SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Contoh Proposal PKMM
   Balas

      A. Judul program

      Pelatihan Teknik Kultur Spirulina platensis Skala Semi Massal dan Potensinya
   sebagai Pakan Alami Ikan di Desa Beji Purwokerto.

   B. Latar belakang masalah

      Kabupaten Banyumas dikenal sebagai penghasil ikan Gurame terbesar dengan sentra
   pembesaran di Sumpiuh, Kemranjen, dan Tambak. Penghasil benih Gurame berada di
   Beji dan Singasari. Benih gurami dari kedua desa itu sudah mendapat sertifikat pada
   tahun 2005 dan 2006. Kelompok Petani Ikan di Desa tersebut mendapat sertifikat dari
   Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi Dirjen Perikanan
   Budi daya dengan nomor 001/BBATS-AGS/Sys/III/200. Pembenihan ikan gurami
   (osphronemus goramy) untuk jenis produksi telur sampai P2.

      Desa Beji ditargetkan sebagai desa mina pada 2007 dan saat ini masih dalam
   penataan. Masyarakat di Desa Beji hampir separuh warganya bermata pencaharian
   sebagai peternak ikan dan yang tercatat sebagai anggota Koperasi Giat Makaryo
   sebanyak 70 peternak ikan, setiap anggota menaungi langsung 10 peternak. Masing-
   masing anggota memproduksi benih Tawes, Melem, Mujahir, Nila, Emas, dan Lele
   Dumbo. Akan tetapi ikan yang banyak di kembangkan di Desa Beji adalah jenis Gurame.

      Budidaya Gurame di Desa Beji dimulai dari tahap pemilihan induk. Induk yang
   digunakan sudah mencapai umur 3 tahun. Gurame dipilih untuk dipijahkan dengan
   perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 : 1 – 14. Dengan harapan
   induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan.
   Setelah Gurame mengeluarkan telur, diambil dipindahkan pada tempat penetasan. Telur
   akan menetas dalam tempo 30 sampai 36 jam. Selama 5 hari benih-benih belum
   membutuhkan makanan tambahan, karena masih mengisap kuning telur (yolk sack).
   Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar.
Suplai makanan terdiri dari pakan buatan dan pakan alami. Pakan alami larva ikan di
Desa Beji masih mengandalkan pakan yang dibeli dari pembudidaya pakan alami yang
berada jauh dari lokasi peternakan. Pakan alami larva ikan yang sering digunakan adalah
Cacing Tubifex. Tubifex diperoleh dengan harga Rp 5.000 per 200 ml. Pengeluaran
terbesar dalam pembenihan ikan adalah untuk pengadaan pakan alami yang sangat
dibutuhkan pada saat proses perkembangan larva.

   Pakan alami sangat dibutuhkan oleh benih ikan untuk melangsungkan hidupnya.
Fungsi utama pakan adalah untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Pakan yang
dimakan oleh ikan pertama-tama digunakan untuk kelangsungan/ mempertahankan
hidupnya dan kelebihannya akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan. Selama ini jenis
pakan yang banyak digunakan di Desa Beji adalah pakan buatan. Sebagai pakan benih
ikan, jenis pakan buatan mempunyai banyak kekurangan dibandingkan pakan alami.
Komponen penyusun pakan alami lebih lengkap, sehingga ikan cenderung lebih
menyukai pakan alami. Selain itu tidak membahayakan pemangsa.

   Kebutuhan pakan alami ini semakin sulit terpenuhi, karena peternak ikan belum
memahami teknik kultur pakan alami. Oleh karena itu baru beberapa pengusaha yang
menanamkan modalnya secara khusus dalam produksi pakan ikan alami. Berbeda dengan
pakan buatan yang lebih praktis dan mudah pengerjaannya, sehingga banyak
pembudidaya ikan menggunakannya meskipun sebenarnya kurang baik atau sering
membahayakan untuk pembenihan larva udang maupun ikan. Kelemahan pakan buatan
adalah kurang menarik pemangsa karena lama-lama tidak mengambang/ melayang di air.
Disamping itu apabila tidak habis dapat membahayakan ikan dan udang peliharaan, serta
perairan menjadi tercemar.

   Spirulina merupakan mikroalga yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami benih
ikan. Alga ini mempunyai kandungan gizi yang tinggi, yaitu protein yang bisa mencapai
70 % dari berat keringnya sehingga dapat menjadi alternatif bagi makanan kesehatan.
Dalam dunia perikanan, mikroalga ini telah banyak dijual dalam bentuk tepung dan
produk-produk makanan olahan. Tepung seperti ini sudah diproduksi secara komersial di
California, Israel, Jepang, Taiwan dan juga Mexico.
Kultur pakan alami Spirulina dapat dilakukan oleh para petani dengan mudah dan
tidak memerlukan lahan yang luas. Pengembangan pakan alami mempunyai beberapa
keuntungan, diantaranya karena mikroalga mudah dikultur, ukuran sesuai mulut larva/
ikan pemangsa, pergerakan mampu memberikan rangsangan bagi pemangsa untuk
memakannya, mampu berkembang biak dengan cepat dalam waktu relatif singkat
sehingga ketersediaannya dapat terjamin sepanjang waktu.

   Spirulina merupakan mikroalga hijau kebiruan, sel berkoloni dan membentuk filamen
terpilin yang menyerupai spiral/ helig. Alga ini mengandungan berbagai zat gizi seperti
protein dapat mencapai 72 %, lipid 8%, karbohidrat 16%,vitamin B1, B2, B6, B12, C,
niasin, β karotin dan kandungan asam amino yang cukup seimbang. Spirulina juga
mengandung salah satu asam lemak esensial yaitu asam γ-linoleat (GLA), yang
merupakan asam lemak majemuk.

   Spirulina menyediakan semua asam amino yang diperlukan tubuh dan dalam bentuk
tersebut 5 kali lebih mudah untuk dicerna dibanding dengan protein kedelai. Spirulina
mengandung 8 asam amino essensial dan 10 asam amino non essensial.

   Spirulina mengandung lipopolisakarida sebesar 1,5% bobot keringnya, kandungan
lipopolisakarida inilah yang menjadikan Spirulina digunakan sebagai immunostimulan
yang potensial dalam meningkatkan respon kekebalan tubuh pada ikan. Dinding
Spirulina kaya akan muco-protein meningkatkan lapisan mukus pada kulit ikan yang
menyebabkan sirip ikan lebih sehat, meningkatkan resistensi/ peradangan kulit terhadap
serangan penyakit.

   Manfaat lain dari mikroalga Spirulina adalah sebagai pakan zooplankton/ larva udang
atau ikan dan hewan-hewan kecil lainnya. Di Jepang Spirulina diberikan pada ikan mas
koki dan ikan hias lainnya untuk meningkatkan kualitas warna ikan hias tersebut. Hingga
saat ini di Indonesia belum terdapat pembudidayaan spirulina skala massal yang
dilakukan oleh peternak ikan untuk kepentingan pakan alami. Menurut Prof Nyoman
Kabinwa, periset spirulina, perairan Indonesia meliputi perairan tawar, payau, dan laut
berpotensial untuk pengembangan ganggang hijau biru.
Mikroalga bersel silindris dengan dinding selnya yang tipis ini memiliki potensi
pengembangan yang lebih besar dibandingkan dengan tumbuhan tingkat tinggi.
Mikroalga Spirulina dapat mudah dikembangkan dengan lebih cepat dan praktis.
Pengembangan dilakukan menurut dimensi volume, berbeda dengan tumbuhan tingkat
tinggi yang saat ini masih dikembangkan dalam dimensi luas. Pemanfaatan luas lahan
yang sama, dapat memberikan efisiensi yang lebih besar bagi pembudidayaan mikroalga.
Selain itu dengan daur hidupnya yang pendek mikroalga Spirulina mampu berkembang
biak dalam waktu yang singkat, dapat dipanen sekitar 3-7 hari setelah inokulasi.
Sedangkan tumbuhan tingkat tinggi, misalnya padi paling cepat membutuhkan waktu
sekitar 100 hari untuk dapat dipanen.

C. Perumusan Masalah

       1. Peternak ikan masih mengabaikan penggunaan pakan benih ikan yang bermutu
           pada tahap pemeliharaan larva, sehingga pertumbuhan larva kurang optimum,
           hasil yang rendah sebagai akibat mortalitas yang tinggi

       2. Peternak ikan belum mempunyai keterampilan mengenai teknik kultur pakan
           alami.

       3. Spirulina merupakan pakan alami yang mempunyai kandungan gizi lengkap
           yang dibutuhkan ikan

D. Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah

   1. Memberikan Pengetahuan dasar terhadap peternak ikan mengenai pentingnya
          pakan alami berkualitas dalam proses pembenihan ikan, sehingga dapat
          menekan tingkat mortalitas dalam fase larva ikan.

   2. Memberikan keterampilan mengenai teknik kultur pakan alami skala semi massal,
          sehingga peternak ikan mampu untuk memproduksi pakan alami sendiri secara
          berkesinambungan.
3. Memberikan pejelasan mengenai keunggulan Spirulina sebagai pakan alami benih
          ikan.

E. Luaran yang Diharapkan

   1. Peternak ikan mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya pakan alami
          terhadap keberlangsungan hidup larva ikan

   2. Peternak ikan mendapatkan keterampilan mengenai teknik kultur Spirulina skala
          semi massal serta mampu menghasilkan pakan alami untuk kepentingan
          pribadi ataupun dijual kepeternak lain.

   3. Tersedianya pakan alami Spirulina secara berkesinambungan dan memenuhi
         kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas.

F. Kegunaan Program

   Permasalahan para peternak ikan di Desa Beji adalah tingginya tingkat mortalitas
ikan pada fase larva disebabkan tidak sesuainya pakan yang diberikan dengan sifat
morfologis dan fisiologis dari larva ikan. Kurangnya keanekaragaman nutrisi yang
terdapat pada pakan yang selama ini digunakan untuk menopang kelangsungan hidupnya
pada saat adaptasi.

   Melalui program pengabdian masyarakat para peternak ikan diharapkan memahami
dan mampu untuk memproduksi pakan alami yang kaya akan nutrisi dan sekaligus
berguna sebagai suplemen immunostimulan yang sangat diperlukan oleh ikan pada fase
larva yang rentan terkena penyakit. Dengan keterampilan teknik kultur, peternak ikan
dapat memproduksi pakan alami untuk kepentingan sendiri ataupun dijadikan lapangan
pekerjaan baru sebagai produsen pakan alami yang bisa dijual ke para peternak ikan lain.

G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

   Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan di Desa
Beji Kabupaten Purwokerto, yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai
peternak ikan. Desa Beji merupakan desa pemasok ikan Gurame terbesar di Banyumas.
Di Desa Beji terdapat Koperasi Giat Makaryo yang menaungi bidang ternak ikan.
Koperasi Giat Makaryo pada saat ini tercatat ada 70 anggota kelompok, tiap kelompok
terdiri dari 10 petani dengan jumlah kolam sekitar 2.100 buah.

   Pelaksanaan Program Kreatifitas Mahasiswa, akan mengundang 3 orang dari
perangkat Desa sebagai wakil dan pemantau dari pihak pemerintahan dan melibatkan 10
peternak ikan yang merupakan kelompok anggota Koperasi Giat Makaryo dengan
pertimbangan untuk kelancaran dan kesejahteraan usaha peternakan ikan di Desa Beji
dan demi keberlangsungan kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdiaan
Masyarakat ini. Jarak antara kampus Biologi dengan Desa Beji sekitar 15 km.

H. Metode Pelaksanan Program

   Metode yang akan digunakan dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian
masyarakat adalah dengan alih teknologi yaitu transfer ilmu sekaligus memberikan
pelatihan mengetahui cara produksi Spirulina skala semi massal kepada para peternak
ikan di Desa Beji, selain itu juga akan dilaksanakan praktek cara teknik kultur, teknik
perangkaian dan penggunaan alat-alat kultur serta proses-proses dalam berlangsungnya
kultur.

   Kultur Spirulina dibagi menjadi tiga tahap, yaitu isolasi atau pembuatan stok murni
diruang alga. Dalam program ini stok murni diperoleh dari Balai Besar Budidaya Air
Payau Jepara. Sedangkan perbanyakan kultur Spirulina skala laboratriun dilakukan di
Laboratorium Biologi Akuatik, Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Dan
kultur skala semi massal dan massal dilakukan oleh para peternak ikan di Desa Beji.

   Kultur dilakukan secara bertahap dimulai dari kultur skala laboratorium volume 500-
1000 ml dengan pemberian bibit Spirulina sebanyak 1/3 dari air media. Setelah bibit
(inokulan) dimasukkan ke dalam botol kultur yang berisi air media, diberi aerasi (udara)
agar Spirulina dapat berkembang dengan cepat. Suhu ruangan diusahakan stabil sekitar
230C-240C. Sebagai sumber cahaya untuk berlangsungnya fotosintesis digunakan lampu
TL-40 watt dengan intenitas cahaya 3.000-4.500 lux. Penggantian air media dilakukan 4-
5 hari sekali. Yaitu dimana Spirulina sedang dalam masa pertumbuhan, ditandai secara
visual dengan warna air yang sesuai dengan pigmentasi sel Spirulina yang dikultur.
Kultur skala laboratorium dilakukan secara bertahap hingga volume 2-5 Liter.

   Program pengabdian masyarakat dimulai dari kultur skala semi massal mulai dari
volume 20 liter hingga 100 liter. wadah I terbuat dari ember berukuran 25 liter dan wadah
II terbuat dari bak plastik berukuran 120 liter. Air yang digunakan untuk kultur harus
disterilisasi dulu dengan cara air yang akan digunakan disaring sebelumnya dengan
screen, laku ditambahkan chlorin 60 mg/ L selama minimal 1 jam dan dinetralisir dengan
larutan Na-Thiosulfat 20 mg/ L untuk menghilangkan sisa-sisa chlorin dalam air hingga
bau chlorin hilang.

                                                                                   1
   Air steril dimasukan pada wadah I, kemudian di masukan inokulum sekitar             /    20

bagian dari total volume atau untuk 20 liter air datambahkan sekitar 4 liter Spirulina.
Inokulum dipupuk Menggunakan media CFTR (2) yakni berasal dari komposisi NPK
(17:17:17 atau 15:15:15) 1.000 mg, TSP 100 mg, MgSO4 50 mg. NaHCO3 4000 mg.
Pencahayaan hanya mengandalkan cahaya matahari pada siang hari. Pada keadaan
tertentu dimana cahaya matahari kurang memadai, dapat menggunakan lampu TL atau
lampu sorot. Aerasi dijaga jangan sampai mati, karena hal itu akan menghambat
pertumbuhan Spirulina dan dapat menyebabkan kematian.

I. Jadwal Pelaksanaan

       Keterangan                         Waktu ( bulan)                     J. Nama
                                                                          dan Biodata
                              1       2      3       4      5       6     Ketua serta
Persiapan alat dan bahan      X                                           Anggota
                                                                          Kelompok
Kultur skala laboratorium             X
Pemberi materi dan                           X                                1. Ketua
praktek kultur                                                            Pelaksana
Pemantauan kultur                                   X       X             Kegiatan

Penyusunan laporan                                                 X                   a.
   Nama lengkap : Sani Iskandar
b. NIM : B1J005056

   c. Fakultas : Biologi

   d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

   e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana I

       a. Nama lengkap : Dendy Permana

       b. NIM : B1J002164

   c. Fakultas : Biologi

   d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

   e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu

   Anggota pelaksana II

       a. Nama lengkap : Dimas Rakatama

       b. NIM : B1J004046

   c. Fakultas : Biologi

   d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

   e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu

   Anggota pelaksana III

       c. Nama lengkap : Dwi Antari Sulistyorini

       d. NIM : B1J005084

   c. Fakultas : Biologi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

    e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu

    Anggota pelaksana IV

       e. Nama lengkap : Rizky kelana

       f. NIM : B1J005066

   c. Fakultas : Biologi

    d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

    e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu

K. Nama dan Biodata Dosen Pendamping

1. Nama Lengkap : Dra. Dwi Sunu Widyartini, MSi.

2. NIP : 131855813

3. Golongan dan Pangkat : IIId Penata Tk. I

3. Jabatan Fungsional : Lektor

4. Jabatan Struktural : Staf Pengajar Fakultas Biologi UNSOED

5. Fakultas : Biologi

6. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman

7. Bidang Keahlian : Algologi

8. Waktu untuk kegiatan : 4 jam/minggu

   L. Anggaran Kegiatan
No          Spesifikasi          Jumlah Satuan        Harga Satuan     Harga
                                                          (Rp)       total (Rp)
1.   Bahan Habis Pakai
     Biakan Spirulina                      3 Liter          50.000    150.000
     Pupuk CTFR (2)             12 Botol @ ¼ Liter          12.500    150.000
     Chlorin                   12 Bungkus @ ¼ Kg             7.500     90.000
     Na Tiosulfat              12 Bungkus @ ¼ Kg             4.000     48.000
2    Peralatan Penunjang Pkm
     Botol Kultur                          10 buah            3000    30.000
     Botol Pupuk                           12 buah          10.000   120.000
     Aerator                               13 buah          50.000   650.000
     Selang                               60 meter           1.000    60.000
     Batu Aerasi                           50 buah            1000    50.000
     Sambungan T                           25 buah             500    12.500
     Rak Kultur                             1 buah         100.000   100.000
     Lampu TL 20 Watt                      12 buah          50.000   600.000
     Pipet Tetes                           12 buah           1.500    18.000
     Takaran Air 2 Liter                   12 buah          25.000   300.000
     Screen                                12 buah          30.000   360.000
     Infus Aerator                         50 buah             750    37.500
     Kabel+Piting+Terminal                   12 set         22.500   270.000
     Ember 25 Liter                        22 buah          35.000   770.000
     Bak 100 Liter                         12 buah         100.000 1.200.000
3.   Perjalanan
     Transfortasi                                 -              -    128.000
4.   Biaya Alih Teknologi
     Konsumsi Peserta (3X)                15 orang           4.000    180.000
     Biaya Pemasaran                             -               -    100.000
     Sewa Tempat                                 -               -    200.000
     Penggandaan Makalah                   15 buah           5.000     75.000
     Adrimistrasi                                -               -     30.000
5.   Pembuatan Proposal
     Pengetikan                                   -              -      20.000
     Penggandaan                                  -              -      80.000
6    Pembuatan Laporan
     Disket                                 2 buah           4.500       9.000
     Pengetikan                                  -               -      20.000
     Penggandaan                                 -               -      80.000
7    Dokumentasi
     Film + Cuci Cetak                            -              -      50.000
     Jumlah Total                                                    6.000.000

M. Daftar Pustaka
Alfred, B. 1989. Budidaya Air. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Arlyza, Irma Shita. 2005. Isolasi Pigmen Biru Phycocyanin dari Mikroalga Spirulina
       palatensis. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 2005 No. 38 : 79-92.

Arlyza, Irma Shita. 2005. Phycocyanin dari Mikroalga Bernilai Ekonomis Tinggi sebagai
       Produk Industri. Jurnal Oseana, Volume XXX, No. 3, 2005 : 27-36.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 1990. Petunjuk Teknis Budidays Pakan
      Alami Iksn dan Udang. Departemen Pertanian. Jakarta.

Belay, Amha. 2002. The Potensial Application of Spirulina (Arthospira) as aNutritional
       and Therapeutic Supplement in Health Management. Jurnal of American
       Nutraceutical Association Vol. 5, No. 2, Spring 2002.

Direktorat Bina Pembenihan. 1998. Budidaya Mikroalga Skala Laboratorium dan Massal
       . Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta : 1-10.

Djajasewaka, H. 1990. Pakan Ikan (Makanan Ikan). CV. Yasaguna. Jakarta.

Durachman. 2001. Teknik Budidaya lkan Gurame. Sub Dinas Perikanan Dinas Pertanian
      Kabupaten Kuningan.

Fogg, G. E. 1995. Algal Cultures and Phytoplankton Ecology. The University of
      Wisconsin Press, Madison, Wilwaukee and London.

Isnansetyo, A. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton. Penerbit Kanisius,
       Yogyakarta.

Mantau, Zulkifli. 2004. Pembenihan Ikan Mas yang Efektif dan Efisien Jurnal Litbang
      Pertanian, 23(2), 2004.

Nurhidayati, Tutik. 2005. Pengaruh Penambahan IAA terhadap Laju Pertumbuhan
      Populasi Spirulina sp dalam Media Zarrouk Modifikasi. Jurnal IPTEK, Vol. 8, No
      3, September 2005.

Panji, Tri. 1996. Produksi asam γ–linolenat dari ganggang mikro Spirulina platensis
       menggunaka limbah lateks pekat. Jurnal Menara Perkebunan, 1996, 64 (1), 34-44

Panji, Tri dan Suharyanto. 2003. Produksi Spirulina platensis dan Potensinya sebagai
       Pakan Ikan. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Bogor, 9 september 2003.

Prihatman, K. 2000. Pakan Ikan. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan
       Bappenas. Jakarta.
Silitonga, P. !982. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan terhadap Pertumbuhan Ikan
        Nila (Tilapia nilotica). Tesis. Fakultas Perikanan Universitas Riau. Pekanbaru.

Simanjuntak, Sorta Basar Ida et all. 2003. Hispatologis Organ Limpa dan Ginjal Ikan
      Patin Jambal (Pangasius djambal Bleeker) Akibat Pemberian Spirulina dalam
      Pakan Seacara disontinyu. Jurnal Biosfera 20 (2) Mei 2003.

Soelchan, F. 1996. Biologi dari Chlorella. Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta.
       Buletin Perikanan Darat 9 (1) Juni 1996.

Suhartono. 2000. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Kelautan. Institut Teknologi
       Bogor.

Supriyantini, Endang et all. 2004. Studi Penggunaan Hormon Pertumbuhan (Indole
       Acetid Acid, Giberelin Acid dan Citokinin) dalam Kultur Spirulina sp. Julnal
       Biosfera.

Tarwiyah. 2001.Budidaya Ikan Gurame. Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota
      Jakarta. Jakarta.

Contenu connexe

Tendances

PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
Pemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udangPemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udangNur Chawhytz
 
Budidaya ikan-sidat-final
Budidaya ikan-sidat-final Budidaya ikan-sidat-final
Budidaya ikan-sidat-final yufintaa
 
Domestikasi dan Terbentuknya Bangsa-Bangsa Ternak - Materi Genetika Ternak
Domestikasi dan Terbentuknya Bangsa-Bangsa Ternak - Materi Genetika TernakDomestikasi dan Terbentuknya Bangsa-Bangsa Ternak - Materi Genetika Ternak
Domestikasi dan Terbentuknya Bangsa-Bangsa Ternak - Materi Genetika TernakLusia Komala Widiastuti
 
Pro Show Producer41
Pro Show Producer41Pro Show Producer41
Pro Show Producer41guest9e19d96
 
インテグリカルチャー(株)細胞農業イニシアチブ
インテグリカルチャー(株)細胞農業イニシアチブインテグリカルチャー(株)細胞農業イニシアチブ
インテグリカルチャー(株)細胞農業イニシアチブYuki Hanyu
 
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udang
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udangKebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udang
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udangIbnu Sahidhir
 
Strategi Pengembangan Peternakan Itik Bab II
Strategi Pengembangan Peternakan Itik Bab IIStrategi Pengembangan Peternakan Itik Bab II
Strategi Pengembangan Peternakan Itik Bab IIRandy Chamzah
 
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdfAplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdfplekucipikuci
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayapadree_box
 
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualMuhammad Eko
 
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptx
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptxPohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptx
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptxRizkalFadli1
 
Proposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanProposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanTidar University
 
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok tani
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok taniProposal bantuan pengerasan jalan kelompok tani
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok taniBandi Siswoyo
 

Tendances (20)

PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Pengolahan bakso ikan
Pengolahan bakso ikanPengolahan bakso ikan
Pengolahan bakso ikan
 
Pemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udangPemanfaatan limbah udang
Pemanfaatan limbah udang
 
Budidaya ikan-sidat-final
Budidaya ikan-sidat-final Budidaya ikan-sidat-final
Budidaya ikan-sidat-final
 
Domestikasi dan Terbentuknya Bangsa-Bangsa Ternak - Materi Genetika Ternak
Domestikasi dan Terbentuknya Bangsa-Bangsa Ternak - Materi Genetika TernakDomestikasi dan Terbentuknya Bangsa-Bangsa Ternak - Materi Genetika Ternak
Domestikasi dan Terbentuknya Bangsa-Bangsa Ternak - Materi Genetika Ternak
 
Budidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIlaBudidaya Ikan NIla
Budidaya Ikan NIla
 
Pro Show Producer41
Pro Show Producer41Pro Show Producer41
Pro Show Producer41
 
インテグリカルチャー(株)細胞農業イニシアチブ
インテグリカルチャー(株)細胞農業イニシアチブインテグリカルチャー(株)細胞農業イニシアチブ
インテグリカルチャー(株)細胞農業イニシアチブ
 
7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc
 
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udang
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udangKebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udang
Kebijakan pengadaan dan peredaran pakan ikan dan udang
 
Strategi Pengembangan Peternakan Itik Bab II
Strategi Pengembangan Peternakan Itik Bab IIStrategi Pengembangan Peternakan Itik Bab II
Strategi Pengembangan Peternakan Itik Bab II
 
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdfAplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
Aplikasi bioflok untuk budidaya ikan nila -1.pdf
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidaya
 
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
 
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptx
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptxPohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptx
Pohon Industri dan Proses Pengolahan Jagung.pptx
 
Proposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaanProposal bidang kewirausahaan
Proposal bidang kewirausahaan
 
Sk aset desa
Sk aset desaSk aset desa
Sk aset desa
 
Veterinary pharmacy – tx vet
Veterinary pharmacy – tx vetVeterinary pharmacy – tx vet
Veterinary pharmacy – tx vet
 
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok tani
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok taniProposal bantuan pengerasan jalan kelompok tani
Proposal bantuan pengerasan jalan kelompok tani
 

En vedette

Proposal bebek pedaging
Proposal bebek pedagingProposal bebek pedaging
Proposal bebek pedagingTito Ahmad
 
Proposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usahaProposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usaharamadhan190391
 
Proposal air bersih kub kirim
Proposal air bersih kub kirimProposal air bersih kub kirim
Proposal air bersih kub kirimAgusanto Isna
 
Proposal Stranas Air Inflated Greenhouse
Proposal Stranas Air Inflated GreenhouseProposal Stranas Air Inflated Greenhouse
Proposal Stranas Air Inflated GreenhouseHery budiyanto
 
Contoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersihContoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersihDjail Khoerot
 
12 ps-2014 bantuan kolam ikan
12 ps-2014 bantuan kolam ikan12 ps-2014 bantuan kolam ikan
12 ps-2014 bantuan kolam ikanWinarto Winartoap
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanZakiyul Mu'min
 
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)Iqmal Muttaqin
 
Proposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam dagingProposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam dagingSuratno X-fRiend
 
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANKevin Meilina
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...infosanitasi
 
Contoh Kertas Kerja Lawatan...
Contoh Kertas Kerja Lawatan...Contoh Kertas Kerja Lawatan...
Contoh Kertas Kerja Lawatan...Nur Dalila Zamri
 
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana BisnisContoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana BisnisSamuel Henry
 

En vedette (18)

Proposal bebek pedaging
Proposal bebek pedagingProposal bebek pedaging
Proposal bebek pedaging
 
Proposal budidaya ikan perikanan
Proposal budidaya ikan perikananProposal budidaya ikan perikanan
Proposal budidaya ikan perikanan
 
Proposal bata laiworu
Proposal bata laiworuProposal bata laiworu
Proposal bata laiworu
 
Proposal Skripsi
Proposal SkripsiProposal Skripsi
Proposal Skripsi
 
Proposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usahaProposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usaha
 
Proposal air bersih kub kirim
Proposal air bersih kub kirimProposal air bersih kub kirim
Proposal air bersih kub kirim
 
Proposal Stranas Air Inflated Greenhouse
Proposal Stranas Air Inflated GreenhouseProposal Stranas Air Inflated Greenhouse
Proposal Stranas Air Inflated Greenhouse
 
Proposal ayam
Proposal ayamProposal ayam
Proposal ayam
 
Contoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersihContoh proposal air bersih
Contoh proposal air bersih
 
12 ps-2014 bantuan kolam ikan
12 ps-2014 bantuan kolam ikan12 ps-2014 bantuan kolam ikan
12 ps-2014 bantuan kolam ikan
 
Contoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaanContoh proposal pkm kewirausahaan
Contoh proposal pkm kewirausahaan
 
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
contoh skripsi (BUDIDAYA IKAN LELE)
 
Proposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam dagingProposal usaha ayam daging
Proposal usaha ayam daging
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAANContoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
Contoh Proposal Usaha Budidaya Ayam Petelur | KEWIRAUSAHAAN
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
 
Contoh Kertas Kerja Lawatan...
Contoh Kertas Kerja Lawatan...Contoh Kertas Kerja Lawatan...
Contoh Kertas Kerja Lawatan...
 
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana BisnisContoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
Contoh Proposal Usaha atau Rencana Bisnis
 

Similaire à OPTIMALKAN PAKAN IKAN

Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxPpt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxAlamstaSuarjuniarta
 
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu Lukita
 
Pembenihan patin
Pembenihan patin Pembenihan patin
Pembenihan patin Tx_hendra
 
Puluang bisnis ikan
Puluang bisnis ikanPuluang bisnis ikan
Puluang bisnis ikanripto atmaja
 
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautBab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautRohman Efendi
 
Nugget ikan lele
Nugget ikan leleNugget ikan lele
Nugget ikan leleDhira A
 
Laporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapanganLaporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapanganBudinta Lubizz
 
Buduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairBuduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairSyara Hanjaya
 
Panduan Budidaya Ikan Lele, Ikan Nila,Ikan Gurami, dan Ikan Cupang
Panduan Budidaya Ikan Lele, Ikan Nila,Ikan Gurami, dan Ikan CupangPanduan Budidaya Ikan Lele, Ikan Nila,Ikan Gurami, dan Ikan Cupang
Panduan Budidaya Ikan Lele, Ikan Nila,Ikan Gurami, dan Ikan Cupangbelajar_bareng_aquaponik
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiDediKusmana2
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiDediKusmana2
 
7 pipk budidaya
7 pipk budidaya7 pipk budidaya
7 pipk budidayaapriandrea
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paperHafdalia
 
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptx
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptxBudidaya ikan system keramba jaring apung.pptx
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptxMuhammadAyyub37
 
Artikel (pangan laut)
Artikel  (pangan laut)Artikel  (pangan laut)
Artikel (pangan laut)Hana Asri
 

Similaire à OPTIMALKAN PAKAN IKAN (20)

Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptxPpt bahan pakan kelelompok 5.pptx
Ppt bahan pakan kelelompok 5.pptx
 
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
 
Pembenihan patin
Pembenihan patin Pembenihan patin
Pembenihan patin
 
Puluang bisnis ikan
Puluang bisnis ikanPuluang bisnis ikan
Puluang bisnis ikan
 
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya lautBab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
Bab iibalai besar pengembangan dan budi daya laut
 
Nugget ikan lele
Nugget ikan leleNugget ikan lele
Nugget ikan lele
 
Laporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapanganLaporan praktik kerja lapangan
Laporan praktik kerja lapangan
 
Buduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujairBuduidaya ikan nila & mujair
Buduidaya ikan nila & mujair
 
Panduan Budidaya Ikan Lele, Ikan Nila,Ikan Gurami, dan Ikan Cupang
Panduan Budidaya Ikan Lele, Ikan Nila,Ikan Gurami, dan Ikan CupangPanduan Budidaya Ikan Lele, Ikan Nila,Ikan Gurami, dan Ikan Cupang
Panduan Budidaya Ikan Lele, Ikan Nila,Ikan Gurami, dan Ikan Cupang
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadi
 
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidayaBDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadi
 
7 pipk budidaya
7 pipk budidaya7 pipk budidaya
7 pipk budidaya
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Cara budidaya ikan mujaer
Cara budidaya ikan mujaerCara budidaya ikan mujaer
Cara budidaya ikan mujaer
 
Ibu karya
Ibu karyaIbu karya
Ibu karya
 
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptx
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptxBudidaya ikan system keramba jaring apung.pptx
Budidaya ikan system keramba jaring apung.pptx
 
Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)Budidaya ikan patin(pangasius)
Budidaya ikan patin(pangasius)
 
Artikel (pangan laut)
Artikel  (pangan laut)Artikel  (pangan laut)
Artikel (pangan laut)
 
Pembenihan Ikan Karper
Pembenihan Ikan KarperPembenihan Ikan Karper
Pembenihan Ikan Karper
 

Plus de Dony Afriansyah

Bab iii sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...
Bab iii  sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...Bab iii  sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...
Bab iii sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...Dony Afriansyah
 
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...Dony Afriansyah
 
Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...
Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...
Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...Dony Afriansyah
 
Pkm p perbandingan tembaga emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...
Pkm p perbandingan tembaga  emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...Pkm p perbandingan tembaga  emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...
Pkm p perbandingan tembaga emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...Dony Afriansyah
 

Plus de Dony Afriansyah (9)

Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...
Bab iii  sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...Bab iii  sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...
Bab iii sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control...
 
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
 
Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...
Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...
Bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control ro...
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Materi training
Materi trainingMateri training
Materi training
 
Pkmm jarimatika-new
Pkmm jarimatika-newPkmm jarimatika-new
Pkmm jarimatika-new
 
Pkm alam
Pkm alamPkm alam
Pkm alam
 
Pkm p perbandingan tembaga emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...
Pkm p perbandingan tembaga  emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...Pkm p perbandingan tembaga  emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...
Pkm p perbandingan tembaga emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...
 

OPTIMALKAN PAKAN IKAN

  • 1. Contoh Proposal PKMM Balas A. Judul program Pelatihan Teknik Kultur Spirulina platensis Skala Semi Massal dan Potensinya sebagai Pakan Alami Ikan di Desa Beji Purwokerto. B. Latar belakang masalah Kabupaten Banyumas dikenal sebagai penghasil ikan Gurame terbesar dengan sentra pembesaran di Sumpiuh, Kemranjen, dan Tambak. Penghasil benih Gurame berada di Beji dan Singasari. Benih gurami dari kedua desa itu sudah mendapat sertifikat pada tahun 2005 dan 2006. Kelompok Petani Ikan di Desa tersebut mendapat sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi Dirjen Perikanan Budi daya dengan nomor 001/BBATS-AGS/Sys/III/200. Pembenihan ikan gurami (osphronemus goramy) untuk jenis produksi telur sampai P2. Desa Beji ditargetkan sebagai desa mina pada 2007 dan saat ini masih dalam penataan. Masyarakat di Desa Beji hampir separuh warganya bermata pencaharian sebagai peternak ikan dan yang tercatat sebagai anggota Koperasi Giat Makaryo sebanyak 70 peternak ikan, setiap anggota menaungi langsung 10 peternak. Masing- masing anggota memproduksi benih Tawes, Melem, Mujahir, Nila, Emas, dan Lele Dumbo. Akan tetapi ikan yang banyak di kembangkan di Desa Beji adalah jenis Gurame. Budidaya Gurame di Desa Beji dimulai dari tahap pemilihan induk. Induk yang digunakan sudah mencapai umur 3 tahun. Gurame dipilih untuk dipijahkan dengan perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 : 1 – 14. Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan. Setelah Gurame mengeluarkan telur, diambil dipindahkan pada tempat penetasan. Telur akan menetas dalam tempo 30 sampai 36 jam. Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan, karena masih mengisap kuning telur (yolk sack). Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar.
  • 2. Suplai makanan terdiri dari pakan buatan dan pakan alami. Pakan alami larva ikan di Desa Beji masih mengandalkan pakan yang dibeli dari pembudidaya pakan alami yang berada jauh dari lokasi peternakan. Pakan alami larva ikan yang sering digunakan adalah Cacing Tubifex. Tubifex diperoleh dengan harga Rp 5.000 per 200 ml. Pengeluaran terbesar dalam pembenihan ikan adalah untuk pengadaan pakan alami yang sangat dibutuhkan pada saat proses perkembangan larva. Pakan alami sangat dibutuhkan oleh benih ikan untuk melangsungkan hidupnya. Fungsi utama pakan adalah untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Pakan yang dimakan oleh ikan pertama-tama digunakan untuk kelangsungan/ mempertahankan hidupnya dan kelebihannya akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan. Selama ini jenis pakan yang banyak digunakan di Desa Beji adalah pakan buatan. Sebagai pakan benih ikan, jenis pakan buatan mempunyai banyak kekurangan dibandingkan pakan alami. Komponen penyusun pakan alami lebih lengkap, sehingga ikan cenderung lebih menyukai pakan alami. Selain itu tidak membahayakan pemangsa. Kebutuhan pakan alami ini semakin sulit terpenuhi, karena peternak ikan belum memahami teknik kultur pakan alami. Oleh karena itu baru beberapa pengusaha yang menanamkan modalnya secara khusus dalam produksi pakan ikan alami. Berbeda dengan pakan buatan yang lebih praktis dan mudah pengerjaannya, sehingga banyak pembudidaya ikan menggunakannya meskipun sebenarnya kurang baik atau sering membahayakan untuk pembenihan larva udang maupun ikan. Kelemahan pakan buatan adalah kurang menarik pemangsa karena lama-lama tidak mengambang/ melayang di air. Disamping itu apabila tidak habis dapat membahayakan ikan dan udang peliharaan, serta perairan menjadi tercemar. Spirulina merupakan mikroalga yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami benih ikan. Alga ini mempunyai kandungan gizi yang tinggi, yaitu protein yang bisa mencapai 70 % dari berat keringnya sehingga dapat menjadi alternatif bagi makanan kesehatan. Dalam dunia perikanan, mikroalga ini telah banyak dijual dalam bentuk tepung dan produk-produk makanan olahan. Tepung seperti ini sudah diproduksi secara komersial di California, Israel, Jepang, Taiwan dan juga Mexico.
  • 3. Kultur pakan alami Spirulina dapat dilakukan oleh para petani dengan mudah dan tidak memerlukan lahan yang luas. Pengembangan pakan alami mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya karena mikroalga mudah dikultur, ukuran sesuai mulut larva/ ikan pemangsa, pergerakan mampu memberikan rangsangan bagi pemangsa untuk memakannya, mampu berkembang biak dengan cepat dalam waktu relatif singkat sehingga ketersediaannya dapat terjamin sepanjang waktu. Spirulina merupakan mikroalga hijau kebiruan, sel berkoloni dan membentuk filamen terpilin yang menyerupai spiral/ helig. Alga ini mengandungan berbagai zat gizi seperti protein dapat mencapai 72 %, lipid 8%, karbohidrat 16%,vitamin B1, B2, B6, B12, C, niasin, β karotin dan kandungan asam amino yang cukup seimbang. Spirulina juga mengandung salah satu asam lemak esensial yaitu asam γ-linoleat (GLA), yang merupakan asam lemak majemuk. Spirulina menyediakan semua asam amino yang diperlukan tubuh dan dalam bentuk tersebut 5 kali lebih mudah untuk dicerna dibanding dengan protein kedelai. Spirulina mengandung 8 asam amino essensial dan 10 asam amino non essensial. Spirulina mengandung lipopolisakarida sebesar 1,5% bobot keringnya, kandungan lipopolisakarida inilah yang menjadikan Spirulina digunakan sebagai immunostimulan yang potensial dalam meningkatkan respon kekebalan tubuh pada ikan. Dinding Spirulina kaya akan muco-protein meningkatkan lapisan mukus pada kulit ikan yang menyebabkan sirip ikan lebih sehat, meningkatkan resistensi/ peradangan kulit terhadap serangan penyakit. Manfaat lain dari mikroalga Spirulina adalah sebagai pakan zooplankton/ larva udang atau ikan dan hewan-hewan kecil lainnya. Di Jepang Spirulina diberikan pada ikan mas koki dan ikan hias lainnya untuk meningkatkan kualitas warna ikan hias tersebut. Hingga saat ini di Indonesia belum terdapat pembudidayaan spirulina skala massal yang dilakukan oleh peternak ikan untuk kepentingan pakan alami. Menurut Prof Nyoman Kabinwa, periset spirulina, perairan Indonesia meliputi perairan tawar, payau, dan laut berpotensial untuk pengembangan ganggang hijau biru.
  • 4. Mikroalga bersel silindris dengan dinding selnya yang tipis ini memiliki potensi pengembangan yang lebih besar dibandingkan dengan tumbuhan tingkat tinggi. Mikroalga Spirulina dapat mudah dikembangkan dengan lebih cepat dan praktis. Pengembangan dilakukan menurut dimensi volume, berbeda dengan tumbuhan tingkat tinggi yang saat ini masih dikembangkan dalam dimensi luas. Pemanfaatan luas lahan yang sama, dapat memberikan efisiensi yang lebih besar bagi pembudidayaan mikroalga. Selain itu dengan daur hidupnya yang pendek mikroalga Spirulina mampu berkembang biak dalam waktu yang singkat, dapat dipanen sekitar 3-7 hari setelah inokulasi. Sedangkan tumbuhan tingkat tinggi, misalnya padi paling cepat membutuhkan waktu sekitar 100 hari untuk dapat dipanen. C. Perumusan Masalah 1. Peternak ikan masih mengabaikan penggunaan pakan benih ikan yang bermutu pada tahap pemeliharaan larva, sehingga pertumbuhan larva kurang optimum, hasil yang rendah sebagai akibat mortalitas yang tinggi 2. Peternak ikan belum mempunyai keterampilan mengenai teknik kultur pakan alami. 3. Spirulina merupakan pakan alami yang mempunyai kandungan gizi lengkap yang dibutuhkan ikan D. Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah 1. Memberikan Pengetahuan dasar terhadap peternak ikan mengenai pentingnya pakan alami berkualitas dalam proses pembenihan ikan, sehingga dapat menekan tingkat mortalitas dalam fase larva ikan. 2. Memberikan keterampilan mengenai teknik kultur pakan alami skala semi massal, sehingga peternak ikan mampu untuk memproduksi pakan alami sendiri secara berkesinambungan.
  • 5. 3. Memberikan pejelasan mengenai keunggulan Spirulina sebagai pakan alami benih ikan. E. Luaran yang Diharapkan 1. Peternak ikan mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya pakan alami terhadap keberlangsungan hidup larva ikan 2. Peternak ikan mendapatkan keterampilan mengenai teknik kultur Spirulina skala semi massal serta mampu menghasilkan pakan alami untuk kepentingan pribadi ataupun dijual kepeternak lain. 3. Tersedianya pakan alami Spirulina secara berkesinambungan dan memenuhi kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas. F. Kegunaan Program Permasalahan para peternak ikan di Desa Beji adalah tingginya tingkat mortalitas ikan pada fase larva disebabkan tidak sesuainya pakan yang diberikan dengan sifat morfologis dan fisiologis dari larva ikan. Kurangnya keanekaragaman nutrisi yang terdapat pada pakan yang selama ini digunakan untuk menopang kelangsungan hidupnya pada saat adaptasi. Melalui program pengabdian masyarakat para peternak ikan diharapkan memahami dan mampu untuk memproduksi pakan alami yang kaya akan nutrisi dan sekaligus berguna sebagai suplemen immunostimulan yang sangat diperlukan oleh ikan pada fase larva yang rentan terkena penyakit. Dengan keterampilan teknik kultur, peternak ikan dapat memproduksi pakan alami untuk kepentingan sendiri ataupun dijadikan lapangan pekerjaan baru sebagai produsen pakan alami yang bisa dijual ke para peternak ikan lain. G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan di Desa Beji Kabupaten Purwokerto, yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai
  • 6. peternak ikan. Desa Beji merupakan desa pemasok ikan Gurame terbesar di Banyumas. Di Desa Beji terdapat Koperasi Giat Makaryo yang menaungi bidang ternak ikan. Koperasi Giat Makaryo pada saat ini tercatat ada 70 anggota kelompok, tiap kelompok terdiri dari 10 petani dengan jumlah kolam sekitar 2.100 buah. Pelaksanaan Program Kreatifitas Mahasiswa, akan mengundang 3 orang dari perangkat Desa sebagai wakil dan pemantau dari pihak pemerintahan dan melibatkan 10 peternak ikan yang merupakan kelompok anggota Koperasi Giat Makaryo dengan pertimbangan untuk kelancaran dan kesejahteraan usaha peternakan ikan di Desa Beji dan demi keberlangsungan kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdiaan Masyarakat ini. Jarak antara kampus Biologi dengan Desa Beji sekitar 15 km. H. Metode Pelaksanan Program Metode yang akan digunakan dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian masyarakat adalah dengan alih teknologi yaitu transfer ilmu sekaligus memberikan pelatihan mengetahui cara produksi Spirulina skala semi massal kepada para peternak ikan di Desa Beji, selain itu juga akan dilaksanakan praktek cara teknik kultur, teknik perangkaian dan penggunaan alat-alat kultur serta proses-proses dalam berlangsungnya kultur. Kultur Spirulina dibagi menjadi tiga tahap, yaitu isolasi atau pembuatan stok murni diruang alga. Dalam program ini stok murni diperoleh dari Balai Besar Budidaya Air Payau Jepara. Sedangkan perbanyakan kultur Spirulina skala laboratriun dilakukan di Laboratorium Biologi Akuatik, Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Dan kultur skala semi massal dan massal dilakukan oleh para peternak ikan di Desa Beji. Kultur dilakukan secara bertahap dimulai dari kultur skala laboratorium volume 500- 1000 ml dengan pemberian bibit Spirulina sebanyak 1/3 dari air media. Setelah bibit (inokulan) dimasukkan ke dalam botol kultur yang berisi air media, diberi aerasi (udara) agar Spirulina dapat berkembang dengan cepat. Suhu ruangan diusahakan stabil sekitar 230C-240C. Sebagai sumber cahaya untuk berlangsungnya fotosintesis digunakan lampu TL-40 watt dengan intenitas cahaya 3.000-4.500 lux. Penggantian air media dilakukan 4-
  • 7. 5 hari sekali. Yaitu dimana Spirulina sedang dalam masa pertumbuhan, ditandai secara visual dengan warna air yang sesuai dengan pigmentasi sel Spirulina yang dikultur. Kultur skala laboratorium dilakukan secara bertahap hingga volume 2-5 Liter. Program pengabdian masyarakat dimulai dari kultur skala semi massal mulai dari volume 20 liter hingga 100 liter. wadah I terbuat dari ember berukuran 25 liter dan wadah II terbuat dari bak plastik berukuran 120 liter. Air yang digunakan untuk kultur harus disterilisasi dulu dengan cara air yang akan digunakan disaring sebelumnya dengan screen, laku ditambahkan chlorin 60 mg/ L selama minimal 1 jam dan dinetralisir dengan larutan Na-Thiosulfat 20 mg/ L untuk menghilangkan sisa-sisa chlorin dalam air hingga bau chlorin hilang. 1 Air steril dimasukan pada wadah I, kemudian di masukan inokulum sekitar / 20 bagian dari total volume atau untuk 20 liter air datambahkan sekitar 4 liter Spirulina. Inokulum dipupuk Menggunakan media CFTR (2) yakni berasal dari komposisi NPK (17:17:17 atau 15:15:15) 1.000 mg, TSP 100 mg, MgSO4 50 mg. NaHCO3 4000 mg. Pencahayaan hanya mengandalkan cahaya matahari pada siang hari. Pada keadaan tertentu dimana cahaya matahari kurang memadai, dapat menggunakan lampu TL atau lampu sorot. Aerasi dijaga jangan sampai mati, karena hal itu akan menghambat pertumbuhan Spirulina dan dapat menyebabkan kematian. I. Jadwal Pelaksanaan Keterangan Waktu ( bulan) J. Nama dan Biodata 1 2 3 4 5 6 Ketua serta Persiapan alat dan bahan X Anggota Kelompok Kultur skala laboratorium X Pemberi materi dan X 1. Ketua praktek kultur Pelaksana Pemantauan kultur X X Kegiatan Penyusunan laporan X a. Nama lengkap : Sani Iskandar
  • 8. b. NIM : B1J005056 c. Fakultas : Biologi d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana I a. Nama lengkap : Dendy Permana b. NIM : B1J002164 c. Fakultas : Biologi d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu Anggota pelaksana II a. Nama lengkap : Dimas Rakatama b. NIM : B1J004046 c. Fakultas : Biologi d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu Anggota pelaksana III c. Nama lengkap : Dwi Antari Sulistyorini d. NIM : B1J005084 c. Fakultas : Biologi
  • 9. d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu Anggota pelaksana IV e. Nama lengkap : Rizky kelana f. NIM : B1J005066 c. Fakultas : Biologi d. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman e. Waktu untuk kegiatan : 7 jam/minggu K. Nama dan Biodata Dosen Pendamping 1. Nama Lengkap : Dra. Dwi Sunu Widyartini, MSi. 2. NIP : 131855813 3. Golongan dan Pangkat : IIId Penata Tk. I 3. Jabatan Fungsional : Lektor 4. Jabatan Struktural : Staf Pengajar Fakultas Biologi UNSOED 5. Fakultas : Biologi 6. Perguruan Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman 7. Bidang Keahlian : Algologi 8. Waktu untuk kegiatan : 4 jam/minggu L. Anggaran Kegiatan
  • 10. No Spesifikasi Jumlah Satuan Harga Satuan Harga (Rp) total (Rp) 1. Bahan Habis Pakai Biakan Spirulina 3 Liter 50.000 150.000 Pupuk CTFR (2) 12 Botol @ ¼ Liter 12.500 150.000 Chlorin 12 Bungkus @ ¼ Kg 7.500 90.000 Na Tiosulfat 12 Bungkus @ ¼ Kg 4.000 48.000 2 Peralatan Penunjang Pkm Botol Kultur 10 buah 3000 30.000 Botol Pupuk 12 buah 10.000 120.000 Aerator 13 buah 50.000 650.000 Selang 60 meter 1.000 60.000 Batu Aerasi 50 buah 1000 50.000 Sambungan T 25 buah 500 12.500 Rak Kultur 1 buah 100.000 100.000 Lampu TL 20 Watt 12 buah 50.000 600.000 Pipet Tetes 12 buah 1.500 18.000 Takaran Air 2 Liter 12 buah 25.000 300.000 Screen 12 buah 30.000 360.000 Infus Aerator 50 buah 750 37.500 Kabel+Piting+Terminal 12 set 22.500 270.000 Ember 25 Liter 22 buah 35.000 770.000 Bak 100 Liter 12 buah 100.000 1.200.000 3. Perjalanan Transfortasi - - 128.000 4. Biaya Alih Teknologi Konsumsi Peserta (3X) 15 orang 4.000 180.000 Biaya Pemasaran - - 100.000 Sewa Tempat - - 200.000 Penggandaan Makalah 15 buah 5.000 75.000 Adrimistrasi - - 30.000 5. Pembuatan Proposal Pengetikan - - 20.000 Penggandaan - - 80.000 6 Pembuatan Laporan Disket 2 buah 4.500 9.000 Pengetikan - - 20.000 Penggandaan - - 80.000 7 Dokumentasi Film + Cuci Cetak - - 50.000 Jumlah Total 6.000.000 M. Daftar Pustaka
  • 11. Alfred, B. 1989. Budidaya Air. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Arlyza, Irma Shita. 2005. Isolasi Pigmen Biru Phycocyanin dari Mikroalga Spirulina palatensis. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 2005 No. 38 : 79-92. Arlyza, Irma Shita. 2005. Phycocyanin dari Mikroalga Bernilai Ekonomis Tinggi sebagai Produk Industri. Jurnal Oseana, Volume XXX, No. 3, 2005 : 27-36. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 1990. Petunjuk Teknis Budidays Pakan Alami Iksn dan Udang. Departemen Pertanian. Jakarta. Belay, Amha. 2002. The Potensial Application of Spirulina (Arthospira) as aNutritional and Therapeutic Supplement in Health Management. Jurnal of American Nutraceutical Association Vol. 5, No. 2, Spring 2002. Direktorat Bina Pembenihan. 1998. Budidaya Mikroalga Skala Laboratorium dan Massal . Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta : 1-10. Djajasewaka, H. 1990. Pakan Ikan (Makanan Ikan). CV. Yasaguna. Jakarta. Durachman. 2001. Teknik Budidaya lkan Gurame. Sub Dinas Perikanan Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan. Fogg, G. E. 1995. Algal Cultures and Phytoplankton Ecology. The University of Wisconsin Press, Madison, Wilwaukee and London. Isnansetyo, A. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Mantau, Zulkifli. 2004. Pembenihan Ikan Mas yang Efektif dan Efisien Jurnal Litbang Pertanian, 23(2), 2004. Nurhidayati, Tutik. 2005. Pengaruh Penambahan IAA terhadap Laju Pertumbuhan Populasi Spirulina sp dalam Media Zarrouk Modifikasi. Jurnal IPTEK, Vol. 8, No 3, September 2005. Panji, Tri. 1996. Produksi asam γ–linolenat dari ganggang mikro Spirulina platensis menggunaka limbah lateks pekat. Jurnal Menara Perkebunan, 1996, 64 (1), 34-44 Panji, Tri dan Suharyanto. 2003. Produksi Spirulina platensis dan Potensinya sebagai Pakan Ikan. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Bogor, 9 september 2003. Prihatman, K. 2000. Pakan Ikan. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Bappenas. Jakarta.
  • 12. Silitonga, P. !982. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Tilapia nilotica). Tesis. Fakultas Perikanan Universitas Riau. Pekanbaru. Simanjuntak, Sorta Basar Ida et all. 2003. Hispatologis Organ Limpa dan Ginjal Ikan Patin Jambal (Pangasius djambal Bleeker) Akibat Pemberian Spirulina dalam Pakan Seacara disontinyu. Jurnal Biosfera 20 (2) Mei 2003. Soelchan, F. 1996. Biologi dari Chlorella. Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta. Buletin Perikanan Darat 9 (1) Juni 1996. Suhartono. 2000. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Kelautan. Institut Teknologi Bogor. Supriyantini, Endang et all. 2004. Studi Penggunaan Hormon Pertumbuhan (Indole Acetid Acid, Giberelin Acid dan Citokinin) dalam Kultur Spirulina sp. Julnal Biosfera. Tarwiyah. 2001.Budidaya Ikan Gurame. Dinas Perikanan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jakarta.