SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
Télécharger pour lire hors ligne
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                        PSAK N O . 39


 1          PENDAHULUAN
 2
 3                 01     Dunia bisnis selalu ditandai oleh keinginan untuk melakukan
 4          investasi pada usaha yang menguntungkan dengan risiko yang kecil.
 5          Keinginan dunia bisnis untuk melakukan investasi seringkali melebihi
 6          kemampuan satu entitas usaha untuk menyediakan dana. Seorang
 7          pengusaha yang memiliki peluang investasi, tetapi tidak memiliki dana atau
 8          aset yang cukup, akan berusaha mengajak mitra usaha untuk memanfaat-
 9          kan peluang tersebut dengan membentuk Kerjasama Operasi (KSO).
10
11          Kerjasama Operasi berlandaskan Hukum Perdata umumnya, Hukum
12          Perikatan khususnya, sehingga hak, kewajiban, kepemilikan, pola kepe-
13          milikan aset, pola bagi pendapatan-beban-hasil akibat perikatan tersebut
14          hendaknya diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
15
16          Kerjasama Operasi antara entitas akuntansi Indonesia dan pihak luar negeri
17          berlandas pada kesepakatan antar pihak, dengan memperhatikan hukum
18          di negara masing-masing dan hukum internasional, mempunyai kon-
19          sekuensi pengungkapan yang sama.
20
21                  02     Pengusaha yang lain mungkin memiliki dana atau akses
22          ke dana yang cukup, tetapi tidak memiliki sumber daya lain yang cukup,
23          atau dia mungkin tidak berani menanggung risiko sendirian. Hal ini juga
24          bisa mendorong pengusaha tersebut untuk menciptakan KSO. lnti dari
25          semua bentuk KSO adalah sama, yakni pengusaha berusaha memperoleh
26          dana dan atau aset yang mencukupi untuk melakukan investasi yang di-
27          inginkan, dan atau memperoleh sinerji dari aliansi stratejik, dan atau
28          membagi risiko investasi dengan pengusaha lain. Seorang pengusaha yang
29          memiliki akses ke dana dan sumber daya lain yang cukup, dan tidak ingin
30          membagi risiko dengan pengusaha lain, mungkin tidak akan tertarik dengan
31          bentuk-bentuk kerjasama. Dia mungkin merasa lebih baik bila meminjam
32          uang di bank atau mencari dana di pasar modal. Dengan demikian ada
33          perbedaan pokok antara KSO dengan bentuk-bentuk pendanaan lain, yaitu
34          KSO memiliki unsur adanya keterbatasan seorang pengusaha untuk
35          memanfaatkan dana dari institusi keuangan yang ada, atau memiliki
36          kesulitan dalam perolehan sumber daya atau hak usaha tertentu, dan atau
37          adanya kehendak untuk membagi risiko investasi.
38
39                   03        Bentuk-bentuk KSO berkembang dengan berbagai variasi,


                              Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
                                 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak         39.1
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                                PSAK N O . 39


 1          tetapi bisa dibagi menjadi dua golongan, yakni:
 2
 3          l        KSO dengan entitas hukum yang terpisah (separate legal entity)
 4                   dari entitas hukum para partisipan KSO, dan
 5          l        KSO tanpa pembentukan entitas hukum yang terpisah.
 6
 7          KSO yang pertama bisa berbentuk badan hukum atau persekutuan. Sedang
 8          KSO tanpa entitas hukum bisa berbentuk Pengendalian Bersama Operasi
 9          (PBO) dan Pengendalian Bersama Aset (PBA), atau KSO dimana hanya
10          satu pihak saja dari partisipan KSO yang memiliki kendali yang signifikan
11          atas aset dan operasi KSO. Dalam KSO dengan pola PBO dan PBA,
12          masing-masing partisipan KSO memiliki kendali yang signifikan atas operasi
13          atau aset KSO, karena itu nama kerjasama ini adalah pengendalian
14          bersama (jointly controlled). KSO yang diatur dalam Pernyataan ini adalah
15          KSO dengan batasan dimana hanya satu pihak saja yang secara signifikan
16          (berarti) memiliki kendali atas aset dan operasi KSO.
17
18          Bentuk-bentuk operasional KSO sangat bervariasi dan berkembang selaras
19          dengan kebutuhan para partisipannya. Dua bentuk KSO yang populer
20          adalah bentuk bangun, kelola, serah (Build, Operate, and Transfer/BOT);
21          dan bentuk bangun, serah, kelola (Build, Transfer, and Operate/BTO). Dua
22          bentuk tersebut bisa dikombinasikan dengan Perjanjian Bagi Hasil (PBH)
23          atau Perjanjian Bagi Pendapatan (PBP) dengan cara tertentu.
24
25          Tu j u a n
26
27                 04      Pernyataan ini bertujuan mengatur akuntansi kegiatan
28          Kerjasama Operasi (KSO), yakni yang berkaitan dengan:
29          a)     pengakuan dan pengukuran akun-akun yang timbul dari kegiatan
30                 KSO seperti aset, kewajiban, pendapatan, dan beban,
31          b)     penyajian dan pengungkapan akun-akun kegiatan KSO.
32
33          Ruang          Lingkup
34
35                 05      Pernyataan ini mengatur kegiatan KSO yang digolongkan
36          sebagai bentuk KSO tanpa entitas hukum, dimana hanya satu pihak saja
37          yang secara signifikan memiliki kendali atas aset maupun operasi KSO.
38          KSO dengan entitas hukum terpisah dan hal-hal lain yang tidak diatur harus
39          diperlakukan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi lain dan standar


                                      Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
            39.2                         Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                        PSAK N O . 39


 1          akuntansi yang berlaku umum. Sedang KSO tanpa entitas hukum yang
 2          terpisah yang termasuk PBA dan PBO diatur sesuai dengan PSAK No. 12
 3          tentang Pelaporan Keuangan mengenai Partisipasi dalam Pengendalian
 4          Bersama Operasi dan Aset.
 5
 6                  06     Pernyataan ini mengatur kegiatan KSO, baik dari sisi
 7          pemegang aset, atau hak penyelenggaraan usaha tertentu, maupun dari
 8          sisi investor.
 9
10                07       Dengan berlakunya Pernyataan ini, maka istilah “kerja-
11          sama” dalam paragraf 14 PSAK 35 (1994) harus diartikan hanya untuk
12          penyediaan sarana telekomunikasi dengan Pola Bagi Hasil (PBH).
13
14          Definisi
15
16                 08     lstilah-istilah berikut ini digunakan dalam pernyataan ini
17          sesuai dengan makna atau definisi yang diuraikan;
18
19          Kerjasama Operasi (KSO) adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih
20          dimana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama
21          dengan menggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki dan secara
22          bersama menanggung risiko usaha tersebut.
23
24          Pemilik Aset adalah pihak yang memiliki aset atau hak penyelenggaran
25          usaha tertentu yang dipakai sebagai obyek atau sarana Kerjasama Operasi.
26          Misalnya orang yang memiliki tanah untuk dibangun gedung perkantoran
27          di atasnya dalam perjanjian KSO, atau PT Jasa Marga yang memiliki hak
28          penyelenggaraan jalan tol.
29
30          Investor adalah pihak yang menyediakan dana, baik seluruh atau sebagian,
31          untuk memungkinkan aset atau hak usaha pemilik aset diberdayakan atau
32          dimanfaatkan dalam KSO. Pembatasan ini berbeda dengan PSAK No. 12,
33          karena investor di Pernyataan ini bisa memiliki pengendalian atas aset
34          dan operasi KSO, bisa pula tidak, tergantung dari bentuk KSO yang ada
35          dalam perjanjian.
36
37          Aset KSO adalah aset tetap yang dibangun atau yang digunakan untuk
38          menyelenggarakan kegiatan KSO.
39


                              Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
                                 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak         39.3
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                                       PSAK N O . 39


 1          Pengelola KSO adalah pihak yang mengoperasikan aset KSO. Pengelola
 2          KSO mungkin pemilik aset, mungkin investor, mungkin juga pihak lain yang
 3          ditunjuk.
 4
 5          Masa Konsesi adalah jangka waktu dimana investor dan pemilik aset masih
 6          terikat dengan perjanjian bagi hasil atau bagi pendapatan atau bentuk
 7          pembayaran lain yang tercantum di dalam perjanjian KSO.
 8
 9          PENGAKUAN                 DAN      PENGUKURAN
10
11          Pembangunan               Aset      Kerjasama          Operasi
12
13                 09       Kerjasama Operasi biasanya diawali dengan bertemunya
14          pemilik aset dengan calon investor. Pemilik aset telah memiliki aset,
15          misalnya tanah, atau hak penyelenggaraan usaha tertentu, misalnya jasa
16          telekomunikasi atau hak penyelenggaraan jalan tol, yang kemudian
17          diserahkan untuk dibangun atau diusahakan dalam perjanjian KSO. In-
18          vestor adalah pihak yang memiliki dana untuk membangun aset KSO.
19
20                 10       Aset KSO, seperti gedung atau jalan tol, biasanya mem-
21          butuhkan dana yang besar untuk membangun. Dana ini biasanya disedia-
22          kan oleh investor, meskipun dalam beberapa kasus pemilik aset bisa juga
23          ikut menyediakan sebagian dari dana tersebut.
24
25                11       Aset yang diserahkan pemilik aset untuk diusahakan
26          dalam perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) harus dicatat oleh pemilik
27          aset sebagai aset KSO sebesar biaya perolehannya.
28
29                 12      Apabila yang diserahkan untuk diusahakan dalam perjanjian
30          KSO adalah hak penyelenggaraan usaha yang tidak memiliki biaya
31          perolehan, maka pemilik aset hanya perlu mengungkapkan keberadaan
32          transaksi tersebut.
33
34                13     Dana yang ditanamkan pemilik aset dalam KSO dicatat
35          sebagai penyertaan KSO. Di sisi lain investor mencatat dana yang
36          diterima ini dalam penyertaan KSO oleh pemilik aset sebagai
37          kewajiban.
38
39                   14         Seluruh biaya yang dikeluarkan oleh investor untuk mem-


                                             Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
            39.4                                Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                           PSAK N O . 39


 1          bangun aset KSO harus dikapitalisasi dalam aset KSO dalam konstruksi.
 2          Akun ini akan dihapus ke aset KSO begitu konstruksi selesai dan aset
 3          KSO siap dioperasikan.
 4
 5          Pengoperasian             Aset      Kerjasama           Operasi
 6
 7                  15      Ditilik dari pihak yang diberi wewenang untuk mengoperasi-
 8          kan atau mengelola aset KSO, ada dua pola yang banyak diikuti oleh para
 9          partisipan KSO. Yang pertama, aset KSO dikelola oleh investor yang
10          mendanai pembangunannya sampai berakhir masa konsesi. Di akhir masa
11          konsesi investor akan menyerahkan aset KSO dan pengelolaannya kepada
12          pemilik aset. Pola ini lazim disebut pola Bangun, Kelola, Serah (BKS) atau
13          Build, Operate, Transfer (BTO).
14
15                16        Pola pengoperasian yang kedua adalah apabila investor
16          mendanai pembangunanan aset KSO sampai siap dioperasikan. Begitu
17          aset KSO siap dioperasikan, aset tersebut diserahkan kepada pemilik aset
18          untuk dikelola. Pola ini lazim disebut pola Bangun, Serah, Kelola (BSK)
19          atau Build, Transfer, Operate (BTO)
20
21                 17      Masalah akuntansi yang pertama timbul dari kegiatan
22          kerjasama seperti dinyatakan dalam paragraf 15 dan 16 di atas adalah
23          masalah pengakuan aset KSO. Pada pola yang pertama investor akan
24          secara langsung mengelola aset KSO, begitu pembangunannya selesai.
25          Pada tahap ini, dan berlangsung sampai berakhir masa konsesi, investor
26          secara lazim memiliki kendali yang signifikan atas pengelolaan aset KSO.
27          Sesuai dengan syarat pengakuan aset, bila investor yakin akan adanya
28          manfaat ekonomi dari aset tersebut dan biaya perolehan aset tersebut
29          bisa diukur dengan andal, investor harus mencatatnya sebagai aset KSO.
30
31                 18       Pada pola Bangun, Serah, Kelola (BSK), investor akan
32          menyerahkan aset KSO yang dia danai pembangunannya kepada pemilik
33          aset, begitu aset KSO siap dioperasikan. Pada tahap ini, pemilik aset secara
34          lazim memegang kendali pengelolaan aset KSO secara material. Pemilik
35          aset harus mengakui aset KSO pada saat investor menyerahkan
36          pengelolaan aset KSO kepadanya.
37                 19      Biaya perolehan aset KSO yang dibangun dengan dana
38          dari investor adalah sebesar biaya pembangunannya. Apabila aset ini
39


                              Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
                                 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak            39.5
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                                 PSAK N O . 39


 1          diserahkan kepada pemilik aset, ada kemungkinan pemilik aset tidak tahu
 2          berapa besar biaya pembangunan ini. Dalam hal ini pemilik aset bisa
 3          menggunakan biaya pembangunan yang disepakati dalam perjanjian KSO,
 4          atau sebesar nilai wajar pada saat aset KSO diserahkan.
 5
 6                 20      Aset KSO yang dibangun dengan didanai oleh inves-
 7          tor harus dicatat oleh pihak yang mengelola aset KSO tersebut, dalam
 8          hal yang mengelola adalah salah satu dari investor atau pemilik aset.
 9
10                 21      Investor atau pemilik aset yang berhak mengelola aset KSO
11          dapat menyerahkan manajemen pengelolaan aset KSO tersebut kepada
12          pihak lain. Penyerahan fungsi manajemen ini bagaimanapun juga tidak
13          mengubah hak pengendalian aset dan operasi KSO.
14
15                22       Aset KSO harus dicatat sebesar biaya perolehannya,
16          atau biaya pembangunan yang tercantum di perjanjian KSO, atau
17          sebesar nilai wajar, dipilih yang paling obyektif atau paling berdaya
18          uji.
19
20                  23     Penyerahan aset KSO kepada pemilik aset mengharuskan
21          pemilik aset mencatat aset KSO tersebut. Dengan menggunakan
22          pendekatan aset dan prinsip biaya untuk pengukuran aset, aset KSO harus
23          dicatat sebesar biaya perolehan atau nilai wajar saat penyerahan. Dalam
24          KSO, bagaimanapun juga, transaksi penyerahan ini bukan transaksi
25          perolehan aset seperti pembelian atau leasing. Pada KSO dengan pola
26          BKS, pemilik aset mungkin tidak membayar aset KSO yang diserahkan di
27          akhir masa konsesi, atau membayar jauh dibawah nilai wajar. Dengan
28          demikian, pengakuan aset KSO pada pola BKS adalah dengan mengkredit
29          akun penghasilan KSO (dalam hal ada kepastian tentang manfaat ekonomi
30          dari diperolehnya aset tersebut), atau penghasilan tangguhan atau de-
31          ferred income (dalam hal belum ada kepastian tentang manfaat
32          ekonominya).
33
34                 24       Pada KSO dengan pola BSK, pemilik aset harus mela-
35          kukan pembayaran ke investor sebagai konsekuensi dari pengelolaan aset
36          KSO yang didanai investor. Pola pembayaran selalu diatur dalam kontrak,
37          misalnya dengan pola bagi hasil atau bagi pendapatan, atau modifikasi
38          dari pola-pola tersebut. Perbedaan dengan transaksi pembelian cicilan,
39          atau penjualan cicilan dari sisi, investor, atau leasing adalah adanya risiko


                                       Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
            39.6                          Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                        PSAK N O . 39


 1          bahwa pembayaran tersebut tidak sebesar yang diharapkan. Beda
 2          pembayaran KSO dari pembayaran dalam transaksi pembelian/penjualan
 3          cicilan atau leasing inilah yang sesungguhnya membedakan kegiatan KSO
 4          dengan kegiatan pembelian cicilan atau leasing. Beda pembayaran ini harus
 5          diakui dan disajikan sebagai tambahan dari penghasilan atau beban KSO.
 6
 7                 25       lnvestor mencatat penyerahan aset KSO kepada pe-
 8          milik aset di akhir masa konsesi dengan menghapus seluruh akun
 9          yang timbul berkaitan dengan KSO yang bersangkutan. Pemilik aset
10          pada sisi lain, mencatat penyerahan ini sebagai aset dengan meng-
11          kredit penghasilan KSO apabila memiliki kepastian tentang adanya
12          manfaat ekonomi dari aset tersebut atau mengkredit penghasilan
13          tangguhan (deferred income) apabila tidak memiliki kepastian yang
14          cukup tentang manfaat ekonomi dari aset tersebut
15
16                26       Bila investor melakukan penyerahan aset KSO kepada
17          pemilik aset untuk dioperasikan pada saat aset KSO selesai di ba-
18          ngun, penyerahan ini harus dicatat sebagai hak bagi pendapatan atau
19          penghasilan KSO. Penerimaan kas atau hak atas pendapatan/peng-
20          hasilan secara periodik dari bagi hasil atau bagi pendapatan atau
21          bentuk lain yang timbul dari KSO ini diakui sebagai pendapatan KSO.
22
23                 27     Dari transaksi pada paragraf 26, pemilik aset mencatat
24          ponyerahan tersebut dalam akun aset KSO dengan mengkredit akun
25          kewajiban jangka panjang KSO. Pembayaran periodik kepada inves-
26          tor karena adanya perjanjian KSO ini dicatat sebagai pelunasan utang
27          beserta bunga dan beban atau penghasilan KSO.
28
29                 28       Penghitungan bunga untuk transaksi yang termuat
30          dalam paragraf 26 dan 27 adalah dengan mengacu pada tingkat bunga
31          normal dikalikan dengan sisa kewajiban atau sisa piutang bagi in-
32          vestor. Selisih antara beban bunga (atau penghasilan bunga bagi in-
33          vestor) dan bagian dari kewajiban KSO (atau piutang KSO bagi in-
34          vestor) dari jumlah yang dibayarkan (atau diterima Investor)
35          dimasukkan sebagai penghasilan atau beban KSO.
36
37                29     Aset KSO disusutkan oleh pihak yang membukukan aset
38          KSO dalam neracanya, yaitu pengelola KSO. Kemungkinan besar adalah
39          bahwa umur ekonomi aset ini melampaui masa konsesi yang diterima in-


                              Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
                                 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak         39.7
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                                  PSAK N O . 39


 1          vestor. Apabila investor adalah juga pengelola KSO, masa penyusutan
 2          yang diperkenankan untuk aset KSO maksimal sampai berakhir masa
 3          konsesi. Apabila pengelola KSO adalah pemilik aset, masa penyusutan
 4          adalah selama umur ekonomi aset yang bersangkutan, dan tidak dibatasi
 5          oleh masa konsesi.
 6
 7               30       Aset KSO harus disusutkan secara sistematis oleh
 8          pengelola KSO selama umur ekonominya. Untuk Investor, masa
 9          penyusutan tidak boleh lebih panjang dari masa konsesi KSO.
10
11                 31          Hak bagi pendapatan atau hasil diamortisasi oleh in-
12          vestor.
13
14          Pengungkapan
15
16                32      Sehubungan dengan perjanjian Kerjasama Operasi
17          (KSO), pengungkapan berikut ini harus dibuat:
18          a)    pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian KSO,
19          b)    hak dan kewajiban dari masing-masing partisipan KSO
20                berkenaan dengan perjanjian KSO,
21          c)    ketentuan tentang perubahan perjanjian KSO, bila ada.
22
23                 33       Sehubungan dengan pengungkapan yang lazim untuk
24          aktiva tetap, pengungkapan berikut harus dibuat untuk aset Kerjasama
25          Operasi (KSO):
26          a)     klasifikasi aktiva yang membentuk aset KSO,
27          b)     penentuan biaya perolehan aset KSO,
28          c)     penentuan depresiasi atau amortisasi aset KSO.
29
30                34      Sehubungan dengan perjanjian bagi pendapatan/hasil
31          KSO, pengungkapan berikut ini harus dibuat:
32          a)    penghitungan atau penentuan hak bagi pendapatan/hasil KSO,
33          b)    penentuan amortisasi hak bagi pendapatan/hasil KSO,
34          c)    penghitungan (tambahan) beban atau penghasilan KSO yang
35                timbul dari pembayaran bagi pendapatan/hasil KSO.
36
37
38
39


                                        Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
            39.8                           Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                            PSAK N O . 39


 1          PERNYATAAN  STANDAR   AKUNTANSI  KEUANGAN
 2          NO. 39 AKUNTANSI KERJASAMA OPERASI
 3
 4          Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 39 terdiri
 5          dari paragraf 35 - 47. Per nyataan ini harus dibaca dalam
 6          konteks paragraf 01 - 34.
 7
 8
 9          PENGAKUAN                 DAN       PENGUKURAN
10
11          Pembangunan               Aset      Kerjasama           Operasi
12
13                35       Aset yang diserahkan pemilik aset untuk diusahakan
14          dalam perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) harus dicatat oleh pemilik
15          aset sebagai aset KSO sebesar biaya perolehannya.
16
17                36      Dana yang ditanamkan pemilik aset dalam KSO dicatat
18          sebagai penyertaan KSO. Di sisi lain investor mencatat dana yang
19          diterima ini dalam penyertaan KSO oleh pemilik aset sebagai
20          kewajiban.
21
22          Pengoperasian             Aset       Kerjasama           Operasi
23
24                 37      Aset KSO yang dibangun dengan didanai oleh inves-
25          tor harus dicatat oleh pihak yang mengelola aset KSO tersebut, dalam
26          hal yang mengelola adalah salah satu dari investor atau pemilik aset.
27
28                38       Aset KSO harus dicatat sebesar biaya perolehannya,
29          atau biaya pembangunan yang tercantum di perjanjian KSO, atau
30          sebesar nilai wajar, dipilih yang paling obyektif atau paling berdaya
31          uji.
32
33                 39       Investor mencatat penyerahan aset KSO kepada
34          pemilik aset di akhir masa konsesi dengan menghapus seluruh akun
35          yang timbul berkaitan dengan KSO yang bersangkutan. Pemilik aset,
36          pada sisi lain, mencatat penyerahan ini sebagai aset dengan
37          mengkredit penghasilan KSO apabila memiliki kepastian tentang
38          adanya manfaat ekonomi dari aset tersebut, atau mengkredit
39          penghasilan tangguhan (deferred income) apabila tidak memiliki


                              Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
                                 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak             39.9
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                                   PSAK N O . 39


 1          kepastian yang cukup tentang manfaat ekonomi dari aset tersebut.
 2
 3                40       Bila investor melakukan penyerahan aset KSO kepada
 4          pemilik aset untuk dioperasikan pada saat aset KSO selesai di bangun,
 5          penyerahan ini harus dicatat sebagai hak bagi pendapatan atau
 6          penghasilan KSO. Penerimaan kas atau hak atas pendapatan/peng-
 7          hasilan secara periodik dari bagi hasil atau bagi pendapatan atau
 8          bentuk lain yang timbul dari KSO ini diakui sebagai pendapatan KSO.
 9
10                 41     Dari transaksi pada paragraf 40, pemilik aset mencatat
11          penyerahan tersebut dalam akun aset KSO dengan mengkredit akun
12          kewajiban jangka panjang KSO. Pembayaran periodik kepada inves-
13          tor karena adanya perjanjian KSO ini dicatat sebagai pelunasan utang
14          beserta bunga dan beban atau penghasilan KSO.
15
16                 42       Penghitungan bunga untuk transaksi yang termuat
17          dalam paragraf 40 dan 41 adalah dengan mengacu pada tingkat bunga
18          normal dikalikan dengan sisa kewajiban atau sisa piutang bagi in-
19          vestor. Selisih antara beban bunga (atau penghasilan bunga bagi in-
20          vestor) dan bagian dari kewajiban KSO (atau piutang KSO bagi In-
21          vestor) dari jumlah yang dibayarkan (atau diterima investor)
22          dimasukkan sebagai penghasilan atau beban KSO.
23
24               43       Aset KSO harus disusutkan secara sistematis oleh
25          pengelola KSO selama umur ekonominya. Untuk investor, masa
26          penyusutan tidak boleh lebih panjang dari masa konsesi KSO.
27
28                 44           Hak bagi pendapatan atau hasil diamortisasi oleh in-
29          vestor.
30
31          Pengungkapan
32
33                45      Sehubungan dengan perjanjian Kerjasama Operasi
34          (KSO), pengungkapan berikut ini harus dibuat:
35          a)    pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian KSO,
36          b)    hak dan kewajiban dari masing-masing partisipan KSO
37                berkenaan dengan perjanjian KSO,
38          c)    ketentuan tentang perubahan perjanjian KSO, bila ada.
39


                                         Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
            39.10                           Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                        PSAK N O . 39


 1                 46       Sehubungan dengan pengungkapan yang lazim untuk
 2          aktiva tetap, pengungkapan berikut harus dibuat untuk aset Kerjasama
 3          Operasi (KSO):
 4          a)     klasifikasi aktiva yang membentuk aset KSO,
 5          b)     penentuan biaya perolehan aset KSO,
 6          c)     penentuan depresiasi atau amortisasi aset KSO.
 7
 8                47      Sehubungan dengan perjanjian bagi pendapatan/hasil
 9          KSO, pengungkapan berikut ini harus dibuat:
10          a)    penghitungan atau penentuan hak bagi pendapatan/hasil KSO,
11          b)    penentuan amortisasi hak bagi pendapatan/hasil KSO,
12          c)    penghitungan (tambahan) beban atau penghasilan KSO yang
13                timbul dari pembayaran bagi pendapatan/hasil.
14
15          Masa        Transisi
16
17                48       Apabila penerapan Pernyataan ini mengakibatkan
18          perubahan akuntansi, maka kebijakan akuntansi yang sesuai dengan
19          Pernyataan ini diperlakukan secara prospektif.
20
21          Tanggal         Berlaku        Efektif
22
23                 49     Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang
24          mencakupi periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
25          1998. Penerapan lebih dini dianjurkan.
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39


                              Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
                                 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak       39.11
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                                        PSAK N O . 39


 1          AKUNTANSI KERJASAMA OPERASI                                                    Lampiran 1
 2
 3
 4
 5
 6                              Awal
 7
 8
 9
10
11
12
13
14                          Pendirian KSO                  Ya                 PSAK U
15                         (Dengan Badan                                          dan
16                              Hukum)                                       Industri K
17
18
19
20                                    Tidak
21                                     05
22
23
24
25                        Apakah Beberapa                  Ya
26                          Pihak Memiliki                                       PSAK
27                              Kendali?
28
29
30
31                                    Tidak
32
33
34
35
36
37
38
39


                                              Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
            39.12                                Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                                       PSAK N O . 39


 1          PEMILIK ASET                                                                  Lampiran 2
 2
 3
 4
 5                            A
 6
 7
 8
 9                            Aset                    Tidak                        PBO
10                      Diserahkan?                                             PSAK 12

11
12                                     Ya

13
14                        Aset KSO
                               11
15
16
17
18                           Dana
19                        Ditahan?

20
21                                     Ya

22
23                    Penyertaan KSO
                               13
24
25
26
27                                                       Ya
                                                                            Aset Akhir
                            BOT?
28                                                                                25

29
30                                   Tidak
31
                      BTO:
32             Aset KSO & Kewajiban
                  Jangka Panjang
33                      25
34
35
36
37
38
39


                               Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
                                  Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak                     39.13
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                                            PSAK N O . 39


 1          INVESTOR                                                                           Lampiran 3
 2
 3
 4
 5
 6
 7                               A
 8
 9
10
11
12
13
14
15                              Aset                        Ya                          BOT:
16                Diserahkan ke Pengelola
17                                                                                     25/39
                           Akhir KSO?
18
19
20
21                                       Tidak
22
23
24                            BTO:
25                           26, 48
26                     Munculnya Hak,
27
                       Hilangnya Aset
28
29
30
31
32
33                       Terima Hasil
34
35
                          Dari Pemilik
36
37
38
39


                                                 Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
            39.14                                   Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI                                                                   PSAK N O . 39


 1          PENGELOLA                                                                                 Lampiran 4
 2
 3
 4
 5
 6
 7                              C
 8
 9
10
11
12
13
14
15                            Aset                      Tidak
16                                                                                      Pola BOT:
                        Diterima dari
17                                                                           Investor adalah Pengel
                           Investor?
18
19
20
21
22
23
24                           Aset
25                      Dicatat oleh
26                   Venturer Pengelola
27                          20/37
28
29
30
31
32
33
34                     Nilai Perolehan
35
36
37
38
39


                                Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
                                   Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak                                39.15

Contenu connexe

Tendances

Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Hendie Cahya Maladewa
 
solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003Suzie Lestari
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateMaiya Maiya
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
 
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911Sri Apriyanti Husain
 
solusi manual advanced acc zy Chap010
solusi manual advanced acc zy Chap010solusi manual advanced acc zy Chap010
solusi manual advanced acc zy Chap010Suzie Lestari
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11Saskia Ahmad
 
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2phatar_augrah
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Dwi Wahyu
 
Perencanaan pajak internasional
Perencanaan pajak internasionalPerencanaan pajak internasional
Perencanaan pajak internasional20ianpratama
 
Persekutuan, pembentukan, operasi, dan perubahan kepentingan kepemilikan
Persekutuan, pembentukan, operasi, dan perubahan kepentingan kepemilikanPersekutuan, pembentukan, operasi, dan perubahan kepentingan kepemilikan
Persekutuan, pembentukan, operasi, dan perubahan kepentingan kepemilikanMuhammadIqbal169
 
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaranIlham Sousuke
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikliishaque
 
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasiMakalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasiSri Apriyanti Husain
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015PPA FEUI
 

Tendances (20)

Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
 
Psak 5-segmen-operasi-
Psak 5-segmen-operasi-Psak 5-segmen-operasi-
Psak 5-segmen-operasi-
 
solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003solusi manual advanced acc zy Chap003
solusi manual advanced acc zy Chap003
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
 
solusi manual advanced acc zy Chap010
solusi manual advanced acc zy Chap010solusi manual advanced acc zy Chap010
solusi manual advanced acc zy Chap010
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11
 
Kel. 7
Kel. 7Kel. 7
Kel. 7
 
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
 
Psak 13 - Properti Investasi
Psak 13 - Properti InvestasiPsak 13 - Properti Investasi
Psak 13 - Properti Investasi
 
LHDN CP Forms
LHDN CP  FormsLHDN CP  Forms
LHDN CP Forms
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
 
Perencanaan pajak internasional
Perencanaan pajak internasionalPerencanaan pajak internasional
Perencanaan pajak internasional
 
Persekutuan, pembentukan, operasi, dan perubahan kepentingan kepemilikan
Persekutuan, pembentukan, operasi, dan perubahan kepentingan kepemilikanPersekutuan, pembentukan, operasi, dan perubahan kepentingan kepemilikan
Persekutuan, pembentukan, operasi, dan perubahan kepentingan kepemilikan
 
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
(Pert 5) bab 18 siklus akuisisi dan pembayaran
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrik
 
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasiMakalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
 

Similaire à Psak39 akuntansikerjasamaoperasi

Pengertian leasing
Pengertian leasingPengertian leasing
Pengertian leasingArif Mulyono
 
Defenisi kso
Defenisi ksoDefenisi kso
Defenisi ksosuryamuda
 
14b-hukumsyirkah2-191220041901_2.pdf
14b-hukumsyirkah2-191220041901_2.pdf14b-hukumsyirkah2-191220041901_2.pdf
14b-hukumsyirkah2-191220041901_2.pdfasyarifalkarim
 
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLN
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLNDampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLN
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLNJessica Stefanus
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Lia Ivvana
 
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxEkonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxYuliaPujiawati1
 
Kel.2 musyarokah
Kel.2 musyarokahKel.2 musyarokah
Kel.2 musyarokahMulyanah
 
10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALIS
10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALIS10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALIS
10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALISfissilmikaffah1
 
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...Futurum2
 
Organisasi perusahaan syariah
Organisasi perusahaan syariahOrganisasi perusahaan syariah
Organisasi perusahaan syariahferdan jatmiko
 
11 h u ku m s y i r k a h 2
11 h u ku m  s y i r k a h 211 h u ku m  s y i r k a h 2
11 h u ku m s y i r k a h 2Encep Bahauddin
 
Portofolio investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan
Portofolio investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdaganganPortofolio investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan
Portofolio investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdaganganJudianto Nugroho
 
Materi 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptxMateri 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptxAgustinus Astono
 
portofolio-investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan-190513045000.pdf
portofolio-investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan-190513045000.pdfportofolio-investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan-190513045000.pdf
portofolio-investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan-190513045000.pdfRiniRatnaNafitaSari1
 
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilApakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilWahilman Syahmi
 
Perseroan terbatas in Bahasa
Perseroan terbatas in BahasaPerseroan terbatas in Bahasa
Perseroan terbatas in BahasaYesica Adicondro
 
PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptx
PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptxPELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptx
PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptxAZZANABILARAHMA
 
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estateSkema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estateFuturum2
 

Similaire à Psak39 akuntansikerjasamaoperasi (20)

Psak12
Psak12Psak12
Psak12
 
Pengertian leasing
Pengertian leasingPengertian leasing
Pengertian leasing
 
Defenisi kso
Defenisi ksoDefenisi kso
Defenisi kso
 
14b-hukumsyirkah2-191220041901_2.pdf
14b-hukumsyirkah2-191220041901_2.pdf14b-hukumsyirkah2-191220041901_2.pdf
14b-hukumsyirkah2-191220041901_2.pdf
 
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLN
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLNDampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLN
Dampak PSAK Sewa yang Baru terhadap PLN
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19
 
PASAR MODAL
PASAR MODAL PASAR MODAL
PASAR MODAL
 
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptxEkonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
Ekonomi Bisnis - KD 3.7 Bentuk-Bentuk Badan Usaha.pptx
 
Kel.2 musyarokah
Kel.2 musyarokahKel.2 musyarokah
Kel.2 musyarokah
 
10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALIS
10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALIS10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALIS
10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALIS
 
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
 
Organisasi perusahaan syariah
Organisasi perusahaan syariahOrganisasi perusahaan syariah
Organisasi perusahaan syariah
 
11 h u ku m s y i r k a h 2
11 h u ku m  s y i r k a h 211 h u ku m  s y i r k a h 2
11 h u ku m s y i r k a h 2
 
Portofolio investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan
Portofolio investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdaganganPortofolio investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan
Portofolio investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan
 
Materi 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptxMateri 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptx
 
portofolio-investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan-190513045000.pdf
portofolio-investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan-190513045000.pdfportofolio-investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan-190513045000.pdf
portofolio-investasi-bab-3-pasar-modal-mekanisme-perdagangan-190513045000.pdf
 
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilApakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
 
Perseroan terbatas in Bahasa
Perseroan terbatas in BahasaPerseroan terbatas in Bahasa
Perseroan terbatas in Bahasa
 
PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptx
PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptxPELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptx
PELAKOR KEL 4 INVESTASI PADA ENTITAS LAIN.pptx
 
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estateSkema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
Skema kerjasama jo-jv - gambaran umum dalam real estate
 

Psak39 akuntansikerjasamaoperasi

  • 1. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 PENDAHULUAN 2 3 01 Dunia bisnis selalu ditandai oleh keinginan untuk melakukan 4 investasi pada usaha yang menguntungkan dengan risiko yang kecil. 5 Keinginan dunia bisnis untuk melakukan investasi seringkali melebihi 6 kemampuan satu entitas usaha untuk menyediakan dana. Seorang 7 pengusaha yang memiliki peluang investasi, tetapi tidak memiliki dana atau 8 aset yang cukup, akan berusaha mengajak mitra usaha untuk memanfaat- 9 kan peluang tersebut dengan membentuk Kerjasama Operasi (KSO). 10 11 Kerjasama Operasi berlandaskan Hukum Perdata umumnya, Hukum 12 Perikatan khususnya, sehingga hak, kewajiban, kepemilikan, pola kepe- 13 milikan aset, pola bagi pendapatan-beban-hasil akibat perikatan tersebut 14 hendaknya diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 15 16 Kerjasama Operasi antara entitas akuntansi Indonesia dan pihak luar negeri 17 berlandas pada kesepakatan antar pihak, dengan memperhatikan hukum 18 di negara masing-masing dan hukum internasional, mempunyai kon- 19 sekuensi pengungkapan yang sama. 20 21 02 Pengusaha yang lain mungkin memiliki dana atau akses 22 ke dana yang cukup, tetapi tidak memiliki sumber daya lain yang cukup, 23 atau dia mungkin tidak berani menanggung risiko sendirian. Hal ini juga 24 bisa mendorong pengusaha tersebut untuk menciptakan KSO. lnti dari 25 semua bentuk KSO adalah sama, yakni pengusaha berusaha memperoleh 26 dana dan atau aset yang mencukupi untuk melakukan investasi yang di- 27 inginkan, dan atau memperoleh sinerji dari aliansi stratejik, dan atau 28 membagi risiko investasi dengan pengusaha lain. Seorang pengusaha yang 29 memiliki akses ke dana dan sumber daya lain yang cukup, dan tidak ingin 30 membagi risiko dengan pengusaha lain, mungkin tidak akan tertarik dengan 31 bentuk-bentuk kerjasama. Dia mungkin merasa lebih baik bila meminjam 32 uang di bank atau mencari dana di pasar modal. Dengan demikian ada 33 perbedaan pokok antara KSO dengan bentuk-bentuk pendanaan lain, yaitu 34 KSO memiliki unsur adanya keterbatasan seorang pengusaha untuk 35 memanfaatkan dana dari institusi keuangan yang ada, atau memiliki 36 kesulitan dalam perolehan sumber daya atau hak usaha tertentu, dan atau 37 adanya kehendak untuk membagi risiko investasi. 38 39 03 Bentuk-bentuk KSO berkembang dengan berbagai variasi, Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 39.1
  • 2. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 tetapi bisa dibagi menjadi dua golongan, yakni: 2 3 l KSO dengan entitas hukum yang terpisah (separate legal entity) 4 dari entitas hukum para partisipan KSO, dan 5 l KSO tanpa pembentukan entitas hukum yang terpisah. 6 7 KSO yang pertama bisa berbentuk badan hukum atau persekutuan. Sedang 8 KSO tanpa entitas hukum bisa berbentuk Pengendalian Bersama Operasi 9 (PBO) dan Pengendalian Bersama Aset (PBA), atau KSO dimana hanya 10 satu pihak saja dari partisipan KSO yang memiliki kendali yang signifikan 11 atas aset dan operasi KSO. Dalam KSO dengan pola PBO dan PBA, 12 masing-masing partisipan KSO memiliki kendali yang signifikan atas operasi 13 atau aset KSO, karena itu nama kerjasama ini adalah pengendalian 14 bersama (jointly controlled). KSO yang diatur dalam Pernyataan ini adalah 15 KSO dengan batasan dimana hanya satu pihak saja yang secara signifikan 16 (berarti) memiliki kendali atas aset dan operasi KSO. 17 18 Bentuk-bentuk operasional KSO sangat bervariasi dan berkembang selaras 19 dengan kebutuhan para partisipannya. Dua bentuk KSO yang populer 20 adalah bentuk bangun, kelola, serah (Build, Operate, and Transfer/BOT); 21 dan bentuk bangun, serah, kelola (Build, Transfer, and Operate/BTO). Dua 22 bentuk tersebut bisa dikombinasikan dengan Perjanjian Bagi Hasil (PBH) 23 atau Perjanjian Bagi Pendapatan (PBP) dengan cara tertentu. 24 25 Tu j u a n 26 27 04 Pernyataan ini bertujuan mengatur akuntansi kegiatan 28 Kerjasama Operasi (KSO), yakni yang berkaitan dengan: 29 a) pengakuan dan pengukuran akun-akun yang timbul dari kegiatan 30 KSO seperti aset, kewajiban, pendapatan, dan beban, 31 b) penyajian dan pengungkapan akun-akun kegiatan KSO. 32 33 Ruang Lingkup 34 35 05 Pernyataan ini mengatur kegiatan KSO yang digolongkan 36 sebagai bentuk KSO tanpa entitas hukum, dimana hanya satu pihak saja 37 yang secara signifikan memiliki kendali atas aset maupun operasi KSO. 38 KSO dengan entitas hukum terpisah dan hal-hal lain yang tidak diatur harus 39 diperlakukan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi lain dan standar Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 39.2 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
  • 3. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 akuntansi yang berlaku umum. Sedang KSO tanpa entitas hukum yang 2 terpisah yang termasuk PBA dan PBO diatur sesuai dengan PSAK No. 12 3 tentang Pelaporan Keuangan mengenai Partisipasi dalam Pengendalian 4 Bersama Operasi dan Aset. 5 6 06 Pernyataan ini mengatur kegiatan KSO, baik dari sisi 7 pemegang aset, atau hak penyelenggaraan usaha tertentu, maupun dari 8 sisi investor. 9 10 07 Dengan berlakunya Pernyataan ini, maka istilah “kerja- 11 sama” dalam paragraf 14 PSAK 35 (1994) harus diartikan hanya untuk 12 penyediaan sarana telekomunikasi dengan Pola Bagi Hasil (PBH). 13 14 Definisi 15 16 08 lstilah-istilah berikut ini digunakan dalam pernyataan ini 17 sesuai dengan makna atau definisi yang diuraikan; 18 19 Kerjasama Operasi (KSO) adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih 20 dimana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama 21 dengan menggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki dan secara 22 bersama menanggung risiko usaha tersebut. 23 24 Pemilik Aset adalah pihak yang memiliki aset atau hak penyelenggaran 25 usaha tertentu yang dipakai sebagai obyek atau sarana Kerjasama Operasi. 26 Misalnya orang yang memiliki tanah untuk dibangun gedung perkantoran 27 di atasnya dalam perjanjian KSO, atau PT Jasa Marga yang memiliki hak 28 penyelenggaraan jalan tol. 29 30 Investor adalah pihak yang menyediakan dana, baik seluruh atau sebagian, 31 untuk memungkinkan aset atau hak usaha pemilik aset diberdayakan atau 32 dimanfaatkan dalam KSO. Pembatasan ini berbeda dengan PSAK No. 12, 33 karena investor di Pernyataan ini bisa memiliki pengendalian atas aset 34 dan operasi KSO, bisa pula tidak, tergantung dari bentuk KSO yang ada 35 dalam perjanjian. 36 37 Aset KSO adalah aset tetap yang dibangun atau yang digunakan untuk 38 menyelenggarakan kegiatan KSO. 39 Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 39.3
  • 4. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 Pengelola KSO adalah pihak yang mengoperasikan aset KSO. Pengelola 2 KSO mungkin pemilik aset, mungkin investor, mungkin juga pihak lain yang 3 ditunjuk. 4 5 Masa Konsesi adalah jangka waktu dimana investor dan pemilik aset masih 6 terikat dengan perjanjian bagi hasil atau bagi pendapatan atau bentuk 7 pembayaran lain yang tercantum di dalam perjanjian KSO. 8 9 PENGAKUAN DAN PENGUKURAN 10 11 Pembangunan Aset Kerjasama Operasi 12 13 09 Kerjasama Operasi biasanya diawali dengan bertemunya 14 pemilik aset dengan calon investor. Pemilik aset telah memiliki aset, 15 misalnya tanah, atau hak penyelenggaraan usaha tertentu, misalnya jasa 16 telekomunikasi atau hak penyelenggaraan jalan tol, yang kemudian 17 diserahkan untuk dibangun atau diusahakan dalam perjanjian KSO. In- 18 vestor adalah pihak yang memiliki dana untuk membangun aset KSO. 19 20 10 Aset KSO, seperti gedung atau jalan tol, biasanya mem- 21 butuhkan dana yang besar untuk membangun. Dana ini biasanya disedia- 22 kan oleh investor, meskipun dalam beberapa kasus pemilik aset bisa juga 23 ikut menyediakan sebagian dari dana tersebut. 24 25 11 Aset yang diserahkan pemilik aset untuk diusahakan 26 dalam perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) harus dicatat oleh pemilik 27 aset sebagai aset KSO sebesar biaya perolehannya. 28 29 12 Apabila yang diserahkan untuk diusahakan dalam perjanjian 30 KSO adalah hak penyelenggaraan usaha yang tidak memiliki biaya 31 perolehan, maka pemilik aset hanya perlu mengungkapkan keberadaan 32 transaksi tersebut. 33 34 13 Dana yang ditanamkan pemilik aset dalam KSO dicatat 35 sebagai penyertaan KSO. Di sisi lain investor mencatat dana yang 36 diterima ini dalam penyertaan KSO oleh pemilik aset sebagai 37 kewajiban. 38 39 14 Seluruh biaya yang dikeluarkan oleh investor untuk mem- Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 39.4 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
  • 5. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 bangun aset KSO harus dikapitalisasi dalam aset KSO dalam konstruksi. 2 Akun ini akan dihapus ke aset KSO begitu konstruksi selesai dan aset 3 KSO siap dioperasikan. 4 5 Pengoperasian Aset Kerjasama Operasi 6 7 15 Ditilik dari pihak yang diberi wewenang untuk mengoperasi- 8 kan atau mengelola aset KSO, ada dua pola yang banyak diikuti oleh para 9 partisipan KSO. Yang pertama, aset KSO dikelola oleh investor yang 10 mendanai pembangunannya sampai berakhir masa konsesi. Di akhir masa 11 konsesi investor akan menyerahkan aset KSO dan pengelolaannya kepada 12 pemilik aset. Pola ini lazim disebut pola Bangun, Kelola, Serah (BKS) atau 13 Build, Operate, Transfer (BTO). 14 15 16 Pola pengoperasian yang kedua adalah apabila investor 16 mendanai pembangunanan aset KSO sampai siap dioperasikan. Begitu 17 aset KSO siap dioperasikan, aset tersebut diserahkan kepada pemilik aset 18 untuk dikelola. Pola ini lazim disebut pola Bangun, Serah, Kelola (BSK) 19 atau Build, Transfer, Operate (BTO) 20 21 17 Masalah akuntansi yang pertama timbul dari kegiatan 22 kerjasama seperti dinyatakan dalam paragraf 15 dan 16 di atas adalah 23 masalah pengakuan aset KSO. Pada pola yang pertama investor akan 24 secara langsung mengelola aset KSO, begitu pembangunannya selesai. 25 Pada tahap ini, dan berlangsung sampai berakhir masa konsesi, investor 26 secara lazim memiliki kendali yang signifikan atas pengelolaan aset KSO. 27 Sesuai dengan syarat pengakuan aset, bila investor yakin akan adanya 28 manfaat ekonomi dari aset tersebut dan biaya perolehan aset tersebut 29 bisa diukur dengan andal, investor harus mencatatnya sebagai aset KSO. 30 31 18 Pada pola Bangun, Serah, Kelola (BSK), investor akan 32 menyerahkan aset KSO yang dia danai pembangunannya kepada pemilik 33 aset, begitu aset KSO siap dioperasikan. Pada tahap ini, pemilik aset secara 34 lazim memegang kendali pengelolaan aset KSO secara material. Pemilik 35 aset harus mengakui aset KSO pada saat investor menyerahkan 36 pengelolaan aset KSO kepadanya. 37 19 Biaya perolehan aset KSO yang dibangun dengan dana 38 dari investor adalah sebesar biaya pembangunannya. Apabila aset ini 39 Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 39.5
  • 6. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 diserahkan kepada pemilik aset, ada kemungkinan pemilik aset tidak tahu 2 berapa besar biaya pembangunan ini. Dalam hal ini pemilik aset bisa 3 menggunakan biaya pembangunan yang disepakati dalam perjanjian KSO, 4 atau sebesar nilai wajar pada saat aset KSO diserahkan. 5 6 20 Aset KSO yang dibangun dengan didanai oleh inves- 7 tor harus dicatat oleh pihak yang mengelola aset KSO tersebut, dalam 8 hal yang mengelola adalah salah satu dari investor atau pemilik aset. 9 10 21 Investor atau pemilik aset yang berhak mengelola aset KSO 11 dapat menyerahkan manajemen pengelolaan aset KSO tersebut kepada 12 pihak lain. Penyerahan fungsi manajemen ini bagaimanapun juga tidak 13 mengubah hak pengendalian aset dan operasi KSO. 14 15 22 Aset KSO harus dicatat sebesar biaya perolehannya, 16 atau biaya pembangunan yang tercantum di perjanjian KSO, atau 17 sebesar nilai wajar, dipilih yang paling obyektif atau paling berdaya 18 uji. 19 20 23 Penyerahan aset KSO kepada pemilik aset mengharuskan 21 pemilik aset mencatat aset KSO tersebut. Dengan menggunakan 22 pendekatan aset dan prinsip biaya untuk pengukuran aset, aset KSO harus 23 dicatat sebesar biaya perolehan atau nilai wajar saat penyerahan. Dalam 24 KSO, bagaimanapun juga, transaksi penyerahan ini bukan transaksi 25 perolehan aset seperti pembelian atau leasing. Pada KSO dengan pola 26 BKS, pemilik aset mungkin tidak membayar aset KSO yang diserahkan di 27 akhir masa konsesi, atau membayar jauh dibawah nilai wajar. Dengan 28 demikian, pengakuan aset KSO pada pola BKS adalah dengan mengkredit 29 akun penghasilan KSO (dalam hal ada kepastian tentang manfaat ekonomi 30 dari diperolehnya aset tersebut), atau penghasilan tangguhan atau de- 31 ferred income (dalam hal belum ada kepastian tentang manfaat 32 ekonominya). 33 34 24 Pada KSO dengan pola BSK, pemilik aset harus mela- 35 kukan pembayaran ke investor sebagai konsekuensi dari pengelolaan aset 36 KSO yang didanai investor. Pola pembayaran selalu diatur dalam kontrak, 37 misalnya dengan pola bagi hasil atau bagi pendapatan, atau modifikasi 38 dari pola-pola tersebut. Perbedaan dengan transaksi pembelian cicilan, 39 atau penjualan cicilan dari sisi, investor, atau leasing adalah adanya risiko Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 39.6 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
  • 7. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 bahwa pembayaran tersebut tidak sebesar yang diharapkan. Beda 2 pembayaran KSO dari pembayaran dalam transaksi pembelian/penjualan 3 cicilan atau leasing inilah yang sesungguhnya membedakan kegiatan KSO 4 dengan kegiatan pembelian cicilan atau leasing. Beda pembayaran ini harus 5 diakui dan disajikan sebagai tambahan dari penghasilan atau beban KSO. 6 7 25 lnvestor mencatat penyerahan aset KSO kepada pe- 8 milik aset di akhir masa konsesi dengan menghapus seluruh akun 9 yang timbul berkaitan dengan KSO yang bersangkutan. Pemilik aset 10 pada sisi lain, mencatat penyerahan ini sebagai aset dengan meng- 11 kredit penghasilan KSO apabila memiliki kepastian tentang adanya 12 manfaat ekonomi dari aset tersebut atau mengkredit penghasilan 13 tangguhan (deferred income) apabila tidak memiliki kepastian yang 14 cukup tentang manfaat ekonomi dari aset tersebut 15 16 26 Bila investor melakukan penyerahan aset KSO kepada 17 pemilik aset untuk dioperasikan pada saat aset KSO selesai di ba- 18 ngun, penyerahan ini harus dicatat sebagai hak bagi pendapatan atau 19 penghasilan KSO. Penerimaan kas atau hak atas pendapatan/peng- 20 hasilan secara periodik dari bagi hasil atau bagi pendapatan atau 21 bentuk lain yang timbul dari KSO ini diakui sebagai pendapatan KSO. 22 23 27 Dari transaksi pada paragraf 26, pemilik aset mencatat 24 ponyerahan tersebut dalam akun aset KSO dengan mengkredit akun 25 kewajiban jangka panjang KSO. Pembayaran periodik kepada inves- 26 tor karena adanya perjanjian KSO ini dicatat sebagai pelunasan utang 27 beserta bunga dan beban atau penghasilan KSO. 28 29 28 Penghitungan bunga untuk transaksi yang termuat 30 dalam paragraf 26 dan 27 adalah dengan mengacu pada tingkat bunga 31 normal dikalikan dengan sisa kewajiban atau sisa piutang bagi in- 32 vestor. Selisih antara beban bunga (atau penghasilan bunga bagi in- 33 vestor) dan bagian dari kewajiban KSO (atau piutang KSO bagi in- 34 vestor) dari jumlah yang dibayarkan (atau diterima Investor) 35 dimasukkan sebagai penghasilan atau beban KSO. 36 37 29 Aset KSO disusutkan oleh pihak yang membukukan aset 38 KSO dalam neracanya, yaitu pengelola KSO. Kemungkinan besar adalah 39 bahwa umur ekonomi aset ini melampaui masa konsesi yang diterima in- Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 39.7
  • 8. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 vestor. Apabila investor adalah juga pengelola KSO, masa penyusutan 2 yang diperkenankan untuk aset KSO maksimal sampai berakhir masa 3 konsesi. Apabila pengelola KSO adalah pemilik aset, masa penyusutan 4 adalah selama umur ekonomi aset yang bersangkutan, dan tidak dibatasi 5 oleh masa konsesi. 6 7 30 Aset KSO harus disusutkan secara sistematis oleh 8 pengelola KSO selama umur ekonominya. Untuk Investor, masa 9 penyusutan tidak boleh lebih panjang dari masa konsesi KSO. 10 11 31 Hak bagi pendapatan atau hasil diamortisasi oleh in- 12 vestor. 13 14 Pengungkapan 15 16 32 Sehubungan dengan perjanjian Kerjasama Operasi 17 (KSO), pengungkapan berikut ini harus dibuat: 18 a) pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian KSO, 19 b) hak dan kewajiban dari masing-masing partisipan KSO 20 berkenaan dengan perjanjian KSO, 21 c) ketentuan tentang perubahan perjanjian KSO, bila ada. 22 23 33 Sehubungan dengan pengungkapan yang lazim untuk 24 aktiva tetap, pengungkapan berikut harus dibuat untuk aset Kerjasama 25 Operasi (KSO): 26 a) klasifikasi aktiva yang membentuk aset KSO, 27 b) penentuan biaya perolehan aset KSO, 28 c) penentuan depresiasi atau amortisasi aset KSO. 29 30 34 Sehubungan dengan perjanjian bagi pendapatan/hasil 31 KSO, pengungkapan berikut ini harus dibuat: 32 a) penghitungan atau penentuan hak bagi pendapatan/hasil KSO, 33 b) penentuan amortisasi hak bagi pendapatan/hasil KSO, 34 c) penghitungan (tambahan) beban atau penghasilan KSO yang 35 timbul dari pembayaran bagi pendapatan/hasil KSO. 36 37 38 39 Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 39.8 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
  • 9. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 NO. 39 AKUNTANSI KERJASAMA OPERASI 3 4 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 39 terdiri 5 dari paragraf 35 - 47. Per nyataan ini harus dibaca dalam 6 konteks paragraf 01 - 34. 7 8 9 PENGAKUAN DAN PENGUKURAN 10 11 Pembangunan Aset Kerjasama Operasi 12 13 35 Aset yang diserahkan pemilik aset untuk diusahakan 14 dalam perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) harus dicatat oleh pemilik 15 aset sebagai aset KSO sebesar biaya perolehannya. 16 17 36 Dana yang ditanamkan pemilik aset dalam KSO dicatat 18 sebagai penyertaan KSO. Di sisi lain investor mencatat dana yang 19 diterima ini dalam penyertaan KSO oleh pemilik aset sebagai 20 kewajiban. 21 22 Pengoperasian Aset Kerjasama Operasi 23 24 37 Aset KSO yang dibangun dengan didanai oleh inves- 25 tor harus dicatat oleh pihak yang mengelola aset KSO tersebut, dalam 26 hal yang mengelola adalah salah satu dari investor atau pemilik aset. 27 28 38 Aset KSO harus dicatat sebesar biaya perolehannya, 29 atau biaya pembangunan yang tercantum di perjanjian KSO, atau 30 sebesar nilai wajar, dipilih yang paling obyektif atau paling berdaya 31 uji. 32 33 39 Investor mencatat penyerahan aset KSO kepada 34 pemilik aset di akhir masa konsesi dengan menghapus seluruh akun 35 yang timbul berkaitan dengan KSO yang bersangkutan. Pemilik aset, 36 pada sisi lain, mencatat penyerahan ini sebagai aset dengan 37 mengkredit penghasilan KSO apabila memiliki kepastian tentang 38 adanya manfaat ekonomi dari aset tersebut, atau mengkredit 39 penghasilan tangguhan (deferred income) apabila tidak memiliki Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 39.9
  • 10. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 kepastian yang cukup tentang manfaat ekonomi dari aset tersebut. 2 3 40 Bila investor melakukan penyerahan aset KSO kepada 4 pemilik aset untuk dioperasikan pada saat aset KSO selesai di bangun, 5 penyerahan ini harus dicatat sebagai hak bagi pendapatan atau 6 penghasilan KSO. Penerimaan kas atau hak atas pendapatan/peng- 7 hasilan secara periodik dari bagi hasil atau bagi pendapatan atau 8 bentuk lain yang timbul dari KSO ini diakui sebagai pendapatan KSO. 9 10 41 Dari transaksi pada paragraf 40, pemilik aset mencatat 11 penyerahan tersebut dalam akun aset KSO dengan mengkredit akun 12 kewajiban jangka panjang KSO. Pembayaran periodik kepada inves- 13 tor karena adanya perjanjian KSO ini dicatat sebagai pelunasan utang 14 beserta bunga dan beban atau penghasilan KSO. 15 16 42 Penghitungan bunga untuk transaksi yang termuat 17 dalam paragraf 40 dan 41 adalah dengan mengacu pada tingkat bunga 18 normal dikalikan dengan sisa kewajiban atau sisa piutang bagi in- 19 vestor. Selisih antara beban bunga (atau penghasilan bunga bagi in- 20 vestor) dan bagian dari kewajiban KSO (atau piutang KSO bagi In- 21 vestor) dari jumlah yang dibayarkan (atau diterima investor) 22 dimasukkan sebagai penghasilan atau beban KSO. 23 24 43 Aset KSO harus disusutkan secara sistematis oleh 25 pengelola KSO selama umur ekonominya. Untuk investor, masa 26 penyusutan tidak boleh lebih panjang dari masa konsesi KSO. 27 28 44 Hak bagi pendapatan atau hasil diamortisasi oleh in- 29 vestor. 30 31 Pengungkapan 32 33 45 Sehubungan dengan perjanjian Kerjasama Operasi 34 (KSO), pengungkapan berikut ini harus dibuat: 35 a) pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian KSO, 36 b) hak dan kewajiban dari masing-masing partisipan KSO 37 berkenaan dengan perjanjian KSO, 38 c) ketentuan tentang perubahan perjanjian KSO, bila ada. 39 Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 39.10 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
  • 11. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 46 Sehubungan dengan pengungkapan yang lazim untuk 2 aktiva tetap, pengungkapan berikut harus dibuat untuk aset Kerjasama 3 Operasi (KSO): 4 a) klasifikasi aktiva yang membentuk aset KSO, 5 b) penentuan biaya perolehan aset KSO, 6 c) penentuan depresiasi atau amortisasi aset KSO. 7 8 47 Sehubungan dengan perjanjian bagi pendapatan/hasil 9 KSO, pengungkapan berikut ini harus dibuat: 10 a) penghitungan atau penentuan hak bagi pendapatan/hasil KSO, 11 b) penentuan amortisasi hak bagi pendapatan/hasil KSO, 12 c) penghitungan (tambahan) beban atau penghasilan KSO yang 13 timbul dari pembayaran bagi pendapatan/hasil. 14 15 Masa Transisi 16 17 48 Apabila penerapan Pernyataan ini mengakibatkan 18 perubahan akuntansi, maka kebijakan akuntansi yang sesuai dengan 19 Pernyataan ini diperlakukan secara prospektif. 20 21 Tanggal Berlaku Efektif 22 23 49 Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang 24 mencakupi periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 25 1998. Penerapan lebih dini dianjurkan. 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 39.11
  • 12. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 AKUNTANSI KERJASAMA OPERASI Lampiran 1 2 3 4 5 6 Awal 7 8 9 10 11 12 13 14 Pendirian KSO Ya PSAK U 15 (Dengan Badan dan 16 Hukum) Industri K 17 18 19 20 Tidak 21 05 22 23 24 25 Apakah Beberapa Ya 26 Pihak Memiliki PSAK 27 Kendali? 28 29 30 31 Tidak 32 33 34 35 36 37 38 39 Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 39.12 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
  • 13. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 PEMILIK ASET Lampiran 2 2 3 4 5 A 6 7 8 9 Aset Tidak PBO 10 Diserahkan? PSAK 12 11 12 Ya 13 14 Aset KSO 11 15 16 17 18 Dana 19 Ditahan? 20 21 Ya 22 23 Penyertaan KSO 13 24 25 26 27 Ya Aset Akhir BOT? 28 25 29 30 Tidak 31 BTO: 32 Aset KSO & Kewajiban Jangka Panjang 33 25 34 35 36 37 38 39 Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 39.13
  • 14. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 INVESTOR Lampiran 3 2 3 4 5 6 7 A 8 9 10 11 12 13 14 15 Aset Ya BOT: 16 Diserahkan ke Pengelola 17 25/39 Akhir KSO? 18 19 20 21 Tidak 22 23 24 BTO: 25 26, 48 26 Munculnya Hak, 27 Hilangnya Aset 28 29 30 31 32 33 Terima Hasil 34 35 Dari Pemilik 36 37 38 39 Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 39.14 Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
  • 15. A KUNTANSI K ERJASAMA O PERASI PSAK N O . 39 1 PENGELOLA Lampiran 4 2 3 4 5 6 7 C 8 9 10 11 12 13 14 15 Aset Tidak 16 Pola BOT: Diterima dari 17 Investor adalah Pengel Investor? 18 19 20 21 22 23 24 Aset 25 Dicatat oleh 26 Venturer Pengelola 27 20/37 28 29 30 31 32 33 34 Nilai Perolehan 35 36 37 38 39 Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak 39.15