SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan pendidikan mensyaratkan perkembangan kemampuan siswa secara Optimal, dengan
kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab dan dapat memecahkan masalah yang
dihadapi.Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan
yang dihadapi,tidaksemuasiswamenyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan
mengembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa juga
tidakdapat lepasdari masalah.Menyadari hal di atas siswaperlu bantuan dan bimbingan orang lain
agar dapat berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya.
Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga
mengembangkankesluruhankepribadiananak.Sebagai profesional guru memegang peran penting
dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertiamBimbingandanKonseling
Beberapa pengertian bimbingan diantaranya:
- Jones:guidance isthe help given by one person to another in making choice and justment and
in solving problems. Pengertian ini mengandung maksud bahwa pembimbing hanya bertugas
membantuagar individumampu membantu dirinya sendiri dan keputusan terakhir tergantung
pada individu yang bersangkutan.
- Rochman Natawidjaja: bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan. Supaya individu dapat memahami dirinya dan dapat
bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.
- BimoWalgito:bimbinganadalahbantuanataupertolonganyangdiberikankepada individu atau
sekumpulan individudalammenghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya agar
dapat menyesuaikan kesejahteraan hidupnya.
Dari definisi di atas disimpulkan bahwa bimbingan merupakan (a) proses yang
berkesinambungan, (b) proses membantu individu, (c) bertujuan agar individu dapat
mengarahkandanmengembangkandirinyasecaraoptimal sesuai kemampuannyadan(d) tujuan
utamanya agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan lingkungannya.
Istilahkonselingseringdiartikansebagai penyuluhan,walaupunsebenarnyakurangtepat. Untuk
menekankan kekhususannya digunakan istilah bimbingan dan konseling. Kegiatan-kegiatan
konseling mempunyai ciri sebagai berikut:
1. Pada umumnya dilaksanakan secara individual
2. Pada umumnya dilaksanakan dalam suatu perjumpaan tatap muka
3. Dibutuhkan orang yang ahli
4. Tujuan diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien.
5. Klien pada akhirnya mampu memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri.
B. Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan di Sekolah Tujuan pendidikan yaitu
membentuk manusia yang seutuhnya. Bimbingan dan konseling secara tidak langsung
menunjang tujuan pendidikan dengan menangani masalah dan memberikan layanan secara
khusus pada siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara penuh.
Kehadirankoselorsekolahmembantugurudalammemperluaspandangangurutentangmasalah
afektif yangertakaitannyadenganprofesi guru,seperti keadaanemosional yangmempengaruhi
proses belajar-mengajar, mengembangkan sikap positif dan menangani masalah yang ditemui
guru dalam pelaksanaan tugasnya.
Konselordangurumerupakansuatutimyang salingmenunjangdemi terciptanya pembelajaran
yang efektif. Kegiatan bimbingan dan konseling dengan demikian tidak bisa dilepaskan dari
kegiatan sekolah.
C. Tujuan Bimbingan di Sekolah
Tujuanbimbingandi sekolahialahmembantusiswadalam1) mengatasi kesulitan belajar, 2)
mengatasi kebiasaan yang tidak baik pada saat kegiatan belajar maupun dalam hubungan
sosial, 3) mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani, 4) hal yang
berkaitandengankelanjutanstudi,5) kesulitanyangberhubungandenganperencanaan dan
pemilihanpekerjaandan6) mengatasi kesulitanmasalahsosial-emosional yang berasal dari
murid berkaitan dengan lingkunga sekolah, keluarga dan lingkungan yang lebih luas.
Dalam bahasa lain. Downing mengemukakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah sama
dengan pendidikan terhadap diri sendiri yaitu membantu siswa agar dapat memenuhi
kebutuhansosial psikologis, merealisasikan keinginan serta mengembangkan kemampuan
dan potensinya.
D. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelejaran
Salahsatu problemyangdihadapi siswadi sekolahadalahkesulitanbelajar.Ciri yangtampak
seperti nilai jelek, hasil tidak sesuai dengan usaha, sikap yang kurang baik; menentang,
berdusta dan tingkah laku lain seperti membolos.
Siswa kadang tidak mengetahui bahwa ia bermasalah. Dalam keadaan seperti ini hal yang
diperlukan siswa yaitu 1) bimbingan belajar. 2) bimbingan sosial dan 3) bimbingan dalam
mengatasi masalah pribadi.
1. Bimbingan belajar
Bimbinganbelajarbertujuanmengatasimasalahkegiatanbelajardi dalamatau luar sekolah;
meliputi bimbingan cara belajar (kelompok atau individual), merencanakan waktu dan
kegiatan belajar, kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, dan hal yang berkaitan dengan
cara, proses, prosedur dalam belajar.
2. Bimbingan sosial
Tujuan bimbingan sosial yang agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan
kelompok,sehinggaterciptasuasanabelajarmengajaryangkondusif. Menurut Abu Ahmadi
bimbingan sosial dimaksudkan untuk memperoleh kelompok belajar dan bermain,
persahabatan dan kelompok sosial yang sesuai dan yang akan membantu dalam
menyelesaikan masalah tertentu.
3. Bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi
Beberapa masalah pribadi menimbulkan konflik, misalnya antara intelektual dan emosi,
bakat dan aspirasi lingkungan, antar kehendak, antar situasi. Menurut Downing, layanan
bimbingan pribadi bermanfaat terutama dalam membantu menciptakan hubungan sosial
yang menyenangkan, menstimulasi siswa meningkatkan partisipasi, mewujudkan
pengalamanbelajaryanglebihbermakna,meninggalkanmotivasi belajar dan menstimulasi
tumbuhnya minat bakatnya.
E. Landasan Bimbingan dan Konseling
Bimbingandi sekolah mengikuti prinsip atau landasan yang akan menentukan pendekatan
dalam membantu klien, yaitu:
- Memperhatikan perkembangan siswa sebagi individu mandiri yang berpotensi
- Bimbingan berkisar pada dunia subjektif individu
- Bimbingan dilaksanakan atas kesepakatan dua pihak
- Bimbingan berlandaskan pengakuan atas hak asasi
- Bimbingan bersifat ilmiah dengan mengintegrasikan ilmu-ilmu psikologis
- Pelayan untuk semua siswa, tidak hanya yang bermalah saja
- Bimbingan merupakan proses, terus menerus, berkesinambungan dan mengikuti
ahapan perkembangan anak.
F. Prinsip-prinsip Operasional Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Prinsipini mengatur landasan teoritis pelaksanaan layanan bimbingan konseling. Terdapat
empat prinsip yaitu prinsip umum, prinsip yang berhubungan dengan individu yang
dibimbing. Individu pembimbing dan prinsip yang berkaitan dengan organisasi dan
administrasi bimbingan.
Prinsipumumantaralainmengaturtentangpengkajianmasalalusebagai pembentuk aspek
kepribadian, pemahaman atas perbedaan karakter tiap individu, bantuan diberikan agar
individu mampu mandiri, bimbingan harus disesuaikan dengan program pendidikan,
bimbingandipimpin orang yang profesional dan terhadap program bimbingan harus selalu
diadakan penilaian antara pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan.
Prinsipyangberkaitandenganindividuyangdibimbing: bimbingan haruslah ditujukan pada
seluruhsiswa,adakriteriaprioritaslayanan.Bimbinganharusberpusatpada siswa, haruslah
dapat memenuhi kebutuhantiapindividu yang beragam. Keputusan terakhir haruslah pada
klien dan klien berangsung-angsur harus mampu untuk mandiri.
Prisnipbagi pembimbingmeliputi kualifikasi yang memadai, kesempatan mengembangkan
diri lewat berbagai pelatihan. Pembimbing perlu memanfaatkan semua sumber, berbagai
metode dan teknik bimbingan bagi efektivitas pemberian bantuan pada siswa. Konselor
harus menjaga asas kerahasiaan klien.
Prinsipdalam organisasi dan administrasi bimbingan meliputi prinsip kesinambungan, ada
kartu pribadi bagi setiapsiswa,bimbinganharusdisesuikandengankebutuhan sekolah. Ada
pembagian waktu yang baik, berbagai metode bimbingan baik individual dan kelompok.
Sekolah perlu bekerja sama dengan lembaga lain diluar sekolah dan kepala sekolah
memegang tanggung jawab tertinggi dalam pelakasanaan bimbingan.
G. Asas-asas Bimbingan dan Konseling Asas adalah segala hal yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan suatu kegiatan. Menurut Prayitno ada beberapa asas yang harus
diperhatikan:
1. Asas kerahasiaan Asas ini merupakan asas kunci, karena klien mampu mengungkap
masalahnyapadaorang yang dipercayaklien. Dengan adanya keterbukan masalah akan
dapat diselesaikan dengan baik.
2. Asas keterbukaan Asas ini didasarkan atas asas kerahasiaan. Klien dan konselor perlu
suasana keterbukaan untuk mengungkapkan perasaan, pemikiran dan keinginan yang
berkaitan dengan permasalahan yang ingin diselesaikan.
3. Asaskesukarelaan Asasini lebihterkaitdenganpribadi konselor.Konselorperlumemiliki
sikap sukarela dalam membantu menyelesaikan permasalahan klien. Dengan sikap
sukareladari konselorklienakandengansukarelapulamenceritakandan mencari solusi
atas permasalahannya.
4. Asaskekinian Fokuspemecahanpermasalahanklienadalahpadamasasaat ini.Apayang
saat ini dirasakan dan menjadi permasalahan klien adalah hal yang perlu diselesaikan
dalam pertemuan konseling.
5. AsaskegiatanKonseling dapat berlangsung baik apabila klien mau melaksanakan tugas
yang diberikan.Konselorhendaknyamampumemotivasi klienmelakukan kegiatan yang
disarankan dalam sesi konseling demi tujuan penyelesaian masalah klien.
6. Asas kedinamisan Dinamis merupakan perubahan menuju pada kemajuan yang terjadi
pada klien. Konselor hrus memberikan layanan yang sesuai dengan sifat keunikan tiap
individu demi perubahan ke arah perkembangan pribadi yang lebih baik.
7. Asas keterpaduan Dalam pemberian layanan, konselor perlu memperhatikan aspek
kepribadian klien yang diarahkan untuk mencapai keharmonisan dan keterpaduan.
Keterpaduan ini berkaitan dengan aspek klien maupun mengenai keterpaduan isi dan
proses layanan.
8. Asaskenormatifan Usahalayanantidakbolehbertentangan dengan norma yang berlalu
sehingga tidak terjadi penolakan dari pihak yang dibimbing. Asas ini berkaitan dengan
proses dan saran atau keputusan yang dibahas dalam konseling.
9. Asaskeahlian Proseskonselingharusdilakukandenganprofesional dan oleh orang yang
profesional yangmenntutketrampilankhusus dan terlatih untuk melakukan konseling.
10. Asas alih tangan Asas ini bertujuan agar tidak terjadi pemberian layanan yang tidak
tepat. Bila permasalahan klien perlu penanganan dari ahli yang lain maka
pengalihtanganan kepada pihak yang lebih ahli perlu dilaksanakan.
11. Asastut wuri handayani Makna layananbimbingandankonseling tidak hanya berkaitan
dengan permasalahan saat tertentu melainkan makna tersebut tetap dirasakan oleh
klien pada masa yang akan datang.
H. Orientasi LayananBimbingandanKonseling Layanan bimbingan dan konseling berorientasi
pada perkembanganindividu. Berdasarkan atas hal tersebut, layanan bimbingan konseling
disekolahakanmenekankan pada 1) orientasi individual, 2) orientasi perkembangan siswa
dan 3) orientasi permasalahan yang dihadapi.
1. Orientasi individual Tiap individu berbeda, didasarkan atas latar belakang pengalaman
dan sifat kepribadian yang dimiliki. Hal ini harus menjadi perhatian yang besar dalam
memberikankonseling karena perbedaan dasar ini akan mempengaruhi cara konseling
dan cara menganalisis masalah.
2. Orientasi perkembangansiswa Tiapindividudalamtahapanusiatertentumemiliki tugas
perkembangan. Pencapaian tugas perkembangan merupakan tolak ukur dalam
mendeteksi permasalahan klien. Bertolak dari hal ini konselor dapat mendiagnosis
sumber timbulnya permasalahan klien agar pemecahan masalah berlangsung dengan
efektif dan efisien.
3. Orientasi permasalahan yang dihadapi Proses konseling harus berfokus pada
permasalahan yang saat ini dihadapi klien. Hal ini berkaitan dengan asas kekinian.
Konselorharusarif danbijaksanamenanggapi klien dan mengarahkan situasi pada arah
sasaran yang dituju untuk memecahkan masalah klien.
I. Peranan Guru dalam Bimbingan dan Konseling
1. Perkembangan pendidikan Perkembangan pendidikan akan selalu terkait dengan
perkembangan lingkungna secara umum. Salah satu ciri perkembangan pendidikan
adalah perubahan dalam berbagai komponen sistem pendidikan seperti kurikulum,
strategi belajar-mengajar, alat bantu mengajar dan sebagainya. Perkembangannya ini
akan mempengaruhi kehidupan siswa baik dalam bidang akademik. Sosial maupun
pribadi.Dengandemikiansiswa diharapkan mampu melakukan penyesuaian diri untuk
mencapai sukses yang berarti dalam keseluruhan proses belajarnya.
Proses penyesuaian diri para siswa memerlukan bantuan yang sistematis melalui
pelayanan bimbingan dan konseling bagi para siswa. Yang pada hakikatnya merupakan
salah satu konsekuensi dari perkembangan pendidikan.
2. Peranan guru Tugas dan tanggung jawab pendidik yang paling utama ialah mendidik
siswa untuk mencapai kedewasaan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
guru perlu memahami segala aspek pribadi anak didik. Guru hendaknya mengenal dan
memahami tingkat perkembangna anak didik, hal yang terkait dengan motovasi,
kecakapan, kesehatan mental dan sebagainya.
Tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dari segi
pendidikan. Pertama, dilihat dari hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam
mengembangkan kepribadian. Proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yang
lebih luas dari sekedar pengajaran, yaitu pendekatan senantiasa berkembang secara
dinamis, dengan demikian siswa sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam
penyesuaiandirimelalui layananbimbingan.Ketiga, guru tudak hanya sebagai pengajar
namunjuga sebagai pendidik.Guruseyogyanyadapatmenggunakanpendekatanpribadi
dalam mendidik para siswanya melalui layanan bimbingan.
Salahsatu tugas guruyang berkaitandenganhal tersebutyaituguruperlumengenai dan
memahami dirinya sendiri. Guru harus punya informasi yang cukup untuk dirinya
sehubungandenganperanannya,pekerjaannya,kebutuhandanmotivasinya, kesehatan
mentalnya dan tingkat kecakapan mental yang harus dimilikinya.
Dilihat dari segi dirinya, seorang guru harus berperan sebagai:
a. Petugas sosial Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, guru senantiasa merupakan
petugas yang dapat dipercaya untuk berpartisipasi di dalamnya.
b. Pelajardanilmuan Guruharus senantiasabelajaruntukmengikuti pengetahuan dan
menjadi spesialis sesuai dengan bidang yang dikuasainya.
c. Orang tua Sekolahmerupakanlembagapendidikansetelahkeluarga.Dalam arti luas
sekolah merupakan keluarga dan guru sebagai orang tua bagi siswa-siswanya
d. Pemberi keteladanan Guru senantiasa menjadi teladan bagi siswa dan menjadi
ukuran bagi norma tingkah laku.
e. Pemberi keamanan Guru senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswanya, menjadi
tempatberlindungbagi siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas di dalamnya.
Ditinjau dari aspek psikologi, guru dapat dipandang sebagai:
a. Ahli psikologi pendidikan Guru sebagai petugas psikologi pendidikan yang
melaksanakan tugasnya atas dasar prinsip-prinsip psikologi.
b. Seniman Guru diharap mampu membuat hubungan antara manusia untuk
tujuantertentu denganmenggunakantekniktertentukhususnyadalamkegiatan
pendidikan.
c. Pembentuk kelompok Guru berperan sebagai pembentuk kelompok sebagai
jalan atau alat dalam pendidikan.
d. Catalytic agent Guru sebagai orang yang mempunyai pengaruh dalam
menimbulkan pembaharuan
e. Petugas kesehatan mental Guru bertanggung jawab terhadap pembinaan
kesehatan mental khususnya bagi siswanya.
f. Guru Sebagai Direktur Belajar
Proses belajar-mengajar mempunyai arti yang lebih luas daripada pengertian
mengajar. Dalam proses belajar-mengajar tersirat adanya suatu kesatuan
aktivitasyangtak terpisahkandaninteraksiantara guru dan siswa. Dalam hal ini
akan terjadi proses perubahan tingkah laku.
Dalam peranannya sebagai direktur belajar, guru hendaknya senantiasa
berusaha untuk menimbulkan, memelihara dan meningkatkan motivasi anak
untukbelajar.Pendekatanyangdigunakan guru dalam proses belajar-mengajar
tidak hanya melalui pendekatan instruksional tetapi juga dengan pendekatan
pribadi. Melalui pendekatan pribadi diharapkan guru dapat mengenal dan
memahami siswa secara lebih mendalam sehingga dapat membantu dalam
keseluruhan proses belajarnya.
Sebagai direkturbelajargurusekaligusberperangsebagai pembimbing. Sebagai
pembimbing dalam belajar, guru diharuskan mampu untuk:
1. Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu dan kelompok
2. Memberikan informasi yang diperlukan dalam proses belajar
3. Memberi kesempatan yang memadai agar tiap siswa dapat belajar sesuai
dengan karakteristik pribadinya.
4. Membantu siswa dalam menghadapi masalah pribadinya
5. Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.
J. Program Bimbingan di Sekolah Program bibmbingan dan konseling perlu disusun dengan
baik. Program bimbingan berisi rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka
pemberian layanan bimbingan dan konseling. Dijelaskan oleh Winkel bahwa program
bimbingnamerupakansuaturangkaiankegiatan terencana, terorganisasi dan terkoordinasi
selama periode waktu tertentu.
Program bimbingan menyangkut dua faktor yaitu 1) faktor pelaksana atau orang yang akan
memberikanbimbingandan2) faktor yangberkaitandenganperlengkapan.Metode,bentuk
layanan dan sebagainya. Program bimbingan akan memberikan arah yang jelas dalam
mencapai tujuanyangtelahditetapkandenganefisiendanefektif. Program bimbingan yang
disusun dengan baik dan rinci akan memberi banyak keuntungan seperti:
- Menghemat waktu, usaha, biaya, menghindari kesalahan da usaha coba-coba
- Membuat siswa mendapat layanan secara seimbang dan menyeluruh
- Membuat setiap petugas mengetahui dan memahami peran masing-masing
- Memungkinkan para petugas menghayati pengalaman yang sangat berguna untuk
kemajuan diri dan kepentingan siswa yang dibimbing.
Miller mengemkukakan langkah-langkah penyusunan program bimbingan sebagai
berikut:
- Tahap persiapan Langkah ini dilakukan dengan mengadakan survai untuk
menginventarisasi tujuan, kemampuan dan kebutuhan sekolah serta kesiapan dalam
melakukan program bimbingan.
- Pertemuanawal dengan para konselor Tujuan pertemuan ini ialah untuk menyamakan
pemikirantentang perlunya program bimbingan serta merumuskan arah program yang
akan disusun.
- Pembentukan panitia Panitia bertugas merumuskan tujuan program, mempersiapkan
bagan organisasi dan membuat kerangka dasar program bimbingan.
- Pembentukanpanitiapenyelenggaraprogram Panitiabertugasmempersiapkanprogram
tes,mempersiapkan dan melaksanakan sistem pencatatan dan melatih para pelaksana
program bimbingan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
K. Variasi Program Bimbingan Menurut Jenjang Pendidikan Secara ideal program bimbingan
dan konseling di sekolah dilaksanakan secara berkesinambungan mulia dari TK sehingga
jenjangpendidikantinggi.Hal ini terkait dengan kebutuhan dan perkembangan anak untuk
setiapjenjangpendidikanberbeda.Dalam menentukan dan menyusun program bimbingan
di tingkat pendidikan tertentu, perlu memperhatikan rambu-rambu berikut:
- Menyusun tujuan jenjang pendidikan tertentu.
- Menyusun tugas perkembangan dan kebutuhan siswa pada tahap usia tertentu
- Menyusun pola dasar sebagai pedoman dalam memberikan layanan
- Menentukan komponen bimbingan yang diprioritaskan
- Menentukan bentuk bimbingan yang diutamakan
- Menentukan tenaga bimbingan yang dapat dimanfaatkan misalnya konselor, guru dan
tenaga ahli lainnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bimbingan dan konseling merupakan proses yang berkesinambungan dalam membantu
individu agar dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai
kemampuannyadanagarindividumemahamidiri danmenyesuaikandenganlingkungannya.
Di sekolah, bimbingan dan konseling secara tidak langsung menunjang tujuan pendidikan
denganmenangani masalahdanmemberikan layanan secara khusus pada siswa, agar siswa
dapat mengembangkan dirinya secara penuh.
Tujuan bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar.
Megatasi kebiasaanyangtidakbaikdalambelajardanhubungansosial.Mengatasi kebiasaan
yang tidakbaik dalam belajar dan hubungan sosial, mengatasi kesulitan dengan kesehatan
jasmani, masalah kelanjutan studi, kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan
pemilihan pekernaan.
Sumber : http://makalah85.blogspot.com

Contenu connexe

Tendances

Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatHubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatOperator Warnet Vast Raha
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...SMPN 4 Kerinci
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konselingisman12345
 
8 bimbingan dalam pendidikan(1)
8 bimbingan dalam pendidikan(1)8 bimbingan dalam pendidikan(1)
8 bimbingan dalam pendidikan(1)Herney Aqilah Kay
 
makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingSanti Susanti
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahNurul Khotimah
 
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini Mitha Ye Es
 
2. guru bimbingan dan kaunseling
2. guru bimbingan dan kaunseling2. guru bimbingan dan kaunseling
2. guru bimbingan dan kaunselingBSEONG
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Ratna Widiastuti
 
Pengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingPengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingSholehah Hadi Isyrin
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKAna Onana
 
Guru sebagai-pembimbing
Guru sebagai-pembimbingGuru sebagai-pembimbing
Guru sebagai-pembimbingsreedewi
 
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMATUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMArina_nurjanah96
 
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...kennedy alip
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konselinghusnulks
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingMara Sutan Siregar
 

Tendances (20)

Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatHubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
 
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
Upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman positif siswa t...
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
8 bimbingan dalam pendidikan(1)
8 bimbingan dalam pendidikan(1)8 bimbingan dalam pendidikan(1)
8 bimbingan dalam pendidikan(1)
 
makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konseling
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah bk sosial
Makalah bk sosialMakalah bk sosial
Makalah bk sosial
 
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
 
2. guru bimbingan dan kaunseling
2. guru bimbingan dan kaunseling2. guru bimbingan dan kaunseling
2. guru bimbingan dan kaunseling
 
Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah Bimbingan dan Konseling di sekolah
Bimbingan dan Konseling di sekolah
 
Pengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingPengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konseling
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BK
 
Guru sebagai-pembimbing
Guru sebagai-pembimbingGuru sebagai-pembimbing
Guru sebagai-pembimbing
 
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMATUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
 
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konseling
 
Hakikat BK
Hakikat BKHakikat BK
Hakikat BK
 
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAHBIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
 

En vedette

New Media, Convergence and TV Storytelling Formulas (From classical televisio...
New Media, Convergence and TV Storytelling Formulas (From classical televisio...New Media, Convergence and TV Storytelling Formulas (From classical televisio...
New Media, Convergence and TV Storytelling Formulas (From classical televisio...Universidade da Beira Interior
 
Media convergence kasus florence
Media convergence kasus florence Media convergence kasus florence
Media convergence kasus florence kelompok2MC172B
 
Sistem komunikasi interpersonal 2
Sistem komunikasi interpersonal 2Sistem komunikasi interpersonal 2
Sistem komunikasi interpersonal 2munauwaroh
 
Sistem komunikasi organisasi
Sistem komunikasi organisasiSistem komunikasi organisasi
Sistem komunikasi organisasiDiniyah Hidayati
 
Makalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresMakalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresjuniska efendi
 
Pengertian Komunikasi
Pengertian KomunikasiPengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasiguest81e510
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didikwiyadnya
 
Kesehatan mental
Kesehatan mentalKesehatan mental
Kesehatan mentalFoenk Aji
 
Pengantar komunikasi strategis
Pengantar komunikasi strategisPengantar komunikasi strategis
Pengantar komunikasi strategisAriya Asyhar
 
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasar
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasarMemahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasar
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasarom makplus
 
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)University of Andalas
 
Strategi komunikasi
Strategi komunikasiStrategi komunikasi
Strategi komunikasiAtika Rusli
 
komunikasi antar pribadi
 komunikasi antar pribadi komunikasi antar pribadi
komunikasi antar pribadigilang muharam
 
Komunikasi Organisasi
Komunikasi OrganisasiKomunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasicakchairul
 
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah DasarPerkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasarweniananta
 

En vedette (20)

Media & Market
Media & MarketMedia & Market
Media & Market
 
New Media, Convergence and TV Storytelling Formulas (From classical televisio...
New Media, Convergence and TV Storytelling Formulas (From classical televisio...New Media, Convergence and TV Storytelling Formulas (From classical televisio...
New Media, Convergence and TV Storytelling Formulas (From classical televisio...
 
Media convergence kasus florence
Media convergence kasus florence Media convergence kasus florence
Media convergence kasus florence
 
Sistem komunikasi interpersonal 2
Sistem komunikasi interpersonal 2Sistem komunikasi interpersonal 2
Sistem komunikasi interpersonal 2
 
Sistem komunikasi organisasi
Sistem komunikasi organisasiSistem komunikasi organisasi
Sistem komunikasi organisasi
 
komunikasi kelompok
komunikasi kelompokkomunikasi kelompok
komunikasi kelompok
 
Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompokKomunikasi kelompok
Komunikasi kelompok
 
Makalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stresMakalah manajemen konflik dan stres
Makalah manajemen konflik dan stres
 
Pengertian Komunikasi
Pengertian KomunikasiPengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasi
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
 
Kesehatan mental
Kesehatan mentalKesehatan mental
Kesehatan mental
 
Pengantar komunikasi strategis
Pengantar komunikasi strategisPengantar komunikasi strategis
Pengantar komunikasi strategis
 
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasar
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasarMemahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasar
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasar
 
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
2. jenis jenis komunikasi (verbal dan non verbal)
 
Strategi komunikasi
Strategi komunikasiStrategi komunikasi
Strategi komunikasi
 
komunikasi antar pribadi
 komunikasi antar pribadi komunikasi antar pribadi
komunikasi antar pribadi
 
Model komunikasi
Model komunikasiModel komunikasi
Model komunikasi
 
Sistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi IntrapersonalSistem Komunikasi Intrapersonal
Sistem Komunikasi Intrapersonal
 
Komunikasi Organisasi
Komunikasi OrganisasiKomunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi
 
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah DasarPerkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
 

Similaire à Bimbingan dan konseling

Nuni Nursamsiwi
Nuni NursamsiwiNuni Nursamsiwi
Nuni Nursamsiwinursamsiwi
 
pembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganpembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganBijak3
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konselingBoyolali
 
357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...
357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...
357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...AgungSetiaBudi16
 
Jelaskan teknik modifikasi tingkah laku yang melibatkan intervensi
Jelaskan teknik modifikasi tingkah laku yang melibatkan intervensiJelaskan teknik modifikasi tingkah laku yang melibatkan intervensi
Jelaskan teknik modifikasi tingkah laku yang melibatkan intervensiPensil Dan Pemadam
 
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptxBimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptxMutiahWinarno1
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajayaAdymaz
 
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan KonselingKelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan Konselingkelompok4
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Pena Bangsa
 
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah DasarPentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah DasarIntan Irawati
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layananUnnes
 
catatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docx
catatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docxcatatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docx
catatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docxencounter447
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingrosdimahiza
 
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docxzalpidinzalfa
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolahkomisariatimmbpp
 
Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKFiya Aldilla
 

Similaire à Bimbingan dan konseling (20)

Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Nuni Nursamsiwi
Nuni NursamsiwiNuni Nursamsiwi
Nuni Nursamsiwi
 
pembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganpembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbingan
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konseling
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...
357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...
357604315 dokumen-tips-progfoitulkutoram-bimbingan-konseling-di-sekolah-dasar...
 
Jelaskan teknik modifikasi tingkah laku yang melibatkan intervensi
Jelaskan teknik modifikasi tingkah laku yang melibatkan intervensiJelaskan teknik modifikasi tingkah laku yang melibatkan intervensi
Jelaskan teknik modifikasi tingkah laku yang melibatkan intervensi
 
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptxBimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan KonselingKelompok 4 Bimbingan Konseling
Kelompok 4 Bimbingan Konseling
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1
 
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah DasarPentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
Pentingnya Bimbingan Konseling Untuk Anak Sekolah Dasar
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
 
catatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docx
catatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docxcatatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docx
catatan Pembelajaran Sosial dan Emosional.docx
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunseling
 
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1.docx
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
 
Peran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BKPeran Guru dalam BK
Peran Guru dalam BK
 
BK.pptx
BK.pptxBK.pptx
BK.pptx
 

Dernier

Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 

Dernier (20)

Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 

Bimbingan dan konseling

  • 1. BIMBINGAN DAN KONSELING BAB I PENDAHULUAN Tujuan pendidikan mensyaratkan perkembangan kemampuan siswa secara Optimal, dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi.Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan yang dihadapi,tidaksemuasiswamenyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa juga tidakdapat lepasdari masalah.Menyadari hal di atas siswaperlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkankesluruhankepribadiananak.Sebagai profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya. BAB II PEMBAHASAN A. PengertiamBimbingandanKonseling Beberapa pengertian bimbingan diantaranya: - Jones:guidance isthe help given by one person to another in making choice and justment and in solving problems. Pengertian ini mengandung maksud bahwa pembimbing hanya bertugas membantuagar individumampu membantu dirinya sendiri dan keputusan terakhir tergantung pada individu yang bersangkutan. - Rochman Natawidjaja: bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan. Supaya individu dapat memahami dirinya dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. - BimoWalgito:bimbinganadalahbantuanataupertolonganyangdiberikankepada individu atau sekumpulan individudalammenghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya agar dapat menyesuaikan kesejahteraan hidupnya. Dari definisi di atas disimpulkan bahwa bimbingan merupakan (a) proses yang berkesinambungan, (b) proses membantu individu, (c) bertujuan agar individu dapat mengarahkandanmengembangkandirinyasecaraoptimal sesuai kemampuannyadan(d) tujuan utamanya agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan lingkungannya. Istilahkonselingseringdiartikansebagai penyuluhan,walaupunsebenarnyakurangtepat. Untuk menekankan kekhususannya digunakan istilah bimbingan dan konseling. Kegiatan-kegiatan konseling mempunyai ciri sebagai berikut:
  • 2. 1. Pada umumnya dilaksanakan secara individual 2. Pada umumnya dilaksanakan dalam suatu perjumpaan tatap muka 3. Dibutuhkan orang yang ahli 4. Tujuan diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien. 5. Klien pada akhirnya mampu memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri. B. Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan di Sekolah Tujuan pendidikan yaitu membentuk manusia yang seutuhnya. Bimbingan dan konseling secara tidak langsung menunjang tujuan pendidikan dengan menangani masalah dan memberikan layanan secara khusus pada siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara penuh. Kehadirankoselorsekolahmembantugurudalammemperluaspandangangurutentangmasalah afektif yangertakaitannyadenganprofesi guru,seperti keadaanemosional yangmempengaruhi proses belajar-mengajar, mengembangkan sikap positif dan menangani masalah yang ditemui guru dalam pelaksanaan tugasnya. Konselordangurumerupakansuatutimyang salingmenunjangdemi terciptanya pembelajaran yang efektif. Kegiatan bimbingan dan konseling dengan demikian tidak bisa dilepaskan dari kegiatan sekolah. C. Tujuan Bimbingan di Sekolah Tujuanbimbingandi sekolahialahmembantusiswadalam1) mengatasi kesulitan belajar, 2) mengatasi kebiasaan yang tidak baik pada saat kegiatan belajar maupun dalam hubungan sosial, 3) mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani, 4) hal yang berkaitandengankelanjutanstudi,5) kesulitanyangberhubungandenganperencanaan dan pemilihanpekerjaandan6) mengatasi kesulitanmasalahsosial-emosional yang berasal dari murid berkaitan dengan lingkunga sekolah, keluarga dan lingkungan yang lebih luas. Dalam bahasa lain. Downing mengemukakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah sama dengan pendidikan terhadap diri sendiri yaitu membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhansosial psikologis, merealisasikan keinginan serta mengembangkan kemampuan dan potensinya. D. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelejaran Salahsatu problemyangdihadapi siswadi sekolahadalahkesulitanbelajar.Ciri yangtampak seperti nilai jelek, hasil tidak sesuai dengan usaha, sikap yang kurang baik; menentang, berdusta dan tingkah laku lain seperti membolos. Siswa kadang tidak mengetahui bahwa ia bermasalah. Dalam keadaan seperti ini hal yang diperlukan siswa yaitu 1) bimbingan belajar. 2) bimbingan sosial dan 3) bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi. 1. Bimbingan belajar Bimbinganbelajarbertujuanmengatasimasalahkegiatanbelajardi dalamatau luar sekolah; meliputi bimbingan cara belajar (kelompok atau individual), merencanakan waktu dan
  • 3. kegiatan belajar, kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, dan hal yang berkaitan dengan cara, proses, prosedur dalam belajar. 2. Bimbingan sosial Tujuan bimbingan sosial yang agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok,sehinggaterciptasuasanabelajarmengajaryangkondusif. Menurut Abu Ahmadi bimbingan sosial dimaksudkan untuk memperoleh kelompok belajar dan bermain, persahabatan dan kelompok sosial yang sesuai dan yang akan membantu dalam menyelesaikan masalah tertentu. 3. Bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi Beberapa masalah pribadi menimbulkan konflik, misalnya antara intelektual dan emosi, bakat dan aspirasi lingkungan, antar kehendak, antar situasi. Menurut Downing, layanan bimbingan pribadi bermanfaat terutama dalam membantu menciptakan hubungan sosial yang menyenangkan, menstimulasi siswa meningkatkan partisipasi, mewujudkan pengalamanbelajaryanglebihbermakna,meninggalkanmotivasi belajar dan menstimulasi tumbuhnya minat bakatnya. E. Landasan Bimbingan dan Konseling Bimbingandi sekolah mengikuti prinsip atau landasan yang akan menentukan pendekatan dalam membantu klien, yaitu: - Memperhatikan perkembangan siswa sebagi individu mandiri yang berpotensi - Bimbingan berkisar pada dunia subjektif individu - Bimbingan dilaksanakan atas kesepakatan dua pihak - Bimbingan berlandaskan pengakuan atas hak asasi - Bimbingan bersifat ilmiah dengan mengintegrasikan ilmu-ilmu psikologis - Pelayan untuk semua siswa, tidak hanya yang bermalah saja - Bimbingan merupakan proses, terus menerus, berkesinambungan dan mengikuti ahapan perkembangan anak. F. Prinsip-prinsip Operasional Bimbingan dan Konseling di Sekolah Prinsipini mengatur landasan teoritis pelaksanaan layanan bimbingan konseling. Terdapat empat prinsip yaitu prinsip umum, prinsip yang berhubungan dengan individu yang dibimbing. Individu pembimbing dan prinsip yang berkaitan dengan organisasi dan administrasi bimbingan. Prinsipumumantaralainmengaturtentangpengkajianmasalalusebagai pembentuk aspek kepribadian, pemahaman atas perbedaan karakter tiap individu, bantuan diberikan agar individu mampu mandiri, bimbingan harus disesuaikan dengan program pendidikan, bimbingandipimpin orang yang profesional dan terhadap program bimbingan harus selalu diadakan penilaian antara pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan. Prinsipyangberkaitandenganindividuyangdibimbing: bimbingan haruslah ditujukan pada seluruhsiswa,adakriteriaprioritaslayanan.Bimbinganharusberpusatpada siswa, haruslah dapat memenuhi kebutuhantiapindividu yang beragam. Keputusan terakhir haruslah pada klien dan klien berangsung-angsur harus mampu untuk mandiri. Prisnipbagi pembimbingmeliputi kualifikasi yang memadai, kesempatan mengembangkan diri lewat berbagai pelatihan. Pembimbing perlu memanfaatkan semua sumber, berbagai
  • 4. metode dan teknik bimbingan bagi efektivitas pemberian bantuan pada siswa. Konselor harus menjaga asas kerahasiaan klien. Prinsipdalam organisasi dan administrasi bimbingan meliputi prinsip kesinambungan, ada kartu pribadi bagi setiapsiswa,bimbinganharusdisesuikandengankebutuhan sekolah. Ada pembagian waktu yang baik, berbagai metode bimbingan baik individual dan kelompok. Sekolah perlu bekerja sama dengan lembaga lain diluar sekolah dan kepala sekolah memegang tanggung jawab tertinggi dalam pelakasanaan bimbingan. G. Asas-asas Bimbingan dan Konseling Asas adalah segala hal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan suatu kegiatan. Menurut Prayitno ada beberapa asas yang harus diperhatikan: 1. Asas kerahasiaan Asas ini merupakan asas kunci, karena klien mampu mengungkap masalahnyapadaorang yang dipercayaklien. Dengan adanya keterbukan masalah akan dapat diselesaikan dengan baik. 2. Asas keterbukaan Asas ini didasarkan atas asas kerahasiaan. Klien dan konselor perlu suasana keterbukaan untuk mengungkapkan perasaan, pemikiran dan keinginan yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin diselesaikan. 3. Asaskesukarelaan Asasini lebihterkaitdenganpribadi konselor.Konselorperlumemiliki sikap sukarela dalam membantu menyelesaikan permasalahan klien. Dengan sikap sukareladari konselorklienakandengansukarelapulamenceritakandan mencari solusi atas permasalahannya. 4. Asaskekinian Fokuspemecahanpermasalahanklienadalahpadamasasaat ini.Apayang saat ini dirasakan dan menjadi permasalahan klien adalah hal yang perlu diselesaikan dalam pertemuan konseling. 5. AsaskegiatanKonseling dapat berlangsung baik apabila klien mau melaksanakan tugas yang diberikan.Konselorhendaknyamampumemotivasi klienmelakukan kegiatan yang disarankan dalam sesi konseling demi tujuan penyelesaian masalah klien. 6. Asas kedinamisan Dinamis merupakan perubahan menuju pada kemajuan yang terjadi pada klien. Konselor hrus memberikan layanan yang sesuai dengan sifat keunikan tiap individu demi perubahan ke arah perkembangan pribadi yang lebih baik. 7. Asas keterpaduan Dalam pemberian layanan, konselor perlu memperhatikan aspek kepribadian klien yang diarahkan untuk mencapai keharmonisan dan keterpaduan. Keterpaduan ini berkaitan dengan aspek klien maupun mengenai keterpaduan isi dan proses layanan. 8. Asaskenormatifan Usahalayanantidakbolehbertentangan dengan norma yang berlalu sehingga tidak terjadi penolakan dari pihak yang dibimbing. Asas ini berkaitan dengan proses dan saran atau keputusan yang dibahas dalam konseling. 9. Asaskeahlian Proseskonselingharusdilakukandenganprofesional dan oleh orang yang profesional yangmenntutketrampilankhusus dan terlatih untuk melakukan konseling. 10. Asas alih tangan Asas ini bertujuan agar tidak terjadi pemberian layanan yang tidak tepat. Bila permasalahan klien perlu penanganan dari ahli yang lain maka pengalihtanganan kepada pihak yang lebih ahli perlu dilaksanakan. 11. Asastut wuri handayani Makna layananbimbingandankonseling tidak hanya berkaitan dengan permasalahan saat tertentu melainkan makna tersebut tetap dirasakan oleh klien pada masa yang akan datang.
  • 5. H. Orientasi LayananBimbingandanKonseling Layanan bimbingan dan konseling berorientasi pada perkembanganindividu. Berdasarkan atas hal tersebut, layanan bimbingan konseling disekolahakanmenekankan pada 1) orientasi individual, 2) orientasi perkembangan siswa dan 3) orientasi permasalahan yang dihadapi. 1. Orientasi individual Tiap individu berbeda, didasarkan atas latar belakang pengalaman dan sifat kepribadian yang dimiliki. Hal ini harus menjadi perhatian yang besar dalam memberikankonseling karena perbedaan dasar ini akan mempengaruhi cara konseling dan cara menganalisis masalah. 2. Orientasi perkembangansiswa Tiapindividudalamtahapanusiatertentumemiliki tugas perkembangan. Pencapaian tugas perkembangan merupakan tolak ukur dalam mendeteksi permasalahan klien. Bertolak dari hal ini konselor dapat mendiagnosis sumber timbulnya permasalahan klien agar pemecahan masalah berlangsung dengan efektif dan efisien. 3. Orientasi permasalahan yang dihadapi Proses konseling harus berfokus pada permasalahan yang saat ini dihadapi klien. Hal ini berkaitan dengan asas kekinian. Konselorharusarif danbijaksanamenanggapi klien dan mengarahkan situasi pada arah sasaran yang dituju untuk memecahkan masalah klien. I. Peranan Guru dalam Bimbingan dan Konseling 1. Perkembangan pendidikan Perkembangan pendidikan akan selalu terkait dengan perkembangan lingkungna secara umum. Salah satu ciri perkembangan pendidikan adalah perubahan dalam berbagai komponen sistem pendidikan seperti kurikulum, strategi belajar-mengajar, alat bantu mengajar dan sebagainya. Perkembangannya ini akan mempengaruhi kehidupan siswa baik dalam bidang akademik. Sosial maupun pribadi.Dengandemikiansiswa diharapkan mampu melakukan penyesuaian diri untuk mencapai sukses yang berarti dalam keseluruhan proses belajarnya. Proses penyesuaian diri para siswa memerlukan bantuan yang sistematis melalui pelayanan bimbingan dan konseling bagi para siswa. Yang pada hakikatnya merupakan salah satu konsekuensi dari perkembangan pendidikan. 2. Peranan guru Tugas dan tanggung jawab pendidik yang paling utama ialah mendidik siswa untuk mencapai kedewasaan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik guru perlu memahami segala aspek pribadi anak didik. Guru hendaknya mengenal dan memahami tingkat perkembangna anak didik, hal yang terkait dengan motovasi, kecakapan, kesehatan mental dan sebagainya. Tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dari segi pendidikan. Pertama, dilihat dari hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam mengembangkan kepribadian. Proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yang lebih luas dari sekedar pengajaran, yaitu pendekatan senantiasa berkembang secara dinamis, dengan demikian siswa sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam penyesuaiandirimelalui layananbimbingan.Ketiga, guru tudak hanya sebagai pengajar namunjuga sebagai pendidik.Guruseyogyanyadapatmenggunakanpendekatanpribadi dalam mendidik para siswanya melalui layanan bimbingan. Salahsatu tugas guruyang berkaitandenganhal tersebutyaituguruperlumengenai dan memahami dirinya sendiri. Guru harus punya informasi yang cukup untuk dirinya sehubungandenganperanannya,pekerjaannya,kebutuhandanmotivasinya, kesehatan mentalnya dan tingkat kecakapan mental yang harus dimilikinya.
  • 6. Dilihat dari segi dirinya, seorang guru harus berperan sebagai: a. Petugas sosial Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, guru senantiasa merupakan petugas yang dapat dipercaya untuk berpartisipasi di dalamnya. b. Pelajardanilmuan Guruharus senantiasabelajaruntukmengikuti pengetahuan dan menjadi spesialis sesuai dengan bidang yang dikuasainya. c. Orang tua Sekolahmerupakanlembagapendidikansetelahkeluarga.Dalam arti luas sekolah merupakan keluarga dan guru sebagai orang tua bagi siswa-siswanya d. Pemberi keteladanan Guru senantiasa menjadi teladan bagi siswa dan menjadi ukuran bagi norma tingkah laku. e. Pemberi keamanan Guru senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswanya, menjadi tempatberlindungbagi siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas di dalamnya. Ditinjau dari aspek psikologi, guru dapat dipandang sebagai: a. Ahli psikologi pendidikan Guru sebagai petugas psikologi pendidikan yang melaksanakan tugasnya atas dasar prinsip-prinsip psikologi. b. Seniman Guru diharap mampu membuat hubungan antara manusia untuk tujuantertentu denganmenggunakantekniktertentukhususnyadalamkegiatan pendidikan. c. Pembentuk kelompok Guru berperan sebagai pembentuk kelompok sebagai jalan atau alat dalam pendidikan. d. Catalytic agent Guru sebagai orang yang mempunyai pengaruh dalam menimbulkan pembaharuan e. Petugas kesehatan mental Guru bertanggung jawab terhadap pembinaan kesehatan mental khususnya bagi siswanya. f. Guru Sebagai Direktur Belajar Proses belajar-mengajar mempunyai arti yang lebih luas daripada pengertian mengajar. Dalam proses belajar-mengajar tersirat adanya suatu kesatuan aktivitasyangtak terpisahkandaninteraksiantara guru dan siswa. Dalam hal ini akan terjadi proses perubahan tingkah laku. Dalam peranannya sebagai direktur belajar, guru hendaknya senantiasa berusaha untuk menimbulkan, memelihara dan meningkatkan motivasi anak untukbelajar.Pendekatanyangdigunakan guru dalam proses belajar-mengajar tidak hanya melalui pendekatan instruksional tetapi juga dengan pendekatan pribadi. Melalui pendekatan pribadi diharapkan guru dapat mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam sehingga dapat membantu dalam keseluruhan proses belajarnya. Sebagai direkturbelajargurusekaligusberperangsebagai pembimbing. Sebagai pembimbing dalam belajar, guru diharuskan mampu untuk: 1. Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu dan kelompok 2. Memberikan informasi yang diperlukan dalam proses belajar 3. Memberi kesempatan yang memadai agar tiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya. 4. Membantu siswa dalam menghadapi masalah pribadinya 5. Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.
  • 7. J. Program Bimbingan di Sekolah Program bibmbingan dan konseling perlu disusun dengan baik. Program bimbingan berisi rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka pemberian layanan bimbingan dan konseling. Dijelaskan oleh Winkel bahwa program bimbingnamerupakansuaturangkaiankegiatan terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu. Program bimbingan menyangkut dua faktor yaitu 1) faktor pelaksana atau orang yang akan memberikanbimbingandan2) faktor yangberkaitandenganperlengkapan.Metode,bentuk layanan dan sebagainya. Program bimbingan akan memberikan arah yang jelas dalam mencapai tujuanyangtelahditetapkandenganefisiendanefektif. Program bimbingan yang disusun dengan baik dan rinci akan memberi banyak keuntungan seperti: - Menghemat waktu, usaha, biaya, menghindari kesalahan da usaha coba-coba - Membuat siswa mendapat layanan secara seimbang dan menyeluruh - Membuat setiap petugas mengetahui dan memahami peran masing-masing - Memungkinkan para petugas menghayati pengalaman yang sangat berguna untuk kemajuan diri dan kepentingan siswa yang dibimbing. Miller mengemkukakan langkah-langkah penyusunan program bimbingan sebagai berikut: - Tahap persiapan Langkah ini dilakukan dengan mengadakan survai untuk menginventarisasi tujuan, kemampuan dan kebutuhan sekolah serta kesiapan dalam melakukan program bimbingan. - Pertemuanawal dengan para konselor Tujuan pertemuan ini ialah untuk menyamakan pemikirantentang perlunya program bimbingan serta merumuskan arah program yang akan disusun. - Pembentukan panitia Panitia bertugas merumuskan tujuan program, mempersiapkan bagan organisasi dan membuat kerangka dasar program bimbingan. - Pembentukanpanitiapenyelenggaraprogram Panitiabertugasmempersiapkanprogram tes,mempersiapkan dan melaksanakan sistem pencatatan dan melatih para pelaksana program bimbingan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. K. Variasi Program Bimbingan Menurut Jenjang Pendidikan Secara ideal program bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan secara berkesinambungan mulia dari TK sehingga jenjangpendidikantinggi.Hal ini terkait dengan kebutuhan dan perkembangan anak untuk setiapjenjangpendidikanberbeda.Dalam menentukan dan menyusun program bimbingan di tingkat pendidikan tertentu, perlu memperhatikan rambu-rambu berikut: - Menyusun tujuan jenjang pendidikan tertentu. - Menyusun tugas perkembangan dan kebutuhan siswa pada tahap usia tertentu - Menyusun pola dasar sebagai pedoman dalam memberikan layanan - Menentukan komponen bimbingan yang diprioritaskan - Menentukan bentuk bimbingan yang diutamakan - Menentukan tenaga bimbingan yang dapat dimanfaatkan misalnya konselor, guru dan tenaga ahli lainnya.
  • 8. BAB III PENUTUP Kesimpulan Bimbingan dan konseling merupakan proses yang berkesinambungan dalam membantu individu agar dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannyadanagarindividumemahamidiri danmenyesuaikandenganlingkungannya. Di sekolah, bimbingan dan konseling secara tidak langsung menunjang tujuan pendidikan denganmenangani masalahdanmemberikan layanan secara khusus pada siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara penuh. Tujuan bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar. Megatasi kebiasaanyangtidakbaikdalambelajardanhubungansosial.Mengatasi kebiasaan yang tidakbaik dalam belajar dan hubungan sosial, mengatasi kesulitan dengan kesehatan jasmani, masalah kelanjutan studi, kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan pekernaan. Sumber : http://makalah85.blogspot.com