal-hal yang bermakna dan positif bagi perkembangan anak, maka
kecenderungan pengaruhnya menjadi positif pula.
3. Karakteristik hubungan orang tua-anak berbeda dari hubungan anak dengan
pihakpihak lainnya (guru, teman dan sebagainya). Kepada orangtua, disamping
8
anak memiliki ketergantungan secara materi, anak juga memiliki ikatan psikologis
tertentu,yang sejak dalam kandungan sudah dibangun melaui jalinan kasih sayang
dan pengaruh-pengaruh normatif tertentu.
4. Interaksi kehidupan orang-tua anak di rumah bersifat “asli” seadanya dan tidak
dibuat-buat. Perilaku yang ditampilkan dalam keluarga adalah perilaku wajar dan
tidak di buat-buat.
Peran keluarga selain lebih banyak bersifat memberikan dukungan belajar yang
kondusif juga memberikan pengaruh pada pembentukan karakter anak, seperti
pembentukan perilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai, dan perilakuperilaku
sejenis. Radin dalam menjelaskan enam kemungkinan cara yang
dilakukan orang tua dalam mempengaruhi anak yaitu melalui:
1. Pemodelan perilaku (modeling of behavior).
2. Memberikan ganjaran dan hukuman (giving rewards and punisment)
3. Perintah langsung (direct instruction)
4. Menyatakan peraturan-peraturan (stating rules)
5. Nalar (reasoning)
6. Menyediakan fasilitas atu bahan-bahan dan adegan (providing materials and
setting)
2.3 . Pembinaan Karakter Anak yang Dilakukan oleh Keluarga
Pada dasarnya, tugas dasar perkembangan seorang anak adalah mengembangkan
pemahaman yang benar tentang bagaimana dunia ini bekerja. Dengan kata lain,
tugas utama seorang anak dalam perkembangannya adalah mempelajari ”aturan
main” segala aspek yang ada di dunia ini. Sebagai contoh, anak harus belajar
9
memahami bahwa setiap benda memiliki hukum tertentu (hukum-hukum fisika),
seperti : benda akan jatuh ke bawah, bukan ke atas atau ke samping (hukum
gravitasi bumi); benda tidak hilang melainkan pindah tempat (hukum ketetapan
obyek), dll. Selain itu, anak juga harus belajar memahami aturan main dalam
hubungan kemasyarakatan, sehingga ada hukum dan sanksi yang mengatur
perilaku anggota masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Garbarino & Brofenbrenner), jika suatu bangsa ingin bertahan hidup,
maka bangsa tersebut harus memiliki aturan-aturan yang menetapkan apa yang
salah dan apa yang benar, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa
yang adil dan apa yang tidak adil, apa yang patut dan tidak patut. Oleh karena itu,
perlu ada etika dalam bicara, aturan dalam berlalu lintas, dan aturan-aturan sosial
lainnya. Jika tidak, hidup ini akan ”semrawut” karena setiap orang boleh berlaku
sesuai keinginannya masing-masing tanpa harus mempedulikan orang lain.
Akhirnya antar sesama menjadi saling menjegal, saling menyakiti, bahkan saling
membunuh, sehingga hancurlah bangsa itu.
Memahami ”aturan main” dalam kehidupan dunia dan menginternalisasikan
dalam dirinya sehingga mampu mengaplikasikan ”aturan main” tersebut dalam
kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya merupakan tugas setiap anak dalam
perkembangannya. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, antri, tidak
menyeberang jalan dan parkir sembarangan, tidak merugikan atau menyakiti
orang lain, mandiri (tidak memerlukan supervisi) serta perilaku-perilaku lain yang menunjukkan adanya pemahaman yang baik terhadap aturan sosial merupakan hasil dari perkembangan kualitas moral dan mental seseorang yang
disebut karakter.
Tentu saja kebiasaan baik atau buruk pada diri seseorang - yang mengindikasikan
kualitas karakter ini - tidak terjadi dengan sendirinya. Telah disebutkan bahwa
selain faktor nature, faktor nurture juga berpengaruh. Dengan kata lain, proses
sosialisasi atau pendidikan yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, lingkungan
yang lebih luas memegang peranan penting, bahkan mungkin lebih penting, dalam
pembentukan karakter seseorang.

10
, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh
pada lingkungan yang berkarakter, sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan
suci dapat berkembang segara optimal. Mengingat lingkungan anak bukan saja
lingkungan keluarga yang sifatnya mikro, maka semua pihak - keluarga, sekolah,
media massa, komunitas bisnis, dan sebagainya - turut andil dalam perkembangan
karakter anak. Dengan kata lain, mengembangkan generasi penerus bangsa yang
berkarakter baik adalah tanggung jawab semua pihak. Tentu saja hal ini tidak
mudah, oleh karena itu diperlukan kesadaran dari semua pihak bahwa pendidikan
karakter merupakan ”PR” yang sangat penting untuk dilakukan segera. Terlebih
melihat kondisi karakter bangsa saat ini yang memprihatinkan serta kenyataan
bahwa manusia tidak secara alamiah (spontan) tumbuh menjadi manusia yang
berkarakter baik, sebab menurut, hal itu merupakan hasil dari usaha seumur hidup
individu dan masyarakat.

2.4 Peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan
pemerintah. Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak
hanyalah tanggung jawab sekolah.
Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk membina kepribadiannya agar
sesuai dengan norma-norma atau aturan di dalam masyaratakat. Setiap orang
dewasa di dalam masyarakat dapat menjadi pendidik, sebab pendidik merupkan
suatu perbuatan sosial yang mendasar untuk petumbuhan atau perkembangan
anak didik menjadi manusia yang mampu berpikir dewasa dan bijak.
Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi
sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu proses
pendidikan. Sehingga orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya.
Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena
sebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang
paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. Menurut Hasbullah (1997),
dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu pendidikan, bahwa keluarga sebagai
11
lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan
kepribadian anak dan mendidik anak dirumah; fungsi keluarga/orang tua dalam
mendukung pendidikan di sekolah.
Fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak di rumah:
1. sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
2. menjamin kehidupan emosional anak
3. menanamkan dasar pendidikan moral anak
4. memberikan dasar pendidikan sosial
5. meletakan dasar-dasar pendidikan agama
6. bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak
memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang berguna bagi

kehidupan kelak sehingga ia mampu

menjadi manusia dewasa yang mandiri.
menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses
belajar yang utuh.
memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memberikan pendidikan
agama sesuai ketentuan Allah Swt, sebagai tujuan akhir manusia.
Fungsi keluarga/ orang tua dalam mendukung pendidikan anak di sekolah :
1. orang tua bekerjasama dengan sekolah
sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua terhadap
sekolah, sehingga sangat dibutuhkan kepercayaan orang tua terhadap sekolah
yang menggantikan tugasnya selama di ruang sekolah.
2. orang tua harus memperhatikan

sekolah anaknya, yaitu dengan

memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan

menghargai segala

usahanya.

12
3. orang tua menunjukkan kerjasama dalam menyerahkan cara belajar di
rumah, membuat pekerjaan rumah dan memotivasi dan membimbimbing
anak dalam belajar.
4. orang tua bekerjasama dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar anak
5. orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang pendidikan yang akan
dimasuki dan mendampingi selama menjalani proses belajar di lembaga
pendidikan.
Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut secara maksimal, sehingga orang tua
harus memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga anak-anak akan berkembang
sesuai dengan harapan. Artinya orang tua harus memahami hakikat dan peran
mereka sebagai orang tua dalam membesarkan anak, membekali diri dengan ilmu
tentang pola pengasuhan yang tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang
dijalani anak, dan ilmu tentang perkembangan anak, sehingga tidak salah dalam
menerapkan suatu bentuk pola pendidikan terutama dalam pembentukan
kepribadian anak yang sesuai denga tujuan pendidikan itu sendiri untuk
mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
2.5 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Kepribadian
Anak dalam lingkungan keluarga
Anak prasekolah belajar cara berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh,
berbagi dan menjadi teman baik. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, prefensi
pribadi dan beberapa kebiasaan dengan mengikuti contoh, termasuk cara
mengenali dan menangani emosi mereka. Anak prasekolah belajar banyak dari
perilaku orang-orang disekitar mereka. Keluarga adalah kelompok sosial pertama
dengan siapa anak diidentifikasikan, anak lebih banyak menghabiskan waktunya
dengan kelompok keluarga daripada dengan kelompok sosial lainnya. Anggota
keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak.
13
a. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dan yang Tidak
Bekerja terhadap Pembentukan Kepribadian Anak
Sikap, kebiasaan dan pola perilaku yang dibentuk selama tahuntahun pertama,
sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri
dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua. Kenyataan tersebut menyiratkan
betapa pentingnya dasar-dasar yang diberikan orang tua pada anaknya pada masa
kanak-kanak. Karena dasardasar inilah yang akan membentuk kepribadian yang
dibawa sampai masa tua.
Tidak dapat dipungkiri kesempatan pertama bagi anak untuk mengenal dunia
sosialnya adalah dalam keluarga. Didalam keluarga untuk pertama kalinya anak
mengenal aturan tentang apa yang baik dan tidak baik. Oleh karena itu, orang tua
harus bisa memberikan pendidikan dasar yang baik kepada anak-anaknya agar
nantinya bisa berkembang dengan baik.
Kenyataan yang terjadi pada masa sekarang adalah berkurangnya perhatian orang
tua terhadap anaknya karena keduanya sama-sama bekerja. Hal tersebut
mengakibatkan terbatasnya interaksi orang tua dengan anaknya. Keadaan ini
biasanya terjadi pada keluarga-keluarga muda yang semuanya bekerja.
Anak-anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua karena
keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masingmasing. Sedangkan anak
pada usia ini sangat mambutuhkan perhatian lebih dari orang tua terutama untuk
perkembangan kepribadian. Anak yang ditinggal orang tuanya dan hanya tinggal
dengan seorang pengasuh yang dibayar orang tua untuk menjaga dan mengasuh,
belum tentu anak mendapatkan pengasuhan yang baik sesuai perkembangannya
dari seorang pengasuh.
Anak yang ditinggal kedua orang tuanya bekerja cenderung bersifat manja.
Biasanya orang tua akan merasa bersalah terhadap anak karena telah
meninggalkan anak seharian. Sehingga orang tua akan menuruti semua
permintaan anak untuk menebus kesalahanya tersebut tanpa berfikir lebih lanjut
permintaan anak baik atau tidak untuk perkembangan kepribadiaan anak
selanjutnya. Kurangnya perhatiaan dari orang tua akan mengakibatkan anak
14
mencari perhatian dari luar, baik dilingkungan sekolah dengan teman sebaya
ataupun dengan orang tua pada saat mereka di rumah. Anak suka mengganggu
temannya ketika bermain, membuat keributan di rumah dan melakukan hal-hal
yang terkadang membuat kesal orang lain. Semua perlakuan anak tersebut
dilakukan hanya untuk menarik perhatian orang lain karena kurangnya perhatian
dari orangtua.
Sedangkan orang tua yang tidak bekerja di luar rumah akan lebih fokus pada
pengasuhan anak dan pekerjaan rumah lainnya. Anak sepenuhnya mendapatkan
kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan anak menjadi kurang mandiri, karena terbiasa dengan orang tua.
Segala yang dilakukan anak selalu dengan pangawasan orang tua. Oleh karena itu,
orang tua yang tidak bekerja sebaiknya juga tidak terlalu over protektif. Sehingga
anak mampu untuk bersikap mandiri.
b. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Berpendidikan Tinggi dan
Berpendidikan Rendah Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak
Latar belakang pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar belakang
pendidikan yang tingi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap
perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi
umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak dan bagaimana
pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak khususnya
untuk pembentukan kepribadian yang baik bagi anak. Orang tua yang
berpendidikan tinggi umumnya dapat mengajarkan sopan santun kepada orang
lain, baik dalam berbicara ataupun dalam hal lain.
Berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang
rendah. Dalam pengasuhan anak umumnya orang tua kurang memperhatikan
tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan
tidak mengetahui tingkat perkembangan anak. Bagaimana anaknya berkembang
dan dalam tahap apa anak pada saat itu. Orang tua biasanya mengasuh anak
dengan gaya dan cara mereka sendiri. Apa yang menurut mereka baik untuk
15
anaknya. Anak dengan pola asuh orang tua yang seperti ini akan membentuk
suatu kepribadian yang kurang baik.
c. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Ekonomi Menengah
Keatas dan Menengah Kebawah
Permasalahan ekonomi dalam keluarga merupakan masalah yang sering dihadapi.
Tanpa disadari bahwa permasalahan ekonomi dalam keluarga akan berdampak
pada anak. Orang tua terkadang melampiaskan kekesalan dalam menghadapi
permasalahan pada anak. Anak usia prasekolah yang belum mengerti tentang
masalah perekonomian dalam keluarga hanya akan menjadi korban dari orang tua.
Dalam pola asuh yang diberikan oleh orang tua yang tingkat perekonomiannya
menengah keatas dan orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah
kebawah berbeda. Orang tua yang tingkat perekonominnya menengah keatas
dalam pengasuhannya biasanya orang tua memanjakan anaknya. Apapun yang
diinginkan oleh anak akan dipenuhi orang tua. Segala kebutuhan anak dapat
terpenuhi dengan kekayaan yang dimiliki orang tua. Pengasuhan anak sebagian
besar hanya sebatas dengan materi. Perhatian dan kasih sayang orang tua
diwujudkan dalam materi atau pemenuhan kebutuhan anak.
Anak yang terbiasa dengan pola asuh yang demikian, maka akan membentuk
suatu kepribadian yang manja, serba menilai sesuatu dengan materi dan tidak
menutup kemungkinan anak akan sombong dengan kekayaan yang dimiliki orang
tua serta kurang menghormati orang yang lebih rendah darinya.
Sedangkan pada orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah
dalam cara pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak
yang bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang
benar-benar penting bagi anak. Perhatian dan kasih sayang orang tualah yang
dapat diberikan.
Anak yang hidup dalam perekonomian menengah kebawah terbiasa hidup dengan
segala kekurangan yang dialami keluarga. Sehingga akan terbentuk kepribadian
anak yang mandiri, mampu menyelesaikan permasalahan dan tidak mudah stres
16
dalam menghadapi suatu permasalahan.dan anak dapat menghargai usaha orang
lain.
Pada kenyataannya terdapat juga anak yang minder dengan keadaan ekonomi
orang tua yang kurang. Oleh karena itu, peran orang tua dalam hal ini sangat
penting. Orang tua harus menyeimbangkan dengan pendidikan agama pada anak.
Sehingga anak mampu mensyukuri segala yang telah diberikan oleh sang
Pencipta.

BAB III
17
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi setiap kepribadian yang telah
terbentuk. Segala gaya atau model pengasuhan orang tua akan membentuk
suatu kepribadian yang berbeda-beda sesuai apa yang telah diajarkan oleh
orang tua. Orang tua merupakan lingkungan pertama bagi anak yang sangat
berperan penting dalam setiap perkembangan anak khususnya perkembangan
kepribadian anak. Oleh karena itu, diperlukan cara yang tepat untuk
mengasuh anak sehingga terbentuklah suatu kepribadian anak yang
diharapkan oleh orang tua sebagai harapan masa depan.
Pola asuh yang baik untuk pembentukan kepribadian anak adalah pola
asuh orang tua yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi dengan
pengawasan dan pengendalian orang tua. Sehingga terbentuklah karakteristik
anak yang dapat mengontrol diri, anak yang mandiri, mempunyai hubungan
yang baik dengan teman, mampu menghadapi stres dan mempunyai minat
terhadap hal-hal baru.
Sikap orang tua yang dapat mendukung dalam pembentukan
kepribadian anak antara lain:
1. Penanaman pekerti sejak dini.
2. Mendisiplinkan anak.
3. Menyayangi anak secara wajar.
4. Menghindari pemberian label “malas” pada anak.
5. Hati-hati dalam menghukum anak.
Strategi dalam pembentukan kepribadian anak:
6. Tekankan segi positif.
7. Jaga agar peraturan tetap sederhana.
8. Bersikap proaktif.
9. Mengarahkan kembali perilaku yang salah.

10. Mengatasi transisi.
11.Negosiasi dan kompromi.
18
12. Jangan membuat alasan.
13. Hindari kontrol lewat rasa bersalah.
Dalam cara pengasuhan orang tua yang bekerja dan orang tua yang tidak
bekerja berbeda. Begitu pula dengan gaya pengasuhan orang tua yang
mempunyai pendidikan yang tinggi dan orang tua yang mempunyai
pendidikan yang rendah. Dan juga pola asuh orang tua yang tingkat
perekonomian menengah keatas dan orang tua yang perekonomiannya
menengah kebawah. Masing-masing pola asuh yang telah diberikan orang
tua mempunyai pengaruh yang besar tehadap pembentukan kepribadian
anak.

3.2 Saran
Saya mengkui bahwa isi makalah ini kurang dari kata sempurna. Saya
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam benuk penyusunan kata dan lainnya.
Saya memohon saran dikarenakan saya pun masih dalam tahap pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

19
Ekoarif. 2012. Peran Keluarga dalam membentuk kepribadian dan pendidikan
anak. http://ekoarif.wordpress.com
Hurlock, Elizabeth. B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Anonim.2006.LenteraKehidupanPendidikanAnak.
http://beranda.blogsome.com
/2006/04/20/pola-asuh-anak/trackback

20

Contenu connexe

Tendances

Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikShelly Selviana
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...weny maniez
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaFair Nurfachrizi
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalCommunity Design
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaGiovanni Promesso
 
Makalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosialMakalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosialsatya arum
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALDadang Solihin
 
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi SosialKohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosialatone_lotus
 
Perkembangan Sosial
Perkembangan SosialPerkembangan Sosial
Perkembangan SosialMuhamad Yogi
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasionaldayurikaperdana19
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikMuh Firyal Akbar
 
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianPaper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianMitha Ye Es
 
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukumImplementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukumnatal kristiono
 
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakPerkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakM N Habibah
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaDeni Irawan
 

Tendances (20)

Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
Perkembangan manusia pada masa anak usia 6 12 tinjauan dari aspek biologis,em...
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
 
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang PancasilaPemikiran Driyarkara tentang Pancasila
Pemikiran Driyarkara tentang Pancasila
 
Makalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosialMakalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosial
 
Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
 
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi SosialKohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
Kohesivitas Kelompok dan Prestasi Kelompok (Pengaruh Sosial) Psikologi Sosial
 
Perkembangan Sosial
Perkembangan SosialPerkembangan Sosial
Perkembangan Sosial
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
Urgensi pendidikan karakter
Urgensi pendidikan karakterUrgensi pendidikan karakter
Urgensi pendidikan karakter
 
Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasional
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianPaper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
 
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukumImplementasi wawasan nusantara  dibidang politik dan hukum
Implementasi wawasan nusantara dibidang politik dan hukum
 
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanakPerkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
Perkembangan sosial, moral. agama dan kepribadian masa akhir kanak kanak
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
 

Similaire à Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakrismawijayanti
 
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaMakalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaBlog Malaikat Iblis di Bulan Maret
 
Tugas makalah b. indonesia januari 20011
Tugas makalah b. indonesia januari 20011Tugas makalah b. indonesia januari 20011
Tugas makalah b. indonesia januari 20011Setyo Gonzalez
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxrayitri1
 
2 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-12 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-1Chiee Arviant
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianOperator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianOperator Warnet Vast Raha
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemmasriyah91
 
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Muhammad Najamuddin Jeneponto
 

Similaire à Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak (20)

Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anakPengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
Pengaruh pola asuh orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak
 
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan SolusinyaMakalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
Makalah BK Peran OrangTua Terhadap Perilaku Menyimpang Anak dan Solusinya
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Tugas Psikologi
Tugas PsikologiTugas Psikologi
Tugas Psikologi
 
Makalah permasalahan anak nuzul
Makalah permasalahan anak nuzulMakalah permasalahan anak nuzul
Makalah permasalahan anak nuzul
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 
Tugas makalah b. indonesia januari 20011
Tugas makalah b. indonesia januari 20011Tugas makalah b. indonesia januari 20011
Tugas makalah b. indonesia januari 20011
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptx
 
2 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-12 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-1
 
Makalah permasalahan anak nuzul
Makalah permasalahan anak nuzulMakalah permasalahan anak nuzul
Makalah permasalahan anak nuzul
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
 
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddianPengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
Pengaruh sosialisasi terhadap pembentukan kepribaddian
 
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
Presentation1KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANGUN PRIBADI ANAK ...
 

Dernier

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfAnggaaBaraat
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsBismaAdinata
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 

Dernier (20)

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 

Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak

  • 1. PENGARUH PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KEPRIBADIAN ANAK Disusun Oleh Diana Sari Hidayati 1313022017 PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG LAMPUNG
  • 2. 2013 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-nya makalah yang saya buat ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai “Pengaruh Pendidikan Keluarga Terhadap Kepribadian”. Dalam menyelesaikan makalah ini, saya sedikit mengalami kesulitan terutama disebabkan karena kurangnya pengetahuan . Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun masih terdapat banyak kekurangan didalamnya. Karena itu, sepantasnya saya mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT dan teman-teman yang telah membantu dalam menyelesikan makalah ini. Saya menyadari makalah yang saya buat ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan berguna . Bandar Lampung, 5 Desember 2013 Penulis 2
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................... i Daftar Isi .................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kepribadian..............................................................................3 2.2 Lingkungan keluarga…………………………………………………..…4 2.3 Pembinaan karakter anak yang dilakukan oleh keluarga.............................6 2.4 Peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak……………………..8 2.5 Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kepribadian anak dalam lingkungan keluarga………………………………………………………..9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.............................................................................................13 3.2 Saran.......................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia prasekolah adalah usia yang rentan bagi anak. Pada usia ini anak mempunyai sifat imitasi atau meniru terhadap apapun yang telah dilihatnya. Orang-orang dewasa yang paling dekat dengan anak adalah orang tua. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak yang mempunyai pengaruh besar. Haryoko (1997: 2) berpendapat bahwa lingkungan sangat besar pengaruhnya sebagai stimlans dalam perkembangan anak. Orang tua mempunyai peranan yang sangat besar dalam pembentukan kepribadian anak. Kenyataan yang terjadi di masyarakat, bahwa tanpa disadari semua perilaku serta kepribadian orang tua yang baik ataupun tidak ditiru anak. Anak tidak mengetahui apakah yang telah dilakukannya baik atau tidak, karena anak usia prasekolah belajar dari apa yang dia lihat. Pembelajaran tentang sikap, perilaku dan bahasa yang baik sehingga akan terbentuknya kepribadian anak yang baik pula, perlu diterapkan sejak dini. Orang tua merupakan pendidik yang paling utama, guru serta teman sebaya yang merupakan lingkungan kedua bagi anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (1978) yang mengungkapkan bahwa orang yang paling penting bagi anak adalah orang tua, guru dan teman sebaya dari merekalah anak mengenal sesuatu yang baik dan tidak baik. Pendidikan dalam keluarga yang baik dan benar, akan sangat berpengaruh pada perkembangan pribadi dan sosial anak. Kebutuhan yang diberikan melalui pola asuh, akan memberikan kesempatan pada anak untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah sebagian dari orang-orang yang berada disekitarnya. 4
  • 5. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang di hadapi yaitu: 1. Apa yang di maksud dengan kepribadian ? 2. Apa itu keluarga ? 3. Bagaimana peran orang tua dalam membentuk kepribadian seorang anak? 4. Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua dalam lingkungan keluarga terhadap pembentukan kepribadian anak ? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu: 1. Menjelaskan apa saja unsur – unsur yang mendasari pembentukan kepribadian seorang anak. 2. Menjelaskan peran orang tua dalam membentuk kepribadian seorang anak. 3. Menjelaskan pengaruh pola asuh orang tuadalam keluarga terhadap pembentukan kepribadian anak 5
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Kepribadian Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris “personality”. Secara etimologis, kata personality berasal dari bahasa latin “persona” yang berarti topeng. Menurut Gordon W All Port “Personality is the dynamic organization whitin the individual of those psychophysical system, that determines his unique adjustment to his environment”. Menurut bangsa Roma, persona berarti “bagaimana seseorang tampak pada orang lain”, bukan dari sebenarnya. Aktor menciptakan dalam pikiran penonton, suatu impresi dari tokoh yang diperankan diatas pentas, bukan impresi dari tokoh itu sendiri. Dari konotasi kata persona inilah, gagasan umum mengenai kepribadian sebagai kesan yang diberikan seseorang pada orang lain diperoleh. Apa yang dipikir, dirasakan dan siapa dia sesungguhnya termasuk dalam keseluruhan “make up” psikologis seseorang dan sebagian besar terungkapkan melalui perilaku, karena itu kepribadian bukanlah suatu atribut yang pasti dan spesifik, melainkan merupakan kualitas perilaku total seseorang. Berdasarkan definisi All Port dapat disimpulkan bahwa, Kepribadian ialah susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamai dalam diri suatu individu yang unik terhadap lingkungan. 2.1.1 Unsur-Unsur dalam Kepribadian Kepribadian seseorang bersifat unik dan tidak ada duanya. Unsur-unsur yang memengaruhi kepribadian seseorang itu adalah pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri. 6
  • 7. a.Pengetahuan Pengetahuan seseorang bersumber dari pola pikir yang rasional, yang berisi fantasi, pemahaman, dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang diperolehnya dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilakunya di masyarakat b. Perasaan Perasaan merupakan suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu atau peristiwa tertentu. Perasaan selalu bersifat subjektif, sehingga penilaian seseorang terhadap suatu hal atau kejadian akan berbeda dengan penilaian orang lain. Contohnya penilaian terhadap jam pelajaran yang kosong. Mungkin kamu menganggap sebagai hal yang tidak menyenangkan karena merasa rugi tidak memperoleh pelajaran. Lain halnya dengan penilaian temanmu yang menganggap sebagai hal yang menyenangkan. Perasaan mengisi penuh kesadaran manusia dalam hidupnya. c. Dorongan Naluri Dorongan naluri merupakan kemauan yang sudah menjadi naluri setiap manusia. Hal itu dimaksudkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia, baik yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu untuk mempertahankan hidup, seksual, mencari makan, bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia, meniru tingkah laku sesamanya, berbakti, serta keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak. 2.2 Lingkungan keluarga Karakter masing-masing anak memiliki kekhasan walaupun dilahirkan oleh bapak dan ibu yang sama. Kekhasan karakter masing-masing anak ini dikarenakan dalam perkembangannya anak dipengaruhi oleh dua faktor yaitu genetik dan 7
  • 8. lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat William Stern (tokoh aliran Konvergensi 5 ahli pendidikan dari Jerman) bahwa pada dasarnya perkembangan anak dipengaruhi oleh dua faktor yang saling mempengaruhi yaitu pembawaan dan lingkungan .Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan anak. Lingkungan yang dimaksud sering disebut sebagai tripusat pendidikan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan keluarga adalah secara umum diartikan sebagai suatu kelompok individu yang terkait dalam ikatan perkawinan, mencakup ayah dan ibu (orangtua)serta anak. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama, yang diselenggarakan dan ditangani langsung oleh orang tuanya. Menurut Darajat dalam melaksanakan pendidikan keluarga harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak tak terkecuali di dalam mendidik emosi anak. Pendidik (orang tua)harus memiliki pemahaman tentang perkembangan emosi anak karena anak memiliki ciri khas sendiri dalam perkembangannya. Peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam pembentukan karakter ini penting dikarenakan lingkungan keluarga memiliki keistimewaan. 2.2.1 Keistimewaan dilingkungan keluarga diuraikan sebagai berikut: 1. Keluarga lajimnya merupakan pihak yang paling awal memberikan banyak perlakuan kepada anak. Begitu anak lahir, lajimnya pihak keluargalah yang langsung menyambut dan memberikan layanan interaktif kepada anak. Apa yang dilakukan dan diberikan oleh pihak keluarga menjadikan sumber perlakuan pertama yang akan mempengaruhi pembentukan karakteristik pribadi dan perilaku anak. 2. Sebagian besar waktu anak lajimnya dihabiskan di lingkungan keluarga. Besarnya peluang dan kesempatan interaksi dalam keluarga akan sangat mempengaruhi perkembangan anak. Jika kesempatan yang banyak ini diisi dengan hal-hal yang bermakna dan positif bagi perkembangan anak, maka kecenderungan pengaruhnya menjadi positif pula. 3. Karakteristik hubungan orang tua-anak berbeda dari hubungan anak dengan pihakpihak lainnya (guru, teman dan sebagainya). Kepada orangtua, disamping 8
  • 9. anak memiliki ketergantungan secara materi, anak juga memiliki ikatan psikologis tertentu,yang sejak dalam kandungan sudah dibangun melaui jalinan kasih sayang dan pengaruh-pengaruh normatif tertentu. 4. Interaksi kehidupan orang-tua anak di rumah bersifat “asli” seadanya dan tidak dibuat-buat. Perilaku yang ditampilkan dalam keluarga adalah perilaku wajar dan tidak di buat-buat. Peran keluarga selain lebih banyak bersifat memberikan dukungan belajar yang kondusif juga memberikan pengaruh pada pembentukan karakter anak, seperti pembentukan perilaku, sikap dan kebiasaan, penanaman nilai, dan perilakuperilaku sejenis. Radin dalam menjelaskan enam kemungkinan cara yang dilakukan orang tua dalam mempengaruhi anak yaitu melalui: 1. Pemodelan perilaku (modeling of behavior). 2. Memberikan ganjaran dan hukuman (giving rewards and punisment) 3. Perintah langsung (direct instruction) 4. Menyatakan peraturan-peraturan (stating rules) 5. Nalar (reasoning) 6. Menyediakan fasilitas atu bahan-bahan dan adegan (providing materials and setting) 2.3 . Pembinaan Karakter Anak yang Dilakukan oleh Keluarga Pada dasarnya, tugas dasar perkembangan seorang anak adalah mengembangkan pemahaman yang benar tentang bagaimana dunia ini bekerja. Dengan kata lain, tugas utama seorang anak dalam perkembangannya adalah mempelajari ”aturan main” segala aspek yang ada di dunia ini. Sebagai contoh, anak harus belajar 9
  • 10. memahami bahwa setiap benda memiliki hukum tertentu (hukum-hukum fisika), seperti : benda akan jatuh ke bawah, bukan ke atas atau ke samping (hukum gravitasi bumi); benda tidak hilang melainkan pindah tempat (hukum ketetapan obyek), dll. Selain itu, anak juga harus belajar memahami aturan main dalam hubungan kemasyarakatan, sehingga ada hukum dan sanksi yang mengatur perilaku anggota masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Garbarino & Brofenbrenner), jika suatu bangsa ingin bertahan hidup, maka bangsa tersebut harus memiliki aturan-aturan yang menetapkan apa yang salah dan apa yang benar, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang adil dan apa yang tidak adil, apa yang patut dan tidak patut. Oleh karena itu, perlu ada etika dalam bicara, aturan dalam berlalu lintas, dan aturan-aturan sosial lainnya. Jika tidak, hidup ini akan ”semrawut” karena setiap orang boleh berlaku sesuai keinginannya masing-masing tanpa harus mempedulikan orang lain. Akhirnya antar sesama menjadi saling menjegal, saling menyakiti, bahkan saling membunuh, sehingga hancurlah bangsa itu. Memahami ”aturan main” dalam kehidupan dunia dan menginternalisasikan dalam dirinya sehingga mampu mengaplikasikan ”aturan main” tersebut dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya merupakan tugas setiap anak dalam perkembangannya. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, antri, tidak menyeberang jalan dan parkir sembarangan, tidak merugikan atau menyakiti orang lain, mandiri (tidak memerlukan supervisi) serta perilaku-perilaku lain yang menunjukkan adanya pemahaman yang baik terhadap aturan sosial merupakan hasil dari perkembangan kualitas moral dan mental seseorang yang disebut karakter. Tentu saja kebiasaan baik atau buruk pada diri seseorang - yang mengindikasikan kualitas karakter ini - tidak terjadi dengan sendirinya. Telah disebutkan bahwa selain faktor nature, faktor nurture juga berpengaruh. Dengan kata lain, proses sosialisasi atau pendidikan yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, lingkungan yang lebih luas memegang peranan penting, bahkan mungkin lebih penting, dalam pembentukan karakter seseorang. 10
  • 11. , anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter, sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang segara optimal. Mengingat lingkungan anak bukan saja lingkungan keluarga yang sifatnya mikro, maka semua pihak - keluarga, sekolah, media massa, komunitas bisnis, dan sebagainya - turut andil dalam perkembangan karakter anak. Dengan kata lain, mengembangkan generasi penerus bangsa yang berkarakter baik adalah tanggung jawab semua pihak. Tentu saja hal ini tidak mudah, oleh karena itu diperlukan kesadaran dari semua pihak bahwa pendidikan karakter merupakan ”PR” yang sangat penting untuk dilakukan segera. Terlebih melihat kondisi karakter bangsa saat ini yang memprihatinkan serta kenyataan bahwa manusia tidak secara alamiah (spontan) tumbuh menjadi manusia yang berkarakter baik, sebab menurut, hal itu merupakan hasil dari usaha seumur hidup individu dan masyarakat. 2.4 Peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah. Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab sekolah. Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk membina kepribadiannya agar sesuai dengan norma-norma atau aturan di dalam masyaratakat. Setiap orang dewasa di dalam masyarakat dapat menjadi pendidik, sebab pendidik merupkan suatu perbuatan sosial yang mendasar untuk petumbuhan atau perkembangan anak didik menjadi manusia yang mampu berpikir dewasa dan bijak. Orang tua sebagai lingkungan pertama dan utama dimana anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu proses pendidikan. Sehingga orang tua berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga. Menurut Hasbullah (1997), dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu pendidikan, bahwa keluarga sebagai 11
  • 12. lembaga pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak dirumah; fungsi keluarga/orang tua dalam mendukung pendidikan di sekolah. Fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak di rumah: 1. sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak 2. menjamin kehidupan emosional anak 3. menanamkan dasar pendidikan moral anak 4. memberikan dasar pendidikan sosial 5. meletakan dasar-dasar pendidikan agama 6. bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak memberikan kesempatan belajar dengan mengenalkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan kelak sehingga ia mampu menjadi manusia dewasa yang mandiri. menjaga kesehatan anak sehingga ia dapat dengan nyaman menjalankan proses belajar yang utuh. memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memberikan pendidikan agama sesuai ketentuan Allah Swt, sebagai tujuan akhir manusia. Fungsi keluarga/ orang tua dalam mendukung pendidikan anak di sekolah : 1. orang tua bekerjasama dengan sekolah sikap anak terhadap sekolah sangat di pengaruhi oleh sikap orang tua terhadap sekolah, sehingga sangat dibutuhkan kepercayaan orang tua terhadap sekolah yang menggantikan tugasnya selama di ruang sekolah. 2. orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya, yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya. 12
  • 13. 3. orang tua menunjukkan kerjasama dalam menyerahkan cara belajar di rumah, membuat pekerjaan rumah dan memotivasi dan membimbimbing anak dalam belajar. 4. orang tua bekerjasama dengan guru untuk mengatasi kesulitan belajar anak 5. orang tua bersama anak mempersiapkan jenjang pendidikan yang akan dimasuki dan mendampingi selama menjalani proses belajar di lembaga pendidikan. Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut secara maksimal, sehingga orang tua harus memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga anak-anak akan berkembang sesuai dengan harapan. Artinya orang tua harus memahami hakikat dan peran mereka sebagai orang tua dalam membesarkan anak, membekali diri dengan ilmu tentang pola pengasuhan yang tepat, pengetahuan tentang pendidikan yang dijalani anak, dan ilmu tentang perkembangan anak, sehingga tidak salah dalam menerapkan suatu bentuk pola pendidikan terutama dalam pembentukan kepribadian anak yang sesuai denga tujuan pendidikan itu sendiri untuk mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 2.5 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak dalam lingkungan keluarga Anak prasekolah belajar cara berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh, berbagi dan menjadi teman baik. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, prefensi pribadi dan beberapa kebiasaan dengan mengikuti contoh, termasuk cara mengenali dan menangani emosi mereka. Anak prasekolah belajar banyak dari perilaku orang-orang disekitar mereka. Keluarga adalah kelompok sosial pertama dengan siapa anak diidentifikasikan, anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok keluarga daripada dengan kelompok sosial lainnya. Anggota keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak. 13
  • 14. a. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Sikap, kebiasaan dan pola perilaku yang dibentuk selama tahuntahun pertama, sangat menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan ketika mereka bertambah tua. Kenyataan tersebut menyiratkan betapa pentingnya dasar-dasar yang diberikan orang tua pada anaknya pada masa kanak-kanak. Karena dasardasar inilah yang akan membentuk kepribadian yang dibawa sampai masa tua. Tidak dapat dipungkiri kesempatan pertama bagi anak untuk mengenal dunia sosialnya adalah dalam keluarga. Didalam keluarga untuk pertama kalinya anak mengenal aturan tentang apa yang baik dan tidak baik. Oleh karena itu, orang tua harus bisa memberikan pendidikan dasar yang baik kepada anak-anaknya agar nantinya bisa berkembang dengan baik. Kenyataan yang terjadi pada masa sekarang adalah berkurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya karena keduanya sama-sama bekerja. Hal tersebut mengakibatkan terbatasnya interaksi orang tua dengan anaknya. Keadaan ini biasanya terjadi pada keluarga-keluarga muda yang semuanya bekerja. Anak-anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua karena keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masingmasing. Sedangkan anak pada usia ini sangat mambutuhkan perhatian lebih dari orang tua terutama untuk perkembangan kepribadian. Anak yang ditinggal orang tuanya dan hanya tinggal dengan seorang pengasuh yang dibayar orang tua untuk menjaga dan mengasuh, belum tentu anak mendapatkan pengasuhan yang baik sesuai perkembangannya dari seorang pengasuh. Anak yang ditinggal kedua orang tuanya bekerja cenderung bersifat manja. Biasanya orang tua akan merasa bersalah terhadap anak karena telah meninggalkan anak seharian. Sehingga orang tua akan menuruti semua permintaan anak untuk menebus kesalahanya tersebut tanpa berfikir lebih lanjut permintaan anak baik atau tidak untuk perkembangan kepribadiaan anak selanjutnya. Kurangnya perhatiaan dari orang tua akan mengakibatkan anak 14
  • 15. mencari perhatian dari luar, baik dilingkungan sekolah dengan teman sebaya ataupun dengan orang tua pada saat mereka di rumah. Anak suka mengganggu temannya ketika bermain, membuat keributan di rumah dan melakukan hal-hal yang terkadang membuat kesal orang lain. Semua perlakuan anak tersebut dilakukan hanya untuk menarik perhatian orang lain karena kurangnya perhatian dari orangtua. Sedangkan orang tua yang tidak bekerja di luar rumah akan lebih fokus pada pengasuhan anak dan pekerjaan rumah lainnya. Anak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak menjadi kurang mandiri, karena terbiasa dengan orang tua. Segala yang dilakukan anak selalu dengan pangawasan orang tua. Oleh karena itu, orang tua yang tidak bekerja sebaiknya juga tidak terlalu over protektif. Sehingga anak mampu untuk bersikap mandiri. b. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Berpendidikan Tinggi dan Berpendidikan Rendah Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Latar belakang pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tingi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua yang berpendidikan tinggi umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak dan bagaimana pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak khususnya untuk pembentukan kepribadian yang baik bagi anak. Orang tua yang berpendidikan tinggi umumnya dapat mengajarkan sopan santun kepada orang lain, baik dalam berbicara ataupun dalam hal lain. Berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah. Dalam pengasuhan anak umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak mengetahui tingkat perkembangan anak. Bagaimana anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak pada saat itu. Orang tua biasanya mengasuh anak dengan gaya dan cara mereka sendiri. Apa yang menurut mereka baik untuk 15
  • 16. anaknya. Anak dengan pola asuh orang tua yang seperti ini akan membentuk suatu kepribadian yang kurang baik. c. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Ekonomi Menengah Keatas dan Menengah Kebawah Permasalahan ekonomi dalam keluarga merupakan masalah yang sering dihadapi. Tanpa disadari bahwa permasalahan ekonomi dalam keluarga akan berdampak pada anak. Orang tua terkadang melampiaskan kekesalan dalam menghadapi permasalahan pada anak. Anak usia prasekolah yang belum mengerti tentang masalah perekonomian dalam keluarga hanya akan menjadi korban dari orang tua. Dalam pola asuh yang diberikan oleh orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah keatas dan orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah berbeda. Orang tua yang tingkat perekonominnya menengah keatas dalam pengasuhannya biasanya orang tua memanjakan anaknya. Apapun yang diinginkan oleh anak akan dipenuhi orang tua. Segala kebutuhan anak dapat terpenuhi dengan kekayaan yang dimiliki orang tua. Pengasuhan anak sebagian besar hanya sebatas dengan materi. Perhatian dan kasih sayang orang tua diwujudkan dalam materi atau pemenuhan kebutuhan anak. Anak yang terbiasa dengan pola asuh yang demikian, maka akan membentuk suatu kepribadian yang manja, serba menilai sesuatu dengan materi dan tidak menutup kemungkinan anak akan sombong dengan kekayaan yang dimiliki orang tua serta kurang menghormati orang yang lebih rendah darinya. Sedangkan pada orang tua yang tingkat perekonomiannya menengah kebawah dalam cara pengasuhannya memang kurang dapat memenuhi kebutuhan anak yang bersifat materi. Orang tua hanya dapat memenuhi kebutuhan anak yang benar-benar penting bagi anak. Perhatian dan kasih sayang orang tualah yang dapat diberikan. Anak yang hidup dalam perekonomian menengah kebawah terbiasa hidup dengan segala kekurangan yang dialami keluarga. Sehingga akan terbentuk kepribadian anak yang mandiri, mampu menyelesaikan permasalahan dan tidak mudah stres 16
  • 17. dalam menghadapi suatu permasalahan.dan anak dapat menghargai usaha orang lain. Pada kenyataannya terdapat juga anak yang minder dengan keadaan ekonomi orang tua yang kurang. Oleh karena itu, peran orang tua dalam hal ini sangat penting. Orang tua harus menyeimbangkan dengan pendidikan agama pada anak. Sehingga anak mampu mensyukuri segala yang telah diberikan oleh sang Pencipta. BAB III 17
  • 18. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi setiap kepribadian yang telah terbentuk. Segala gaya atau model pengasuhan orang tua akan membentuk suatu kepribadian yang berbeda-beda sesuai apa yang telah diajarkan oleh orang tua. Orang tua merupakan lingkungan pertama bagi anak yang sangat berperan penting dalam setiap perkembangan anak khususnya perkembangan kepribadian anak. Oleh karena itu, diperlukan cara yang tepat untuk mengasuh anak sehingga terbentuklah suatu kepribadian anak yang diharapkan oleh orang tua sebagai harapan masa depan. Pola asuh yang baik untuk pembentukan kepribadian anak adalah pola asuh orang tua yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi dengan pengawasan dan pengendalian orang tua. Sehingga terbentuklah karakteristik anak yang dapat mengontrol diri, anak yang mandiri, mempunyai hubungan yang baik dengan teman, mampu menghadapi stres dan mempunyai minat terhadap hal-hal baru. Sikap orang tua yang dapat mendukung dalam pembentukan kepribadian anak antara lain: 1. Penanaman pekerti sejak dini. 2. Mendisiplinkan anak. 3. Menyayangi anak secara wajar. 4. Menghindari pemberian label “malas” pada anak. 5. Hati-hati dalam menghukum anak. Strategi dalam pembentukan kepribadian anak: 6. Tekankan segi positif. 7. Jaga agar peraturan tetap sederhana. 8. Bersikap proaktif. 9. Mengarahkan kembali perilaku yang salah. 10. Mengatasi transisi. 11.Negosiasi dan kompromi. 18
  • 19. 12. Jangan membuat alasan. 13. Hindari kontrol lewat rasa bersalah. Dalam cara pengasuhan orang tua yang bekerja dan orang tua yang tidak bekerja berbeda. Begitu pula dengan gaya pengasuhan orang tua yang mempunyai pendidikan yang tinggi dan orang tua yang mempunyai pendidikan yang rendah. Dan juga pola asuh orang tua yang tingkat perekonomian menengah keatas dan orang tua yang perekonomiannya menengah kebawah. Masing-masing pola asuh yang telah diberikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar tehadap pembentukan kepribadian anak. 3.2 Saran Saya mengkui bahwa isi makalah ini kurang dari kata sempurna. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam benuk penyusunan kata dan lainnya. Saya memohon saran dikarenakan saya pun masih dalam tahap pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA 19
  • 20. Ekoarif. 2012. Peran Keluarga dalam membentuk kepribadian dan pendidikan anak. http://ekoarif.wordpress.com Hurlock, Elizabeth. B. 1999. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga Anonim.2006.LenteraKehidupanPendidikanAnak. http://beranda.blogsome.com /2006/04/20/pola-asuh-anak/trackback 20