SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
BAB 4
                      MODEL ENTITY RELATIONSHIP


       Tujuan Intruksional Khusus :
       Mahasiswa mampu memahami dan membangun skema basis
       data menggunakan keterhubungan antara entitas yang
       dituangkan dalam model entity relationship diagram.


Model data Entity-Relationship (E-R) terdiri dari sekumpulan obyek-obyek, yang disebut
dengan entitas dan hubungan yang terjadi diantara obyek-obyek tersebut. Model data E-R
terbagi menjadi tiga konsep dasar, yaitu : himpunan entitas, himpunan relationship, dan
atribut.

4.1. Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Set)
Suatu entitas merupakan suatu obyek dasar atau individu yang mewakili sesuatu yang
nyata eksistensinya dan dapat dibedakan dari obyek-obyek yang lain. Suatu entitas
mempunyai sekumpulan sifat, dan nilai dari beberapa sifat tersebut adalah unik yang
dapat mengidentifikasi entitas tersebut.
Sebagai contoh : setiap mahasiswa pada suatu perguruan tinggi merupakan suatu entitas,
dan NIM secara unik dapat menjadi identitas seorang mahasiswa.
Sekumpulan entitas yang mempunyai tipe yang sama (sejenis) dan berada dalam lingkup
yang sama membentuk suatu himpunan entitas Sebagai contoh, sekumpulan orang yang
menjadi mahasiswa pada suatu perguruan tinggi, dapat didefinisikan sebagai himpunan
entitas mahasiswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa entitas menunjuk pada individu
suatu objek, sedangkan himpunan entitas menunjuk pada rumpun dari individu tersebut.
Suatu entitas memiliki atribut. Atribut merupakan sifat-sifat atau properti yang dimiliki
oleh entitas. Atribut inilah yang membedakan antara entitas yang satu dengan entitas
yang lain. Sebagai contoh, entitas mahasiswa mempunyai atribut NIM, nama_mhs,
alamat_mhs, tgl_lahir seperti yang diberikan pada table 4.1.




           Tabel 4.1. Himpunan Entitas Mahasiswa
               NIM        Nama_mhs           Alamat_mhs            Tgl_lahir

Model Entity Relationship                                                             31
J2F004001    Thoriq      Menoreh 9 Semarang 50236    24-9-1987
             J2F004002    Pasha       Beringin A2 Jakarta 10342   5-11-1986
             J2F004003    Afifah      Mawar II/7 Semarang 50234   16-8-1988
             J2F004004    Rizky       Buana 123 Bandung 20345     23-2-1987
             J2F004004    Felix       Bima I/21 Jakarta 10431     13-10-1988

Untuk setiap atribut, terdapat sekumpulan nilai yang disebut dengan domain, atau
himpunan nilai dari atribut tersebut. Domain dari atribut nama-mahasiswa dapat berupa
himpunan semua text-string dengan panjang yang telah ditentukan.
Dengan demikian, suatu basis data terdiri dari sekumpulan himpunan entitas yang
masing-masing terdiri dari sejumlah entitas dengan tipe yang sama. Sehingga suatu
atribut dari suatu himpunan entitas merupakan suatu fungsi pemetaan dari himpunan
entitas ke domain.
Suatu atribut yang digunakan dalam model E-R, dapat dikarakterisasikan ke dalam tipe-
tipe atribut sebagai berikut:
   Atribut komposit dan atribut sederhana
   Atribut sederhana yaitu atribut yang tidak diuraikan menjadi sub atribut, atau tidak
    dapat diuraikan menjadi atribut yang lain. Sedangkan atribut komposit adalah atribut
    yang dapat diuraikan menjadi beberapa sub atribut. Pada contoh di atas, nama_mhs
    merupakan atribut sederhana, sedangkan alamat_mhs merupakan atribut komposit
    karena dapat diuraikan menjadi beberapa sub atribut, yaitu alamat, nama_kota,
    kodepos.
   Atribut bernilai tunggal (single-valued attribute) dan atribut bernilai banyak
    (multivalued attribute)
   Atribut bernilai tunggal ditujukan pada atribut yang mempunyai paling banyak satu
    nilai untuk setiap baris data. Pada contoh data mahasiswa di atas, semua atribut
    merupakan atribut bernilai tunggal. Sedangkan atribut bernilai banyak adalah
    ditujukan pada atribut yang dapat berisi lebih dari satu nilai, tetapi mempunyai jenis
    yang sama. Contoh atribut bernilai banyak adalah jika kita menambahkan atribut hobi
    pada data mahasiswa. Seorang mahasiswa dapat memiliki satu hobi atau lebih dari
    satu hobi, bahkan dapat juga tidak mempunyai hobi.
   Atribut null
   Nilai null digunakan ketika suatu entitas tidak mempunyai suatu nilai untuk suatu
    atribut. Null juga menandakan bahwa suatu nilai atribut tidak ada atau tidak
Model Entity Relationship                                                              32
diketahui. Sebagai contoh, jika mahasiswa tidak mempunyai hobi, maka pada atribut
    hobi tidak ada nilainya.
   Atribut turunan (Derived Attribute)
   Atribut turunan adalah atribut yang nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat
    diturunkan atribut atau tabel lain yang berhubungan. Sebagai contoh adalah
    penambahan atribut angkatan pada tabel data mahasiswa. Nilai pada atribut angkatan
    dapat diketahui dari NIM mahasiswa.

4.2. Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relationship Set)
Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari
sejumlah himpunan entitas yang berbeda. Misalnya, seorang mahasiswa dengan NIM =
‘J2F004001’ dan nama_mhs = ‘Thoriq’ (yang ada di himpunan entitas mahasiswa)
mempunyai relasi dengan entitas mata kuliah dengan kode_mtkul = ‘KOM104’ dan
nama_mtkul = ‘Algoritma Pemrograman’. Relasi dari kedua entitas tersebut mengandung
arti bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil mata kuliah Algortima Pemrograman.
Kumpulan semua relasi di antara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas
membentuk suatu himpunan relasi seperti yang diberikan pada table 4.2.

                 Tabel 4.2. Himpunan Entitas Mata Kuliah
                  Kode_mtkul          Nama_mtkul        sks   Semester
                   KOM304       Sistem Operasi           3       3
                   KOM104       Algoritma Pemrograman    3       1
                   KOM203       Pemrograman Internet     3       2
                   KOM103       Logika Informatika       3       1

4.3. Kardinalitas Relasi (Mapping Cardinalities)
Kardinalitas merupakan jumlah maksimum entitas dimana entitas tersebut dapat berelasi
dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
Terdapat empat maca kardinalitas relasi yang terjadi antara himpunan entitas A dan
himpunan entitas B, yaitu :




•   Satu ke Satu (One to one)



Model Entity Relationship                                                          33
Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu
    entitas di dalam hinpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B
    dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A.



                                    a1                b1


                                    a2                b2


                                    a3                b3


                                    a4                b4



                       Gambar 4.1. Kardinalitas Relasi Satu ke Satu

•   Satu ke banyak (One to many)
    Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan lebih dari satu entitas
    di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B hanya dapat
    dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A.


                                                      b1

                                    a1
                                                      b2


                                    a2                b3


                                                      b4
                                    a3

                                                      b5


                     Gambar 4.2. Kardinalitas Relasi Satu ke Banyak

•   Banyak ke Satu (Many to one)
    Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu
    entitas di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dapat
    dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A.




Model Entity Relationship                                                            34
a1

                                                     b1
                                   a2

                                   a3                b2


                                   a4
                                                     b3

                                   a5


                     Gambar 4.3. Kardinalitas Relasi Banyak ke Satu

•   Banyak ke Banyak (Many to many)
    Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dapat dihubungkan dengan lebih dari satu
    entitas di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dapat
    dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A.



                                   a1                b1


                                   a2                b2


                                   a3                b3


                                   a4                b4




                  Gambar 4.4. Kardinalitas Relasi Banyak ke Banyak

4.4. Kunci (Key)
Kunci atau key merupakan satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data dengan unik. Jika suatu atribut menjadi kunci, maka tidak
boleh ada dua atau lebih baris data dengan nilai yang sama. Terdapat 3 macam kunci,
yaitu:
1. Superkey, merupakan suatu himpunan yang terdiri dari satu atau lebih atribut yang
    dapat membedakan setiap baris data dengan unik dalam sebuah tabel. Sebagai contoh
    (NIM, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir), (NIM, nama_mhs, alamat_mhs), (NIM,
    nama_mhs), (nama_mhs), (NIM).




Model Entity Relationship                                                          35
2. Candidate-key, merupakan himpunan atribut minimal yang dapat membedakan setiap
    baris data dengan unik dalam sebuah tabel. Sebagai contoh adalah (NIM),
    (nama_mhs).
3. Primary key, merupakan kunci yang paling unik, lebih ringkas, lebih sering dijadikan
    acuan. Primary key dapat dipilih dari salah satu dari candidate key. Dari contoh di
    atas yang paling tepat dijadikan primary key adalah (NIM).


4.5. Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)
Suatu database, dapat digambarkansecara grafik dengan suatu diagram E-R. Komponen-
komponen pada diagram E-R dengan notasi yang diberikan pada gambar 4.4.:
•   Persegi panjang, menggambarkan himpunan entitas.
•   Elips, menggambarkan atribut-atribut (atribut yang berfungsi sebagai kunci
    digarisbawahi).
•   Belah ketupat, menggambarkan himpunan relationship.
•   Garis, menggambarkan hubungan atribut ke entitas dan himpunan entitas ke
    himpunan relationship.
•   Kardinalitas relasi dapat digambarkan dengan banyaknya garis cabang atau dengan
    pemakaian angka, 1 untuk relasi satu, n untuk relasi banyak.


                                                             a


                      Himpunan Entitas E            atribut a sebagai key




                      Himpunan Relasi R                     garis
                              Gambar 4.4. Notasi Diagram E-R

Sebagai contoh, relasi antara himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan Mata
Kuliah. Himpunan relasinya disebut dengan “Belajar”. Pada relasi ini, seorang mahasiwa
bisa mengambil lebih dari satu mata kuliah. Setiap mata kuliah dapat diambil lebih dari
satu mahasiswa. Relasi tersebut diberikan pada gambar 4.5.



Model Entity Relationship                                                           36
nama_mhs                   NIM             kode_mtkul     kode_mtkul             nama_mtkul
    NIM




                       n                                                        n
          Mahasiswa                                Belajar                           mata kuliah




                                                    nilai
                                                                                    sks
  alamat_mhs          tgl_lahir                                                                     semester



                                    Gambar 4.5. Skema Diagram E-R

4.6. Himpunan Entitas Lemah (Weak Entitas Lemah)
Himpunan entitas yang tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai primary key
disebut dengan himpunan entitas lemah. Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas
yang kemunculannya tergantung pada keberadaannya dalam sebuah relasi terhadap
entitas lain (entitas kuat). Sebagai contoh, pada tabel data Mahasiswa, dapat dilengkapi
dengan entitas baru, yaitu hobi seperti yang diberikan pada gambar 4.6.


           NIM                                     NIM               hobi




  nama_mhs
                                         1                                  n
                           Mahasiswa                        menyenangi              hobi                hobi


  alamat_mhs




      tgl_lahir


                                  Gambar 4.6. Penambahan Entitas hobi

Data hobi dapat dikategorikan sebagai himpunan entitas lemah (digambarkan dengan
kotak ganda), karena keberadaannya bergantung pada adanya relasi dengan entitas yang
ada pada himpunan entitas mahasiswa.




Model Entity Relationship                                                                                      37
4.7. Spesialisasi dan Generalisasi
Suatu himpunan entitas mungkin mempunyai sub kelompok entitas yang berbeda dari
entitas yang lain pada himpunan entitas tersebut. Suatu sub himpunan yang berada dalam
himpunan entitas mungkin mempunyai atribut yang tidak dimiliki oleh semua entitas
dalam himpunan entitas tersebut.
Sebagai contoh, himpunan entitas Dosen dapat dibagi menjadi dua, yaitu dosen tetap dan
dosen tidak tetap. Himpunan entitas dosen, bisa memiliki atribut nip, golongan, pangkat,
tgl_masuk. Sedangkan untuk dosen tidak tetap, atribut-atribut tersebut tidak diperlukan.
Adanya perbedaan tersebut menyebabkan entitas dosen tidak mungkin disatukan dalam
sebuah himpunan entitas. Dari suatu himpunan entitas, dapat dilakukan pengelompokan
yang dapat membentuk suatu himpunan entitas baru atau proses top down disebut dengan
proses spesialisasi seperti pada gambar 4.7.


                                                             top down
                               Dosen




                                ISA




                                        Dosen tidak
                 Dosen Tetap
                                          tetap


                                Gambar 4.7. Spesialisasi

Kebalikan dari spesialisasi adalah generalisasi, yaitu proses bottom up. Sebagai contoh
adalah himpunan entitas mahasiswa sebenarnya dapat terdiri dari mahasiswa S1-regular
dan mahasiswa S1-ekstensi pada gambar 4.8.
Adanya spesialisasi dan generalisasi digambarkan dalam relasi khusus yang disebut
dengan relasi ISA.




Model Entity Relationship                                                            38
bottom up
                              Mahasiswa




                                 ISA




                 Mahasiswa                Mahasiswa
                 S1-Regular               S1-Ekstensi


                                Gambar 4.8. Generalisasi

4.8. Agregasi
Satu keterbatasan dari model E-R adalah tidak mungkin untuk mengekspresikan suatu
himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan
sebuah himpunan relasi. Untuk mengatasi hal tersebut, digunakan suatu notasi khusus
untuk menunjukkan adanya agregasi semacam itu.
Sebagai contoh, relasi antara himpunan entitas mahasiswa dengan himpunan entitas mata
kuliah. Terdapat beberapa mata kuliah yang mengandung kegiatan praktikum. Himpunan
relasi “Kegiatan” dalam diagram ER berikut ini menunjukkan entitas mahasiswa yang
mengikuti kegiatan praktikum, karena sedang mengambil mata kuliah yang ada
praktikumnya, seperti yang diberikan pada gambar 4.9.




Model Entity Relationship                                                         39
n                              n
                       Mahasiswa                 Belajar                 Mata_Kuliah




                                                      n               kode_mtkul
                            nim


                                                Kegiatan


                                                                          nilai
                          kode_prakt
                                                      n



                                                Praktikum




                                   kode_prakt               nama_prakt




                                       Gambar 4.9. Agregasi

4.9. SOAL-SOAL LATIHAN
1. Buatlah suatu diagram E-R untuk suatu rumah sakit yang terdiri dari himpunan entitas
   pasien dan himpunan entitas dokter. Asosiasikan setiap pasien menjalani serangkaian
   test dan pengobatan.
2. Misalkan basis data pada suatu universitas dalam menjadwalkan ruang untuk ujian
   akhir. Database ini dapat dimodelkan sebagai himpunan entitas tunggal ujian, yang
   terdiri dari atribut nama_mtkuliah, nomor_ruang, dan waktu. Alternatif lain, dapat
   ditambahkan satu atau lebih himpunan entitas yang berhubungan dengan himpunan
   relasi untuk menempatkan beberapa atribut lain pada himpunan entitas ujian, yaitu :
   •   Mtkuliah, dengan atribut nama, kode.
   •   Kelas, dengan atribut nomer_ruang, kapasitas dan gedung.
   Buatlah diagram E-R yang menggambarkan penggunaan semua himpunan entitas
   yang ditambahkan tersebut di atas.




Model Entity Relationship                                                              40

Contenu connexe

Tendances

Metode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikMetode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikBaguss Chandrass
 
Integral tertentu
Integral tertentuIntegral tertentu
Integral tertentuGita Clara
 
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAlgoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAri Septiawan
 
Program perkalian matriks
Program perkalian matriksProgram perkalian matriks
Program perkalian matriksSimon Patabang
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Aljabar matriks kofaktor
Aljabar matriks kofaktorAljabar matriks kofaktor
Aljabar matriks kofaktorDzikri Fauzi
 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01KuliahKita
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitasUNISBA
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
Dualitas & analisis sensitivitas
Dualitas & analisis sensitivitasDualitas & analisis sensitivitas
Dualitas & analisis sensitivitasSukni Asmecis
 
Aplikasi Pemesanan Bus Berbasis Desktop
Aplikasi Pemesanan Bus Berbasis DesktopAplikasi Pemesanan Bus Berbasis Desktop
Aplikasi Pemesanan Bus Berbasis Desktopdwireksapermana
 
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1alfatfatoha
 

Tendances (20)

Metode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikMetode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristik
 
FileditOR VI
FileditOR VIFileditOR VI
FileditOR VI
 
Integral tertentu
Integral tertentuIntegral tertentu
Integral tertentu
 
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAlgoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
 
Program perkalian matriks
Program perkalian matriksProgram perkalian matriks
Program perkalian matriks
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Aljabar matriks kofaktor
Aljabar matriks kofaktorAljabar matriks kofaktor
Aljabar matriks kofaktor
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Database security (ppt)
Database security (ppt)Database security (ppt)
Database security (ppt)
 
Pertemuan 12 deret fourier
Pertemuan 12  deret fourierPertemuan 12  deret fourier
Pertemuan 12 deret fourier
 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
 
Makalah probabilitas
Makalah probabilitasMakalah probabilitas
Makalah probabilitas
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
operasi pada fungsi
operasi pada fungsioperasi pada fungsi
operasi pada fungsi
 
Integral tak tentu
Integral tak tentuIntegral tak tentu
Integral tak tentu
 
Dualitas & analisis sensitivitas
Dualitas & analisis sensitivitasDualitas & analisis sensitivitas
Dualitas & analisis sensitivitas
 
Aplikasi Pemesanan Bus Berbasis Desktop
Aplikasi Pemesanan Bus Berbasis DesktopAplikasi Pemesanan Bus Berbasis Desktop
Aplikasi Pemesanan Bus Berbasis Desktop
 
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
 

Similaire à Bab 4. Model Entity Relationship

Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -
Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -
Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -Devi Apriansyah
 
Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Bhucenk
 
Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Bhucenk
 
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfAishSkincare
 
Entity relationship diagram basis data 2
Entity relationship diagram basis data 2Entity relationship diagram basis data 2
Entity relationship diagram basis data 2noraandreanya
 
312236643 model-data-dalam-basis-data
312236643 model-data-dalam-basis-data312236643 model-data-dalam-basis-data
312236643 model-data-dalam-basis-datanasrymonihu1
 
basis data selesai.doc
basis data selesai.docbasis data selesai.doc
basis data selesai.docYairusHondro
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)Simon Patabang
 

Similaire à Bab 4. Model Entity Relationship (20)

Entity relationship diagram
Entity relationship diagram Entity relationship diagram
Entity relationship diagram
 
Erd2
Erd2Erd2
Erd2
 
Presentasi basis data
Presentasi basis dataPresentasi basis data
Presentasi basis data
 
Model Data
Model DataModel Data
Model Data
 
Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -
Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -
Laporan praktikum modul 3 (erd notasi peterchen) -
 
0. PPT ER Model.pptx
0. PPT ER Model.pptx0. PPT ER Model.pptx
0. PPT ER Model.pptx
 
Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2
 
Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2Perancangan basisdata2
Perancangan basisdata2
 
pert 2.pptx
pert 2.pptxpert 2.pptx
pert 2.pptx
 
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
 
Pertemuan-7.pptx
Pertemuan-7.pptxPertemuan-7.pptx
Pertemuan-7.pptx
 
Pertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erdPertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erd
 
Entity relationship diagram basis data 2
Entity relationship diagram basis data 2Entity relationship diagram basis data 2
Entity relationship diagram basis data 2
 
312236643 model-data-dalam-basis-data
312236643 model-data-dalam-basis-data312236643 model-data-dalam-basis-data
312236643 model-data-dalam-basis-data
 
basis data selesai.doc
basis data selesai.docbasis data selesai.doc
basis data selesai.doc
 
Zpm306 entitas dan relasi
Zpm306 entitas dan relasiZpm306 entitas dan relasi
Zpm306 entitas dan relasi
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Pertemuan-6.pptx
Pertemuan-6.pptxPertemuan-6.pptx
Pertemuan-6.pptx
 
3 model data
3 model data3 model data
3 model data
 

Plus de Zaenal Abidin (20)

Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Normalisasi oht
Normalisasi ohtNormalisasi oht
Normalisasi oht
 
Bab 6 pendukung
Bab 6 pendukungBab 6 pendukung
Bab 6 pendukung
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 4 latihan erd ke skema relasional
Bab 4 latihan erd ke skema relasionalBab 4 latihan erd ke skema relasional
Bab 4 latihan erd ke skema relasional
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Basisdata sql
Basisdata   sqlBasisdata   sql
Basisdata sql
 
Modul praktikum database rdbms
Modul praktikum database rdbmsModul praktikum database rdbms
Modul praktikum database rdbms
 
Modul praktikum database programing
Modul praktikum database programingModul praktikum database programing
Modul praktikum database programing
 
Bab. 9
Bab. 9Bab. 9
Bab. 9
 
Bab. 5
Bab. 5Bab. 5
Bab. 5
 
Bab. 4
Bab. 4Bab. 4
Bab. 4
 
Bab. 13
Bab. 13Bab. 13
Bab. 13
 
Bab. 12
Bab. 12Bab. 12
Bab. 12
 
Bab. 11
Bab. 11Bab. 11
Bab. 11
 
Bab. 10
Bab. 10Bab. 10
Bab. 10
 
Bab. 8
Bab. 8Bab. 8
Bab. 8
 
Bab. 7
Bab. 7Bab. 7
Bab. 7
 

Bab 4. Model Entity Relationship

  • 1. BAB 4 MODEL ENTITY RELATIONSHIP Tujuan Intruksional Khusus : Mahasiswa mampu memahami dan membangun skema basis data menggunakan keterhubungan antara entitas yang dituangkan dalam model entity relationship diagram. Model data Entity-Relationship (E-R) terdiri dari sekumpulan obyek-obyek, yang disebut dengan entitas dan hubungan yang terjadi diantara obyek-obyek tersebut. Model data E-R terbagi menjadi tiga konsep dasar, yaitu : himpunan entitas, himpunan relationship, dan atribut. 4.1. Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Set) Suatu entitas merupakan suatu obyek dasar atau individu yang mewakili sesuatu yang nyata eksistensinya dan dapat dibedakan dari obyek-obyek yang lain. Suatu entitas mempunyai sekumpulan sifat, dan nilai dari beberapa sifat tersebut adalah unik yang dapat mengidentifikasi entitas tersebut. Sebagai contoh : setiap mahasiswa pada suatu perguruan tinggi merupakan suatu entitas, dan NIM secara unik dapat menjadi identitas seorang mahasiswa. Sekumpulan entitas yang mempunyai tipe yang sama (sejenis) dan berada dalam lingkup yang sama membentuk suatu himpunan entitas Sebagai contoh, sekumpulan orang yang menjadi mahasiswa pada suatu perguruan tinggi, dapat didefinisikan sebagai himpunan entitas mahasiswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedangkan himpunan entitas menunjuk pada rumpun dari individu tersebut. Suatu entitas memiliki atribut. Atribut merupakan sifat-sifat atau properti yang dimiliki oleh entitas. Atribut inilah yang membedakan antara entitas yang satu dengan entitas yang lain. Sebagai contoh, entitas mahasiswa mempunyai atribut NIM, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir seperti yang diberikan pada table 4.1. Tabel 4.1. Himpunan Entitas Mahasiswa NIM Nama_mhs Alamat_mhs Tgl_lahir Model Entity Relationship 31
  • 2. J2F004001 Thoriq Menoreh 9 Semarang 50236 24-9-1987 J2F004002 Pasha Beringin A2 Jakarta 10342 5-11-1986 J2F004003 Afifah Mawar II/7 Semarang 50234 16-8-1988 J2F004004 Rizky Buana 123 Bandung 20345 23-2-1987 J2F004004 Felix Bima I/21 Jakarta 10431 13-10-1988 Untuk setiap atribut, terdapat sekumpulan nilai yang disebut dengan domain, atau himpunan nilai dari atribut tersebut. Domain dari atribut nama-mahasiswa dapat berupa himpunan semua text-string dengan panjang yang telah ditentukan. Dengan demikian, suatu basis data terdiri dari sekumpulan himpunan entitas yang masing-masing terdiri dari sejumlah entitas dengan tipe yang sama. Sehingga suatu atribut dari suatu himpunan entitas merupakan suatu fungsi pemetaan dari himpunan entitas ke domain. Suatu atribut yang digunakan dalam model E-R, dapat dikarakterisasikan ke dalam tipe- tipe atribut sebagai berikut:  Atribut komposit dan atribut sederhana  Atribut sederhana yaitu atribut yang tidak diuraikan menjadi sub atribut, atau tidak dapat diuraikan menjadi atribut yang lain. Sedangkan atribut komposit adalah atribut yang dapat diuraikan menjadi beberapa sub atribut. Pada contoh di atas, nama_mhs merupakan atribut sederhana, sedangkan alamat_mhs merupakan atribut komposit karena dapat diuraikan menjadi beberapa sub atribut, yaitu alamat, nama_kota, kodepos.  Atribut bernilai tunggal (single-valued attribute) dan atribut bernilai banyak (multivalued attribute)  Atribut bernilai tunggal ditujukan pada atribut yang mempunyai paling banyak satu nilai untuk setiap baris data. Pada contoh data mahasiswa di atas, semua atribut merupakan atribut bernilai tunggal. Sedangkan atribut bernilai banyak adalah ditujukan pada atribut yang dapat berisi lebih dari satu nilai, tetapi mempunyai jenis yang sama. Contoh atribut bernilai banyak adalah jika kita menambahkan atribut hobi pada data mahasiswa. Seorang mahasiswa dapat memiliki satu hobi atau lebih dari satu hobi, bahkan dapat juga tidak mempunyai hobi.  Atribut null  Nilai null digunakan ketika suatu entitas tidak mempunyai suatu nilai untuk suatu atribut. Null juga menandakan bahwa suatu nilai atribut tidak ada atau tidak Model Entity Relationship 32
  • 3. diketahui. Sebagai contoh, jika mahasiswa tidak mempunyai hobi, maka pada atribut hobi tidak ada nilainya.  Atribut turunan (Derived Attribute)  Atribut turunan adalah atribut yang nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan atribut atau tabel lain yang berhubungan. Sebagai contoh adalah penambahan atribut angkatan pada tabel data mahasiswa. Nilai pada atribut angkatan dapat diketahui dari NIM mahasiswa. 4.2. Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relationship Set) Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari sejumlah himpunan entitas yang berbeda. Misalnya, seorang mahasiswa dengan NIM = ‘J2F004001’ dan nama_mhs = ‘Thoriq’ (yang ada di himpunan entitas mahasiswa) mempunyai relasi dengan entitas mata kuliah dengan kode_mtkul = ‘KOM104’ dan nama_mtkul = ‘Algoritma Pemrograman’. Relasi dari kedua entitas tersebut mengandung arti bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil mata kuliah Algortima Pemrograman. Kumpulan semua relasi di antara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas membentuk suatu himpunan relasi seperti yang diberikan pada table 4.2. Tabel 4.2. Himpunan Entitas Mata Kuliah Kode_mtkul Nama_mtkul sks Semester KOM304 Sistem Operasi 3 3 KOM104 Algoritma Pemrograman 3 1 KOM203 Pemrograman Internet 3 2 KOM103 Logika Informatika 3 1 4.3. Kardinalitas Relasi (Mapping Cardinalities) Kardinalitas merupakan jumlah maksimum entitas dimana entitas tersebut dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Terdapat empat maca kardinalitas relasi yang terjadi antara himpunan entitas A dan himpunan entitas B, yaitu : • Satu ke Satu (One to one) Model Entity Relationship 33
  • 4. Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu entitas di dalam hinpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A. a1 b1 a2 b2 a3 b3 a4 b4 Gambar 4.1. Kardinalitas Relasi Satu ke Satu • Satu ke banyak (One to many) Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan lebih dari satu entitas di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B hanya dapat dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A. b1 a1 b2 a2 b3 b4 a3 b5 Gambar 4.2. Kardinalitas Relasi Satu ke Banyak • Banyak ke Satu (Many to one) Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu entitas di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A. Model Entity Relationship 34
  • 5. a1 b1 a2 a3 b2 a4 b3 a5 Gambar 4.3. Kardinalitas Relasi Banyak ke Satu • Banyak ke Banyak (Many to many) Suatu entitas di dalam himpunan entitas A dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas di dalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A. a1 b1 a2 b2 a3 b3 a4 b4 Gambar 4.4. Kardinalitas Relasi Banyak ke Banyak 4.4. Kunci (Key) Kunci atau key merupakan satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data dengan unik. Jika suatu atribut menjadi kunci, maka tidak boleh ada dua atau lebih baris data dengan nilai yang sama. Terdapat 3 macam kunci, yaitu: 1. Superkey, merupakan suatu himpunan yang terdiri dari satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dengan unik dalam sebuah tabel. Sebagai contoh (NIM, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir), (NIM, nama_mhs, alamat_mhs), (NIM, nama_mhs), (nama_mhs), (NIM). Model Entity Relationship 35
  • 6. 2. Candidate-key, merupakan himpunan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dengan unik dalam sebuah tabel. Sebagai contoh adalah (NIM), (nama_mhs). 3. Primary key, merupakan kunci yang paling unik, lebih ringkas, lebih sering dijadikan acuan. Primary key dapat dipilih dari salah satu dari candidate key. Dari contoh di atas yang paling tepat dijadikan primary key adalah (NIM). 4.5. Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R) Suatu database, dapat digambarkansecara grafik dengan suatu diagram E-R. Komponen- komponen pada diagram E-R dengan notasi yang diberikan pada gambar 4.4.: • Persegi panjang, menggambarkan himpunan entitas. • Elips, menggambarkan atribut-atribut (atribut yang berfungsi sebagai kunci digarisbawahi). • Belah ketupat, menggambarkan himpunan relationship. • Garis, menggambarkan hubungan atribut ke entitas dan himpunan entitas ke himpunan relationship. • Kardinalitas relasi dapat digambarkan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka, 1 untuk relasi satu, n untuk relasi banyak. a Himpunan Entitas E atribut a sebagai key Himpunan Relasi R garis Gambar 4.4. Notasi Diagram E-R Sebagai contoh, relasi antara himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan Mata Kuliah. Himpunan relasinya disebut dengan “Belajar”. Pada relasi ini, seorang mahasiwa bisa mengambil lebih dari satu mata kuliah. Setiap mata kuliah dapat diambil lebih dari satu mahasiswa. Relasi tersebut diberikan pada gambar 4.5. Model Entity Relationship 36
  • 7. nama_mhs NIM kode_mtkul kode_mtkul nama_mtkul NIM n n Mahasiswa Belajar mata kuliah nilai sks alamat_mhs tgl_lahir semester Gambar 4.5. Skema Diagram E-R 4.6. Himpunan Entitas Lemah (Weak Entitas Lemah) Himpunan entitas yang tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai primary key disebut dengan himpunan entitas lemah. Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaannya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (entitas kuat). Sebagai contoh, pada tabel data Mahasiswa, dapat dilengkapi dengan entitas baru, yaitu hobi seperti yang diberikan pada gambar 4.6. NIM NIM hobi nama_mhs 1 n Mahasiswa menyenangi hobi hobi alamat_mhs tgl_lahir Gambar 4.6. Penambahan Entitas hobi Data hobi dapat dikategorikan sebagai himpunan entitas lemah (digambarkan dengan kotak ganda), karena keberadaannya bergantung pada adanya relasi dengan entitas yang ada pada himpunan entitas mahasiswa. Model Entity Relationship 37
  • 8. 4.7. Spesialisasi dan Generalisasi Suatu himpunan entitas mungkin mempunyai sub kelompok entitas yang berbeda dari entitas yang lain pada himpunan entitas tersebut. Suatu sub himpunan yang berada dalam himpunan entitas mungkin mempunyai atribut yang tidak dimiliki oleh semua entitas dalam himpunan entitas tersebut. Sebagai contoh, himpunan entitas Dosen dapat dibagi menjadi dua, yaitu dosen tetap dan dosen tidak tetap. Himpunan entitas dosen, bisa memiliki atribut nip, golongan, pangkat, tgl_masuk. Sedangkan untuk dosen tidak tetap, atribut-atribut tersebut tidak diperlukan. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan entitas dosen tidak mungkin disatukan dalam sebuah himpunan entitas. Dari suatu himpunan entitas, dapat dilakukan pengelompokan yang dapat membentuk suatu himpunan entitas baru atau proses top down disebut dengan proses spesialisasi seperti pada gambar 4.7. top down Dosen ISA Dosen tidak Dosen Tetap tetap Gambar 4.7. Spesialisasi Kebalikan dari spesialisasi adalah generalisasi, yaitu proses bottom up. Sebagai contoh adalah himpunan entitas mahasiswa sebenarnya dapat terdiri dari mahasiswa S1-regular dan mahasiswa S1-ekstensi pada gambar 4.8. Adanya spesialisasi dan generalisasi digambarkan dalam relasi khusus yang disebut dengan relasi ISA. Model Entity Relationship 38
  • 9. bottom up Mahasiswa ISA Mahasiswa Mahasiswa S1-Regular S1-Ekstensi Gambar 4.8. Generalisasi 4.8. Agregasi Satu keterbatasan dari model E-R adalah tidak mungkin untuk mengekspresikan suatu himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan relasi. Untuk mengatasi hal tersebut, digunakan suatu notasi khusus untuk menunjukkan adanya agregasi semacam itu. Sebagai contoh, relasi antara himpunan entitas mahasiswa dengan himpunan entitas mata kuliah. Terdapat beberapa mata kuliah yang mengandung kegiatan praktikum. Himpunan relasi “Kegiatan” dalam diagram ER berikut ini menunjukkan entitas mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktikum, karena sedang mengambil mata kuliah yang ada praktikumnya, seperti yang diberikan pada gambar 4.9. Model Entity Relationship 39
  • 10. n n Mahasiswa Belajar Mata_Kuliah n kode_mtkul nim Kegiatan nilai kode_prakt n Praktikum kode_prakt nama_prakt Gambar 4.9. Agregasi 4.9. SOAL-SOAL LATIHAN 1. Buatlah suatu diagram E-R untuk suatu rumah sakit yang terdiri dari himpunan entitas pasien dan himpunan entitas dokter. Asosiasikan setiap pasien menjalani serangkaian test dan pengobatan. 2. Misalkan basis data pada suatu universitas dalam menjadwalkan ruang untuk ujian akhir. Database ini dapat dimodelkan sebagai himpunan entitas tunggal ujian, yang terdiri dari atribut nama_mtkuliah, nomor_ruang, dan waktu. Alternatif lain, dapat ditambahkan satu atau lebih himpunan entitas yang berhubungan dengan himpunan relasi untuk menempatkan beberapa atribut lain pada himpunan entitas ujian, yaitu : • Mtkuliah, dengan atribut nama, kode. • Kelas, dengan atribut nomer_ruang, kapasitas dan gedung. Buatlah diagram E-R yang menggambarkan penggunaan semua himpunan entitas yang ditambahkan tersebut di atas. Model Entity Relationship 40