SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
Télécharger pour lire hors ligne
PSYCHOANALYTIC THEORY
(SIGMUND FREUD)

DINA HAYA SUFYA
• Psikoanalisa merupakan suatu
metode penyembuhan yang lebih
bersifat psikologis daripada
dengan cara-cara fisik
• Tokoh utama dan pendiri
psikoanalisa adalah Sigmund
Freud
• Konsep-konsep psikoanalisa
banyak memberikan pengaruh
terhadap perkembangan konseling
KEY CONCEPT
• Menekankan pada motivasi tidak
sadar, konflik, dan symbolism
sebagai konsep primer. Manusia
pada hakekatnya bersifat biologis,
dilahirkan dengan dorongandorongan instingtif dan perilaku
merupakan fungsi mereaksi
secara mendalam terhadap
dorongan-dorongan itu. Manusia
bersifat tidak rasional, tidak social,
dan destruktif terhadap dirinya dan
orang lain
KEY CONCEPT
• Teori kepribadian menurut Freud,
menyangkut tiga hal yaitu:
1. Struktur Kepribadian: Menurut Freud
kepribadian terdiri dari tiga system,
yaitu: id, ego dan super ego. Ketiga
system ini mempunyai fungsi, sifat,
prinsip kerja dan dinamika sendirisendiri. Walaupun demikian ketiganya
mempunyai hubungan yang sangat
erat dan sulit untuk memisahkannya
satu persatu, karena tingkah-laku
seseorang adalah hasil pengaruh dari
aspek system tersebut
KEY CONCEPT
2. Dinamika Kepribadian:
• terdiri dari cara bagaimana energy
psikis itu didistribusikan serta
digunakan oleh id, ego, dan super
ego.
• Dalam usaha menegakkan dan
mengontrol id agar memuaskan
impuls yang sesuai dengan nilainilai moral yang ada di masyarakat
super ego menggunakan energy
dari id.
KEY CONCEPT
3. Perkembangan Kepribadian:
Kepribadian berkembang
sehubungan dengan 4 macam
pokok sebagai sumber
ketegangan, yaitu:
1. Proses pertumbuhan fisiologis
(kedewasaan)
2. Frustasi
3. Konflik, dan
4. Ancaman
KEY CONCEPT
3. Perkembangan Kepribadian
Sebagai akibat adanya tantangan dari
keempat hal tersebut, individu berusaha
menemukan atau belajar cara-cara baru
untuk meredakan ketegangan
defense
mechanism
1. Represi : suatu cara pertahanan untuk
menyingkirkan dari kesadaran pikiran dan
perasaan yang mengancam
2. Denial /pengingkaran: memainkan peran
defensif, sama seperti represi. Orang
menyangkal untuk melihat atau menerima
masalah atau aspek hidup yang menyulitkan
3. Reaction Formation/pembentukan reaksi: salah satu
pertahanan terhadap impuls yang mengancam adalah
secara aktif mengekspresikan impuls yang
bertentangan dengan keinginan yang mengganggu,
orang tidak usah harus menghadapi anxietas yang
muncul seandainya ia menemukan dimensi yang ini
(yang tidak dikehendaki) dari dirinya
4. Proyeksi : mengatribusikan pikiran, perasaan, atau
motif yang tidak dapat diterima kepada orang lain
5. Displacement/pemindahan : salah satu cara
menghadapi anxietas adalah dengan memindahkannya
dari objek yang mengancam kepada objek “yang lebih
aman”.
6. Rasionalisasi membantu untuk
membenarkan berbagai tingkah laku spesifik
dan membantu untuk melemahkan pukulan
yang berkaitan dengan kekecewaaan
7. Sublimasi : dari pandangan freud, banyak
kontribusi artistik yang besar merupakan
hasil dari penyaluran energi sosial atau
agresif kedalam tingkah laku kreatif yang
diterima secara sosial dan bahkan dikagumi
8. Regresi: beberapa orang kembali kepada
bentuk tingkah laku yang sudah ditinggalkan
9. Introyeksi : mekanisme introyeksi terdiri dari
mengambil alih dan “menelan” nilai-nilai
standar orang lain
PROSES KONSELING

• Konselor membantu klien
dalam mencapai kesadaran
diri, ketulusan hati, dan
hubungan pribadi yang lebih
efektif, dalam menghadapi
kecemasan melalui cara-cara
realistis.
PROSES KONSELING

Membuat suatu
hubungan
kerjasama dg klien
dan kemudian
melakukan
serangkaian
kegiatan
mendengarkan dan
menafsirkan

Konselor
memberikan
perhatian kpd
resistensi klien

Sementara klien
berbicara,
konselor
mendengarkan
dan memberikan
penafsiran yang
memadai
TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK

1. Asosiasi Bebas
Analisis meminta kepada klien
agar membersihkan pikirannya
dari pemikiran-pemikiran dan
renungan-renungan sehari-hari
dan sebisa mungkin, mengatakan
apa saja yang melintas dalam
pikirannya
TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
Asosiasi bebas adalah suatu metode
pemanggilan kembali pengalamanpengalaman masa lampau dan pelepasan
emosi-emosi yang berkaitan dengan situasisituasi traumatik di masa lampau, yang dikenal
dengan sebutan katarsis
Selama proses asosiasi bebas berlangsung,
tugas analisis adalah mengenali bahan yang
direpres dan dikurung di dalam
ketidaksadaran. Urutan asosiasi-asosiasi
membimbing analisis dalam memahami
hubungan-hubungan yang dibuat oleh klien di
antara peristiwa-peristiwa yang dialaminya
TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
2. Penafsiran
adalah suatu prosedur dasar dalam
menganalisis asosiasi-asosiasi bebas,
mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, dan
transferensi-transferensi. Prosedurnya
terdiri atas tindakan-tindakan analisis
yang menyatakan, menerangkan,
bahkan mengajari klien makna-makna
tingkah laku yang dimanifestasikan
oleh mimpi-mimpi, asosiasi bebas,
resistensi-resistensi, dan oleh
hubungan terapeutik itu sendiri
TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
Fungsi penafsiran-penafsiran
adalah mendorong ego untuk
mengasimilasi bahan-bahan baru
dan mempercepat proses
penyingkapan bahan tak sadar
lebih lanjut.
Penafsiran-penafsiran harus tepat
waktu, sebab klien akan menolak
penafsiran-penafsiran yang
diberikan pada saat yang tidak
tepat
TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
3. Analisis Mimpi
adalah sebuah prosedur yang penting
untuk menyingkap bahan yang tak
disadari dan memberikan kepada klien
pemahaman atas beberapa area masalah
yang tidak terselesaikan. Selama tidur,
pertahanan-pertahanan melemah, dan
perasaan-perasaan yang direpresi muncul
ke permukaan. Freud memandang mimpimimpi sebagai “jalan istimewa menuju
kesadaran”, sebab melalui mimpi-mimpi
itu hasrat-hasrat, kebutuhan-kebutuhan,
dan ketakutan-ketakutan yang tak
disadari, diungkapkan.
TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
4. Analisis atau Resistensi
Freud memandang resistensi sebagai dinamika tak
sadar yang digunakan oleh klien sebagai pertahanan
terhadap kecemasan yang tidak bisa dibiarkan, yang
akan meningkat jika klien menjadi sadar atas
dorongan-dorongan dan perasaan-perasaannya yang
direpresi itu. Penafsiran analis atas resistensi ditujukan
untuk membantu klien agar menyadari alasan-alasan
yang ada di balik resistensi sehingga dia bisa
menanganinya
Sebagai aturan umum, analis harus membangkitkan
perhatian klien dan menafsirkan resistensi-resitensi
yang paling kentara guna mengurangi kemungkinan
klien menolak penafsiran dan guna memperbesar
kesempatan bagi klien untuk mulai melihat tingkah laku
resitifnya.
TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK
5. Analisis transferensi
Analisis tranferensi adalah teknik yang utama dalam
psikoanalis, sebab mendorong klien untuk
menghidupkan kembali masa lampaunya dalam terapi.
Ia memungkinkan klien mampu memperoleh
pemahaman atas sifat dari fiksasi-fiksasi dan deprivasideprivasinya, dan menyajikan pemahaman tentang
pengaruh masa lampau terhadap kehidupannya
sekarang. Penafsiran hubungan transferensi juga
memungkinkan klien mampu menembus: konflik-konflik
masa lampau yang tetap dipertahankannya hingga
sekarang dan yang menghambat pertumbuhan
emosionalnya. Singkatnya, efek-efek psikopatologis
dari hubungan masa dini yang tak diinginkan, dihambat
oleh penggarapan atas konflik emosional yang sama
yang terdapat dalam hubungan terapeutik dengan
analis.
•
APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM
KONSELING

1. ”Manusia adalah Makhluk yang
Memiliki Kebutuhan dan Keinginan”.
Konsep ini dapat dikembangkan dalam
proses bimbingan, dengan melihat
hakikatnya manusia itu memiliki
kebutuhan-kebutuhan dan keinginankeinginan dasar. Dengan demikian
konselor dalam memberikan bimbingan
harus selalu berpedoman kepada apa
yang dibutuhkan dan yang diinginkan
oleh konseli, sehingga bimbingan yang
dilakukan benar-benar efektif
APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM
KONSELING

2. “Kecemasan” yang dimiliki manusia dapat
digunakan sebagai wahana pencapaian
tujuan bimbingan, yakni membantu individu
supaya mengerti dirinya dan lingkungannya;
mampu memilih, memutuskan dan
merencanakan hidup secara bijaksana;
mampu mengembangkan kemampuan dan
kesanggupan, memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya; mampu
mengelola aktivitasnya sehari-hari dengan
baik dan bijaksana; mampu memahami dan
bertindak sesuai dengan norma agama,
sosial, dalam masyarakat
APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM
KONSELING

3. Konsep psikoanalisis yang menekankan
pengaruh masa lalu (masa kecil) terhadap
perjalanan manusia.
4. “Tahapan Perkembangan Kepribadian
Individu” dapat digunakan dalam proses
bimbingan, baik sebagai materi maupun
pendekatan. Konsep ini memberi arti bahwa
materi, metode dan pola bimbingan harus
disesuaikan dengan tahapan
perkembangan kepribadian individu, karena
pada setiap tahapan itu memiliki karakter
dan sifat
yang berbeda
APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM
KONSELING

5. Konsep Freud tentang
“ketidaksadaran” dapat digunakan
dalam proses bimbingan yang
dilakukan pada individu dengan
harapan dapat mengurangi
impuls-impuls dorongan Id yang
bersifat irrasional sehingga
berubah menjadi rasional.
KRITIK DAN KONTRIBUSI TERHADAP
PSIKOANALISA
Beberapa kritik terhadap psikoanalisa adalah antara lain:
1. Pandangan yang terlalu deterministic dinilai terlalu
merendahkan martabat kemanusiaan.
2. Terlalu banyak menekankan kepada pengalaman masa
kanak-kanak
dan menganggap kehidupan seolah-olah sepenuhnya
ditentukan masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolaholah sepenuhnya ditentukan masa lalu. Hal ini memberikan
gambaran seolah-olah tanggung jawab individu berkurang.
3. Terlalu meminimalkan rasionalitas.
4. Bahwa perilaku ditentukan oleh energi psikis adalah sesuatu
yang meragukan.
5. Penyembuhan dalam psikoanalisa terlalu bersifat rasional
dalam pendekatannya.
6. Data penelitian kurang banyak mendukung system
psikoanalisa.
KRITIK DAN KONTRIBUSI TERHADAP
PSIKOANALISA
Sedangkan kontribusi yang
diberikan adalah antara lain dalam
hal
1. Adanya motivasi yang tidak
selamanya disadari.
2. Teori kepribadian dan teknik psikoterapi.
3. Pentingnya masa kanak-kanak dalam
perkembangan kepribadian.
4. Model penggunaan interviu sebagai alat
terapi.
5. Pentingnya sikap non-moral pada terapis.
6. Adanya persesuaian antara teori dan teknik.
TEORI PSIKOANALISA

Contenu connexe

Tendances

Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratHaristian Sahroni Putra
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisbkupstegal
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiIntan Irawati
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungAsma Khairani
 
Teori konvergensi
Teori konvergensiTeori konvergensi
Teori konvergensisarni72
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommNaeya Hasbi
 
Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTPsikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTNabilahazhar5
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisapsepti17
 
PPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesiaPPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesiapinkanalice
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Umi Arifah
 

Tendances (20)

Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Psikologi Gestalt
Psikologi GestaltPsikologi Gestalt
Psikologi Gestalt
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam Psikologi
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl Jung
 
Teori konvergensi
Teori konvergensiTeori konvergensi
Teori konvergensi
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 
Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan egoMekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego
 
Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTPsikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORT
 
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran FungsionalismeTokoh Aliran Fungsionalisme
Tokoh Aliran Fungsionalisme
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
PPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesiaPPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesia
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 

En vedette (15)

Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
 
Teknik rebt
Teknik rebtTeknik rebt
Teknik rebt
 
Teori pemusatan klien
Teori pemusatan klienTeori pemusatan klien
Teori pemusatan klien
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
 
Teori psikoanalisis
Teori psikoanalisisTeori psikoanalisis
Teori psikoanalisis
 
Teori Realiti - William Glasser
Teori Realiti - William GlasserTeori Realiti - William Glasser
Teori Realiti - William Glasser
 
Teori Sigmund Freud
Teori Sigmund FreudTeori Sigmund Freud
Teori Sigmund Freud
 
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori PsikoanalitikPSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
 
Sigmund freud full
Sigmund freud fullSigmund freud full
Sigmund freud full
 
Nota psikoanalitik
Nota psikoanalitikNota psikoanalitik
Nota psikoanalitik
 
Teori REBT
Teori REBTTeori REBT
Teori REBT
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
Rational emotive behavior therapy (rebt)
Rational emotive behavior therapy (rebt)Rational emotive behavior therapy (rebt)
Rational emotive behavior therapy (rebt)
 
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi
 

Similaire à TEORI PSIKOANALISA

Similaire à TEORI PSIKOANALISA (20)

Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1
 
KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
 
pertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdfpertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdf
 
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pptpertemuan 4.ppt
pertemuan 4.ppt
 
psikoanalisis
psikoanalisispsikoanalisis
psikoanalisis
 
M5 kb1
M5 kb1M5 kb1
M5 kb1
 
Bab i bimbingan konseling kel 1
Bab i bimbingan konseling kel 1Bab i bimbingan konseling kel 1
Bab i bimbingan konseling kel 1
 
PENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIKPENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIK
 
Pendekatan bk
Pendekatan bkPendekatan bk
Pendekatan bk
 
M5 kb2
M5 kb2M5 kb2
M5 kb2
 
Eksistensial humanistik
Eksistensial humanistikEksistensial humanistik
Eksistensial humanistik
 
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
MODEL KONSEP G3 PSIKOSOSIAL LENGKAP.pptx
MODEL KONSEP G3 PSIKOSOSIAL LENGKAP.pptxMODEL KONSEP G3 PSIKOSOSIAL LENGKAP.pptx
MODEL KONSEP G3 PSIKOSOSIAL LENGKAP.pptx
 
Carl gustav jung
Carl gustav jungCarl gustav jung
Carl gustav jung
 
5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling
 
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp015 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
5 pengenalanteorikaunseling-120927011516-phpapp01
 
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
 

Plus de Dina Haya Sufya

Teori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasTeori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasDina Haya Sufya
 
Penerapan E learning pada Organisasi
Penerapan E learning pada OrganisasiPenerapan E learning pada Organisasi
Penerapan E learning pada OrganisasiDina Haya Sufya
 
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth MindsetMengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth MindsetDina Haya Sufya
 
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya InsaniRevolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya InsaniDina Haya Sufya
 
Lima Karakter Ideal Pemimpin
Lima Karakter Ideal PemimpinLima Karakter Ideal Pemimpin
Lima Karakter Ideal PemimpinDina Haya Sufya
 
Lima Karakter Haram for HR & Company Development
Lima Karakter Haram for HR & Company DevelopmentLima Karakter Haram for HR & Company Development
Lima Karakter Haram for HR & Company DevelopmentDina Haya Sufya
 
Keunggulan pemikir strategis
Keunggulan pemikir strategisKeunggulan pemikir strategis
Keunggulan pemikir strategisDina Haya Sufya
 
Penilaian prestasi kerja
Penilaian prestasi kerjaPenilaian prestasi kerja
Penilaian prestasi kerjaDina Haya Sufya
 
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)Dina Haya Sufya
 
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya ManusiaPengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya ManusiaDina Haya Sufya
 
Wisdoms, membuka mata, menangkap makna
Wisdoms, membuka mata, menangkap maknaWisdoms, membuka mata, menangkap makna
Wisdoms, membuka mata, menangkap maknaDina Haya Sufya
 
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)Dina Haya Sufya
 
Good leadership vs bad leadership
Good leadership vs bad leadershipGood leadership vs bad leadership
Good leadership vs bad leadershipDina Haya Sufya
 
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...Dina Haya Sufya
 
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDDina Haya Sufya
 

Plus de Dina Haya Sufya (20)

Teori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasTeori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi Komunitas
 
Penerapan E learning pada Organisasi
Penerapan E learning pada OrganisasiPenerapan E learning pada Organisasi
Penerapan E learning pada Organisasi
 
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth MindsetMengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
Mengenal Fixed Mindset dan Growth Mindset
 
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya InsaniRevolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
Revolusi Mental Dalam Membangun Manajemen Sumber Daya Insani
 
Lima Karakter Ideal Pemimpin
Lima Karakter Ideal PemimpinLima Karakter Ideal Pemimpin
Lima Karakter Ideal Pemimpin
 
Lima Karakter Haram for HR & Company Development
Lima Karakter Haram for HR & Company DevelopmentLima Karakter Haram for HR & Company Development
Lima Karakter Haram for HR & Company Development
 
Keunggulan pemikir strategis
Keunggulan pemikir strategisKeunggulan pemikir strategis
Keunggulan pemikir strategis
 
Penilaian prestasi kerja
Penilaian prestasi kerjaPenilaian prestasi kerja
Penilaian prestasi kerja
 
Fokus Human Capital
Fokus Human CapitalFokus Human Capital
Fokus Human Capital
 
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)
New models for leadership (konsep-konsep kepemimpinan masa kini)
 
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya ManusiaPengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
Total Forgiveness
Total ForgivenessTotal Forgiveness
Total Forgiveness
 
Tugas dan Wewenang MSDM
Tugas dan Wewenang MSDMTugas dan Wewenang MSDM
Tugas dan Wewenang MSDM
 
Living Islam
Living IslamLiving Islam
Living Islam
 
Wisdoms, membuka mata, menangkap makna
Wisdoms, membuka mata, menangkap maknaWisdoms, membuka mata, menangkap makna
Wisdoms, membuka mata, menangkap makna
 
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)
11 elemen spiritualitas (membangun keunggulan perusahaan)
 
Menjadi guru kreatif
Menjadi guru kreatifMenjadi guru kreatif
Menjadi guru kreatif
 
Good leadership vs bad leadership
Good leadership vs bad leadershipGood leadership vs bad leadership
Good leadership vs bad leadership
 
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...
Early theory, the foundations of modern leadership (teori-teori awal sebagai ...
 
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUDBimbingan dan Konseling pada PAUD
Bimbingan dan Konseling pada PAUD
 

TEORI PSIKOANALISA

  • 2. • Psikoanalisa merupakan suatu metode penyembuhan yang lebih bersifat psikologis daripada dengan cara-cara fisik • Tokoh utama dan pendiri psikoanalisa adalah Sigmund Freud • Konsep-konsep psikoanalisa banyak memberikan pengaruh terhadap perkembangan konseling
  • 3. KEY CONCEPT • Menekankan pada motivasi tidak sadar, konflik, dan symbolism sebagai konsep primer. Manusia pada hakekatnya bersifat biologis, dilahirkan dengan dorongandorongan instingtif dan perilaku merupakan fungsi mereaksi secara mendalam terhadap dorongan-dorongan itu. Manusia bersifat tidak rasional, tidak social, dan destruktif terhadap dirinya dan orang lain
  • 4. KEY CONCEPT • Teori kepribadian menurut Freud, menyangkut tiga hal yaitu: 1. Struktur Kepribadian: Menurut Freud kepribadian terdiri dari tiga system, yaitu: id, ego dan super ego. Ketiga system ini mempunyai fungsi, sifat, prinsip kerja dan dinamika sendirisendiri. Walaupun demikian ketiganya mempunyai hubungan yang sangat erat dan sulit untuk memisahkannya satu persatu, karena tingkah-laku seseorang adalah hasil pengaruh dari aspek system tersebut
  • 5. KEY CONCEPT 2. Dinamika Kepribadian: • terdiri dari cara bagaimana energy psikis itu didistribusikan serta digunakan oleh id, ego, dan super ego. • Dalam usaha menegakkan dan mengontrol id agar memuaskan impuls yang sesuai dengan nilainilai moral yang ada di masyarakat super ego menggunakan energy dari id.
  • 6. KEY CONCEPT 3. Perkembangan Kepribadian: Kepribadian berkembang sehubungan dengan 4 macam pokok sebagai sumber ketegangan, yaitu: 1. Proses pertumbuhan fisiologis (kedewasaan) 2. Frustasi 3. Konflik, dan 4. Ancaman
  • 7. KEY CONCEPT 3. Perkembangan Kepribadian Sebagai akibat adanya tantangan dari keempat hal tersebut, individu berusaha menemukan atau belajar cara-cara baru untuk meredakan ketegangan defense mechanism 1. Represi : suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari kesadaran pikiran dan perasaan yang mengancam 2. Denial /pengingkaran: memainkan peran defensif, sama seperti represi. Orang menyangkal untuk melihat atau menerima masalah atau aspek hidup yang menyulitkan
  • 8. 3. Reaction Formation/pembentukan reaksi: salah satu pertahanan terhadap impuls yang mengancam adalah secara aktif mengekspresikan impuls yang bertentangan dengan keinginan yang mengganggu, orang tidak usah harus menghadapi anxietas yang muncul seandainya ia menemukan dimensi yang ini (yang tidak dikehendaki) dari dirinya 4. Proyeksi : mengatribusikan pikiran, perasaan, atau motif yang tidak dapat diterima kepada orang lain 5. Displacement/pemindahan : salah satu cara menghadapi anxietas adalah dengan memindahkannya dari objek yang mengancam kepada objek “yang lebih aman”.
  • 9. 6. Rasionalisasi membantu untuk membenarkan berbagai tingkah laku spesifik dan membantu untuk melemahkan pukulan yang berkaitan dengan kekecewaaan 7. Sublimasi : dari pandangan freud, banyak kontribusi artistik yang besar merupakan hasil dari penyaluran energi sosial atau agresif kedalam tingkah laku kreatif yang diterima secara sosial dan bahkan dikagumi 8. Regresi: beberapa orang kembali kepada bentuk tingkah laku yang sudah ditinggalkan 9. Introyeksi : mekanisme introyeksi terdiri dari mengambil alih dan “menelan” nilai-nilai standar orang lain
  • 10. PROSES KONSELING • Konselor membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih efektif, dalam menghadapi kecemasan melalui cara-cara realistis.
  • 11. PROSES KONSELING Membuat suatu hubungan kerjasama dg klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan Konselor memberikan perhatian kpd resistensi klien Sementara klien berbicara, konselor mendengarkan dan memberikan penafsiran yang memadai
  • 12. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK 1. Asosiasi Bebas Analisis meminta kepada klien agar membersihkan pikirannya dari pemikiran-pemikiran dan renungan-renungan sehari-hari dan sebisa mungkin, mengatakan apa saja yang melintas dalam pikirannya
  • 13. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK Asosiasi bebas adalah suatu metode pemanggilan kembali pengalamanpengalaman masa lampau dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasisituasi traumatik di masa lampau, yang dikenal dengan sebutan katarsis Selama proses asosiasi bebas berlangsung, tugas analisis adalah mengenali bahan yang direpres dan dikurung di dalam ketidaksadaran. Urutan asosiasi-asosiasi membimbing analisis dalam memahami hubungan-hubungan yang dibuat oleh klien di antara peristiwa-peristiwa yang dialaminya
  • 14. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK 2. Penafsiran adalah suatu prosedur dasar dalam menganalisis asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, dan transferensi-transferensi. Prosedurnya terdiri atas tindakan-tindakan analisis yang menyatakan, menerangkan, bahkan mengajari klien makna-makna tingkah laku yang dimanifestasikan oleh mimpi-mimpi, asosiasi bebas, resistensi-resistensi, dan oleh hubungan terapeutik itu sendiri
  • 15. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK Fungsi penafsiran-penafsiran adalah mendorong ego untuk mengasimilasi bahan-bahan baru dan mempercepat proses penyingkapan bahan tak sadar lebih lanjut. Penafsiran-penafsiran harus tepat waktu, sebab klien akan menolak penafsiran-penafsiran yang diberikan pada saat yang tidak tepat
  • 16. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK 3. Analisis Mimpi adalah sebuah prosedur yang penting untuk menyingkap bahan yang tak disadari dan memberikan kepada klien pemahaman atas beberapa area masalah yang tidak terselesaikan. Selama tidur, pertahanan-pertahanan melemah, dan perasaan-perasaan yang direpresi muncul ke permukaan. Freud memandang mimpimimpi sebagai “jalan istimewa menuju kesadaran”, sebab melalui mimpi-mimpi itu hasrat-hasrat, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan yang tak disadari, diungkapkan.
  • 17. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK 4. Analisis atau Resistensi Freud memandang resistensi sebagai dinamika tak sadar yang digunakan oleh klien sebagai pertahanan terhadap kecemasan yang tidak bisa dibiarkan, yang akan meningkat jika klien menjadi sadar atas dorongan-dorongan dan perasaan-perasaannya yang direpresi itu. Penafsiran analis atas resistensi ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan-alasan yang ada di balik resistensi sehingga dia bisa menanganinya Sebagai aturan umum, analis harus membangkitkan perhatian klien dan menafsirkan resistensi-resitensi yang paling kentara guna mengurangi kemungkinan klien menolak penafsiran dan guna memperbesar kesempatan bagi klien untuk mulai melihat tingkah laku resitifnya.
  • 18. TEKNIK & PROSEDUR TERAPEUTIK 5. Analisis transferensi Analisis tranferensi adalah teknik yang utama dalam psikoanalis, sebab mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam terapi. Ia memungkinkan klien mampu memperoleh pemahaman atas sifat dari fiksasi-fiksasi dan deprivasideprivasinya, dan menyajikan pemahaman tentang pengaruh masa lampau terhadap kehidupannya sekarang. Penafsiran hubungan transferensi juga memungkinkan klien mampu menembus: konflik-konflik masa lampau yang tetap dipertahankannya hingga sekarang dan yang menghambat pertumbuhan emosionalnya. Singkatnya, efek-efek psikopatologis dari hubungan masa dini yang tak diinginkan, dihambat oleh penggarapan atas konflik emosional yang sama yang terdapat dalam hubungan terapeutik dengan analis. •
  • 19. APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM KONSELING 1. ”Manusia adalah Makhluk yang Memiliki Kebutuhan dan Keinginan”. Konsep ini dapat dikembangkan dalam proses bimbingan, dengan melihat hakikatnya manusia itu memiliki kebutuhan-kebutuhan dan keinginankeinginan dasar. Dengan demikian konselor dalam memberikan bimbingan harus selalu berpedoman kepada apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh konseli, sehingga bimbingan yang dilakukan benar-benar efektif
  • 20. APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM KONSELING 2. “Kecemasan” yang dimiliki manusia dapat digunakan sebagai wahana pencapaian tujuan bimbingan, yakni membantu individu supaya mengerti dirinya dan lingkungannya; mampu memilih, memutuskan dan merencanakan hidup secara bijaksana; mampu mengembangkan kemampuan dan kesanggupan, memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya; mampu mengelola aktivitasnya sehari-hari dengan baik dan bijaksana; mampu memahami dan bertindak sesuai dengan norma agama, sosial, dalam masyarakat
  • 21. APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM KONSELING 3. Konsep psikoanalisis yang menekankan pengaruh masa lalu (masa kecil) terhadap perjalanan manusia. 4. “Tahapan Perkembangan Kepribadian Individu” dapat digunakan dalam proses bimbingan, baik sebagai materi maupun pendekatan. Konsep ini memberi arti bahwa materi, metode dan pola bimbingan harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan kepribadian individu, karena pada setiap tahapan itu memiliki karakter dan sifat yang berbeda
  • 22. APLIKASI TEORI SIGMUND FREUD DALAM KONSELING 5. Konsep Freud tentang “ketidaksadaran” dapat digunakan dalam proses bimbingan yang dilakukan pada individu dengan harapan dapat mengurangi impuls-impuls dorongan Id yang bersifat irrasional sehingga berubah menjadi rasional.
  • 23. KRITIK DAN KONTRIBUSI TERHADAP PSIKOANALISA Beberapa kritik terhadap psikoanalisa adalah antara lain: 1. Pandangan yang terlalu deterministic dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan. 2. Terlalu banyak menekankan kepada pengalaman masa kanak-kanak dan menganggap kehidupan seolah-olah sepenuhnya ditentukan masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolaholah sepenuhnya ditentukan masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah tanggung jawab individu berkurang. 3. Terlalu meminimalkan rasionalitas. 4. Bahwa perilaku ditentukan oleh energi psikis adalah sesuatu yang meragukan. 5. Penyembuhan dalam psikoanalisa terlalu bersifat rasional dalam pendekatannya. 6. Data penelitian kurang banyak mendukung system psikoanalisa.
  • 24. KRITIK DAN KONTRIBUSI TERHADAP PSIKOANALISA Sedangkan kontribusi yang diberikan adalah antara lain dalam hal 1. Adanya motivasi yang tidak selamanya disadari. 2. Teori kepribadian dan teknik psikoterapi. 3. Pentingnya masa kanak-kanak dalam perkembangan kepribadian. 4. Model penggunaan interviu sebagai alat terapi. 5. Pentingnya sikap non-moral pada terapis. 6. Adanya persesuaian antara teori dan teknik.