SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945



                                                        UUD 1945




        BPK                      Presiden             DPR   MPR   DPD              MA         MK
kpu                   bank
                     sentral
                                   kementerian                          badan-badan lain                    KY
                                       negara
                                                                         yang fungsinya
                                           dewan                        berkaitan dengan
                                    pertimbangan
                                          TNI/POLRI
                                                                           kekuasaan
                                                                           kehakiman
                                                                                                           PUSAT

       Perwakilan     Pemerintahan Daerah                                           Lingkungan             DAERAH
      BPK Provinsi          Provinsi
                                                                                 Peradilan Umum
                     Gubernur      DPRD
                                                                                      Lingkungan
                                                                                   Peradilan Agama
                                                                                          Lingkungan
                                                                                       Peradilan Militer
                      Pemerintahan Daerah
                        Kabupaten/Kota                                                      Lingkungan
                      Bupati/                                                              Peradilan TUN
                                   DPRD
                      Walikota
Lembaga-lembaga Negara yang memegang kekuasaan menurut UUD




     DPR              Presiden            MA          MK


                                            Pasal 24 (1)***
                      Pasal 4 (1)        Kekuasaan kehakiman
   Pasal 20 (1)*      Memegang           merupakan kekuasaan
    Memegang
                      kekuasaan           yang merdeka untuk
    kekuasaan        pemerintahan          menyelenggarakan
  membentuk UU                        peradilan guna menegakkan
                                          hukum dan keadilan
BAB II. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT



          ANGGOTA                                                               ANGGOTA
            DPR
            dipilih
                                               MPR                                DPD
                                                                                  dipilih
           melalui                       Pasal 2 (1)****                         melalui
           pemilu                                                                pemilu




                                          Wewenang
  Mengubah dan menetapkan Undang-Undang             Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
   Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ];     diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
  Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden          kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***];
   [Pasal 3 ayat (2)***/**** ];                      Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
  Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil             pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang
   Presiden dalam masa jabatannya menurut             diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
   Undang-Undang Dasar                                politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
   [Pasal 3 ayat (3)***/****];                        Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan
                                                      kedua dalam pemilihan umum sebelumnya
                                                      sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden
                                                      dan     Wakil   Presiden      mangkat,   berhenti,
                                                      diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
                                                      kewajibannya dalam masa jabatannya secara
                                                      bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

    Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu
        pasangan secara langsung oleh rakyat
                    [Pasal 6A (1)***]

     diusulkan partai politik atau gabungan partai
        politik peserta pemilu sebelum pemilu
                    [Pasal 6A (2) ***]


                                             mendapatkan suara >50%
                                             jumlah suara dalam pemilu                        Presiden
                                              dengan sedikitnya 20% di
                     Pemilu                      setiap provinsi yang                           dan
                                              tersebar di lebih dari 1/2                      Wapres
                                                   jumlah provinsi
                                                     [Pasal 6A (3)***]

      Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih


          pasangan calon yang
       memperoleh suara terbanyak
         pertama dalam pemilu                                      pasangan yang
                                                Pemilu              memperoleh
          pasangan calon yang                                     suara terbanyak
       memperoleh suara terbanyak
          kedua dalam pemilu                                             [Pasal 6A (4)****]
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pengusulan Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden


                       DPR                                       MPR
                                                                                            Presiden
                                                                                         dan/atau Wakil
                                                                                         Presiden terus
  Pendapat DPR bahwa Presiden             DPR                                              menjabat
                                                           wajib menyelenggarakan
  dan/atau Wakil Presiden telah   menyelenggarakan
                                                          sidang untuk memutuskan
  melakukan pelanggaran hukum      sidang paripurna
                                                          usul DPR paling lambat 30
     ataupun telah tidak lagi     untuk meneruskan                                           usul DPR
                                                            hari sejak usul diterima
        memenuhi syarat           usul pemberhentian                                      tidak diterima
                                                               [Pasal 7B (6)***]
        [Pasal 7B (2)***]             kepada MPR
                                   [Pasal 7B (5)***]
                                                            Keputusan diambil dalam
    Pengajuan permintaan DPR
                                                            sidang paripurna, dihadiri
      kepada MK hanya dapat
                                                             sekurang-kurangnya 3/4
   dilakukan dengan dukungan
                                                            jumlah anggota, disetujui       usul DPR
   sekurang-kurangnya 2/3 dari
                                                             sekurang-kurangnya 2/3         diterima
    jumlah anggota yang hadir
                                                           jumlah yang hadir, setelah
   dalam sidang paripurna yang
                                                             Presiden dan/atau wakil         Presiden
      dihadiri oleh sekurang-
                                                          presiden diberi kesempatan     dan/atau Wakil
    kurangnya 2/3 dari jumlah
                                                          menyampaikan penjelasan
              anggota                                                                        Presiden
                                                                [Pasal 7B (7)***]
         [Pasal 7B (3)***]                                                                diberhentikan



            MK                        terbukti


  wajib memeriksa, mengadili,
  dan memutus paling lama 90             tidak terbukti
    hari setelah permintaan
            diterima
       [Pasal 7B (4)***]
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Syarat, Masa Jabatan, dan Wewenang Presiden/Wakil Presiden


          Calon Presiden dan calon                                      Presiden dan Wakil Presiden
       Wakil Presiden harus seorang                                     dipilih dalam satu pasangan
       warga negara Indonesia sejak                                     secara langsung oleh rakyat
       kelahirannya dan tidak pernah                                          [Pasal 6A (1)***]
        menerima kewarganegaraan
          lain karena kehendaknya          Presiden/                     Presiden dan Wakil Presiden
             sendiri, tidak pernah
         mengkhianati negara, serta      Wakil Presiden                   memegang jabatan selama
                                                                         lima tahun, dan sesudahnya
          mampu secara rohani dan                                         dapat dipilih kembali dalam
        jasmani untuk melaksanakan                                         jabatan yang sama, hanya
        tugas dan kewajiban sebagai                                     untuk satu kali masa jabatan.
        Presiden dan Wakil Presiden.                                               (Pasal 7 *)
               [Pasal 6 (1)***]




                Wewenang, Kewajiban dan Hak Presiden/Wakil Presiden
    Antara lain tentang:
1. memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)];
2. berhak mengajukan RUU kepada DPR [Pasal 5 (1)*];
3. menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 (2)*];
4. memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti
    kepada Nusa dan Bangsa [Pasal 9 (1)*];
5. memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10);
6. dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
    [Pasal 11 (1)****];
7. membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (2)***];
8. menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12);
9. mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan
    pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*];
10. menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (3)*];
11. memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14 (1)*];
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemilihan Wakil Presiden Dalam Hal Terjadi Kekosongan Wakil Presiden
[Pasal 8 (2)***]




                                              MPR
                                       selambat-lambatnya
                    mengajukan         dalam waktu 60 hari
                                                                   Wapres
   Presiden          dua calon          menyelenggarakan
                                                                   terpilih
                      Wapres            sidang MPR untuk
                                         memilih Wapres
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Dalam Hal Keduanya Berhalangan Tetap
Secara Bersamaan [Pasal 8 (3)****]



                                                          Presiden
                                                            dan
                                                          Wapres
    parpol atau gabungan
    parpol yang pasangan
                                 mengusulkan
     calon Presiden dan
                                  pasangan
      Wapresnya meraih
                                calon Presiden              MPR
       suara terbanyak
                                 dan Wapres            selambat-lambatnya
    pertama dalam pemilu
         sebelumnya                                    dalam waktu 30 hari
                                                        menyelenggarakan
    parpol atau gabungan                                sidang MPR untuk
    parpol yang pasangan                                     memilih
                                 mengusulkan
      calon Presiden dan
                                  pasangan
      Wapresnya meraih
                                calon Presiden
       suara terbanyak
                                 dan Wapres
     kedua dalam pemilu
          sebelumnya
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA


  DPR                               Presiden                                  MA

        dengan       menyatakan perang, membuat perdamaian
      persetujuan     dan perjanjian dengan negara lain dan
                              internasional lainnya
                              [Pasal 11 (1)**** dan (2)***]


                            menyatakan keadaan bahaya
                                       (Pasal 12)
        dengan
     pertimbangan         mengangkat dan menerima Duta
                              [Pasal 13 (2)* dan (3)*]
                                                                        dengan
                           memberi grasi dan rehabilitasi            pertimbangan
                                     [Pasal 14 (1)*]
        dengan
     pertimbangan           memberi amnesti dan abolisi
                                     [Pasal 14 (2)*]

                    memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda
                         kehormatan yang diatur dengan
                                  undang-undang
                                      (Pasal 15 *)
BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Kementerian Negara dan Dewan Pertimbangan




                    Presiden




                                     dibantu
                             menteri-menteri negara          Pembentukan,
      membentuk suatu             [Pasal 17 (1)]
     dewan pertimbangan                                    pengubahan, dan
        yang bertugas           yang diangkat dan             pembubaran
                           diberhentikan oleh Presiden    kementerian negara
     memberikan nasihat           [Pasal 17 (2)*]
      dan pertimbangan                                   diatur dalam undang-
       kepada Presiden     membidangi urusan tertentu           undang
        (Pasal 16) ****      dalam pemerintahan             [Pasal 17 (4) ***]
                                 [Pasal 17 (3)*]
BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

                                                                                        anggota DPR
                                                                                             dapat
           anggota DPR
          dipilih melalui
                                                    DPR                                 diberhentikan
                                                                                       dari jabatannya,
                                                                                         yang syarat-
                                                 memegang
         pemilihan umum                          kekuasaan                             syarat dan tata
            [Pasal 19 (1)**]                    membentuk UU                                caranya
                                                    [Pasal 20 (1)*]                     diatur dalam
                                                                                       undang-undang
                                                                                          (Pasal 22B**)


                                 Fungsi, Wewenang, dan Hak
Antara lain tentang:
 memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan            pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam
    fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**] ;                       pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] ;
   mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak           persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ;
    menyatakan pendapat [Pasal 20A (2)**] ;
                                                             pembahasan dan persetujuan atas RAPBN yang
   pengajuan usul pemberhentian Presiden dan/atau
                                                                diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ;
    Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ;
   persetujuan dalam menyatakan perang, membuat             pemilihan anggota BPK dengan memperhatikan
    perdamaian dan perjanjian                                   pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***] ;
    [Pasal 11 (1) dan (2)****] ;                             persetujuan calon hakim agung yang diusulkan oleh KY
   pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam                [Pasal 24A (3)***] ;
    pengangkatan duta [Pasal 13 (2)*] ;                      persetujuan pengangkatan dan pemberhentian anggota
   pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam                KY [Pasal 24B (3)***] ;
    menerima penempatan duta negara lain
    [Pasal 13 (3)*] ;                                        pengajuan tiga orang calon anggota hakim konstitusi
                                                                [Pasal 24C (3)***] ;
BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Pembentukan Undang-Undang


                                                                  Dalam hal RUU
                                                                   tidak disahkan
                                                                  dalam waktu 30
                                                                 hari, RUU tersebut
                                                                  sah menjadi UU
                                                                      dan wajib
                                              mendapat              diundangkan
                                         persetujuan bersama       [Pasal 20 (5)**]
      DPR
                       RUU dibahas
     memegang
                       oleh DPR dan
                                                Presiden
     kekuasaan                                                   mengesahkan UU
   membentuk UU       Presiden untuk
                                                   berhak         [Pasal 20 (4)*]
    [Pasal 20 (1)*]      mendapat
                                                mengajukan
                        persetujuan
                                                    RUU
  Anggota berhak         bersama
                                                [Pasal 5 (1)*]
  mengajukan usul      [Pasal 20 (2)*]
       RUU                                                           tidak boleh
    (Pasal 21*)                             tidak mendapat          diajukan lagi
                                          persetujuan bersama           dalam
                                                                    persidangan
                                                                       masa itu
                                                                    [Pasal 20 (3)*]
BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Pembentukan UU yang terkait dengan kewenangan DPD


                                                                           Dalam hal RUU
                                                                           tidak disahkan
                                                                            dalam waktu
                                                                            30 hari, RUU
                                                                            tersebut sah
                                                                             menjadi UU
                                                      mendapat                dan wajib
   DPD                 DPR                       persetujuan bersama        diundangkan
                                                                           [Pasal 20 (5)**]
      dapat           memegang
mengajukan RUU        kekuasaan         RUU dibahas
   yang sesuai        membentuk         oleh DPR dan
                                                           Presiden
     dengan                                                                mengesahkan
                           UU          Presiden untuk                            UU
kewenangannya                                                berhak
                     [Pasal 20 (1)*]      mendapat                         [Pasal 20 (4)*]
[Pasal 22D (1)***]                                        mengajukan
                                         persetujuan
                                                              RUU
 ikut membahas         Anggota            bersama
                                                          [Pasal 5 (1)*]
dan memberikan          berhak          [Pasal 20 (2)*]
  pertimbangan       mengajukan                                              tidak boleh
  atas RUU yang        usul RUU
  sesuai dengan
                                                    tidak mendapat          diajukan lagi
                      (Pasal 21*)                 persetujuan bersama           dalam
kewenangannya
[Pasal 22D (2)***]                                                          persidangan
                                                                               masa itu
                                                                            [Pasal 20 (3)*]
BAB VIIA. DEWAN PERWAKILAN DAERAH
Kewenangan DPD


                                                     KEWENANGAN DPD
                                                                              dapat
  I.       RUU yang berkaitan             dapat        ikut     memberi
                                                                            melakukan
                                        mengajukan   membahas pertimbangan
           dengan:                                                         pengawasan
       •   Otonomi daerah                   ●           ●                      ●
       •   Hubungan pusat dan daerah        ●           ●                      ●
       •   Pembentukan dan pemekaran
           serta penggabungan daerah        ●           ●                      ●
       •   Pengelolaan sumber daya
           alam dan sumber daya             ●           ●                      ●
           ekonomi lainnya
       •   Perimbangan keuangan pusat
           dan daerah                       ●           ●                      ●
       •   RAPBN                                                   ●           ●
       •   Pajak                                                   ●           ●
       •   Pendidikan                                              ●           ●
       •   Agama                                                   ●           ●
  II. Pemilihan anggota BPK                                        ●
BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Peraturan Pemerintah Sebagai Pengganti Undang-Undang (Perpu)




                                                     setuju    menjadi UU

     Presiden
                            Perpu itu
    Dalam hal ihwal          harus
   kegentingan yang
                                              DPR
                           mendapat
   memaksa, berhak        persetujuan
     menetapkan               DPR
        Perpu             [Pasal 22 (2)]
     [Pasal 22 (1)]
                                                      tidak    harus dicabut
                                                     setuju     [Pasal 22 (3)]
BAB VIIA. DEWAN PERWAKILAN DAERAH




     Anggota DPD dipilih dari
  setiap provinsi melalui pemilu            Anggota DPD dapat
         [Pasal 22C (1)***]                 diberhentikan dari


                                   DPD
                                         jabatannya, yang syarat-
    Anggota DPD dari setiap               syarat dan tata caranya
  provinsi jumlahnya sama dan                  diatur dalam
 jumlah seluruh anggota DPD itu
                                              undang-undang
     tidak lebih 1/3 jumlah
                                             [Pasal 22D (4)***]
          anggota DPR
        [Pasal 22C (2)***]
BAB VIIIA. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Keanggotaan, Tugas, dan Wewenang




     Anggota BPK dipilih                         Hasil pemeriksaan
      oleh DPR dengan                             keuangan negara
       memperhatikan                             diserahkan kepada
     pertimbangan DPD
       dan diresmikan
                                      BPK          DPR, DPD, dan
                                                    DPRD, sesuai
        oleh Presiden                                  dengan
       [Pasal 23F (1)***]                         kewenangannya
                                                   [Pasal 23E (2)***]



     Untuk memeriksa pengelolaan
     dan tanggung jawab keuangan
      negara diadakan satu Badan              Hasil pemeriksaan tersebut
       Pemeriksa Keuangan yang               ditindaklanjuti oleh lembaga
           bebas dan mandiri                 perwakilan dan/atau badan
            [Pasal 23E (1)***]              sesuai dengan undang-undang
                                                    [Pasal 23E (3)***]
     BPK berkedudukan di ibu kota
         negara, dan memiliki
      perwakilan di setiap provinsi
           [Pasal 23G (1)***]
BAB VIIIA. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1)***]




                                                       Presiden


   calon                                    anggot
                                memilih
  Anggota        DPR             calon
                                             a BPK     diresmikan
    BPK                                     terpilih



              pertimbangan




                 DPD
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Agung



                                                         Calon hakim agung
     Hakim agung harus
                                                       diusulkan oleh Komisi
     memiliki integritas
                                                        Yudisial kepada DPR
    dan kepribadian yang
     tidak tercela, adil,
      profesional, dan
                                     MA                    untuk mendapat
                                                           persetujuan dan
                                                         ditetapkan sebagai
     berpengalaman di              Pasal 24A ***          hakim agung oleh
       bidang hukum
                                          Umum                 Presiden
      [Pasal 24A (2)***]
                                           Agama           [Pasal 24A (3)***]
                                             Militer
                                                TUN



                            Kewajiban dan Wewenang
1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
   perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-
   undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh
   undang-undang [Pasal 24A (1)***];
2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***];
3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan
   rehabilitasi [Pasal 14 (1)*].
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN
Rekruitmen Hakim Agung [Pasal 24A (3)***]




    KY            calon yang
                   diusulkan     DPR        calon yang
                                             disetujui   Presiden



                                                          hakim
                                                          agung
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN
Komisi Yudisial




         Anggota Komisi
          Yudisial harus
           mempunyai                                       Anggota Komisi
        pengetahuan dan                                 Yudisial diangkat dan
      pengalaman di bidang
      hukum serta memiliki           KY                  diberhentikan oleh
                                                          Presiden dengan
          integritas dan          Pasal 24B ***           persetujuan DPR
        kepribadian yang                                  [Pasal 24B (3)***]
           tidak tercela
        [Pasal 24B (2)***]




                                  Wewenang
           1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***];
           2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
              menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta
              perilaku hakim [Pasal 24B (1)***].
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Konstitusi



         Hakim konstitusi
                                                               mempunyai
    harus memiliki integritas
                                                         sembilan orang anggota
      dan kepribadian yang
                                                          hakim konstitusi yang
        tidak tercela, adil,
                                                        ditetapkan oleh Presiden,
   negarawan yang menguasai
           konstitusi dan
   ketatanegaraan, serta tidak
                                     MK                   yang diajukan masing-
                                                       masing tiga orang oleh MA,
                                                      tiga orang oleh DPR dan tiga
   merangkap sebagai pejabat
                                                           orang oleh Presiden
              negara
                                                             [Pasal 24C (3)***]
          [Pasal 24C (5)***]




                             Wewenang dan Kewajiban
  berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya
   bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang
   Dasar,   memutus     sengketa    kewenangan     lembaga negara   yang
   kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus
   pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil
   pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];
  wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
   mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
   menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 24C (2)***].
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN
Rekruitmen anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]




       MA              DPR            Presiden
                                                           menetapkan


    mengajukan       mengajukan        mengajukan
                                                           9 (sembilan)
   3 (tiga) orang   3 (tiga) orang    3 (tiga) orang
                                                          orang anggota
        hakim            hakim             hakim
                                                         hakim konstitusi
     konstitusi       konstitusi        konstitusi

More Related Content

What's hot

Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Dadang Solihin
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Ian Setiawan
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahMassaputro Delly TP
 
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securePerbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securementarialva
 
Kepegawaian Pemerintah Daerah
Kepegawaian Pemerintah DaerahKepegawaian Pemerintah Daerah
Kepegawaian Pemerintah DaerahSiti Sahati
 
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUMPEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUMRidwan M. Said
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanYudhi Aldriand
 
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaKelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaEddy Mahendra
 
Filsafat perencanaan
Filsafat perencanaanFilsafat perencanaan
Filsafat perencanaanWulanSari99
 
Tindak pidana pemilu
Tindak pidana pemiluTindak pidana pemilu
Tindak pidana pemiluAhmad Solihin
 
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaianTrisnie Dwie Ariyatie
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004Dadang Solihin
 
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemenStruktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemenWidiya Ocek
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahDadang Solihin
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
 

What's hot (20)

Parpol dan pemilu
Parpol dan pemiluParpol dan pemilu
Parpol dan pemilu
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan DaerahPerspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
Perspektif UU 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
 
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securePerbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
 
Kepegawaian Pemerintah Daerah
Kepegawaian Pemerintah DaerahKepegawaian Pemerintah Daerah
Kepegawaian Pemerintah Daerah
 
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUMPEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
 
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaKelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
 
Filsafat perencanaan
Filsafat perencanaanFilsafat perencanaan
Filsafat perencanaan
 
Tindak pidana pemilu
Tindak pidana pemiluTindak pidana pemilu
Tindak pidana pemilu
 
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
018005403 nur awaluddin tugas 1 administrasi kepegawaian
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah  berdasarkan UU 25/2004
Mekanisme dan Proses Perencanaan Pembangunan Daerah berdasarkan UU 25/2004
 
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemenStruktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
Struktur kelembagaan negara sebelum dan sesudah amandemen
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
 

Viewers also liked

Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasiPerkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasiLadzan Gun
 
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Masa Order Baru
Masa Order BaruMasa Order Baru
Masa Order BaruYABES HULU
 
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIALEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIAShauqina Saraya
 
Sistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRISistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRIabdul Hamid
 
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn PersekolahanAhmad Dahlan University
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraNingrum Handayani
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Belum Kerja
 
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...Randy Wrihatnolo
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurMuhamad Yogi
 
Display nunuy
Display nunuyDisplay nunuy
Display nunuyNunuy Cat
 

Viewers also liked (13)

Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasiPerkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
 
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnyaLembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
Lembaga – lembaga negara, fungsi dan tugasnya
 
Masa Order Baru
Masa Order BaruMasa Order Baru
Masa Order Baru
 
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIALEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
 
Lembaga Negara
Lembaga NegaraLembaga Negara
Lembaga Negara
 
Sistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRISistem pemerintahan NKRI
Sistem pemerintahan NKRI
 
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
2 Esensi dan Perkembangan PKn Persekolahan
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
 
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
Struktur Kelembagaan Pemerintah dan Masyarakat (in the Context of Public Admi...
 
Masa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus durMasa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus dur
 
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan GusdurKebijakan Pemerintahan Gusdur
Kebijakan Pemerintahan Gusdur
 
Display nunuy
Display nunuyDisplay nunuy
Display nunuy
 

Similar to Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi

21 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 194521 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 1945Adelia Hardini
 
Bahan tayangan uud
Bahan tayangan uudBahan tayangan uud
Bahan tayangan uudRochimudin
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iNuelnuel11
 
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIAMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIRifin Sugiarto
 
Bahan tayang 1 copy
Bahan tayang 1   copyBahan tayang 1   copy
Bahan tayang 1 copySri Rahayu
 
Kedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiKedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiguest28d21d
 
Amandemen negara_dan_konstitusi
Amandemen  negara_dan_konstitusiAmandemen  negara_dan_konstitusi
Amandemen negara_dan_konstitusiAminudin Kentang
 
Kewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdfKewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdfIMadeSukaika
 
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptHO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptPutraekaw
 
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptHO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptPutraEkaWanda1
 
Sistem pemerintahan pusat pkn
Sistem pemerintahan pusat pknSistem pemerintahan pusat pkn
Sistem pemerintahan pusat pknAris Khinuzuka
 
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Operator Warnet Vast Raha
 
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoFUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoalberto207793
 
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdfPERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdfperencanaanperpajaka
 
Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14purdiyanto -
 

Similar to Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi (20)

21 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 194521 bahan tayangan uud 1945
21 bahan tayangan uud 1945
 
Bahan tayangan uud
Bahan tayangan uudBahan tayangan uud
Bahan tayangan uud
 
Bahan tayangan UUD 1945
Bahan tayangan UUD 1945Bahan tayangan UUD 1945
Bahan tayangan UUD 1945
 
Kedaulatan
KedaulatanKedaulatan
Kedaulatan
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan i
 
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIAMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
 
Bahan tayang 1 copy
Bahan tayang 1   copyBahan tayang 1   copy
Bahan tayang 1 copy
 
Kedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiKedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viii
 
Bahan Tayangan UUD 1945
Bahan Tayangan UUD 1945Bahan Tayangan UUD 1945
Bahan Tayangan UUD 1945
 
Amandemen uud 45 nkri
Amandemen uud 45 nkriAmandemen uud 45 nkri
Amandemen uud 45 nkri
 
Amandemen negara_dan_konstitusi
Amandemen  negara_dan_konstitusiAmandemen  negara_dan_konstitusi
Amandemen negara_dan_konstitusi
 
Kewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdfKewenangan lembaga negara 2.pdf
Kewenangan lembaga negara 2.pdf
 
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptHO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
 
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptHO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
 
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.pptHO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
HO_pertemuan_11-12__LLN.ppt
 
Sistem pemerintahan pusat pkn
Sistem pemerintahan pusat pknSistem pemerintahan pusat pkn
Sistem pemerintahan pusat pkn
 
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
Peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistim pemerin...
 
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoFUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
 
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdfPERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
PERBANDINGAN_UUD_1945_SEBELUM_DAN_SESUDA.pdf
 
Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14
 

More from Ahmad Dahlan University

1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt
1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt
1 pendahuluan pendidikan pancasila di ptAhmad Dahlan University
 
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannya
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannyakedudukan pancasila dan praktik pengamalannya
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannyaAhmad Dahlan University
 
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraanMateri ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraanAhmad Dahlan University
 
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negara
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negarakeragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negara
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negaraAhmad Dahlan University
 

More from Ahmad Dahlan University (20)

3 Materi dan Pembelajaran Individu
3 Materi dan Pembelajaran Individu3 Materi dan Pembelajaran Individu
3 Materi dan Pembelajaran Individu
 
Pancasila Dasar Negara
Pancasila Dasar NegaraPancasila Dasar Negara
Pancasila Dasar Negara
 
Pancasila ideologi nasional
Pancasila ideologi nasionalPancasila ideologi nasional
Pancasila ideologi nasional
 
4 5 pancasila dasar negara
4 5 pancasila dasar negara4 5 pancasila dasar negara
4 5 pancasila dasar negara
 
2 3 pancasila dalam kajian sejarah
2 3 pancasila dalam kajian sejarah2 3 pancasila dalam kajian sejarah
2 3 pancasila dalam kajian sejarah
 
1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt
1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt
1 pendahuluan pendidikan pancasila di pt
 
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannya
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannyakedudukan pancasila dan praktik pengamalannya
kedudukan pancasila dan praktik pengamalannya
 
hukum
hukumhukum
hukum
 
globalisasi
globalisasiglobalisasi
globalisasi
 
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraanMateri ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
 
ham
hamham
ham
 
kekuasaan dan politik
kekuasaan dan politikkekuasaan dan politik
kekuasaan dan politik
 
konstitusi nkri
konstitusi nkrikonstitusi nkri
konstitusi nkri
 
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negara
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negarakeragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negara
keragaman sosial budaya, semangat kebangsaan, bela negara
 
memahami mata pelajaran pkn sd
memahami mata pelajaran pkn sdmemahami mata pelajaran pkn sd
memahami mata pelajaran pkn sd
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional IndonesiaKetahanan Nasional Indonesia
Ketahanan Nasional Indonesia
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 

Recently uploaded

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 

Recently uploaded (20)

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 

Peran dan fungsi lembaga negara pasca reformasi

  • 1.
  • 2. LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UUD 1945 BPK Presiden DPR MPR DPD MA MK kpu bank sentral kementerian badan-badan lain KY negara yang fungsinya dewan berkaitan dengan pertimbangan TNI/POLRI kekuasaan kehakiman PUSAT Perwakilan Pemerintahan Daerah Lingkungan DAERAH BPK Provinsi Provinsi Peradilan Umum Gubernur DPRD Lingkungan Peradilan Agama Lingkungan Peradilan Militer Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Lingkungan Bupati/ Peradilan TUN DPRD Walikota
  • 3. Lembaga-lembaga Negara yang memegang kekuasaan menurut UUD DPR Presiden MA MK Pasal 24 (1)*** Pasal 4 (1) Kekuasaan kehakiman Pasal 20 (1)* Memegang merupakan kekuasaan Memegang kekuasaan yang merdeka untuk kekuasaan pemerintahan menyelenggarakan membentuk UU peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
  • 4. BAB II. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT ANGGOTA ANGGOTA DPR dipilih MPR DPD dipilih melalui Pasal 2 (1)**** melalui pemilu pemilu Wewenang  Mengubah dan menetapkan Undang-Undang  Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ]; diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi  Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***]; [Pasal 3 ayat (2)***/**** ];  Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua  Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang Presiden dalam masa jabatannya menurut diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai Undang-Undang Dasar politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil [Pasal 3 ayat (3)***/****]; Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****].
  • 5. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***] diusulkan partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu sebelum pemilu [Pasal 6A (2) ***] mendapatkan suara >50% jumlah suara dalam pemilu Presiden dengan sedikitnya 20% di Pemilu setiap provinsi yang dan tersebar di lebih dari 1/2 Wapres jumlah provinsi [Pasal 6A (3)***] Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dalam pemilu pasangan yang Pemilu memperoleh pasangan calon yang suara terbanyak memperoleh suara terbanyak kedua dalam pemilu [Pasal 6A (4)****]
  • 6. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pengusulan Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden DPR MPR Presiden dan/atau Wakil Presiden terus Pendapat DPR bahwa Presiden DPR menjabat wajib menyelenggarakan dan/atau Wakil Presiden telah menyelenggarakan sidang untuk memutuskan melakukan pelanggaran hukum sidang paripurna usul DPR paling lambat 30 ataupun telah tidak lagi untuk meneruskan usul DPR hari sejak usul diterima memenuhi syarat usul pemberhentian tidak diterima [Pasal 7B (6)***] [Pasal 7B (2)***] kepada MPR [Pasal 7B (5)***] Keputusan diambil dalam Pengajuan permintaan DPR sidang paripurna, dihadiri kepada MK hanya dapat sekurang-kurangnya 3/4 dilakukan dengan dukungan jumlah anggota, disetujui usul DPR sekurang-kurangnya 2/3 dari sekurang-kurangnya 2/3 diterima jumlah anggota yang hadir jumlah yang hadir, setelah dalam sidang paripurna yang Presiden dan/atau wakil Presiden dihadiri oleh sekurang- presiden diberi kesempatan dan/atau Wakil kurangnya 2/3 dari jumlah menyampaikan penjelasan anggota Presiden [Pasal 7B (7)***] [Pasal 7B (3)***] diberhentikan MK terbukti wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 tidak terbukti hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***]
  • 7. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Syarat, Masa Jabatan, dan Wewenang Presiden/Wakil Presiden Calon Presiden dan calon Presiden dan Wakil Presiden Wakil Presiden harus seorang dipilih dalam satu pasangan warga negara Indonesia sejak secara langsung oleh rakyat kelahirannya dan tidak pernah [Pasal 6A (1)***] menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya Presiden/ Presiden dan Wakil Presiden sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya mampu secara rohani dan dapat dipilih kembali dalam jasmani untuk melaksanakan jabatan yang sama, hanya tugas dan kewajiban sebagai untuk satu kali masa jabatan. Presiden dan Wakil Presiden. (Pasal 7 *) [Pasal 6 (1)***] Wewenang, Kewajiban dan Hak Presiden/Wakil Presiden Antara lain tentang: 1. memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)]; 2. berhak mengajukan RUU kepada DPR [Pasal 5 (1)*]; 3. menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 (2)*]; 4. memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa [Pasal 9 (1)*]; 5. memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10); 6. dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain [Pasal 11 (1)****]; 7. membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR [Pasal 11 (2)***]; 8. menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12); 9. mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*]; 10. menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (3)*]; 11. memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA [Pasal 14 (1)*];
  • 8. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pemilihan Wakil Presiden Dalam Hal Terjadi Kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 (2)***] MPR selambat-lambatnya mengajukan dalam waktu 60 hari Wapres Presiden dua calon menyelenggarakan terpilih Wapres sidang MPR untuk memilih Wapres
  • 9. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Dalam Hal Keduanya Berhalangan Tetap Secara Bersamaan [Pasal 8 (3)****] Presiden dan Wapres parpol atau gabungan parpol yang pasangan mengusulkan calon Presiden dan pasangan Wapresnya meraih calon Presiden MPR suara terbanyak dan Wapres selambat-lambatnya pertama dalam pemilu sebelumnya dalam waktu 30 hari menyelenggarakan parpol atau gabungan sidang MPR untuk parpol yang pasangan memilih mengusulkan calon Presiden dan pasangan Wapresnya meraih calon Presiden suara terbanyak dan Wapres kedua dalam pemilu sebelumnya
  • 10. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA DPR Presiden MA dengan menyatakan perang, membuat perdamaian persetujuan dan perjanjian dengan negara lain dan internasional lainnya [Pasal 11 (1)**** dan (2)***] menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12) dengan pertimbangan mengangkat dan menerima Duta [Pasal 13 (2)* dan (3)*] dengan memberi grasi dan rehabilitasi pertimbangan [Pasal 14 (1)*] dengan pertimbangan memberi amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang (Pasal 15 *)
  • 11. BAB III. KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Kementerian Negara dan Dewan Pertimbangan Presiden dibantu menteri-menteri negara Pembentukan, membentuk suatu [Pasal 17 (1)] dewan pertimbangan pengubahan, dan yang bertugas yang diangkat dan pembubaran diberhentikan oleh Presiden kementerian negara memberikan nasihat [Pasal 17 (2)*] dan pertimbangan diatur dalam undang- kepada Presiden membidangi urusan tertentu undang (Pasal 16) **** dalam pemerintahan [Pasal 17 (4) ***] [Pasal 17 (3)*]
  • 12. BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT anggota DPR dapat anggota DPR dipilih melalui DPR diberhentikan dari jabatannya, yang syarat- memegang pemilihan umum kekuasaan syarat dan tata [Pasal 19 (1)**] membentuk UU caranya [Pasal 20 (1)*] diatur dalam undang-undang (Pasal 22B**) Fungsi, Wewenang, dan Hak Antara lain tentang:  memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan  pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam fungsi pengawasan [Pasal 20A (1)**] ; pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] ;  mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak  persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ; menyatakan pendapat [Pasal 20A (2)**] ;  pembahasan dan persetujuan atas RAPBN yang  pengajuan usul pemberhentian Presiden dan/atau diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ; Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ;  persetujuan dalam menyatakan perang, membuat  pemilihan anggota BPK dengan memperhatikan perdamaian dan perjanjian pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***] ; [Pasal 11 (1) dan (2)****] ;  persetujuan calon hakim agung yang diusulkan oleh KY  pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam [Pasal 24A (3)***] ; pengangkatan duta [Pasal 13 (2)*] ;  persetujuan pengangkatan dan pemberhentian anggota  pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam KY [Pasal 24B (3)***] ; menerima penempatan duta negara lain [Pasal 13 (3)*] ;  pengajuan tiga orang calon anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***] ;
  • 13. BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Pembentukan Undang-Undang Dalam hal RUU tidak disahkan dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib mendapat diundangkan persetujuan bersama [Pasal 20 (5)**] DPR RUU dibahas memegang oleh DPR dan Presiden kekuasaan mengesahkan UU membentuk UU Presiden untuk berhak [Pasal 20 (4)*] [Pasal 20 (1)*] mendapat mengajukan persetujuan RUU Anggota berhak bersama [Pasal 5 (1)*] mengajukan usul [Pasal 20 (2)*] RUU tidak boleh (Pasal 21*) tidak mendapat diajukan lagi persetujuan bersama dalam persidangan masa itu [Pasal 20 (3)*]
  • 14. BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Pembentukan UU yang terkait dengan kewenangan DPD Dalam hal RUU tidak disahkan dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU mendapat dan wajib DPD DPR persetujuan bersama diundangkan [Pasal 20 (5)**] dapat memegang mengajukan RUU kekuasaan RUU dibahas yang sesuai membentuk oleh DPR dan Presiden dengan mengesahkan UU Presiden untuk UU kewenangannya berhak [Pasal 20 (1)*] mendapat [Pasal 20 (4)*] [Pasal 22D (1)***] mengajukan persetujuan RUU ikut membahas Anggota bersama [Pasal 5 (1)*] dan memberikan berhak [Pasal 20 (2)*] pertimbangan mengajukan tidak boleh atas RUU yang usul RUU sesuai dengan tidak mendapat diajukan lagi (Pasal 21*) persetujuan bersama dalam kewenangannya [Pasal 22D (2)***] persidangan masa itu [Pasal 20 (3)*]
  • 15. BAB VIIA. DEWAN PERWAKILAN DAERAH Kewenangan DPD KEWENANGAN DPD dapat I. RUU yang berkaitan dapat ikut memberi melakukan mengajukan membahas pertimbangan dengan: pengawasan • Otonomi daerah ● ● ● • Hubungan pusat dan daerah ● ● ● • Pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah ● ● ● • Pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ● ● ● ekonomi lainnya • Perimbangan keuangan pusat dan daerah ● ● ● • RAPBN ● ● • Pajak ● ● • Pendidikan ● ● • Agama ● ● II. Pemilihan anggota BPK ●
  • 16. BAB VII. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Peraturan Pemerintah Sebagai Pengganti Undang-Undang (Perpu) setuju menjadi UU Presiden Perpu itu Dalam hal ihwal harus kegentingan yang DPR mendapat memaksa, berhak persetujuan menetapkan DPR Perpu [Pasal 22 (2)] [Pasal 22 (1)] tidak harus dicabut setuju [Pasal 22 (3)]
  • 17. BAB VIIA. DEWAN PERWAKILAN DAERAH Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilu Anggota DPD dapat [Pasal 22C (1)***] diberhentikan dari DPD jabatannya, yang syarat- Anggota DPD dari setiap syarat dan tata caranya provinsi jumlahnya sama dan diatur dalam jumlah seluruh anggota DPD itu undang-undang tidak lebih 1/3 jumlah [Pasal 22D (4)***] anggota DPR [Pasal 22C (2)***]
  • 18. BAB VIIIA. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Keanggotaan, Tugas, dan Wewenang Anggota BPK dipilih Hasil pemeriksaan oleh DPR dengan keuangan negara memperhatikan diserahkan kepada pertimbangan DPD dan diresmikan BPK DPR, DPD, dan DPRD, sesuai oleh Presiden dengan [Pasal 23F (1)***] kewenangannya [Pasal 23E (2)***] Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Hasil pemeriksaan tersebut Pemeriksa Keuangan yang ditindaklanjuti oleh lembaga bebas dan mandiri perwakilan dan/atau badan [Pasal 23E (1)***] sesuai dengan undang-undang [Pasal 23E (3)***] BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi [Pasal 23G (1)***]
  • 19. BAB VIIIA. BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1)***] Presiden calon anggot memilih Anggota DPR calon a BPK diresmikan BPK terpilih pertimbangan DPD
  • 20. BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN Mahkamah Agung Calon hakim agung Hakim agung harus diusulkan oleh Komisi memiliki integritas Yudisial kepada DPR dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan MA untuk mendapat persetujuan dan ditetapkan sebagai berpengalaman di Pasal 24A *** hakim agung oleh bidang hukum Umum Presiden [Pasal 24A (2)***] Agama [Pasal 24A (3)***] Militer TUN Kewajiban dan Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang- undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)***]; 2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]; 3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*].
  • 21. BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN Rekruitmen Hakim Agung [Pasal 24A (3)***] KY calon yang diusulkan DPR calon yang disetujui Presiden hakim agung
  • 22. BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN Komisi Yudisial Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai Anggota Komisi pengetahuan dan Yudisial diangkat dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki KY diberhentikan oleh Presiden dengan integritas dan Pasal 24B *** persetujuan DPR kepribadian yang [Pasal 24B (3)***] tidak tercela [Pasal 24B (2)***] Wewenang 1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***]; 2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***].
  • 23. BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN Mahkamah Konstitusi Hakim konstitusi mempunyai harus memiliki integritas sembilan orang anggota dan kepribadian yang hakim konstitusi yang tidak tercela, adil, ditetapkan oleh Presiden, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak MK yang diajukan masing- masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR dan tiga merangkap sebagai pejabat orang oleh Presiden negara [Pasal 24C (3)***] [Pasal 24C (5)***] Wewenang dan Kewajiban  berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];  wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 24C (2)***].
  • 24. BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN Rekruitmen anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***] MA DPR Presiden menetapkan mengajukan mengajukan mengajukan 9 (sembilan) 3 (tiga) orang 3 (tiga) orang 3 (tiga) orang orang anggota hakim hakim hakim hakim konstitusi konstitusi konstitusi konstitusi