Kewarganegaraan (Pancasila Sebagai Cita-cita Moral)
1. Kelompok 3
Ridho Alfarisi
Karina Siti P.
Rara Muti’a
Agustin Puspitasari
Sindy Putri A.M
Masyita Dini I.
Devi Ratna Sari
Didin Trisnani
Dina Rizky A.
(110210101043)
(110210101039)
(110210101040)
(110210101061)
(110210101062)
(110210101002)
(110210101093)
(110210101026)
(110210101081)
2. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan cita-cita moral sebagai
fungsi pancasila?
Apakah semua negara memiliki cita-cita moral?
Apa tujuan cita-cita moral sebagai fungsi pancasila?
Mengapa pancasila berperan sebagai moral
pembangunan bangsa Indonesia?
Apakah cita-cita moral di Indonesia sudah tercapai?
Bagaimana cara mewujudkan cita-cita moral di
Indonesia?
3. CITA-CITA MORAL BANGSA SEBAGAI
FUNGSI PANCASILA
Cita-cita moral atau keinginan yang diharapkan bangsa
indonesia adalah adanya kesadaran rakyat indonesia dalam
melaksanakan pancasila. Karena sebagaimana kita ketahui silasila dalam pancasila bukannya ciptaan baru yang terjadi saat
proklamasi kemerdekaan kita akan tetapi berasal dari khidupan
bangsa indonesia sepanjang masa. Cita-cita moral inilah yang
kemudian memberikan pedoman, pegangan atau kekuatan
rohaniah kepada bangsa Indonesia di dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai
cita-cita moral mengandung nilai dan tujuan moral dalam
pembinaan watak dan kepribadian manusia yang bertujuan
mempertinggi moral budi pekerti manusia sebagai pengamalan
pancasila. Kesadaran untuk mengamalkan atau melaksanakan
pancasila akan tercapai jika rakyat indonesia terdorong untuk
taat pada isi dari sila-sila pancasila. Karena isi dari pancasila
adalah cermin dari kehidupan rakyat indonesia.
4. Posisi Pancasila sebagai cita-cita moral bangsa ini
dapat kita temukan dalam Penjelasan UUD 1945 yang
menyatakan bahwa pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 itu
mewujudkan (merupakan perwujudan dari) Rechtsidee
(cita-cita hukum) yang menguasai hukum dasar
Negara, baik hukum yang tertulis maupun hukum
yang tidak tertulis.
5. Cita-Cita Moral di Berbagai Negara.
Setiap Negara di dunia memiliki cita-cita bangsa. Hal itu sesuai
dengan tujuan yang dimiliki oleh negara seluruh dunia untuk
menjadi negara yang lebih baik, sesuai dengan tujuan
UNESCO.
Cita-cita negara lain sebagai berikut:
1. Pendidikan Moral Negara Malaysia
Di dalam Rukun Negara yang Malaysia telah tercantum
“bahwasanya negara Malaysia mendukung cita-cita yang
dapat membentuk hubungan erat di kalangan seluruh
masyarakat... , membina masyarakat yang adil di mana
kemakmuran negara akan dapat di nikmati bersama secara adil
dan seksama” (Kementrian Pendidikan Malaysia : 3). Hal itu
merupakan sepenggal bukti cita-cita moral suatu bangsa untuk
membentuk masyarakat yang lebih baik.
Dan Negara
Malaysia menerapkannya melalui pendidikan..
6. 2. Pendidikan moral di Negara Jepang.
Dalam bahasa Jepang disebut ‘doutokukyouiku‘. Kata doutoku
berarti moral dan kyouiku berarti pendidikan. Jepang
memerlukan ketekunan untuk mencapai taraf tertinggi.
Pendidikan moral di sekolah-sekolah di Jepang tidak diajarkan
sebagai sebuah mata pelajaran khusus, tetapi diintegrasikan
dalam semua mata pelajaran. Namun, pemberian pendidikan
moral mulai diberikan di sekolah dasar.
3. Pendidikan moral di Korea Selatan
Ajaran moral ialah ajaran yang dipegang teguh sebagai
prinsip moral dan etika dalam bersosialisasi dalam
masyarakat Korea Selatan. Hal ini dapat dilihat ketika
mencermati kebiasaan orang Korea Selatan. Orang Korea
Selatan dikenal sebagai orang yang selalu bersikap ramah
terhadap orang yang baru dikenalnya. Kebiasaan seperti
ini pula yang menyebabkan orang Korea Selatan terkenal
dengan sebutan orang ramah dari Timur.
7. Hakekat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia
seutuhnya dengan Pancasila sebagai dasar, pedoman
dan tujuan pembangunan nasional. Adapun tujuan
pembangunan nasional adalah mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur secara material
dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan pengamatan empiris yang dilakukan para
ahli, penyelenggaraan pembangunan nasional
khususnya dibidang ekonomi diakui belum berjalan
optimal sesuai dengan tujuan pembangunan nasional.
8. Sebagai ideologi nasional, nilai-nilai dasar Pancasila
menjadi cita-cita masyarakat Indonesia, sekaligus
menunjukkan karakter dan jati diri bangsa. Selama
ini jati diri bangsa Indonesia diterima sebagai bangsa
yang religius, bersatu, demokratis, adil, beradab dan
manusiawi. Adapun wujud dari jati diri bangsa
ditunjukkan dengan kesepakatan untuk menggunakan
prinsip kemanusiaan, keadilan, kerakyatan dan prinsip
Ketuhanan dalam menyelesaikan masalah kebangsaan
9. Ditinjau dari aspek yuridis, Pancasila sebagai dasar
negara menjadi cita hukum (rechtside), yang berarti
harus dijadikan dasar dan tujuan hukum di Indonesia
(Abdulkadir Besar, 2005 : 102). Cita hukum ini
merupakan suatu apriori yang bersifat normatif
sekaligus konstitutif, yang merupakan syarat
transendental yang mendasari tiap hukum positif
yang bermartabat. Artinya tanpa cita hukum, tidak
akan ada hukum yang memiliki watak normatif.
Adapun jalinan nilai-nilai dasar Pancasila dijabarkan
dalam hukum dasar yaitu UUD 1945, dan dalam
bentuk pasal-pasal yang mencakup berbagai segi
kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Aturan-aturan dasar dalam UUD 1945 selanjutnya
dijabarkan lagi dalam Undang-Undang dan Peraturan
di bawahnya.
10. Bangsa Indonesia yang memilih pancasila sebagai
pandangan hidup , perlu terus menyadari bahwa
pancasila harus tetap menjadi moral perjuangan
bangsa kita di dalam mencapai sasaran-sasaran
pembangunan. Sebagai moral perjuangan, pancasila
bukan saja berperan sebagai berperan sebagai nilai
pengukur tentang baik buruknya kebijaksanaan serta
pelaksanaan pembangunan di semua bidang, akan
tetapi sekaligus juga juga sebagai nilai pengukur bagi
cara dalam melaksanakan pembangunan di Indonesia.
11. Pada dasarnya cita-cita moral di Indonesia tidak
sepenuhnya tercapai. Hal tersebut dapat terlihat dari
berbagai kejadian di Indonesia yang secara tidak
langsung menunjukkan bahwa moral masyarakat
Indonesia tidak berlandaskan kepada Pancasila.
Misalnya saja marak terjadinya pemerkosaan,
perampokan, korupsi, dan lain sebagainya. Beberapa
kasus pelecehan HAM Indonesia menunjukkan
bahwa cita-cita moral di Indonesia belum tercapai.
Pertama, “ Siswi SMP dijual kawannya sendiri”.
12. Mewujudkan cita cita moral dengan melaksanakan
pendidikan moral dan budi pekerti
Pengertian pendidikan budi pekerti mengacu pada
pengertian moralitas. Moralitas mengandung beberapa
pengertian : adat istiadat, sopan santun, dan perilaku.
Budi pekerti berinduk pada etika atau filsafat moral.
Secara etimologis kata etika sangat dengan moral.
Etika berasal dari bahasa yunani etfos yang berarti adat
kebiasaan. Adapun moral berasal dari bahasa latin yang
berarti adat kebiasaan. Etika adalah studi tentang cara
penerapan hal yang baik bagi hidup
13. Tujuan dan sasaran pendidikan budi pekerti sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional, pendidikan budi
pekerti bertujuan untuk memfasilitasi siswa agar
mampu menggunakan pengetahuan, mengkaji
danmenginternalisasi serta mempersonalisasi nilai,
mengembangkan keterampilan sosial yang
memungkinkan tumbuh dan berkembangnya akhlak
mulia dalam diri siswa serta mewujudkannya dalam
perilaku sehari-hari, dalam berbagai konteks sosial
budaya yang berbhineka sepanjang hayat
14. Arus globalisasi dengan teknologinya yang
berkembang pesat
Pola hidup dan perilaku yang telah bergeser
sdemikian serempaknya di tengah-tengah masyarakat
Kondisi ekonomi indonesia juga menjadi tantangan
yang tidak dapat diabaikan