SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam
Pemecahan Masalah
Operasi d. Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan positif.
Contoh
-6 + 8 = 2, digambarkan pada garis bilangan
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Operasi Bilangan Bulat
o 1.1 Lambang Bilangan Bulat
o 1.2 Menentukan Nilai Tempat Bilangan
o 1.3 Himpunan Bilangan Bulat
o 1.4 Sifat Perkalian dari Urutan Bilangan Bulat
o 1.5 Lawan bilangan bulat
o 1.6 Operasi bilangan bulat
 1.6.1 Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
 1.6.2 Perkalian Bilangan Bulat
 1.6.3 Pembagian bilangan bulat
o 1.7 Menggunakan Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat
 1.7.1 Sifat komutatif
 1.7.2 Sifat asosiatif
 1.7.3 Sifat distributif (penyebaran)
o 1.8 Operasi Campuran
2 Menentukan FPB dan KPK Beberapa Bilangan Bulat dengan Faktor Prima
3 Pangkat Tiga dan Akar Pangkat Tiga
4 Operasi Hitung Campuran dengan Bilangan Berpangkat
Operasi Bilangan Bulat
Lambang Bilangan Bulat
Lambang bilangan bulat bentuk panjangnya merupakan hasil penjumlahan dari perkalian
bilangan dengan pemangkatan bilangan 10.
Contoh:
2.345 = 2.000 + 300 + 40 + 5
= 2x103 + 3 x102 + 4 x101 + 5 x 100
2.345 = 2 ribuan + 3 ratusan + 4 puluhan + 5 satuan
Menentukan Nilai Tempat Bilangan
Contoh:
1) 53.451
Dibaca lima puluh tiga ribu empat ratus lima puluh satu.
2) 212.583
Dibaca dua ratus dua belas ribu lima ratus delapan puluh tiga
3) 2.523.459
Dibaca dua juta lima ratus dua puluh tiga ribu empat ratus lima puluh sembilan
Himpunan Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari:
a Bilangan bulat positif (bilangan asli)
b Bilangan nol
c. Bilangan bulat negatif (lawan bilangan asli)
Sifat Perkalian dari Urutan Bilangan Bulat
a. Jika a > b, dan c bilangan bulat positif, maka a x c > b x c
jika a < b, dan c bilangan bulat positif, maka a x c < b x c
Contoh
1) 6 > 2 dan 6 bilangan bulat positif, maka 6x6 > 2x6
2) 5 < 7 dan 3 bilangan bulat positif, maka 5x3 < 7x3
b. Jika a > b, dan c bilangan bulat negatif, maka axc < bxc
Jika a < b, dan c bilangan bulat negatif, maka axc > bxc
Contoh
1) -2 >-6 dan -3 (bilangan bulat negatif), maka -2 x (-3) < -6 x (-3)
2) -3 < 2 dan -5 (bilangan bulat negatif), maka -3 x (-5) > 2x(-5)
c. Jika a > b atau a < b, dan c adalah bilangan nol, maka axc = bxc = 0
Contoh
1) 4 > -2, maka 4 x 0 = -2 x 0 = 0
2) 3 < 5, maka 3 x 0 = 5 x 0 = 0
Lawan bilangan bulat
a. Setiap bilangan bulat mempunyai tepat satu lawan yang juga merupakan bilangan bulat
b. Dua bilangan bulat dikatakan berlawanan, apabila dijumlahkan menghasilkan nilai nol.
a + (-a) = 0
Contoh
1) Lawan dari 4 adalah -4, sebab 4 + (-4) = 0
2) Lawan dari -7 adalah 7, sebab -7 + 7 = 0
3) Lawan dari 0 adalah 0, sebab 0 + 0 = 0
Operasi bilangan bulat
Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
d. Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan positif.
Contoh
-6 + 8 = 2, digambarkan pada garis bilangan.
Perkalian Bilangan Bulat
Perkalian adalah penjumlahan berulang sebanyak bilangan yang dikalikan.
Contoh:
2 x 3 - 3 + 3 = 6
Perhatikan gambar di bawah ini, ya!
Sifat-sifat perkalian suatu bilangan
a. Perkalian bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya positif.
Contoh:
1) 4 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20
2) 7 x 8 = 56
3) 12 x 15 = 180
b Perkalian bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya negatif.
Contoh:
1) 4 x (-5) = (-5) + (-5) +(-5) +(-5) = -20
2) 7 x (-8) = -56
3) 12 x (-15) = -180
c. Perkalian bilangan negatif dengan bilangan positif, hasilnya negatif.
Contoh:
1) -4 x 5 = -(5 + 5 + 5 + 5) = -20.
2) -7 x 8 = -56
3) -12x 15 = -180
d. Perkalian bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya positif.
Contoh:
1) -4 x (-5) = -[-5 + (-5) + (-5) + (-5)] = -[-20] = 20
2) -7 x (-8) = 56
3) -12 x (-15) = 180
Kesimpulan:
Pembagian bilangan bulat
Pembagian merupakan operasi kebalikan dari perkalian
Contoh
12 : 4 = 3, karena 4 x 3 = 12 atau 3 x 4 = 12
42 : 7 = 6, karena 7 x 6 = 42 atau 6 x 7 = 42
Sifat-sifat pembagian bilangan bulat
a. Pembagian bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya positif
Contoh
1) 63 : 7 = 9
2) 143 : 11 = 13
b. Pembagian bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya negatif
Contoh:
1) 63 : (-9) = -7
2) 72 : (-6) = -12
c. Pembagian bilangan negatif dengan bilangan positif, hasilnya negatif
Contoh:
1) -63 : 7 = -9
2) -120 : 10 = -12
d. Pembagian bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya positif.
Contoh:
1) -72 : (-8) = 9
2) -120 : (-12) = 10
Menggunakan Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat
Sifat komutatif
Sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan dan perkalian.
a + b = b + a
a x b = b x a, berlaku untuk semua bilangan bulat
Contoh:
1) 2 + 4 = 4 + 2 = 6
2) 3 + 5 = 5 + 3 = 8
3) 4 x 2 = 2 x 4 = 8
4) 3 x 2 = 2 x 3 = 6
Sifat asosiatif
Sifat asosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan dan perkalian.
(a + b) + c = a + (b+c)
(a x b) x c = a x (bxc), berlaku untuk semua bilangan bulat
Contoh:
1) (2+4) + 6 = 2 + (4+6) = 12
2) (3+6) + 7 = 3 + (6+7) = 16
3) (3x2) x 4 = 3 x (2x4) = 24
4) (3x5) x 2 = 3 x (5x2) = 30
Sifat distributif (penyebaran)
a x (b + c) = (a x b) + (a x c), yang berlaku untuk semua bilangan bulat.
Contoh
1) 4 x (5 + 2) = (4 x 5) + (4 x 2) = 28
2) 5 x (7 + 3) = (5 x 7) + (5 x 3) = 50
Operasi Campuran
Aturan dalam mengerjakan operasi campuran adalah sebagai berikut.
1 .Operasi dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.
2. Perkalian dan pembagian adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih
dahulu.
3. Penjumlahan dan pengurangan adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih
dahulu.
4. Perkalian atau pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada penjumlahan atau
pengurangan.
P ada perkalian bilangan bulat terdapat aturan perkalian tanda dengan tententuan :
(+) x (+) = (+)
(+) x (-) = (-)
(-) x (+ = (-)
(-) x (-) = (+)
Dalam operasi pembagian bilangan bulat juga berlaku aturan, sebagai berikut :
(+) : (+) = (+)
(+) : (-) = (-)
(-) : (+) = (-)
(-) : (-) = (+)
Contoh
1. a. 20 + 30 – 12 = 50 – 12 = 38
b. 40 – 10 - 5 = 30 – 5 = 25
c. 40 - (10 - 5) = 40 – 5 = 35
2. a. 600 : 2O : 5 = 30 : 5 = 6
b. 600 : (20 : 5) = 600 : 4 = 150
c. 5 x 8 : 4 = 40 : 4 = 10
3. a. 5 x (8 + 4) = 5 x 12 = 60
b. 5 x 8 -4 = 40 – 4 = 36
c. 5 x (8 – 4) = 5 x 4 = 20
Bilangan Bulat dengan Faktor Prima
FPB dan KPK
Setiap bilangan dapat ditulis sebagai hasil kali faktor-faktor primanya. Kita mulai dengan
membagi bilangan tersebut dengan bilangan prima 2, 3, 5, 7, 11, 13 dan seterusnya.
Contoh :
Tuliskan faktorisasi prima dari 18!
Jawab: Mulailah dengan membagi 18 dengan 2, 3, 5 dan seterusnya melalui pohon faktor
berikut :
Jadi, faktorisasi prima dari 18 = 2 x 3 x 3 = 2 x 32
Contoh :
Tuliskan faktorisasi prima dari 180!
Kita dapat mencari FPB dan KPK beberapa bilangan dengan menentukan faktor-faktor
primanya.
Contoh :
Carilah FPB dan KPK dari 40 dan 60
Jawab : Bagilah kedua bilangan dengan bilangan prima mulai dari 2, 3, 5 dan seterusny, secara
bersamaan seperti berikut ini.
FPB dicari dari hasil kali bilangan prima di kiri (dilingkari) yang habis membagi kedua bilangan.
Jadi, FPB dari 40 dan 60 adalah 2 x 2 x 5 = 4 x 5 = 20
KPK dicari dari hasil kali semua bilangan prima di kiri (termasuk yang tidak dilingkari). Jadi,
KPK dari 40 dan 60 adalah 2 x 2 x 2 x 3 x 5 = 4 x 6 x 5 = 4 x 30 = 120.
Pangkat Tiga dan Akar Pangkat Tiga
Perpangkatan merupakan perkalian berulang
Contoh :
22 = 2 x 2 = 4
33 = 3 x 3 x 3 = 9 x 3 = 27
Operasi akar pangkat tiga dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bilangan berapakah apabila dipangkatkan tiga hasilnya 8? Jawabannya adalah 2. Dalam hal ini,
kita mencari akar pangkat tiga dari delapan yang kita tulis 3√8 = 2 (dibaca akar pangkat 3 dari 8
adalah 2).
Contoh:
3√27 = 3, karena 3 x 3 x 3 = 9 x 3 = 27
Untuk mencari akar pangkat 3 dari bilangan yang cukup besar, dapat dicari dengan bantuan
bilangan pangkat 3.
13
= 1
23
= 8
Contoh:
Operasi Hitung Campuran dengan Bilangan
Berpangkat
Aturan dalam melakukan operasi hitung campuran adalah sebagai berikut.
1. Operasi dalam tanda kurung, selalu dikerjakan terlebih dahulu.
2. Perpangkatan atau penarikan akar dikerjakan terlebih dahulu daripada perkalian atau
pembagian.
3. Perkalian dan pembagian adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih
dahulu.
4. Penjumlahan dan pengurangan adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu
dikerjakan terlebih dahulu.
5. Perkalian atau pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada penjumlahan atau pengurangan.
Contoh:
1. 53 – 23 = 125 – 8 = 117
2. 33 x 43 = 27 x 64 = 1.728

Contenu connexe

Tendances

Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
 
Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)Cecep Aceng
 
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi inversmaman wijaya
 
Sudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut kelilingSudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut kelilingDafid Kurniawan
 
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XI
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XISoal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XI
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XIMillenia Anjali
 
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIPPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIYoshiie Srinita
 
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Yusrina Fitriani Ns
 
perkalian dan pembagian Bilangan bulat
perkalian dan pembagian Bilangan bulatperkalian dan pembagian Bilangan bulat
perkalian dan pembagian Bilangan bulatFaris Dahrudj
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATRini Ayu Agustin
 
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...Sunardi Balong
 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulatEman Mendrofa
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangAna Sugiyarti
 
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanRPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanAhmad Hamdani
 
Latihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudutLatihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudutneng Afit
 
Latihan soal perbandingan smp
Latihan soal perbandingan smpLatihan soal perbandingan smp
Latihan soal perbandingan smpAyu Sri Rahayu
 
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/MtsMateri Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/MtsIrma Agustin
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaIndah Oktriani
 

Tendances (20)

Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Bangun datar ppt
Bangun datar pptBangun datar ppt
Bangun datar ppt
 
Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)Lkpd pola bilangan (2)
Lkpd pola bilangan (2)
 
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
13. soal soal fungsi komposisi dan fungsi invers
 
Sudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut kelilingSudut pusat sudut keliling
Sudut pusat sudut keliling
 
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XI
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XISoal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XI
Soal dan Pembahasan POLINOMIAL Matematika SMA kelas XI
 
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIIIPPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
PPT Relasi & Fungsi Matematika Kelas VIII
 
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
LKS 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
 
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
 
perkalian dan pembagian Bilangan bulat
perkalian dan pembagian Bilangan bulatperkalian dan pembagian Bilangan bulat
perkalian dan pembagian Bilangan bulat
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
 
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Matemati...
 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
 
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-PeminatanRPP Bab 1 polinomial-Peminatan
RPP Bab 1 polinomial-Peminatan
 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
 
Latihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudutLatihan soal garis dan sudut
Latihan soal garis dan sudut
 
Latihan soal perbandingan smp
Latihan soal perbandingan smpLatihan soal perbandingan smp
Latihan soal perbandingan smp
 
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/MtsMateri Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
Materi Perbandingan Kelas 7 SMP/Mts
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
 

En vedette

Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan...
Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan...Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan...
Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan...Athon Kribo
 
Operasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulatOperasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulatBang Jon
 
Pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan
Pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatanPengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan
Pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatanVen Dot
 
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SDPembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SDNASuprawoto Sunardjo
 
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)agse
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulatTeguh Sucipto
 
Mengapa negatif dikali negatif adalah positif?
Mengapa negatif dikali negatif adalah positif?Mengapa negatif dikali negatif adalah positif?
Mengapa negatif dikali negatif adalah positif?Hannasiti
 
Jarak, waktu dan kecepatan 2
Jarak, waktu dan kecepatan 2Jarak, waktu dan kecepatan 2
Jarak, waktu dan kecepatan 2Bardi Brd
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilNailul Hasibuan
 
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafiana
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafianaPembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafiana
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafianaTusro Mardio
 
RPP HIMPUNAN KOSONG, HIMPUNAN SEMESTA DAN DIAGRAM VENN
RPP HIMPUNAN KOSONG, HIMPUNAN SEMESTA DAN DIAGRAM VENNRPP HIMPUNAN KOSONG, HIMPUNAN SEMESTA DAN DIAGRAM VENN
RPP HIMPUNAN KOSONG, HIMPUNAN SEMESTA DAN DIAGRAM VENNYeyetnurmayantie
 
operasi hitung Bilangan Cacah
operasi hitung Bilangan Cacahoperasi hitung Bilangan Cacah
operasi hitung Bilangan CacahSukardi Adi
 
Himpunan Kosong, Himpunan semesta dan Diagram Venn
Himpunan Kosong, Himpunan semesta dan Diagram VennHimpunan Kosong, Himpunan semesta dan Diagram Venn
Himpunan Kosong, Himpunan semesta dan Diagram Vennazizahsh
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-Siswa
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-SiswaMatematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-Siswa
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-SiswaBudhi Emha
 
7 matematika buku_siswa
7 matematika buku_siswa7 matematika buku_siswa
7 matematika buku_siswaAwal Select
 
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...wayanyunita1
 
LKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulatLKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulatRiri Janasri
 
Soal cerita pecahan
Soal cerita pecahanSoal cerita pecahan
Soal cerita pecahantutiamaliah
 

En vedette (20)

Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan...
Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan...Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan...
Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan...
 
Operasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulatOperasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulat
 
Pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan
Pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatanPengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan
Pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan
 
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SDPembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
 
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (ALJABAR)
 
Modul bilangan bulat
Modul bilangan bulatModul bilangan bulat
Modul bilangan bulat
 
Mengapa negatif dikali negatif adalah positif?
Mengapa negatif dikali negatif adalah positif?Mengapa negatif dikali negatif adalah positif?
Mengapa negatif dikali negatif adalah positif?
 
Jarak, waktu dan kecepatan 2
Jarak, waktu dan kecepatan 2Jarak, waktu dan kecepatan 2
Jarak, waktu dan kecepatan 2
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
My Power Point
My Power PointMy Power Point
My Power Point
 
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafiana
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafianaPembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafiana
Pembelajaran bilangan-bulat-kelas-vii-smp-hafiana
 
RPP HIMPUNAN KOSONG, HIMPUNAN SEMESTA DAN DIAGRAM VENN
RPP HIMPUNAN KOSONG, HIMPUNAN SEMESTA DAN DIAGRAM VENNRPP HIMPUNAN KOSONG, HIMPUNAN SEMESTA DAN DIAGRAM VENN
RPP HIMPUNAN KOSONG, HIMPUNAN SEMESTA DAN DIAGRAM VENN
 
operasi hitung Bilangan Cacah
operasi hitung Bilangan Cacahoperasi hitung Bilangan Cacah
operasi hitung Bilangan Cacah
 
Himpunan Kosong, Himpunan semesta dan Diagram Venn
Himpunan Kosong, Himpunan semesta dan Diagram VennHimpunan Kosong, Himpunan semesta dan Diagram Venn
Himpunan Kosong, Himpunan semesta dan Diagram Venn
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-Siswa
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-SiswaMatematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-Siswa
Matematika SMP Kelas VII Kurikulum 2013-Siswa
 
7 matematika buku_siswa
7 matematika buku_siswa7 matematika buku_siswa
7 matematika buku_siswa
 
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...
9.pembelajaran soal cerita operasi hitung ...
 
LKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulatLKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulat
 
Soal cerita pecahan
Soal cerita pecahanSoal cerita pecahan
Soal cerita pecahan
 

Similaire à Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy

Similaire à Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy (20)

Bilangan Bulat
Bilangan BulatBilangan Bulat
Bilangan Bulat
 
Operasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulatOperasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulat
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab2+bab3
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
 
BILANGAN BULAT
BILANGAN BULATBILANGAN BULAT
BILANGAN BULAT
 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
 
Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian pertama )
Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian pertama )Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian pertama )
Peretmuan iii iv sistem bilangan ( bagian pertama )
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
PERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptx
PERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptxPERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptx
PERETMUAN III-IV SISTEM BILANGAN ( BAGIAN PERTAMA ).pptx
 
Metematika
MetematikaMetematika
Metematika
 
MATEMATIKA Operasi hitung bilangan bulat
MATEMATIKA Operasi hitung bilangan bulatMATEMATIKA Operasi hitung bilangan bulat
MATEMATIKA Operasi hitung bilangan bulat
 
SISTEM BILANGAN (LANJUTAN..).pptx
SISTEM BILANGAN (LANJUTAN..).pptxSISTEM BILANGAN (LANJUTAN..).pptx
SISTEM BILANGAN (LANJUTAN..).pptx
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Materi kalkulus i ti
Materi kalkulus i tiMateri kalkulus i ti
Materi kalkulus i ti
 
Bulat ajar
Bulat ajarBulat ajar
Bulat ajar
 
Materi _ Bilangan Bulat dan Pecahan.pptx
Materi _ Bilangan Bulat dan Pecahan.pptxMateri _ Bilangan Bulat dan Pecahan.pptx
Materi _ Bilangan Bulat dan Pecahan.pptx
 
Mtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptxMtk Modul 3.2.pptx
Mtk Modul 3.2.pptx
 
11.-Bilangan-Bulat1.ppt
11.-Bilangan-Bulat1.ppt11.-Bilangan-Bulat1.ppt
11.-Bilangan-Bulat1.ppt
 
11.-Bilangan-Bulat1.ppt
11.-Bilangan-Bulat1.ppt11.-Bilangan-Bulat1.ppt
11.-Bilangan-Bulat1.ppt
 

Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah copy

  • 1. Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah Operasi d. Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan positif. Contoh -6 + 8 = 2, digambarkan pada garis bilangan Daftar isi [sembunyikan] 1 Operasi Bilangan Bulat o 1.1 Lambang Bilangan Bulat o 1.2 Menentukan Nilai Tempat Bilangan o 1.3 Himpunan Bilangan Bulat o 1.4 Sifat Perkalian dari Urutan Bilangan Bulat o 1.5 Lawan bilangan bulat o 1.6 Operasi bilangan bulat  1.6.1 Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat  1.6.2 Perkalian Bilangan Bulat  1.6.3 Pembagian bilangan bulat o 1.7 Menggunakan Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat  1.7.1 Sifat komutatif  1.7.2 Sifat asosiatif  1.7.3 Sifat distributif (penyebaran) o 1.8 Operasi Campuran 2 Menentukan FPB dan KPK Beberapa Bilangan Bulat dengan Faktor Prima 3 Pangkat Tiga dan Akar Pangkat Tiga 4 Operasi Hitung Campuran dengan Bilangan Berpangkat Operasi Bilangan Bulat Lambang Bilangan Bulat Lambang bilangan bulat bentuk panjangnya merupakan hasil penjumlahan dari perkalian bilangan dengan pemangkatan bilangan 10. Contoh: 2.345 = 2.000 + 300 + 40 + 5 = 2x103 + 3 x102 + 4 x101 + 5 x 100 2.345 = 2 ribuan + 3 ratusan + 4 puluhan + 5 satuan
  • 2. Menentukan Nilai Tempat Bilangan Contoh: 1) 53.451 Dibaca lima puluh tiga ribu empat ratus lima puluh satu. 2) 212.583 Dibaca dua ratus dua belas ribu lima ratus delapan puluh tiga 3) 2.523.459 Dibaca dua juta lima ratus dua puluh tiga ribu empat ratus lima puluh sembilan Himpunan Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari: a Bilangan bulat positif (bilangan asli) b Bilangan nol c. Bilangan bulat negatif (lawan bilangan asli) Sifat Perkalian dari Urutan Bilangan Bulat a. Jika a > b, dan c bilangan bulat positif, maka a x c > b x c jika a < b, dan c bilangan bulat positif, maka a x c < b x c Contoh 1) 6 > 2 dan 6 bilangan bulat positif, maka 6x6 > 2x6 2) 5 < 7 dan 3 bilangan bulat positif, maka 5x3 < 7x3 b. Jika a > b, dan c bilangan bulat negatif, maka axc < bxc Jika a < b, dan c bilangan bulat negatif, maka axc > bxc
  • 3. Contoh 1) -2 >-6 dan -3 (bilangan bulat negatif), maka -2 x (-3) < -6 x (-3) 2) -3 < 2 dan -5 (bilangan bulat negatif), maka -3 x (-5) > 2x(-5) c. Jika a > b atau a < b, dan c adalah bilangan nol, maka axc = bxc = 0 Contoh 1) 4 > -2, maka 4 x 0 = -2 x 0 = 0 2) 3 < 5, maka 3 x 0 = 5 x 0 = 0 Lawan bilangan bulat a. Setiap bilangan bulat mempunyai tepat satu lawan yang juga merupakan bilangan bulat b. Dua bilangan bulat dikatakan berlawanan, apabila dijumlahkan menghasilkan nilai nol. a + (-a) = 0 Contoh 1) Lawan dari 4 adalah -4, sebab 4 + (-4) = 0 2) Lawan dari -7 adalah 7, sebab -7 + 7 = 0 3) Lawan dari 0 adalah 0, sebab 0 + 0 = 0
  • 4. Operasi bilangan bulat Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat d. Menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan positif. Contoh -6 + 8 = 2, digambarkan pada garis bilangan. Perkalian Bilangan Bulat Perkalian adalah penjumlahan berulang sebanyak bilangan yang dikalikan. Contoh: 2 x 3 - 3 + 3 = 6 Perhatikan gambar di bawah ini, ya! Sifat-sifat perkalian suatu bilangan
  • 5. a. Perkalian bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya positif. Contoh: 1) 4 x 5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20 2) 7 x 8 = 56 3) 12 x 15 = 180 b Perkalian bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya negatif. Contoh: 1) 4 x (-5) = (-5) + (-5) +(-5) +(-5) = -20 2) 7 x (-8) = -56 3) 12 x (-15) = -180 c. Perkalian bilangan negatif dengan bilangan positif, hasilnya negatif. Contoh: 1) -4 x 5 = -(5 + 5 + 5 + 5) = -20. 2) -7 x 8 = -56 3) -12x 15 = -180 d. Perkalian bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya positif. Contoh: 1) -4 x (-5) = -[-5 + (-5) + (-5) + (-5)] = -[-20] = 20 2) -7 x (-8) = 56 3) -12 x (-15) = 180 Kesimpulan:
  • 6. Pembagian bilangan bulat Pembagian merupakan operasi kebalikan dari perkalian Contoh 12 : 4 = 3, karena 4 x 3 = 12 atau 3 x 4 = 12 42 : 7 = 6, karena 7 x 6 = 42 atau 6 x 7 = 42 Sifat-sifat pembagian bilangan bulat a. Pembagian bilangan positif dengan bilangan positif, hasilnya positif Contoh 1) 63 : 7 = 9 2) 143 : 11 = 13 b. Pembagian bilangan positif dengan bilangan negatif, hasilnya negatif Contoh: 1) 63 : (-9) = -7 2) 72 : (-6) = -12 c. Pembagian bilangan negatif dengan bilangan positif, hasilnya negatif Contoh: 1) -63 : 7 = -9 2) -120 : 10 = -12 d. Pembagian bilangan negatif dengan bilangan negatif, hasilnya positif.
  • 7. Contoh: 1) -72 : (-8) = 9 2) -120 : (-12) = 10 Menggunakan Sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat Sifat komutatif Sifat komutatif (pertukaran) pada penjumlahan dan perkalian. a + b = b + a a x b = b x a, berlaku untuk semua bilangan bulat Contoh: 1) 2 + 4 = 4 + 2 = 6 2) 3 + 5 = 5 + 3 = 8 3) 4 x 2 = 2 x 4 = 8 4) 3 x 2 = 2 x 3 = 6 Sifat asosiatif Sifat asosiatif (pengelompokan) pada penjumlahan dan perkalian. (a + b) + c = a + (b+c) (a x b) x c = a x (bxc), berlaku untuk semua bilangan bulat Contoh: 1) (2+4) + 6 = 2 + (4+6) = 12 2) (3+6) + 7 = 3 + (6+7) = 16 3) (3x2) x 4 = 3 x (2x4) = 24 4) (3x5) x 2 = 3 x (5x2) = 30 Sifat distributif (penyebaran) a x (b + c) = (a x b) + (a x c), yang berlaku untuk semua bilangan bulat. Contoh 1) 4 x (5 + 2) = (4 x 5) + (4 x 2) = 28 2) 5 x (7 + 3) = (5 x 7) + (5 x 3) = 50 Operasi Campuran Aturan dalam mengerjakan operasi campuran adalah sebagai berikut. 1 .Operasi dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu. 2. Perkalian dan pembagian adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih dahulu. 3. Penjumlahan dan pengurangan adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih
  • 8. dahulu. 4. Perkalian atau pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada penjumlahan atau pengurangan. P ada perkalian bilangan bulat terdapat aturan perkalian tanda dengan tententuan : (+) x (+) = (+) (+) x (-) = (-) (-) x (+ = (-) (-) x (-) = (+) Dalam operasi pembagian bilangan bulat juga berlaku aturan, sebagai berikut : (+) : (+) = (+) (+) : (-) = (-) (-) : (+) = (-) (-) : (-) = (+) Contoh 1. a. 20 + 30 – 12 = 50 – 12 = 38 b. 40 – 10 - 5 = 30 – 5 = 25 c. 40 - (10 - 5) = 40 – 5 = 35 2. a. 600 : 2O : 5 = 30 : 5 = 6 b. 600 : (20 : 5) = 600 : 4 = 150 c. 5 x 8 : 4 = 40 : 4 = 10 3. a. 5 x (8 + 4) = 5 x 12 = 60 b. 5 x 8 -4 = 40 – 4 = 36 c. 5 x (8 – 4) = 5 x 4 = 20 Bilangan Bulat dengan Faktor Prima FPB dan KPK Setiap bilangan dapat ditulis sebagai hasil kali faktor-faktor primanya. Kita mulai dengan membagi bilangan tersebut dengan bilangan prima 2, 3, 5, 7, 11, 13 dan seterusnya. Contoh : Tuliskan faktorisasi prima dari 18! Jawab: Mulailah dengan membagi 18 dengan 2, 3, 5 dan seterusnya melalui pohon faktor berikut :
  • 9. Jadi, faktorisasi prima dari 18 = 2 x 3 x 3 = 2 x 32 Contoh : Tuliskan faktorisasi prima dari 180!
  • 10. Kita dapat mencari FPB dan KPK beberapa bilangan dengan menentukan faktor-faktor primanya. Contoh : Carilah FPB dan KPK dari 40 dan 60 Jawab : Bagilah kedua bilangan dengan bilangan prima mulai dari 2, 3, 5 dan seterusny, secara bersamaan seperti berikut ini. FPB dicari dari hasil kali bilangan prima di kiri (dilingkari) yang habis membagi kedua bilangan. Jadi, FPB dari 40 dan 60 adalah 2 x 2 x 5 = 4 x 5 = 20 KPK dicari dari hasil kali semua bilangan prima di kiri (termasuk yang tidak dilingkari). Jadi, KPK dari 40 dan 60 adalah 2 x 2 x 2 x 3 x 5 = 4 x 6 x 5 = 4 x 30 = 120. Pangkat Tiga dan Akar Pangkat Tiga Perpangkatan merupakan perkalian berulang Contoh : 22 = 2 x 2 = 4 33 = 3 x 3 x 3 = 9 x 3 = 27 Operasi akar pangkat tiga dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • 11. Bilangan berapakah apabila dipangkatkan tiga hasilnya 8? Jawabannya adalah 2. Dalam hal ini, kita mencari akar pangkat tiga dari delapan yang kita tulis 3√8 = 2 (dibaca akar pangkat 3 dari 8 adalah 2). Contoh: 3√27 = 3, karena 3 x 3 x 3 = 9 x 3 = 27 Untuk mencari akar pangkat 3 dari bilangan yang cukup besar, dapat dicari dengan bantuan bilangan pangkat 3. 13 = 1 23 = 8 Contoh: Operasi Hitung Campuran dengan Bilangan Berpangkat Aturan dalam melakukan operasi hitung campuran adalah sebagai berikut. 1. Operasi dalam tanda kurung, selalu dikerjakan terlebih dahulu. 2. Perpangkatan atau penarikan akar dikerjakan terlebih dahulu daripada perkalian atau pembagian. 3. Perkalian dan pembagian adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih dahulu. 4. Penjumlahan dan pengurangan adalah setara, yang ditemui terlebih dahulu dikerjakan terlebih dahulu. 5. Perkalian atau pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada penjumlahan atau pengurangan. Contoh: 1. 53 – 23 = 125 – 8 = 117 2. 33 x 43 = 27 x 64 = 1.728