1. Laporan Kasus
BLIGHTED OVUM
Disusun oleh :
dr. Faizal Fahmi
Pembimbing :
dr. Iskandar Musgamy, Sp. OG, M.Kes
RSUD PANGERAN JAYA SUMITRA
KOTABARU
2019-2020
2. Pendahuluan
Perdarahan usia kehamilan muda (usia kehamilan ≤20
minggu) :
Blighted Ovum (BO) merupakan suatu kelainan pada
kehamilan yang baru terdeteksi setelah berkembangnya
ultrasonografi, yang pada mulanya diperkirakan sebagai
abortus biasa
Abortus
Kehamilan
Ektopik
Terganggu
Kehamilan
Mola
Hidatidosa
Kehamilan
anembrionik
(blighted
ovum)
3. Tinjauan Pustaka
Kehamilan anembrionik
atau
Blighted ovum
Kehamilan patologi dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal
walaupun kantong gestasi tetap terbentuk
Blighted ovum merupakan kehamilan tanpa janin (anembryonic
pregnancy), jadi hanya ada kantong gestasi (kantong
kehamilan) dan air ketuban saja.
6. Patofisiologi
Fertilisasi
Blastocyst bernidasi di endometrium, (blastocyst terbentuk 3-5
hari setelah fertilisasi
Blastocyst terlapisi oleh trofoblas
Setelah trofoblas terbentuk, terdapat peningkatan hormone
hCG
Tes kehamilan positif
Respon tubuh terhadap kehamilan abnormal Penurunan hormon hCG proses
plasentasi berhenti
Terjadi perdarahan pervaginam, nyeri perut
Pemeriksaan USG
Blighted ovum
Tidak ditemukan embrio
Terdapat gestasional sac , yolk sac
7. Gejala dan Tanda
Asimptomatis
Seperti kehamilan biasanya :
periode menstruasi terlambat,
kram perut,
tes kehamilan positif
Namun tiba-tiba ditemukan minor vagina atau bercak
perdarahan
Ditemukan dengan USG
Kantung kehamilan jelas
Tidak ada embrio
13. 1. Laserasi
2. Perdarahan
3. Syok
4. Infeksi
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN
Pencegahan bisa dilakukan dengan cara 1) mengubah pola
hidup menjadi lebih sehat, 2) mengurangi radiasi, 3)vaksin, 4)
Pemeriksaan Histo-PA-Laboratorium jaringan BO 1 untuk
mengetahui penyebab pasti, 5) Screening kromosom sebelum
hamil.
Prognosis: Dubia ad Bonam
14. Status Pasien
Identitas
Nama pasien: Ny. A
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Banjar
Alamat : Jl. Berangas KM 2,5 Gg Pramuka 2
RT 007/003
No. MR : 099372
Tanggal MRS : 2 Desember 2019
15. Anamnesis
Keluhan Utama : keluar darah dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli RSUD Pangeran Jaya Sumitra dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir, keluhan tersebut
dirasakan sejak 4 hari SMRS. Darah yang keluar seperti flek-
flek. Tanggal 2 Desember 2019 pasien memeriksakan diri
untuk dilakukan pemeriksaan USG dengan hasil tidak ada
janin di dalam rahim. Darah yang keluar dari jalan lahir
dirasakan hilang timbul, bertambah banyak apabila pasien
kecapean setelah bekerja dan berwarna merah ke coklatan
terang tanpa disertai nyeri. Pasien belum mendapatkan
pengobatan apapun. Pasien mengeluhkan mules(+), panas (-),
pusing (-),mual (-) dan muntah (-).
16. Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu :
Keluhan yang sama sebelumnya disangkal
Keguguran disangkal
Hipertensi disangkal
Diabetes mellitus disangkal
Riwayat asma disangkal
Hepatitis disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Diabetes mellitus disangkal
Hipertensi disangkal
Asma disangkal
Penyakit jantung disangkal
17. Anamnesis
Riwayat Menstruasi :
Menarche : usia 13 tahun
Haid : teratur
Siklus : 28 hari
Duras i : 7 hari
Dismenore : disangkal
Flour albus : disangkal
HPHT : 20 juni 2019 (Keterangan px)
Riwayat Pernikahan : Menikah 1 kali
18. Anamnesis
Riwayat Kehamilan : G2P1A0
I : 4 tahun/ perempuan/ hamil 9 bulan/ 3100g/ Sectio
cesaria/ dokter/hidup/sehat
II : Hamil ini
Riwayat Antenatal care :
Periksa kehamilan 1x ke Bidan saat usia kehamilan 1 bulan
Tekanan darah normal
Berat badan naik selama kehamilan
Riwayat kontrasepsi : Tidak memakai KB
Riwayat imunisasi : Belum pernah suntik TT saat
hamil ini
Riwayat Ginekologi : Kista (-), Mioma (-), Abortus (-)
19. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital :
GCS : E4V5M6
Gizi : Baik
Tensi : 100/80 mmHg
Nadi : 72x/menit
Suhu : 36,7oC
Pernapasan : 20x/menit
20. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :
Kepala : normocephal, rambut hitam lurus, tumor (-)
Mata : Konjungtiva : anemis (-/-)
Sklera : ikterik (-/-)
Pupil : bulat, isokor (+/+) reflek cahaya (+/+)
Leher : Struma (-), JVP (-), Pembesaran limfonodi (-)
Thorax : Bentuk simetris (+), retraksi (-)
Cor : S1S2 tunggal, murmur (-)
Pulmo : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Payudara : payudara membesar, colostrum (-/-),
hiperpigmentasi (+/+), puting menonjol (+/+)
Abdomen : supel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-),
tidak ada sikatriks, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: akral hangat (+/+), edema (-/-)
Genetalia eksterna: Flek darah (+)
22. Pemeriksaan Fisik
Status Obstetri
Palpasi: supel, Fundus uteri 3 jari, tidak teraba massa di
perut, nyeri tekan (-).
Inspekulo: Tidak di lakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan Dalam (VT):
V/V: massa (-), fluksus (+);
Portio licin, kenyal, nyeri goyang (-);
OUI/OUE tertutup,
Adneksa &cavum douglas nyeri (-).
24. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG
Hasil USG oleh dr. Sp.OG
- Gestasional Sac, fetal node (-). Adneks tidak ada kelainan. Uk 7-
8 minggu
Kesan : Blighted Ovum
25. Assessment
Blighted ovum
PLANNING :
Pro Kuretase
Inf. Oksitosin 1gr dalam 500cc NaCL 0,9% 20 tpm
Amoxi-clav 3x625 mg
Methylergometrin 3x1
PROGNOSIS :
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : Dubia ad bonam
27. Laporan Kuretase
Asepsis, antiseptic dan drapping
Pasang speculum dan tenaculum
Sondase uteri ± 9 cm retrofleksi
Evakuasi jaringan dengan abortus tang dan kuret tumpul
Pemberian Oksitosin : Methylergometrin 1:1
Kontrol perdarahan
Kuretase selesai
28. Kesimpulan
Analisa data pasien keluhan keluar darah dari jalan lahir,
keluhan tersebut dirasakan sejak 4 hari SMRS. Darah yang
keluar seperti flek-flek Pemeriksaan fisik, fundus uteri setinggi
3 jari di atas simfisis. USG tampak adanya gestasional sac
atau kantung kehamilan tanpa adanya fetal pole didalamnya,
dikesankan sebagai blighted ovum. Sehingga ditegakkan
diagnosa masuk G3P1A1 blighted ovum dan BSC. Pasien
MRS dan direncanakan Kuretase.
Pada kasus ini, pengetahuan pasien mengenai
pentingnya pemantauan kondisi kesehatan ibu dan janin
selama masa kehamilan mendukung munculnya tidak
terdeteksinya kehamilan anembrionik (blighted ovum) yang
dimana tidak ada perkembangan embrio. Untuk menghindari
kejadian serupa, sebaiknya ante natal care benar-benar
dijalankan dengan baik. Bila perlu lakukan penyuluhan terlebih
dahulu mengenai faktor risiko yang bisa menyebabkan
terjadinya BO pada kehamilan.